Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DYAH CATUR PITALOKA

ABSEN : 11

NIM : P17211203111

KELAS :1C D4 KEPERAWATAN

Essay Struktur Dasar sel Sebagai

Unit fungsional Kehidupan

A. Unsur Dasar Penyusun Sel


ada 2 jenis komponen kimiawi dalam sebuah sel, Komponen tersebut adalah komponen
organik dan komponen anorganik.
- Komponen Organik
1. Karbohidrat
Karbohidrat terdiri atas unsur C, H dan O dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam
sebuah sel, karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, komponen
penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Berdasarkan gugus gulanya,
karbohidrat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus
gula), disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus gula).
a. Monosakarida merupakan gula sederhana . Sifat dan cirinya adalah rasanya
manis, dapat larut dalam air dan dapat dikristalkan. Monosakarida terdiri dari
pentosa dan heksosa. Contoh pentosa antara lain adalah ribosa, deoksiribosa dan
ribulosa. Adapun heksosa contohnya glukosa, galaktosa dan fruktosa .
b. Disakarida merupakan gabungan dua gula dari gugus monosakarida. Memiliki
sifat rasanya manis, larut dalam air dan dapat dikristalkan. Contoh disakarida
adalah: maltosa, sukrosa dan laktosa .
c. Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang
panjang . Rasanya tidak manis , tidak dapat  dikristalkan dan tidak larut  dalam
air  . jika larut maka akan membentuk suspensi karena ukuran molekulnya besar.
2. Protein
Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu penyusun
membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi
kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut terjadi dalam bentuk protein fungsional,
yaitu enzim.
3. Lemak
Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Merupakan senyawa yang tersusun
atas unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ) Lemak berfungsi sebagai
komponen utama penyusun membran plasma selain itu Fungsi lemak antara lain
penyusun membran sel bersama-sama dengan protein, penyusun hormon kelamin
pria seperti testosteron .
4. Asam Nukleat
Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Asam nukleat terdiri
dari DNA dan RNA. Asam nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur
pewarisan sifat dan sintesis protein.

- Komponen Anorganik
1. Air
Air merupakan komponen kimiawi sel yang komposisinya paling banyak.
Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik serta
mempercepat reaksi biologi dalam sel. Air merupakan senyawa  utama dan
merupakan senyawa dalam jumlah terbesar penyusun sel ( 50 – 60 %  berat sel
) . Air merupakan bagian esensial cairan tubuh yang terdiri dari cairan intrasel
( sitoplasma ) , plasma darah dan cairan ekstraseluler . Air berfungsi sebagai
pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis.
2. Vitamin
Dalam sel, vitamin berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk
mempercepat reaksi kimia dalam sel. Macam-macam vitamin diantaranya
adalah A, D, E, K, B dan C.
3. Mineral
Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel , pengatur kerja enzim serta
memelihara tekanan osmosis sel. Mineral berfungsi sebagai komponen
struktural sel, pemeliharaan fungsi metabolisme , pengaturan kerja enzim,
menjaga keseimbangan asam dan basa Salah satu cirri kimiawi sel adalah
bersifat elektrolit yaitu lektrolit berarti memiliki hantaran listrik karena
terdapatnya ion-ion,sebaliknya klo tdk terdapt ion2 atw larutannya netral
berati bersifat non elektrolit karena tidak bisa menghantarkan arus listrik.

B. Proses atau Tahapan Pembelahan Sel


 Pembelahan sel secara amitosis atau Pembelahan Biner
o Pembelahan secara amitosis terjadi secara spontan tanpa melalui tahap-tahap
pembuatan sel, Pembelahan amitosis terjadi, terutama karena sel bakteri tidak
memiliki sel membran inti yang membatasi nukleoplasma dengan sitoplasma.
DNA yang terdapatdalam sel relative kecil deibandingkan dengan DNA sel
eukariotik.
 Pembelahan Sel secara Mitosis
o Pembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui
tahapan-tahapan tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan, hal
ini terjadi pada sel eukariotik. Sel induk yang membelah mengandung kromosom
diploid (2n), sel anakan yang dihasilkan dari pembelahan mitosis adalah dua sel
anakan yang juga diploid (2n), maka dari itu pembelahan mitosis menghasilkan 2
sel anakan identik. Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan
reproduksi aseksual. Pada hewan dan manusia, mitosis terjadi pada sel meristem
somatic. Sel telur yang telah dibuahi sperma menjadi zigot, zigot membelah
beberapa kali secara mitosis untuk membentuk suatu embrio.
1. Tahap Profase
Pada tahap-tahap profase ini, bagian dari benang-benang kromatin akan terjadi suatu
proses memendek dan juga menebal dan akan membentuk sebuah kromosom. Kemudian,
pada setiap bagian kromosom akan melakukan proses membelah dan juga memanjang
menjadi dua bagian, yakni pada masing-masing anak dari kromosom yang sering disebut
dengan kromatid, dan pada bagian dinding inti akan mulai melakukan proses melebur.
2. Tahap Metafase
Pada tahap-tahap metafase ini, bagian dari benang-benang yang terdiri dari sepasang
kromatid yang akan menuju ke bagian-bagian tengah dari sel dan akan langsung
menempatkan dirinya pada bagian bidang tengah dari sel-sel tersebut. Bidang ini biasa
disebut dengan bidang ekuator. Bidang ekuator merupakan suatu bidang tempat
terjadinya proses pembelahan sel.
3. Tahap Anafase
Pada tahap-tahap anafase ini , pada kedua bagian kromatid akan memisahkan dirinya dari
pasangannya dan akan melakukan pergerakan menuju ke bagian ujung atau bagian kutub
sel-sel yang mempunyai arah saling berlawanan. Mulai pada waktu tersebut, pada bagian
kromatid akan berlaku sebagai kromosom yang baru.
4. Tahap Telofase
Pada tahap-tahap telofase ini, pada setiap bagian dari kutub akan terbentuk kromosom-
kromom yang memiliki sifat identik. Maka bagian dari dinding inti sel-sel akan
mengalami proses pembentukan kembali. Pada bagian dari plasma sel yang akan terbagi
menjadi dua bagian yang sama biasa disebut dengan tahap sitokinesis. Tahap sitokinesis
yang terjadi pada sel hewan, biasanya ditandai dengan proses melekuknya bagian dari
sel-sel ke dalam dan juga ditandai dengan proses terbentuknya bagian dari membran sel.
Sedangkan tahap sitokinesis yang terjadi pada pada sel tumbuhan, biasanya ditandai
dengan proses terbentuknya bagian dari dinding sel dan tentunya juga ditandai dengan
terbentuknya membran sel yang baru di bagian tengah-tengah sel.
 Pembelahan sel secara meiosis
o Pembelahan sel secara meiosis adalah pembelahan sel yang juga melalui tahapan-
tahapan tertentu. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi,
yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan haploid.
Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel gamet yang terjadi pada
organ reproduktif. Meiosis berperan untuk menghasilkan gamet yang secara
genetic tidak identik sehingga menyebabkan adanya variasi genetik.
MEIOSIS I
1. Profase I
Pada tahap ini, benang-benang kromatin akan mengalami proses pemendekan dan
penebalan sehingga bisa membentuk sebuah kromosom. Pada setiap bagian dari
kromosom yang terdiri dari dua bagian kromatid yang akan bergabung dengan
homolognya sendiri. Proses tersebut biasanya dinamakan dengan proses sinapsis.
Pasangan-pasangan dari kromosom yang memiliki sifat homolog terseut akan terlihat
memiliki empat buah kromatid sehingga biasa dinamakan dengan tetrad. Pada tahapan
profase I, terbagi menjadi beberapa bagian subfase yang berdasarkan struktur dan juga
tingkah laku dari kromosom. Berikut ini adapun ciri dari masing-masing subfase, yakni
sebagai berikut :
-Leptoten
Kromatin yang mengalami proses kondensasi menjadi sebuah kromosom, maka pada
bagian tulang masing-masing akan melekat pada bagian selaput inti yang biasa disebut
dengan plak (plaque), kemudian pada bagian kromosom akan melakukan proses replikasi
(penggandaan) menjadi dua buah bagian, tetapi pada bagian sentromernya akan tetap satu
bagian saja sehingga bisa disebut dengan kromatid. Kedua bagian kromatid masih akan
tersusun dengan susunan yang sangat rapat.
-Zigoten
Kromosom yang mempunyai sifat homolog akan melakukan proses sinapsis yang dimulai
dari bagian tepi selaput inti. Pada akhirnya pada bagian seluruh panjang kromosom yang
saling bergandengan dengan sangat rapat sesuai dengan letak-letak gen yang juga saling
berpasang-pasangan pada setiap bagian kromosom. Pada saat ini, bagaian lengan dari
kromatid sendiri sudah mulai melakukan proses perenggangan sehingga pada kromosom
yang memiliki sifat homolog akan terlihat menjadi serangkai empat yang seing disebut
dengan tetrad.
-Pakiten
Banyak terjadi pembentukan bintil-bintil rekombinasi pada sepanjang bagian kromatid
yang memungkinkan untuk terbentuknya sebuah chiasma, kemudian akan disusul dengan
proses terjadinya pindah silang (ataupun sering disebut dengan crossing over) antara
bagian kromosom yang memiliki sifat homolog.
-Diploten
Dalam proses penggandengan bagian kromosom yang memiliki sifat homolog akan
melakukan proses perenggangan meskipun demikian masih akan terjadi chiasma pada
berbagai bagain suatu tempat. Selain itu, juga akan terjadi proses peningkatan seperti
pada aktivitas-aktivitas transkripsi untuk melakukan proses sintesis pada RNA.
Diakinesis
Bagian kromosom akan semakin berkondensasi, sehingga pada ujung-ujungnya akan
lepas dari bagian selaput inti, kemudian juga akan terjadi proses penghentian pada
transkripsi dan chiasma yang masih akan terjadi antara kromosom yang memiliki sifat
homolog.
2. Metafase I
Pada fase ini, maka kromosom akan bergerak menuju bagian bidang ekuator atau bidang
pembelahan, dan pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan tetap saling
bergandengan, dan juga chiasma akan tetap ada.
3. Anafase I
Pada fase ini, maka kromosom yang memiliki sifat homolog akan berpisah dan juga
bergerak ke bagian kutub yang saling berseberangan, chiasma dan proses pindah silang
(crossing over) akan selesai.)
4. Telofase I
Pada fase ini, akan terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel yang
masing-masing pada bagian yang memiliki satu buah inti dengan bagian sebelah dari
kromosom yang memiliki sifat homolog. Pada setiap bagian kromosom yang memiliki
sifat homolog terdiri dari dua buah kromatid yang pada bagian sentromernya masih saling
bergabung satu dengan yang lainnya.
MEIOSIS II
Pada tahap meiosis II akan melewati beberapa fase, yakni sebagai berikut :
1. Profase 2
Pada fase ini, biasanya diawali dengan proses pembelahan sel pada dua buah sentriol
sehingga bisa menjadi dua buah bagian dan juga akan bergerak menuju bagian kutub
yang saling berlawanan arah. Kemudian, mikrotubulus akan membentuk benang-benang
spindel dan juga membentuk membran inti. Selanjutnya nukleolus akan lenyap.
2. Metafase 2
Pada fase ini, bagian kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator atau
bidang pembelahan. Bagian sentromer yang terikat oleh benang-benang spindel yang
berasal dari bagian sentriol.
3. Anafase 2
Pada fase ini, bagian kromatid yang berpisah akan membentuk sebuah kromosom dengan
bagian sentromernya sendiri-sendiri, selanjutnya akan bergerak menuju ke bagian kutub
yang saling berlawanan arah. Pada fase ini juga akan terbentuk sebuah kromosom
rekombinasi.
4. Telofase 2
Pada fase ini, bagian kromosom yang telah sampai pada bagian kutub, dan selanjutnya
akan mengalami proses dekondensasi yang akan menjadi kromatin dan juga akan
terbentuk bagian selaput inti di bagian sekeliling inti tersebut oleh mikrotubulus. Proses
berikutnya adalah terjadi juga proses sitokinesis sehingga akan terjadi pembentukan 4
buah sel yang baru.

Anda mungkin juga menyukai