Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Aljabar Linier
(Pendahuluan)

a. Definisi Vektor
b. Vektor secara ilmu ukur

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Sipil W162100025 FALDY IRWIENSYAH, MTI

01

Abstract Kompetensi
Besaran yang menyatakan Mahasiswa dapat Menjelaskan :
besarnya kuantitas ada  Pengertian vektor
perbedaanya yaitu ada yang hanya  Vektor secara ilmu ukur
menunjukkan nilai saja, tetapi ada  Operasi pada vektor
yang menunjukkan nilai dan
arahnya, modul ini akan membahas
tentang pengertian Vektor, Vektor
secara ilmu ukur dan operasi pada
vektor.
Pengertian Vektor

Banyak kuantitas fisik, seperti luas, panjang, massa dan temperatur, dapat
dijelaskan secara lengkap apabila besaran kuantitas tersebut telah diberikan.
Kuantitas seperti ini dinamakan skalar. Kualitas fisik lainnya disebut vektor,
penjelasannya tidak begitu lengkap sehingga baik besarannya maupun arahnya
dapat dispesifikasikan. Sebagai contoh, angin yang bergerak pada umumnya
digambarkan dengan memberikan kecepatan dan arahnya, misalnya mendekati 20
km / jam.

Vektor-vektor dapat dinyatakan secara geometris sebagai segmen – segmen


garis terarah ataupun panah-panah di ruang-2 atau ruang-3; arah panah
menentukan arah vektor dan panjang panah menyatakan besarnya. Ekor panah
disebut titik awal (initial point) dari vektor, dan ujung panah dinamakan titik
terminal (terminal point). Vektor-vektor yang mempunyai panjang yang sama dan
arah yang sama dinamakan ekivalen, maka vektor yang ekivalen dianggap sama
walaupun vektor-vektor tersebut mungkin diletakkan didalam kedudukan yang
berbeda seperti pada gambar 1 (b)

(a) (b)

Gambar 1.
A
Pada gambar 1.a, titik awal vector v adalah A da titik terminalnya adalah B, maka
(a) (b)

dituliskan v= AB

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Vektor – vektor yang mempunyai panjang dan arah yang sama, seperti pada gambar
1.b disebut ekivalen.

Untuk menuliskan panjang vektor v digunakan notasi |v|

Secara sederhana Vektor adalah sebuah besaran yang memiliki arah. Vektor juga
dapat digambarkan sebagai panah yang menunjukan arah vektor dan panjang
garisnya disebut juga Besar Vektor.

Vektor Secara Ilmu Ukur

Secara aljabar, vektor dalam dimensi dua atau bidang (R2) adalah pasangan
terurut dari bilangan real (x, y), dengan x dan y adalah komponen-komponen vektor
tersebut dan dalam dimensi tiga atau ruang (R3) vektor adalah pasangan terurut dari
bilangan real (x, y, z), dengan x, y dan z adalah komponen-komponen vektor
tersebut. Sehingga di dalam bidang kartesius suatu vektor dapat dinyatakan dengan
pasangan bilangan berurutan, misalnya diberikan sebuah titik A(x1,y1) maka

didapatkan ruas garis berarah dari titik pusat sumbu O(0,0) ke titik A yaitu OA .

Bentuk ruas garis berarah OA disebut sebagai vektor posisi dari titik A, sehingga
x 
didapatkan OA = (x1,y1) =  1  ; dengan x1 dan y1 merupakan komponen vektor .
 y1 
Dengan demikian suatu vektor yang bertitik pangkal O dengan titik ujung suatu titik
yang diketahui disebut vektor posisi. Koordinat titik yang diketahui itu merupakan
komponen-komponen vektor posisinya.
Perhatikan gambar berikut :

Y
B(xB,yB)

A(xA,yA)

X
O
Gambar 2.

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Vektor u dapat dituliskan :
 x  xA 
u = AB =  B 
 yB  y A 

 xA   xB 
dengan OA    dan OB   
 yA   yB 
disebut komponen vektor
Sehingga vektor u pada gambar 2 diatas dapat dinyatakan:
 x  xA   6  1   5 
u = AB =  B  =   =  
 yB  y A   5  2   3 
1 
Sedangkan OA    disebut vektor posisi titik A dan
 2
 6
OB    disebut vektor posisi titik B.
5

Panjang vektor u adalah u  52  32  25  9  34

Operasi pada vektor

1. Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor a dan b dapat dijumlahkan yang hasilnya a + b dengan
cara sebagai berikut :
Perhatikan gambar 3 berikut :

Gambar 3

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Dua vektor pada gambar 3 diatas dapat dijumlahkan dengan dua cara yaitu :
a). aturan segitiga vektor, yaitu pangkal b digeser ke ujung a sehingga:

a+b

b
a
Gambar 4

b). aturan jajaran genjang, yaitu pangkal b digeser ke pangkal a, kemudian


dilukis jajaran genjang, sehingga:

b a+b

a
Gambar 5

Jika kedua vektor mengapit sudut tertentu maka besarnya jumlah dua vektor
tersebut dapat dicari dengan menggunakan rumus aturan cosinus seperti
pada trigonometri yaitu:

a+b
b
 1800-  b

a
Gambar 6
Maka didapat :
( a + b )2 = a2 + b2 –2ab cos (1800 -  )
= a2 + b2 + 2ab cos 

Jadi a + b = a 2  b 2  2ab cos 

Sehingga jika  = 900 maka Cos = 0 maka a + b = a2  b 2

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (secara aljabar) maka hasil
penjumlahan vektornya adalah sebuah vektor yang komponennya merupakan hasil
penjumlahan komponen-komponen vektor penyusunnya.

Contoh:

 24   6 
Jika p = dan q = , maka p + q =   =  
  3  2    1
Jika p = 2i + 4j dan q = –3i – 2j, maka p + q = (2 – 3)i +(4–2)j = –i + 2j
Sifat penjumlahan vektor:
Jika a, b dan c adalah suatu vektor maka:
1) a + b = b + a ( sifat komulatif )
2) ( a + b ) + c = a + ( b + c ) ( sifat asosiatif )
3) Setiap vektor mempunyai elemen identitas,
yaitu vektor nol sehingga a + 0 = a + 0
4) Setiap vektor mempunyai invers (yaitu vektor negatif)
sehingga a + (- a) = 0
Dua vektor yang sama besar dan arahnya berlawanan dinamakan dua vektor yang
berlawanan

Contoh:
1) Buktikan bahwa sudut yang menghadap busur setengah lingkaran adalah
sudut siku-siku.
Bukti: Perhatikan gambar berikut :

A O C

Gambar 7

Kita tunjukkan bahwa vektor AB tegak lurus pada vektor BC dengan


memisalkan O sebagai pusat dari setengah lingkaran maka:

AB . BC = (OA  OB).( BO  OC)

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
= (OC  OB).(OB  OC)

= OC.OC  OB.OB
2 2
= OC  OB = O ( terbukti )

karena OC dan OB mempunyai panjang yang sama.


2) Diketahui vektor :
 1
 
a = ; b = dan c =   2 
 3 
 
Tentukan x jika : a) x = a + b
b) x + a = c
Penyelesaian :
a). x = a + b
  1  2  1
     
=  2  +   1  = 1
 3    2 1
     
b). x + a = c  x = c - a
  1    1  0 
     
=   2 -  2  =   4
 3   3  0 
     
3) Ditentukan titik-titik P(2,7,8) dan Q(-1,1,-1). Tentukanlah dalam bentuk

komponen vektor yang diwakili oleh PR apabila R adalah titik pada PQ


1
sehingga PR = PQ dan berapa koordinat R.
3
Penyelesaian :

PQ = q – p

  1  2    3 
     
=  1   7    6
  1  8    9 
     

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
1 1
Karena PR = PQ sehingga komponen vector yang diwakili oleh PR =
3 3
  3  1
   
  6 =   2
  9   3
   

Misal koordinat titik R adalh (x,y,z) maka:


 1  x   2
     
PR = r – p    2  =  y  -  7 
  3  z  8
     

 x  1  2 1
       
 y  =   2 +  7  = 5
z   3  8  5
       
Jadi koordinat R (1,5,5)

2. Selisih Dua Vektor

Selisih dua vektor a dan b, dinyatakan sebagai a - b dapat dipandang


sebagai penjumlahan vektor a dengan invers vektor b atau -b ditulis a – b = a +
(- b) digambarkan sebagai berikut:

a
a -b b
a
a -b
b
a -b -b

Gambar 8

Contoh:
Diketahui dua titik P(-1,4,3) dan titik Q(2,1,-3)

Tentukan vektor PQ

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Penyelesaian :

PQ = OQ  OP

 2    1  3 
     
=  1    4     3
  3  3    6 
     

3. Perkalian Vektor dengan Skalar


Jika a suatu vektor dan k adalah skalar (bilangan nyata) maka perkalian
vektor a dengan skalar k ditulis ka atau ak merupakan vektor yang panjangnya
k a dan mempunyai arah yang sama dengan a, sedangkan - ka adalah vektor

yang panjangnya k a tetapi berlawanan arah dengan a. Dengan kata lain

didefinisikan :

k a = a + a + a +….+ a

sebanyak k suku
Sebagai contoh dapat digambarkan :

a
3a -2a

Gambar 12
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a). Jika ada 2 vektor yang sejajar, maka yang satu dapat dinyatakan
sebagai hasil perbanyakan vektor yang lain dengan skalar.
b). Untuk membuktikan dua vektor sejajar cukup membuktikan salah satu
vektor merupakan kelipatan vektor yang lain dalam bentuk komponen.

Contoh:
 4 
Misalkan p =   , maka |p|= 4 2  ( 2)2  20  2 5 , sehingga:
  2

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
 4   12 
3p = 3   =   dan | 3p | = 122  ( 6)2  180  6 5
  2   6

 4    2
– 1 p = – 1   =   dan | – 1 p | = ( 2)2  12  5
2 2 2 2
   1 

 2 
 
Misalkan r =   2  , maka | r | = 22  ( 2)2  12  9 = 3, sehingga
 1 
 

 2   8
   
–4r = 4   2  =  8  , dan | 4r | = ( 8)2  8 2  ( 4)2  144 = 12
 1   4
   

 2   1
   
1r = 1 2 =   1 , dan | 1 r | = 1  ( 1)2  ( 1 )2  2 1  1 1
2 2  
 1 2 2 4 2
 1   
   2

4. Rumus Pembagian pada Vektor


Pembagian Ruas Garis dalam Perbandingan m : n
Sebuah titik P membagi ruas garis AB dalam perbandingan m : n bila AP :

PB = m : n. P dikatakan membagi di dalam jika AP dan PB mempunyai arah


sama serta m dan n mempunyai tanda yang sama. Titik P dikatakan membagi di

luar jika AP dan PB mempunyai arah berlawanan serta m dan n mempunyai


tanda yang berlawanan.

A P B  AP : PB = 2 : 1
 AP : AB = 2 : 3

A P  AP : PB = 3 : –1
B
m n
 AP : AB = 3 : 2
A P B  AP : PB = m : n

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Rumus Pembagian:
a). Dalam Bentuk Vektor
B
mb  na
p=
b n P mn
p Jika P adalah titik tengah AB maka nilai
m
perbandingan m : n adalah 1 : 1, sehingga
O a A
diperoleh: p = 1 (a + b)
2
b). Dalam Bentuk Koordinat
mx B  nx A myB  ny A mzB  nz A
xp = yp = zp =
mn mn mn

Contoh Aplikasi Vektor


Perhatikan contoh soal berikut ini : ( gaya dan berat atau panjang garis)
Andaikan sebuah benda yang beratnya (W) adalah 304 N diangkat dengan
rantai seperti pada gambar.
Jika panjang a = b = 2,5 m. dan panjang

a b benda L = 2 m. Tentukan gaya yang terjadi


pada rantai a atau b !

L :
Penyelesaian
1
sin  = = 0,4   = 23,570
a  b=2,5 m 2,5
Maka : W 2 = a2 + b2 - 2ab cos 2
1 m 3042 = a2 + b2 - 2ab cos 520 24l
W
= a2 + a2 - 2aa cos 520 24l
W
= 2a2 - 2a2 cos 520 24l
= a2 ( 2 - 2. 0,68 )
= 0,64 a2
304 2
Sehingga a2 = = 144400 . a = 380 Jadi a adalah 380 N
0,64

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Soal Latihan
1). Nyatakan vektor AB pada gambar dalam bentuk komponen (matriks)

A
3

1 B

2 4
2). Buktikan bahwa jika a, b dan c adalah panjang sisi-sisi sebuah segitiga dan
 adalah sudut yang berhadapan dengan sisi dengan panjang a, maka
a 2  b2  c2  2bc cos  .

3). Tentukan komponen vektor AB jika titik A(2,4,3) dan B(1,-5,2), kemudian

tulislah vektor AB dalam satuan i, j dan k.

4). Tunjukkan bahwa vektor yang melalui titik-titik (2,2,3) dan (4,3,2) sejajar
dengan vektor-vektor yang melalui titik (5,3,-2) dan (9,5,-4).

5). Diketahui titik A (2,3,4) dan titik B (9,-11,18). Tentukan koordinat titik P, jika
titik P membagi AB didalam dengan perbandingan 5:2.
6). Sebatang baja W diangkat oleh rantai seperti pada gambar.
Jika diketahui W = 2000 N, L = 1,5 m dan gaya
yang terjadi pada rantai a dan b adalah 1500 N.
a b
Hitunglah panjang rantai a

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka:

1. Anton, Howard, Chris Rerres .,Elementery Linear Algebra,John Wiley & Sons,
2005.
2. Kreyzig, Erwin. (2003). Matematika Teknik Lanjutan. Edisi ke-6, Jakarta:
Erlangga
3. Purcell,Edwin J., Kalkulus dan Geometri Analitik II, Erlangga, Jakarta, 2003
4. Yusuf Yahya, D.Suryadi H.S., Agus Sumin, Matematika dasar Untuk Perguruan
Tinggi, Ghalia Indonesia, 2004

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 FALDY IRWIENSYAH, MTI http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai