Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

Perancangan
Jalan Rel
JALAN REL,
PENGELOMPOKAN DAN
DIMENSI RUANGNYA

Abstract Kompetensi
Menjelaskan tentang Jalan Rel, Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
Pengelompokan, dan Dimensi Ruangnya tentang jalan rel, pengelompokan, dan
dimensi ruangnya

Fakultas Teknik Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Sipil W112100040 Mukhlisya Dewi Ratna Putri
SARANA ANGKUTAN KERETA API
Struktur Jalan Rel

Kereta api dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana trans-


portasi bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya berjalan di atas
jalan rel. Secara umum, pada teknologi konvensional berupa Tekno-
logi Dua Rel Sejajar, jalan rel terbentuk dari dua batang rel baja
diletakkan di atas balok-balok melintang. Balok- balok inelintang int
disebut bantalan. Untuk menjaga agar supaya rel tetap pada
kedudukannya, rel tersebut ditambatkan pada bantalan dengan
menggunakan penambat rel. Dengan susunan dan tambatan yang
demikian maka susunan dan struktur rel-bantalan-penambat rel menjadi
suatu rangka yang kokoh. Rangka yang kokoh tersebut bersainbungan
secara iTieliianjang inenibentuk jalur yang disebut dengan sepur
(track). Sepur diletakkan di atas suatu alas yang disebut balas (bala.st),
yang selanjutnya di bawah balas terdapat lapisan tanah dasar
(subgrade), untuk jelasnya periksa Gambar Gambar Struktur Jalan
Rel Konvensional Dua Rel Sejajar

Gambar Truck Man dan Kereta Api


Truck MAN ini adalah truk yang dirancang khusus untuk bisa berjalan di rel. Truck MAN ini
dipakai di divisi perawatan jalan rel yang bisa berperan layaknya kereta api yang berjalan
diatas rel. Dengan begitu memudahkan para pekerja merawat rel kereta api maupun kabel
jaringan komunikasi kereta api di sepanjang rel kereta api.

2021 Perancangan Jalan Rel


2 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Selanjutnya komponen-komponen struktur jalan rel tersebut di atas
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut:

a) struktur bagian atas, yaitu bagian lintasan, terdiri atas rel. ban-
talan dan penambat rel,

b) struktur bagian bawah, yaitu bagian pondasi, terdiri atas balas


dan tanah dasar.

Gambar Struktur Jalan Rel Konvensional Dua Rel Sejajar

Gaya yang ditimbulkan oleh kereta api yang melintas di atas jalan rel harus
ditalian oleh struktur jalan rel. Gaya-gaya dimaksud ialah:

a) gaya vertikal,

b) gaya horisontal tegak lurus sumbu sepur, dan

c) gaya horisontal membujur searah sumbu sepur.

Gaya vertikal akan diterima oleh kedua rel, diteruskan kepada balas melalui
perantaraan bantalan, oleh balas diteruskan kepada tanah dasar berdasarkan
prinsip penyebaran beban. Selanjutnya beban yang diterima oleh tanah dasar ini
akan diteruskan kepada badan jalan rel juga dengan prinsip penyebaran beban,
dengan demikian maka tekanan spesifik pada badan jalan ret akan menjadi kecil,
sehingga diharapkan tidak melebihi kuat dukung badan jalan relnya. Untuk itu
maka ketebalan balas secala teknis harus melıcukupi. Sedangkan gaya horisontal
terutama akan ditahan oleh balas, karena itu maka peletakan bantalan pada balas
harus sedemikian sehingga balas dapat ınenahan gaya horisontal yang harus
ditahannya.

Gaya vertikal

Gaya vertikal berasal dari berat kereta api dan merupakan beban yang paling besar
yang diteriina oleh struktur jalan rel. Gaya vertikal ini dapat menyebabkan
terjadinya defleksi vertikal. Besar dan asal beban vertikal diuraikan berikut int.

a) Gaya lokomotif

2021 Perancangan Jalan Rel


3 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Lokomotif yang sekarang digunakan PT. Kereta Api (persero) ialah lokomotif
yang dituinpu oleh 2 bogie. Berdasarkan atas jumlah gandar (satu gandar terdiri
atas 2 roda) pada masing-masing bogie, secara garis besar lokomotif yang
digunakan dapat dikelompokkan atas 2 jenis, yaitu: Lokomotif BB yang masing-
masing bogie terdiri atas 2 gandar, dan Lokomotif CC yang masing-masing bogie
terdiri atas 3 gandar.

Perhitungan beban gandar (axle foad) dan beban roda pada masing- masing jenis
lokomotif dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pada lokomotif CC terdapat 2 kelompok berat, yaitu: Lokomotif CC-201 dan CC-
203, dengan berat 84 ton, sehingga beban gandamya 14 ton, dan Lokomotif CC-
202 dengan berat 108 ton atau beban gandar 18 ton.

b) Gaya Kereta (Car, Coach)

Kereta dipakai untuk angkutan penumpang. Kereta mempunyai karakteristik


kenyamanan dan kecepatan yang tinggi. Berat kerata (berisi penumpang) ialah
sekitar 40 ton. Kereta ditumpu oleh 2 bogie (Pb=20 ton), masing-masing bogie
terdiri atas 2 gandar, sehingga Pg= 10 ton, dan Ps=5 ton.

c) Gaya Gerbong ( Wagon)

Gerbong digunakan unruk angkutan barang. Prinsip beban ialah sama dengan
lokomotif dan kereta. Satu gerbong dapat terdiri atas 2 gandar (tanpa bogie) atau 4
gandar (dengan bogie).

d) Faktor Dinamis

Akibat dari beban dinamik kendaraan jalan rel, maka timbul faktor dinamik.
Untuk mentransformasi gaya statis ke gaya dinamis digunakan faktor dinamis
sebagai berikut:

2021 Perancangan Jalan Rel


4 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dengan:

Pd : gaya dinamis (ton)

Ps : gaya statis (ton)

Ip : faktor dinamis

Gaya Horisontal Tegak Lurus Sumbu Jalur Kereta Api

Gaya ini disebabkan oleh “snake motion” kereta api, gaya angin yang bekerja
pada kereta api (sisi kanan/kiri) dan gaya sentrifugal sewaktu kereta api melintasi
tikungan.

Gaya Horisontal Membujur Searah Sumbu Jalur Kereta Api

Gaya ini disebabkan oleh gayapengereman, gesekan antara roda kereta api dengan
kepala rel, gaya akibat kembang susut rel dan gaya berat jika jalan rel berupa
tanjakan/turunan. Distribusi Beban Kereta Api pada Lapisan Subgrade Roda
kereta api memberikan gaya vertikal dan horisontal pada rel.Menurut Profilidis
(2006), skematika distribusi gaya dari roda pada subgrade adalah sebagai berikut:

Sarana dan Prasarana

Sarana angkutan api konvensional merupakan rangkaian yang terdiri dari lokomotif dan
sejumlah rangkaian gerbong atau kereta untuk mengangkut orang atau barang.

Komponen Sarana Penggerak dan Pengangkut Kereta Api Menurut Hartono (2012),
komponen utama pada kereta api adalah sebagai berikut:
• Lokomotif
• Kereta Rel Diesel dan Kereta Rel Listrik
• Kereta dan Gerbong.
Komponen Utama dalam Struktur Jalan Rel Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 60 Tahun 2012, konstruksi jalan rel adalah sebagai berikut:
• Konstruksi rel bagian atas:
2021 Perancangan Jalan Rel
5 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1) Rel
2) Sambungan rel
3) Bantalan
4) Penambat rel
5) Balas
• Konstruksi rel bagian bawah:
1) Badan jalan
2) Proteksi lereng
3) Drainase

Pengelompokan Jalan Rel

Jalan rel dapat dikelompokan menurut beberapa cara sesuai dengan kebutuhan dan sudut
pandangnya, di antaranya ialah pengelompokan sebagai berikut:

a) Menurut lebar sepur


b) Menurut kecepatan maksimum yang diijinkan
c) Menurut kelandaian
d) Menurut jumlah jalur
e) Menurut kelas jalan rel

Ukuran lebar Spur yang digunakan di beberapa negara


2021 Perancangan Jalan Rel
6 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ukuran lebar Spur yang digunakan di Indonesia

Kecepatan Maksimum Yang Diijinkan Kelas Jalan Rel

Lintas Jalan Rel Menurut Kelandaian

Jumlah jalur yang dimaksud di dalam pengelompokan ini ialah jumlah jalur pada lintas bebas.
Sesuai dengan jumlah jalur yang dimaksudkan di atas, pengelompokannya ialah sebagai
berikut:
a) Jalur tunggal (single track): Jumlah jalur pada lintas bebas hanya satu dan digunakan
untuk melayani arus kereta api dari dua arah,
b) Jalur ganda (double track): Juinlala jalur pada lintas bebas dua buah; masing-masing
jalur hanya digunakan untuk melayani arus kereta api dari satu arah saja.

2021 Perancangan Jalan Rel


7 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada pengoperasian yang baik, kapasitas jalur ganda bahkan dapat mencapai lebih dari 2 kali
kapasitas jalur tunggal, hal ini disebabkan karena dengan jalur ganda tidak terjadi persilangan
kereta api yang berpapasan di lintas bebas.

Klasifikasi Jalan Rel di Indonesia

2021 Perancangan Jalan Rel


8 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Standart Jalan Rel di Indonesia

Ruang Bebas dan Ruang Bangun

1. PERSYARATAN TATA LETAK, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN


Persyaratan tata letak, tata ruang dan lingkungan meliputi persyaratan peruntukan lokasi,
pengalokasian ruang dan pengendalian dampak lingkungan
1. Peruntukan Lokasi
Pembangunan jalur kereta api harus sesuai dengan rencana trase jalur kereta api
yang sudah ditetapkan.
2. Pengalokasian Ruang
Pengalokasian ruang jalur kereta api diperlukan untuk kepentingan perencanaan
dan pengoperasian.
3. Pengalokasian Ruang untuk Perencanaan
Untuk kepentingan perencanaan, suatu jalur kereta api harus memiliki
pengaturan ruang yang terdiri dari :
• ruang manfaat jalur kereta api;
• ruang milik jalur kereta api; dan
• ruang pengawasan jalur kereta api.
Ketentuan mengenai ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta
api dan ruang pengawasan jalur kereta api sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. PENGALOKASIAN RUANG UNTUK PENGOPERASIAN


Untuk kepentingan operasi suatu jalur kereta api harus memiliki pengaturan ruang yang
terdiri dari :
1. ruang bebas;
2. ruang bangun.
2021 Perancangan Jalan Rel
9 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. RUANG BEBAS
Ruang bebas adalah ruang di atas jalan rel yang senantiasa harus bebas dari segala rintangan
dan benda penghalang; ruang ini disediakan untuk lalu lintas rangkaian kereta api. Ukuran
ruang bebas untuk jalur tunggal dan jalur ganda, baik pada bagian lintas yang lurus maupun
yang melengkung, untuk lintas elektrifikasi dan non elektrifikasi, adalah seperti yang tertera
pada Gambar 1-1, Gambar 1-2, Gambar 1-3, Gambar 1-4, Gambar 1-5, Gambar 1-6, Gambar
1-7 dan Gambar 1-8

4. RUANG BANGUN
Ruang bangun adalah ruang di sisi jalan rel yang senantiasa harus bebas dari segala bangunan
tetap. Batas ruang bangun diukur dari sumbu jalan rel pada tinggi 1 meter sampai 3,55 meter.
Jarak ruang bangun tersebut ditetapkan sebagai berikut :

2021 Perancangan Jalan Rel


10 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ruang Bangun Kereta Api

4. GAMBAR RUANG BEBAS LEBAR SEPUR 1067 mm DAN LEBAR SEPUR


1435 mm

2021 Perancangan Jalan Rel


11 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2021 Perancangan Jalan Rel
12 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1. Banks, J.H. 2002. Introduction to Transportation Engineering. MacGraw Hill. 2nd Edition.
Boston. 502 p.
2. Berto, O. 2004. Permasalahan dan Strategi Pengembangan Perkeretaapian Indonesia.
Seminar Nasional Masa Depan Perkeretaapian di Indonesia. Universitas Soegijopranoto,
Semarang, 17 Februari 2004.
3. Bowersox, D., Calabro, P.T & Wagenheim, G.D. 1981. Introduction to Transportation.
Macmillan Publishing Co., Inc. New York. 400 p.
4. Hidayat, H. & Rachmadi. 2001. Rekayasa Jalan Rel. Catatan Kuliah. Penerbit ITB.
Bandung.
5. Morlok, E.K. 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. (alih bahasa : Ir. John
Kelana Putra Hainim). Erlangga. Jakarta
6. Subarkah, I. 1992. Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita 1867 – 1992. Yayasan Pusat
Kesejahteraan Karyawan Kereta Api. Bandung. 145 p.
7. https://www.widodogroho.com/2016/08/penampakan-truck-berjalan-diatas-rel.html

2021 Perancangan Jalan Rel


13 Mukhlisya Dewi Ratna Putri, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai