PENGANTAR
Mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam
kemampuan berpikir kritis, kreatif, sistematis dan ilmiah. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat
memiliki wawasan yang luas dan pemahaman etis serta estetis
Mata kuliah IKD ini juga dapat mendorong mahasiswa untuk memiliki kepekaan dan empati
sosial, bersikap demokratis, berkeadaban dan menjunjung tinggi nilai kemampuan,
kemanusiaan
Pokok Bahasan:
10. Isu lingkungan hidup: pemanasan global, kerusakan ekologis, pelestarian lingkungan
Standar Kompetensi :
Menjadi ilmuwan dan profesional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah berwawasan
luas; etis, estetis serta memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup, serta mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, dan
1
teknologi serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara
arif.
b. Tugas Mandiri
c. Tugas Kelompok
d. Presensi/Kehadiran
e. Diskusi
f. Seminar/Presentasi
Sumber Bacaan
Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
H. A bu Ahmadi dan A. Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Tambahan: silahkan mencari buku-buku lain, artikel di media masa dan internet
Penilaian
4. Kualitas sajian dan balikan lisan yang diberikan kepada sesama rekan mahasiswa berkaitan deng
an ide tulisannya
5. Kualitas karya tulis yang diserahkan baik dari segi substantif maupun paparannya ke dalam bent
uk karya tulis formal
2
Prosentasi:
Tatap muka : 10 %
Mid Semester : 30 %
Semester Akhir : 30 %
Total : 100 %
Pengertian:
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini,
sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar
yang esensial saja.
Ilmu Pengetahuan
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar yaitu :
2.Ilmu-ilmu sosial (social science) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 % benar, hanya mendekati
kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini dapat berubah dari saat ke
saat.
3.Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-
peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
3
CIRI KHAS MANUSIA:
b. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan
akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat
teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity. Naluri ini didasarkan
pada upaya mempertahankan kelestarian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga
mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang
serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Ketika menjumpai suatu masalah, akal budi manusia bekerja untuk mencari pemecahannya. Bila suatu
masalah telah terpecahkan, bisa timbul masalah lain lagi yang menunggu pemecahannya. Setelah tahu
apa masalahnya maka ia ingin tahu mengapa masalah itu terjadi dan bagaimama terjadinya dan
bagaimana pemecahannya.
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan
menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara
memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada
pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus
jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan
sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan
kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena
4
keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan
dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia
berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai
lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah
mengenal bidang kleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun yaitu
satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang
Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini
disebut Pseudo science (sains palsu)
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu
menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya
kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu fktor terbentuknya pengetahuan, yakni
kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan
mewariskan kepada generasi-generasi berikutnya.
Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non-
praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua,
dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih tinggi.
Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua
menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science)
KRITERIA ILMIAH
Pengetahuan masuk kategori Ilmu Pengetahuan, bila kriteria berikut dipenuhi, yakni:
Contoh:
2. Grafitasi Bumi.
Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Langkah pemecahan atau prosedur
ilmiah meliputi:
5
1. Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap suatu
objek tertentu.
2. Masalah dan problema, menemukan masalah dengan mengemukakan pertanyaan apa dan
bagaimana.
4. Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam gejala alam
tentang serangga dengan lampu (sinar biru)
5. Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil eksperimen
dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun
dengan keterbatasan tertentu, maka disusun teori. Teori-teori yang dikemukakan itu dapat diaplikasikan
untuk menjawab kebutuhan manusia, seperti pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait
dengan teori pencahayaan.
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode
ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatikan :
1. Bidang ilmu Alamiah: yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena bidang
ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah
adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat diterapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan
Tuhan merupakn konsep yang tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep
ini bisa menyebabkan orang Atheis.
2. Tujuan ilmu Alamiah: membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan
bukti kebenaran sementara. Dkl. kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang
mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat)
3. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan . Manusia
pemakai ilmu alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya. Contoh
penemuan mesiu atau bom atom, rekayasa genetika, dsb
Agama berangkat dari pengalaman iman (relasi personal antara manusia dan Yg Ilahi). Relasi itu
menjadi pengalaman batiniah/rohaniah yang mempengaruhi sikap dan tindakan. Iman akan
adanya Allah (yang dialami secara rohaniah-personal) mendorong sikap takwa dan tindakan
beribadat, melakukan perintah Allah dst. Tidak dituntut bukti inderawi. Pengalaman iman itu
kemudian dirumuskan dalam bentuk ajaran/dogma.
6
Sedangkan sains: memiliki kriteria ilmiah dan metode seperti yg sudah diungkapkan pd bagian
terdahulu.
Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Namun justru bisa saling melengkapi. Fides quaerens
intellectum.
Penciptaan
Paham Penciptaan: Allah menciptakan alam semesta dari ketiadaan (menurut agama samawi).
Creatio ex nihilo sui et subjecti: penciptaan dari ketiadaan dan tanpa adanya materi dasar.
Paham ini muncul pertama kali di Israel berkaitan dan bersamaan dengan paham Yang Ilahi
secara monoteistik dan transenden.
Tak ada waktu sebelum penciptaan, karena waktu diciptakan bersama alam semesta. Jadi
tidak benar mengatakan sebelum penciptaan, karena hy ada Allah. Lalu bagaimana keadaan
Allah dapat dibayangkan? jawabanL tidak dapat dibayangkan. Esksistensi Allah tidak terikat pada
alam semesta.
Transenden: Yang Ilahi menjadi realitas mutlak, tak terbatas, dan personal yang melampaui
segala realitas dunia pengalaman kita yang terbatas. Keberadaannya diakui, bisa dirasakan, tapi
berbeda sama sekali dari dunia; eksistensiNya tidak tergantung dari apakah ada dunia atau
tidak. Ia punya kepenuhan kekayaan mengada, tak terbatas, sempurna.
Maka transendensi dan imanensi Yang Ilahi selalu bersamaan. Ia bukan salah satu unsur obyek
tapi dimanapun Ia dapat ditemukan sebagai dasarnya.
deisme tidak dapat dipertahankan: penciptaan bukan seperti tukang jam yang setelah selesai
bekerja lalu pergi melakukan pekerjaan lain, dan membiarkan jam itu beroperasi sendiri. Tapi
Allah tetap memelihara alam semesta (providentia divina) proses penciptaan terus
berlanjut.
Hubungan Pencipta dan yang diciptakan bukan seperti dalang dan wayang.
--o0o--
Tugas Kelompok
7
Agama dan Sains: 7 & 8
Mekanisme:
Diskusi terbuka
Pembagian Kelompok: