Polarisasi Cahaya
Polarisasi adalah peristiwa pe-
nyerapan arah bidang getar dari gelom-
bang. Gejala polarisasi hanya dapat
dialami oleh gelombang transversal saja,
sedangkan gelombang longitudinal tidak
mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa
Celah horisontal Celah vertikal cahaya dapat mengalami polarisasi me-
nunjukkan bahwa cahaya merupakan
gelombang transversal. Pada umumnya,
gelombang cahaya mempunyai banyak
arah getar. Suatu gelombang yang
mempunyai banyak arah getar disebut
gelombang tak terpolarisasi, sedangkan
gelombang yang memilki satu arah getar
Gambar 2.10 Polarisasi gelombang disebut gelombang terpolarisasi. Gejala
polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi
pada tali yang dilewatkan pada celah. Apabila tali digetarkan
searah dengan celah maka gelombang pada tali dapat melewati
celah tersebut. Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah
tegak lurus celah maka gelombang pada tali tidak bisa
melewati celah tersebut.
Sinar alami seperti sinar Matahari pada umumnya adalah
sinar yang tak terpolarisasi. Sinar tak terpolarisasi
dilambangkan sedangkan sinar yang terpolarisasi
dilambangkan atau .
Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan berbagai cara,
antara lain karena peristiwa pemantulan, pembiasan, bias
kembar, absorbsi selektif, dan hamburan.
Cermin I Cermin I
Cermin II
Cermin II
=n
= =n
= =n
tg ip = =n .... (2.17)
cahaya
cahaya tak terpolarisasi tabung contoh yang
terpolarisasi berisi zat optik aktif
Gambar 2.16 Pemutaran bidang polarisasi untuk menentukan konsentrasi larutan gula.
Seputar Tokoh
James Clerk Maxwell (1832 - 1879) dilahirkan di Edinbrgh,
Skotlandia. Dalam pemikirannya ia mempersoalkan teori
kelistrikan dan kemagnetan yang pada waktu itu kurang
memuaskan. Dalam tahun 1864 dan1873 ia mengembang-
kan gambaran teoritis yang menggambarkan bahwa
kelistrikan dan kemagnetan muncul sebagai dua aspek dari
gejala yang sama. Atas dasar teori inilah ia meramalkan
adanya gelombang elektromagnetik yang menjalar dengan
kelajuan sama dengan cahaya. Teori yang dikemukakan oleh
Maxwell dinyatakan kebenarannya oleh Heinrich Hertz
pada tahun 1888. Sumber : wikipedia