Anda di halaman 1dari 19

Polarisasi

Cahaya
Oleh:
Kelompok 6
M. Ilham Danny W. A. (24)
Sarah fadillah (31)
.

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Polarisasi Cahaya

01 Apa itu polarisasi


cahaya?
Apa yang menyebabkan
02 terjadinya polarisasi
cahaya?
Aplikasi polarisasi
03 cahaya dalam kehidupan
sehari hari
04 Video
Apa itu Polarisasi
Cahaya?
Polarisasi adalah proses pembatasan gelombang vektor yang membentuk suatu
gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Tidak seperti interferensi dan
difraksi yang dapat terjadi pada gelombang transversal dan longitudinal, efek
polarisasi hanya dialami oleh gelombang transversal. Cahaya dapat mengalami
polarisasi menunjukkan bahwa cahaya termasuk gelombang transversal. Pada cahaya
tidak terpolarisasi, medan listrik bergetar ke segala arah, tegak lurus arah rambat
gelombang. Setelah mengalami pemantulan atau diteruskan melalui bahan tertentu,
medan listrik terbatasi pada satu arah. Polarisasi dapat terjadi karena pemantulan
pada cermin datar, absorpsi selektif dari bahan polaroid, dan bias kembar oleh kristal..
Apa yang
menyebabkan
terjadinya Polarisasi
Cahaya?
Polarisasi
karena refleksi
Cahaya yang datang ke
cermin dengan sudut datang
sebesar 57o, maka sinar yang
terpantul akan merupakan
cahaya yang terpolarisasi.
Cahaya yang berasal dari
cermin I adalah cahaya
terpolarisasi akan
dipantulkan ke cermin.
Apabila cermin II diputar
sehingga arah bidang getar
antara cermin I dan cermin II
saling tegak lurus, maka tidak
akan ada cahaya yang
Polarisasi
karena refleksi
Peristiwa ini menunjukkan
terjadinya peristiwa
polarisasi. Cermin I disebut
polarisator, sedangkan
cermin II disebut analisator.
Polarisator akan
menyebabkan sinar yang tak
terpolarisasi menjadi sinar
yang terpolarisasi, sedangkan
analisator akan menganalisis
sinar tersebut merupakan
sinar terpolarisasi atau tidak.
Polarisasi
karena absorbsi
selektif
Absorbsi selektif adalah
penyerapan intensitas cahaya
karena penyerapan yang
terseleksi yaitu penyerapan
komponen-komponen cahaya
tertentu. Bahan yang dapat
menyerap secara selektif ini
dinamakan polarisator.
Polarisasi
karena absorbsi
selektif
Cahaya yang terpolarisasi
intensitasnya menjadi I = ½
I0. Bagaimana jika cahaya
terpolarisasi tersebut
dilewatkan pada bahan
polarisator lain dengan
membentuk sudut α terhadap
polarisator pertama? Secara
eksperimen dapat diperoleh
hubungan seperti persamaan
di samping.
I’ = I cos2 α atau I’ = I0 cos2 α
Polarisasi
karena absorbsi
dengan : selektif
I0 = Intensitas cahaya awal
I = Intensitas cahaya
terpolarisasi
I’ = Intensitas cahaya setelah
melalui dua bahan polarisator
α = sudut antara kedua
polarisator

Persamaan inilah yang


kemudian dikenal sebagai
I’ = I cos2 α atau I’ = I0 cos2 α hukum Mallus dalam polarisasi
cahaya.
Polarisasi
karena
pembiasan
Polarisasi karena bias kembar
ganda
dapat terjadi apabila cahaya
melewati suatu bahan yang
mempunyai indeks bias ganda
atau lebih dari satu, misalnya
pada kristal kalsit.
Polarisasi
karena
Perhatikan gambar pembiasan
di samping,
seberkas cahaya yang jatuh
ganda
tegak lurus pada permukaan
kristal kalsit, maka cahaya yang
keluar akan terurai menjadi dua
berkas cahaya, yaitu satu berkas
cahaya yang tetap lurus dan
berkas cahaya yang dibelokkan.
Cahaya yang lurus disebut
cahaya biasa, yang memenuhi
hukum Snellius dan cahaya ini
tidak terpolarisasi. Sedangkan
cahaya yang dibelokkan disebut
cahaya istimewa karena tidak
memenuhi hukum Snellius dan
cahaya ini adalah cahaya yang
Polarisasi karena
pemantulan dan
pembiasan
Cahaya datang dan mengenai
batas medium akan
mengalami pemantulan dan
pembiasan seperti gambar (a).
Perubahan sudut datang akan
merubah sudut pantul ipdan
sudut bias r. Pada suatu saat
sinar pantul dan sinar bias
akan saling tegak lurus. Saat
terjadi keadaan seperti inilah
akan terjadi pembagian
intensitas pada kedua sinar
itu, Iuntuk sinar bias
dan I untuk sinar pantul
Polarisasi
karena
pemantulan dan
pembiasan
Pada polarisasi linier ini akan
berlaku hubungan-hubungan
seperti di bawah.

Persamaan inilah yang dikenal


sebagai hukum Brewster sesuai
nama ilmuwan yang pertama kali
mempelajarinya, Daved Brewter
(1781-1868).
Polarisasi
karena
hamburan
Polarisasi cahaya karena
peristiwa hamburan dapat
terjadi pada peristiwa
terhamburnya cahaya
matahari oleh partikel-partikel
debu di atmosfer yang
menyelubungi Bumi. Cahaya
matahari yang terhambur oleh
partikel debu dapat
terpolarisasi. Itulah sebabnya
pada hari yang cerah langit
kelihatan berwarna biru. Hal
itu disebabkan oleh warna
cahaya biru dihamburkan
paling efektif dibandingkan
Polarisasi
Karena
Pemutaran
Bidanggambar di
Perhatikan
samping, seberkas cahaya tak
Polarisasi
terpolarisasi melewati sebuah
polarisator sehingga cahaya
yang diteruskan terpolarisasi.
Cahaya terpolarisasi melewati
zat optik aktif, misalnya
larutan gula pasir, maka arah
polarisasinya dapat berputar.

θ = c.β. l Besarnya sudut perubahan


arah polarisasi cahaya θ
tergantung pada konsentrasi
larutan c, panjang larutan l
Aplikasi polarisasi
cahaya dalam
kehidupan sehari
hari
Aplikasi
Polarisasi
cahaya dalam
kehidupan
sehari hari
Kaca Mobil Kacamata Rayban Film 3 Dimensi

Sakarimeter/ Langit berwarna Liquid Crystal


polarimeter biru Display (LCD)
Thank You
t

Anda mungkin juga menyukai