MODUL PERKULIAHAN
Perancangan
Jalan Rel
JALAN REL,
PENGELOMPOKAN DAN
DIMENSI RUANGNYA
Abstract Kompetensi
Menjelaskan tentang Jalan Rel, Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
Pengelompokan, dan Dimensi Ruangnya tentang jalan rel, pengelompokan, dan
dimensi ruangnya
01
Teknik Sipil W112100040 Mukhlisya Dewi Ratna Putri
SARANA ANGKUTAN KERETA API
Struktur Jalan Rel
a) struktur bagian atas, yaitu bagian lintasan, terdiri atas rel. ban-
talan dan penambat rel,
Gaya yang ditimbulkan oleh kereta api yang melintas di atas jalan rel harus
ditalian oleh struktur jalan rel. Gaya-gaya dimaksud ialah:
a) gaya vertikal,
Gaya vertikal akan diterima oleh kedua rel, diteruskan kepada balas melalui
perantaraan bantalan, oleh balas diteruskan kepada tanah dasar berdasarkan
prinsip penyebaran beban. Selanjutnya beban yang diterima oleh tanah dasar ini
akan diteruskan kepada badan jalan rel juga dengan prinsip penyebaran beban,
dengan demikian maka tekanan spesifik pada badan jalan ret akan menjadi kecil,
sehingga diharapkan tidak melebihi kuat dukung badan jalan relnya. Untuk itu
maka ketebalan balas secala teknis harus melıcukupi. Sedangkan gaya horisontal
terutama akan ditahan oleh balas, karena itu maka peletakan bantalan pada balas
harus sedemikian sehingga balas dapat ınenahan gaya horisontal yang harus
ditahannya.
Gaya vertikal
Gaya vertikal berasal dari berat kereta api dan merupakan beban yang paling besar
yang diteriina oleh struktur jalan rel. Gaya vertikal ini dapat menyebabkan
terjadinya defleksi vertikal. Besar dan asal beban vertikal diuraikan berikut int.
a) Gaya lokomotif
Perhitungan beban gandar (axle foad) dan beban roda pada masing- masing jenis
lokomotif dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada lokomotif CC terdapat 2 kelompok berat, yaitu: Lokomotif CC-201 dan CC-
203, dengan berat 84 ton, sehingga beban gandamya 14 ton, dan Lokomotif CC-
202 dengan berat 108 ton atau beban gandar 18 ton.
Gerbong digunakan unruk angkutan barang. Prinsip beban ialah sama dengan
lokomotif dan kereta. Satu gerbong dapat terdiri atas 2 gandar (tanpa bogie) atau 4
gandar (dengan bogie).
d) Faktor Dinamis
Akibat dari beban dinamik kendaraan jalan rel, maka timbul faktor dinamik.
Untuk mentransformasi gaya statis ke gaya dinamis digunakan faktor dinamis
sebagai berikut:
Ip : faktor dinamis
Gaya ini disebabkan oleh “snake motion” kereta api, gaya angin yang bekerja
pada kereta api (sisi kanan/kiri) dan gaya sentrifugal sewaktu kereta api melintasi
tikungan.
Gaya ini disebabkan oleh gayapengereman, gesekan antara roda kereta api dengan
kepala rel, gaya akibat kembang susut rel dan gaya berat jika jalan rel berupa
tanjakan/turunan. Distribusi Beban Kereta Api pada Lapisan Subgrade Roda
kereta api memberikan gaya vertikal dan horisontal pada rel.Menurut Profilidis
(2006), skematika distribusi gaya dari roda pada subgrade adalah sebagai berikut:
Sarana angkutan api konvensional merupakan rangkaian yang terdiri dari lokomotif dan
sejumlah rangkaian gerbong atau kereta untuk mengangkut orang atau barang.
Komponen Sarana Penggerak dan Pengangkut Kereta Api Menurut Hartono (2012),
komponen utama pada kereta api adalah sebagai berikut:
• Lokomotif
• Kereta Rel Diesel dan Kereta Rel Listrik
• Kereta dan Gerbong.
Komponen Utama dalam Struktur Jalan Rel Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 60 Tahun 2012, konstruksi jalan rel adalah sebagai berikut:
• Konstruksi rel bagian atas:
2021 Perancangan Jalan Rel
5 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1) Rel
2) Sambungan rel
3) Bantalan
4) Penambat rel
5) Balas
• Konstruksi rel bagian bawah:
1) Badan jalan
2) Proteksi lereng
3) Drainase
Jalan rel dapat dikelompokan menurut beberapa cara sesuai dengan kebutuhan dan sudut
pandangnya, di antaranya ialah pengelompokan sebagai berikut:
Jumlah jalur yang dimaksud di dalam pengelompokan ini ialah jumlah jalur pada lintas bebas.
Sesuai dengan jumlah jalur yang dimaksudkan di atas, pengelompokannya ialah sebagai
berikut:
a) Jalur tunggal (single track): Jumlah jalur pada lintas bebas hanya satu dan digunakan
untuk melayani arus kereta api dari dua arah,
b) Jalur ganda (double track): Juinlala jalur pada lintas bebas dua buah; masing-masing
jalur hanya digunakan untuk melayani arus kereta api dari satu arah saja.
4. RUANG BANGUN
Ruang bangun adalah ruang di sisi jalan rel yang senantiasa harus bebas dari segala bangunan
tetap. Batas ruang bangun diukur dari sumbu jalan rel pada tinggi 1 meter sampai 3,55 meter.
Jarak ruang bangun tersebut ditetapkan sebagai berikut :
1. Banks, J.H. 2002. Introduction to Transportation Engineering. MacGraw Hill. 2nd Edition.
Boston. 502 p.
2. Berto, O. 2004. Permasalahan dan Strategi Pengembangan Perkeretaapian Indonesia.
Seminar Nasional Masa Depan Perkeretaapian di Indonesia. Universitas Soegijopranoto,
Semarang, 17 Februari 2004.
3. Bowersox, D., Calabro, P.T & Wagenheim, G.D. 1981. Introduction to Transportation.
Macmillan Publishing Co., Inc. New York. 400 p.
4. Hidayat, H. & Rachmadi. 2001. Rekayasa Jalan Rel. Catatan Kuliah. Penerbit ITB.
Bandung.
5. Morlok, E.K. 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. (alih bahasa : Ir. John
Kelana Putra Hainim). Erlangga. Jakarta
6. Subarkah, I. 1992. Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita 1867 – 1992. Yayasan Pusat
Kesejahteraan Karyawan Kereta Api. Bandung. 145 p.
7. https://www.widodogroho.com/2016/08/penampakan-truck-berjalan-diatas-rel.html