Anda di halaman 1dari 10

Makalah Lingkungan Hidup

Mata Kuliah :

Perencanaan Jalan Rel (A)

Dosen :

Dr. Ir. AM. Pattinaja, Msi.

Disiapkan oleh :

Wulan Hanifah Khairunnisa

NPM : 4218210041

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA – 2019
Kata Pengantar

Pembahasan dalam moda transportasi memiliki efek pada penurunan dan stabilitas berbagai
aspek. Pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai beberapa poin yang berkaitan
dengan transportasi rel kereta api.

Terdapat 2 definisi dari Sistem transportasi, yang pertama adalah definisi dari sistem, sistem
merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara 1 variabel dengan variabel lain
dalam tatanan yang terstruktur, sedangkan yang kedua adalah definisi dari transportasi
adalah suatu usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan
orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain.

Sehingga dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistem transportasi
adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara berbagai variabel dalam suatu
kegiatan atau usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan
orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya secara terstruktur untuk tujuan tertentu.

Penulis

April, 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transportasi berfungsi sebagai media perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain.
Salah satu jenis transportasi yang umum digunakan sekarang adalah kereta api. Rel
digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa
memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang
dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan
dengan menggunakan paku rel, sekrup penambat, atau penambat e (seperti penambat
Pandrol). Rel adalah pijakan tempat menggelindingnya roda Kereta Api dan
berfungsi untuk meneruskan beban roda ke bantalan. Rel yang digunakan di
Indonesia menggunakan standar UIC dengan Standar: Rel 25 , Rel 33, Rel 44, Rel
52, dan Rel 60. Angka ini menunjukkan berat rel per 1 meter panjang.

Terdapat berbagai pilihan alternatif moda transportasi yang dapat digunakan oleh
masyarakat, pemilihan moda transportasi tersebut tergantung pada kemampuan dan
kepentingan masing – masing individu yang memanfaatkannya.

Dengan mempertimbangkan aspek harga, kenyamanan, keamanan dan lain


sebagainya, kereta api masih menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat
indonesia. Kereta api adalah salah satu moda transportasi yang berorientasi pada
kepentingan publik dan pelanggan (customer).

Terdapat berbagai keunggulan dari moda kereta api yang menyebabkan kereta api
dapat menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, salah satunya
adalah harga yang cukup terjangkau untuk berbagai kalangan serta kapasitas angkut
penumpang yang cukup besar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat jalan rel kereta api dalam aspek sosial?
2. Bagaimana kegunaan jalan rel kereta api berdasarkan aspek ekonomi?
3. Apa pengaruh jalan rel kereta api pada aspek budaya?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rel Kereta Api

Jalan rel kereta api (UK: Railway Tracks, US: Railroad Tracks) atau biasa disebut dengan
rel kereta api, merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian dan menjadi ciri khas moda
transportasi kereta api. Ya, karena rangkaian kereta api hanya dapat melintas di atas jalan
yang dibuat secara khusus untuknya, yakni rel kereta api. Rel inilah yang memandu
rangkaian kereta api bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
Dalam pengamatan secara awam, kita melihat rel sebagai jalan untuk lewat kereta api yang
terdiri atas sepasang batang rel berbahan besi baja yang disusun secara paralel dengan jarak
yang konstan (tetap) antara kedua sisinya. Batang rel tersebut ditambat (dikatikan) pada
bantalan yang disusun secara melintang terhadap batang rel dengan jarak yang rapat, untuk
menjaga agar rel tidak bergeser atau renggang.

B. Sejarah Rel Kereta Api

Perkembangan jalan rel kereta api dimulai pada abad ke-18 di Inggris. Perkembangannya di
Indonesia sendiri dapat dilihat dari jalan kereta lintas kemijen-tanggung sepanjang 26 km.

Prinsip jalan rel telah berkembang sejak 2.000 tahun yang lalu. Waktu itu sarana transportasi
untuk mengangkut penumpang dan barang masih sangat sederhana, yaitu dengan
menggunakan kereta roda. Jalan yang dilewati masih berupa jalan tanah yang berdebu.
Ketika jalan tanah tersebut diguyur hujan, kondisinya menjadi lembek dan kereta roda yang
lewat meninggalkan bekas cekungan pada tanah. Setelah kering, cekungan tersebut
mengeras, dan beberapa kereta roda yang lewat berikutnya juga melewati cekungan tersebut.
Ternyata dengan mengikuti cekungan tersebut, kereta roda dapat berjalan dengan lebih
terarah dan gampang, pengendara tinggal mengatur kecepatan kereta tanpa repot-repot lagi
mengendalikan arah kereta roda. Kemudahan transportasi dengan prinsip jalur rel inilah,
yang membuat jalur rel memiliki keunggulan tersendiri, sehingga terus berkembang hingga
menjadi jalur rel KA yang kita kenal sekarang ini.

C. Prinsip Rel Kereta Api

Prinsipnya, lapisan landasan (track foundation) ini dibuat untuk menjaga kestabilan trek rel
saat rangkaian KA lewat. Sehingga trek rel tetap berada pada tempatnya, tidak bergoyang-
goyang, tidak ambles ke dalam tanah, serta kuat menahan beban rangkaian KA yang lewat.
Selain itu, lapisan landasan juga berfungsi untuk mentransfer beban berat (axle load) dari
rangkaian KA untuk disebar ke permukaan bumi (pada gambar di atas adalah
Subsoil/Natural Ground).
Lapisan landasan merupakan lapisan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum
membangun trek rel, sehingga posisinya berada di bawah trek rel dan berfungsi sebagai
pondasi. Sebagaimana struktur pondasi pada suatu bangunan, lapisan landasan juga tersusun
atas lapisan-lapisan material tanah dan bebatuan.

D. Rel Kereta Dalam Aspek Ekonomi

Penggunaan rel kereta api secara ekonomi memiliki manfaat yang cukup banyak. Harga yang
terjangkau dalam pengoprasiannya dan ongkos bagi masyarakat. Jumlah pengangkutan
menggunakan transportasi ini juga relatif banyak sehingga lebih memudahkan banyak
penumpang. Untuk penyebaran barang menggunakan kereta api jauh lebih efektif dalam
kuantitas dan efektifitas waktu pengiriman. Manajemen pelaksanaan yang mudah semakin
memperbaiki pelaksanaan moda transportasi ini.

Dalam ruang lingkup ekonomi transportasi sangat memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia dalam pembangunan ekonomi, jika ditinjau dari segi makro ekonomi,
transportasi memegang peranan sentral dalam meningkatkan PDB nasional, ini dikarenakan
sifat dari transportasi mempunyai sifat derived demand yakni apabila penyediaan transpotasi
meningkat maka akan menyebabkan kenaikan dalam angka PDB atau dengan kata lain
transportasi dapat meningkatkan permintaan pada barang lain.
Peran moda transportasi, khususnya moda kereta api pada dasarnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam mempermudah dan mengakomondasi seluruh
aktifitasnya ekonomi dan sosial masyarakat. Peran lain dalam pembangunan ekonomi ini
adalah sebagai fasilitas bagi system produksi dan investasi sehingga memberikan dampak
positif pada kondisi ekonomi baik pada tingkat nasional maupun daerah dan dengan adanya
pertumbuhan ekonomi yang baik, akan membantu pemerintah dalam mengurangi angka
kemiskinan yang dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Biaya total variabel (biaya operasionalnya) perhitungan per hari cukup tinggi, namun biaya
variabel dalam per ton tiap km sangat rendah (karena kapasitas angkut besar) dibandingkan
dari perkembangan moda. Keuntungan lainnya :

 Memberikan pelayanan yang cepat


 Barang-barang yang banyak dapat diangkut
 Menawarkan akses yang baik sepanjang jalur itu. Rel KA dapat berfungsi sebagai
magnet industri
 Merupakan tipe transportasi yang bersih (relatif) Cocok untuk pengangkutan
penumpang, murah, nyaman, aman, khususnya untuk jarak < 500 km

E. Rel Kereta Dalam Aspek Budaya

Dalam pengoprasian kereta api ini memiliki dampak terhadap kebudayaan di masyarakat.
Sistem antrian yang diterapkan pada sistem transportasi ini contohnya. Mengajarkan pula
agar tenggang rasa dan saling menghormati sesama penumpang pengguna kereta api.

Masyarakat Pulau Jawa dan Sumatera termasuk beruntung karena sudah menikmati layanan
kereta meski mayoritas relnya merupakan warisan pemerintah era kolonial Belanda.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat di Pulau Jawa terdapat 6.324 km jalur
kereta yang tersedia, sayangnya hanya 3.600 km yang beroperasi. Sedangkan di Sumatera,
jalur kereta api yang aktif mencakup 1.369 km dari total 1.835 km yang tersedia. Masih
nihilnya fasilitas kereta barang dan penumpang di pulau lainnya di Indonesia, mendorong
pemerintah membuat program pembangunan jalur kereta api sepanjang 4.000 km lebih
diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp105,6 triliun. Langkah konkretnya,
pemerintah telah memulai pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi melalui
pengembangan jalur kereta api baru sepanjang 1.772 km di Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Di Kalimantan akan dibangun proyek Trans
Kalimantan sepanjang 2.428 km yang menghubungkan Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Juga ada pembangunan jalur kereta
api Trans Papua melalui pengembangan jaringan kereta sepanjang 390 km. Mencakup rute
kereta antar kota untuk rute Sorong-Manokwari-Nabire-Timika-Sarmi-Jayapura. Untuk
kereta barang, akan dibangun di Kota Manokwari dan Pelabuhan Jayapura.
Di zaman modern sekarang, kereta api masih favorit pemudik. Selain cepat, harganya juga
terjangkau. Pada musim mudik 2016, Kementerian Perhubungan memperkirakan mengalami
kenaikan jumlah penumpang sebanyak 4,63 persen menjadi 4.113.867 penumpang.

F. Rel Kereta Dalam Aspek Sosial

Perkeretaapian merupakan angkutan yang ramah lingkungan, dengan emisi gas buang kecil
dan pengembangan teknologi kereta berbasis energi listrik, memungkinkan sebagai moda
angkutan yang mampu menjawab masalah lingkungan hidup manusia di masa datang.

Keselamatan perjalanan akan lebih baik dibandingkan moda lainnya, karena mempunyai
jalur (track) dan fasilitas terminal tersendiri, sehingga tidak terpengaruh oleh kegiatan lalu
lintas non kereta api yang menjadikan sangat kecil terjadinya konflik dengan moda lainnya

Keandalan waktu cukup tinggi, karena selain mempunyai jalur tersendiri, kecepatan relatif
lebih konstan, sehingga kemudahan dalam pengaturan dan risiko keterlambatan kecil dan
tidak terlalu dipengaruhi oleh cuaca.

Dampak sosial dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial
akibat adanya aktivitas manusia. Pengertian lingkungan sosial dalam hal ini, adalah segala
sesuatu di sekitar manusia dan sistem interaksi, hubungan dan ikatan yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Karena itu dampak sosial merupakan perubahan yang
terjadi pada manusia dan masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan, rencana
usaha, atau kegiatan. Dampak sosial muncul ketika terdapat aktivitas proyek, program, atau
kebijaksanaan yang akan diterapkan pada suatu masyarakat. Bentuk intervensi ini berpotensi
mempengaruhi keseimbangan pada suatu struktur dan sistem masyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat, angkutan kereta api digunakan sebagai fasilitator untuk
memindahkan manusia dari satu tempat atau daerah kesuatu tempat atau daerah yang lain.
Hal ini sangat membantu masyarakat dalam mengadakan mobilitas dalam jumlah yang
relatif banyak.
Dalam pembangunan sosial, keberadaan moda kereta api menjadi pemersatu masyarakat
dalam betuk yang unik. Moda kereta api telah ada sejak lama, hal ini membuat moda kereta
api menjadi salah satu angkutan yang telah melekat pada masyarakat. Persatuan dan kesatuan
masyarakat dapat diwujudkan melalui berbagai cara dan jalan, salah satunya adalah melalui
moda transportasi khususnya moda transportasi kereta api.

Peran jaringan kereta api dalam membangun suatu bangsa telah dicatat dalam sejarah
berbagai negeri di dunia. Kereta api merupakan alat transportasi penting dalam revolusi
industri yang berfungsi menghubungkan sumber bahan baku, tenaga kerja, pusat produksi,
dan pasar hasil produksi. Lebih dari itu, kereta api membuka dan menghubungkan desa-desa
dan kota-kota dan merangkainya menjadi suatu unit ekonomi nasional. Seiring kemajuan
tenaga produktif ini tumbuhlah kesadaran di antara masyarakat yang tersentuh oleh jaringan
kereta api bahwa mereka merupakan bagian dari suatu nasional.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran jaringan kereta api dalam membangun suatu bangsa telah dicatat dalam sejarah
berbagai negeri di dunia. Kereta api merupakan alat transportasi penting dalam revolusi
industri yang berfungsi menghubungkan sumber bahan baku, tenaga kerja, pusat produksi,
dan pasar hasil produksi.

Selain itu, kereta api membuka dan menghubungkan desa-desa dan kota-kota dan
merangkainya menjadi suatu unit ekonomi nasional. Seiring kemajuan tenaga produktif ini
tumbuhlah kesadaran di antara masyarakat Indonesia yang tersentuh oleh jaringan kereta api
bahwa moda kereta api juga merupakan bagian yang sangat penting dari suatu negara.

B. Saran

Perlu peningkatan investasi dalam perkeretaapian dengan penambahan jaringan rel,


kapasitas angkut, dan meningkatkan kualitas pelayanan. Kebijakan transportasi semacam
inilah yang dapat menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan rakyat
kebanyakan.
Daftar Pustaka

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3957/1/Nurfadillah.pdf

https://heritage.kai.id/page/sejarah-perkeretapian

http://djka.dephub.go.id/sejarah-perkeretaapian-indonesia

http://jharwinata.blogspot.com/2018/06/keunggulan-dan-kelemahan-angkutan.html

http://keretaapikita.com/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan-kereta-api/

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3957/1/Nurfadillah.pdf

https://tirto.id/dahulu-kini-dan-masa-depan-ada-di-kereta-bNP3

http://alvionitagizella.blogspot.com/2011/02/penggunaan-moda-angkutan-kereta-api.html

Anda mungkin juga menyukai