Anda di halaman 1dari 25

HISTOLOGI SEL ILMU KEDOTERAN

1. Sel sebagai unsur


pembentuk Tubuh

2. Komponen Sel.

3. Pembelahan (Deferensiasi
dan Replikasi Sel)

4. Jenis-jenis sel menurut


struktur dan fungsinya.

Oleh :
Dr. Moch. Arief Tq. dr, MS. PHK
Komponen Pembentuk Tubuh

1. Sel : unit terkecil dari kehidupan yang diliputi oleh selaput membran sel

2. Bahan antar sel : bahan yang terdapat di antara sel –sel sebagai media
penyokong dan pemberi nutrisi sel.

3. Cairan Tubuh : darah, cairan intersel tempat pertukanan zat antara darah
dan sekitar sel , dan cairan limfe mengalirkan cairan jaringan kembali ke
dalam sistem vena pembuluh darah.

Sel Undeferensiated
(Mesenkim)

Berdeferensiasi
(Sel Otot, Epitel, Saraf, Kelenjar, Darah, dll)

Berfungsi secara spesifik dan efisien


Komponen Sel

1. Sitoplasma 2. Inti (nukleus)

1. Sitoplasm
1. Membran Plasma (Selaput pembatas): (7,5 nm)
a. Komponen : (1) fosfolipid, (2) protein, (3) polisakarida.
b. Fungsi : barier/ pembatas selektif terhadap bahan-bahan yang keluar
masuk sel ,pengenalan terhadap sistem imun dan penelanan
materi ekstra sel (Pinositosis dan Fagositosis ) .

2. Matriks (komponen dalam sitoplasma):


a. Organel : retikulum endoplasma, mitokondria, aparatus Golgi, Lisosom
b. Inklusion : Komponen tidak tetap : kbh, lemak, protein
c. Komponen lain : mikrofilamen, sentriole, dll.
Membran Plasma
1
2
3

Fotomikrografi : (1) Sel-sel Hati (Hepatosit) dengan (2)


inti dan (3) membran inti tampak lebih gelap, Beberapa
(4) anak inti (nukleoli) tampak dalam satu inti.
Perpindahan molekul melalui Membran sel :

1. Transport Pasif :
Perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Terjadi Secara
spontan. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air
dan glukosa

2. Transport Aktif : Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor


pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan : melawan gradien
konsentrasi dan memerlukan Energi.
a. ORGANEL
1.Retikulum Endoplasma dan Ribosom
Organel berbentuk vesikel pipih, bundar atau tubuler beranastomosis satu
sama lain. Ada 2 macam : granuler (Kasar) dan agranuler (halus).
Tumpukan sisterna pipih sejajar.

a. Granuler ; permukaannya merupakan tempat melekat ribosom; berupa


partikel kecil terdiri RNA dan protein. Berfungsi dalam sisntesis protein
dan glikoprotein.
b. Agranuler : berfungsi dalam sintesis Protein dan Steroid, proses
kontraksi otot untuk pelepasan ion Ca. Mendetoksikasi hormon dan
beberapa zat yang berbahaya dan sintesis glikogen dalam sel hati.
.
2. Aparatus Golgi
Kelompok vesikel pipih yang bertumpuk dengan delatasi
(penggelembungan) bagian tepi. Tersebar diseluruh sitoplasma sel,
Berfungsi : sintesis , pemekatan dan penyimpanan hasil sekresi sel
kelenjar dan tempat penambahan polisakarida ke protein untuk sintesis
glikoprotein.
1. Retikulum Endoplasma dan Ribosom
Endoplasmik Retik.
granuler organel berbentuk vesikel pipih, bundar atau
tubuler beranastomosis satu sama lain.
Aparatus Golgi
Ada 2 macam
Granuler ; permukaannya merupakan tempat
melekat ribosom; berupa partikel kecil terdiri
RNA dan protein. Berfungsi dalam sisntesis
protein dan glikoprotein.
Agranuler : berfungsi dalam sintesis protein
dan steroid, proses kontraksi otot untuk
pelepasan ion Ca.
Mendetoksikasi hormon dan beberapa zat yang
berbahaya dan sintesis Glikogen dalam sel hati.

2. Aparatus Golgi
Kelompok vesikel pipih yang bertumpuk dengan delatasi (penggelembungan)
bagian tepi. Tersebar diseluruh sitoplasma sel, Berfungsi :
(a) Sintesis , pemekatan dan penyimpanan hasil sekresi sel kelenjar.
(b) Tempat penambahan polisakarida ke protien untuk sinteisis Glikoprotein
4. Mitokondria
Organela sel; merubah Energi kimia dalam sel menjadi enengi yang
mudah digunakan dilepaskan sewaktu dibutuhkan sel dalam bentuk
Adenosin Tri Phosfat (ATP) untuk kebutuhan apapun : mekanik,
osmotik, elektrik, maupun kimia.

Berbentuk filamen sferis panjang 10 mm tebal 0,1-0,5 mm. Berjumlah


sekitar 2.500 mitokondria tiap sel.

Dindingnya terdiri 2 lapis membran , struktur dinding dalamnya melipat-


lipat membentuk Krista tempat enzim fosorilasi oksidatif untuk sintesis
ADP menjadi ATP, melalui proses biokimia ; Siklus Krebs .
5. Lisosom

Vesikel terbungkus membran


mengandung enzim Lytik
berfungsi untuk pencernaan
bahan yang tidak diperlukan
atau membahayakan sel
secara intrasitoplasmik
(kuman dan bahan asing) .

Terutama terdapat pada sel


yang berfungsi Fagositik
(Makrofag dan Lekosit)

Enzim yang dihasilkan antar


lain: Fosfatase asam,
Rebonuklease, Katepsin,
Sulfatase dll.
b. INKLUSI

Materi sejumlah bahan dalam sel atau yang masuk dari luar sel seperti

(a) Makanan simpanan bisa dalam bentuk :


1. Lemak : vakuola lemak dalam bentuk kolesterol, asam lemak.
2. karbohidrat : disimpan dalam bentuk glikogen

(b) Pigmen : materi berwarna ; eksogen (tatoo, lipokrom ) dan


endogen (melanin ,hemoglobin, lipofusin).

(c) Kristal : bangunan yang tidak dibatasi membran dalam bentuk


granule misalnya dalam lekosit Eosinofil (merah muda),

Inklusi: Vakuola Granule


lemak Eosinofil
c. Komponen Lain

(1) Mikrofilamen :
Protein kontraktil berbentuk serat berdiameter 5-14 nm tersebar
dalam stoplasma sel baik pada sel otot maupun bukan.
Fungsinya : sebagai kerangka sel dan untuk melakukan gerakan sel
misalnya ; kontraksi, migrasi, pembelahan, fagositosis, gerakan vili
dan sila di permukaan sel, dll)

(2) Sentriol :
Bentuknya granule atau batang pendek terdapat di dekat inti
berukuran 0,3-0,5 mm dengan diameter 0,15 mm.
Fungsinya : dalam proses pembelahan sel.
2. Inti (Nucleus)

Bangunan bulat atau bulat panjang terdapat di dalam sel dengan diamater
5-10 µm terdiri dari :

1. Membran inti : selaput pipih berpori yang membungkus inti

2. Kromatin ; gulungan benang-benang DNA yang berikatan dengan


protein basa (histon) pembawa informasi genetik.

3. Nukleulus (anak inti) : struktur bulat asidofilik, jumlahnya bisa lebih


dari satu dalam nukleus dengan ukuran yang berbeda.

4. Nukleoplasma : suatu zat amorf yang mengisi ruangan diantara


kromatin dan nukleulus, terdiri dari protein, metabolit dan ion.
Gambar 1 : Gambaran tiga demensi
Inti sel (nucleus) , porus nukleus, ada
bagian gelap dan terang dan anak inti
(nucleulus)

Gambar 2 : . Mikrofoto dua Oosit


dengan sitoplasma jernih dan inti
gelap. Dengan anak inti berwarna lebih
gelap.Di dalamnya tampak irisan
kromosom dalam stadium awal
pembelahan miosis.
Gambar 3: Sel permukaan dinding
Lambung.
Sel yang besar tampak mitokondria
memanjang dalam sitoplasma. Inti tampak di
tengah sel. (Pembesaran Kuat)

Mitokondria
PEMBELAHAN SEL
Sel induk membelah dan setiap sel anak menerima suatu Karyotip kromosomal
yang identik dengan sel induk.
Sebelum membelah terjadi duplikasi Kromosom secara longitudinal dan
masing-masing dibagikan ke sel-sel anak.

Fase Pembelahan Sel:

(1.Interfase, 2.Profase, 3.Metafase, 4.Anafase, 5.Telofase)

1. Interfase: selama sel tidak mengalami proses pembelahan

2. Profase : penggelungan kromatin inti sehingga kromososm berbetuk batang


bergelung dalam inti. Sentriole berduplikasi dan setiap pasang memisahkan
menuju ke tiap kutub sel . Mikrotubulus dari kumparan mitosis terletak diantara
2 pasang sentriol.

3. Metafase : membran inti dan nekleulus menghilang, kromosome pidah ke


bidang ekuator sel, masing-masing kromosom membelah longitudinal
menjadi sepasang kromatid
4. Anafase : kromatid anak saling memisahkan diri pindah ke kutub-kutup
sel yang berlawnan. Pemindahan kromososom ke kutub-kutub sel
diperantarai oleh protein mikrotubulus; tubulin, aktin dan miosin

5. Telofase : munculnya nukleus dalam sel anak, nukleus, kromatin,


membran inti muncul kembali. Selama perubahan dalam inti sedang terjadi,
terjadi konstriksi di bidang ekuator sel induk sampai membagi sitoplasma
dan organel sel menjadi 2 bagian.
Figure 3—16. Fotomikgraf
kultur sel pada saat
pembelahan.
A: Interphase ditandai dengan
kromatin dan anak inti terdapat
dalam setiap inti.

B: Prophase. membrane inti


dan anak inti menghilang ,
kromososm mengalami
kondensasi.

C: Metaphase. Kromososm
berada di bidang ekuator sel.

D: Late anaphase.
Kromososm berlokasi di kutub-
kutub sel dan terjadi
pendistribusian DNA secara
seimbang di dalam anak sel.
JENIS SEL BERDASARKAN STRUKTUR DAN FUNGSINYA.

1. Epitel : Pipih, Kuboid , Kolumner (Fungsi Penutup dan Kelenjar )

2. Jaringan Pengikat dan sel Darah : Fibroblas, Makrofag,


Eritrosit dan Lekosit. (Fungs : penguat organ tubuh, media
transformasi nutrisi,

3. Otot : Kerangka (Bergaris), Jantung dan Polos (Fungsi Kontraksi)


SEL
Tulang Rawan : Kondroblas, kondrosit (fungsi
penguat dan persendian)
4. Tulang
Tulang Rangka : Osteoblas, Osteosit, Osteoklas

5. Syaraf (Neuron) : Unipoler, Bipoler, Pseudounipoler ( fungsi :


penyalur / penghantar rangsangan)
1. Sel Epitel dan
2. Sel Kelenjar

Sel Epitel
(1) pipih,
(2) kuboid dan
(3) kolumner

Sel Kelenjar Mukosa


Esofagus
2. SEL JARINGAN PENGIKAT DAN DARAH

1. Fibroblas 2. Makrofag

3. Sel-sel Darah (Eritrosit


dan Limfost)

Eritrosit : tanpa inti


Lekosit : Eosinofil, Basofil , Netrofil, Sel
Plasma , dan Limfosit
3. SEL OTOT
Jenis , ciri dan sifat 3 macam sel otot

1. Otot Rangka
Bergaris melintang
banyak inti di tepi sel
di bawah kesadaran

2.Otot Jantung
Bergaris melintang,
dan garis Z, inti
tunggal di tengah,
kontraksi diluar
kesadaran

3. Otot Polos
Tidak bergaris , inti
tunggal di tengah
kontraksi diluar
kesadaran
4. SEL TULANG RAWAN DAN TULANG

Perikondrium
Osteosit dan Kanalikuli

Kondrosit Matriks tulang


Matriks

Perikondrium

Sel Tulang Rawan Sel Tulang


(Kondrosit) (Osteosit)
4. SEL SARAF (Neuron)

Sel Neuroglia

Sel Neuron

Tiga Jenis sel Saraf (Neuron): 1. Bipoler, Mikroskopis sel Neuron


2. Multipoler, dan 3, Pseudounipoler
WASSALAM
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai