Anda di halaman 1dari 200

SEL DAN MEMBRAN SEL

Pokok Bahasan

I. Struktur & Fungsi Sel


II. Organel Sel
III. Membran Plasma/Membran Sel
IV. Transportasi Materi Pada Membran

2
Capaian Pembelajaran (LO):
“Mampu menjelaskan konsep struktur, fungsi sel
dan membran sel dengan benar”.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


1. Mampu menjelaskan dan membedakan antara sel
prokariotik & sel eukariotik.
2. Mampu menjelaskan struktur dan fungsi organel sel
prokariotik.
3. Mampu menjelaskan struktur dan fungsi organel sel
eukariotik.

3
I. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL:
A cell is the basic, living,
structural and functional unit of
the body.
Suatu massa protoplasma yang dibatasi
oleh cell membrane serta mempunyai
nukleus

Sitologi: science/study tentang sel


4
• Cell structure is correlated to cellular function

10 µm
Figure 6.1
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Teori sel:
• Menyusun semua tubuh tumbuhan dan hewan.
• Semua sel berasal dari sel sebelumnya.
• Sel adalah unit terkecil yang perform seluruh
fungsi fisiologi vital.
• Setiap sel mempertahankan homeostasis pada
tingkat sel.

6
Sel diukur dalam mikrometer (10-6 m).
Ukuran dan bentuk sel bervariasi.
Bentuknya ditentukan oleh fungsinya.
Terdapat 2 tipe sel:
Sel kelamin (Sex cells)
Sel tubuh (Somatic (body) cells)
Sel dilingkupi oleh cairan ektraseluler yang
disebut cairan interstitial dalam jaringan.

7
Suatu benda disebut hidup bila:
Mempunyai membran plasma
Mengandung bahan-bahan genetika
Mampu menyelenggarakan sintesa protein

8
(Exists during cell division)

(?)

9
Ukuran sel:
- Besar sel 10 u = 0,01mm
 Bentuk sel berbeda-beda sesuai fungsi:
- sel syaraf: kurus & panjang
- sel otot: panjang tetapi dapat
berkontraksi dalam satu arah
- sel penunjang: mempunyai dinding tebal

10
11
12
Berbagai tipe sel: bentuk, ukuran organisasi intraseluler, polarisasi –
fungsi.
Contoh: tigaThese thre sel yang dikelompokkan sebagai “sel epitel
usus”

Sel Asinar Pankreas Hepatocyte hati


Usus Halus
(Produks enzim pencernaan) (Metabolisme, produksi
(Absorbsi)
protein, Sekresi empedu dll)

13
Sel merupakan satuan:
1. Struktural
2. Fungsional
3. Pertumbuhan & perkembangan
4. Regenerasi
5. Faktor hereditair

14
Aktivitas vital sel:
1. Motilitas & mobilitas
2. Irritabilitas:mechanic, theramic, chemic,
photic, electric
3. Metabolisme:anabolisme & katabolisme
4. Reproduksi: - mitosis, indirect
- meiosis, amitosis, direct

15
Cell
membrane

Sel nukleus

organel

Isi sel

sitoplasma
inclusion

16
Selubung sel:
Terdiri dari molekul karbohidrat yang komplex,
tapi inipun tergantung dari jenis sel seperti:
 Epitel: Molekul glikoprotein dan
polysacharida
 Muko usus: Molekul Mucin
Selubung sel ada yang disebut glikokalix yang
dihasilkan oleh sel itu sendiri yaitu: Ret.
Endoplasma dan App. Golgi

17
Fungsi glikokalix:
1. Proses filtrasi bahan yang masuk & keluar sel
2. Memelihara membran plasma dan lingkungan
sekitar sel
3. Mengandung enzym-enzym sesuai fungsi sel
4. Turut berperan dalam menentukan sifat
antigenitas sel

18
Teori tentang susunan membran plasma:
Leaflet Theory ~ lapisan
Globular Theory ~ bola yang berderet
kedua bentuk ini dapat bertukar tergantung
kebutuhan
Boundary of the cell
Made of a phospholipid bilayer

19
Sifat membran plasma:
Tidak melewatkan makro molekul ~ protein tetap
didalam sel
Mampu menjaga keseimbangan elektrolit
Mengadakan transportasi aktif
Transportasi air
Dapat dilalui oleh zat yang larut dalam lipid
Mengadakan invaginasi ~ pada fagositosis &
pinositosis

20
Proses keluar masuk sel ada 4:
1. Difusi
2. Osmosis
3. Transportasi aktif
4. Endositosis fagositosis, pinositosis

21
Differensiasi membran plasma:
Epitel saluran pencernaan ~ mikrovilli
Saluran pernafasan ~ silia
Spermatozoa ~ ekor

22
Sel ada dua jenis:
1. Prokaryotik:
- Inti tidak jelas (membran inti tidak ada)
- Ada nukleoid yang mengandung DNA
- Dalam sitoplasma ada ribosom
2. Eukaryotik:
- Inti jelas
- Bentuk bisa:
~ tetap: spermatozoa, sel syaraf,
eritrosit, epitel
~ berobah-obah: lekosit, amuba

23
Some prokaryotic cells

24
Organisasi sederhana Sel
Prokaryotic (Bacteria)
• Cytoskeleton primitif
• Contoh: Bakteri berflagella
• Biasanya berukuran lebih
kecil (daripada sel eukaryotic)

25
Organel sel prokariota:

1. Dinding sel
2. Membran sel
3. Ribosom
4. Nukleoid
5. Plasmid
6. Sitoplasma
7. Tonjolan sel
Struktur sel prokariot

27
PROKARIOTA
1. Dinding Sel
Polisakarida, lipid dan protein, kaku
Tebal + 10 nm
Dinding sel hilang → protoplast
Dinding sel hilang sebahagian → spheroplast
Fungsi:melindungi sel memberi btk yg konstan
Kapsul:bhg luar dinding sel  Gelatin
kapsul dan ddg sel non essensial → viabilitas
Protoplast dan spheroplast – hidup – lingkungan
cocok
Mis : PPLO = Pluro Pneumonia Like Organism
0,25 – 0,1 %
Tidak mempunyai dinding sel
2. Membran Plasma = Plasmalemma
 Trilaminer :
- Protein dan lipid
- Hidrofilik,hidrofobik
- Semi permiabel, barrier
selektif
- Bakteri berkloropil 
fotosintesa
- Plasmalemma respirasi
- Invaginasiplasmalemma
mesosom  enzim res-
pirasi respirasi
3. Ribosom
Partikel diameter 10 – 15 nm
20.000 – 30.000 partikel
2 sub unit 30 S (svedberg unit)
50 S
Fungsional 70 S → m RNA
Polirobosom / ergosom
Fungsi = sintesa protein
Bekerja sama dengan m RNA dan tRNA
4.Nukleoid
Pewarnaan Feulgen – MC - positif
Daerah → gambaran spesifik → nukleoid
Mengandung kromosom – molekul DNA sirkuler
Panjang + 1 nm - informasi genetik
Menempel di membran plasma
Tidak mempunyai membran
DNA sirkuler lain → plasmid atau episom
5. Plasmid
DNA sirkuler
Memiliki sedikit gen
Dapat bereplikasi sendiri
Diperlukan utk pertahanan hdp
Plasmid dpt terbtk pd kondisi lingkungan yg banyak
tekanan
Resistensi
mis: antibiotik
6. Sitoplasma
Materikoloid
Organel sel – ribosom - asam nukleat dll
Tempat metabolisme sel terjadi
7. Tonjolan sel :
Flagella
 + 10 mikron
Alat gerak
Protein

Filli
 1 – 2 mikron
 Proses Konyugasi → jembatan
sitoplasma pd bakteri yg
berkonyugasi
 Bakteri patogen → menempel pada
sel hospes
 Organisme hidup ?
 Materi genetik
 Reproduksi dalam sel hospes
 Problem penyakit pada organisme hidup
 Iwanowsky → daun tembakau
 Struktur virus :
 “Core” /inti → molekukl DNA atau RNA

 Kapsid → mantel virus –kapsomer – protein


melekat pd inti
 Envelope → beberapa virus – lapisan lain
kapsid Protein dan lemak
BAKTERIOFAG.
BAKTERIOFAG.
Eukaryotic cell organization - Animals

Sel eukaryotic memiliki sebuah nucleus dan organel


lain dengan fungsi yang khusus 39
Sel eukariot memiliki tiga bagian utama:

Plasma (cell) membran – Bagian yang


memisahkan bagian dalam sel dengan
lingkungan eksternal.

Nukleus – organel yang mengandung DNA


sel dan diselaputi oleh membran ganda.

Sitoplasma –sitosol plus organel. Segala


sesuatu dimulai dari membran inti sel sampai
membran plasma.
40
Sitoplasma.
Sitosol – mengandung protein, enzym,
nutrien, ion, dan molekul kecil lain.
organel – struktur yang sangat terorganisir
dengan ciri bentuk yang spesial untuk setiap
aktivitas spesifik.

41
Electron Micrograph

42
II. Organel sel
Organel adalah struktur yang
diselaputi membran dan
melaksanakan aktivitas khusus
untuk sel.
Organelle= “little organ” = “organ kecil”
Hanya dijumpai di dalam sel eukariot.
Semua benda diantara organel disebut cytosol
Segala sesuatu di dalam sel kecuali nukkleus
disebut sitoplasma.

43
Organel dibagi 2 jenis:
A. Aktif dlm B. Tidak aktif:
metabolisme sel: Sentriol
Nukleus
Mikrotubuli
Ribosom
Sitoskeleton
Mitokondria
Fibril
retikulum
mikrobodi
endoplasma
apparatus/kompl
eks golgi
Lisosom
Vakuola
Peroksisom
Kloroplast

44
Nukleus/Inti Sel :
Membran doble, berpori – diafragma suatu alat
optik
Sebelah luar berhubungan dengan REG/RER
Kromatin ,nukleous, enzim-enzim sintesis asam
nukleat , protein, K , P, Na, Mg dan Ca
Nukleolus  komponen ribosom disintesis
Mengontrol sintesis protein di sitosol dg
mengirim mRNA
Fungsi: kontrol aktivitas sel
Jumlah: biasanya satu, tetapi bisa 2
(binucleated); banyak (multinucleated).
Bentuk: bulat atau oval, elongated crescented
cth. pada monosit) ; segmented (neutrofil). 45
Inti sel
Berisi: DNA code dalam bentuk kromosom dan
enzim yang merupakan copy DNA pada
membrannya.
Bentuk:
- discoid ~ sel gepeng
- elipsoid ~ sel silinder
- elongated ~ smooth muscle
- segmented ~ netrofil
- crescented ~ monosit
Polynuclear: striated muscle, osteoblast, sel
saraf
Lokasi inti ditengah, kecuali pada sel kelenjar ~
basal 46
Bagian-bagian inti:
Double Membran inti (nuclear envelope).
Nukleolus (anak inti)
Kromatin
Karyolimfe/karyoplasma

47
1. Membran inti sel:
2 lapisan yg diantarai
celah ~ spatium
perinuclearis
Lapisan luar berhubungan
dgn Retikulum endoplasma
Lapisan dalam ditempeli
butir kromatin
Porus nuklearis ~ 10% dari
permukaan membran

48
2. Nukleolus:
Lebih besar dari butir kromatin
Jumlah satu/lebih ~ menempel pd membran inti
Bagian/pars: granulosa, fibrilosa, amorf
Tak mempunyai membran
Isi/kandungan: protein
RNA banyak, DNA(-)
Fungsi: - pembuatan protein
- sintesa protein
- dikontrol oleh kromosom-
organizer

49
3. Karyoplasma /karyolimfe

Lebih kental dari sitoplasma dan


berisi kromosom

50
4. Kromatin
Dijumpai butir berwarna gelap
Perifereal kromatin ~ menempel pd membran
inti
Kromatin island/kromatin granul /kromatin
partikel ~ membentuk pulau-pulau di bagian
tengah inti
Nukleolus Associated Chromatin(NAC) ~
kromatin yg mengelilingi anak inti

51
Ada 2 jenis kromatin:
Hetero kromatin/condensed kromatin ~
butir-butir yg mengikat warna =
heteropiknotik positif
Eukromatin/extended kromatin ~ tdk
bergelung = heteropiknotik negatif

52
Kromosom:
Kromosom td: DNA + Histon (protein)
Fungsi: pusat kontrol sel
Dalam kromosom: RNA 12%, DNA16%,
protein 72%
Di dalam inti
Bersifat sebagai pembawa sifat
Bagiannya:
- tengah ~ sentromer/kinetokor
- lengan ~ telomer

53
Heterokromatin ada 2:
Fakultatif: salah satu kromosom
bersifat eukromatik

Konstitutif: ke 2 kromosom bersifat


heterokromatik

54
Letak sentromer dalam kromosom:
Telosentrik
Akrosentrik
Submetasentrik
Metasentrik
Jumlah kromosom berbeda pd makhluk hidup, tapi
jlhnya dlm setiap sel tetap, perobahan jlh
kromosom ~ kelainan pertumbuhan/perkembangan

55
1. Ribosom
Struktur terkecil
Terdiri dari RNA (M, T, R) + protein
Fungsi: sintesis protein
Terdiri dari 60 S besar, 40 S kecil
Fungsional 80 S
Untaian ribosom > 5 dengan m RNA →
Poliribosom (polisom) – aktif dalam sintesis
protein
Ribosom bebas tersebar dlm sitosol
Ribosom terikat melekat di RE
Lokasi: pd dinding endoplasmic reticulum
jenis granular 56
2. Endoplasmic Reticulum

Berhubungan dengan membran inti


(nuclear).
Ruangan di dlmnya ada 3 jenis:
1. Sisterna ~ gepeng berlapis-lapis yg
saling berhubungan
2. Tubular ~ berbtk saluran
3. Vesikuler ~ seperti gelembung

57
Ada 2 jenis:
Granular (rough endoplasmic reticulum)~
ditutupi oleh ribosom pada permukaan luarnya,
berfungsi pada sintensis protein.
Mis: Sel-sel kelenjer pencernaan
Sel-sel plasma membuat antibodi
Agranular/halus (smooth endoplasmic reticulum) ~
tidak ditutupi oleh ribosom dan terutama dilibatkan pada
metabolisme (catabolism) lipid, steroid, polisacarida lipid
dari pada protein.
Detoxifikasi obat-obat dalam sel hati/hepar
(hepatosid).
tempat metabolisme as lemak, pospolipid dan asteroid
Pembentukan glikogen dalam sel hati dan otot.
Metabolisme mineral.
58
Percobaan yang dilakukan oleh George Palade
menyimpulkan suatu jalur untuk protein yang
disekresi, yang disebut secretory pathway yaitu:
ER kasar Golgi vesikel sekretori eksterior
(bagian luar sel).
Protein yang ditunjukan untuk tetap berada pada
sitosol atau yang diperuntukkan bagi nukleus,
mitokondria, kloroplas, atau perokksisom disintesis
pada ribosom bebas dan dilepaskan ke dalam sitosol
ketika translasinya selesai. Sebaliknya, sebagian besar
protein yang ditunjukan untuk sekresi atau yang
diperuntukkan bagi ER, apparatus Golgi, lisosom,
atau membran plasma disintesis pada ribosom yang
terikat membran dan ditransfer ke dalam ER kasar
sebagai proses translasinya.
59
Sistem Endomembran RER &
SER
Rough Endoplasmic Reticulum (RER)
Protein dibuat pada ribosom RER
adalah segregasi dari sitoplasma dan
dapat dimodifikasi secara kimiawi.
Smooth Endoplasmic Reticulum (SER)
Smooth/halus terlihat karena tidak
ada ribosom , tidak ada sintesis
protein
Sintesis lipid dan metabolisme lemak
(fat), secara kimiawi dibentuk dalam
molekul kecil masuk ke dalam sel
Tempat hidrolisis glikogen (liver) dan
sintesis steroid (sel otot; cadangan
ion Ca2+ ) 60
Membrane ER bersambungan
dengan membran inti
(nuclear membrane)

61
3. Golgi Apparatus

Zat dari Endoplasmic Reticulum ~ Golgi.App


dimana dirobah menjadi:
Granules sebelum dikeluarkan dari sel
Dirangkaikan dengan hydrat arang
Membentuk polisacarida komplex seperti:
Mucus
Lisosom
mengganti dinding sel yang hilang

62
Cont. :Apparatus Golgi
Berbentuk sisternae, ada 3 btk:
Saccular ~immature/forming face ~mature face
Vesikel sekretorik
Makro vesikel=transfer vesikel
Tersusun dalam 6 – 30 sistenae, disebut diktiosom
Fungsi:
Tempat modifikasi protein – protein yang dihasilkan
RE sebelum dikirim ke tempat tujuan , mis :
Penambahan Oligosakarida
Berperan dalam transportasi protein/zat keluar dari
sel
Membentuk lipoprotein dlm hati
Lisosom primer “buding” (Jendolan kompleks golgi)
Memelihara membran plasma 63
Sortir, modifikasi dan
Sistem Endomembran golgi apparatus konsentrat sintesis protein
cis Golgi Network
cis Golgi
trans Golgi
TGN (Trans-golgi
Network)
Tiap bagian tidak
bersambungan satu dengan
lainnya.

- Menerima protein, lipid dan molekul lainnya dari ER melalui transport


vesicula dan secara kimia dimodifikasi.
- Protein yang konsentrat, dipaket dan disortir sebelum di kirim ke
lingkungan sel lain atau sel lainnya.
- Sintesis beberapa polisakarida untuk dinding sel tumbuhan.
64
4. Mitokondria (powerhouse of the cell)
Berfungsi ~ Respirasi…….> energy (ATP) pada sel
eukariotik.
Memiliki strand DNA sendiri yang mengkode rRNA,
tRNA) sehingga dapat mensintesis protein.
Mitokondria selain mendapatkan protein dari yang
disintesisnya sendiri, juga mendapatkan protein dari
luar melalui import protein dari ribosom ke
mitokondria
Dapat bereproduksi autonom.
Sumber energi utama: hidrat arang, lipid, bila sudah
menipis baru protein

65
 Bagian-bagian dari mitokondria:
1. Membran paling luar (outer
membrane)
2. Membran dalam (inner membrane)
3. Ruang antar membran
(intermembrane space)
4. Ruang paling dalam (matrix)

66
Mitokondria tertutup oleh
membran luar dan membran
dalam yang berlipat kedalam
membentuk cristae
Matrik mengandung
beberapa enzim yang
diperlukan sel (mengandung
DNA (dalam matrix) untuk
beberapa komponennya.
DNA tersebut jelas bersifat
maternal (dari oosit).
Fungsi respirasi, begitu juga
ribosom and DNA (ATP
sintesis ; Metabolisme asam
amino).
Respirasi anaerob pada sel
kanker. 67
Pada matriks mitokondria terdapat :
1. Sistem genetik mitokondria
2. Enzim-enzim yang bertanggungjawab untuk siklus
asam sitrat.Tahap awal dari glikolisis (perubahan
glukosa piruvat) terjadi di sitosol. Piruvat
kemudian ditransport ke dalam mitokondria untuk
dioksidasi sempurna menjadi CO₂dan ATP merlalui
siklus asam sitrat
INNER MEMBRANE (Membran Dalam)
 Berfungsi sebagai tempat terjadinya fosforilasi
oksidatif (proses pembentukan ATP akibat
transfer elektron dari NADH atau FADH₂kepada
O₂melalui serangkaian pengemban elektron).
OUTER MEMBRANE (Membran Luar)
 Mengandung porin yang dapat dilewati oleh
molekul-molekul kecil (<6000 dalton)
68
69
5. Vacuola
Terjadi karena dinding sel melekuk ke dalam
Berisi: bahan makanan, bahan sisa, gula,
pigmen
Fungsi: menimbun bahan sebelum dikeluarkan
dari sel serta mempertahankan tekanan
intraseluler
Kebanyakan tumbuhan memiliki satu vakoula yang besar.
Membantu menjaga tekanan turgor dan bentuk sel.

70
6. Lisosom (lysis & soma = badan untuk mencerna)
Bentuk granula, bulat/oval berisi enzym hidrolitik yg
dibuat oleh ribosom
Lisosom adalah organel yang dibatasi membran, mengandung
enzim hidrolitik, yang dapat mendegradasi (mencerna)
makromolekul (protein, polisakarida, asam nukleat, lipid)
Tempat pembuangan sisa/sampah sel
Lisosom mengandung sekitar 40 jenis enzim hidrolitik, yang
meliputi protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, dan sulfatase, yang ekseluruhannya merupakan asam
hidrolase.
Asam hidrolase aktif pada pH asam (sekitar 5), tetapi tidak aktif
pada pH netral (sekitar 7,2). Untuk mempertahankan keasaman
pH internalnya, lisosom harus secara aktif meningkatkan ion
H+ (proton), yaitu dengan menggunakan pompa proton yang
memerlukan energi dalam bentuk hidrolisis ATP.
Dapat menyebabkan kehancuran sel bila pecah
71
Lisosom:
1. Lisosom primer: hasil jendolan kompleks golgi
2. Lisosom sekunder : sudah berdifusi dengan vakoula
72
Sistem Endomembran lisosom

- Tempat merombak makanan dan benda asing yang masuk


sel.
- Lisosom primer mengandung enzim pencernaan, berfusi
dengan fagosom, mengandung makanan membentuk lisosom
sekunder.
73
The 2013 Nobel Prize in Physiology or Medicine is awarded to:

For their discoveries of machinery regulating vesicle traffic, a major transport system
in our cells. This represents a paradigm shift in our understanding of how the eukaryotic
cell, with its complex internal compartmentalization, organizes the routing of
molecules packaged in vesicles to various intracellular destinations, as well as to
the outside of the cell. Specificity in the delivery of molecular cargo is essential for cell
function and survival. This specificity is required for the release of neurotransmitters
into the presynaptic region of a nerve cell to transmit a signal to a neighboring nerve
cell. Likewise, specificity is required for the export of hormones such as insulin to the
cell surface. While vesicles within the cell were long known to be critical components of
this transportation scheme, the precise mechanism by which these vesicles found their
correct destination and how they fused with organelles or the plasma membrane to
deliver the cargo remained mysterious
74
Sifat fisiologi sitoplasma sehubungan dengan
fungsi sel adalah:

Irritabilitas ~ sel syaraf


Konduktivitas ~ sel syaraf
Kontraktilitas ~ sel otot
Absorbsi & assimilasi
absorbsi ~ epitel usus
assimilasi ~ sel hati
Ekskresi & sekresi
ekskresi ~ tubuli ginjal
sekresi ~ semua sel kelenjar
Respirasi
Pertumbuhan dan perkembangan
75
Bahan kimia dalam sel:
Anorganik: air(95%), ion, mineral
Organik: protein 10-20% lipid 2-3%

76
SITOSKELETON
 Sitoskeleton terdiri dari jaringan filamen protein
yang menyebar sepanjang sitoplasma dari sel
eukariotik. Pada bakteri tidak terdapat sitoskeleton
 Fungsi sitoskeleton:
 Pendukung struktural sel sebagai “skleton” dan
“otot”
 Pergerakan sel
 Memberi bentuk dan struktur sel
 Membantu pergerakan organel di dalam sel
 membentuk energi, morfogenesis, mitosis,
endositosis eksositosis, transport intrasel dll
77
3 tipe struktur filamen protein:
1. Mikrotubul subunit protein penyusunannya adalah
tubulin, otot lurik dan sel amuboid.
2. Filamen aktin subunit protein penyusunnya adalah aktin;
otot polos dan amuboid.
3. Filamen intermediet subunit protein penyusunnya adalah
protein fibrous, seperti keratin, vimentin, nuclear lamin,
desmosom dan sel saraf.
Tumbulin dan aktin adalah protein globular.

78
1. MIKROTUBUL
 Fungsi :
1.Menentukan bentuk sel
2. Transport dan pembelahan.
3. Pergerakan intrasel
 Transport intraselular dari organel berperan
pada penempatan organel contoh: aparatus
golgi ditempatkan dekat sentrosom
 Pemisahan kromosom selama mitosis

 Mikrotubul terbentuk dari unit protein tubulin.


Tubulin adalah heterodimer terdiri dari 2
polipeptida globular, yaitu: tubulin  dan tubulin 
 Tubulin akan berpolimerisasi menjadi mikrotubul
pada 37°C dengan adanya Mg²+ dan GTP. 79
Struktur Mikrotubul

- Terdiri dari tabung-tabung di sitoplasma berdiameter 25


nm
- Struktur mikrotubul: polar (memiliki dua ujung),
• ujung positif, tumbuh dengan cepat
• ujung negatif, tumbuh dengan lambat tertanam pada
bagian sentrosom
- Protein-protein kinesin, dinein, dinamin dan miosin
sebagai motor molekuler  tidak adanya dinein  silia
dan flagella tidak bergerak (penyebab kemandulan pria
dan penyakit paru obstruktif menahun (COPD)
- Berfungsi pada pembentukan dan kerja spindle mitosis

80
Mikrotubul
 Komponen utama silia dan flagella, akson
dan dendrit
 Pembentukannya dihambat oleh alkaloid
tertentu antara lain : colchicine dan
derivatnya, demekolsin (terapi gout
arthritis), vinblastin (anti kanker) dan
griseofulvin (anti jamur)

81
2. FILAMEN AKTIN (MIKROFILAMEN)
Diisolasi dari sel bukan otot; Mengandung residu
metilhistidil
Disusun oleh unit protein aktin, merupakan sitoskeleton
yang paling tipis, diameter 5-7 nm.
Terutama melimpah pada membran plasma, untuk
membentuk jaringan yang memberikan dukungan mekanik,
menentukan bentuk sel, dan memungkinkan pergerakan
dari permukaan sel
Memiliki struktur polar seperti mikrotubul mempunyai
ujung positif dan negatif. Ujung negatif relatif inert dan
tumbuh dengan lambat, sedangkan ujung positif tumbuh
dengan cepat.
Polimerisasi spontan dengan adanya MgCl2 dan KCl
menjadi utas rangkap (seperti aktin-F otot)
Stress fiber  gambaran mikrofilamen sel aktin yang
mencolok dibawah membran plasma 82
Filamen Aktin
Protein-protein khusus yang mempengaruhi
fungsi aktin :
1. profilin : menghambat polimerisasi
2. filamin : pembentukan mikrofilamen
3. tropomiosin : pembentukan
mikrofilamen
4. aktinin : perlekatan mikrofilamen ke
membran, ke substratum dan organella
sel
5. sitokalasin : memecah mikrofilamen
dan menghambat polimerisasi
83
3. FILAMEN INTERMEDIET
Merupakan molekul fibrosa  kaput terminal amino
dan ekor terminal karboksil
Filamen intermediet memiliki diameter 8-10 nm,
yang berada diantara diameter filamen aktin (5-7
nm) dan mikrotubul (25 nm).
Merupakan bentuk sitoskeleton yang paling stabil
(tidak dibentuk dan diurai secepat mikrotubulus).
Fungsi ; memberikan dukungan struktural bagi sel
dan jaringan
Penyebarannya : keratin (sel epitel, rambut dan kuku
), desmin (otot), vimentin (sel-sel messenchym),
neurofilamen (sel neuron), filamen glia (sel glia) 84
Berbeda dengan filamen aktin dan mikrotubul
yang merupakan polimer dari protein tunggal
(aktin dan tubulin), filamen intermediet tersusun
dari berbagai protein. Lebih dari 50 protein
filamen intermediet telah diidentifikasi ke dalam 6
grup berdasarkan kesamaan sekuen asam
aminonya.
Meskipun berbeda ukuran dan sekuen asam
aminonya, filamen intermediet memiliki central
rod domain yang terdiri dari sekitar 310-359 asam
amino

85
Sitoskeleton (Raven, 2002)

86
Vakuola
Berasal dari Ret.end ~ kecil isi protein/enzym
Berasal dr app.golgi yi vesikel sekretorik ~ isi
enzym hidrolitik ~ menjadi lisosom
Berasal dr lisosom ~ sitolisosom & badan
multivesikuler
Dinding sel melekuk ke dlm ~ pd proses
fagositosis & pinositosis

87
Sentriol
Berperan pd pembelahan sel
Usually found only in animal cells
Beruntai 3, jumlah 9 set triplet tubuli
Fungsi:
orientasi mitosis
Mengontrol gerakan
Mengontrol gerakan rangka sel

88
Mikrotubuli
Fungsi:
Gerakan silia/flagela
Pembelahan sel
Btk pipa panjang
Tdd protein (tubulin)

Mitotic spindle. The mitotic


spindle is built of fi bers called
microtubules, which reorganize
into a spindle shape to separate
chromosomes during cell division.
(MIC Bergen)
89
Mikrobodi
Bentuk bulat, isi enzym peroxida, disebut
peroxison

90
PEROKSISOM
“organel yang terbungkus oleh membran tunggal dari
lipid dwilapis yang mengandung protein pencerap
(reseptor).
Peroksisom tidak memiliki genom dan mengandung
sekitar 50 enzim pengoksidasi, seperti katalase dan
ureat oksidase yang mengkristal di pusatnya.
Peroksisom ditemukan pada semua sel eukariota.

91
Peroksisom dianggap sebagai organel primitif
yang melakukan semua metabolisme oksigen di
dalam sel eukariota tipe awal.
Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan
terakumulasi di atmosfer. Hal ini menyebabkan
oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel.
Peroksisom berperan menurunkan oksigen dalam
sel dan melakukan reaksi oksidatif.
 Berkembangnya mitokondria mengambil alih
sebagian besar fungsi oksidatif tersebut dan
membuat peroksisom kurang terpakai. Yang
tersisa pada era modern sekarang hanya fungsi
penting yang tidak dapat dilakukan mitokondria.
92
Kandungan enzim oksidatif peroksisom: katalase dan
urate oksidase dapat menggunakan molekul O2 untuk
menghilangkan atom hidrogen dari substrat organik
spesifik, dalam suatu reaksi oksidatif yang
menghasilkan hidrogen peeroksida (H₂O₂) :
RH₂+ O₂R + H₂O₂
 Katalase menggunakan H₂O₂yang dihasilkan oleh
enzim lain dalam organel untuk mengoksidasi
berbagai substrat lainnya yang meliputi fenol, asam
format, formaldehid, dan alkohol melalui reaksi
peroksidatif:
H₂O₂+ R’H₂R’ + 2H₂O
 Jenis reaksi oksidatif ini terutama penting pada sel-
sel liver /hepardan ginjal/tubulus ren, di mana
peroksisom berfungsi sebagai detoksifikasi
molekul-molekul toksik yang masuk aliran darah

93
Keragaman Peroksisom
Peroksisom mempunyai komposisi enzim yang
berbeda dalam jenis sel yang berbeda.
Peroksisom mampu beradaptasi dengan kondisi
yang berubah-ubah. Contohnya, sel khamir
yang ditumbuhkan dalam gula mempunyai
peroksisom yang kecil, sedangkan sel ragi yang
ditumbuhkan dalam metanol mempunyai
peroksisom yang besar untuk mengoksidasi
metanol. Jika sel khamir tersebut ditumbuhkan
dalam asam lemak peroksisomnya membesar
untuk memecahkan asam lemak tersebut
menjadi asetil-KoA melalui beta-oksidasi.
94
Pada tumbuhan terdapat dua macam peroksisom
sedangkan pada hewan terdapat satu macam
peroksisom.
Salah satu fungsi penting biosintetik dari
peroksisom hewan adalah untuk mengkatalisis
reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen.
Plasmalogen merupakan jenis phospolipid
terbanyak pada myelin. Kekurangan plasmalogen
ini menyebabkan myelin pada sel saraf menjadi
abnormal, karena itulah kerusakan peroksisom
berujung pada kerusakan saraf.
95
Mek. transfer protein ke peroksisom
Peroksisom tdk memiliki DNA & ribosom sehingga tdk
dpt mensintesis protein sendiri. Protein diimpor
melalui membran. Hanya protein tertentu yang dapat
masuk ke peroksisom, yaitu protein yang memiliki
sekuen 3 asam amino spesifik (serin-lisin-leusin) pada
ujung C atau ujung N (Protein Targeting Signal/PTS).
Protein reseptor impor yang terlibat dalam transpor
protein ke dalam peroksisom: peroksin (Pex).
Protein reseptor impor peroksisom yang larut dalam
sitosol (Pex2 atau Pex5) mengenali protein
peroksisom di sitosol yang mengandung 3 sekuens
asam amino spesifik di ujung N atau ujung C. Pex2
atau Pex5 mengangkut protein ke dalam peroksisom
dengan bantuan protein membran peroksisom. 96
Sindrom Zellweger
merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh
mutasi pada gen yang mengkode protein integral
membran peroksisom (Peroksin Pex2) sehingga tidak
dapat melakukan impor protein. Sindrom ini
menyebabkan abnormalitas pada otak, hati, ginjal,
dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini belum
ada pengobatannya dan menyebabkan komplikasi
pneumonia dan gangguan pernapasan, serta kematian
setelah enam bulan kelahiran.

97
Proteasom
Proteasom : protein komplek berukuran sangat
besar di temukan pada semua sel eukariot dan
arkaea dan beberapa bakteri.
Dalam eukariot, proteasom terletak di dalam
nukleus dan sitoplasma.
Fungsi utama: mendegradasi protein yang tidak
diperlukan atau yang rusak dengan cara
proteolisis (reaksi kimia yang memutus ikatan
peptida).
Enzim : proteases, Proteasom adalah bagian
terbesar dari sel yang melaksanakan mekanisme
pengaturan konsentrasi protein dan mendegradasi
protein salah lipat (misfolded proteins). 98
Hasil proses degradasi adalah peptida yang
tersusun atas 7-8 amino acids, kemudian
didegradasi menjadi asam amino dan digunakan
untuk mensintesis asam amino baru.
Protein yang akan didegradasi
ditandai/tagging oleh protein kecil (ubiquitin) .
Reaksi penandaan dikatalisis oleh enzim
ubiquitin ligases. Ketika suatu protein ditandai
oleh molekul ubiquitin, ini adalah sinyal untuk
enzim ligase lain untuk menempelkan molekul
ebiquitin tambahan. Hasilnya adalah rantai
polyubiquitin yang diikat oleh proteasom, yang
diikuti degradasi protein yang telah ditandai.
99
Tonjolan Sel ada 4 macam :

1. Mikrofilli :
 Halus dan pendek
 Diameter 80 nm

 Panjang 1 milimikron

 Sel epitel pelapis rongga atau saluran


Fungsi : - Memperluas permukaan
- Absorbsi
- Pergerakan
- Transportasi
2.Ruflle
Lebih kasar dari mikrofilli
Hanya beberapa sel : osteoklas, leukosit dan
makrofag
Fungsi :
- pergerakan
- fagositosis
3. Cilia
Diameter ± 0,20 milimikron
Panjang 8 milimikron
Banyak sel
Sel epitel permukaan dalam saluran :
- pernafasan
- kelamin
- indra
4.Flagella
Kasar dan panjang
Diameter 0,6 milimikron
Panjang 30 milimikron
Ekor spermatozoa
Quiz
 Organel apakah yang menjadi pusat kontrol sel?

 organelle apakah yang mengikat sel menjadi satu


kesatuan?

 organel yang tidak dijumpai pada sel hewan?

 Organel sel tumbuhan apakah yang membuat makanan?

 Apakah singkatan E.R?

104
Pertumbuhan sel

Terjadi pd interfase setelah tercapai


ukuran max ~ mitosis
Interfase:
 G1: sintesa RNA, kemudian protein
waktu: 3-4 jam, bisa beberapa hari
 S: sintesa DNA, waktu 7-8 jam
 G2: second GAP, 2-5 jam
 Mitosis: -karyokinesis
-sitokinesis 105
Mitosis dibagi atas 2 fase:

1. Mitosis
2. Interfase (persiapan)

106
Interfase terbagi 3:
 Tahap G1 ~ GAP (prosintesis)
Terjadi transcription dan translation ~
Protoplasma sel, lamanya: 40% = 8 jam
 Tahap S ~ sintesa DNA (duplication)
lamanya: 30% = 6 jam
 Tahap G2 ~ penyelesaian G1
lamanya: 20% = 4,5 jam, disusul fase
mitosis lamanya 1 jam
- profase: kromatin ~ kromosom
- metafase: pemisahan di equator sel
- anafase: kromosom membelah
- telofase: pembelahan sel
107
1. Profase
 Sentriol membelah dan menuju kutub
diikuti mikrotubuli yg mengelilingi
sentriol ~ Aster
 Mikrotubuli menghubungkan kedua
sentriol ~ spindle
 membran inti hilang
 nukleolus hilang
 Kromatid ~ jadi kromosom
108
2. Metafase
 Kromosom tersusun di equator sel dan
dihubungkan oleh kromosomal fibers ke
kutub.
 Mulai terjadi pemisahan

3. Anafase
Kromosom bergerak ke kutub karena
fibers memendek, membran plasma mulai
berbentuk lonjong
109
4. Telofase

 Terbentuk membran inti


 Terjadi pemisahan sitoplasma
 Kromosom bersifat diploid
selanjutnya sel akan mengalami
pertumbuhan

110
Differentiation/spesialisasi
Perobahan sel dari multipotent ~
unipotent yg sifatnya permanent. Bila
perobahan sementara ~ kembali ke
semula disebut modulation.
Penyebabnya:

111
1. Intraseluler
 Sel otot mengandung aktin dan myosin
serta banyak mitokondria sbg sumber
energi
 Sel kelenjar mengandung endoplasmic
retikulum yg granular dan alat golgi yg
besar
 Sel epitel kulit ~ keratin
 Sel syaraf berbtk panjang, langsing &
halus utk mengalirkan rangsang dan
diujungnya dihasilkan zat 112
2. Extraseluler

 Pembentukan serat extraseluler oleh sel


fibroblast jaringan ikat & jaringan
penunjang

113
Tahap differensiasi:
1. Zygote ~ ovum yg telah dibuahi
2. Blastula, sudah berdifferensiasi, membentuk:
epidermis, syaraf, notochord, mesoderm, endoderm
3. Gastrula, disini sudah terbtk 3 lapis benih, yakni
ektoderm, mesoderm dan endoderm
4. Tubulasi, ke3 lapis benih sdh berbtk massif &
berongga, epidermis sdh melingkupi permukaan
tubuh, bag syaraf yg depan: otak; yg belakang:
syaraf punggung; bag endoderm: mukosa sal
pencernaan; bag mesoderm; otot, alat visera /dalam
& rongga tubuh
5. Organogenesis, differensiasi disini lebih spesifik
lagi. Sdh terbtk seluruh alat tubuh & jenis jaringan
secara lengkap. 114
Penyebab differensiasi:
1. Intrinsic:
-nukleus ~ kromatin/gen
-citoplasma:-enzim
-kadar elektrolit & metabolit
-komposisi suatu organel
2. Extrinsic:
-suplai bahan metabolit & elektrolit
-gas pernafasan
-gravitasi
-suhu
-sinar
-pH
-posisi sel: hormon
115
Dediferensiasi:
 Sel yg telah berdidefferensiasi, bila mitosis
tetap jd sel yg unipotent, makin tinggi
differensiasi ~ makin sulit utk bermitosis
 Sel syaraf & otot jantung, mitosis (-)
 Sel hati, ginjal & pankreas, mitosis (+)
 Otot lurik & otot polos,
 Luka kecil, mitosis (+)
 Luka besar, diisi jaringan ikat
Dedifferensiasi perlu utk penyembuhan &
mengganti bag tubuh yg hilang/lepas.

Akibat differensiasi ~ senescence ~ umur sel


terbatas
116
Pembatasan umur terkandung dlm
nukleus/kromatin, sebab:
1. Metabolisme ~ pengeluaran panas
2. Ampas metabolisme menumpuk karena diluar
sel terbtk collagen ~ kelenturan berkurang
3. Banyak bag yg aus ~ metabolisme jd
lemah/salah
4. Rentan thd sinar uv
5. Kemampuan kelenjar endokrin menurun
6. Kekeliruan biokimia sel
- informasi genetis salah
- sel jd lemah/rusak
7. Banyak timbul auto-antibodi ~ saling
menyerang
117
Ciri sel jadi tua:
 Mengandung lipofuskin yaitu ampas
metabolisme
 Sel kelenjar berisi kristal akibat ampas
metabolisme menumpuk & memadat akibat: -
nukleus piknotis
-karyolisis
-karyorhexis

118
Manfaat kematian:
1. Metamorfose; transisi dr btk embryo ~ btk
tetap/dewasa (berudu-kodok, ulat-kupu)
2. Perupaan; matinya bagian-bagian tertentu
seperti pemb.darah ke placenta, jari lengket
3. Pembuangan; sisik rontok, kulit berganti

119
IV. MEMBRAN SEL & BIOKIMIA
JARINGAN

120
MEMBRAN
1. Menjelaskan struktur membran
2. Menjelaskan sifat membran
3. Menjelaskan peranan lipid membran
membentuk lapisan ganda (bilayer
lipid)
4. Menyebutkan protein membran dan
lipid bilayer
5. Menjelaskan fungsi protein integral
dan protein perifer membran dan
hubungan dengan reseptor 121
MEMBRAN
Sifat Membran Biologi :
1. Struktur lembaran tipis, 6 – 10 nm
2. Terdiri dari lipid, protein dan sedikit karbo
hidrat yang terikat pada lipid/protein
3. Sebagai larutan dengan dua dimensi yg
punya kerja timbal balik
4. Struktur sangat viskus tetapi elastis,
tertutup, asimetris dengan dua permukaan
(bilayer)

122
• Area permukaan membran sel dibentuk
oleh phospholipid, namun jumlahnya
hanya 42% dari berat membran.
• Protein – penting dalam banyak fungsi
• Ditemukan juga glikolipid dan kolesterol.
• Fosfolipid adalah molekul bersifat
amphipathic : kepala fosfat pada bagian
sisi luar dan dalam, dan ekor asam lemak
di bagian tengah.
123
124
• Membran adalah berbentuk cair/fluid
- bagian ekor asam lemak bersifat tidak
jenuh (unsaturated).
• Membran bersifat selectif permeabel –
melewatkan bahan yang larut dalam lemak
(seperti hormon-hormon stereoid) dan
molekul berukuran kecil lainnya dan
molekul yang tidak bermuatan.
• Kolesterol adalah molekul berukuran besar
dan membantu untuk menstabilkan
membran.
125
126
127
MEMBRAN PLASMA
Membentuk ruang tertutup di sekeliling
protoplasma sel → individualitas sel
Permeabilitas yang selektif → adanya
saluran dan pompa ion/ substrat serta
adanya reseptor spesifik

sawar/ barrier untuk mempertahankan


perbedaan komposisi fisiologis ion/ substrat di
intra dan ekstra sel
128
Model Na+ Channel

129
MEMBRAN PLASMA
Pertukaran bahan → adanya daerah
khusus (gap junction)

Model Gap Junction 130


MEMBRAN PLASMA
Mengadakan internalisasi dan komparte-
mentalisasi air di dalam tubuh → cairan
intra dan ekstra sel

Memiliki reseptor utk molekul tertentu yg


mengatur informasi antar sel dan sekitarnya

Membran mitokondria sbg tempat proses


pembentukan energi (energy transducer) yg
menghasilkan ATP (proses fosforilasi
oksidatif)
131
132
MEMBRAN SEL
Pengertian membran tidak sebatas sebagai
struktur yang membatasi/ memisahkan satu
sel dengan sel yang lainnya
Membran juga membentuk ruang/
kompartemen khusus di dalam sel itu
sendiri → Membran intrasel/ eukariotik

mitokondria, retikulum endoplasma, badan


golgi, granula sekresi, lisosom dan
membran nukleus
133
Struktur Sel
Retikulum Endoplasma

Mitokondria

Membran
Nukleus
Lisosom

Sitoplasma
Membran Plasma

Badan Golgi
134
STRUKTUR MEMBRAN

135
STRUKTUR MEMBRAN
Membran tersusun dari beberapa unsur :
a Fosfogliserida
1 Fosfolipid
b Sfingomielin
A LIPID
2 Glikosfingolipid

3 Sterol

B PROTEIN
C KARBOHIDRAT
Klik salah satu dari komponen di136
atas
a Fosfogliserida

Unsur yg paling banyak, punya rangka


gliserin, mengikat dua asam lemak
dengan ikatan ester pada C1 dan C2.
Bisa juga mengikat alkohol terfosforilasi
(serin, etanolamin, kolin, inositol).

Klik di sini
137
b Sfingomielin

mempunyai rangka sfingosin (derivat


amino alkohol, mengikat satu asam lemak
dengan ikatan amida → unsur dalam
selubung mielin

Klik di sini
138
2 GLIKOSFINGOLIPID

Merupakan lipid yg mengandung gula,


seperti :
- Serebrosida : mengandung ikatan
heksosa tunggal, glukosa atau
galaktosa
- Gangliosida : mengandung ikatan gula
yg lebih kompleks

Klik di sini
139
3 STEROL
Sterol yang lazim dijumpai → Kolesterol
- Komponen utama dalam membran
plasma, sedikit di badan golgi,
mitokondria dan nukleus.
- Tersisip diantara fosfolipid, berperan
dalam menentukan tingkat fluiditas
membran.

Lipid membran mempunyai


bagian hidrofob dan hidrofil
 sifat amfipatik
Klik di sini
140
PROTEIN
MEMBRAN
Bersifat amfipatik
Tersisip dalam lapisan bilayer amfipatik
fosfolipid
Lebih dari 100 jenis protein, dengan
banyak fungsi : enzym, prot.Carrier,
prot.Struktural, reseptor dsb.

141
PROTEIN
MEMBRAN
Berdasarkan posisi pada membran
Protein Integral
Protein Perifer

1. Prot. Integral : globular,


amfipatik dengan dua ujung
hidrofil yang dipisahkan regio
hidrofob dalam lapisan bilayer
lipid
2. Prot. Peripher : terikat lemah
pada bagian hidrofil
prot.Integral
142
• Model mosaik fluid/Fluid mosaic model –
protein mengapung seperti es di lautan
fosfolipid.

• Protein dapat berupa protein integral –


melakukan semua lalulintas melalui
membran; berupa saluran atau
transporter.
• protein periferal – terikat pada membran
dalam dan luar; bisa berupa reseptor,
enzim atau dapat berupa marker identitas
sel. 143
Protein Membran
• Protein pelekatan (Anchoring proteins).
• Protein pengenal (Recognition proteins).
• Enzim (Enzymes).
• Protein reseptor (Receptor proteins).
• Protein karier (Carrier proteins).
• Saluran (Channels)
• Rakit –lipid – ekor yang jenuh; membentuk
kolesterol.
144
Karbohidrat Membran
• Merupakan 3-5 % dari membran
• Terdiri atas: Proteoglycans, glycoproteins
and glycolipids.
• Kandungan Gylcocalyx berfungsi:
– Pelumas dan proteksi
– Pelekatan/Anchoring dan pergerakan/locomotion
– Pengikatan spesifik/Specificity in binding
– Pengenalan/Recognition

145
146
MEMBRAN ERITROSIT
Membran eritrosit tersusun atas beberapa
komponen :
- protein transmembran band 3
- protein glikoforin
- spektrin
- aktin
- protein band 4

147
MEMBRAN ERITROSIT

148
Penghubung Interselular (intercelluler
junctions)

• Hubungan rapat (tight junctions) –


membran sel yang berdekatan terikat
bersama dengan occludin dan claudin
membentuk sambungan yang
impermeabel.
• Desmosome adalah protein “spot welds”
pada kulit dan otot jantung:
– plaq, protein filamen penghubung, dan
filamen yang lebih tipis di dalam sel.
149
Penghubung Interseluler (Intercellular
junctions)
• Gap junctions adalah saluran tubular
(connexons) yang menghubungkan
sitoplasma suatu sel dengan sel lain.
– Ion, gula sederhana dan molekul berukuran
kecil lain.
• Molekul Seluler Bersifat Adhesi (CAMs),
membantu sel membentuk pelekatan
sementara terhadap sel lain.

150
151
152
V. TRANSPORT MATERI
PADA MEMBRAN
1. Mekanisme pasif
Difusi sederhana
Difusi difasilitasi

2. Mekanisme aktif
Transport aktif/ pump

3. Endositosis dan Eksositosis

153
Mekanisme Pasif
 Tergantung pada konsentrasi dan
energi kinetik.
 Tidak memerlukan energi

 Menggerakkan substansi dari daerah


konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah.
 Gradien penurunan konsentrasi

154
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN (cont.)

1. Mekanisme passive
a. Diffusi sederhana
• Mengikuti gradien elektrokimia
• Diffusi sederhana dipengaruhi: agitasi
thermal molekul spesifik, gradient
konsentrasi, dan kelarutan materi tersebut.
• Ukuran molekul 0.8 nm
• Laju dibatasi oleh jumlah saluran yang
sesuai
- Na, K, Cl melewati membran pada
kecepatan yang sama dengan disfusi 155
156
157
• Difusi sederhana (Simple diffusion)
• Digusi dimediasi oleh saluran
– Ukuran molekul 0.8 nm
– Tergantung ukuran dan muatan
– Interaksi antara ion dan dinding saluran
Laju dibatasi oleh jumlah saluran yang sesuai
- Na, K, Cl melewati membran pada
kecepatan yang sama dengan disfusi
sederhana.

158
Osmosis
• Pergerakan AIR melalui membran selektif
permeabel
• Bergerak berdasarkan konsentrasi air
• Tekanan osmotik
• Mengeliminasi perbedaan konsentrasi
lebih cepat daripada difusi larutan.
• Aquaporin - saluran air

159
160
Tonisitas
• Konsentrasi suatu larutan relatif terhadap
lainnya (konsentrasi dalam sitoplasma).
• Isotonik –konsentrasi sama
– 0.9 % NaCl atau 5% larutan glukosa.
• Hipertonik – konsentrasi tinggi
• Hipotonik – konsentrasi rendah

161
Sel Darah Merah Manusia

162
Sel dalam
larutan isotonik

163
Sel dalam
larutan
hipertonik

Crenation =
pengerutan

164
Sel dalam
larutan hipotonik

165
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN (cont.)

b. Diffusi difasilitasi, memerlukan :


- Prot. Carrier (dapat jenuh  v-max)
- Tempat ikatan spesifik pada solut
- Spesifisitas terhadap ion, gula serta
asam amino
- Konstanta pengikatan solut pada sistem
- Molekul serupa menjadi inhibitor
kompetitif
- bergerak ke konsentrasi yang rendah
Diffusi difasilitasi berlangsung dengan
mekanisme pingpong
166
167
168
169
170
171
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN (cont.)

2. Mekanisme aktif
• Transport aktif/ pump:
pompa Na+ / K+ - Na/K ATPase
Yang lain membawa Ca++, Mg++, I-,
Cl- dan Fe++
• Menjauhi keseimbangan termodinamika,
melawan gradien elektrokimia (up hill).
• Butuh energi (ATP) dan protein carrier
172
173
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN
(cont.)

 Transport aktif primer : Na-K ATP-ase , dll


 Transport aktif sekunder : symport Na-
glukosa , dll.
 Sistem transport  mengatur fungsional
jumlah dan arah pergerakan molekul :
- uniport
- Symport
- Antiport
174
175
176
177
178
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN (cont.)

3. Endositosis dan Eksositosis


- Transport makromolekul (polisakarida,
protein, polinukleotida, dll)
- Menggunakan pembentukan vesikel dari
atau dengan membran plasma
- Endositosis  untuk internalisasi
- Eksositosis  untuk eksternalisasi

179
180
ENDOSITOS
IS
Proses : invaginasi  vesikel  fusi
kemembran organella  transfer isi.
Butuh energi, ca++, dan sistem mikrofilament
Ada dua type : fagositosis dan pinositosis
FAGOSITOSIS : untuk sel-sel makrofag
dan granulosit. (cell eating)
PINOSITOSIS : pada semua sel
1. Fase cairan : non selektif, proporsional dengan
konsentrasi.
2. Fase absorptif : selektif, terbatas pada reseptor
tertentu, vesikel terbungkus klatrin
181
Phagocytosis

182
183
184
Receptor mediated endocytosis

185
EKSOSITOSIS

Molekul yang dilepas digolongkan dalam:


1. Molekul yang terikat pada permukaan sel
2. Molekul yang menjadi bagian dari matriks
ekstra sel.
3. Molekul yang diekstra sel menjadi sinyal
bagi sel lain.

186
187
Eksositosis

188
189
MUTASI GEN

Akondroplasia : mutasi gen pembentuk


fibroblast
Fibrosis kistik : mutasi gen pengangkut Cl-
Penyakit wilson : mutasi gen ATP-ase-Cu
Sferositosis herediter : mutasi gen spektrin
Hiperkolesterol familial : mutasi gen reseptor
LDL

190
VI. Siklus sel
dan REPRODUksi

191
CELL CYCLE.

G1 Prophase
S-phase = fase sintesa.
Metaphase G1 = fase Gap-1.
M-phase = fase mitosis
M-PHASE
Anaphase G2 = fase Gap-2.
S-PHASE

Telophase

G2

192
CELL DIVISION.
MITOTIC DIVISION MEIOTIC DIVISION
Pada sel-sel somatis Pada sel-sel gamet
1 fase pembelahan sel. 2 fase pembelahan sel
prophase – metaphase – I. Meiosis-I :
prophase-I – metaphase-I –
anaphase – telophase. anaphase-I – telophase-I.
II. Meiosis-II :
prophase-II – metaphase-II
– anaphase-II – telophase-II

Hasil akhir 2 buah anak-sel. Hasil akhir 4 buah anak-sel.


Diploid set kromosom Haploid set kromosom.

193
1. Mitosis.
• Mitosis merupakan proses pembelahan sel-
induk membentuk dua sel-anak dengan
karyotip identik, dan identik pula dengan
sel-induk sebelumnya.
• Pembelahan sel mitosis terjadi di sel
somatis maupun sel gametik.
• Fase dimana sel tidak dlm fase membelah
disbt. Interphase. Pd fase ini sel sedang ber
metabolis atau ber istirahat (fase Gap1
atau Gap2).
• Pembelahan Mitosis terdiri atas 4 fase :
Prophase – Metaphase – Anaphase –
Telophase.
194
1. Mitosis.

195
• 2. Meiosis.
– Diploid nukleus di akhir mitosis mengandung satu
haploid set kromosom berasal dari ibu dan satu
lainnya dari ayah.
– Pembelahan meiosis pd proses gametogenesis
akan menghasilkan sel ovum dan sel sperma
dengan haploid set kromosom.
– Pembelahan meiosis terjadi dalam dua tahapan,
yakni : Meiosis-I dan Meiosis-II.
• Meiosis-I (the first meiotic division).
– Terjadi dalam 4 fase : Prophase-I, Metaphase-I,
Anaphase-I dan Telophase-I.

196
• Meiosis-II ( the second meiotic division).
– Fase meiosis ini mirip dgn pembelahan sel mitosis.
– Prophase-II.
• Kondensasi kromosom.
– Metaphase-II.
• Kedua anak-sel mengorganisir spindle melekat ke centromere
yg masih menyatu utk kedua sister chromatid.
• Centromere berada diequator bidang spindle meiosis-II.
– Anaphase-II.
• Centromere membelah dua, dan kedua chromatid tertarik ke
kedua kutub sel.
– Telophase-II.
• Nuclear membrane terbentuk mengelilingi setiap set
kromosom dan terjadi proses cytokinesis.
• Kromosom memanjang dan menipis.
– Akhir proses pembelahan sel meiosis, akan terbentuk 4
buah anak sel haploid dari sebuah sel diploid.
197
2. MEIOSIS.

198
PROGRAMMED CELL DEATH (APOPTOSIS)

199
200

Anda mungkin juga menyukai