Anda di halaman 1dari 14

D.

PETA KONSEP

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 1


Pertemuan Pertama
A. Vektor dan Notasinya
Suatu vektor ialah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Dengan demikian
maka dua vektor yang mempunyai besar dan arah yang sama, maka dua vektor tersebut
adalah sama, tanpa memandang di mana vektor tersebut berada.

Suatu vektor digambarkan dengan suatu anak panah di mana panjangnya anak panah
menyatakan besarnya vektor dan arah anak panahmenunjukkan arah dari vektor.

Gambar ini menunjukkan gambar vektor, A disebut titik


tangkap vektor / titik pangkal vektor dan B disebut titik ujung
vektor (terminal).
AB ( ) atau dapat menggunakan huruf
Vektor tersebut dinyatakan : ⃗
kecil seperti á ( )

A. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar / panjangnya nol dan arahnya tak tentu. Pada sistem
koordinat kartesius vektor nol digambarkan berupa titik. Di ruang dimensi dua vektor nol

dilambangkan dengan 0 =
(00 ) .
B. Vektor Negatif (Lawan Vektor)

Vektor negatif dari a adalah vektor yang besarnya sama dengan


a b vektor a tetapi arahnya berlawanan dan ditulis  a .

Diperoleh: a = b .

C. Operasi Penjumlahan Vektor Secara Geometris


1. Aturan Segitiga

 Penjumlahan ( a + b )

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 2


Cara: pangkal vektor b digeser ke ujung vektor a maka vektor hasil a + b

adalah vektor yang menghubungkan pangkal vektor a dengan ujung vektor b .

 Pengurangan ( a - b )

b a
a - b - b
a
Cara: pangkal vektor - b (lawan vektor b ) digeser ke ujung vektor a maka

vektor hasil a - b adalah vektor yang menghubungkan pangkal vektor a dengan

ujung vektor - b .

Soal Latihan:
Diberikan beberapa vektor dengan arah sebagai berikut:
á = 6 satuan ke kanan 2 satuan ke atas.
ć = 4 satuan ke kanan dan 3 satuan ke bawah
Vektor ć merupakan hasil dari penjumlahan á dan −b́. Tentukanlah vektor b́.
Penyelesaian:
 Gambar vektor-vektor yang diketahui.
ć= á + (−b́)

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 3


 Dari gambar di atas arah vektor −b́ adalah 2 satuan ke kiri dan 5 satuan ke bawah. Vektor
−b́ merupakan lawan dari vektor b́ . Oleh karena itu di dapat arah vektor b́ adalah 2 satuan ke
kanan dan 5 satuan ke atas.

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 4


2. Aturan Jajargenjang
 Penjumlahan

Cara: pangkal vektor b digeser ke pangkal vektor a , dilukis jajar genjang, maka

diagonal dari ujung persekutuan adalah a + b .


 Pengurangan
Pada jajargenjang, jika salah satu diagonalnya menyatakan a + b , maka diagonal
yang lain menyatakan a - b . Perhatika ilustrasi berikut:

b a - b b b - a

a a
Cara 1 Untuk a - b : Himpitkan pangkal vektor b ke pangkal vektor a ,
dilukis jajar genjang, maka diagonal dari ujung vektor

b ke ujung vektor a adalah a - b .

Cara 2 Untuk b - a : Himpitkan pangkal vektor b ke pangkal vektor a ,


dilukis jajar genjang, maka diagonal dari ujung vektor

a ke ujung vektor b adalah b - a .


3. Aturan Poligon
 Penjumlahan
Untuk melakukan penjumlahan lebih dari dua vektor digunakan aturan segi banyak
(potongan).

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 5


Cara:

1) Lukis vektor a
2) Himpitkan pangkal vektor b ke ujung vektor a .

3) Himpitkan pangkal vektor c ke ujung vektor b .

4) Tarik garis lurus dari pangkal vektor a ke ujung vektor c , sehingga diperoleh

segmen garis yang merupakan jumlah dari vektor a , b , dan c atau d = a

+ b + c

 Pengurangan

a −b
b c a - b - c

a −c
Cara:

1) Lukis vektor a
2) Lukis lawan vektor b yaitu - b . Himpitkan pangkal vektor - b ke ujung vektor

a .

3) Lukis lawan vektor c yaitu - c . Himpitkan pangkal vektor - c ke ujung vektor

b .

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 6


4) Tarik garis lurus dari pangkal vektor a ke ujung vektor - c , sehingga diperoleh

segmen garis yang merupakan selisih antara vektor a , b , dan c atau d =

a - b - c

4. Sifat-sifat penjumlahan vektor.

Misalkan a , b , c adalah vekor sembarang, maka pada operasi penjumlahan


berlaku sifat-sifat:

1) Sifat komutatif : a + b = b + a
2) Sifat asosiatif :( a + b )+ c = a +( b + c )

3) Sifat identitas : a + 0 = 0 + a = a
4) Ketidaksamaan segitiga : ¿  || + ||

Contoh soal:

1. Diberikan beberapa vektor sebagai berikut.

Tentukan penjumlahan dan pengurangan vektor á dan b́ dengan mengunakan aturan di


bawah ini dan sajikan dalam bentuk komponen-komponen:
a. Aturan segitiga

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 7


b. Aturan jajargenjang
c. Jika terdapat vektor ć, maka tentukan penjumlahan serta pengurangan ketiga
vektor tersebut menggunakan aturan polygon.
Penyelesaian:
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan:
a. Aturan segitiga
Penjumlahan Pengurangan

b. Aturan Jajargenjang
Penjumlahan Pengurangan

c. Aturan Poligon
Penjumlahan Pengurangan

2. Dari beberapa vektor dibawah ini, tentukanlah:

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 8


 á+ d́−ć
 b́+ é+ d́−ć
 ć− d́−é
Penyelesaian:
 á+ d́−ć=( á+ d́ ) −ć
¿ b́+ ć−ć=b́
 b́+ é+ d́−ć=á+ d́−ć
¿ b́+ ć−ć=b́
 ć− d́−é=é−é=0́

Diberikan lintasan vektor sebagai berikut. Tentukanlah:

 ǵ− b́
 á+ ǵ− f́ + d́
 á+ é−f́ + ǵ
 á+ b́+ ć + d́−é+ f́
Penyelesaian:
 ǵ− b́=( b́+ ć ) −b́=ć

 á+ ǵ− f́ + d́=( á+ ǵ )− f́ + d́

¿ f́ − f́ + d́= d́
 á+ é−f́ + ǵ=( á+ é ) −f́ + ǵ

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 9


¿ f́ − f́ + ǵ= ǵ
 á+ b́+ ć + d́−é+ f́ =( á+ b́+ ć+ d́ )−é + f́
¿ é−é + f́ = f́

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 10


1. Vektor Pada Dimensi Dua
a. Vektor Kolom
a1
Vektor á dapat disajikan dalam bentuk pasangan bilangan terurut ()
a2
atau ditulis á =

a1
()
a2
yang dinamakan vektor kolom (vektor lajur).

b. Vektor Baris
Vektor á dapat disajikan dalam bentuk pasangan bilangan terurut ( a 1 , a2 ) atau ditulis

á=( a 1 , a2 )atau á=⟨ a1 , a2 ⟩ yang dinamakan vektor baris.

Bilangan a 1 dan a2 dinamakan komponen-komponen atau elemen-elemen vektor á.

c. Vektor Basis

Vektor basis i dan j dapat dinyatakan dalam:


1 0
Vektor kolom i ()
= 0 dan j ()
= 1

Panjang vektor basis adalah satu satuan. Jadi || = 1 dan || = 1.

Vektor OP atau ṕ dapat dinyatakan dalam basis


⃗ i dan j OP=x í+ y ´j .
sebagai ⃗

d. Vektor Posisi di Bidang (R2)

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 11


Vektor posisi adalah vektor dengan titik pangkal O(0,0). Misalkan O(0,0) adalah tiitk
OP sebagai wakil vektor ṕ adalah vektor posisi
pangkal dan P(x,y) titik ujung, maka ⃗
terhadap O.
Vektor posisi ṕ dapat dinyatakan sebagai:

a. Vektor kolom ṕ = ( xy )
b. Vektor baris ṕ = (x,y)
c. Vektor basis ṕ = í+ y ´j .
e. Menggambar vektor
b. Gambarkan vektor-vektor dengan komponen sebagai berikut:

á= 6 ; b́= 2 ; ć= −3


() ( ) ( )
3 −4 2

Penyelesaian:

OA= á=
Vektor Posisi ⃗ ( 42 )

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 12


2
OB=b́=
Vektor Posisi ⃗
5 ()
AB=⃗
⃗ OB−⃗
OA
AB=b́−á

2 4 −2
5 () () ( )
AB= − =

2 3
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan teorema berikut ini:
Jika titik-titik A=( x 1 , y 1 ) dan B=( x 2 , y 2) , maka komponen-komponen vektor

x + ¿ x2
AB= 1

(
y 1+ ¿ y2 )

f. Operasi aljabar vektor


1) Penjumlahan vektor
a1 + ¿ b 1
Jika c = a + b maka c (
= a +¿b
2 2
)
Contoh:

a= 2( ) b= −4 ( ) (2+(−4 ) = −2
a) Apabila −3 dan 3 maka a + b = −3+3 ) ( 0 )

 Unsur identitas adalah vektor nol 0 = (00 )


a a a1 −a1
 Invers aditif dari vektor adalah vektor - =- () ( )
a2
=
−a2
2) Pengurangan vektor
a1−¿ b1
Jika c = a - b , maka c (
= a −¿ b
2 2
)
a= 2( ) b= −4 ( ) (2−(−4 )= 6
a) Apabila −3 dan 3 maka a - b = −3−3 ) (−6 )

3) Operasi perkalian vektor dengan bilangan real (skalar)

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 13


a1 m a1
Jika c =m a , maka c () ( )
= m a = ma
2 2

4) Sifat-sifat Hasil Kali Skalar (Bilangan Real) dengan Vektor


Misalkan á dan b́adalah vektor-vektor sembarang, 0⃗ adalah vektor nol, m dan n adalah
skalar (bilangan real).
1. Perkalian vektor ádengan bilangan real m ditulis ẃ = m á, dengan panjang vektor ẃ
sama dengan dengan |m| kali panjang vektor ádan,
a) Jika m > 0, maka vektor ẃ searah dengan vektor á
b) Jika m < 0, maka vektor ẃ berlawanan arah dengan arah vektor á
c) Jika m = 0 , maka ẃ=m á=0 . á=0⃗
d) Panjang vektor ẃadalah |ẃ| = |m||á|
2. – m á=−( m á)=m(− á)
3. 1 . á = á
4. (-1) . á = −á
5. 0⃗ . á = 0 dan m 0⃗ =⃗0
6. m(n á) = mn( á)
7. m á+n á = (m+n) á (sifat distributif)
8. m á+m b́ = m(á+ b́) (sifat distributif)
9. á+(−1) á =á – á= ⃗0
10. |m á| = |m|á
11. Jika m á= ⃗0, maka m = 0 atau á=⃗0

Matematika Peminatan Kelas X “Vektor” 14

Anda mungkin juga menyukai