Anda di halaman 1dari 34

JUM’AT, 8 JANUARI 2021

Kompetensi Dasar (KD)

3.2 Menjelaskan vektor, operasi vektor, panjang vektor, sudut antarvektor dalam ruang berdimensi dua
(bidang) dan berdimensi tiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan vektor, operasi vektor, panjang vektor, sudut antar
vektor dalam ruang berdimensi dua (bidang) dan berdimensi tiga

VEKTOR
I. PENGERTIAN DASAR VEKTOR dan OPERASINYA
A. Notasi Vektor dan Beberapa Jenis Vektor
1. Besaran skalar dan besaran vektor
Besaran skalar atau disebut skalar adalah suatu besaranyang hanya mempunyai besar saja
Contoh panjang, waktu, suhu/temperature, luas, volume.

Setiap besaran skalar biasanya dinyatakan oleh sebuah bilangan.

Besaran vektor atau disebut vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet.
Secara geometris, vector adalah suatu ruas garis berarah

2. Menggambar dan melukis sebuah vector


Kita dapat menggambarkan suatu vector dengan memberi tanda panah pada titik ujungnya.
Sementara itu, untuk menuliskannya, kita dapat menggunakan salah satu notasi berikut :
a, a, A, A, AB, atau AB (yaitu vektor yang titik awalnya A dan titik ujungnya B)
B

A
A

3. Besar atau panjang sebuah vector


Besar atau panjang vektor ditulis sebagai a sedang besar vektor AB ditulis sebagai AB
4. Vektor nol
Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol
Vektor nol mempunyai panjang nol dana rah tak tentu.

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 1


5. Vektor satuan
Vektor satuan adalah sebuah vektor yang panjangnya satu dan dinotasikan sebagai e
Hal ini berarti e  1
1
Vektor satuan dari vektor r dinyatakan oleh e  .r
r
6. Kesamaan antardua vector
Dua vektor dinyatakan sama, apabila panjang dan arahnya sama.

Perlu diingat bahwa vektor tidak bergantung pada letaknya, tetapi bergantung pada pada
panjang dan arahnya.

( UNTUK PERTEMUAN HARI INI SAMPAI MATERI TERSEBUT DI ATAS)

SENIN, 11 JANUARI 2021

B. Operasi Vektor
Pada pertemuan ke-2 ini kita akan belajar operasi pada vektor dalam tafsiran geometris, yang
meiputi perkalian sebuah vektor dengan sebuah skalar, penjumlahan dua vektor, selisih dua
vektor, vektor posisi, teorema titi tengah, dan resultan dari beberapa vektor.

1. Perkalian sebuah vektor dengan skalar.


Jika k suatu bilanga real dan a suatu vektor, perkalian k a menghasilkan suatu vektor yang
panjangnya k kali panjang vektor a dan arahnya samadengan arah a jika k  0 , atau
berlawanan dengan a jika k  0 . Jika k  0 , maka diperoleh vektor nol.

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 2


Sifat-sifat perkalian vektor dengan skalar.
   
(i) k  a   k a   k a (iii) k  m a  k a  ma
   
(ii) k ma  km a  m k a (iv)  
k a  b  k a  kb

2. Penjumlahan dua vektor.


Jumlah dua vkctor atau lebih disebut vektor hasil atau resultan.
Untuk dapat menjumlahkan adua vektor a dan b , kita dapat menggunakan dua metode,
yaitu:
a. Meetode segitiga
Vektor hasil (resultan), yaitu a  b diperoleh dengan titik awal salah satu vektor
(misalnya b ) pada titik ujung vektor yang lainnya

Resultan dari a  b dengan metode segitiga merupakan


B C vektor yang bertirik awal di titik awal a dan bertitik ujung
di titik ujung b .

Apabila AB  a dan BC  b , maka AC  a  b

A
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh AB  BC  AC

b. Metode jajargenjang
Resultan a dan b diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh a dan b
setelah titik awal a dan b ditempatkan berimpit

 Resultan dari beberapa vektor


Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor artinya kita menentukan penjumlahan
lebih dari dua vektor sehingga dapat digunakan cara polygon.

B C

A E

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 3


Perhatikan :
 ABC , didapat AB  BC  AC
 ACD , didapat AC  CD  AD
 ADE , didapat AD  DE  AE

Hal ini berarti

AB  BC  CD  DE  AE

Secara umum :
AB  BC  CD  DE  ...  MN  AN

Sifat-sifat penjumlahan dua vektor


(i) Sifat komutatif (pertukaran)
Untuk setiap vektor a dan b , berlaku :
ab ba

(ii) Sifat asosiatif (pengelompokan)


Untuk setiap vektor a, b, dan c , berlaku :
a  b  c  a  b  c 
A
(iii) Elemen identitas, yaitu vektor nol
Untuk setiap vektor a , berlaku :
a0 a 0a

(iv) Invers tambahan


Invers tambahan suatu vektor a ditulis  a dan mememnuhi : a   a  0 
3. Selisih dua vektor.
Perhatikan gambar berikut !

C Jika b  x  a , maka x dapat ditulis sebagai


 
a   b atau ditulis sebagai x  a  b
Berdasarkan titik awal dan titik akhir, dapat dituliskan
sebagai berikut :
A B
AB  AC  CB atau AB  CA  CB

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 4


4. Vektor posisi.
Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis OA atau a .
Y
A
C

X
O

Pada gambar di atas menunjukkan posisi titik A, B, dan C terhadap pusat O, ditulis
OA, OB, dan OC .
Vektor OA, OB, dan OC disebut vektor posisi dari titik A, B, dan C.
Vektor posisi dari titik A, B, dan C sering ditulis dengan huruf kecil a, b, dan c

Perhatikan  ABO di samping, terlihat


A
AB  AO  OB
 OA  OB B
OA
 OB  OA
 AB  b  a
O

5. Teorema titik tengah.


jika titik A dan B mempunyai vektor posisi a dan b terhadap O, maka vektor posisi dari titik
M yang merupakan titik tengah dari titik A dan B, ditulis vektor posisi m , yaitu:
AB  b  a

AM  MB, berarti AM 
1
2
AB  
1
AM  b  a
2
 

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 5


Pandang, OM  OA  AM A

OM  a 
1
2
ba 
 
1 M

ab
2
1
m  a  b
2
  O B

UNTUK MATERI HARI INI SAMPAI PEMBAHASAN OPERASI VEKTOR, UNTUK CONTOH SOAL DAN
PEMBAHASANNYA AKAN IBU BERIKAN SERTA IBU JELASKAN PADA PERTEMUAN MINGGU DEPAN

SENIN, 11 JANUARI 2021

Pada pertemuan hari ini, ibu akan memberikan beberapa contoh soal dan pembahasannya dari materi
yang sudah ibu rangkukan pertemuan sebelumnya.

Contoh ke-1 :

Diberikan jajar genjang ABCD berpusat di O dengan AB  a dan AD  b . Tuliskan dalam bentuk
a dan b untuk setiap vektor:
a. BC d. BD
b. CD e. AO
c. AC

Pembahasan :
Perhatikan gambar berikut :

A D
a. AD  b karena AD // BC dan AD  BC maka
O BC  b
B C

b. AB  a karena AB // CD dan CD  AB , tetapi arahnya berlawanan maka CD  a .


c. Perhatikan ABC
AC  AB  BC
 AC  a  b

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 6


d. Perhatikan ABD
BD  BA  AD dan BA   AB  a , berarti :
BD  a  b
 BD  b  a

1
e. AO  AC dan AC  a  b , berarti
2
1

AO  a  b
2

Contoh ke-2 :
Diberikan p  2a  3b dan q  a  b .
Nyatakanlah dalam vektor a dan b setiap operasi vektor berikut:
a. p  3q
b. 
p  3q  2 2 p  q 
Pembahasan :
a. p  3q  2a  3b  3 a  b 
 2a  3b  3a  3b
 p  3q  5a
b.  
p  3q  2 2 p  q  p  3q  4 p  2q
 3 p  q
  
 3 2a  3b  a  b
 6a  9b  a  b
 7a  8b

Contoh ke-3 :
Buktikan bahwa diagonal jajargenjang OABC saling berpotongan di tengah.

Pembahasan :
Perhatikan jajargenjang OABC di samping
C B
Vektor posisi dari titik A, B, dan C adalah a, b, dan c

M titik tengah AC , hal ini berarti :


M
OM  OA  AM
1
 OA  AC 0 A
2
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 7
 OA 
1
2

OC  OA  C B


1
2

OA  OC  M

OM 
1
2
 
ac 0 A

Jadi, titik tengah AC ditentukan oleh


1
2
 
ac

1
Titik tengah OB ditentukan oleh b , maka
2
1
2
1
b  OA  AB
2
 

1
2

a  OC 
1
2
1
b ac
2
 
Hal ini berarti diagonal OB dan AC saling berpotongan di tengah

(terbukti)

II. TAFSIRAN GEOMETRI dari KEDUDUKAN DUA VEKTOR atau LEBIH


Pada pertemuan minggu, ibu sudah memberikan rangkuman tentang pengertian vektor posisi,
yaitu vektor dengan pangkal O dan berujung di sembarang titik bukan O.
Misalkan sebuah titik P, berarti OP disebut vektor posisi dari titik P terhadap O.

P
Vektor OP sering ditulis sebagai p . Sembarang vektor
PQ dapat dituliskan dalam vektor posisi p dan q
sebagai berikut :

PQ  q  p
O
Contoh :
Diberikan vektor posisi dari titk P, Q, dan R terhadap titik O :
p  9a  4b , q  3a  b , dan r  5a  3b .
a. Nyatakanlah setiap vector berikut dalam a dan b
(i) PQ
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 8
(ii) QR
b. Apakah PQ dan QR sejajar ? bagaimana arah PQ dan QR

Pembahasan :

a. (i) PQ  q  p

 3a  b  9a  4b 
 3a  b  9a  4b

PQ  12a  3b  3 4a  b 
(i) QR  r  q

 5a  3b   3a  b 
 5a  3b  3a  b

QR  8a  2b  2 4a  b 
3
b. Dari jawaban terlihat bahwa : PQ   QR , berarti PQ dan QR sejajar dalam arah
2
berlawanan.

A. Vector posisi dari titik formula pembagian


Perhatikan gambar di samping !
Titik P membagi garis AB dalam rasio m : n.
Misalkan OA  a, OB  b, dan OP  p .
AP dan AB dapat dinyatakan dalam vetor posisi, yaitu :
m+n
AP  OP  OA  p  a
AB  OB  OA  b  a m P n
AP 
m
mn
ba   A B

pa 
m
mn
ba  
m m
p b aa
mn mn
mb  ma  ma  na
p
mn
O
n a  mb
 p
mn
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 9
Jika P merupakan titik tengah AB dam m=n, maka vector posisi dari p ditentukan oleh p
1
2
 
ab

Contoh :
Diberikan tiga vector posisi dari A, B, dan C terhadapntitik awal O, yaitu a  3 p  2q , b  5 p  3q
1
, dan c  4 p  q . M titik tengah AB dan N pada AC sedemikaian sehingga AN  AC . tentukan
3
vector posisi M dan N dalam bentuk p dan q .

Pembahasan :
M titik tengah AB, berarti
B
m  OM
ab

2
M
3 p  2q  5 p  3q

2
1
m   p  q 1
2 2
A 
N C
1
AN  AC , berarti N membagi AC di dalam dengan rasio 1 : 2
3
2OA  1OC
 ON 
1 2

n
 
2 3 p  2q  4 p  q 10
 pq
3 3
B. Titik-titik segaris (kolinear) secara vector
Perhatikan gambar di bawah ini !

C A, B, dan C tiga buah titik yang berada pada


sebuah garis lurus. A, B, dan C disebut titik-titik
segaris (kolinear). Hal ini berarti harus dipenuhi

B AB  k .BC dengan k sebuah bilangan real tidak


nol

A
Pengertian titik-titk segaris (kolinear) secar vektor
“Tiga buah titikA, B, dan C segaris (kolinear) jika dan hanya jika ()

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 10


AB  k .BC atau AB  k . AC atau BC  k . AC
Dengan k bilangan real tidak nol”

UNTUK MATERI HARI INI SAMPAI PEMBAHASAN TAFSIRAN GEOMETRI DARI KEDUDUKAN DUA
VEKTOR ATAU LEBIH, DAN UNTUK MATERI ALJABAR VEKTOR AKAN IBU BERI RANGKUMANNYA
PADA PERTEMUAN MINGGU DEPAN

SENIN, 25 JANUARI 2021

III. ALJABAR VEKTOR


 Vektor di Bidang (R2) dan di Ruang (R3)
A. Vektor di bidang (R2)
1. Vektor kolom.
Perhatikan gambar berikut
Vektor PQ pada gambar di samping menunjukkan
Y
Q perpindahan dari titik P ke tiitk Q. perpindahan dari
titik P ke titik Q menunjukkan 4 satuan ke kanan
3 dan 3 satuan ke atas.

Penulisan vektor pada gambar di samping, dapat


P
4 ditulis secara kolom sebagai berikut :
X
O  4
PQ   
 3
 4  4
  disebut vektor kolom, 4 dan 3 merupakan komponen dari vektor  
 3  3
2. Panjang sebuah vektor kolom.
 x
Panjang sebuah vektor kolom a    di notasikan oleh a , ditentukan oleh :
 y
a  x 2  y 2  berdasarkan teorema Pythagoras.

x
X
O

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 11


3. Vektor satuan dalam vektor kolom.
 x
Dalam vektor kolom, jika a    maka vektor satuan dari a didefinisikan sebagai
 y
1 1  x
berikut : aˆ   a  aˆ    
a x2  y 2  y 
4. Sifat-sifat operasi vektor kolom
 x1  x 
Jika a    dan b   2  , maka :
 y1   y2 
 x   x   x  x2 
(i) a  b   1    2    1 
 y1   y2   y1  y2 
x  x  x  x 
(ii) a  b   1    2    1 2 
 y1   y2   y1  y2 
(iii) a  b  x1  x 2 dan y1  y 2
 x1   kx1 
(iv) k a  k      dengan k sebuah konstanta.
 y1   ky1 

5. Vektor-vektor di R2 dalam koordinat kartesius.

A(4,3)
B(-2,2)

J(0,1)
X
O I(1,0)

Koordinat-koordinat dari titik A(4,3), B(-2,2), I(1,0), dan J(0,1) merupakan ujung dari
vektor-vektor posisi OA, OB, OI, OJ terhadap titik O(0,0)
Sehingga :
 4   2 1 0
OA  a   , OB  b   , OI  i   , dan OJ  j   
 3  2  0 1
OI dan OJ mempunyai panjang 1 satuan, i dan j sejajar sumbu X dan sumbu Y,
sehingga i dan j vektor satuan dari arah positif sumbu X dan sumbu Y.
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 12
Secara umum, jika p sebuah titik (x,y) dan O(0,0), maka vektor OP dapat ditulis sebagai
berikut :
(i) Vektor kolom
 x
OP  p   
 y
(ii) Kombinasi linear dari dua vektor satuan
 x 1 0
OP     x   y   xiˆ  yˆj
 y  0 1
Contoh :
 4 1  0
OA     4   3   4iˆ  3 ˆj
 3 0 1
  2 1  0
OB     2   2   2iˆ  2 ˆj
 2  0 1

(iii) Panjang vektor OP


 x
OP     xiˆ  yˆj  x 2  y 2
 y

CONTOH :
1. Jika a  5iˆ  4 ˆj , b  2iˆ  ˆj , dan c  4iˆ  7 ˆj . Tuliskan :
a. Dalam bentuk iˆ dan ˆj
b. Sebagai vektor kolom
dari setiap vektor berikut :
(i) a  b
(ii) 3b  2c
(iii) 2a  c
2. Koordinat-koordinat titik P 1,2 , Q 7,3, dan R 4,7  . Carilah koordinat titik S
apapbila PRS jajargenjang !
3. Diberikan titik A7,4  dan B  1,8 . Pergunakan metode vector untuk mencari titik
M yang merupakan titik tengah AB !
4. Vektor OA mempunyai panjang 39 satuan dan mempunyai arah yang sama dengan
5   3
  . Vektor OB mempunyai panjang 25 satuan dan berarah   .
12   4 
a. Nyatakan vektor OA dan OB sebagai vektor kolom
b. Hiunglah panjang vektor AB

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 13


PEMBAHASAN :

1. (a)  (i)    
a  b  5iˆ  4 ˆj  2iˆ  ˆj  7iˆ  3 ˆj

7
(ii) a  b   
 4

   
(b)  (i) 3b  2c  3 2iˆ  ˆj  2 4iˆ  7 ˆj  14iˆ  11 ˆj
14 
(ii) 3b  2c   
 11 

   
(c)  (i) 2a  c  2 5iˆ  4 ˆj  4iˆ  7 ˆj  6iˆ  ˆj
 6
(ii) 2a  c   
1

2. P 1,2 , Q 7,3, dan R 4,7 


Misalkan titik S h, k 
1 7  4 h
OP    , OQ    , OR    , dan OS   
 2  3 7 k 
Karena PQRS sebuah jajargenjang, maka PQ  SR
 7   1  6
PQ  OQ  OP          dan
 3  2 1
 4  h  4  h  4  h   6
SR  OR  OS          jadi     
7 k  7  k  7  k  1

4 – h = 6 dan 7–k=1
h = - 2 dan k=6

jadi koordinat titik S  2,6

3. Berdasarkan teorema titik tengah diperoleh :

OM 
1
2

ab 
1  7   1
  
2  4  8 
1  6   3
     
2 12   6 
Jadi koordinat titik M adalah (3,6)
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 14
5   3
4. Misalkan n    dan m   
12   4 
a. Nyatakan vektor OA dan OB sebagai vektor kolom
n  52  122  25  144  169  13

n 15
Vektor satuan yang beraarah sama dengan n adalah   
n 13 12 

1  5   15 
 OA  39       ……………( 39 adalah panjang vektor OA )
13 12   36 

m  32  42  9  16  25  5

m 1   3
Vektor satuan yang beraarah sama dengan m adalah   
m 5 4 

1   3    15 
 OB  25       ……………( 25 adalah panjang vektor OB )
5  4   20 
  15   15    30 
b. AB  OB  OA         
 20 36
     16 
 AB   302   162
 1.156
 34 satuan
Jadi panjang vektor AB adalah 34 satuan

________________________SELAMAT BELAJAR___________________________

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 15


SENIN, 1 FEBRUARI 2021

B. Vektor di Ruang (R3)


1. Besar (panjang) Vektor
 
Jika r  rx , ry , rz maka besar (panjang) vektor r adalah r , yauti jarak titik O ke titik

 
yang berkoordinat rx , ry , rz . Jadi :
2 2 2
r  rx  ry  rz

Jika P adalah titik  x1 , y1 , z1  dan Q adalah  x 2 , y 2 , z 2  maka PQ mewakili vektor


 x2  x1 
 
 y2  y1  , dan jarak antara P dan Q adalah panjang vektor PQ , yaitu :
z z 
 2 1
PQ  x2  x1 2   y2  y1 2  z2  z1 2
Contoh :
Hitunglah panjang vektor di bawah ini !
a. r  1,1, 2
b. PQ dengan P 0, 0,1 dan Q 1,1, 2 

Pembahasan :
a. r  12  12  22  6

b. PQ  1  02  1  02  2  12  12  12  12 3

2. Vektor satuan
Suatu vektor yang panjangnya satu satuan disebut vektor satuan.
Perhaikan suatu susunan koordianat yang tegak lurus di R3
Z
Vektor satuan pada sumbu X adalah i

Vektor satuan pada sumbu Y adalah j

Vektor satuan pada sumbu Z adalah k


Y

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 16


i , j , dan k disusun sehingga mebentuk sumbu putaran kanan. Dalam vektor komponen
1 0  0
     
i   0  , j   1  , dan k   0  .
 0 0 1
     
a
Jika a vector dengan panjang a  0 , maka e  adalah vektor satuan yang searah
a

dengan a .

Contoh :
Tentukan vector satuan dari vektor a =(2, 1, 4)

Jawab

a  2 2  12  4 2  21

a  2 1 4 
Vector satuan dari vektor a adalah e   , , 
a  21 21 21 

3. Vektor posisi
Suati vektor a yang titik awalnya O 0, 0, 0  dan titik Aa1 , a2 , a3  disebut vektor posisi
 a1 
 
dari titik A, maka a   a2  dan a1 , a 2 , a 3 adalah komponen-omponen dari vektor posisi
a 
 3
a

C. Persamaan vektor dari sebuah garis lurus

Titik-titik pada sebuah garis yang melaui A dengan arah vektor p mempunyai vektor posisi,
r  a  t p dengan t merupakan scalar disebut persamaan vector dari sebuah garis lurus.

Contoh :
Titik A dan titik B mempunyai koordinat  5, 3, 4  dan  2, 9,1 . Garis AB memotong
bidang datr XY di titik C. Tentukan koordinat titik C !

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 17


Pembahasan :

  5   2
   
Diketahui A 5, 3, 4   a   3  dan B  2, 9,1  b   9 
 4   1 
   
  2   5  3 
     
Vektor AB  b  a   9    3    6 
 1   4    3
     
 3    5
   
Arah vektor AB   6  dengan vektor posisi  a   3  , maka persamaan vector untuk
  3  4 
   
garis AB ditentukan oleh:
  5  3    5  3t 
     
r   3   t  6   r   3  6t 
 4    3  4  3t 
     
Bidang datar XY, berarti z  0 . Hal ini mengakibatkan
z  4  3t  0  4  3t
3t  4
4
t
3

  4 
  5  3  
  5  3t    3     5  4    1
   4     
Vektor posisi, c   3  6t    3  6     3  8    11 
 4  3t   3  
   4  4   0 
4  
 4  3 3  
   

Jadi, koordinat titik C adalah ( -1, 11, 0)

____________________________SELAMAT BELAJAR_______________________

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 18


SENIN, 8 FEBRUARI 2021

D. Perbandingan bagian dinyatakan dalam vektor dan koordinat

Pahami ilustrasi berikut ini !

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 19


Contoh 1 :
Jika A1, 2,1 dan B 1, 5,  5 , tentukan koordinat titik-titik R dan S yang membagi garis
AB di dalam dan di luar dengan perbandingan 2 : 1

Pembahasan :
A1, 2,1 dan B 1, 5,  5
 R membagi garis AB di dalam dengan rasio 2 : 1

2 1

A R B
B
AR : RB  2:1
2 1  1 1 3
xr   1
2 1 3
2  5  1  2 12
yr   4
2 1 3
2   5  1  1  9
zr    3
2 1 3
Jadi titik koordinat R 1, 4,  3

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 20


 S membagi garis AB di luar dengan rasio 2 : 1

-1
A R B
2
AS : SB  2:  1
2 1  1 1 1
xs   1
2 1 1
2  5  1 2 8
ys   8
2 1 1
2   5  1  1  11
zs    11
2 1 1

Jadi titik koordinat S 1, 8,  11

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 21


SENIN, 15 FEBRUARI 2021

 Perkalian Skalar Dua Vektor (Operasi Dot).


A. Pengertian perkalian skalar dua vektor.

Jika a dan b adalah dua vektor yang bukan vektor nol, dan  adalah sudut antara a dan b
0      maka perkalian skalar dari a dan b dinyatakan a  b ( dibaca a dot b ) dan
diperoleh dari perkalian antara panjang a , panjang b , dan kosinus sudut antara a dan b .
Dengan kata lain :
“Perkalian skalar dari a dan b adalah bilangan nyata yang ditentukan oleh
a  b  a b cos  “

B. Bentuk komponen perkalian skalar.

C. Sifat-sifat perkalian skalar.


SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 22
Contoh soal
1. Panjang vektor a  a  6 satuan, panjang vektor b  b  8 satuan, dan sudut yang

 
dibentuk kedua vektor  a, b  30o . Hitunglah nilai perkalian skalr antara a dan b !

Pembahasan :
Dari a  b  a b cos 

 6  8 cos 300
1
 48  3
2
a  b  24 3

 3   2
   
2. Diketahui : a    2  dan b   3  . Hitunglah :
 1   4
   
a. a b
b. b  a

Pembahasan :
 3   2
   
a. a  b    2    3   3  2    2  3  1  4   6  6  4  4
 1   4
   
 2  3 
   
b. b  a   3     2   2  3  3   2   4 1  6  6  4  4
 4  1 
   
Jadi, a  b  b  a (berlaku sifat komutatif)

3. Diberikan a  4iˆ  3 ˆj  2kˆ dan b  iˆ  2 ˆj  5kˆ . Tentukanlah :


SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 23
a. a b
b. aa

Pembahasan :
a.  
a  b  4iˆ  3 ˆj  2kˆ . iˆ  2 ˆj  5kˆ 
 4.1   3.2  2.5
 4  6  10
a.b  8

b.  
a  a  4iˆ  3 ˆj  2kˆ  4iˆ  3 ˆj  2kˆ 
 4.4   3
.  3  2.2
 16  9  4
a.a  29
Dari perhitungan (b), diperoleh hubungan operasi dot dan panjang vektor a , yaitu
2
a b  a

4. P adalah titik (0,0,0), Q adalah (-1,1,0), dan R adalah (3, -2, -1). Jika QP dan QR mewakili

vektor-vektor a dan b , hitunglah a  b

Pembahasan :
 0   1  1 
   
a   0  1     1
 00   0 
   
 3   1  4 
   
b    2  1     3
 1  0   1
   
1  4 
   
a  b    1    3 
 0   1
   
 14    1 3  0  1
 430
7
Jadi, a  b = 7
5. Diketahui : a  3iˆ  2 ˆj  6kˆ ; b  4iˆ  3 ˆj  2kˆ ; dan c  2iˆ  5 ˆj  3kˆ
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 24
Hitunglah :
a.  
a bc
b. b  c  a 

Pembahasan :
a.    
a  b  c  3iˆ  2 ˆj  6kˆ  4iˆ  3 ˆj  2kˆ  2iˆ  5 ˆj  3kˆ 
 
 3iˆ  2 ˆj  6kˆ  6iˆ  8 ˆj  5kˆ 
 18  16  30
 
 a  b  c  28
b. b  c  a   4iˆ  3 ˆj  2kˆ  2iˆ  5 ˆj  3kˆ  3iˆ  2 ˆj  6kˆ 
 
 4iˆ  3 ˆj  2kˆ   iˆ  7 ˆj  9kˆ 
 4  21  18
 
 b  c  a  35

6. Diberikan ABC dengan A5,3,1, B  2,4,3, dan C 1,5,2  . Rusuk garis berarah BC

mewakili vektor u dan rusuk garis berarah BA mewakili vektor u . Hitunglah u.v !
Pembahasan:
 u  BC
 cb
 1    2
   
   5   4 
 2   3 
   
 3 
 
u    9
 1
 
 v  BA
 a b
 5    2
   
  3  4 
  1  3 
   
 7 
 
u   1 
  4
 

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 25


 3   7 
   
Jadi , u  v    9     1   21  9  4  34
 1   4
   
7. Diberikan vektor a  3iˆ  4 ˆj  2kˆ dan b  niˆ  5 ˆj  kˆ . Jika sudut antara vektor a dan b
adalah 900, hitunglah nilai n !

Pembahasan :
a  b  a b cos 900..................... cos 900  0

a b  0
  
 3iˆ  4 ˆj  2kˆ  niˆ  5 ˆj  kˆ  0
3n  20  2  0
3n  18
18
n
3
n6

________________________SELAMAT BELAJAR______________________

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 26


SENIN, 22 FEBRUARI 2021

D. Sudut antardua vektor.

Pada pertemuan sebelumnya sudah kita pelajari tentang perkalian skalar dua vektor,
yaitu :
a  b  a b cos 

 
dengan    a, b dan a  b  a1b1  a2b2  a3b3 , maka

a  b  a b cos 

 a b cos   a1b1  a2b2  a3b3

a1b1  a2b2  a3b3


 cos  
ab
a1b1  a 2 b2  a3 b3
 cos  
a1
2 2 2
 
 a 2  a3  b1  b2  b3
2 2 2

Sehingga :
a b a1b1  a 2 b2  a3b3
cos   
ab a 1
2 2 2
 
 a2  a3  b1  b2  b3
2 2 2

Dan
   
 a b  1  a  b 
  arc cos    cos  
 ab   ab 
   
Contoh soal
1. Besar sudut antara vektor a  2iˆ  ˆj  3kˆ dan b  iˆ  3 ˆj  2kˆ adalah….
2. Diketahui vektor a  2iˆ  2 ˆj  kˆ dan b  2iˆ  3 ˆj  6kˆ , hitunglah besar sudut antara

a dan b !
3. Jika vektor-vektor a  2iˆ  5 ˆj  kˆ dan b  xiˆ  2 ˆj  4kˆ saling tegak lurus, maka x
sama dengan….
 4  3 
    
4. Ditentukan vektor u   3  dan v    4  . Sudat antara vektor u dan v adalah .
5  p  3
   
Tentukan nilai p !

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 27


Pembahasan :

1. Diketahui : a  2iˆ  ˆj  3kˆ dan b  iˆ  3 ˆj  2kˆ

Ditanyakan : sudut antara vektor a dan b   a, b  


Dijawab :
2  1 
   
a    1 dan b   3 
3   2
   
a b
cos  
ab
a1b1  a2b2  a3b3

a1
2 2 2
 
 a2  a3  b1  b2  b3
2 2 2


2 1   1  3  3   2
22   12  32  12  32   2 2
236

2 1 9  1 9  4
7

14  14
7 1
 
14 2
1
cos    karena nilai cos α negatif, maka α berada di kuadran 2  900    1800
2

atau  
2
 1
  cos 1   
 2
2
  1200   (nilai   1800 )
3

2. Diketahui : a  2iˆ  2 ˆj  kˆ dan b  2iˆ  3 ˆj  6kˆ

Ditanyakan : sudut antara vektor a dan b   a, b  


Dijawab :
 2   2
   
a    2  dan b   3 
 1  6
   
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 28
a b
cos  
ab
a1b1  a 2 b2  a3b3

a 1
2 2 2
 
 a 2  a3  b1  b2  b3
2 2 2


2  2   2  3  1  6
2   22  12  22  32  62
2

466

4  4  1  4  9  36
4

9  49
4 4
   0,1905
3  7 21
4
cos   karena nilai cos α positif, maka α berada di kuadran 1  0 0    900 0
21
4
dan  0,1905 bukan sudut istimewa maka, kita hitung menggunakan kalkulator
21
  cos -1 0,1905
   79 0

3. Diketahui : a  2iˆ  5 ˆj  kˆ dan b  xiˆ  2 ˆj  4kˆ

vektor a dan b saling tegak lurus


 
a  b   a, b  900 dan cos 900  0
Ditanyakan : nilai x yang memenuhi
Dijawab :
 2   x 
   
a    5  dan b    2 
 1   4 
   
a b a b
cos    0
ab ab

 a b  0
 2  x    5   2   1  4   0
 2 x  10  4  0
 2 x  14  x  7
 nilai x  7
SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 29
 4  3 
   
4. Diketahui : vektor u   3  dan v    4 
5  p 
   

 
 u, v 

3
 600  cos 600 
1
2
Ditanyakan : nilai p yang memenuhi
Dijawab :
 4  3 
   
u   3  dan v    4 
5  p 
   
uv
cos  
uv
1

4  3  3   4  5  p 
2 4  32  52  32   42   p 2
2

12  12  5 p

16  9  25  9  16  p 2
1 5p

2 50  25  p 2

50  25  p 2  25 p  kuadratkan kedua ruas
 
50 25  p 2  100 p 2 semua suku dibagi 50
 25  p 2  2 p 2
 p 2  25  0
 p 2  25
 p   25
 p  5 atau p  5

________________________SELAMAT BELAJAR______________________

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 30


SENIN, 1 MARET 2021

 Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor Pada Vektor Lain


A. Proyeksi skalar ortogonal pada a dan b
Proyeksi skalar orthogonal biasanya disingkat proyeksi skalar saja dan hasilnya berupa
bilangan real (bilangan negatif, nol, atau bilangan positif).

Proyeksi skalar orthogonal a pada atau terhadap b berarti proyeksi vektor a searah dengan
b sebagai landasan proyeksinya.
Hasil proyeksinya terletak pada vekrtor b , misalkan c

A Notasi untuk proyeksi skalar orgonal vektor a pada vektor


b ditulis : a b  c ditentukan oleh :

c  a . cos 

O C B Berdasarkan a  b  a  b cos  , diperoleh :

a b
a  cos  
b

a b a b
Hal ini berarti : c  atau a b 
b b

B. Panjang proyeksi vektor ortogonal a pada b


Panjang proyeksi vektor orthogonal a pada b sebagai a b adalah nilai mutlak dari proyeksi

skalar orthogonal a pada b , ditulis sebagai :

a b
ab 
b

Panjang proyeksi vektor ortogonal a pada b selalu berupa bilangan positif.

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 31


C. Proyeksi vektor ortogonal a pada b
Proyeksi orthogonal a pada b dinotasikan a b dan ditentukan oleh :
a b = proyeksi skalar . vektor satuan b
Atau
b ab
ab  ab  atau a b  2
b
b b

Proyeksi vektor orthogonal a pada b , hasilnya berupa vektor

Contoh :
1. Diketahui a  2iˆ  6 ˆj  3kˆ dan b  4iˆ  2 ˆj  4kˆ . Tentukan :
a. Panjang proyeksi a pada b
b. Proyeksi skalar ortogonal a pada b
c. Proyeksi skalar ortogonal b pada a
d. Proyeksi vektor a pada b

PEMBAHASAN :
a. Panjang proyeksi a pada b adalah a b ditentukan oleh :

ab 
a b

2iˆ  6 ˆj  3kˆ  4iˆ  2 ˆj  4kˆ 
4 2  22   4 
2
b


24   62   3 4
36
8  12  12

6
8 4
 ab  
6 3
a b 4
b. Proyeksi skalar ortogonal a pada b  a b   (berdarkan jawaban point a)
b 3

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 32


c. Proyeksi skalar ortogonal b pada a

ba 
ba

4iˆ  2 ˆj  4kˆ  2iˆ  6 ˆj  3kˆ 
2 2   6    3
2 2
a


42   2 6   4 3
49
8  12  12

7
8
 ba 
7
d. Proyeksi vektor a pada b
b 4
ab  ab  , karena b  6 dan a b 
b 3

4 4iˆ  2 ˆj  4kˆ
ab  
3 6
2

 4iˆ  2 ˆj  4kˆ
9

8 4 8
a b  iˆ  ˆj  kˆ
9 9 9
 3   2
   
2. Apabila proyeksi skalar a    2  terhadap vektor b   n  adalah sepertiga panjang vektor
 1   2
   
b , carilah kemungkinan nilai n yang memenuhi !

PEMBAHASAN :
 3 
 
a    2  , maka a  3 2   2   12  14
2

 1 
 
 2
 
b   n  , maka b  2 2  n 2  2 2  8  n 2
 2
 
a  b  6  2n  2  8  2n

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 33


1
Diketahui dari soal a b  b , maka :
3
a b 1
 b
b 3

 
3 a b  b
2

38  2n    8n 
2
2

24  6n  8  n 2
n 2  6n  16  0
n  8n  2  0
 n  8 atau n  2
Jadi nilai n yang mungkin adaalh –8 atau 2

________________________SELAMAT BELAJAR______________________

SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X, SUKINO. PENERBIT ERLANGGA 34

Anda mungkin juga menyukai