Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 10

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM PENDIDIKAN

Anggota:
1. Jannatusyifa (1913022041)
2. Syahnaz Gustianne Dwinda
(1913022049)
3. Fathonah Nadia (1913022053)
Guru Indonesia dan Tantangan Abad 21
Menurut Susanto (2010), terdapat 7 tantangan guru di abad 21,
yaitu:

(1) Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang


memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa.
(2) Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk
mengkonstruksi makna (konsep)
(3) Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran
aktif
(4) Teaching and technology, mengajar dan teknologi
(5) Teaching with new view about abilities, mengajar dengan
pandangan baru mengenai kemampuan
(6) Teaching and choice, mengajar dan pilihan
(7) Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas.
Dalam pengantarnya Paulina Panen menyebutkan tiga
tantangan pendidikan abad 21. Tantangan tersebut adalah
(1) globalisasi
(2) keberpihakan kepada siswa dan belajar, dan
(3) perkembangan teknologi yang pesat dan berpengaruh
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
Ketiga hal yang disebutkan oleh Panen di atas menunjukkan
bahwa pendidikan tradisional yang bertumpu kepada
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa di
dalam kelas sudah harus dibuang jauh-jauh.

Isi dan materi belajar harus disusun untuk menyiapkan siswa/mahasiswa


mampu hidup dalam era globalisasi dimana perjumpaan antarbudaya dan
nilai-nilai terjadi sedemikian masif. Pendidikan harus diarahkan untuk
memfasilitasi siswa daripada sekedar mengukur kemajuan akademik. Artinya
metode belajar klasikan dengan ketuntasan kompetensi seragam dalam satu
kelas/angkatan menjadi ketinggalan jaman. Perkembangan teknologi
menjadi tantangan bagi dunia pendidikan. Panen menyoroti “digital gap”
antara siswa dengan guru/dosen. Perbendaan pemahaman dan keterampilan
digital ini menyebabkan dunia pendidikan, khususnya para pendidik untuk
berupaya keras menyesuaikan diri.
Dalam menghadapi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknoligi
serta era globalisasi, guru dituntut meningkatkan profesionalitasnya sebagai
pengajar dan pendidik. Dengan demikian kualitas mutu pendidikan harus sangat
diperhatikan oleh para guru untuk menyelamatkan profesinya. Untuk itu, dalam
peningkatan kualitas pengajaran, guru harus bisa membangun intelegensi dasar
siswa yaitu intelektual, emosional, dan moral. Tiga unsur itu harus ditanamkan
pada diri murid sekuat-kuatnya pada diri seorang

Pembelajaran yang kreatif dan inovatif juga menjadi penting bagi guru, sehingga
dapat megembangkan seluruh potensi diri siswa, dan memunculkan keinginan
bagi siswa untuk maju yang diikuti ketertarikan untuk menemukan hal-hal baru
pada bidang yang diminati melalui belajar mandiri yang kuat. Dengan
perkembangan bidang teknologi informasi semakin mendorong dalam kemajuan
bidang ilmu pengetahuan, sehingga dunia pendidikan harus memiliki kemampuan
untuk memanfaatkan semaksimal mungkin.
MENJADI GURU PROFESIONAL
Menghadapi tantangan demikian, diperlukan guru yang benar-
benar profesional. Tilaar (1998) memberikan empat ciri utama
agar seorang guru terkelompok ke dalam guru yang profesional.
Masing-masing adalah:

1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang;


2. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta
didik;
3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
kuat; dan
4. Sikap profesionalnya berkembang secara
berkesinambungan.
Dalam menjalankan dirinya sebagai guru profesional tentunya akan
banyak tantangan terlebih kepada abad yang kemajuannya sangat
cepat. Sebagai guru profesional tentunya akan dihadapkan dengan
banyak tugas. Sebagai guru profesional tugas yang harus di emban
adalah

Dalam tugasnya sebagai profesi tentunya guru harus berfungsi


untuk mengajar, melatih, mendidik, menjelaskan,
mentransformasikan nilai pengetahuan dalam pengembangan
intelektual peserta didiknya.

Bidang kemanusiaan seorang guru profesional harus mampu


hadir menjadi orang tua bagi peserta didiknya. Selain itu harus
mampu menjadi fasilitator dalam membantu peserta didik
mentransformasikan potensi yang dimiliki peserta didik menjadi
kemampuan serta keterampilan yang berkembang dan bermanfaat
bagi kemanusiaan.
Sedangkan di dalam bidang kemasyarakatan, profesi guru
berfungsi penuh untuk memenuhi amanat UUD 45 yaitu ikut serta dalam
mencerdaskan bangsa Indonesia. Maka dengan begitu sudah menjadi
tugas profesi seorang guru dalam mengemban dan mewujudkan cita-cita
bangsa itu dalam tugas-tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.

Pertanyaan besar yang timbul hari ini adalah dapatkah profesi guru ini
melaksankan tugas tersebut di atas jika melihat dari tantangan era abad
21 ini? tentu tidak ada kata tidak mungkin di dunia ini selama kita masih
mau terus mencobanya. Hal yang bisa dilakukan dalam menjalankan tugas
tersebut di atas dapat dilakukan di antaranya adalah
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai