Pokok Bahasan
2
Capaian Pembelajaran (LO):
“Mampu menjelaskan konsep struktur, fungsi sel
dan membran sel dengan benar”.
3
I. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL:
A cell is the basic, living,
structural and functional unit of
the body.
Suatu massa protoplasma yang dibatasi
oleh cell membrane serta mempunyai
nukleus
10 µm
Figure 6.1
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Teori sel:
• Menyusun semua tubuh tumbuhan dan hewan.
• Semua sel berasal dari sel sebelumnya.
• Sel adalah unit terkecil yang perform seluruh
fungsi fisiologi vital.
• Setiap sel mempertahankan homeostasis pada
tingkat sel.
6
Sel diukur dalam mikrometer (10-6 m).
Ukuran dan bentuk sel bervariasi.
Bentuknya ditentukan oleh fungsinya.
Terdapat 2 tipe sel:
Sel kelamin (Sex cells)
Sel tubuh (Somatic (body) cells)
Sel dilingkupi oleh cairan ektraseluler yang
disebut cairan interstitial dalam jaringan.
7
Suatu benda disebut hidup bila:
Mempunyai membran plasma
Mengandung bahan-bahan genetika
Mampu menyelenggarakan sintesa protein
8
(Exists during cell division)
(?)
9
Ukuran sel:
- Besar sel 10 u = 0,01mm
Bentuk sel berbeda-beda sesuai fungsi:
- sel syaraf: kurus & panjang
- sel otot: panjang tetapi dapat
berkontraksi dalam satu arah
- sel penunjang: mempunyai dinding tebal
10
11
12
Berbagai tipe sel: bentuk, ukuran organisasi intraseluler, polarisasi –
fungsi.
Contoh: tigaThese thre sel yang dikelompokkan sebagai “sel epitel
usus”
13
Sel merupakan satuan:
1. Struktural
2. Fungsional
3. Pertumbuhan & perkembangan
4. Regenerasi
5. Faktor hereditair
14
Aktivitas vital sel:
1. Motilitas & mobilitas
2. Irritabilitas:mechanic, theramic, chemic,
photic, electric
3. Metabolisme:anabolisme & katabolisme
4. Reproduksi: - mitosis, indirect
- meiosis, amitosis, direct
15
Cell
membrane
Sel nukleus
organel
Isi sel
sitoplasma
inclusion
16
Selubung sel:
Terdiri dari molekul karbohidrat yang komplex,
tapi inipun tergantung dari jenis sel seperti:
Epitel: Molekul glikoprotein dan
polysacharida
Muko usus: Molekul Mucin
Selubung sel ada yang disebut glikokalix yang
dihasilkan oleh sel itu sendiri yaitu: Ret.
Endoplasma dan App. Golgi
17
Fungsi glikokalix:
1. Proses filtrasi bahan yang masuk & keluar sel
2. Memelihara membran plasma dan lingkungan
sekitar sel
3. Mengandung enzym-enzym sesuai fungsi sel
4. Turut berperan dalam menentukan sifat
antigenitas sel
18
Teori tentang susunan membran plasma:
Leaflet Theory ~ lapisan
Globular Theory ~ bola yang berderet
kedua bentuk ini dapat bertukar tergantung
kebutuhan
Boundary of the cell
Made of a phospholipid bilayer
19
Sifat membran plasma:
Tidak melewatkan makro molekul ~ protein tetap
didalam sel
Mampu menjaga keseimbangan elektrolit
Mengadakan transportasi aktif
Transportasi air
Dapat dilalui oleh zat yang larut dalam lipid
Mengadakan invaginasi ~ pada fagositosis &
pinositosis
20
Proses keluar masuk sel ada 4:
1. Difusi
2. Osmosis
3. Transportasi aktif
4. Endositosis fagositosis, pinositosis
21
Differensiasi membran plasma:
Epitel saluran pencernaan ~ mikrovilli
Saluran pernafasan ~ silia
Spermatozoa ~ ekor
22
Sel ada dua jenis:
1. Prokaryotik:
- Inti tidak jelas (membran inti tidak ada)
- Ada nukleoid yang mengandung DNA
- Dalam sitoplasma ada ribosom
2. Eukaryotik:
- Inti jelas
- Bentuk bisa:
~ tetap: spermatozoa, sel syaraf,
eritrosit, epitel
~ berobah-obah: lekosit, amuba
23
Some prokaryotic cells
24
Organisasi sederhana Sel
Prokaryotic (Bacteria)
• Cytoskeleton primitif
• Contoh: Bakteri berflagella
• Biasanya berukuran lebih
kecil (daripada sel eukaryotic)
25
Organel sel prokariota:
1. Dinding sel
2. Membran sel
3. Ribosom
4. Nukleoid
5. Plasmid
6. Sitoplasma
7. Tonjolan sel
Struktur sel prokariot
27
PROKARIOTA
1. Dinding Sel
Polisakarida, lipid dan protein, kaku
Tebal + 10 nm
Dinding sel hilang → protoplast
Dinding sel hilang sebahagian → spheroplast
Fungsi:melindungi sel memberi btk yg konstan
Kapsul:bhg luar dinding sel Gelatin
kapsul dan ddg sel non essensial → viabilitas
Protoplast dan spheroplast – hidup – lingkungan
cocok
Mis : PPLO = Pluro Pneumonia Like Organism
0,25 – 0,1 %
Tidak mempunyai dinding sel
2. Membran Plasma = Plasmalemma
Trilaminer :
- Protein dan lipid
- Hidrofilik,hidrofobik
- Semi permiabel, barrier
selektif
- Bakteri berkloropil
fotosintesa
- Plasmalemma respirasi
- Invaginasiplasmalemma
mesosom enzim res-
pirasi respirasi
3. Ribosom
Partikel diameter 10 – 15 nm
20.000 – 30.000 partikel
2 sub unit 30 S (svedberg unit)
50 S
Fungsional 70 S → m RNA
Polirobosom / ergosom
Fungsi = sintesa protein
Bekerja sama dengan m RNA dan tRNA
4.Nukleoid
Pewarnaan Feulgen – MC - positif
Daerah → gambaran spesifik → nukleoid
Mengandung kromosom – molekul DNA sirkuler
Panjang + 1 nm - informasi genetik
Menempel di membran plasma
Tidak mempunyai membran
DNA sirkuler lain → plasmid atau episom
5. Plasmid
DNA sirkuler
Memiliki sedikit gen
Dapat bereplikasi sendiri
Diperlukan utk pertahanan hdp
Plasmid dpt terbtk pd kondisi lingkungan yg banyak
tekanan
Resistensi
mis: antibiotik
6. Sitoplasma
Materikoloid
Organel sel – ribosom - asam nukleat dll
Tempat metabolisme sel terjadi
7. Tonjolan sel :
Flagella
+ 10 mikron
Alat gerak
Protein
Filli
1 – 2 mikron
Proses Konyugasi → jembatan
sitoplasma pd bakteri yg
berkonyugasi
Bakteri patogen → menempel pada
sel hospes
Organisme hidup ?
Materi genetik
Reproduksi dalam sel hospes
Problem penyakit pada organisme hidup
Iwanowsky → daun tembakau
Struktur virus :
“Core” /inti → molekukl DNA atau RNA
41
Electron Micrograph
42
II. Organel sel
Organel adalah struktur yang
diselaputi membran dan
melaksanakan aktivitas khusus
untuk sel.
Organelle= “little organ” = “organ kecil”
Hanya dijumpai di dalam sel eukariot.
Semua benda diantara organel disebut cytosol
Segala sesuatu di dalam sel kecuali nukkleus
disebut sitoplasma.
43
Organel dibagi 2 jenis:
A. Aktif dlm B. Tidak aktif:
metabolisme sel: Sentriol
Nukleus
Mikrotubuli
Ribosom
Sitoskeleton
Mitokondria
Fibril
retikulum
mikrobodi
endoplasma
apparatus/kompl
eks golgi
Lisosom
Vakuola
Peroksisom
Kloroplast
44
Nukleus/Inti Sel :
Membran doble, berpori – diafragma suatu alat
optik
Sebelah luar berhubungan dengan REG/RER
Kromatin ,nukleous, enzim-enzim sintesis asam
nukleat , protein, K , P, Na, Mg dan Ca
Nukleolus komponen ribosom disintesis
Mengontrol sintesis protein di sitosol dg
mengirim mRNA
Fungsi: kontrol aktivitas sel
Jumlah: biasanya satu, tetapi bisa 2
(binucleated); banyak (multinucleated).
Bentuk: bulat atau oval, elongated crescented
cth. pada monosit) ; segmented (neutrofil). 45
Inti sel
Berisi: DNA code dalam bentuk kromosom dan
enzim yang merupakan copy DNA pada
membrannya.
Bentuk:
- discoid ~ sel gepeng
- elipsoid ~ sel silinder
- elongated ~ smooth muscle
- segmented ~ netrofil
- crescented ~ monosit
Polynuclear: striated muscle, osteoblast, sel
saraf
Lokasi inti ditengah, kecuali pada sel kelenjar ~
basal 46
Bagian-bagian inti:
Double Membran inti (nuclear envelope).
Nukleolus (anak inti)
Kromatin
Karyolimfe/karyoplasma
47
1. Membran inti sel:
2 lapisan yg diantarai
celah ~ spatium
perinuclearis
Lapisan luar berhubungan
dgn Retikulum endoplasma
Lapisan dalam ditempeli
butir kromatin
Porus nuklearis ~ 10% dari
permukaan membran
48
2. Nukleolus:
Lebih besar dari butir kromatin
Jumlah satu/lebih ~ menempel pd membran inti
Bagian/pars: granulosa, fibrilosa, amorf
Tak mempunyai membran
Isi/kandungan: protein
RNA banyak, DNA(-)
Fungsi: - pembuatan protein
- sintesa protein
- dikontrol oleh kromosom-
organizer
49
3. Karyoplasma /karyolimfe
50
4. Kromatin
Dijumpai butir berwarna gelap
Perifereal kromatin ~ menempel pd membran
inti
Kromatin island/kromatin granul /kromatin
partikel ~ membentuk pulau-pulau di bagian
tengah inti
Nukleolus Associated Chromatin(NAC) ~
kromatin yg mengelilingi anak inti
51
Ada 2 jenis kromatin:
Hetero kromatin/condensed kromatin ~
butir-butir yg mengikat warna =
heteropiknotik positif
Eukromatin/extended kromatin ~ tdk
bergelung = heteropiknotik negatif
52
Kromosom:
Kromosom td: DNA + Histon (protein)
Fungsi: pusat kontrol sel
Dalam kromosom: RNA 12%, DNA16%,
protein 72%
Di dalam inti
Bersifat sebagai pembawa sifat
Bagiannya:
- tengah ~ sentromer/kinetokor
- lengan ~ telomer
53
Heterokromatin ada 2:
Fakultatif: salah satu kromosom
bersifat eukromatik
54
Letak sentromer dalam kromosom:
Telosentrik
Akrosentrik
Submetasentrik
Metasentrik
Jumlah kromosom berbeda pd makhluk hidup, tapi
jlhnya dlm setiap sel tetap, perobahan jlh
kromosom ~ kelainan pertumbuhan/perkembangan
55
1. Ribosom
Struktur terkecil
Terdiri dari RNA (M, T, R) + protein
Fungsi: sintesis protein
Terdiri dari 60 S besar, 40 S kecil
Fungsional 80 S
Untaian ribosom > 5 dengan m RNA →
Poliribosom (polisom) – aktif dalam sintesis
protein
Ribosom bebas tersebar dlm sitosol
Ribosom terikat melekat di RE
Lokasi: pd dinding endoplasmic reticulum
jenis granular 56
2. Endoplasmic Reticulum
57
Ada 2 jenis:
Granular (rough endoplasmic reticulum)~
ditutupi oleh ribosom pada permukaan luarnya,
berfungsi pada sintensis protein.
Mis: Sel-sel kelenjer pencernaan
Sel-sel plasma membuat antibodi
Agranular/halus (smooth endoplasmic reticulum) ~
tidak ditutupi oleh ribosom dan terutama dilibatkan pada
metabolisme (catabolism) lipid, steroid, polisacarida lipid
dari pada protein.
Detoxifikasi obat-obat dalam sel hati/hepar
(hepatosid).
tempat metabolisme as lemak, pospolipid dan asteroid
Pembentukan glikogen dalam sel hati dan otot.
Metabolisme mineral.
58
Percobaan yang dilakukan oleh George Palade
menyimpulkan suatu jalur untuk protein yang
disekresi, yang disebut secretory pathway yaitu:
ER kasar Golgi vesikel sekretori eksterior
(bagian luar sel).
Protein yang ditunjukan untuk tetap berada pada
sitosol atau yang diperuntukkan bagi nukleus,
mitokondria, kloroplas, atau perokksisom disintesis
pada ribosom bebas dan dilepaskan ke dalam sitosol
ketika translasinya selesai. Sebaliknya, sebagian besar
protein yang ditunjukan untuk sekresi atau yang
diperuntukkan bagi ER, apparatus Golgi, lisosom,
atau membran plasma disintesis pada ribosom yang
terikat membran dan ditransfer ke dalam ER kasar
sebagai proses translasinya.
59
Sistem Endomembran RER &
SER
Rough Endoplasmic Reticulum (RER)
Protein dibuat pada ribosom RER
adalah segregasi dari sitoplasma dan
dapat dimodifikasi secara kimiawi.
Smooth Endoplasmic Reticulum (SER)
Smooth/halus terlihat karena tidak
ada ribosom , tidak ada sintesis
protein
Sintesis lipid dan metabolisme lemak
(fat), secara kimiawi dibentuk dalam
molekul kecil masuk ke dalam sel
Tempat hidrolisis glikogen (liver) dan
sintesis steroid (sel otot; cadangan
ion Ca2+ ) 60
Membrane ER bersambungan
dengan membran inti
(nuclear membrane)
61
3. Golgi Apparatus
62
Cont. :Apparatus Golgi
Berbentuk sisternae, ada 3 btk:
Saccular ~immature/forming face ~mature face
Vesikel sekretorik
Makro vesikel=transfer vesikel
Tersusun dalam 6 – 30 sistenae, disebut diktiosom
Fungsi:
Tempat modifikasi protein – protein yang dihasilkan
RE sebelum dikirim ke tempat tujuan , mis :
Penambahan Oligosakarida
Berperan dalam transportasi protein/zat keluar dari
sel
Membentuk lipoprotein dlm hati
Lisosom primer “buding” (Jendolan kompleks golgi)
Memelihara membran plasma 63
Sortir, modifikasi dan
Sistem Endomembran golgi apparatus konsentrat sintesis protein
cis Golgi Network
cis Golgi
trans Golgi
TGN (Trans-golgi
Network)
Tiap bagian tidak
bersambungan satu dengan
lainnya.
65
Bagian-bagian dari mitokondria:
1. Membran paling luar (outer
membrane)
2. Membran dalam (inner membrane)
3. Ruang antar membran
(intermembrane space)
4. Ruang paling dalam (matrix)
66
Mitokondria tertutup oleh
membran luar dan membran
dalam yang berlipat kedalam
membentuk cristae
Matrik mengandung
beberapa enzim yang
diperlukan sel (mengandung
DNA (dalam matrix) untuk
beberapa komponennya.
DNA tersebut jelas bersifat
maternal (dari oosit).
Fungsi respirasi, begitu juga
ribosom and DNA (ATP
sintesis ; Metabolisme asam
amino).
Respirasi anaerob pada sel
kanker. 67
Pada matriks mitokondria terdapat :
1. Sistem genetik mitokondria
2. Enzim-enzim yang bertanggungjawab untuk siklus
asam sitrat.Tahap awal dari glikolisis (perubahan
glukosa piruvat) terjadi di sitosol. Piruvat
kemudian ditransport ke dalam mitokondria untuk
dioksidasi sempurna menjadi CO₂dan ATP merlalui
siklus asam sitrat
INNER MEMBRANE (Membran Dalam)
Berfungsi sebagai tempat terjadinya fosforilasi
oksidatif (proses pembentukan ATP akibat
transfer elektron dari NADH atau FADH₂kepada
O₂melalui serangkaian pengemban elektron).
OUTER MEMBRANE (Membran Luar)
Mengandung porin yang dapat dilewati oleh
molekul-molekul kecil (<6000 dalton)
68
69
5. Vacuola
Terjadi karena dinding sel melekuk ke dalam
Berisi: bahan makanan, bahan sisa, gula,
pigmen
Fungsi: menimbun bahan sebelum dikeluarkan
dari sel serta mempertahankan tekanan
intraseluler
Kebanyakan tumbuhan memiliki satu vakoula yang besar.
Membantu menjaga tekanan turgor dan bentuk sel.
70
6. Lisosom (lysis & soma = badan untuk mencerna)
Bentuk granula, bulat/oval berisi enzym hidrolitik yg
dibuat oleh ribosom
Lisosom adalah organel yang dibatasi membran, mengandung
enzim hidrolitik, yang dapat mendegradasi (mencerna)
makromolekul (protein, polisakarida, asam nukleat, lipid)
Tempat pembuangan sisa/sampah sel
Lisosom mengandung sekitar 40 jenis enzim hidrolitik, yang
meliputi protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, dan sulfatase, yang ekseluruhannya merupakan asam
hidrolase.
Asam hidrolase aktif pada pH asam (sekitar 5), tetapi tidak aktif
pada pH netral (sekitar 7,2). Untuk mempertahankan keasaman
pH internalnya, lisosom harus secara aktif meningkatkan ion
H+ (proton), yaitu dengan menggunakan pompa proton yang
memerlukan energi dalam bentuk hidrolisis ATP.
Dapat menyebabkan kehancuran sel bila pecah
71
Lisosom:
1. Lisosom primer: hasil jendolan kompleks golgi
2. Lisosom sekunder : sudah berdifusi dengan vakoula
72
Sistem Endomembran lisosom
For their discoveries of machinery regulating vesicle traffic, a major transport system
in our cells. This represents a paradigm shift in our understanding of how the eukaryotic
cell, with its complex internal compartmentalization, organizes the routing of
molecules packaged in vesicles to various intracellular destinations, as well as to
the outside of the cell. Specificity in the delivery of molecular cargo is essential for cell
function and survival. This specificity is required for the release of neurotransmitters
into the presynaptic region of a nerve cell to transmit a signal to a neighboring nerve
cell. Likewise, specificity is required for the export of hormones such as insulin to the
cell surface. While vesicles within the cell were long known to be critical components of
this transportation scheme, the precise mechanism by which these vesicles found their
correct destination and how they fused with organelles or the plasma membrane to
deliver the cargo remained mysterious
74
Sifat fisiologi sitoplasma sehubungan dengan
fungsi sel adalah:
76
SITOSKELETON
Sitoskeleton terdiri dari jaringan filamen protein
yang menyebar sepanjang sitoplasma dari sel
eukariotik. Pada bakteri tidak terdapat sitoskeleton
Fungsi sitoskeleton:
Pendukung struktural sel sebagai “skleton” dan
“otot”
Pergerakan sel
Memberi bentuk dan struktur sel
Membantu pergerakan organel di dalam sel
membentuk energi, morfogenesis, mitosis,
endositosis eksositosis, transport intrasel dll
77
3 tipe struktur filamen protein:
1. Mikrotubul subunit protein penyusunannya adalah
tubulin, otot lurik dan sel amuboid.
2. Filamen aktin subunit protein penyusunnya adalah aktin;
otot polos dan amuboid.
3. Filamen intermediet subunit protein penyusunnya adalah
protein fibrous, seperti keratin, vimentin, nuclear lamin,
desmosom dan sel saraf.
Tumbulin dan aktin adalah protein globular.
78
1. MIKROTUBUL
Fungsi :
1.Menentukan bentuk sel
2. Transport dan pembelahan.
3. Pergerakan intrasel
Transport intraselular dari organel berperan
pada penempatan organel contoh: aparatus
golgi ditempatkan dekat sentrosom
Pemisahan kromosom selama mitosis
80
Mikrotubul
Komponen utama silia dan flagella, akson
dan dendrit
Pembentukannya dihambat oleh alkaloid
tertentu antara lain : colchicine dan
derivatnya, demekolsin (terapi gout
arthritis), vinblastin (anti kanker) dan
griseofulvin (anti jamur)
81
2. FILAMEN AKTIN (MIKROFILAMEN)
Diisolasi dari sel bukan otot; Mengandung residu
metilhistidil
Disusun oleh unit protein aktin, merupakan sitoskeleton
yang paling tipis, diameter 5-7 nm.
Terutama melimpah pada membran plasma, untuk
membentuk jaringan yang memberikan dukungan mekanik,
menentukan bentuk sel, dan memungkinkan pergerakan
dari permukaan sel
Memiliki struktur polar seperti mikrotubul mempunyai
ujung positif dan negatif. Ujung negatif relatif inert dan
tumbuh dengan lambat, sedangkan ujung positif tumbuh
dengan cepat.
Polimerisasi spontan dengan adanya MgCl2 dan KCl
menjadi utas rangkap (seperti aktin-F otot)
Stress fiber gambaran mikrofilamen sel aktin yang
mencolok dibawah membran plasma 82
Filamen Aktin
Protein-protein khusus yang mempengaruhi
fungsi aktin :
1. profilin : menghambat polimerisasi
2. filamin : pembentukan mikrofilamen
3. tropomiosin : pembentukan
mikrofilamen
4. aktinin : perlekatan mikrofilamen ke
membran, ke substratum dan organella
sel
5. sitokalasin : memecah mikrofilamen
dan menghambat polimerisasi
83
3. FILAMEN INTERMEDIET
Merupakan molekul fibrosa kaput terminal amino
dan ekor terminal karboksil
Filamen intermediet memiliki diameter 8-10 nm,
yang berada diantara diameter filamen aktin (5-7
nm) dan mikrotubul (25 nm).
Merupakan bentuk sitoskeleton yang paling stabil
(tidak dibentuk dan diurai secepat mikrotubulus).
Fungsi ; memberikan dukungan struktural bagi sel
dan jaringan
Penyebarannya : keratin (sel epitel, rambut dan kuku
), desmin (otot), vimentin (sel-sel messenchym),
neurofilamen (sel neuron), filamen glia (sel glia) 84
Berbeda dengan filamen aktin dan mikrotubul
yang merupakan polimer dari protein tunggal
(aktin dan tubulin), filamen intermediet tersusun
dari berbagai protein. Lebih dari 50 protein
filamen intermediet telah diidentifikasi ke dalam 6
grup berdasarkan kesamaan sekuen asam
aminonya.
Meskipun berbeda ukuran dan sekuen asam
aminonya, filamen intermediet memiliki central
rod domain yang terdiri dari sekitar 310-359 asam
amino
85
Sitoskeleton (Raven, 2002)
86
Vakuola
Berasal dari Ret.end ~ kecil isi protein/enzym
Berasal dr app.golgi yi vesikel sekretorik ~ isi
enzym hidrolitik ~ menjadi lisosom
Berasal dr lisosom ~ sitolisosom & badan
multivesikuler
Dinding sel melekuk ke dlm ~ pd proses
fagositosis & pinositosis
87
Sentriol
Berperan pd pembelahan sel
Usually found only in animal cells
Beruntai 3, jumlah 9 set triplet tubuli
Fungsi:
orientasi mitosis
Mengontrol gerakan
Mengontrol gerakan rangka sel
88
Mikrotubuli
Fungsi:
Gerakan silia/flagela
Pembelahan sel
Btk pipa panjang
Tdd protein (tubulin)
90
PEROKSISOM
“organel yang terbungkus oleh membran tunggal dari
lipid dwilapis yang mengandung protein pencerap
(reseptor).
Peroksisom tidak memiliki genom dan mengandung
sekitar 50 enzim pengoksidasi, seperti katalase dan
ureat oksidase yang mengkristal di pusatnya.
Peroksisom ditemukan pada semua sel eukariota.
91
Peroksisom dianggap sebagai organel primitif
yang melakukan semua metabolisme oksigen di
dalam sel eukariota tipe awal.
Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan
terakumulasi di atmosfer. Hal ini menyebabkan
oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel.
Peroksisom berperan menurunkan oksigen dalam
sel dan melakukan reaksi oksidatif.
Berkembangnya mitokondria mengambil alih
sebagian besar fungsi oksidatif tersebut dan
membuat peroksisom kurang terpakai. Yang
tersisa pada era modern sekarang hanya fungsi
penting yang tidak dapat dilakukan mitokondria.
92
Kandungan enzim oksidatif peroksisom: katalase dan
urate oksidase dapat menggunakan molekul O2 untuk
menghilangkan atom hidrogen dari substrat organik
spesifik, dalam suatu reaksi oksidatif yang
menghasilkan hidrogen peeroksida (H₂O₂) :
RH₂+ O₂R + H₂O₂
Katalase menggunakan H₂O₂yang dihasilkan oleh
enzim lain dalam organel untuk mengoksidasi
berbagai substrat lainnya yang meliputi fenol, asam
format, formaldehid, dan alkohol melalui reaksi
peroksidatif:
H₂O₂+ R’H₂R’ + 2H₂O
Jenis reaksi oksidatif ini terutama penting pada sel-
sel liver /hepardan ginjal/tubulus ren, di mana
peroksisom berfungsi sebagai detoksifikasi
molekul-molekul toksik yang masuk aliran darah
93
Keragaman Peroksisom
Peroksisom mempunyai komposisi enzim yang
berbeda dalam jenis sel yang berbeda.
Peroksisom mampu beradaptasi dengan kondisi
yang berubah-ubah. Contohnya, sel khamir
yang ditumbuhkan dalam gula mempunyai
peroksisom yang kecil, sedangkan sel ragi yang
ditumbuhkan dalam metanol mempunyai
peroksisom yang besar untuk mengoksidasi
metanol. Jika sel khamir tersebut ditumbuhkan
dalam asam lemak peroksisomnya membesar
untuk memecahkan asam lemak tersebut
menjadi asetil-KoA melalui beta-oksidasi.
94
Pada tumbuhan terdapat dua macam peroksisom
sedangkan pada hewan terdapat satu macam
peroksisom.
Salah satu fungsi penting biosintetik dari
peroksisom hewan adalah untuk mengkatalisis
reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen.
Plasmalogen merupakan jenis phospolipid
terbanyak pada myelin. Kekurangan plasmalogen
ini menyebabkan myelin pada sel saraf menjadi
abnormal, karena itulah kerusakan peroksisom
berujung pada kerusakan saraf.
95
Mek. transfer protein ke peroksisom
Peroksisom tdk memiliki DNA & ribosom sehingga tdk
dpt mensintesis protein sendiri. Protein diimpor
melalui membran. Hanya protein tertentu yang dapat
masuk ke peroksisom, yaitu protein yang memiliki
sekuen 3 asam amino spesifik (serin-lisin-leusin) pada
ujung C atau ujung N (Protein Targeting Signal/PTS).
Protein reseptor impor yang terlibat dalam transpor
protein ke dalam peroksisom: peroksin (Pex).
Protein reseptor impor peroksisom yang larut dalam
sitosol (Pex2 atau Pex5) mengenali protein
peroksisom di sitosol yang mengandung 3 sekuens
asam amino spesifik di ujung N atau ujung C. Pex2
atau Pex5 mengangkut protein ke dalam peroksisom
dengan bantuan protein membran peroksisom. 96
Sindrom Zellweger
merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh
mutasi pada gen yang mengkode protein integral
membran peroksisom (Peroksin Pex2) sehingga tidak
dapat melakukan impor protein. Sindrom ini
menyebabkan abnormalitas pada otak, hati, ginjal,
dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini belum
ada pengobatannya dan menyebabkan komplikasi
pneumonia dan gangguan pernapasan, serta kematian
setelah enam bulan kelahiran.
97
Proteasom
Proteasom : protein komplek berukuran sangat
besar di temukan pada semua sel eukariot dan
arkaea dan beberapa bakteri.
Dalam eukariot, proteasom terletak di dalam
nukleus dan sitoplasma.
Fungsi utama: mendegradasi protein yang tidak
diperlukan atau yang rusak dengan cara
proteolisis (reaksi kimia yang memutus ikatan
peptida).
Enzim : proteases, Proteasom adalah bagian
terbesar dari sel yang melaksanakan mekanisme
pengaturan konsentrasi protein dan mendegradasi
protein salah lipat (misfolded proteins). 98
Hasil proses degradasi adalah peptida yang
tersusun atas 7-8 amino acids, kemudian
didegradasi menjadi asam amino dan digunakan
untuk mensintesis asam amino baru.
Protein yang akan didegradasi
ditandai/tagging oleh protein kecil (ubiquitin) .
Reaksi penandaan dikatalisis oleh enzim
ubiquitin ligases. Ketika suatu protein ditandai
oleh molekul ubiquitin, ini adalah sinyal untuk
enzim ligase lain untuk menempelkan molekul
ebiquitin tambahan. Hasilnya adalah rantai
polyubiquitin yang diikat oleh proteasom, yang
diikuti degradasi protein yang telah ditandai.
99
Tonjolan Sel ada 4 macam :
1. Mikrofilli :
Halus dan pendek
Diameter 80 nm
Panjang 1 milimikron
104
Pertumbuhan sel
1. Mitosis
2. Interfase (persiapan)
106
Interfase terbagi 3:
Tahap G1 ~ GAP (prosintesis)
Terjadi transcription dan translation ~
Protoplasma sel, lamanya: 40% = 8 jam
Tahap S ~ sintesa DNA (duplication)
lamanya: 30% = 6 jam
Tahap G2 ~ penyelesaian G1
lamanya: 20% = 4,5 jam, disusul fase
mitosis lamanya 1 jam
- profase: kromatin ~ kromosom
- metafase: pemisahan di equator sel
- anafase: kromosom membelah
- telofase: pembelahan sel
107
1. Profase
Sentriol membelah dan menuju kutub
diikuti mikrotubuli yg mengelilingi
sentriol ~ Aster
Mikrotubuli menghubungkan kedua
sentriol ~ spindle
membran inti hilang
nukleolus hilang
Kromatid ~ jadi kromosom
108
2. Metafase
Kromosom tersusun di equator sel dan
dihubungkan oleh kromosomal fibers ke
kutub.
Mulai terjadi pemisahan
3. Anafase
Kromosom bergerak ke kutub karena
fibers memendek, membran plasma mulai
berbentuk lonjong
109
4. Telofase
110
Differentiation/spesialisasi
Perobahan sel dari multipotent ~
unipotent yg sifatnya permanent. Bila
perobahan sementara ~ kembali ke
semula disebut modulation.
Penyebabnya:
111
1. Intraseluler
Sel otot mengandung aktin dan myosin
serta banyak mitokondria sbg sumber
energi
Sel kelenjar mengandung endoplasmic
retikulum yg granular dan alat golgi yg
besar
Sel epitel kulit ~ keratin
Sel syaraf berbtk panjang, langsing &
halus utk mengalirkan rangsang dan
diujungnya dihasilkan zat 112
2. Extraseluler
113
Tahap differensiasi:
1. Zygote ~ ovum yg telah dibuahi
2. Blastula, sudah berdifferensiasi, membentuk:
epidermis, syaraf, notochord, mesoderm, endoderm
3. Gastrula, disini sudah terbtk 3 lapis benih, yakni
ektoderm, mesoderm dan endoderm
4. Tubulasi, ke3 lapis benih sdh berbtk massif &
berongga, epidermis sdh melingkupi permukaan
tubuh, bag syaraf yg depan: otak; yg belakang:
syaraf punggung; bag endoderm: mukosa sal
pencernaan; bag mesoderm; otot, alat visera /dalam
& rongga tubuh
5. Organogenesis, differensiasi disini lebih spesifik
lagi. Sdh terbtk seluruh alat tubuh & jenis jaringan
secara lengkap. 114
Penyebab differensiasi:
1. Intrinsic:
-nukleus ~ kromatin/gen
-citoplasma:-enzim
-kadar elektrolit & metabolit
-komposisi suatu organel
2. Extrinsic:
-suplai bahan metabolit & elektrolit
-gas pernafasan
-gravitasi
-suhu
-sinar
-pH
-posisi sel: hormon
115
Dediferensiasi:
Sel yg telah berdidefferensiasi, bila mitosis
tetap jd sel yg unipotent, makin tinggi
differensiasi ~ makin sulit utk bermitosis
Sel syaraf & otot jantung, mitosis (-)
Sel hati, ginjal & pankreas, mitosis (+)
Otot lurik & otot polos,
Luka kecil, mitosis (+)
Luka besar, diisi jaringan ikat
Dedifferensiasi perlu utk penyembuhan &
mengganti bag tubuh yg hilang/lepas.
118
Manfaat kematian:
1. Metamorfose; transisi dr btk embryo ~ btk
tetap/dewasa (berudu-kodok, ulat-kupu)
2. Perupaan; matinya bagian-bagian tertentu
seperti pemb.darah ke placenta, jari lengket
3. Pembuangan; sisik rontok, kulit berganti
119
IV. MEMBRAN SEL & BIOKIMIA
JARINGAN
120
MEMBRAN
1. Menjelaskan struktur membran
2. Menjelaskan sifat membran
3. Menjelaskan peranan lipid membran
membentuk lapisan ganda (bilayer
lipid)
4. Menyebutkan protein membran dan
lipid bilayer
5. Menjelaskan fungsi protein integral
dan protein perifer membran dan
hubungan dengan reseptor 121
MEMBRAN
Sifat Membran Biologi :
1. Struktur lembaran tipis, 6 – 10 nm
2. Terdiri dari lipid, protein dan sedikit karbo
hidrat yang terikat pada lipid/protein
3. Sebagai larutan dengan dua dimensi yg
punya kerja timbal balik
4. Struktur sangat viskus tetapi elastis,
tertutup, asimetris dengan dua permukaan
(bilayer)
122
• Area permukaan membran sel dibentuk
oleh phospholipid, namun jumlahnya
hanya 42% dari berat membran.
• Protein – penting dalam banyak fungsi
• Ditemukan juga glikolipid dan kolesterol.
• Fosfolipid adalah molekul bersifat
amphipathic : kepala fosfat pada bagian
sisi luar dan dalam, dan ekor asam lemak
di bagian tengah.
123
124
• Membran adalah berbentuk cair/fluid
- bagian ekor asam lemak bersifat tidak
jenuh (unsaturated).
• Membran bersifat selectif permeabel –
melewatkan bahan yang larut dalam lemak
(seperti hormon-hormon stereoid) dan
molekul berukuran kecil lainnya dan
molekul yang tidak bermuatan.
• Kolesterol adalah molekul berukuran besar
dan membantu untuk menstabilkan
membran.
125
126
127
MEMBRAN PLASMA
Membentuk ruang tertutup di sekeliling
protoplasma sel → individualitas sel
Permeabilitas yang selektif → adanya
saluran dan pompa ion/ substrat serta
adanya reseptor spesifik
129
MEMBRAN PLASMA
Pertukaran bahan → adanya daerah
khusus (gap junction)
Mitokondria
Membran
Nukleus
Lisosom
Sitoplasma
Membran Plasma
Badan Golgi
134
STRUKTUR MEMBRAN
135
STRUKTUR MEMBRAN
Membran tersusun dari beberapa unsur :
a Fosfogliserida
1 Fosfolipid
b Sfingomielin
A LIPID
2 Glikosfingolipid
3 Sterol
B PROTEIN
C KARBOHIDRAT
Klik salah satu dari komponen di136
atas
a Fosfogliserida
Klik di sini
137
b Sfingomielin
Klik di sini
138
2 GLIKOSFINGOLIPID
Klik di sini
139
3 STEROL
Sterol yang lazim dijumpai → Kolesterol
- Komponen utama dalam membran
plasma, sedikit di badan golgi,
mitokondria dan nukleus.
- Tersisip diantara fosfolipid, berperan
dalam menentukan tingkat fluiditas
membran.
141
PROTEIN
MEMBRAN
Berdasarkan posisi pada membran
Protein Integral
Protein Perifer
145
146
MEMBRAN ERITROSIT
Membran eritrosit tersusun atas beberapa
komponen :
- protein transmembran band 3
- protein glikoforin
- spektrin
- aktin
- protein band 4
147
MEMBRAN ERITROSIT
148
Penghubung Interselular (intercelluler
junctions)
150
151
152
V. TRANSPORT MATERI
PADA MEMBRAN
1. Mekanisme pasif
Difusi sederhana
Difusi difasilitasi
2. Mekanisme aktif
Transport aktif/ pump
153
Mekanisme Pasif
Tergantung pada konsentrasi dan
energi kinetik.
Tidak memerlukan energi
154
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN (cont.)
1. Mekanisme passive
a. Diffusi sederhana
• Mengikuti gradien elektrokimia
• Diffusi sederhana dipengaruhi: agitasi
thermal molekul spesifik, gradient
konsentrasi, dan kelarutan materi tersebut.
• Ukuran molekul 0.8 nm
• Laju dibatasi oleh jumlah saluran yang
sesuai
- Na, K, Cl melewati membran pada
kecepatan yang sama dengan disfusi 155
156
157
• Difusi sederhana (Simple diffusion)
• Digusi dimediasi oleh saluran
– Ukuran molekul 0.8 nm
– Tergantung ukuran dan muatan
– Interaksi antara ion dan dinding saluran
Laju dibatasi oleh jumlah saluran yang sesuai
- Na, K, Cl melewati membran pada
kecepatan yang sama dengan disfusi
sederhana.
158
Osmosis
• Pergerakan AIR melalui membran selektif
permeabel
• Bergerak berdasarkan konsentrasi air
• Tekanan osmotik
• Mengeliminasi perbedaan konsentrasi
lebih cepat daripada difusi larutan.
• Aquaporin - saluran air
159
160
Tonisitas
• Konsentrasi suatu larutan relatif terhadap
lainnya (konsentrasi dalam sitoplasma).
• Isotonik –konsentrasi sama
– 0.9 % NaCl atau 5% larutan glukosa.
• Hipertonik – konsentrasi tinggi
• Hipotonik – konsentrasi rendah
161
Sel Darah Merah Manusia
162
Sel dalam
larutan isotonik
163
Sel dalam
larutan
hipertonik
Crenation =
pengerutan
164
Sel dalam
larutan hipotonik
165
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN (cont.)
2. Mekanisme aktif
• Transport aktif/ pump:
pompa Na+ / K+ - Na/K ATPase
Yang lain membawa Ca++, Mg++, I-,
Cl- dan Fe++
• Menjauhi keseimbangan termodinamika,
melawan gradien elektrokimia (up hill).
• Butuh energi (ATP) dan protein carrier
172
173
TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN
(cont.)
179
180
ENDOSITOS
IS
Proses : invaginasi vesikel fusi
kemembran organella transfer isi.
Butuh energi, ca++, dan sistem mikrofilament
Ada dua type : fagositosis dan pinositosis
FAGOSITOSIS : untuk sel-sel makrofag
dan granulosit. (cell eating)
PINOSITOSIS : pada semua sel
1. Fase cairan : non selektif, proporsional dengan
konsentrasi.
2. Fase absorptif : selektif, terbatas pada reseptor
tertentu, vesikel terbungkus klatrin
181
Phagocytosis
182
183
184
Receptor mediated endocytosis
185
EKSOSITOSIS
186
187
Eksositosis
188
189
MUTASI GEN
190
VI. Siklus sel
dan REPRODUksi
191
CELL CYCLE.
G1 Prophase
S-phase = fase sintesa.
Metaphase G1 = fase Gap-1.
M-phase = fase mitosis
M-PHASE
Anaphase G2 = fase Gap-2.
S-PHASE
Telophase
G2
192
CELL DIVISION.
MITOTIC DIVISION MEIOTIC DIVISION
Pada sel-sel somatis Pada sel-sel gamet
1 fase pembelahan sel. 2 fase pembelahan sel
prophase – metaphase – I. Meiosis-I :
prophase-I – metaphase-I –
anaphase – telophase. anaphase-I – telophase-I.
II. Meiosis-II :
prophase-II – metaphase-II
– anaphase-II – telophase-II
193
1. Mitosis.
• Mitosis merupakan proses pembelahan sel-
induk membentuk dua sel-anak dengan
karyotip identik, dan identik pula dengan
sel-induk sebelumnya.
• Pembelahan sel mitosis terjadi di sel
somatis maupun sel gametik.
• Fase dimana sel tidak dlm fase membelah
disbt. Interphase. Pd fase ini sel sedang ber
metabolis atau ber istirahat (fase Gap1
atau Gap2).
• Pembelahan Mitosis terdiri atas 4 fase :
Prophase – Metaphase – Anaphase –
Telophase.
194
1. Mitosis.
195
• 2. Meiosis.
– Diploid nukleus di akhir mitosis mengandung satu
haploid set kromosom berasal dari ibu dan satu
lainnya dari ayah.
– Pembelahan meiosis pd proses gametogenesis
akan menghasilkan sel ovum dan sel sperma
dengan haploid set kromosom.
– Pembelahan meiosis terjadi dalam dua tahapan,
yakni : Meiosis-I dan Meiosis-II.
• Meiosis-I (the first meiotic division).
– Terjadi dalam 4 fase : Prophase-I, Metaphase-I,
Anaphase-I dan Telophase-I.
196
• Meiosis-II ( the second meiotic division).
– Fase meiosis ini mirip dgn pembelahan sel mitosis.
– Prophase-II.
• Kondensasi kromosom.
– Metaphase-II.
• Kedua anak-sel mengorganisir spindle melekat ke centromere
yg masih menyatu utk kedua sister chromatid.
• Centromere berada diequator bidang spindle meiosis-II.
– Anaphase-II.
• Centromere membelah dua, dan kedua chromatid tertarik ke
kedua kutub sel.
– Telophase-II.
• Nuclear membrane terbentuk mengelilingi setiap set
kromosom dan terjadi proses cytokinesis.
• Kromosom memanjang dan menipis.
– Akhir proses pembelahan sel meiosis, akan terbentuk 4
buah anak sel haploid dari sebuah sel diploid.
197
2. MEIOSIS.
198
PROGRAMMED CELL DEATH (APOPTOSIS)
199
200