Anda di halaman 1dari 46

Fisika 2 - ME141205

Materi 6:
Arus Listrik & Medan Magnet
Oleh :
Adi Kurniawan, ST, MT
Referensi
Buku Fisika 2 ITS Bab 3 & Bab 4
Tujuan Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu memahami konsep arus
listrik, medan magnet, serta induksi magnet
akibat arus listrik
Sub Materi
Arus Listrik
Medan Magnet
ARUS LISTRIK
Konsep Pergerakan Muatan
Aliran listrik sebenarnya terjadi karena adanya
pergerakan muatan
Pada konduktor, muatan dapat bergerak dengan
mudah, sehingga aliran listrik dapat berjalan dengan
baik
Muatan dapat bergerak karena adanya medan listrik.
Muatan positif bergerak searah medan listrik,
sedangkan muatan negatif berlawanan dengan arah
medan
Arah arus listrik disepakati berlawanan dengan arah
pergerakan elektron (muatan negatif) dan searah
dengan pergerakan muatan positif
Arah Aliran Arus Listrik
Elektron bergerak dari
potensial rendah (kutub
negatif) ke potensial tinggi
(kutub positif)
Arah arus listrik Potensial tinggi
berkebalikan dengan
aliran elektron, yakni dari Potensial
potensial tinggi (positif ke rendah

potensial rendah (negatif)


Persamaan Matematis Arus Listrik
Arus listrik merupakan banyaknya muatan
yang melewati sebuah penampang dalam
selang waktu tertentu
Q
I
t
I = Kuat arus listrik (Ampere)
Q = Jumlah muatan (Coulomb)
t = Selang waktu (detik)
Contoh Soal
Dalam selang waktu pengamatan pada sebuah
konduktor listrik selama 1 menit, terdapat total
muatan sebesar 120 Coulomb yang melalui
konduktor tersebut. Berapakah arus listrik yang
mengalir pada konduktor tersebut?

Jawab :
Q 120 Coulomb
I 2 Ampere
t 60 detik
Analogi Arus Listrik
Rangkaian Arus Listrik
Arus listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian
yang tertutup atau dikatakan loop tertutup
Mengukur Arus Listrik
Kuat arus listrik dapat diukur menggunakan
Ampere meter yang dipasang seri pada
rangkaian
Rapat Arus Listrik
Rapat arus listrik merupakan kerapatan kuat
arus yang mengalir dalam sebuah penampang
dengan luasan tertentu, atau didefinisikan
I
J
A
J = Kerapatan arus listrik (A/m2)
I = Kuat arus listrik (A)
A = Luas penampang (m2)
Contoh Soal
Pengukuran arus listrik pada sebuah kawat
berdiameter 0,5 mm menunjukkan nilai 10 mA.
Berapakan kerapatan arus pada kawat tersebut?

Jawab:
I 10 103
J 50, 93 kA/m 2

A (0, 25 10 )
3 2
Hukum Ohm
Bunyi hukum Ohm : Kuat arus listrik yang melalui
sebuah penghantar berbanding lurus dengan beda
potensial (tegangan) yang diberikan
Secara matematis ditulis
V
I
R
I = Kuat arus listrik (A)
V = Tegangan (V)
R = Resistansi (ohm)
Resistansi
Berdasarkan hukum ohm, besar arus yang mengalir pada suatu
benda berbanding terbalik dengan resistansi pada benda tersebut.
Nilai resistansi dari suatu benda dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
.l
R
A
= Resistivitas bahan, disebut juga hambatan jenis (ohm.meter)
l = Panjang benda (m)
A = Luas penampang benda (m2)
Resistivitas dan Konduktivitas
Nilai resistivitas suatu benda dipengaruhi oleh jenis
bahan yang digunakan. Pada benda yang
resistivitasnya tinggi, muatan sulit mengalir.
Kebalikan dari resistivitas adalah konduktivitas. Pada
benda yang konduktivitasnya tinggi, muatan mudah
mengalir
1


= Konduktivitas bahan (mho/meter)
= Resistivitas bahan (ohm.meter)
Daya Listrik
Daya listrik yang diserap/dihasilkan oleh suatu
benda adalah besarnya perubahan energi
potensial dari seluruh elektron persatuan waktu.
Persamaan daya listrik dapat ditulis :
2
dW V
P V .I I .R
2

dt R
P = Daya listrik (Watt)
Contoh Soal
Sebuah baterai dengan tegangan 12 V
dihubungkan dengan sebuah lampu yang
memiliki hambatan 5 ohm melalui kawat
tembaga yang panjangnya 100 cm dengan luas
penampang 1 mm2. Bila resistivitas tembaga
adalah 1,7 x 10-6 ohm.meter, tentukan arus yang
mengalir pada rangkaian tersebut serta daya
listrik yang diserap oleh lampu tersebut
Pembahasan
Diketahui : Vbatt = 12 V
Rlampu = 5 ohm
lkawat = 100 cm
Akawat = 1 mm2
kawat = 1,7 x 10-6 ohm.meter
Ditanya : I?
Plampu ?
.l 1, 7 106 100 102
Jawab : R kawat = 6
1, 7 ohm
A 110
Rtotal = Rlampu + Rkawat = 5 + 1,7 = 6,7 ohm
Vbatt 12
I= 1, 79 A
R total 6, 7
Plampu = I2. Rlampu = (1,79)2 x 5 = 16,04 W
MEDAN MAGNET
Magnet dan Kutub Magnet
Kutub magnet: bagian magnet
yang paling kuat pengaruh
kemagnetannya
Kutub kutub magnet: utara
dan selatan
Jarum untuk kompas secara
bebas mengarah ke utara dan
selatan
Bumi sebagai magnet dengan
kutub kutub magnet sedikit
bergeser dari kutub kutub
geografi
Medan Magnet
Pengertian : Daerah di mana pengaruh
gaya magnet dapat dirasakan

Contoh : Jika sebuah kawat yang


diletakkan vertikal di sekitar tumpukan
serbuk besi diberi arus listrik, maka serbuk
besi ini akan membentuk garis-garis
konsentris dengan kawat sebagai
pusatnya.

Garis-garis ini menggambarkan bahwa di


sekitar kawat tersebut terdapat medan
magnet ()
Garis Medan Magnet
Garis medan magnet keluar dari
kutub utara dan masuk ke kutub
selatan
Jarak antar garis
menggambarkan besarnya
medan magnet. Semakin rapat
garisnya, semakin kuat
medannya
Medan magnet terkuat terletak
di ujung-ujung magnet
Fluks Magnet
Fluks magnet merupakan banyaknya garis induksi magnet (garis
medan magnet) yang menembus bidang secara tegak lurus

B . dA .cos
Pada medan magnet yang serba sama (memiliki besar dan arah
sama), fluks dapat dihitung
B. A .cos
= Fluks magnet (Webber atau disingkat Wb)
B = Medan magnet atau disebut juga rapat fluks magnet atau
induksi magnet (Tesla (T) atau Wb/m2)
A = Luasan bidang yang ditembus medan magnet (m2)
= Sudut antara medan magnet terhadap normal bidang
Contoh Soal
Sebuah bidang persegi panjang berukuran 10 cm
x 20 cm ditembus oleh fluks magnet yang tegak
lurus sejumlah 104 Wb. Tentukan rapat fluks
magnet (medan magnet) yang timbul

Jawab :
104
B 5.10 Wb/m
5 2

A.cos 10.10 .20.10 .cos 0


2 2
Fluks Magnet Akibat Sejumlah Lilitan
Apabila medan magnet disebabkan oleh sejumlah lilitan kawat,
maka fluks magnet yang terjadi adalah

N B . dA .cos
Pada medan magnet yang serba sama, fluks dapat dihitung

N .B. A .cos
dimana N adalah jumlah lilitan
Gaya Magnet pada Muatan Bergerak
Muatan positif yang bergerak dengan kecepatan v dalam medan
magnet B akan mengalami gaya magnet F dengan arah seperti pada
gambar:

v
F

B
+q

Vektor gaya : F q (v B )
atau besar gaya F qvB sin
dimana adalah sudut antara B dan v
Untuk muatan negatif, arah gaya adalah kebalikannya
Arah Gaya Magnet
Ketika partikel bergerak sejajar dengan vektor
medan magnetik ( 0) , gaya magnetik yang
bekerja pada partikel adalah nol
Ketika vektor kecepatan partikel v membuat
sudut 0 dengan medan magnetik, gaya
magnetik bekerja dalam arah yang tegak lurus
dengan v dan B. Dengan kata lain F bidang
yang dibentuk oleh v dan B
Arah Gaya?
Keterangan:
: Arah masuk bidang F

: Arah keluar bidang

F=0
Contoh Soal
Berapakah besarnya gaya magnet yang dialami
sebuah muatan sebesar 0,05 C dengan arah
gerak membentuk sudut 60 dengan arah
medan magnet yang besarnya 2.5 tesla. Muatan
tersebut bergerak dengan kecepatan setengah
kecepatan cahaya.
Jawab :
F qvB sin 0, 05.106.1,5.108.2,5.sin 60
F 0, 05.106.1,5.108.2,5.0,866
F 16, 24 N
Gaya Magnet pada Kawat Berarus
Fmagnet I ( LxB)
Besar gaya magnet
Fmagnet I .L.B sin
dengan adalah sudut
antara I dan B
Apabila terdapat N buah
kumparan, maka
Fmagnet N .I .L.B sin
Contoh
Arus sebesar 4A mengalir pada kawat sepanjang
40 cm dengan arah . Kawat tersebut terkena
pengaruh medan magnet sebesar 0,02 T dengan
arah . Tentukan vektor gaya pada kawat
tersebut
Jawab :
F I ( L B ) 4(0, 4k 0, 02 j ) 4(0, 08)( i) 0,32i N
Hukum Biot-Savart
Hukum Biot-Savart menjelaskan mengenai
besarnya induksi magnet yang terjadi akibat
kawat berarus listrik

Persamaan dasar Biot-Savart adalah


0 .I (d L r )
dB
4 r 3
.I .dL.sin
dB 0
4 r 2
dengan r adalah jarak dari kawat ke titik yang
ditinjau
Induksi Magnet Akibat Kawat Lurus
Panjang
Induksi magnet di titik P akibat kawat
berarus I
I P
r 0 I
B
2 r
Jika pada kawat terdapat N buah lilitan
0 .I .N
B
2 r
Arah dari induksi magnet B akibat arus I ditentukan dengan
tangan kanan, dimana arah arus diwakili oleh ibu jari,
sedangkan arah medan diwakili oleh arah genggaman jari
lain
Gaya Magnet pada 2 Kawat Lurus
B12 B
Berarus
21

Besar gaya magnet persatuan panjang pada


kawat 2 akibat kawat 1 (F21) adalah sama
I1 I2 dengan gaya magnet persatuan panjang pada
F21 F21 kawat 1 akibat kawat 2 (F12)
r 0 .I1.I 2
F21 F12 satuan F dalam N/m
2 r

Arah gaya pada tiap kawat ditentukan dengan terlebih dahulu


menentukan arah induksi magnet akibat kawat lain

Selanjutnya gaya listrik pada tiap kawat ditentukan berdasarkan


arah arus dan arah medan magnet pada kawat itu sendiri
Contoh Soal
I1 = 2 A F12 Tentukan
besar dan arah gaya
5 cm magnet pada kawat 1 akibat kawat 2
I2 = 3 A

Jawab :
0 .I1.I 2 4 .107.2.3 6
F12 24.10 N /m
2 r 2 5.10 2

Arah medan pada kawat 1 akibat kawat 2 adalah


masuk
atau ()
maka arah gaya pada kawat 1 adalah ke atas ()
Contoh Soal
Tentukan arah gaya magnet pada loop berarus PQRS akibat kawat lurus
panjang pada gambar di bawah ini
Jawab :
F Arah gaya dapat ditentukan dengan
P Q menentukan lebih dahulu arah medan
magnet pada loop ABCD dengan tangan
I1 kanan berdasarkan arah arus I1
I2 F
F Arah medan adalah

S R Selanjutnya arah gaya pada tiap kawat


F dapat ditentukan dengan aturan tangan
kanan berdasarkan arah medan dan arah
arus pada kawat tersebut.
Contoh : Kawat PQ, arah medan dan
arah arus ke kanan. Maka arah gaya pada
kawat PQ adalah ke atas
Contoh Soal
Sebuah kawat lurus panjang mengalirkan arus I1
sebesar 30 A. Sebuah loop berarus mengalirkan
arus I2 sebesar 20 A. Tentukan nilai vektor gaya
magnet pada tiap sisi loop berarus
I2
P Q

I1
10 cm 20 cm

S R

5 cm
Pembahasan (1)
Kawat SP Medan magnet pada kawat SP akibat I1
0 I1 4 .107.30 6
BSP 60.10 T
FSP
P
2 r 2 10.10 2

I1
10 cm
I2
20 cm dengan arah masuk bidang k )
S
Gaya magnet pada kawat SP
FSP I 2 ( L B ) 20(20.102 j 60.106 (k ))
FSP 2, 4.104 N (i )
Pembahasan (2)
Kawat QR Medan magnet pada kawat QR akibat I1
0 I1 4 .107.30 6
BQR 40.10 T
Q 2 r 2 15.10 2

I1
15 cm I2
FQR
20 cm
dengan arah masuk bidang k )
R
Gaya magnet pada kawat QR
FQR I 2 ( L B ) 20(20.102 ( j ) 40.106 (k ))
FQR 1, 6.104 N (i )
Pembahasan (3)
Gaya magnet pada kawat PQ
Kawat PQ I
dFPQ I 2 (dL B ) I 2 .dL. 0 1 (i (k ))
2 r
Dalam hal ini, jarak dari kawat 1 ke seluruh
FPQ
I2 kawat PQ setara dengan panjang kawat PQ,
P Q
sehingga dapat ditulis:
I1 I
10 cm dFPQ I 2 .dL. 0 1 (i (k ))
2 L
I 2 .0 .I1
0,15
1
FPQ
2 0,1 L dL j

20.4 .107.30
5 cm
ln L 0,1
0,15
FPQ
2
FPQ 12.105.ln(1,5)( j )
FPQ 4,87.105 N ( j )
Pembahasan (4)
Kawat RS Gaya magnet pada kawat RS
0 I1
dF I 2 (dL B ) I 2 .dL. ((i ) (k ))
2 r
Besar gaya pada kawat RS akan sama
dengan gaya pada kawat PQ, hanya arahnya
I1 yang berlawanan, sehingga :
10 cm
I2 FRS 4,87.105 N ( j )
S FRS R

5 cm
Induksi Magnet dalam Kawat Lingkaran

Induksi magnet di pusat lingkaran


0 .I .N
B
2r
Medan Magnet dalam Solenoida
l Panjang
0 NI
B
L
B = Medan magnet (Wb/m2)
0 = Permeabilitas ruang hampa (4.10-7 Wb/A.m)
N = Jumlah lilitan
I = Arus listrik (A)
L = Panjang solenoid (m)
Medan Magnet dalam Toroida

0 NI
B
2r

r = Jari-jari toroida

Anda mungkin juga menyukai