Anda di halaman 1dari 9

MATRIX DAN RUANG VEKTOR

Jum’at, 4 September 2020


Nama Anggota Kelompok :
1). M. Syahrizal Aldi (1813021003 / Fisika 5A)
2). Ni Made Yassintha Ary Sandy (1813021014 / Fisika 5A)
3). Daniar Aurellia Warda J (1713021031 / Fisika 7B)

LKM-1
(Ruang Vektor, Ketergantungan Linier, Dimensi dan Basis)

 
1. Syarat L  a, b, c,... disebut ruang vector jika terpenuhi kondisi-kondisi:
a. Himpunan vector tersebut membentuk suatu grup abelan terhadap kaedah penjumlahan.
Grup abelan adalah sifat-sifat penjumlahan vektor, yaitu : komutatif, Asosiatif, hadirnya
vektor nol, (vektor netral), dan vektor minus (vektor inversi).
b. Unsur-unsur L dapat dikombinasikan dengan suatu operasi yang disebut perkalian
(kelipatan) scalar suatu vektor.
Misalkan :
S adalah skalar, maka akan terpenuhi suatu formulasi :

b  S a ………………………………..(1)
Dimana persamaan (1) memiliki arti bahwa :

b  Sa

b  S a ……………………………...(2)

Dimana :

ba, b dan a searah jika s > 0

b  a , b dan a berlawana jika s < 0


c. Terpenuhinya sifat asosiatif, penormalan, dan distributif terhadap perkalian.

 
S1 S 2 x  S1 S 2 x …………………….(3)

1x  x ………………………………..(4)
 
S x   S x ………………………….(5)

S1  S 2 x  S1 x  S 2 x ………………(6)
 
S x  y  S x  S y …………………..(7)

Persamaan (3), (4), (5), dapat ditunjukkan bahwa S 0  0  0 x apabila S x  0 Untuk

sembarang S, maka x  0 . Sedangkan apabila S x  0 untuk sebarang x , maka S  0 .


d. Terpenuhinya perkalian scalar (dot product) antara dua vector dengan formulasi sebagai
berikut:

a  b  a b cos  b  a

a  b  b  a ……………………..(8)

Dengan  adalah sudut apit antara vektor-vektor a dan b . Persamaan (8) menyatakan
bahwa pada perkalian skalar antara dua vektor terpenuhi juga sifat komutatif. Sifat-sifat
lain yang dipenuhi oleh perkalian skalar antara dua vektor adalah sifat distributif dengan
formulasi-formulasi berikut:

     
a S1 b1  S 2 b2  S1 a  b  S 2 a  b …………………(9)
2
a  a  a  a 2  0 ………………………………….(10)

2. Sifat-sifat yang termasuk grup abelan adalah:

a. Sifat komutatif penjumlahan : a  b  b  a  c

   
b. Sifat asosiatif terhadap ppenjumlahan : a  b  c  a  b  c  a  b  c

c. Komutatif dengan hadirnya Vektor nol/netral 0 .

Vektor nol/netral 0 adalah vektor yang besarnya nol dan arahnya tak terdefinisi.

a0  0a  a
d. Vektor minus/inverse merupakan vector yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan

dengan vector asli, misalnya  c adalah vector yang arahnya berlawanan dengan vector

c , tetapi besarnya sama yaitu c =  c


Secara grafis bahwa a  b  b  a , yaitu;
a
3.

a b

b
a ab
ab a

b
maka:

b
𝑎⃗ + 𝑏⃗⃗
a a
𝑏⃗⃗ + 𝑎⃗

b
   
4. Secara grafis bahwa a  b  c  a  b  c , yaitu:
Vector p merupakan resultan dari
vector b dan vector c, maka
a
q
c  
a  b  c  r , dan vector q adalah
P resultan dari vector a dan vector b,

b  
maka a  b  c = r , sehingga :
a  b  c   a  b  c

5. Secara grafis bahwa a  b  0 dapat digambarkan sebagai berikut :

ab  0
a
a  b  b  b

a  b b
Dengan a  b tetapi arah vector a berlawanan dengan arah vector b

6. Vektor nol adalah vector yang besarnya nol dan arahnya tak terdefinisi.

7. a. Jika b  sa , dengan s = 1,2,3 maka :

b1  1a

b 2  2a

b3  3a

Sedangkan arah a dan b jika s = 1,2,3, adalah: searah, grafiknya adalah:


b1

3a
b. Jika b  sa , dengan s=-1,-2,-3 maka :

b1  1a

b2  2a

b3  3a

Sedangkan b  sa , arah a dan b jika s=-1,-2,-3, adalah: berlawanan arah, misalnya:

 3a
8. Jika a  b  0 , maka arah a orthogonal terhadap b ( a tegak lurus dengan b ). Secara grafis
dapat dilihat:

90
a  b  a b cos90  0

9. Diketahui :
Jika s1u  s2 u  0 dikatakan bahwa →
𝑢 kombinasi linier dua vector terhadap vector →
𝑣.

Maka : →
𝑢 =𝑠 →
𝑣 , maka →
𝑢 terhadap →
𝑣 saling bergabung linear.
Jawab :
Letak →
𝑢 dan →
𝑣 adalah :


𝑢


𝑢 =𝑠 →
𝑣


𝑣

10. Diketahui :
Jika →
𝑢 adalah perpindahan yang dialami oleh suatu benda dan 𝑠 adalah variasi waktu yang
diperlukan selama berpindah, maka →𝑣 menyatakan kecepatan benda tersebut.
→ →
𝑠1 𝑢 + 𝑠2 𝑢 = 0
a. Bagaimana → 𝑢 terhadap →
𝑣 …?
b. Tunjukkan secara grafis!

Jawab :

a) Jika 𝑠1 →𝑢 + 𝑠2 →
𝑢 = 0, maka dapat dikatakan bahwa →𝑢 bergantung linier terhadap →
𝑣 dimana
s1 dan s2 masing-masing merupakan besaran skalar.
𝑠1 →
𝑢 + 𝑠2 →
𝑢 =0
𝑠1 𝑢 + 𝑠2 𝑢 − 𝑠2 →
→ →
𝑣 = −𝑠2 →𝑣
→ →
𝑠1 𝑢 = −𝑠2 𝑣
→ 𝑠2
𝑢= − → 𝑣
𝑠1
b) Secara grafis dapat ditunjukkan :

𝑢


𝑣

𝑠2

𝑠1
11. Diketahui : →
𝑢 +𝑠→
𝑣 =5
Ditanya : bagaimana →
𝑢 terhadap →
𝑣?
Jawab :

𝑢 +𝑠→
𝑣 =5

𝑢 +𝑠→
𝑣 − 𝑠→
𝑣 = 5 − 𝑠→
𝑣

𝑢 = 5 −𝑠→
𝑣
Berdasarkan perolehan vektor →
𝑢 = 5 − 𝑠→
𝑣 , maka →
𝑢 bukan merupakan keli[atan scalar →
𝑣,
sehingga dapat dikatakan : →
𝑢 + 𝑠→
𝑣 ≠ 5. Artinya, apabila →
𝑢 berubah, maka →
𝑣 tidak akan
berubah. Jadi, perubahan →
𝑢 tidak serta merta diikuti oleh perubahan →
𝑣.

12. Dimensi suatu ruang vektor L adalah cacah maksimum prangkat vector L yang bebas linier
didalam ruang bektor tersebut.

13. Dalam ruang vektor berdimensi 3 selalu dapat ditentukan 3 buah bektor yang bebas linier,
tetapi setiap 4 buah bektor yang berbeda didalam ruang vektor berdimensi 3 tadi pasti
saling bergantung linier. Untuk ruang vector berdemensi tiga terdapat 3 buah basis
̂ yang saling bebas linier.
sederhana (pada kordinat cartesan ) yaitu 𝑖̂, 𝑗̂ , 𝑘

14. Dua buah vektor →
𝑎 dan 𝑏 agar keduanya saling bergantung linier maka kedua buah vector
tersebut diletakkan pada sebuah garis, secara grafis sebagai berikut.
→ →
𝑎 𝑏

15. Dua buah vektor →
𝑐 dan 𝑑 saling bebas linier apabila dua buah vektor berada pada sebuah
bidang tetapi tidak pada satu garis. Secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut :


𝑐

𝑑

Menjadi :


𝑐

𝑑

𝑥
16. Pada vektor → ̂1 + 𝑥2 𝑏
𝑥 = 𝑥1 𝑏 ̂2 , yang disebut:
Yang termasuk basis adalah 𝑏̑ 1 dan 𝑏̑ 2 ;
Yang termasuk komponen vektor adalah 𝑥1 , 𝑑𝑎𝑛 𝑥2
Yang termasuk vektor komponen adalah 𝑥1 𝑏 ̂1 , 𝑥2 𝑏
̂2

17. Dalam koordinat Cartesiaan untuk ruang berdimensi tiga maka basisnya adalah iˆ, ˆj, kˆ dan
masing-masing besarnya satu karena basisnya merupakan vector satuan. Besar masing-
masing basis adalah :

i 1


j 1


k 1

18. Antara basis yang satu dalam koordinat kartesian memiliki hubungan saling bebas linier
terhadap basis yang lain karena basis pada koordinat kartesian merupakan vektor satuan
yang besarnya satu. Dalam koordinat Cartesiaan untuk ruang 3 dimensi, maka basisnya
adalah iˆ, ˆj, kˆ dimana basisnya terletak dalam ruang berdimensi tiga tetapi tidak pada satu
bidang sehingga basis yang satu dengan basis yang lainnya saling bebas linier.

19. Dalam koordinat Cartesiaan untuk ruang berdimensi tiga maka basisnya adalah iˆ, ˆj, kˆ jika
antar basisnya dikenakan perkalian titik (dot product) atau perkalian silang (cross product)
terhadap yang lain maka hasilnya
a. Untuk perkalian titik (dot product)

iˆ  ˆj  iˆ ˆj cos90

 iˆ ˆj 0

0
 
iˆ  k  iˆ k cos90


 iˆ k 0  0
b. Untuk perkalian silang (cross product)
 
iˆ  k  iˆ k sin 90


 iˆ k (1)

1
 
iˆ  j  iˆ j sin 90


 iˆ j (1)

1
   
j k  j k sin 90

 
 j k (1)

1

20. Dalam koordinat Cartesiaan untuk ruang berdimensi tiga maka basisnya adalah iˆ, ˆj, kˆ jika
antar basisnya dikenakan perkalian titik (dot product) atau perkalian silang (cross product)
terhadap yang dirinya sendiri maka hasilnya
a. Untuk perkalian titik (dot product)

iˆ  iˆ  iˆ iˆ cos0

1
   
j j  j j cos0

1
   
k k  k k cos0

1
Jadi, dapat disimpulkan perkalian titik (dot product ) antara satu basis dengan dirinya
sendiri maka diperoleh besarnya 1.
b. Untuk perkalian silang (cross product)

iˆ  iˆ  iˆ iˆ sin 90

0
   
j j  j j sin 90

0
   
k  k  k k sin 90

0
Jadi, dapat disimpulkan perkalian silang (cross product) terhadap dirinya sendiri, maka
diperoleh besarnya 0.

Anda mungkin juga menyukai