Anda di halaman 1dari 71

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/362582587

Perangkat Pembelajaran STEM+Computational Thinking Parasut

Book · September 2021

CITATIONS READS

0 1,674

4 authors:

Ummy Salmah Pasttita Ayu Laksmiwati


SEAMEO QITEP in Mathematics Johannes Kepler University Linz
10 PUBLICATIONS   7 CITATIONS    27 PUBLICATIONS   22 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Russasmita Sri Padmi Wahid Yunianto


SEAMEO QITEP in Mathematics SEAMEO QITEP in Mathematics
22 PUBLICATIONS   19 CITATIONS    14 PUBLICATIONS   45 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The Effectiveness of the SEA-RME Regular Course in the Implementation of Mathematics Learning in Schools View project

DEVELOPING STUDENTS’ CRITICAL THINKING, MATHEMATICS ACHIEVEMENT, AND INTEREST TOWARDS MATHEMATICS THROUGH THE INTEGRATION OF CLASSWIZ
SCIENTIFIC CALCULATOR INTO MATHEMATICS LEARNING View project

All content following this page was uploaded by Pasttita Ayu Laksmiwati on 09 August 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KELAS

7
2
Parasut untuk
Daerah Bencana
Terisolasi

Penulis:
Ummy Salmah
Russasmita Sri Padmi
Pasttita Ayu Laksmiwati
Wahid Yunianto

SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathematics


Yogyakarta, Indonesia
2021

3
4
Parasut untuk Daerah Bencana Terisolasi
Copyright © SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathematics

Penulis:
Ummy Salmah
Russasmita Sri Padmi
Pasttita Ayu Laksmiwati
Wahid Yunianto

Penelaah:
Rini Oktavia, Ph.D
Kucisti Ike Retnaningtyas, S.Pd, M.Pd

Penyunting:
Russasmita Sri Padmi
Uki Rahmawati

Desain sampul:
Suhananto

Penerbit:
SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathematics
Jl. Kaliurang, Joho, Condongcatur
Kec. Depok, Kabupaten Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
www.qitepinmath.org

Edisi pertama, September 2021


70 halaman, 21 cm × 29,7 cm
ISBN: 978-602-19645-7-6

UCAPAN TERIMA KASIH


Kepada Bapak Kawit Sayoto, S.Pd, Gr, siswa kelas 7,
dan segenap staff SMP IT Assalaam Sanden, Bantul,
Yogyakarta, atas dukungan dan partisipasinya dalam
tahap implementasi lapangan Bahan Ajar STEM+CT:
Parasut untuk Daerah Bencana Terisolasi

5
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Bahan ajar di hada-
pan pembaca ini adalah salah satu buah karya dari program yang dijalankan oleh SEAQiM
terkait topik STEM dan Computational Thinking (CT). SEAQiM sejak beberapa tahun terakh-
ir semakin giat melakukan berbagai kegiatan terkait pendidikan STEM dan CT, mulai dari
pelatihan (STEM Education for Mathematics Teaching), lokakarya, penelitian, seminar/kon-
ferensi hingga community Involvement (kampung, sekolah, dan komunitas guru).

Pendidikan STEM dan juga CT adalah salah satu pendekatan yang menjanjikan dalam
menyiapkan daya nalar, daya kritis, sekaligus kreativitas siswa. Ini relevan dengan tanta-
ngan dan peluang dalam Abad ke-21 yang ditandai dengan kompleksitas dan ketidak-
pastian, di mana setiap orang harus bisa menjadi seorang pemecah masalah yang kreatif.
Dibutuhkan upaya yang berkelanjutan dan dari segala sektor untuk membantu guru me-
nerapkan pembelajaran matematika yang mudah, bermakna dan menyenangkan. Bahan
ajar ini salah satu upaya untuk memicu dan merangsang guru matematika dalam meny-
iapkan dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang efektif.

Kesempurnaan hanya milik Allah, ikhtiar menjadi tugas kita. Saran dan kritik akan dengan
senang hati diterima demi kemaslahatan semua pihak. Semoga usaha kecilnya dapat ber-
dampak nyata bagi guru baik wawasan dan pengalamannya, serta semoga bermanfaat
bagi semua kalangan pendidik yang concern dengan STEM dan CT. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

SEAMEO SEAQiM
Direktur

Dr. Sumardyono

7
Daftar Isi
Kata pengantar 7
Daftar Isi 8
Tentang STEM+CT 9
Bagaimana menggunakan buku ini? 10
Pembelajaran Integratif STEM: Selayang Pandang 13
Mengenal Computational Thinking 16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 17
Ringkasan 17
Kelas 17
Alokasi Waktu 17
Perkiraan Biaya 17
Pertanyaan Pemandu 18
Tujuan Pembelajaran 18
Standar Kurikulum 18
Koneksi Enjiniring 18
Koneksi Teknologi 19
Pengetahuan Prasyarat 19
Alat dan Bahan 19
Persiapan Guru dan Siswa 21
Pendahuluan 23
Langkah-langkah Kegiatan 26
Kosa kata penting 35
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 1 36
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 2 37
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 3 38
Panduan Penilaian Siswa 43
Hypothetical Learning Trajectory: Apa yang mungkin 46
terjadi di kelas Anda?
Daftar Pustaka 69

8
Tentang STEM+CT
Setidaknya empat dekade yang lalu, akronim STEM (Science, Technology, Engineering, Math-
ematics) digunakan untuk pertama kalinya oleh National Science Foundation di Amerika
Serikat dan menjadi topik diskusi penting di berbagai bidang, termasuk pendidikan. STEM
sebagai pendekatan dalam pembelajaran dinilai sebagai salah satu cara untuk membe-
lajarkan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa, serta mendidik generasi baru
tenaga kerja yang kompetitif dan berdaya saing di abad 21. Di Indonesia, STEM juga se-
makin populer, ditunjukkan dengan banyaknya program bertemakan STEM baik bagi guru
maupun siswa.
Namun antusiasme guru-guru untuk menerapkan pembelajaran STEM di kelas belum
didukung dengan tersedianya bahan ajar yang memadai, terutama untuk guru matema-
tika. Bahan ajar STEM yang tersedia di lapangan, baik digital maupun cetak, kebanyakan
berbahasa Inggris, disusun menurut kurikulum luar negeri, dan lebih banyak ditujukan un-
tuk implementasi dalam pembelajaran sains. SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathe-
matics (SEAQiM) menyadari pentingnya penyediaan bahan ajar STEM yang bisa digunakan
maupun dijadikan acuan guru Matematika di Indonesia dalam menerapkan pembelajaran
STEM di kelas. Selain STEM, CT juga menjadi fokus mengingat pesatnya perkembangan
elemen komputasi di bidang sains dan matematika.
STEM+CT adalah gabungan dari STEM dan Computational Thinking (CT). Proyek yang
mengintegrasikan STEM dan CT ini terinspirasi dari riset STEM+CT yang dilakukan oleh
STEM Center Southern Illinois University Edwardsville pada tahun 2018. Produkyang di-
hasilkan adalah bahan ajar yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
beserta lembar kerja dan asesmennya. Pembelajaran yang termuat dalam bahan ajar ini
dikembangkan oleh spesialis akademik SEAQiM dengan mengacu pada kurikulum 2013
serta mempertimbangkan konteks lokal, ketersediaan infrastruktur, dan kondisi terkait
pandemi di Indonesia. Aktivitas yang dikembangkan sudah diuji dan disempurnakan mel-
alui implementasi di sekolah. Bahan ajar ini tersedia baik dalam bentuk cetak maupun dig-
ital, serta bisa digunakan secara cuma-cuma oleh guru.
Dengan adanya bahan ajar ini, kami berharap dapat membantu dan meringankan kenda-
la guru-guru dalam menerapkan STEM di pembelajaran Matematika. Kami berharap ba-
han ajar STEM ini dapat menjadi acuan guru untuk mengembangkan pembelajaran STEM
yang sesuai untuk kondisi dan situasinya masing-masing. Kami berharap bahan ajar STEM
ini dapat meningkatkan semangat guru dalam menerapkan pembelajaran STEM di kelas.
Yang tak kalah pentingnya, semoga bahan ajar STEM ini dapat berkontribusi dalam men-
didik generasi masa depan Indonesia yang kritis, ilmiah, dan berdaya saing.

Yogyakarta, 23 Februari 2021

Tim Penyusun

9
Bagaimana menggunakan buku ini?
Transfer Pengetahuan
Dalam bahan ajar ini, siswa tidak diharapkan untuk belajar pengetahuan baru; mereka
diharapkan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah mereka pelajari di situasi yang
baru. Kemampuan siswa untuk menghubungkan pengetahuan dan keterampilan yang
mereka pelajari di ruang kelas ke situasi yang baru dan asing adalah salah satu kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang disebut dengan transfer (Brookhart, 2010). Sebagai seorang
guru, tentu kita tidak bisa mendampingi siswa kita selamanya. Tugas seorang guru adalah
menyiapkan siswa sedemikan rupa sehingga mereka bisa menghadapi beragam situasi,
termasuk yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Dunia nyata bisa dipandang
sebagai kesempatan tak terbatas bagi siswa untuk melakukan transfer pengetahuan.
Karena itu, masalah yang digunakan dalam bahan ajar ini sebisa mungkin mengambil
inspirasi dari masalah dunia nyata. Tugas siswa adalah menghubungkan masalah tersebut
dengan arsip pengetahuan mereka, mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.

Pembelajaran Berbasis Proyek


Kami berupaya untuk tidak terlalu terbebani dengan definisi formal pendekatan, model,
metode, dan sebagainya, namun untuk mengaitkan bahan ajar ini dengan praktik
pembelajaran yang sudah familier di konteks pendidikan Indonesia, yang paling tepat
adalah pembelajaran berbasis proyek . Dalam pembelajaran ini, siswa akan menggunakan
dan menerapkan pengetahuan yang sudah mereka pelajari untuk mengembangkan solusi
dari permasalahan dunia nyata. Namun durasi yang singkat (10 jam pelajaran) mungkin
menyebabkan banyak fitur pembelajaran berbasis proyek yang tidak bisa dipenuhi.

Suplemen Pembelajaran Matematika


Bahan ajar ini tidak dimaksudkan untuk berdiri sendiri, namun sebagai bagian dari
pembelajaran matematika yang dilaksanakan berdasarkan kurikulum 2013, utamanya
sebagai project yang bisa dilakukan siswa di tengah atau akhir semester. Kurikulum
menjadi acuan yang penting, karena itu aktivitas dikembangkan dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi kompetensi dasar matematika yang potensial untuk diperluas dalam
aktivitas STEM.

Guru sebagai Otoritas Tertinggi di Kelas


Pada akhirnya, bahan ajar ini tetaplah sebuah alat; guru tetaplah nakhoda utama di
kelas. Format penulisan rencana pembelajaran, lembar kerja, dan asesmen dibuat umum
dengan harapan para guru bisa mengadaptasinya sesuai kebutuhan administrasi masing-
masing. Begitu pula aktivitas pembelajaran, termasuk alat dan bahan, bisa disesuaikan
dengan kondisi masing-masing. Tujuan utama kami adalah pembelajaran STEM yang
menyenangkan dan bermakna; kami yakin anda, sebagai seorang guru, jauh lebih
memahami siswa-siswa anda untuk mewujudkan hal tersebut.

10
Bagaimana menggunakan buku ini?
Bahan ajar ini mencakup:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk guru. Seperti yang telah di-
jelaskan sebelumnya, RPP ini bisa diadaptasi sesuai dengan kebutuhan administrasi mas-
ing-masing guru. RPP ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

Ringkasan, yaitu deskripsi singkat tentang aktivitas yang akan dilaku-


kan siswa.
Kelas dan Alokasi Waktu.
Perkiraan Biaya, yang memberi Anda gambaran tentang biaya yang
diperlukan untuk melaksanakan aktivitas ini.
Pertanyaan Pemandu, yaitu pertanyaan yang bisa Anda tanyakan di
awal pembelajaran, tapi ditujukan untuk bisa dijawab siswa setelah
mereka melakukan aktivitas dalam pembelajaran tersebut.
Tujuan Pembelajaran, yaitu pengetahuan dan keterampilan yang
akan dicapai siswa.
Standar Kurikulum, yaitu kompetensi dasar matematika dan sains
yang dijadikan acuan berdasarkan Kurikulum 2013.
Koneksi Engineering, yang menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip
engineering dalam STEM terwujud dalam pembelajaran ini.
Koneksi Teknologi, yang menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip te-
knologi dalam STEM akan terwujud dalam pembelajaran ini.
Alat dan Bahan yang perlu disiapkan guru, baik untuk masing-masing
siswa atau kelompok siswa, dan seluruh kelas.
Persiapan Guru sebelum pembelajaran.
Pendahuluan yang menyediakan gambaran singkat tentang konteks
permasalahan yang diangkat dalam aktivitas.
Langkah-Langkah Kegiatan yang menjelaskan secara rinci langkah
demi langkah dalam pembelajaran ini, dengan mengikuti alur Proses
Desain Engineering. Waktu yang dialokasikan adalah 10 x 40 menit,
namun banyak pertemuan bisa disesuaikan oleh guru.
Kosa Kata Penting.

Lembar Kerja Siswa untuk siswa. Bagian ini bisa difotokopi dan diperbanyak sesuai ke-
butuhan.
Panduan Penilaian Siswa, yang terdiri dari penilaian Teknologi, Engineering, dan
Matematika. Bagian ini bisa difotokopi dan diperbanyak sesuai kebutuhan.
Hypothetical Learning Trajectory, yaitu prediksi respon siswa yang mungkin terjadi di
setiap langkah-langkah kegiatan dan respon guru yang disarankan.

11
Bagaimana menggunakan buku ini?
Selain itu, bahan ajar ini juga dilengkapi beberapa fitur yang dimaksudkan untuk mem-
bantu guru dalam menerapkan pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

Setiap kelas tentu memiliki situasi dan kon-


disi tersendiri, serta kebutuhan siswa yang
berbeda-beda. Pojok hack it! memberi tips
bagaimana guru bisa mengkustomisasi
berbagai aspek pembelajaran ini agar lebih
sesuai dengan situasi di lapangan.

Dalam bahan ajar ini, computational think-


ing tidak dihadirkan secara terpisah namun
melebur dalam aktivitas. CT corner adalah
fitur yang secara gamblang menyorot
aspek computational thinking dalam aktiv-
itas yang dilakukan siswa, sehingga guru
bisa mengidentifikasi aktivitas berpikir
komputasi yang dilakukan melalui aktivitas
tersebut.

Sebagai bagian yang integral dari pem-


belajaran STEM, tentu integrasi teknologi
tidak cukup diwujudkan melalui peng-
gunaan teknologi dalam pembelajaran,
seperti komputer atau aplikasi, layaknya
pembelajaran biasa. Pojok technology bits
memberi guru panduan untuk mencip-
takan diskusi yang produktif mengenai
teknologi, sehingga siswa bisa belajar
mengenai teknologi, perannya dalam ke-
hidupan sehari-hari, dan kaitannya dengan
bidang STEM yang lain.

12
Pembelajaran Integratif STEM
Selayang Pandang
Dalam konteks pendidikan, akronim STEM mengacu kepada empat bidang: Sains, Teknologi,
Engineering, dan Matematika. STEM sebagai pendekatan pembelajaran integratif di-
maknai sebagai pembelajaran dimana terdapat integrasi yang bermakna dari konsep
dan prosedur matematika dan sains, serta prinsip-prinsip engineering dan teknolo-
gi, untuk menyelesaikan masalah nyata (Breiner, Harkness, Johnson, & Koehler, 2012;
Jolly, 2017; Shaughnessy, 2013). Integrasi berbagai bidang ilmu untuk menyelesai-
kan masalah merupakan pengalaman yang krusial bagi siswa, mengingat masalah di
berbagai bidang dewasa ini seringkali menuntut solusi lintas disiplin (English, 2017).

Sains Teknologi
Kajian tentang fenomena alam yang Modifikasi alam, melalui produk, sistem,
melibatkan observasi dan pengukuran dan proses yang dirancang manusia, un-
sebagai cara untuk menjelaskan alam. tuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia.

STEM
Engineering Matematika
Disebut juga dengan rekayasa, engineering Ilmu tentang pola dan hubungan untuk
adalah penggunaan prinsip-prinsip ilmiah memecahkan masalah.
dan penalaran matematis dalam mengopti-
malkan teknologi untuk memenuhi kebu-
tuhan berdasarkan kriteria dan batasan
yang sudah ditentukan.

Sains dan Matematika adalah bidang ilmu yang berdiri sendiri dan secara tradisional mer-
upakan bagian dari kurikulum pendidikan wajib. Sebaliknya, Teknologi dan Engineering
tidak selalu muncul dalam kurikulum pendidikan wajib dan seringkali ditawarkan sebagai
subjek pilihan. Karena itu, tergantung pada situasinya, Teknologi dan Engineering dapat
dipandang sebagai subjek independen dengan set konsep dan prosedurnya sendiri, atau-
pun serangkaian ide dan prinsip yang diintegrasikan ke dalam sujek-subjek lainnya. Tabel 1
mendeskripsikan Teknologi dan Engineering dengan lebih mendetail.

Tabel 1 Definisi Engineering dan Teknologi


ENGINEERING TEKNOLOGI
• Cara yang sistematis dan iteratif (ber- • Inovasi manusia.
ulang) yang digunakan oleh seorang • Dibangun melalui proses engineering,
engineer untuk mengidentifikasi dan dan bisa berkontribusi dalam mencip-
memecahkan masalah. takan teknologi yang lebih besar dan
• Proses yang dimulai dari adanya masa- kompleks.
lah, kebutuhan, dan keinginan. • Muncul karena adanya masalah, kebu-
• Diawali dengan menentukan kriteria tuhan, atau keinginan manusia.
solusi sukses dan kendala/batasan yang • Tidak harus berhubugan dengan listrik/
perlu dipertimbangkan. internet/komputer.

13
Pembelajaran Integratif STEM
Selayang Pandang
Seperti apa Engineering dan Teknologi akan terlihat di kelas Anda?
Siswa akan mengidentifikasi masalah, serta merancang dan menciptakan solusinya melalui
engineering. Pada pembelajaran di kelas, engineering akan terwujud melalui Proses Desain
Engineering, yaitu serangkaian fase yang digunakan seorang engineer untuk menyelesai-
kan masalah (Hill-Cunningham, Mott, & Hunt, 2018). Fase-fase Proses Desain Engineering
dijelaskan pada Gambar 1.

Gambar 1 Fase-fase proses desain engineering (Cunningham, 2018)

Pemecahan masalah dengan engineering dipandu oleh dua hal, yaitu kriteria sukses dan
batasan. Kriteria sukses adalah ekspektasi minimum yang diberikan untuk suatu desain, se-
dangkan batasan adalah variabel yang dikontrol selama proses desain. Siswa mengevalua-
si solusi mereka berdasarkan kriteria sukses dan batasan (Cunningham & Lachapelle, 2014).
Tabel 2 menjelaskan fase-fase Proses Desain Engineering, beserta contohnya, yang
mengambil konteks ketapel.

Tabel 2 Penjelasan Fase-fase Proses Desain Engineering


FASE DEFINISI CONTOH
Ask - menanya Mendefinisikan masalah Bagaimana membangun ketapel yang
engineering, termasuk kriteria akurat?
sukses dan batasannya. Ketapel yang akurat didefinisikan
sebagai ketapel yang kesuksesann-
ya mengenai target lebih dari 70%.
ISebagai contoh, jika ketapel tersebut
ditembakkan 100 kali, maka akan
mengenai target lebih dari 70 kali.
Batasan yang ditetapkan diantaranya
alat dan bahan yang digunakan, jarak
pelemparan ketapel, dan objek yang
dilempar, sehingga variabel yang
berpengaruh terhadap kesuksesan
ketapel adalah desainnya.

14
Pembelajaran Integratif STEM
Selayang Pandang
FASE DEFINISI CONTOH
Imagine - Brainstorming (bercurah ide) Berdiskusi tentang pembuatan ketapel,
membayang- termasuk pengetahuan dan keterampi-
kan lan apa saja yang dibutuhkan.

Plan - meren- Memilih ide yang terbaik dan Menggambar rancangan ketapel,
canakan menuangkannya dalam sketsa, menentukan bahan yang diperlukan
menentukan alat dan bahan untuk setiap bagian ketapel.
yang diperlukan.
Create - men- Membuat prototipe dan men- Membuat ketapel, kemudian mengu-
cipta gujicobanya. jinya dengan cara melempar objek ke
arah target dan menghitung peluang
empirisnya

Improve - me- Apa yang perlu diperbaiki? Ketapel mungkin tidak memenuhi
perbaiki syarat akurasi, misalnya lemparan yang
terlalu lemah atau miring.
Ask - bertanya Mendefinisikan masalah pada Bagaimana membangun ketapel yang
prototipe. lemparannya lurus?
dst.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel, Proses Desain Engineering bukanlah proses linear
yang berhenti begitu tujuan dicapai, namun proses bertanya, mencipta, dan memper-
baiki yang terus berulang (Hill-Cunningham et al., 2018). Siswa menggunakan penalaran
matematika dan prinsip ilmiah untuk membantu mereka menentukan solusi yang tepat,
terutama pada fase Imagine dan Plan.
Selain konsep matematika dan sains serta engineering, siswa juga akan menggunakan te-
knologi dalam menciptakan solusi untuk masalah, mulai dari teknologi sederhana seperti
gunting dan waterpass, hingga teknologi canggih seperti kalkulator dan internet. Teknolo-
gi yang mereka gunakan, baik gunting maupun kalkulator, sebelumnya diciptakan oleh
manusia melalui proses engineering, yang diawali karena adanya masalah dan didorong
oleh keinginan untuk mempermudah pekerjaan. Solusi yang diciptakan siswa dengan ban-
tuan teknologi, bisa jadi juga merupakan bentuk teknologi tersendiri yang lebih besar dan
kompleks.

15
Mengenal Computational Thinking
Computational thinking atau berpikir komputasi pertama kali diperkenalkan oleh Papert
(1980). Definisi operasional diberikan oleh Wing (2006), yaitu cara memproses informasi
dan menyelesaikan masalah yang meminjam ide dan konsep esensial dari ilmu komputer.
Computational thinking tidak hanya berguna untuk individu yang bekerja di bidang ilmu
komputer, tapi siapa saja yang ingin menjadi bagian yang efektif dan fungsional dari mas-
yarakat modern.
Kemampuan berpikir seperti apa yang digolongkan sebagai berpikir komputasi? Para ahli
menawarkan definisi yang berbeda-beda, namun secara garis besar bisa dijelaskan dalam
empat kemampuan berpikir (Tabel 3).
Tabel 3 Empat kemampuan berpikir komputasi
DEKOMPOSISI MENGENALI POLA
Menganalisis masalah untuk memecahkan- Mengenali pola, trend, dan keteraturan
nya menjadi bagian yang lebih kecil. pada data.
ABSTRAKSI MERANCANG ALGORITMA
Mengidentifikasi prinsip yang memuncul- Menyusun langkah demi langkah yang
kan atau melatarbelakangi pola. sistematis dalam pemecahan masalah.

Computational Thinking dalam Pembelajaran STEM


Pembelajaran matematika dan sains bisa menjadi platform untuk mengembangkan ber-
pikir komputasi. Weintrop et al. (2016) mendefinisikan empat kategori aktivitas yang bisa
dilakukan pada pembelajaran sains dan matematika untuk mengembangkan kemampuan
berpikir komputasi, yaitu sebagai berikut.
Tabel 4 Aktivitas berpikir komputasi dalam pembelajaran sains dan matematika
BEKERJA DENGAN PEMODELAN DAN PENYELESAIAN BERPIKIR SISTEM-
DATA SIMULASI MASALAH ATIS
Mengumpulkan Menggunakan mod- Menyiapkan masa- Menginvestigasi sis-
data el komputasi untuk lah untuk dicari tem yang kompleks
memahami suatu solusinya secara keseluruhan
konsep
Membuat data Menggunakan mod- Memilih alat kom- Memahami hubu-
el komputasi untuk putasi yang efektif ngan dalam suatu
menemukan dan sistem
menguji solusi
Manipulasi data Menguji model Pemrograman Berpikir dalam taha-
komputasi pan
Analisis data Merancang model Menilai pendekatan/ Mengkomunikasi-
komputasi solusi yang berbeda kan informasi dalam
dari suatu masalah. suatu sistem
Visualisasi data Membangun model Mengembangkan Mendefinisikan sis-
komputasi solusi tem dan mengatur
kompleksitas
Menciptakan ab-
straksi
Troubleshooting dan
debugging

16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Parasut untuk Daerah


Bencana Terisolasi

1. RINGKASAN 2. KELAS: 7
Setelah sebuah bencana alam terjadi, kes-
ulitan yang sering muncul adalah sulitnya 3. ALOKASI WAKTU:
proses penyaluran bantuan terutama ke 10 X 40 menit
daerah bencana yang terisolasi. Salah satu
solusi yang dapat digunakan adalah meng-
gunakan parasut untuk mendaratkan ban- 4. PERKIRAAN BIAYA:
tuan di daerah tersebut. Pada kegiatan ini, Rp75.000,00 - Rp100.000,00
siswa akan menggunakan konsep ban- per kelompok
gun segi empat serta prinsip-prinsip en-
gineering dan teknologi untuk mendesain
parasut yang ideal, yang dapat digunakan
untuk mendaratkan bantuan ke daerah
bencana yang terisolasi.

17
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5. PERTANYAAN PEMANDU
• Bagaimana cara manusia mengirimkan bantuan ke daerah terdampak bencana yang
terisolasi?
• Bagaimana kita bisa menggunakan pengetahuan sains dan matematika serta te-
knologi dan proses desain engineering untuk mendesain dan membangun parasut
yang dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan ke
daerah bencana yang terisolasi?

6. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui aktivitas ini, diharapkan siswa akan mampu:
• Membangun pengetahuan dan keterampilan matematika pada topik luas dan kelil-
ing segi empat, serta menyajikan dan menafsirkan data.
• Menerapkan konsep luas dan keliling segi empat serta penyajian dan penafsiran
data untuk mendesain parasut yang ideal yang dapat digunakan untuk membawa
bantuan makanan dan obat-obatan ke daerah bencana yang terisolir dengan aman.
• Menerapkan proses desain engineering untuk mendesain parasut yang ideal.

7. STANDAR KURIKULUM
SAINS MATEMATIKA

4.1 Menyajikan data hasil pengukuran 4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual


dengan alat ukur yang sesuai pada diri yang berkaitan dengan luas dan keliling
sendiri, makhluk hidup lain, dan benda segi empat (persegi, persegipanjang, be-
benda di sekitar dengan menggunakan lah ketupat, jajar genjang, trapesium, dan
satuan tak baku dan satuan baku. layang-layang) dan segitiga.

4.10 Mengomunikasikan upaya pengu- 4.12 Menyajikan dan menafsirkan data


rangan resiko dan dampak bencana alam dalam bentuk tabel, diagram garis, dia-
serta tindakan penyelamatan diri pada gram batang, dan diagram lingkaran.
saat terjadi bencana sesuai dengan jenis
ancaman bencana di daerahnya

8. KONEKSI ENGINEERING
Konsep engineering pada aktivitas pembelajaran ini mencakup kegiatan investigasi
mengenai parasut dan merancang desain parasut dari hasil investigasi tersebut. Aktiv-
itas ini juga memberikan gambaran seorang engineer yang perlu menguasai konsep
matematika dan sains tentang bagaimana sebuah parasut dapat bekerja, sebelum bisa
mendesain dengan baik agar memenuhi harapan atau target yang ingin dicapai.
Proses desain engineering dalam pembuatan parasut mencakup mendesain, membuat/
membangun, menguji, dan mendesain ulang untuk memperoleh desain parasut yang
ideal. Pada aktivitas ini, desain dan konstruksi parasut akan mempertimbangkan bentuk
dan luas permukaan kanopi serta panjang tali suspensi yang digunakan.

18
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
9. KONEKSI TEKNOLOGI
Pada aktivitas ini, siswa akan mengidentifikasi berbagai teknologi di sekitar mereka, baik
yang canggih seperti stopwatch maupun sederhana seperti gunting, serta membangun
pemahaman tentang teknologi, yaitu bahwa penggunaannya dapat mempermudah
pekerjaan dan menciptakan teknologi yang lebih kompleks, contohnya seperti parasut
yang dapat digunakan untuk membawa bantuan ke daerah bencana yang terisolasi.

10. PENGETAHUAN PRASYARAT


Sebelum mengikuti pembelajaran ini maka siswa diharapakan sudah menguasai be-
berapa beberapa pengetahuan prasayarat berikut ini:
• Luas dan keliling bangun datar segi empat
• Pengukuran dengan alat ukur baku
• Gravitasi, gaya dan tekanan
• Penanggulangan bencana
• Keterampilan menggambar berbagai jenis segi empat

11. ALAT DAN BAHAN


INDIVIDU/KELOMPOK SELURUH KELAS

• Lembar kerja siswa Aktivitas 1, 2, • Papan tulis


dan 3 • Proyektor dan komputer untuk
• 5 lembar lembaran plastik atau ker- menayangkan konteks.
tas minyak berukuran 100x100 cm.
Pastikan pula plastik kresek yang di-
gunakan berbahan sama dan memi-
liki ketebalan yang sama.

• 1 gulung benang kasur

19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
INDIVIDU/KELOMPOK SELURUH KELAS

• 1 gunting
• 1 selotip ukuran besar
• 1 penggaris ukuran 30 cm
• 1 stopwatch atau aplikasi stopwatch
pada gawai.
• Beberapa spidol permanen untuk
menggambar pada lembaran plastik
• 6 butir telur ukuran kecil.
Telur digunakan sebagai beban
pada saat ujicoba yang kedua (tan-
tangan). Dapat menggunakan telur
ayam kampung. Pastikan ukuran
telur yang digunakan setiap kelom-
pok hampir sama besar atau berat.
Agar telur tidak berceceran ketika
pecah, telur dapat dibungkus den-
gan plastik wrap atau plastik tipis
lainnya seperti berikut ini.

• 1 kotak klip binder 32 mm


Klip binder akan digunakan sebagai
beban ketika siswa melakukan ujico-
ba yang pertama.

20
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
12. PERSIAPAN GURU DAN SISWA
Untuk pembelajaran luring guru mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutu-
hkan oleh siswa dan meletakkannya di ujung kelas yang mudah dijangkau oleh semua
siswa. Tujuannya adalah agar siswa belajar bertanggung jawab untuk mengambil alat
dan bahan seperlunya, serta mengembalikan alat dan bahan yang tersisa dan tidak
dibutuhkan lagi. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang berjumlah 3 atau 4
orang dan mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru
juga memperbanyak Lembar Kerja Siswa sebanyak jumlah kelompok yang sudah
ditetapkan.
Guru juga perlu untuk mengeskplorasi dan memilih daerah yang cukup tinggi (minimal
3 m), misalnya lantai dua sekolah, sebagai tempat untuk melakukan simulasi setelah
siswa mendesain dan mengkonstruksi parasut. Usahakan tempat tinggi tersebut tidak
memiliki penghalang yang bisa membuat parasut menyangkut ketika dijatuhkan. Jika
sekolah tidak memiliki tempat atau lantai yang tinggi, guru bisa mencari alternatif cara
yang lainnya.

Gambar 1 Contoh gedung bertingkat sebagai lokasi percobaan.


Jika menurut guru siswa tidak terbiasa menggunakan alat yang digunakan dalam ak-
tivitas ini, atau ada kondisi tertentu dimana menggunakan alat tersebut akan meng-
hambat pembelajaran, guru bisa mempersiapkan kanopi parasut yang sudah dipo-
tong sebelumnya, terutama untuk aktivitas 1 dan 2 (lihat Lampiran). Ukuran kanopi
parasut pada aktivitas ini sudah ditentukan, sehingga tidak melibatkan penalaran sis-
wa dan bisa dipersiapkan guru sebelum pembelajaran.
Untuk pembelajaran daring, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sistem-
atika bekerja kelompok dan presentasi siswa. Saat pembelajaran daring, siswa berada
di rumah masing-masing, sehingga perlu pengaturan sendiri untuk diskusi kelompok
dan presentasi. Guru diharapkan mempersiapkan kedua hal tersebut di aplikasi pem-

21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Gambar 2 Lembaran kanopi yang sudah dipotong sebelumnya


belajaran daring masing-masing. Sebagai contoh, pembelajaran daring yang mengguna-
kan aplikasi Zoom bisa dipersiapkan dengan mengatur fitur breakout room untuk disku-
si kelompok pada hari sebelumnya. Untuk presentasi, guru bisa menggunakan aplikasi
atau situs semacam Padlet (padlet.com) atau LearningApps (learningapps.org) yang me-
mungkinkan siswa menunjukkan foto hasil kerjanya dan mengkomunikasikannya ke re-
kan-rekannya. Tentu saja diharapkan guru sudah menunjukkan cara menggunakan aplika-
si tersebut kepada siswa dan setiap siswa memiliki gawai yang mendukung penggunaan
aplikasi tersebut.
Bahan-bahan yang digunakan dalam aktivitas ini cukup sederhana untuk disiapkan siswa
sendiri di rumah, jadi sebelum aktivitas, mintalah siswa untuk menyiapkan terlebih dahulu.
Pastikan juga siswa menemukan tempat yang tinggi untuk mengujicoba parasut mere-
ka nantinya. Mintalah orang tua untuk membimbing mereka ketika melakukan ujicoba di
tempat yang tinggi, juga untuk mendampingi siswa saat mereka menggunakan alat yang
beresiko mencederai, seperti gunting atau pisau cutter.

Gambar 3 Contoh aplikasi yang bisa digunakan untuk menampilkan contoh pekerjaan
siswa secara daring.

22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
13. PENDAHULUAN
Di awal tahun 2021, terjadi beberapa kali bencana alam di berbagai daerah di Indone-
sia. Salah satu bencana yang cukup parah dan banyak memakan korban jiwa adalah
gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat. Beberapa daerah yang terdampak gempa
tersebut berada pada daerah yang cukup sulit untuk dijangkau. Akses jalan darat pun
sulit dilewati karena beberapa jalan menuju daerah-daerah tersebut tertutup akibat
tanah longsor. Sementara itu, masyarakat di tempat tersebut membutuhkan bantuan
terutama makanan, kebutuhan bayi dan perempuan, pakaian, serta obat-obatan ses-
egera mungkin.

Gambar 3 Lokasi gempa bumi terisolasi

Jika jalan darat dan laut tidak bisa menjadi pilihan, maka satu-satunya akses yang bisa
ditempuh adalah akses udara dengan menggunakan pesawat atau helikopter. Akan
tetapi, karena kondisi dan kerusakan yang cukup parah di daerah tersebut, pesawat
atau helikopter yang membawa bantuan tentu tidak memiliki tempat untuk mendarat.
Sehingga satu-satunya cara yang bisa digunakan adalah bantuan tersebut diturun-
kan dari pesawat dengan bantuan parasut agar bantuan tersebut bisa sampai dalam
keadaan layak digunakan.
Parasut adalah suatu alat yang digunakan untuk melambatkan jatuhnya suatu objek
melalui atmosfer. Sebuah parasut terdiri dari kanopi dan tali suspensi. Kanopi berfung-
si untuk melambatkan gerakan atau jatuhnya benda, sedangkan tali suspensi ber-

Gambar 4 Bagian-bagian parasut.

23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
fungsi untuk mengikat benda ke kanopi. Parasut sudah banyak digunakan dalam berbagai
keperluan, seperti olahraga paralayang, kegiatan militer, atau mengangkut barang.
Parasut bekerja dengan memperbesar gaya yang bekerja melawan gravitasi. Saat suatu
benda terjatuh melalui atmosfer, gaya gravitasi meningkatkan kecepatan benda tersebut,
namun hambatan udara atau drag, memperlambatnya. Untuk memberi contoh konkrit
pada siswa tentang konsep hambatan udara, guru bisa meminta siswa untuk merasakan
apa yang terjadi jika mereka mengeluarkan tangan dari jendela mobil yang bergerak (cat-
atan: dengan pengawasan orangtua). Saat tangan sejajar dengan tanah, mereka tidak akan
merasakan apa-apa, namun jika tangan tegak lurus dengan tanah, mereka akan merasakan
tekanan udara yang mendorong permukaan tangan mereka. Tekanan udara inilah yang di-
alami suatu benda yang jatuh ke bumi. Parasut dirancang untuk meningkatkan hambatan
udara tersebut, yang menurunkan kecepatan objek dan akhirnya membuatnya melayang
di udara.

Gambar 5 Berbagai bentuk kanopi segi empat yang mungkin dicoba siswa –
manakah kombinasi luas dan bentuk yang paling efektif?

Parasut yang efektif adalah parasut yang bisa memperlambat kecepatan benda saat jatuh
ke bumi. Bagian parasut yang sangat berpengaruh terhadap efektifitasnya adalah kanopi.
Saat parasut diturunkan, kanopi akan mengembang keluar dan menghambat udara se-
hingga objek dapat turun dengan perlahan hingga sampai ke permukaan tanah. Bentuk
kanopi bisa bermacam-macam, begitupula bahan pembuatnya. Pada bahan ajar ini, siswa
akan berfokus pada variabel bentuk kanopi dan pengaruh variabel tersebut pada efektifit-
as parasut dalam memperlambat jatuh benda.
Bagian penting lainnya dari sebuah parasut adalah tali suspensi yang menghubungkan
kanopi dan objek yang dibawa oleh parasut baik berupa orang maupun barang. Pada de-
sain parasut yang lebih kompleks tali suspensi biasanya dilengkapi dengan bagian lainnya
seperti harness atau tali pengontrol agar objek yang dibawa tetap aman ketika parasut
diturunkan.

24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Seperti apa parasut yang efektif? Bentuk kanopinya seperti apa? Berapa panjang tali sus-
pensi yang tepat? Peran konsep matematika adalah membantu siswa menjawab pertan-
yaan ini. Siswa akan membuat parasut dalam berbagai bentuk (yang dalam aktivitas ini
dibatasi pada segi empat), menentukan luasnya, dan mengamati hubungannya dengan
durasi jatuh benda. Dengan demikian, siswa perlu memiliki kompetensi dalam menentu-
kan luas berbagai bangun segi empat (Gambar 3).
Untuk mempermudah mengamati keterkaitan antara parasut dan efektifitasnya dalam
memperlambat jatuh benda, data bentuk kanopi, luas permukaan kanopi, panjang tali sus-
pensi, dan lama benda melayang di udara sebelum menyentuh tanah akan disajikan dalam
bentuk tabel. Siswa juga bisa menyajikan data luas kanopi, panjang tali suspensi, dan lama
jatuh benda dalam bentuk diagram garis, kemudian mengamati korelasi yang mungkin
terjadi. Dengan demikian, siswa perlu memiliki kompetensi dalam menyajikan dan menaf-
sirkan data dalam bentuk tabel dan diagram.
Dari sisi sains, konsep yang terkait adalah menyajikan data hasil ukur dengan mengguna-
kan satuan baku dan tak baku. Dalam kegiatan ini, siswa akan menentukan efektifitas kan-
opi dengan mengeksplorasi bentuk dan luas kanopi serta panjang tali suspensi. Mereka
akan menggunakan penggaris untuk mengukur bahan pembuat parasut dan panjang tali
suspensi, serta stopwatch untuk mengukur lama benda melayang di udara sebelum jatuh
ke tanah. Hasil pegamatan dicatat dan disajikan dalam tabel. Dengan demikian, siswa perlu
memiliki kompetensi dalam menggunakan alat ukur panjang dan waktu, serta menyajikan
data yang diperoleh.
Pada kegiatan ini, siswa akan diajak untuk mendesain parasut sederhana yang dapat digu-
nakan untuk mendaratkan bantuan di daerah bencana dengan selamat dan tidak rusak.
Siswa akan mengeksplorasi parasut dengan dengan berbagai bentuk dan luas kanopi serta
panjang tali suspensi yang berbeda. Parasut yang dapat mendarat dengan baik, tidak mer-
usak beban dan mendarat di lokasi yang diinginkan adalah parasut dengan desain yang
paling baik.
Karena keterbatasan alat dan bahan, dalam aktivitas di kelas siswa tidak mendesain parasut
yang sesungguhnya, tapi miniatur parasut dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan.
Untuk memastikan bahwa siswa hanya mengeksplorasi variabel bentuk dan luas kanopi
serta panjang tali suspensi, variabel lain seperti banyak bahan kanopi, ketinggian darima-
na parasut diluncurkan, dan beban yang dibawa, akan dikontrol untuk tetap sama. Kriteria
solusi sukses dan keterbatasan disajikan pada tabel 5.
Tabel 5 Kriteria parasut yang sukses dan batasan dalam mengkonstruksinya.
KRITERIA DESAIN SUKSES BATASAN

• Parasut dapat mendarat dengan aman • Kanopi parasut berbentuk bangun segi
• Barang yang dibawa tidak mengalami empat
kerusakan ketika mendarat (ditandai • Menggunakan 4 tali suspensi yang
dengan telur yang tidak pecah) dipasang di sudut-sudut kanopi
• Berada di udara paling lama • Bahan parasut terbuat dari plastik
• Mendarat di daerah atau radius yang kresek yang sama
sudah ditentukan • Beban yang dibawa parasut sama
• Ketinggian jatuh sama

25
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
14. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Di awal pembelajaran, siswa menyimak paparan guru tentang bencana alam yang selama
ini banyak terjadi di Indonesia. Salah satunya yang baru-baru ini terjadi di awal tahun 2021
yaitu gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat. Gempa ini banyak menelan korban jiwa dan
merusak bangunan, fasilitas umum, dan menutup beberapa akses jalan. Dengan bimbin-
gan guru, siswa berdiskusi tentang apa yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat
setelah bencana terjadi. Tentu hal yang harus dilakukan pertama kali adalah menyelamat-
kan diri bagi masyarakat yang terkena bencana. Pemerintah harus segera mengevakuasi
korban baik yang masih selamat maupun yang sudah tidak tertolong lagi, menyediakan
tempat pengungsian yang layak, membersihkan puing-puing bangunan dan sisa-sisa ben-
cana, serta menyediakan makanan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan bagi para
korban yang masih selamat.
Kegiatan dilanjutkan dengan konteks permasalahan pada aktivitas kali ini. Siswa menyimak
paparan guru tentang permasalahan sulitnya menyampaikan bantuan ke daerah yang ter-
dampak bencana dan terisolasi dari daerah sekitar. Salah satu dampak dari bencana yang
terjadi adalah ketika suatu daerah akhirnya terisolasi dan menjadi sulit dijangkau akibat
rusaknya akses ke daerah tersebut. Hal ini menyulitkan petugas untuk mengevakuasi kor-
ban dan membawa bantuan ke daerah tersebut. Dengan bimbingan guru, siswa berdiskusi
apa yang kira-kira dapat dilakukan agar bisa segera menjangkau daerah tersebut, terutama
untuk mengantarkan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh korban yang masih selamat
seperti makanan dan obat-obatan.
Guru kemudian menyajikan beberapa pertanyaan berikut ini:
• Bagaimana biasanya bantuan disalurkan ke daerah bencana?
• Apa yang dapat dilakukan untuk membawa bantuan ke daerah bencana yang teriso-
lasi?
Dengan bimbingan guru, siswa mendiskusikan solusi jika ternyata akses ke daerah benca-
na hanya dapat dilakukan lewat udara.
• Bagaimana jika bantuan hanya bisa diberikan lewat udara?
• Bagaimana membawa bantuan agar tetap aman dan selamat hingga ke daerah benca-
na?
Untuk membantu siswa membangun pengetahuannya terhadap masalah yang diberikan
serta solusi yang akan diambil, siswa dapat melengkapi bagan alur berikut ini.

26
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Siswa mendiskusikan salah satu solusi yang dapat diberikan yaitu dengan menggunakan
parasut.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut.
• Siapa yang pernah mendengar tentang parasut?
• Bagaimana parasut dapat membantu membawa bantuan ke daerah terisolasi?
• Bagaimana desain parasut yang ideal untuk membawa dan mendaratkan bantuan den-
gan aman di daerah bencana?
Siswa mendiskusikan jawaban pertanyaan tersebut dengan teman sekelompoknya.

Hari ini, kamu akan mendesain parasut yang aman digunakan untuk menyalurkan
bantuan ke daerah bencana yang terisolasi. Kamu harus memastikan bahwa para-
sut tersebut aman ketika mendarat dan bantuan tidak mengalami kerusakan atau
hancur. Oleh karena itu, kamu akan mencari tahu desain parasut yang baik seperti
apa dan apa saja faktor yang mempengaruhi baik tidaknya kerja parasut ketika
digunakan.
Bagaimana desain parasut yang ideal menurut kamu?

Guru menjelaskan dan memperkenalkan terlebih dahulu bagian-bagian parasut kepada


siswa, seperti berikut ini.

Gambar 3 Bagian-bagian parasut.

Untuk membantu siswa lebih terlibat dengan konteks, guru bisa mengajak siswa untuk
berdiskusi tentang fungsi masing-masing bagian parasut dan bagaimana bagian-bagian
tersebut bekerja untuk mencapai tujuan. Seperti misalnya,
• Apa fungsi tali suspensi? Bagaimana jika tali suspensinya tidak ada atau putus
di tengah jalan?

27
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
• Kira-kira apa ya gunanya kanopi? Bagaimana cara kerjanya? Apa yang terjadi
jika kanopinya tidak ada, robek, atau lepas dari kaitannya?
Selanjutnya, siswa dan guru berdiskusi tentang kriteria parasut yang ideal dan faktor yang
berpengaruh terhadap pendaratan parasut yang mulus dan aman, serta batasan-batasan
yang harus diperhatikan saat mendesain parasut.

• Apa tujuan kita membuat parasut?


• Berdasarkan tujuan tersebut, parasut seperti apa yang kamu anggap berhasil?
• Parasut seperti apa yang kamu anggap gagal?
• Bagaimana caramu memastikan parasut yang kamu rancang sudah berhasil
sesuai dengan kriteria yang kamu tetapkan?
• Menurutmu, agar parasutmu berhasil, seperti apa kita harus mendesain dan
membuatnya?
• Apa saja yang berpengaruh terhadap keberhasilan parasut?

Karena siswa akan membangun parasutnya sebagai bagian pembelajaran di kelas, tentu
ada hal-hal yang dilakukan insinyur sesungguhnya yang tidak bisa ataupun tidak perlu
dilakukan siswa, namun bisa diabaikan karena tidak mempengaruhi hasil atau temuan dari
percobaan. Mengidentifikasi hal yang perlu dilakukan dan bisa diabaikan merupakan salah
satu kemampuan berpikir komputasi yang penting. Untuk itu, siswa perlu berdiskusi ten-
tang hal-hal yang perlu diperhatikan dan diabaikan saat membuat desain dan memban-
gun prototipe parasut.

Membuat parasut yang sebenarnya pasti sulit dilakukan di kelas. Karena itu, ada beber-
apa hal yang bisa kita abaikan. Dari langkah-langkah yang harus dilakukan seorang in-
sinyur di bawah ini, ayo centang yang bisa kita abaikan agar mendesain dan memban-
gun parasut yang ideal bisa dilakukan di kelas!
• Menggunakan bahan asli parasut
• Menggunakan bahan makanan dan obat asli
• Menggunakan benda lain yang lebih sederhana sebagai beban (misalnya telur)
• Memakai pesawat dan helikopter
• Menggunakan bahan plastik kresek
• Membuat ukuran sebesar parasut asli
• Menerbangkan parasut dari bangunan sekitar sekolah
• Parasut diterjukan di tempat terbuka
• Parasut menggunakan penumpang manusia

Guru membagikan Lembar Kerja Aktivitas 1 dan 2. Siswa membaca lembar kerja dan
menjelaskan kembali apa yang akan mereka lakukan pada aktivitas ini. Beberapa sis-
wa bisa mewakili kelompok mereka untuk mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri apa
yang harus dilakukan selama beberapa jam ke depan.

28
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah selesai membaca, guru menjelaskan alat dan bahan yang akan digunakan. Set-
iap kelompok mengambil alat dan bahan yang akan digunakan untuk mendesain para-
sut. Sebelum memulai aktivitas, guru menggunakan kesempatan ini untuk membahas te-
knologi.

Untuk menekankan prinsip-prinsip teknologi, guru bisa mengawali dengan menan-


yakan pengertian awal siswa terkait teknologi. Beberapa miskonsepsi yang mungkin
dimiliki siswa:
• Teknologi adalah benda-benda yang bergerak.
• Teknologi harus menggunakan listrik, memiliki steker, atau terdiri dari mesin.
• Teknologi selalu terkait dengan komputer atau internet.
Guru menunjukkan gunting, aplikasi stopwatch, dan selotip di depan kelas.

Pertanyaan yang bisa ditanyakan guru contohnya:


Perhatikan benda-benda berikut. Apakah benda-benda ini muncul secara
alami di alam?
Siapa yang menciptakan?
Apa yang mendorong benda-benda ini diciptakan?
Apa peran benda-benda ini dalam aktivitas manusia?
Benda-benda ini juga termasuk teknologi. Jadi, apa yang dimaksud dengan
teknologi?

Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan definisi teknologi, yaitu inovasi


manusia yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah dan mempermudah peker-
jaan. Diharapkan siswa dapat memahami bahwa:
• Apa pun yang orang desain untuk memecahkan masalah adalah teknologi.
• Teknologi tidak selalu menggunakan listrik.
• Seorang insinyur mendesain teknologi.
• Teknologi dapat terbuat dari banyak bahan yang berbeda.
• Beberapa jenis bahan (seperti plastik) adalah contoh teknologi.
• Siapa pun bisa mendesain.

29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sebelum mendesain dan membangun parasut pada Aktivitas 3, siswa akan melakukan Ak-
tivitas 1 dan Aktivitas 2 sebagai eksplorasi awal.

Aktivitas 1
Pada aktivitas 1, siswa akan menyelidiki pengaruh luas dan bentuk kanopi pada kinerja
parasut. Siswa akan mendesain sebuah parasut dengan luas yang berbeda namun dengan
panjang tali suspensi yang sama. Aktivitas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kanopi berbentuk persegi dan dibuat dari bahan plastik, masing-masing dengan uku-
ran 10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm dan 30 cm x 30 cm. Panjang tali suspensi adalah 50
cm.
2. Parasut dijatuhkan dengan beban yang sama dan dari ketinggian yang sama. Pada ak-
tivitas ini beban yang akan digunakan adalah 1 buah paper klip yang digantungkan
pada ujung tali suspensi yangs udah diikat menjadi satu.
3. Siswa mencatat waktu yang diperlukan parasut untuk mendarat di tanah. Percobaandi-
ulangi sebanyak tiga kali, kemudian ditentukan rata-rata waktunya.
Saat memasangkan tali suspensi pada kanopi parasut, guru dapat memberikan arahan
kepada siswa untuk memasangkan salah satu ujung tali suspensi pada sudut-sudut kano-
pi seperti pada gambar berikut ini.

Perekat/
selotip

Gambar 4 Posisi tali suspensi pada parasut.

30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4. Hasil pengamatan dituliskan siswa pada tabel data Aktivitas 1.

Tabel 6 Data aktivitas 1

No. Ukuran kanopi Waktu yang dibutuhkan hingga mendarat


1 2 3 Rata-rata
1. 10 x 10 cm
2. 20 x 20 cm
3. 30 x 30 cm
Setelah semua ujicoba
dilakukan, siswa kembali
ke kelas untuk mendiskus-
ikan hasil temuan mereka.
Siswa melengkapi tabel
Untuk efisiensi waktu, setiap kelompok tidak perlu
data Aktivitas 1 dengan
membuat ketiga desain parasut tersebut. Jika terdap-
menuliskan semua data
at 6 kelompok, masing-masing dua kelompok mem-
yang mereka temukan.
buat dan menguji parasut berukuran 10 x 10 cm, 20 x
20 cm, dan 30 x 30 cm.

Setelah melakukan kegiatan di atas, siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil penga-
matan dengan melengkapi kalimat berikut.

Lengkapi kesimpulan berikut berdasarkan data yang kamu peroleh.


“Semakin … kanopi, maka semakin … waktu yang diperlukan parasut untuk
mendarat di permukaan tanah.”

Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat membuat kesimpulan bahwa luas kanopi mem-
pengaruhi kinerja parasut; semakin luas area kanopi, semakin lama waktu yang diperlukan
parasut untuk mendarat di tanah.

Aktivitas 2
Kegiatan kemudian dilanjutkan untuk mengetahui pengaruh panjang tali suspensi pada
parasut yang akan didesain oleh siswa. Siswa akan mendesain sebuah parasut dengan luas
yang sama namun dengan panjang tali suspensi yang berbeda-beda.
Di setiap kelompok, siswa akan mendesain sebuah parasut berbentuk persegi dengan uku-
ran 30 cm x 30 cm. Siswa akan menguji coba dengan menggunakan tiga ukuran tali sus-
pensi yang berbeda, yaitu 20 cm, 30 cm dan 50 cm.

31
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Siswa kemudian mengukur kembali waktu yang dibutuhkan oleh parasut tersebut untuk
mendarat. Percobaan akan dilakukan kembali sebanyak tiga kali untuk setiap panjang tali
suspensi. Kemudian, siswa menghitung rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mendarat
di tanah dari tiga percobaan tersebut.
Tabel 7 Data aktivitas 2
No Panjang tali suspensi Waktu yang dibutuhkan hingga mendarat
1 2 3 Rata-rata
1 20 cm
2 30 cm
3 50 cm
Setelah semua ujicoba
dilakukan, siswa kembali
ke kelas untuk mendiskus-
ikan hasil temuan mereka.
Siswa melengkapi tabel
Untuk mengefisienkan waktu, setiap kelompok tidak
data Aktivitas 2 dengan
perlu membuat ketiga desain parasut tersebut. Jika
menuliskan semua data
terdapat 6 kelompok, mintalah masing-masing dua
yang mereka temukan.
kelompok untuk membuat dan menguji parasut den-
gan tali suspensi 20 cm, 30 cm dan 50 cm.

Setelah melakukan kegiatan di atas, siswa diminta untuk membuat kesimpulan berdasar-
kan hasil pengamatan tersebut.

Lengkapi kesimpulan berikut berdasarkan data yang kamu peroleh.


“Semakin ... tali suspensi, maka semakin ... waktu yang diperlukan parasut untuk
mendarat di permukaan tanah.”

Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat membuat kesimpulan bahwa panjang tali sus-
pensi juga mempengaruhi kinerja parasut. Panjang tali suspensi harus cukup panjang agar
parasut dapat membuka dengan maksimal. Tali suspensi yang terlalu pendek akan mence-
gah kanopi terbuka penuh dan menyebabkan parasut dapat jatuh atau terjun dengan ce-
pat.
Selanjutnya dengan bimbingan guru, siswa melanjutkan diskusi hasil pengamatan yang su-
dah mereka lakukan di kedua aktivitas tersebut. Dari kegiatan ini diharapkan siswa mampu
menyimpulkan bahwa dimensi parasut dan panjang tali suspensi mempengaruhi kinerja
parasut. Semakin luas parasut maka akan semakin baik dalam menghambat udara sehing-
ga parasut dapat bertahan lebih lama di udara. Begitu pula dengan tali suspensi; semakin
panjang tali, parasut akan melayang semakin lama. Hal lain yang juga perlu diperhatikan
adalah luas kanopi parasut dan panjang tali suspensi haruslah proporsional.

32
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Aktivitas 3
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mendesain parasut yang akan digunakan untuk
membawa bantuan ke daerah bencana yang terisolasi sesuai dengan tujuan dari aktivitas
ini. Guru membagikan Lembar Kerja Aktivitas 3 pada siswa, kemudian siswa membaca
lembar kerja dengan teliti di kelompoknya masing-masing. Beberapa siswa bisa mewak-
ili kelompok untuk menjelaskan kembali dengan kata-kata sendiri apa yang akan mereka
lakukan selama aktivitas ini.
Guru mengingatkan kembali masalah yang akan dipecahkan, serta kriteria sukses dan bat-
asan yang akan digunakan pada desain parasut.

Hari ini, kamu akan mendesain parasut yang aman digunakan untuk menyalurkan
bantuan ke daerah bencana yang terisolasi. Kamu harus memastikan bahwa para-
sut tersebut aman ketika mendarat dan bantuan tidak mengalami kerusakan atau
hancur. Oleh karena itu, kamu akan mencari tahu desain parasut yang baik seperti
apa dan apa saja faktor yang mempengaruhi baik tidaknya kerja parasut ketika
digunakan.
Bagaimana desain parasut yang ideal menurutmu?

KRITERIA DESAIN SUKSES BATASAN

• Parasut dapat mendarat dengan aman. • Kanopi parasut berbentuk bangun segi
• Barang yang dibawa tidak mengalami empat.
kerusakan ketika mendarat (ditandai • Menggunakan 4 tali suspensi yang
dengan telur yang tidak pecah). dipasang di sudut-sudut kanopi.
• Berada di udara paling lama. • Bahan parasut terbuat dari plastik
• Mendarat di daerah atau radius yang kresek yang sama.
sudah ditentukan. • Beban yang dibawa parasut sama.
• Ketinggian jatuh sama.

Sebelum aktivitas dimulai, guru menunjukkan beban yang akan digunakan dalam perco-
baan, yaitu telur. Beban ini melambangkan bantuan yang akan dibawa ke daerah bencana
yang terisolasi. Setiap parasut akan membawa satu telur. Suatu parasut dianggap berhasil
jika bisa mendaratkan telur dari ketinggian ke atas permukaan tanah tanpa memecahkan
telur tersebut atau hanya dengan keretakan minimal. Untuk memasangkan telur ke para-
sut, telur dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kantong plastik, kemudian kantong plastik
diikatkan ke tali suspensi.
Dengan bimbingan guru, siswa mendesain tiga buah parasut berbeda. Siswa bebas untuk
menentukan bentuk kanopi, ukuran kanopi dan tali suspensi yang paling sesuai, namun
masih dalam batasan yang sudah disebutkan, yaitu bentuk kanopi haruslah segi empat
dan hanya menggunakan empat tali suspensi.
Di dalam kelompoknya, siswa mendiskusikan dan menentukan bentuk segi empat apa
yang akan mereka pilih yang akan menghasilkan parasut yang ideal. Harapannya siswa

33
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
tidak hanya sekedar memilih bentuk dan ukuran segi empat tanpa ada alasan yang jelas,
namun melibatkan hasil aktivitas 1 dan aktivitas 2 dalam penalaran mereka.

Tabel 8 Data aktivitas 3

Parasut Bentuk Luas Panjang tali Waktu yang Keadaan beban


parasut kanopi dibutuhkan (pecah/retak/utuh)
1
2
3

Setelah menentukan bentuk dan ukuran


parasut yang diinginkan, siswa juga me-
nentukan luas permukaan kanopi desain
mereka. Siswa terlebih dahulu menggam-
bar desainnya pada lembar kerja yang
Untuk pembelajaran daring yang
sudah disiapkan lengkap dengan ukuran
menggunakan platform Zoom, siswa
masing-masing bagiannya.
diarahkan ke breakout room mas-
ing-masing kelompok. Setelah membuat desain dan prototi-
Siswa berdiskusi secara berkelom- pe parasutnya, siswa secara bergantian
pok, namun bekerja sendiri-sendiri mengujicoba parasut yang sudah dibuat
dengan alat dan bahan di rumah masing-masing kelompok dengan men-
masing-masing. jatuhkannya pada ketinggian yang sudah
ditentukan dan mencatat waktunya pada
tabel data Aktivitas 3.

Pada kegiatan selanjutny,a siswa memilih satu desain yang terbaik dari ketiga desain yang
sudah mereka buat tersebut dan memperbaiki bagian tertentu sesuai dengan apa yang
sudah mereka diskusikan.
Guru dapat membuat sebuah tantangan dengan meminta siswa kembali untuk men-
gujicoba parasut terbaik yang sudah diperbaiki masing-masing kelompok. Parasut di-
jatuhkan secara bergantian. Siswa mencatat waktu, memperhatikan kondisi telur ketika
mendarat, dan mengamati bagaimana parasut ketika berada di udara dan saat mendarat.
Guru melanjutkan mengajak siswa untuk berdiskusi dan mengajukan beberapa pertan-
yaan di bawah ini.
• Parasut manakah yang paling memenuhi kriteria sukses?
• Mengapa parasut tersebut paling baik?
• Apa saja faktor yang mempengaruhi kinerja parasut tersebut sehingga dap-
at terbang dan mendarat dengan baik?
• Apa yang menjadi keunggulan parasut tersebut dibandingkan dengan para-
sut yang lainnya?
• Apakah parasut kalian dapat digunakan untuk membantu menyalurkan
bantuan di daerah bencana yang terisolir?
• Apa yang perlu diperbaiki dari desain parasut yang kalian buat?

34
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada akhirnya, guru kembali ke pertanyaan panduan:

• Bagaimana cara mengirimkan bantuan ke daerah terdampak bencana


yang terisolir?
• Bagaimana kita bisa menggunakan pengetahuan sains dan matemati-
ka serta proses desain engineering untuk menciptakan teknologi yang
dapat membantu untuk mendesain parasut yang dapat digunakan un-
tuk menyalurkan bantuan seperti makanan dan obat-obatan ke daerah
bencana yang terisolasi?
Guru dan siswa bersama-sama menjawab pertanyaan panduan, serta membuat kesim-
pulan tentang faktor-faktor keberhasilan parasut dan menuliskannya di depan kelas.

15. KOSA KATA PENTING


Efektif ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); dapat membawa hasil; ber-
hasil guna (tentang usaha, tindakan);
Efisien tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya).
Isolasi keadaan terpencilnya suatu wilayah karena jauh dari hubungan lalu lintas.
Terisolasi dalam keadaan terasing, terpencil.
Kanopi tirai atau langit-langit dari terpal, kain atau logam dan sebagainya.
Kriteria ukuran yang menjadi dasar penilaian atau pengukuran sesuatu.
Parasut benda atau perangkat yang digunakan untuk memperlambat gerakan suatu
objek di atmosfer.
Segi empat segibanyak yang memiliki 4 sisi dan 4 sudut.
Tali suspensi tali penghubung objek dan kanopi parasut.

35
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 1
Kelompok :
Nama :
Kelas :

ALAT DAN BAHAN


• 1 lembar plastik/kertas minyak berukuran 100 cm x 100 cm
• 1 gulung benang kasur
• Gunting
• Selotip
• Penggaris
• Stopwatch/aplikasi stopwatch

INSTRUKSI
• Potong lembaran plastik/kertas minyak berbentuk persegi berukuran 10 cm
x 10 cm, 20 cm x 20 cm dan 30 cm x 30 cm.
• Potong 12 helai benang kasur sepanjang 50 cm.
• Susunlah lembaran plastik/kertas minyak dan potongan benang kasur men-
jadi parasut. Gunakan lembaran plastik/benang kasur sebagai kanopi dan
benang kasur sebagai tali suspensi.
• Jatuhkan masing-masing parasut dari ketinggian yang sama dan catatlah
waktu yang dibutuhkan hingga mendarat. Berhati-hatilah saat melakukan
percobaan dari tempat tinggi.
• Tuliskan pada tabel data yang sudah disediakan.

TABEL DATA AKTIVITAS 1


No. Ukuran kanopi Waktu yang dibutuhkan hingga mendarat
1 2 3 Rata-rata
1. 10 x 10 cm
2. 20 x 20 cm
3. 30 x 30 cm

Lengkapi kesimpulan berikut berdasarkan data yang kamu peroleh.


“Semakin … kanopi, maka semakin … waktu yang diperlukan parasut untuk
mendarat di permukaan tanah.”

36
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 2
Kelompok :
Nama :
Kelas :

ALAT DAN BAHAN


• 1 lembar plastik/kertas minyak berukuran 100 cm x 100 cm
• 1 gulung benang kasur
• Gunting
• Selotip
• Penggaris
• Stopwatch/aplikasi stopwatch

INSTRUKSI
• Potong 3 lembar plastik/kertas minyak berbentuk persegi berukuran 30 cm x
30 cm.
• Potong benang kasur sepanjang 20 cm, 30 cm dan 50 cm; masing-masing
sebanyak 4 helai.
• Susunlah lembaran plastik/kertas minyak dan potongan benang kasur men-
jadi parasut. Gunakan lembaran plastik/benang kasur sebagai kanopi dan
benang kasur sebagai tali suspensi.
• Jatuhkan masing-masing parasut dari ketinggian yang sama dan catatlah
waktu yang dibutuhkan hingga mendarat. Berhati-hatilah saat melakukan
percobaan dari tempat tinggi.
• Tuliskan pada tabel data yang sudah disediakan.

TABEL DATA AKTIVITAS 2


No Panjang tali Waktu yang dibutuhkan hingga mendarat
suspensi 1 2 3 Rata-rata
1 20 cm
2 30 cm
3 50 cm

Berdasarkan data yang kamu kumpulkan, apa yang dapat kamu simpulkan?

37
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 3
Kelompok :
Nama :
Kelas :

MASALAH

Hari ini, kamu akan mendesain para-


sut yang akan digunakan untuk
membawa bantuan makanan dan
obat-obatan ke daerah bencana yang
terisolasi dan sulit untuk dijangkau
dengan berbagai alat transportasi.
Kamu harus memastikan bahwa para-
sut tersebut aman ketika membawa
bantuan dan mendarat dengan baik.

Parasut yang akan kamu buat harus


berbentuk bangun segi empat dan
memiliki 4 tali suspensi.
Pada kegiatan ini, kamu akan mencari
tahu seperti apa desain parasut yang
baik, dan apa saja faktor yang mem-
pengaruhi keberhasilan parasut ketika
digunakan.

Desainlah sebuah parasut yang paling ideal untuk membawa bantuan ke daerah
bencana yang sulit dijangkau.

KRITERIA DESAIN SUKSES BATASAN

• Parasut dapat mendarat dengan aman. • Kanopi parasut berbentuk bangun segi
• Barang yang dibawa tidak mengalami empat.
kerusakan ketika mendarat. • Menggunakan 4 tali suspensi.
• Berada di udara lebih lama. • Kanopi parasut terbuat dari bahan
• Mendarat di daerah atau radius yang yang sama.
sudah ditentukan. • Beban yang dibawa parasut sama, yaitu
sebutir telur.
• Parasut dijatuhkan dari ketinggian
yang sama.

38
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 3
ALAT DAN BAHAN
• 3 lembar plastik/kertas minyak berukuran 100 cm x 100 cm
• 1 gulung benang kasur
• 6 butir telur
• Gunting
• Selotip
• Penggaris
• Stopwatch/aplikasi stopwatch
• Spidol

AYO DISKUSI
Ayo ingat-ingat lagi hasil percobaan pada Aktivitas 1 dan Aktivitas 2!
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, bagaimana kamu akan membuat parasut yang
ideal untuk membawa bantuan di daerah bencana yang terisolir? Tuliskan hasil diskusi
kelompokmu di kotak di bawah ini.

39
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 3
AYO RENCANAKAN
Desainlah 3 buah parasut dengan kanopi berbentuk segi empat dengan ukuran
kanopi dan panjang tali suspensi yang ideal untuk membawa bantuan (sebutir
telur) sehingga dapat mendarat dengan aman.
Gambarkan ketiga desain parasutmu lengkap dengan label dan ukurannya.

40
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 3
AYO BUAT DAN UJI COBA

• Buatlah parasutmu dengan bahan yang sudah disediakan sesuai dengan desain
yang telah kamu buat.
• Jatuhkan masing-masing parasut dari ketinggian yang sama dan catatlah waktu
yang dibutuhkan hingga mendarat. Berhati-hatilah saat melakukan percobaan
dari tempat tinggi.
• Tuliskan pada tabel data yang sudah disediakan.

TABEL DATA AKTIVITAS 3


Parasut Bentuk Luas Panjang Waktu yang Keadaan beban
parasut kanopi tali dibutuhkan (pecah/retak/utuh)
1
2
3

Ayo baca lagi tabel di halaman pertama!


Parasut manakah yang paling memenuhi kriteria kesuksesan?

AYO PERBAIKI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! Kamu akan mempresentasikannya di
hadapan teman-temanmu.

• Parasut manakah yang paling memenuhi kriteria sukses?

• Mengapa parasut tersebut lebih unggul dibandingkan dengan parasut yang


lainnya?

• Jika kamu bisa memperbaiki parasutmu agar bekerja dengan lebih baik lagi,
apakah yang akan kamu perbaiki?

41
Lembar Kerja Siswa: Aktivitas 3
Kamu akan memperbaiki parasutmu agar bekerja dengan lebih baik lagi. Gambar-
kan desainnya di kotak di bawah ini. Tuliskan ukurannya dengan jelas.

42
Panduan Penilaian Siswa
Penilaian Keterampilan
No. Saat pembelajaran, Pemula Menengah Mahir Sangat mahir
peserta didik mampu 1 2 3 4
...
1. membuat sketsa pro- Peserta didik tidak mam- Dengan bantuan guru, pe- Peserta didik mampu Tidak hanya mampu
duk. pu membuat sketsa serta didik mampu mem- membuat sketsa produk. membuat sketsa pro-
produk. buat sketsa produk. duk, peserta didik juag
melengkapi dengan hal
diluar persyaratan, misal-
nya skala.

2. menggunakan konsep Peserta didik tidak mam- Dengan bantuan guru, pe- Peserta didik mampu Tidak hanya mampu
matematika, teknologi, pu menghubungkan serta didik mampu meng- menghubungkan peng- menghubungkan peng-
dan sains untuk menyel- pengetahuan matematika hubungkan pengetahuan etahuan matematika dan etahuan matematika dan
esaikan masalah dan sains yang mereka matematika dan sains sains yang mereka miliki sains yang mereka miliki
miliki dengan masalah yang mereka miliki den- dengan masalah, serta dengan masalah, serta
yang diberikan, serta tidak gan masalah, serta mampu mampu mengidentifikasi mampu mengidentifikasi
mampu mengidentifikasi mengidentifikasi teknologi teknologi yang diperlu- teknologi yang diperlu-
teknologi yang diperlu- yang diperlukan. kan. kan, peserta didik juga
kan. mengidentifikasi subjek
lain yang juga terkait.
3. mengkonstruksi produk Peserta didik tidak mam- Dengan bantuan guru, Peserta didik mampu Tidak hanya mampu
dengan cekatan dan pu mengkonstruksi pro- peserta didik mampu mengkonstruksi produk mengkonstruksi produk
terampil dengan alat duk dan menggunakan mengkonstruksi produk dan menggunakan alat dan menggunakan alat
yang tepat. alat dengan tepat (misal- dan menggunakan alat dengan tepat. dengan tepat, peserta
kan penggaris, kalkulator, dengan tepat. didik juga πmengusulkan
atau busur derajat). alat atau prosedur yang
lebih canggih

43
Panduan Penilaian Siswa
No. Saat pembelajaran, Pemula Menengah Mahir Sangat mahir
peserta didik mampu 1 2 3 4
...
4. mengidentifikasi Peserta didik tidak mam- Peserta didik mengidenti- Peserta didik mengiden- Tidak hanya siswa
kekuatan dan kelema- pu mengidentifikasi kele- fikasi kelemahan ataupun tifikasi kelemahan atau- mengidentifikasi kelema-
han desain mereka. mahan ataupun kekuatan kekuatan rancangan mere- pun kekuatan rancangan han ataupun kekuatan
rancangan mereka. ka, meskipun identifikasin- mereka. rancangan mereka,
ya masih tidak lengkap peserta didik juga men-
atau tidak akurat, atau gusulkan ide untuk akan
peserta didik memerlukan memperbaiki.
bantuan guru.
5. memperbaki produknya Peserta didik tidak mem- Dengan bantuan guru, Peserta didik mengidenti- Tidak hanya mengidenti-
sesuai kekuatan dan perbaiki produknya/tidak peserta didik mengidenti- fikasi cara untuk memper- fikasi cara untuk memper-
kelemahan yang dia- ada iterasi percobaan. fikasi cara untuk memper- baiki rancangannya dan baiki rancangannya dan
mati. baiki rancangannya dan menjelaskan alasannya. menjelaskan alasannya,
menjelaskan alasannya peserta didik juga mem-
(kenapa cara tersebut bisa berikan penjelasan dari
memperbaiki). segi ilmiah.

Sumber: Engineering is Elementary: Designing Windmills, National Centre for Technological Literacy, Museum of Science, Boston (dengan modifikasi)

Nama Saat pembelajaran, peserta didik mampu … Catatan


1 2 3 4 5 Skor total

44
Panduan Penilaian Siswa
Penilaian Pengetahuan

MATEMATIKA
1. Jika kamu akan membuat parasut berbentuk persegi panjang dengan luas
penampang kanopi adalah 900 cm2, berapa saja ukuran kanopi yang mungkin
kamu buat? Tuliskan.
2. Kanopi dengan ukuran yang manakah yang paling baik menurutmu? Jelaskan.
3. Bagaimana hubungan antara panjang tali suspensi dan penampang kanopi
parasut?

TEKNOLOGI (opsional)

1. Diantara berikut ini, mana yang termasuk teknologi?


A. C.

B.

B. D.

2. Teknologi apa saja yang membantumu dalam meracang parasut?

ENJINIRING (opsional)
1. Manakah diantara berikut ini yang dilakukan menggunakan proses enjiniring?

1. Merancang transportasi publik Ya Tidak


2. Memperbaiki mobil Ya Tidak
3. Memasang telepon Ya Tidak
4. Mengembangkan botol minuman the yang lebih baik Ya Tidak
5. Mendesain jas hujan anti robek Ya Tidak

2. Kamu adalah seorang insinyur teknik sipil yang ditugaskan untuk mende-
sain parasut untuk membawa barang. Parasut tersebut harus aman untuk
mendaratkan barang di tempat tujuan. Langkah-langkah apa saja yang akan
kamu lakukan untuk mencari solusi?

45
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Dengan panduan dari guru, siswa
mengenal dan mendiskusikan kon- Siswa mungkin akan memberikan jawaban Misalnya jalan satu-satunya adalah jalur udara, tetapi
teks. seperti berikut ini. tidak ada tempat untuk mendaratkan pesawat, solusi
• Bagaimana biasanya bantuan • Menggunakan kendaraan khusus seperti apa yang bisa diberikan?
disalurkan ke daerah bencana? truk, mobil box melalui jalur darat.
• Apa yang dapat dilakukan untuk • Menggunakan jalur laut atau udara dengan
membawa bantuan ke daerah menggunakan pesawat kecil seperti he-
bencana yang terisolir? likopter atau sejenisnya.

Diskusi lanjutan untuk mencari Siswa mungkin ada yang menjawab, terpaksa Apakah aman jika bantuan dilemparkan begitu saja?
solusi penyaluran bantuan ke daerah bantuan tersebut dilemparkan saja ke para Bagaimana jika bantuan tersebut rusak dan tidak bisa
bencana yang terisolir melalui jalur pengungsi dari atas pesawat. dipakai lagi?
udara. Siswa juga mungkin ada yang akan menjawab
• Bagaimana jika jalur yang bisa bisa dengan menggunakan parasut. Bagaimana caranya menggunakan parasut? Apakah
dilewati hanya jalur udara teta- parasut bisa digunakan untuk membawa barang?
pi ternyata tidak ada tempat
yang dapat digunakan untuk Jika siswa belum ada yang menjawab parasut maka
mendaratkan pesawat atau he- guru mengajak siswa untuk memikirkan strategi lainn-
likopter. Bagaimana solusinya? ya. Guru dapat memancing siswa dengan menanyakan,
pernahkah kalian melihat sebuah parasut? Kira-kira
bisakah parasut digunakan untuk membawa bantuan
tersebut?

46
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
• Siswa tidak mampu menghubungkan ke Meskipun akan lebih bermakna jika siswa bisa men-
parasut sebagai solusi dari permasalahan ghubungkan ke parasut sendiri, akan menghabiskan
yang disajikan. banyak waktu jika terlalu dipaksakan. Guru bisa menun-
jukkan ilustrasi parasut dan mendiskusikan bisa tidakn-
ya objek tersebut dalam membantu mitigasi bencana.

“Pernahkah kamu melihat benda berikut? Apa naman-


ya?”
“Apakah benda berikut bisa membantumu meny-
alurkan bantuan ke daerah bencana yang terisolir?
Bagaimana caranya?”

Diskusi membahas kriteria parasut Beberapa kriteria yang mungkin akan diajukan Guru dapat mengajak siswa untuk berpikir lebih kri-
yang aman untuk membawa bantu- oleh siswa sebagai berikut: tis lagi terhadap kriteria yang mereka ajukan dengan
an ke daerah bencana yang terisolir. • Parasutnya berukuran besar menanyakan hal seperti:
Bagaimana kriteria parasut yang • Bahannya harus kuat. • Bagaimana memastikan barang yang dibawa tidak
sukses dapat membawa bantuan • Barang yang dibawa tidak rusak dan han- rusak dan hancur?
dengan aman dan selamat? cur. • Bahan seperti apa yang dapat digunakan agar para-
• Menjawab kriteria yang tidak berhubungan sut kuat?
dengan kriteria sukses parasut seperti ce- • Mengapa harus berukuran besar?
pat sampai, warnanya menarik, bentuknya • Apakah warna parasut akan akan menentukan kesuk-
unik. sesan parasutmu?
• Apakah semakin cepat sampai akan semakin baik?
• Ayo kita fokus kembali mencari kriteria parasut yang
terbaik.

47
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Siswa tidak mampu mengungkapkan pendap- Pada tahap sebelumnya, guru sudah menjelaskan ten-
at tentang kriteria parasut yang sukses tang tujuan dari parasut.
Untuk menjembatani siswa agar bisa menalar kriteria
sukses dari parasut, guru bisa melakukan beberapa hal
berikut.
• Mengingatkan kembali tujuan dari parasut.
“Tadi kita sudah berdiskusi bahwa tujuan parasut
adalah untuk membawa bantuan ke daerah bencana
yang terisolir. Nah, agar bantuannya sampai, parasutnya
harus bagaimana?”

• Menceritakan parasut yang bekerja dengan


tidak baik atau tidak mampu memenuhi tujuan.
“Bayangkan bapak/ibu guru punya parasut. Parasutn-
ya saat diterbangkan, ternyata jatuhnya cepat sekali.
Menurutmu apa yang terjadi dengan bantuan yang
dibawa?”

“Bayangkan kalian menerbangkan parasut ke bagian


tengah lapangan upacara (atau lokasi lain yang ada di
sekitar sekolah dan mudah dibayangkan siswa) karena
para pengungsi berkumpulnya disana. Tapi parasutnya
malah melenceng dan mendarat di tengah kolam ikan.
Kalian mau, tidak, kalau parasutnya seperti itu? Men-
gapa?”

48
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Diskusi mengenai teknologi apa saja
Siswa mungkin akan menyebutkan Guru dapat menanyakan ke siswa beberapa alat sederhana yang
yang biasa digunakan untuk mem- beberapa alat yang biasa digunakan biasa digunakan seperti sekop, cangkul apakah juga merupakan
bantu proses penanganan bencana untuk membantu di daerah bencana contoh teknologi?
di daerah yang terdampak bencana. seperti ekskavator, pelampung, gen-
set, pompa air, alat penerangan dan
sebagainya.
Aktivitas 1: Siswa terampil dan dapat dengan mu- Guru dapat mengamati dan mengecek kembali apakah parasut
Membuat tiga desain kanopi ber- dah membuat persegi dan memasang yang telah dibuat oleh siswa sudah tepat ukuran dan bentuknya.
bentuk persegi dengan ukuran yang tali suspensi dengan tepat.
berbeda dan panjang tali suspensi Siswa tidak terampil menggunakan Sebelum pembelajaran dimulai, ada baiknya guru mempertim-
yang sama panjangnya. alat yang tersedia sesuai instruksi, bangkan terlebih dahulu kemampuan motorik siswa-siswanya.
sehingga menghambat jalannya pem- Jika siswa memiliki kemampuan motorik yang rendah dan tidak
belajaran. Siswa mengalami kesulitan terampil menggunakan alat dan perkakas yang disediakan atau
untuk membuat bentuk persegi yang karena keterbatasan waktu, guru bisa menyediakan kanopi para-
berbeda-beda atau membutuhkan sut yang sudah dipotong-potong terlebih dahulu untuk setiap
waktu yang cukup lama untuk meng- kelompok dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
gambar persegi. memasang tali suspensi di masing-masing desain parasut.

49
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Karena ukuran kanopi pada kegiatan ini sudah diten-
tukan sebelumnya dan tidak termasuk hasil penalaran
siswa, maka guru bisa menyediakan kanopi yang sudah
dipotong-potong.
Guru juga dapat mengingatkan siswa kembali tentang
ciri-ciri persegi dan bagaimana menggambar persegi
dengan benar.
Saat bekerja kelompok, mungkin hanya be- Karena aktivitas ini sangat hands-on dan membutu-
berapa siswa yang aktif, sedangkan yang lain hkan keterampilan motorik yang tinggi, semua anak
berdiam diri. harus aktif bekerja agar kegiatan cepat selesai. Untuk
itu, guru harus memonitor setiap kelompok dan mem-
bantu kelompok yang beberapa anggotanya berdiam
diri untuk membagi tugas, misalnya dua orang sebagai
pemotong plastik dan dua orang sebagai pemotong
benang.

50
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Aktivitas 1: Siswa menarik kesimpulan yang tepat seperti Guru harus memperhatikan kesimpulan yang diberikan
Menarik kesimpulan tentang hubun- berikut ini: oleh siswa. Minta siswa untuk menjelaskan bagaimana
gan antara ukuran kanopi dan waktu • Semakin besar kanopinya, maka semakin mereka menyimpulkan hal tersebut. Minta siswa untuk
lama waktu mendaratnya, atau; melihat kembali data yang mereka miliki.
• Semakin kecil kanopinya, maka semakin Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut
cepat waktu mendaratnya. ini:
• Bagaimana data yang sudah kalian peroleh?
• Dari data tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan?
Siswa menarik kesimpulan yang salah seperti Untuk siswa yang memiliki kesimpulan yang salah, ajak
berikut ini: siswa kembali untuk mendiskusikan data yang sudah
• Semakin besar kanopinya makan semakin dikumpulkan pada aktivitas 1 ini. Guru dapat mengajak
cepat waktu mendaratnya. siswa dari kelompok lainnya di kelas untuk memperha-
• Semakin kecil kanopinya, maka semakin tikan, membandingkan data yang ada dan melihat ser-
lama waktu mendaratnya. ta mendiskusikan apakah ada yang salah dalam proses
pengambilan data.
Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut
ini:
• Bagaimana data yang sudah kalian peroleh?
• Bagaimana cara kalian menghitung waktu yang dibu-
tuhkan parasut?
• Coba bandingkan dengan data dari kelompok yang
lain, apa yang berbeda?
• Apa yang menyebabkan data yang kamu peroleh bisa
berbeda dengan kelompok yang lain?

51
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Aktivitas 1-3: Saat percobaan menerbangkan parasut, ada • Kondisi angin bisa ditanggulangi dengan me-
Proses menerbangkan parasut. beberapa kendala yang mungkin terjadi. mindahkan kegiatan ke dalam ruangan.
• Kondisi angin yang tidak mendukung dan • Gangguan pada jalur terbang parasut bisa di-
mempengaruhi terbangnya parasut. tanggulangi dengan menerbangkan parasut den-
• Jika ada gangguan pada jalur terbang para- gan bantuan tongkat atau semacamnya, sehingga
sut, seperti bagian tembok yang menonjol parasut bisa diluncurkan dengan jarak tertentu dari
atau pot tanaman, kemungkinan parasut tembok dan tidak tersangkut penghalang.
akan tersangkut.
Aktivitas 2 Saat memotong tali suspensi, siswa membuat Jika siswa mengalami kesulitan untuk memotong pan-
Mengukur, memotong dan tiga ukuran yang berbeda seperti yang diin- jang tali yang berbeda, guru dapat mengarahkan siswa
memasang tali suspensi parasut struksikan pada aktivitas ini yaitu 50 cm, 30 untuk memilih cara yang lebih efisien sehingga tidak
cm dan 10 cm. Kemudian mencoba parasut menghabiskan waktu terlalu banyak untuk memotong
dengan panjang tali berbeda tersebut secara dan memasang tali suspensi.
bergantian memasangnya. Untuk menghemat waktu, guru bisa meminta siswa
memotong tali dengan panjang 50 cm saja, kemudian
memberi tanda pada panjang 30 cm dan 40 cm.

52
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Saat memotong tali suspensi, siswa memotong
tali suspensi berukuran 50 cm kemudian pada
bagian tali tersebut, siswa menandai bagian
tali 30 cm dan 10 cm. Sehingga pada saat
ujicoba, siswa mencoba dari parasut dengan
panjang tali suspensi 50 cm, kemudian memo-
tongnya menjadi 30 cm seusia dengan bagian
yang ditandai dan mengujicoba kembali. De-
mikian juga untuk panjang tali 10 cm.

Aktivitas 2: Kesimpulan yang tepat yang dapat ditarik oleh Guru harus memperhatikan kesimpulan yang diberikan oleh siswa.
Menarik kesimpulan siswa: Minta siswa untuk menjelaskan bagaimana mereka menyimpulkan
hubungan antara oanjang • Semakin panjang tali suspensi, maka se- hal tersebut. Minta siswa untuk melihat kembali data yang mereka
tali suspensi dan waktu makin lama waktu yang dibutuhkan untuk miliki.
yang dibutuhkan parasut mendarat, atau; Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
untuk terbang • Semakin pendek tali suspensi, maka se-
makin cepat parasut mendarat di permu- • Bagaimana data yang sudah kalian peroleh?
kaan. • Dari data tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan?

53
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Siswa menarik kesimpulan yang salah seperti berikut ini. HalUntuk siswa yang memiliki kesimpulan yang salah,
ini dapat terjadi karena kemungkinan data yang diperoleh ajak siswa kembali untuk mendiskusikan data yang
siswa kurang akurat atau terjadi kesalahan hitung. sudah dikumpulkan pada aktivitas 1 ini. Guru dapat
• Semakin panjang tali suspensi, maka semakin cepat wak- mengajak siswa dari kelompok lainnya di kelas untuk
tu yang dibutuhkan oleh parasut untuk mendarat. memperhatikan, membandingkan data yang ada dan
melihat serta mendiskusikan apakah ada yang salah
• Semakin pendek tali suspensi, maka waktu yang dibutuh- dalam proses pengambilan data.
kan oleh parasut untuk mendarat.
Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan beri-
kut ini:
• Bagaimana data yang sudah kalian peroleh?
• Bagaimana cara kalian menghitung waktu yang
dibutuhkan parasut?
• Coba bandingkan dengan data dari kelompok yang
lain, apa yang berbeda?
• Apa yang menyebabkan data yang kamu peroleh
bisa berbeda dengan kelompok yang lain?

54
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Siswa menarik kesimpulan dengan tepat tetapi ada data yang Guru mengkonfirmasi kembali mengapa data yang
tidak atau kurang akurat. Siswa mampu menjelaskan jika ada diperoleh bisa berbeda dan apakah ada faktor yang
faktor yang mempengaruhi sehingga ada data yang mereka mempengaruhi sehingga data tersebut kurang
peroleh yang tidak sesuai dengan data yang lainnya. Misaln- akurat. Misalnya hal ini disebabkan karena adanya
ya seperti berikut ini: pengaruh angin yang berbeda ketika parasut diter-
bangkan.

Aktivitas 2: Jika siswa mengambil data dengan tepat dan tidak ada faktor Guru bisa menanamkan pada siswa bahwa hasil per-
Menarik kesimpulan eksternal yang terlalu mengganggu jalannya percobaan, cobaan yang tidak selalu bisa diprediksi adalah wajar
hubungan antara oan- siswa seharusnya bisa menemukan pada aktivitas 1 bahwa dalam percobaan ilmiah, karena berbagai faktor yang
jang tali suspensi dan semakin luas kanopi, semakin lama waktu yang dibutuhkan tidak bisa dikendalikan saat percobaan.
waktu yang dibutuhkan parasut untuk mencapai permukaan tanah. Pada aktivitas 2, Jika waktu memungkinkan, minta siswa mengulangi
parasut untuk terbang mereka juga seharusnya bisa menemukan bahwa semakin percobaan dan mengambil lebih banyak data untuk
panjang tali suspensi, parasut akan melayang lebih lama di menguji kesimpulan sementara.
udara.
Namun, hasil percobaan bisa saja berbeda, seperti misalnya: Selanjutnya, bimbing siswa untuk mengevaluasi
• Terjadi inkonsistensi, saat luas kanopi semakin besar atau produk dan proses percobaan mereka. Beberapa
tali suspensi semakin panjang, durasi melayang parasut hal yang bisa menyebabkan inkonsistensi misaln-
berfluktuasi. ya lubang atau robekan pada parasut, panjang tali
• Durasi melayang parasut menunjukkan tren yang berla- suspensi yang saat diikat beban menjadi tidak seim-
wanan arah; saat luas kanopi semakin besar atau suspensi bang, atau cara melempar parasut yang tidak sama.
semakin panjang, durasi parasut semakin pendek.
55
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Aktivitas 3: Ayo meren- Beberapa alternatif pilihan yang mungkin dipilih siswa ada- Pertanyaan penting yang dapat diajukan oleh guru
canakan lah: atas setiap pilihan bangun segiempat yang dipilih
Membuat tiga desain • Memilih bentuk segiempat yang sama misalnya persegi oleh siswa adalah:
bentuk kanopi yang ber- semua, persegi panjang semua tetapi dengan tiga ukuran • Mengapa kamu memilih ketiga bentuk tersebut?
bentuk bangun segiem- dan luas yang berbeda. • Apa keunggulan ketiga bentuk tersebut?
pat dan menentukan • Memilih bentuk segiempat yang berbeda dengan luas • Mengapa tidak memiih bentuk yang lainnya?
luasnya. yang berbeda juga. Misalnya memilih persegi panjang,
persegi, dan layang-layang dengan luas yang mas- Guru mengajak siswa untuk berpikir kritis dan tidak
ing-masing berbeda. Beberapa pilihan misalnya seperti hanya asal memilih bentuk segiempat yang mereka
berikut ini. inginkan. Setiap siswa diharapkan memiliki argumen
yang tepat mengapa memilih bentuk kanopi terse-
but.
Jika siswa asal menjawab dan memilih parasut yang
mereka inginkan, guru dapat mengajak siswa untuk
mencari tahu kembali bentuk parasut segiempat
seperti apa yang umum ditemukan atau dapat digu-
nakan.
Ingatkan siswa tentang instruksi terkait bentuk para-
sut dan definisi segi empat.

56
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Atau:

57
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Atau:

Memilih bentuk segiempat yang berbeda tetapi dengan luas


yang sama. Misalnya dengan memilih persegi, persegi pan-
jang dan jajargenjang dengan luas 400 cm2.

58
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Siswa membuat bentuk yang lain misalnya lingkaran karena
tidak memahami/ mendengarkan instruksi yang diberikan.

Siswa kesulitan menentukan luas segi empat. Jika menurut guru siswa memerlukan penguatan
lebih terkait segi empat, definisi segi empat dan cara
menentukan luas daerahnya bisa dijadikan materi
apersepsi.

Di sisi lain, karena aktivitas STEM bersifat problem


solving yang lebih menekankan pemecahan masa-
lah daripada menghapal materi, guru bisa meminta
siswa mengecek buku atau internet untuk mencari
referensi cara menentukan luas daerah segi empat.

59
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Siswa membuat bentuk Siswa membuat sketsa lengkap dengan label dan Respon yang dapat diberikan oleh guru kepada
sketsa parasut, lengkap ukuran parasut. sketsa yang dibuat oleh siswa adalah sebagai
dengan label ukuran. berikut:
Saat semua siswa sudah • Sudah cukup bagus, pastikan parasut yang
menyelesaikan sketsa, kamu buat sudah sesuai dengan desain ini.
minta mereka untuk • Guru dapat menanyakan jika ada bagian yang
menunjukkan sketsa kurang jelas dari sketsa siswa.
masing-masing.
Siswa membuat sketsa tetapi tidak mencantumkan • Berapa ukuran dan luas kanopi parasut yang
ukuran dan label pada sketsanya, hanya asal meng- akan kamu gunakan?
gambar saja. • Bagaimana jika orang lain melihat sketsamu,
apakah orang tersebut akan mendapatkan
gambaran yang jelas untuk parasut yang akan
kamu buat?

Siswa mengalami kesulitan untuk membuat sketsa de- Guru dapat mengingatkan siswa kembali tentang
sain yang tepat menggambarkan desain yang mereka unsur-unsur bangun segiempat yang mereka
inginkan karena kurangnya kemampuan menggambar pilih. Dan membimbing siswa untuk dapat meng-
bentuk-bentuk segiempat. gambarnya dengan tepat

Siswa membangun parasut tanpa membuat sketsa. Perencanaan penting dalam pekerjaan seorang
insinyur, karena tanpa perencanaan, kemung-
kinan produk gagal akan sangat tinggi sehingga
akan menyia-nyiakan sumber daya.

60
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Guru bisa menekankan fakta ini pada siswa, agar siswa bisa mema-
hami pentingnya membuat perencanaan.
“Bagaimana jika kalian asal membuat saja tanpa perencanaan? Tentu
saja kemungkinan salah akan sangat tinggi. Jika kalian bekerja sebagai
seorang insinyur, kalian bekerja dengan dana yang terbatas, jadi tentu
saja tidak baik jika kalian membuang-buang sumber daya. Untuk itu,
perencanaan sangatlah penting.”

Strategi lain yang bisa diusahakan guru adalah dengan membagikan


alat dan bahan hanya setelah siswa mempresentasikan hasil sketsa
perencanaan mereka

61
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Siswa mengemukakan Beberapa alasan yang dapat dikemukakan oleh siswa Guru perlu mengkonfirmasi bentuk kanopi parasut
alasan memilih bentuk adalah sebagai berikut: yang akan dipilih oleh siswa serta alasan mereka
segi empat yang dipilih • Mempertimbangakan beban yang akan dibawa memilih desain tersebut, baik bentuk kanopi maupun
sebagai desain kanopi dengan parasut yang dimiliki. panjang tali suspensi yang diinginkan.
parasut dan panjang tali • Hanya asal memilih bentuk segi empat dan pan- Guru dapat mengajukan pertanyaan seperti berikut
suspensi. jang tali suspensi yang diinginkan. ini:
• Memilih desain kanopi dan panjang tali suspensi • Bentuk apa yang kamu pilih?
dengan mempertimbangkan bentuk kanopi dan • Mengapa memilih bentuk tersebut?
panjang tali suspensi dari Aktivitas 1 dan Aktivi- • Apakah desain parasutmu akan mampu membawa
tas 2 sebelumnya. beban yang diberikan dengan selamat?
• Tertarik dengan beberapa bentuk segiempat dan
ingin mencoba membuat desain parasut dengan
bentuk segi empat tersebut.

Terkait dengan ukuran parasut beberapa alasan Guru perlu mengkonfirmasi ukuran kanopi parasut
Siswa mengemukakan yang mungkin akan dikemukakan oleh siswa adalah yang akan dipilih oleh siswa serta alasan mereka
alasan memilih ukuran sebagai berikut: memilih desain tersebut, baik ukuran kanopi maupun
kanopi segi empat dan • Memilih ukuran kanopi yang seluas mungkin den- panjang tali suspensi yang diinginkan.
panjang tali suspensi. gan pertimbangan semakin luas akan semakin Guru dapat mengajukan pertanyaan seperti berikut
lama di udara dan beban yang dibawa ukurannya ini:
lebih besar. • Berapa ukuran kanopi yang kamu pilih?
• Memilih panjang tali yang semakin panjang • Berapa ukuran tali suspensi yang kamu pilih?
dengan pertimbangan semakin panjang tali maka • Mengapa memilih ukuran tersebut?
akan semakin lama waktu untuk mendarat. • Apakah desain parasutmu akan mampu membawa
• Memilih ukuran kanopi setengah dari ukuran di beban yang diberikan dengan selamat?
aktivitas sebelumnya karena lebih mudah untuk
membuat/memotong dari bahan sebelumnya.

62
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Aktivitas 3: Ayo mem- Jika siswa mengalami kesulitan untuk menggambar
buat dan mengujicoba Siswa dengan mudah menggambar bentuk kanopi berbagai bentuk segiempat, ingatkan kembali siswa
Siswa membuat prototip segiempat yang diinginkan pada plastik kresek tanpa bagaimana menggambarkannya dengan benar.
parasut sesuai dengan menemui kesulitan. Selain itu hal yang dipertimbangkan adalah masalah
rancangan yang sudah Siswa mengalami kesulitan ketika menggambar ben- waktu. Guru dapat memancing siswa untuk mene-
dibuat. tuk kanopi segiempat yang diinginkan. mukan cara yang lebih efisien dan efektif sehingga
mereka tidak akan menghabiskan waktu yang banyak
untuk membuat parasutnya. Perlu diingat pula bahwa
STEM bertujuan untuk membangun mental problem
solver pada anak, jadi biarkan mereka sendiri men-
cari solusi dari masalah-masalah tersebut, kecuali jika
kesulitan yang mereka hadapi telah menghambat alur
pembelajaran secara signifikan.
Pastikan pula siswa menghitung waktu dengan akurat
pada saat ujicoba dilakukan dan lokasi menjatuhkan
parasut berada di lokasi dan ketinggian yang sama.

Saat diminta menjelaskan bagaimana mereka akan Ajak siswa untuk mengambil keputusan berdasarkan
memperbaiki desain parasut beserta alasannya, siswa data, misalnya,
mungkin akan menyebutkan alasan berikut: “Ayo kita baca lagi hasil percobaan yang sudah kita
• Memilih bentuk parasut atau panjang suspen- lakukan! Parasut seperti apa yang paling baik dalam
si tertentu berdasarkan kemudahan, misalnya mengantarkan barang? Bentuk dan luas kanopinya
memilih bentuk persegi karena lebih mudah bagaimana? Panjang tali suspensinya? Ingat, kita ingin
dibuat daripada jajar genjang. membangun parasut yang sebaik mungkin, bukan yang
semudah mungkin!”

63
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Beri apresiasi pada siswa karena telah menggunakan
• Memilih bentuk parasut atau panjang suspensi data dalam pengambilan keputusan, namun ajak
tertentu berdasarkan data, namun tidak realistis, siswa untuk juga mempertimbangkan konteks dan
misalnya memilih luas parasut yang terlalu luas situasi, tidak hanya data hasil percobaan.
atau tali suspensi yang terlalu panjang.
“Wah, benar sekali, menurut hasil percobaan, semakin
luas kanopi dan semakin panjang tali, semakin lama
parasut menyentuh tanah dan barang bawaan semak-
in aman! Tapi menurutmu, apa yang terjadi jika kamu
menggunakan parasut dengan panjang sisi 2 m x 2 m
untuk mengantarkan satu butir telur saja?”

64
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Untuk menekankan prinsip-prin- Beberapa miskonsepsi yang mungkin dimiliki Beberapa respon yang bisa diajukan guru misalnya
sip teknologi, guru menunjukkan siswa misalnya: sebagai berikut.
gunting, cutter, dan selotip di depan
kelas. Pertanyaan yang bisa ditanya-
kan guru contohnya:
• Perhatikan benda-benda beri- • Siswa mungkin berpikir bahwa gunting, Jelaskan bahwa penemuan semacam ini bisa dilakukan
kut. Apakah ada benda-benda cutter, dan selotip hanya diciptakan oleh oleh siapa pun yang cerdik dalam memecahkan masa-
semacam ini di alam? Lalu seka- ilmuwan atau orang pada profesi tertentu. lah, tidak harus orang dalam profesi tertentu ataupun
rang kenapa benda-benda ini bisa ilmuwan.
ada? Siapa yang menciptakan?
• Apa yang mendorong benda-ben- • Siswa belum ada bayangan tentang men- Guru bisa mengarahkan siswa untuk berpikir bahwa te-
da ini diciptakan? gapa teknologi tersebut diciptakan. knologi muncul karena adanya masalah dan keinginan
• Siswa berpikir bahwa alat-alat seperti manusia untuk mempermudah pekerjaan mereka.
gunting dan selotip diciptakan begitu saja Beberapa hal yang bisa ditanyakan guru misalnya:
untuk tujuan komersil
Coba bayangkan jika tidak ada gunting! Benda apakah
yang lebih sederhana dari gunting dan diciptakan lebih
dulu?
Disini siswa mungkin akan menjawab pisau, kapak, atau
aplikasi bidang miring sederhana lainnya.

65
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
Dulu orang-orang memotong kain atau kertas dengan
pisau. Bayangkan! Apakah kamu bisa melakukannya
dengan mudah?
Guru bisa mencoba hal yang sama dengan selotip dan
cutter, yaitu meminta siswa membayangkan benda
dengan tujuan yang sama namun lebih primitif dan
diciptakan lebih dulu (seperti misalnya, selotip dida-
hului oleh lem dan cutter oleh pisau). Kemudian, siswa
diminta untuk menjelaskan bagaimana selotip dan
cutter menyempurnakan kerja lem dan cutter. Tujuann-
ya adalah agar siswa bisa memahami bahwa teknologi
diciptakan karena adanya masalah dan muncul karena
keinginan manusia untuk mempermudah pekerjaan.
• Apa peran benda-benda ini dalam • Siswa belum ada bayangan tentang apa Pada pertanyaan ini, guru bisa mengajukan contoh
peradaban manusia, termasuk peran teknologi dalam peradaban manu- teknologi yang sangat primitif dan sederhana, kemudi-
aktivitas kamu sekarang? sia. an mengaitkannya ke teknologi yang lebih besar dan
• Siswa hanya berfokus pada kegunaan kompleks. Misalnya,
semata-mata teknologi tersebut, tanpa Contoh teknologi sederhana misalnya sumbu dan roda.
memikirkan perannya dalam menciptakan Apa kegunaan sumbu dan roda? Sekarang bayangkan
teknologi yang lebih besar/kompleks. roda gigi.

66
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
• Apa yang mendorong benda-ben- • Siswa belum ada bayangan tentang men- Guru bisa mengarahkan siswa untuk berpikir bahwa te-
da ini diciptakan? gapa teknologi tersebut diciptakan. knologi muncul karena adanya masalah dan keinginan
• Siswa berpikir bahwa alat-alat seperti manusia untuk mempermudah pekerjaan mereka.
gunting dan selotip diciptakan begitu saja Beberapa hal yang bisa ditanyakan guru misalnya:
untuk tujuan komersil
Coba bayangkan jika tidak ada gunting! Benda apakah
yang lebih sederhana dari gunting dan diciptakan lebih
dulu?
Disini siswa mungkin akan menjawab pisau, kapak, atau
aplikasi bidang miring sederhana lainnya.

Bisakah roda gigi diciptakan tanpa konsep sumbu dan


roda? Berikutnya, bayangkan lagi benda-benda seperti
sepeda, mobil, atau helikopter.

Bisakah sepeda, mobil, dan helikopter diciptakan tanpa


roda gigi?
Tujuannya adalah agar siswa bisa menyimpulkan bah-
wa teknologi yang lebih sederhana berkontribusi dalam
membangun inovasi yang lebih besar dan kompleks.

67
Hypothetical Learning Trajectory
Apa yang mungkin terjadi di kelas Anda?
AKTIVITAS PREDIKSI RESPON SISWA TANGGAPAN GURU
• Benda-benda seperti gunting Beberapa miskonsepsi misalnya: Ajak siswa untuk merefleksi hasil diskusi sebelumnya.
dan cutter termasuk teknologi. • Teknologi memiliki bagian-bagian Tujuannya agar siswa bisa menyimpulkan prinsip-prinsip
Menurutmu, apa yang dimaksud rumit. dasar teknologi, yaitu:
dengan teknologi? • Teknologi diciptakan di jaman mod- • diciptakan oleh manusia karena adanya masalah dan
ern. keinginan untuk mempermudah hidup.
• Teknologi harus terkait dengan kom-
puter atau internet. • berkontribusi dalam penciptaan inovasi yang lebih
• Teknologi adalah benda-benda yang besar dan kompleks.
menggunakan listrik. • tidak harus menggunakan listrik atau terkait dengan
komputer dan internet.
Guru kemudian meminta siswa Siswa masih menunjukkan benda-benda Ajak siswa untuk merefleksi hasil diskusi sebelumnya.
mengidentifikasi beberapa teknolo- seperti komputer, telepon seluler, dan
gi sederhana di sekitar mereka. benda-benda elektronik lainnya.

Aktivitas 1, 2 dan 3 • Siswa membaca dan memahami


Siswa memahami setiap kegiatan Aktivitas yang disajikan di Lembar
yang ada pada Lembar Kerja Siswa kerja sebelum melakukan aktivitas
sebelum melakukan setiap aktivitas tersebut.

• Siswa langsung mengerjakan aktivitas Di awal pembelajaran guru dapat mengajak siswa untuk
pada Lembar Kerja tanpa memahami membaca dan memahami setiap Aktivitas yang disajikan
aktivitas tersebut sehingga siswa pada Lembar Kerja. Guru dapat meminta beberapa siswa
terlihat bingung dan tidak memahami untuk mengemukakan kembali apa saja yang akan dilaku-
apa yang harus dilakukan. kan untuk mengecek pemahaman siswa.
Untuk memudahkan, guru dapat mengajak siswa mem-
baca dan memahami setiap Aktivitas sesaat sebelum aktivi-
tas tersebut dilakukan.
68
Daftar Pustaka
Breiner, J. M., Harkness, S. S., Johnson, C. C., & Koehler, C. M. (2012). What Is STEM? A
Discussion About Conceptions of STEM in Education and Partnerships. School Science
and Mathematics, 112(1), 3–11. https://doi.org/10.1111/j.1949-8594.2011.00109.x
Cunningham, C. M. (2018). Engineering in Elementary STEM Education: Curriculum
Design, Instruction, Learning, and Assessment. New York: Teacher College Press.
Cunningham, C. M., & Lachapelle, C. P. (2014). Designing engineering experiences to
engage all students. Engineering in Pre-College Settings: Synthesizing Research, Poli-
cy, and Practices, (July 2014), 117–140. https://doi.org/10.2307/j.ctt6wq7bh.10
English, L. D. (2017). Advancing elementary and middle school STEM education. Inter-
national Journal of Science and Mathematics Education, 15(1), 5–24.
Hill-Cunningham, P. R., Mott, M. S., & Hunt, A.-B. (2018). Facilitating an Elementary En-
gineering Design Process Module. School Science and Mathematics, 118(1–2), 53–60.
https://doi.org/10.1111/ssm.12259
Jolly, A. (2017). STEM by Design: Strategies and Activities for Grades 4-8. Journal of
Chemical Information and Modeling (Vol. 53). New York: Routledge.
Papert, S. (1980). Mindstorms: Children, Computer, and Powerful Ideas. New York:
Basic Books.
Pedersen, Rebecca (ed). (2011). Engineering is Elementary: Designing Windmill. Bos-
ton: National Center for Technological Literacy.
Weintrop, D., Beheshti, E., Horn, M., Orton, K., Jona, K., Trouille, L., & Wilensky, U. (2016).
Defining Computational Thinking for Mathematics and Science Classrooms. Jour-
nal of Science Education and Technology, 25(1), 127–147. https://doi.org/10.1007/
s10956-015-9581-5
Wing, J. M. (2006). Computational Thinking. Communications of the ACM, 49(3),
33–35.
www.teachengineering.org

69
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai