Anda di halaman 1dari 15

1

MODUL PERKULIAHAN

ALJABAR LINIER
a. Definisi Vektor
b. Vektor secara ilmu ukur

(Pendahuluan)

Abstrak Sub-CPMK

Besaran yang menyatakan Mahasiswa dapat Menjelaskan :


besarnya kuantitas ada  Pengertian vektor
perbedaanya yaitu ada yang hanya  Vektor secara ilmu ukur
menunjukkan nilai saja, tetapi ada  Operasi pada vektor
yang menunjukkan nilai dan
arahnya, modul ini akan membahas
tentang pengertian Vektor, Vektor
secara ilmu ukur dan operasi pada
vektor

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

W112100052 Hendy Yusman F, M.Pd


TEKNIK TEKNIK SIPIL
01
Pengertian Vektor

Banyak kuantitas fisik, seperti luas, panjang, massa dan temperatur, dapat
dijelaskan secara lengkap apabila besaran kuantitas tersebut telah diberikan.
Kuantitas seperti ini dinamakan skalar. Kualitas fisik lainnya disebut vektor,
penjelasannya tidak begitu lengkap sehingga baik besarannya maupun arahnya
dapat dispesifikasikan. Sebagai contoh, angin yang bergerak pada umumnya
digambarkan dengan memberikan kecepatan dan arahnya, misalnya mendekati
20 km / jam.

Vektor-vektor dapat dinyatakan secara geometris sebagai segmen –


segmen garis terarah ataupun panah-panah di ruang-2 atau ruang-3; arah panah
menentukan arah vektor dan panjang panah menyatakan besarnya. Ekor panah
disebut titik awal (initial point) dari vektor, dan ujung panah dinamakan titik
terminal (terminal point). Vektor-vektor yang mempunyai panjang yang sama
dan arah yang sama dinamakan ekivalen, maka vektor yang ekivalen dianggap
sama walaupun vektor-vektor tersebut mungkin diletakkan didalam kedudukan
yang berbeda seperti pada gambar 1 (b)

(a) (b)

Gambar 1.
A
Pada gambar 1.a, titik awal vector v adalah A da titik terminalnya adalah B, maka
(a) (b)

dituliskan v= AB

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


2 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Vektor – vektor yang mempunyai panjang dan arah yang sama, seperti pada
gambar 1.b disebut ekivalen.

Untuk menuliskan panjang vektor v digunakan notasi |v|

Secara sederhana Vektor adalah sebuah besaran yang memiliki arah. Vektor juga
dapat digambarkan sebagai panah yang menunjukan arah vektor dan panjang
garisnya disebut juga Besar Vektor.

Vektor Secara Ilmu Ukur

Secara aljabar, vektor dalam dimensi dua atau bidang (R2) adalah pasangan

terurut dari bilangan real (x, y), dengan x dan y adalah komponen-komponen

vektor tersebut dan dalam dimensi tiga atau ruang (R3) vektor adalah pasangan

terurut dari bilangan real (x, y, z), dengan x, y dan z adalah komponen-komponen

vektor tersebut. Sehingga di dalam bidang kartesius suatu vektor dapat

dinyatakan dengan pasangan bilangan berurutan, misalnya diberikan sebuah titik

A(x1,y1) maka didapatkan ruas garis berarah dari titik pusat sumbu O(0,0) ke titik A

yaitu OA . Bentuk ruas garis berarah OA disebut sebagai vektor posisi dari titik A,

x 
sehingga didapatkan OA = (x1,y1) =  1  ; dengan x1 dan y1 merupakan
 y1 

komponen vektor . Dengan demikian suatu vektor yang bertitik pangkal O dengan

titik ujung suatu titik yang diketahui disebut vektor posisi. Koordinat titik yang

diketahui itu merupakan komponen-komponen vektor posisinya.

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


3 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perhatikan gambar berikut :

Y
B(xB,yB)

A(xA,yA)

X
O
Gambar 2.

Vektor u dapat dituliskan :

 x  xA 
u = AB =  B 
 yB  y A 

x  x 
dengan OA   A  dan OB   B 
 yA   yB 

disebut komponen vektor

Sehingga vektor u pada gambar 2 diatas dapat dinyatakan:

 x  xA   6  1   5 
u = AB =  B  =   =  
 yB  y A   5  2   3 

1 
Sedangkan OA    disebut vektor posisi titik A dan
 2

 6
OB    disebut vektor posisi titik B.
5

Panjang vektor u adalah u  52  32  25  9  34

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


4 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Operasi pada vektor

1. Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor a dan b dapat dijumlahkan yang hasilnya a + b dengan

cara sebagai berikut :

Perhatikan gambar 3 berikut :

Gambar 3

Dua vektor pada gambar 3 diatas dapat dijumlahkan dengan dua cara

yaitu :

a). aturan segitiga vektor, yaitu pangkal b digeser ke ujung a sehingga:

a+b

b
a

Gambar 4

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


5 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
b). aturan jajaran genjang, yaitu pangkal b digeser ke pangkal a,

kemudian dilukis jajaran genjang, sehingga:

b a+b

a
Gambar 5

Jika kedua vektor mengapit sudut tertentu maka besarnya jumlah dua

vektor tersebut dapat dicari dengan menggunakan rumus aturan cosinus

seperti pada trigonometri yaitu:

a+b
b
 1800-  b

a
Gambar 6

Maka didapat :

( a + b )2 = a2 + b2 –2ab cos (1800 -  )

= a2 + b2 + 2ab cos 

Jadi a + b = a2  b2  2ab cos 

Sehingga jika  = 900 maka Cos = 0 maka a + b = a2  b 2

Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (secara aljabar) maka hasil

penjumlahan vektornya adalah sebuah vektor yang komponennya merupakan

hasil penjumlahan komponen-komponen vektor penyusunnya.

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


6 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh:

 2   4  24   6 
Jika p =   dan q =   , maka p + q =   =  
  3  2   3  2    1
Jika p = 2i + 4j dan q = –3i – 2j, maka p + q = (2 – 3)i +(4–2)j = –i + 2j
Sifat penjumlahan vektor:

Jika a, b dan c adalah suatu vektor maka:

1) a + b = b + a ( sifat komulatif )
2) ( a + b ) + c = a + ( b + c ) ( sifat asosiatif )
3) Setiap vektor mempunyai elemen identitas,
yaitu vektor nol sehingga a + 0 = a + 0

4) Setiap vektor mempunyai invers (yaitu vektor negatif)


sehingga a + (- a) = 0

Dua vektor yang sama besar dan arahnya berlawanan dinamakan dua vektor

yang berlawanan

Contoh:

1) Buktikan bahwa sudut yang menghadap busur setengah lingkaran adalah


sudut siku-siku.
Bukti: Perhatikan gambar berikut :

A O C
Gambar 7

Kita tunjukkan bahwa vektor AB tegak lurus pada vektor BC dengan

memisalkan O sebagai pusat dari setengah lingkaran maka:

AB . BC = (OA  OB).(BO  OC)

= (OC  OB).(OB  OC)

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


7 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
= OC .OC  OB .OB

2 2
= OC  OB = O ( terbukti )

karena OC dan OB mempunyai panjang yang sama.

2) Diketahui vektor :
  1  2   1
     
a = 2 ; b =  1 dan c =   2 
 3   2  3 
     

Tentukan x jika : a) x = a + b

b) x + a = c

Penyelesaian :

a). x = a + b

  1  2   1
     
=  2  +   1  =  1
 3    2  1
     

b). x + a = c  x = c - a

  1    1  0 
     
=   2 -  2  =   4
 3   3  0 
     

3) Ditentukan titik-titik P(2,7,8) dan Q(-1,1,-1). Tentukanlah dalam bentuk

komponen vektor yang diwakili oleh PR apabila R adalah titik pada PQ


1
sehingga PR = PQ dan berapa koordinat R.
3
Penyelesaian :

PQ = q – p

  1  2    3 
     
=  1   7    6
  1  8    9 
     

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


8 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
1 1
Karena PR = PQ sehingga komponen vector yang diwakili oleh PR =
3 3

  3  1
   
  6 =   2
  9   3
   

Misal koordinat titik R adalh (x,y,z) maka:

 1  x   2
     
PR = r – p    2  =  y  -  7 
  3  z   8 
     

 x  1  2 1
       
 y  =   2 +  7  = 5
z   3 8 5
       

Jadi koordinat R (1,5,5)

2. Selisih Dua Vektor

Selisih dua vektor a dan b, dinyatakan sebagai a - b dapat dipandang

sebagai penjumlahan vektor a dengan invers vektor b atau -b ditulis a – b = a

+ (- b) digambarkan sebagai berikut:

a -b a
a b
b
a -b a -b
-b

Gambar 8

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


9 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh:

Diketahui dua titik P(-1,4,3) dan titik Q(2,1,-3)

Tentukan vektor PQ

Penyelesaian :

PQ = OQ  OP

 2    1  3 
     
=  1    4     3
  3  3    6 
     

3. Perkalian Vektor dengan Skalar


Jika a suatu vektor dan k adalah skalar (bilangan nyata) maka perkalian

vektor a dengan skalar k ditulis ka atau ak merupakan vektor yang

panjangnya k a dan mempunyai arah yang sama dengan a, sedangkan - ka

adalah vektor yang panjangnya k a tetapi berlawanan arah dengan a.

Dengan kata lain didefinisikan :

k a = a + a + a +….+ a

sebanyak k suku

Sebagai contoh dapat digambarkan :

a
3a -2a

Gambar 12

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


10 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

a). Jika ada 2 vektor yang sejajar, maka yang satu dapat dinyatakan
sebagai hasil perbanyakan vektor yang lain dengan skalar.
b). Untuk membuktikan dua vektor sejajar cukup membuktikan salah satu
vektor merupakan kelipatan vektor yang lain dalam bentuk komponen.

Contoh:

 4 
Misalkan p =   , maka |p|= 4 2  ( 2)2  20  2 5 , sehingga:
  2
 4   12 
3p = 3   =   dan | 3p | = 122  ( 6)2  180  6 5
  2   6
 4    2
– 1 p = – 1   =   dan | – 1 p | = ( 2)2  12  5
2 2 2 2
   1 

 2 
 
Misalkan r =   2  , maka | r | = 22  ( 2)2  12  9 = 3, sehingga
 1 
 

 2   8
   
–4r = 4   2  =  8  , dan | 4r | = ( 8)2  8 2  ( 4)2  144 = 12
 1    4
   

 2   1
   
1r = 1 2 =   1 , dan | 1 r | = 1 (1)2  ( 1 )2  2 1  1 1
2 2  
 1 2 2 4 2
 1   
   2 

4. Rumus Pembagian pada Vektor


Pembagian Ruas Garis dalam Perbandingan m : n

Sebuah titik P membagi ruas garis AB dalam perbandingan m : n bila AP

: PB = m : n. P dikatakan membagi di dalam jika AP dan PB mempunyai

arah sama serta m dan n mempunyai tanda yang sama. Titik P dikatakan

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


11 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
membagi di luar jika AP dan PB mempunyai arah berlawanan serta m dan n

mempunyai tanda yang berlawanan.

A B  AP : PB = 2 : 1
P
 AP : AB = 2 : 3

A P  AP : PB = 3 : –1
B
 AP : AB = 3 : 2
m n
A P B  AP : PB = m : n

Rumus Pembagian:

a). Dalam Bentuk Vektor


B
mb  na
p=
b n P mn
p
m
Jika P adalah titik tengah AB maka nilai
O a A perbandingan m : n adalah 1 : 1, sehingga
diperoleh: p = 1 (a + b)
2
b). Dalam Bentuk Koordinat

mx B  nx A my B  ny A mzB  nz A
xp = yp = zp =
mn mn mn

Contoh Aplikasi Vektor


Perhatikan contoh soal berikut ini : ( gaya dan berat atau panjang garis)
Andaikan sebuah benda yang beratnya (W) adalah 304 N diangkat dengan
rantai seperti pada gambar.
Jika panjang a = b = 2,5 m. dan panjang

a b benda L = 2 m. Tentukan gaya yang


terjadi pada rantai a atau b !

L
2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
12 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penyelesaian :
1
sin  = = 0,4   = 23,570
a  b=2,5 m 2 ,5
Maka : W 2 = a2 + b2 - 2ab cos 2
1 m 3042 = a2 + b2 - 2ab cos 520 24l
W
= a2 + a2 - 2aa cos 520 24l
W
= 2a2 - 2a2 cos 520 24l
= a2 ( 2 - 2. 0,68 )
= 0,64 a2
304 2
2
Sehingga a = = 144400 . a = 380 Jadi a adalah 380 N
0,64

Soal Latihan
1). Nyatakan vektor AB pada gambar dalam bentuk komponen (matriks)

A
3

1 B

2 4

2). Buktikan bahwa jika a, b dan c adalah panjang sisi-sisi sebuah segitiga
dan  adalah sudut yang berhadapan dengan sisi dengan panjang a,
maka a 2  b2  c 2  2bc cos .

3). Tentukan komponen vektor AB jika titik A(2,4,3) dan B(1,-5,2), kemudian

tulislah vektor AB dalam satuan i, j dan k.

4). Tunjukkan bahwa vektor yang melalui titik-titik (2,2,3) dan (4,3,2) sejajar
dengan vektor-vektor yang melalui titik (5,3,-2) dan (9,5,-4).

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


13 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
5). Diketahui titik A (2,3,4) dan titik B (9,-11,18). Tentukan koordinat titik P,
jika titik P membagi AB didalam dengan perbandingan 5:2.
6). Sebatang baja W diangkat oleh rantai seperti pada gambar.
Jika diketahui W = 2000 N, L = 1,5 m dan gaya
yang terjadi pada rantai a dan b adalah 1500
a b
N. Hitunglah panjang rantai a

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


14 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka:

1. Anton, Howard, Chris Rerres .,Elementery Linear Algebra,John Wiley & Sons,
2005.
2. Kreyzig, Erwin. (2003). Matematika Teknik Lanjutan. Edisi ke-6, Jakarta:
Erlangga
3. Purcell,Edwin J., Kalkulus dan Geometri Analitik II, Erlangga, Jakarta, 2003
4. Yusuf Yahya, D.Suryadi H.S., Agus Sumin, Matematika dasar Untuk
Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, 2004

2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


15 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai