Anda di halaman 1dari 27

PERENCANAAN JALAN REL LAMONGAN -BABAT

STASIUN LAMONGAN
LAMONGAN, JAWA TIMUR

DOSEN PEMBIMBING :
Dr.Abdul Samad,ST.,MT.

Disusun Oleh:
1. Rafli Achmaditama 202010340311174
2. M.Lukman Oky Mahendra 202010340311175
3. Chintya Putri Novita Ningtyas 202010340311202
4. Yusro Hayeema 202010340311297

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
STASIUN LAMONGAN “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah dapat memenuhi tugas
Dr.Abdul Samad,ST.,MT.pada mata kuliah rekayasa jalan rel.Selain itu,makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang rekayasa satsiun lamongan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari,bahwa makalah yang kmai buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan,Bahasa ,maupun penulisannya.Oleh karena
itu,saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pemvaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara Harfiah Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin.Menurut Miro (2005) transportasi adalah
usaha memindahkan,menggerakkan,mengangkut,atau mengalihkan suatu
objek dari suatu tempat ke tempat yang lain,dimana ditempat lain ini objek
tersebut lebih bermanfaatatau dapat berguna untuk tujuan-tujuan
tertentu.Transportasi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting
dalam segi kehidupan masyarakat.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
perkeretaapian,definisi dari kereta api adalah kendaraan dengan tenaga
gerak,baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian
lainnya,yang akan sedang bergerak di atas jalan rel yang terkait dengan
perjalanan kereta api.Kereta api sendiri terdiri dari lokomotif,kereta,dan
gerbong.
Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan
jangkauan dan lokasi kegiatan manusia ,barang-barang dan jasa.Dalam
kaitannya dengan kehidupan dan kegiatan manusia,transportasi mempunyai
peranan yang signifikan dalam aspek social,ekonomi,lingkungan,politik,dan
pertahanan-keamanan.
Kereta Api merupakan moda transportasi darat berbasis jalan rel yang
efisien dan efektif.Hal ini dibuktikan dengan daya angkutnya naik berupa
manusia ataupun barang,yang lebih besar dibandingkan dengan moda
transportasi darat lainnya.
Kereta Api saat ini merupakan sarana transportasi yang sangat diminati
oleh masyarakat.Jika dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya,kereta
api lebih ekonomis,tertib,dan aman.Semakin meningkatnya kebutuhan sarana
transportasi kereta api maka perlu adanya pembangunan yang mengarah pada
pengembangan perkeretaapian.
Kereta Api merupakan salah satu alternatif alat transportasi yang diminati
Sebagian besar masyarakat di Pulau Jawa .Hal ini disebabkan oleh jumlah
kecelakaan yang terjadi relative kecil dibandingkan dengan angkutan umum
lainnya.Selain waktu perjalanan juga lebih efektif dan efisien kereta api
diminati karena factor kemacetan lalu lintas dinilai relative kecil.
Pembangunan perkeretaapian ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
angkut dan meningkatkan mutu pelayanan kereta api agar berfungsi sebagai
angkutan umum yang murah,tertib,dan aman.Untuk mencapai tujuan
pembangunan perkeretaapian diperlukan dukungan prasarana yang
memadahi.Prasarana kereta api antara lain jembatan,terowongan,dan
sebagainya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub)berencana mengaktifkan Kembali
(reaktivasi) seluruh rek kereta api peninggalan Belanda di Pulau Jawa dan
Madura,yang saat ini mati.Saat ini total panjang rel mati di Pulau Jawa dan
Madura mencapai 1.600 km lebih.Direktur Jenderal Perkeretaapian
Kemenhub,Prasetyo Boeditjahjono,mengungkapkan pihaknya baru bisa
melakukan reaktivitasi secara bertahap.Sesuai rencana induk Kemenhub,jalur-
jalur rel mati bisa di reaktivitasi seluruhnya pada tahun 2030.Salah satu jalur
yang menjadi prioritas reaktivitasi adalah jalur Lamongan-Jombang (Babat-
Mondho) sepanjang 19,8 km.
Secara Geografis Lamongan terletak pada 6°51’ LS - 7°23’ LS dan
112°32’ BT - 112°34’ BT dan berbatasan langusng dengan laut jawa di sebelah
utara,sebelah timur dengan Kabupaten Gresik,sebelah selatan dengan
Kabupaten Mojokerto dan JOmbang,dan sebelah barat dengan Kabupaten
Bojonegoro dan Tuban.Secara geografis ,Pusat pemerintahan Kabupaten
Lamongan terletak 50 km sebelah barat Kota Surabaya,ibu kota Provinsi Jawa
Timur.
Terpilihnya Kabupaten Lamongan sebagai bagian rencana besar
pemerintah membentuk daerah metropolitan yang ada di Jawa Timur, yang
tergabung dalam GERBANG KERTOSUSILO, dengan tujuan untuk
pemerataan pembangun yang ada di Jawa Timur ,secara tidak langsung hal
tersebut juga akan berdampak pada daerah sekitar Kabupaten Lamongan
sebagai penunjang perekonomian dan pembangunan di daerah Jawa Timur
lainya.Kabupaten Lamongan juga terpilih menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
yang di tetapkan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , Tujuan
penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) tersebut adalah untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi agar lebih cepat lagi di suatu provinsi ,
Karena dua hal tersebut bertujuan untuk pemerataan pembangun serta
percepatan pertumbuhan ekonomi di suatu provinsi maka dari itu Infrastruktur
Transportasi harus juga memadai untuk rencana besar tersebut , karena jika
hanya mengandalkan Transportasi darat berupa kendaraan pribadi maupun
umum ,sangat kurang efesien jika menggunakan satu mode Transportasi darat
saja , Karena nantinya daerah penunjang dari Kabupaten Lamongan seperti
Jombang dan sekitarnya juga akan berdampak dari rencana pemerataan
pembangunan serta percepataan pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten
Lamongan serta daerah yang tergabung dalam GERBANG KERTOSUSILO
sebagai kawasan metopolitan di Jawa Timur. Maka dari itu diperlukan mode
transportasi massal yang nyaman serta efisien dan dapat mengurangi
kemacetan di daerah penunjang Kabupaten Lamongan, dan nantinya akan
terjadi peningkatan aktivitas masyarakat dari Lamongan-Jombang ataupun
sebaliknya untuk menempuh pendidikan bekerja ataupun bepergian sehinga
volume kendaraan dari Jombang-Modho-Babat akan mengalami kemacetan
seperti yang sekarang terjadi di daerah Babat sendiri sering terjadi penumpukan
volume kendaraan dikarenakan Babat merupakan persimpangan antara jalur
Surabaya-Semarang dengan Jalur Jombang-Tuban ,maka dari itu diperlukan
jalur kereta api Lamongan-jombang (Babat-Modho) untuk mengurangi
kemacetan dan beralih pada mode transportasi kereta api ,serta untuk
menunjang pertumbuhan ekonomi di jawa timur serta pemerataan
pembangunan yang akan dilakukan di Kabupaten Lamongan terutama wilayah
selatan menjadi wilayah yang maju, dan mensejahterakan masyarakat , secara
tidak langsung juga akan berdampak pada daerah sekitar dari Kabupaten
lamongan itu sendiri.dan itu selaras dengan Perda dan Rapinnas yang akan
melakukan reaktivasi pada jalur rel tersebut.
Salah satu sarana yang dapat dipertimbangkan dalam pemenuhan
kebutuhan akan transportasi masyarakat dilihat dari segi kualitas perjalanannya
adalah Kereta Api. Kereta Api adalah salah satu sarana transportasi massal
yang berbasis rel dalam melakukan pergerakan dan mengangkut
penumpang/barang. Sarana Kereta Api ini banyak diterapkan di berbagai
negara di dunia, karena dianggap sebagai salah satu sarana yang baik untuk
memenuhi pergerakan massal di tiap negara tersebut. Di Indonesia sendiri,
pemerintah khususnya Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, sedang
gencar untuk merencanakan pembangunan dan Reaktivasi jalan rel sebagai
sarana transportasi massal yang diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas di berbagai aspek (perhubungan, tata kota,
perekonomian, dan aspek lainnya).
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dalam penyusunan tugas Jalan Rel ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai Mata Kuliah Jalan Rel.
1.2.2 Tujuan
Merencanakan trase jalan rel antara Babat-Mondho yang tepat untuk
trase eksiting dan topografi daerah setempat.
a. Merencanakan bentuk geometri jalan rek kereta api antara
Lamongan-Jombang sesuai persyaratan yang ada.
b. Merencanakan struktur jalan rel standar untuk Kereta Ap
1.3 Manfaat
a. Dapat membuat rancanagan jalan rel dengan baik serta bisa menerapkannya.
b. Bermanfaat bagi pemerintah terhadap rencana perkembangan pembangunan
perkeretaapian serta penambahan mode transportasi bagi masyarakat
sehingga lebih banyak variasi dalam solusi pemanfaatan fasilitas
transportasi yang ada.
c. Kereta api merupakan mode transportasi yang cepat untuk menunjang
perekonomian serta melancarkan distribusi barang dan mengurangi polusi
udara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Perkeretaapian Stasiun Lamongan
Profil Stasiun Lamongan
Satsiun lamongan merupakan kereta api kelas I yang terletak di
Sidokumpul,Lamongan,pada ketinggian +2 meter,termasuk daerah operasi
VIII Surabaya dan merupakan stasiun aktif paling timur di kabupaten
lamongan.Stasiun ini adalah stasiun terminus untuk kereta api Komuter
Surabaya-Lamongan .
Bangunan stasiun lamongan merupakan bangunan peninggalan
masa hindia belanda.sebelum stasiun ini dibangun terlebih dahulu
dilakukan pembangunan jalur rel kereta api Surabaya (Pasarturi)-
Lamongan-Babat.pembanguna jalur tersebut dimulai dan selesai tahun
1990 oleh Netherlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS),perusahaan
kereta api swasta di Hindia Belanda,sepanjang 69 kilometer.
Proyek jalur Surabaya-Lamongan-Babat ini merupakan bagian dari
proyek besar jalur kereta api Gundih-Surabaya.Pengerjaan proyek besar
dilaksanakan 2 arah .Arah barat dimulai dari Gundih-Gambringan-
Kradenan-Cepu-Bojonegoro,sedangkan arah timur dari Surabaya
(Pasarturi)-Kandanagn -Sumari-Lamongan-Bojonegoro.Jadi proyek besar
tersebut akhirnya bertemu di stasiun Bojonegoro.

Identitas Stasiun Lamongan


Lokasi Jalan Panglima Sudirman 27/Raya
Gresik-Babat Sidokumpul, Lamongan,
Jawa Timur. 62212 Indonesia
Ketinggian +2m
Operator: Kereta Api Indonesia Daerah Surabaya
KAI commuter
Letak dari pangkal Km 188+574 lintas Gundih -Gambringan
-Bojonegoro -Surabaya Pasarturi
Jumlah peron 3(1 peron sisi yang agak tinggi dan
meninggi di kedua ujungnya serta 2 peron
pulau yang agak tinggi,tidak ada peron
diantara jalur 2 dan 3.
Jumlah jalur 4 jalur 2 dan 3,sepur lurus
Kode stasiun LMG 4413
Dibuka 1900

2.2 Jenis - Jenis Kereta Api yang Melewati Stasiun Lamongan


1. Penataran dhoho

Kereta api Dhoho merupakan kereta api local yang melayani jalur
kantong jawa timur.Dalam pengoperasiannya oleh KAI Commuter untuk
melayani jalur kantong Jawa Timur.Dalam pengoperasiannya,Kereta Api
ini memiliki rute yang memutar mulai Surabaya, Malang, Blitar, Kediri,
Kertosono, hingga Kembali ke Surabaya,dan sebaliknya.
Nama Dhoho diambil dari pusar pemerintahan Kerajaan kediri
,Daha,yang diperkirakan terletak di Kabupaten Kediri,sedangkan nama
Penataran diambil dari sebuah candi penataran yang terletak di Kecamatan
Ngelegok,Kabupaten Blitar,Jawa Timur.
Data teknis:

Kereta api ini beroperasi dengan 2 nama dalam sekali perjalanan dan
memiliki 2 rute yang mutar dari Surabaya hingga Kembali ke Surabaya atau
disebut (jalur kantong).Kereta api penataran yang tiba di Stasiun Blitar akan
berganti nama menjadi kereta api Dhoho sebelum Kembali ke Surabaya
Kota memalui Kertosono.namun sebaliknya,jika kereta api Dhoho dari
Kertosono berganti nama menjadi Penataran di Stasiun Blitar sebelum
melanjutkan perjalanan ke Surabaya Kota melalui Malang.
Lokomotif BB301 sempat digunakan sebagai lokomotif penarik
kereta api Dhoho dan Penataran hingga sekitar 2011,walaupun lokomotif
CC201 juga digunakan sebagai lokomotif penarik mulai 2004-2005 hingga
sekarang.Saat ini,beberapa perjalanan kereta api ini terkadang ditarik
menggunakan lokomotif CC206 .Kereta penumpang yang digunakan
berupa kereta kelas ekonomi dengan susunan tempat duduk 3-2.
2. Tumapel

Kereta api Tumapel adalah kereta api kelas ekonomi yang melayani
relasi Malang Kota Baru-Surabaya Kota (searah).Selama beberapa
tahun,nama “Tumapel” sempat menghilang dan jalir Malang-Surabaya
hanya dilayani oleh rangkaian kereta api Penataran ( Surabaya- Malang-
Blitar PP).namun sejak tanggal 1 juni 2014,PT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi VIII Surabaya Kembali menyematkan nama tersebut pada
KA yang banyak dimanfaatkan oleh kaum komuter dari Malang dan
Sidoarjo yang bekerja di kota Surabaya.Tarif KA Tumapel 4000 rupiah.
Nama Tumapel diambil dari nama sebuah wilayah yang
pernah dikuasai oleh Kerajaan Singosari oleh Ken Arok setelah membunuh
Tunggul Amentung,dan saat ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan
Singosari,Kabupaten Malang.dan didaerah tersebut juga terdapat candi
yang bernama Tumapel,atau masyarakat lokal lebih seri g mengenal Candi
Singosari.
2.3 Kelemahan dan Keunggulan Transportasi Kereta Api
Keuntungan:
 Kapasitas angkut besar sehingga memungkinkan untuk jangkauan
pelayanan transportasi orang dan barang jarak pendek,sedang,dan
jauhh.
 Penggunaan energi relative kecil
 Kehandalan keselamatan perjalanan lebih baik daripada moda
lain.karena kereta api mempunyai jalur sendiri sehingga tidak
terpengaruh oleh moda transportasi non-kereta api.
 Perjalanan relatif tepat waktu karena jalur sendiri
 Polusi,getara,kebisingan relative kecil
 Mempunyai aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan moda
transportasi air dan udara
 Tiketnya lebih terjangkau
Bila dibandingkan dengan transportasi lain,tiket kereta api relative
terjangkau.hal ini tentu dapat menghemat biaya travelling kita.harga
tiket kereta apuu juga lebih stabil,meski dakam musim liburan seperti
mudik atau libur panjang.
 Mengjangkau banyak rute
Jalur kereta api di Pulau Jawa memiliki banyak rute kota-kota
diseluruh pulau ini.Bukan hanya kota-kota besar seperti ibu kota
Provinsi,namun banyak juga rute kereta api ke Ibukota Kabupaten dan
kota-kota kecil lainnya.
 Tiket dapat dibeli online
Bisa beli lewat aplikasi dengan mudah,pilih kursi dan gerbong sesuai
keinginan,lalu bayar melalui pilihan pembayaran yang berbeda.E-tiket
akan langsung dikirim ke email dan bis akita gunakan untuk check in
mandiri di stasiun pada saat hari keberangkatan.
 Bagasi lapang
Tidak seperti pesawat yang mempunyai aturan bagasi ketat,jika di
kereta api kitab isa mmebawa barang bawaan tanpa khawatir dikenai
biaya tambahan.tetapi harus kita pastikan untuk menyimpan bagasi
ditempat yang tidak emnganggu penumpang lainnya,seperti di bagasi
overhead maupun dibawah kursi.
 Perjalanan lebih fleksibel
Tidak memakan banyak waktu dan lebih efisisen hanya dengan
check in menunjukkan identitas ktp kita yang sudah terdaftar di tiket
dan kita bisa dengan mudah langsung menuju ke peron keberangkatan
kita.
Kelemahan:
 Memerlukan fasiltas sarana dan prasarana yang khusus,yang tidak
bisa digunakan untuk moda transportasi lain.
 Membutuhkan investasi,biaya operasi,biaya perawatan dan tenaga
yang cukup besar Pelayanan orang dan barang hanya terbatas pada
jalurnya
2.4 Dasar Operasi KA menurut PP No.56 Tahun 2007
Dasar operasi KA mengacu pada PP 23 tahun 2007
Menimbang :
a. bahwa transportasi mempunyai peranan penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mewujudkan Wawasan
Nusantara, serta memperkukuh ketahanan nasional dalam usaha mencapai
tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi dalam sistem
transportasi nasional yang mempunyai karakteristik pengangkutan secara
massal dan keunggulan tersendiri, yang tidak dapat dipisahkan dari moda
transportasi lain, perlu dikembangkan potensinya dan ditingkatkan
peranannya sebagai penghubung wilayah, baik nasional maupun
internasional, untuk menunjang, mendorong, dan menggerakkan
pembangunan nasional guna meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. bahwa Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3479) tidak sesuai lagi
dengan kebutuhan dan perkembangan hukum dalam masyarakat,
perkembangan zaman, serta ilmu pengetahuan dan teknologi; d. bahwa
berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,
dan huruf c perlu dibentuk Undang-Undang tentang Perkeretaapian;
 Standar Pelayanan Minimum
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015

Jenis
No Uraian Indikator Tolak ukur
pelayanan
Stasiun besar/Sedang/Kecil
Maks 180 detik per nama
Bagi pengguna jalan Waktu
penumpang
Kehandalan
/kelenturan
Penjualan dan penukaran
1 Layanan
tiket kereta api(jumlah
penjualan Tersedia informasi ada/tidak
loket yang beroperasi
tiket Ketersediaan adanya tempat duduk
disesuaikan dengan calon
untuk seluruh kelas KA
penumpang dan waktu
rata rata per orang.
Luas Untuk 1 (orang) min 0,6 m2
Ruangan/tempat yang
Area bersih 100% terawatt
Kenyamanan disediakan untuk
2 Kondisi dan tidak berbau yang
Ruang tunggu penumpang sebelum
berawal dari dalam area
melakukan check in.
stasiun

2.5 Prasarana Infrastruktur Kereta Api


1. Jalan Kereta Api (Jalan Rel)
Jalan kereta api, yaitu jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel
dimana jalan rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja,
beton, atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di
atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya.
Fungsinya untuk mengarahkan jalannya kereta api, yang meliputi ruang
manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang
pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api seperti jembatan, bangunan
hikmat untuk drainase, underpass dan fly over dan terowongan.
Selain dibedakan oleh puncak kecepatannya, jalan kereta api juga
dibedakan oleh jumlah track pada lintasannya :
a. Single track, jalan kereta api yang terdiri dari satu track pada
lintasannya.
b. Double track, jalan kereta api yang terdiri dari dua track pada
lintasannya.
c. Multi track, jalan kereta api yang terdiri dari tiga atau lebih track pada
lintasannya.
Secara konstruksi, jalan rel dibagi menjadi dua bentuk konstruksi, yaitu :
a. Jalan rel dalam konstruksi timbunan, biasanya terdapat pada daerah
persawahan atau daerah rawa.
b. Jalan rel dalam konstruksi galian, umunya terdapat pada medan berupa
pegunungan dan berbukit.
Secara umum komponen penyusun jalan rel dijelaskan sebagai berikut :
a. Rel (Rail)
Merupakan batangan baja longitudinal yang berhubungan secara
langsung, dan memberikan tuntunan dan tumpuan terhadap pergerakan
roda kereta api secara berterusan.
b. Penambat (Fastening System)
Berfungsi untuk penghubung antara bantalan dengan rel sesuai
dengan jenis bantalan yang digunakan serta klasifikasi jalan rel yang
harus dilayani.
c. Bantalan (Sleeper)
Berfungsi menerima beban dari rel dan mendistribusikan
kelapisan balas dengan tingkat tekanan yang kecil, mempertahankan
system penambat untuk mengikat rel pada kedudukannya, dan menahan
pergerakan rel arah longitudinal, lateral dan vertikal.
d. Lapisan Pondasi Atas atau Lapisan Balas (Ballast)
Berfungsi untuk menahan gaya vertikal, lateral, dan
longitudinal yang dibebankan pada bantalan sehingga bantalan dapat
mempertahankan jalan rel pada posisi yang diisyaratkan.
e. Lapisan Pondasi Bawah atau Lapisan Subbalas (Subballast)
Berfungsi mengurangi tekanan di bawah balas sehingga dapat
didistribusikan kepada lapisan tanah dasar sesuai dengan tingkatannya.
f. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Berfungsi untuk menyediakan landasan yang stabil untuk
lapisan balas dan subbalas.
2. Stasiun Stasiun
Stasiun adalah tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk
melayani naik dan turunnya penumpang dan bongkar muat barang. Selain
itu, stasiun juga berfungsi sebagai tempat pengendali dan pengatur lalu
lintas kereta api.
Stasiun yang besar sering pula menjadi tempat perawatan kereta dan
lokomotif. Selama dalam perjalanan kereta api melewati banyak stasiun
tapi tidak disinggahi, stasiun-stasiun ini bertugas untuk memberi sinyal
dan mengatur kelancaran dalam beroperasi.
1. Emplasemen
Emplasemen yaitu kumpulan jalan rel di area stasiun dengan batas-
batas tertentu dan dilengkapi dengan alat pengaman. Pada lintas antara
Tanjungkarang sampai dengan
Kertapati terdapat 48 stasiun dengan panjang empalsemen yang terbagi
atas 3 kategori yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Emplasemen super panjang > 1200 m,
b. Emplasemen panjang dengan panjang 700-1200 m,
c. Emplasemen pendek dengan panjang < 700 m.
2. Wesel
Wesel merupakan penghubung antara dua jalan rel dan berfungsi untuk
mengalihkan/mengantarkan kereta api dari suatu sepur kesepur yang lain.
Panjang wesel sebaiknya merupakan kelipatan dari panjang rel, sehingga
akan memudahkan wesel kedalam sepur yang telah ada tanpa harus
melakukan pemotongan rel pada sepur yang telah ada.
Untuk memindahkan rel, digunakan wesel yang digerakkan secara
manual ataupun dengan menggunakan motor listrik. Pada kereta api
kecepatan tinggi dibutuhkan transisi yang lebih panjang sehingga
dibutuhkan pisau yang lebih panjang dari pada lintasan untuk kereta api
kecepatan rendah.

3. Persilangan
Apabila dua jalan rel dari dua arah yang terletak pada satu bidang saling
berpotongan, di tempat perpotongan tersebut harus dibuat suatu konstruksi
yang memungkinkan roda dapat lewat. Konstruksi tersebut disebut dengan
persilangan.
Berdasarkan sudut perpotongannya, terdapat dua jenis persilangan, yaitu
:
a. Persilangan siku-siku, yaitu apabila sudut perpotongannya 90o .
b. Persilangan miring, yaitu apabila sudut perpotongannya< 90o .
Persilangan miring dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Persilangan tajam, yaitu apabila sudut perpotongannya < 40o .
b. Persilangan tumpul, yaitu apabila sudut perpotongannya > 40o
4. Sistem Persinyalan
Persinyalan adalah seperangkat fasilitas seperti jaringan instalasi sinyal
baik manual, mekanik maupun elektrik, rumah sinyal, tiang sinyal, kawat
sinyal, saluran kawat sinyal dan tanda-tanda dan semboyan persinyalan.
Yang digunakan untuk memberikan isyarat berupa bentuk, warna, dan
cahaya yang memberikan isyarat untuk mengatur dan mengontrol
pengoperasian kereta api.
Sistem persinyalan saat ini masih menggunakan sistem blok mekanik
dan untuk mendukung keamanan perjalanan kereta api, semua stasiun
dengan emplasemen superpanjang diupayakan menggunakan sinyal muka
cahaya.
5. Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah seperangkat fasilitas seperti jaringan dan
instalasi pesawat telepon TOKA-PABX, dan tower radio yang digunakan
untuk menyampaikan informasi dan komunikasi guna membantu
keamanan, keselamatan dan kelancaran pengoperasian kereta api.
8. Listrik aliran atas, jaringan, dan tiang-tiangnya.
9. Perlintasan, seperti jalan, pintu, gardu, dan panel sel tenaga surya.
2.6 Sarana Kereta Api
Sarana angkutan kereta api konvensional merupakan rangkaian yang
terdiri dari lokomotif dan sejumlah rangkaian gerbong atau kereta untuk
mengangkut orang dan atau barang. Kereta api adalah kendaraan yang dapat
bergerak di jalan rel. (Undang-Undang tentang Perkeretaapian No.23, 2007)
Lokomotif berasal dari bahasa Latin, yaitu Locus yang berarti tempat
dan motive untuk penggerak. Saat ini, mayoritas lokomotif yang dipakai oleh
KAI berjenis lokomotif diesel. lokomotif diesel ini juga memiliki banyak
jenisnya, antara lain lokomotif diesel mekanis, lokomotif diesel elektrik dan
lokomotif diesel hidrolik.
 Lokomotif Diesel Mekanis
Pada lokomotif diesel mekanik ini menggunakan mesin diesel sebagai
sumber tenaga yang ditransfer ke roda melalui transmis mekanik. Sementara
untuk prinsip kerjanya mirip dengan mesin sepda motor atau mobil.
Lokomotif jenis ini biasanya bertenaga kecil maksimal 350 tenaga kuda.
Lokomotif diesel jenis mekanik ini biasanya dipakai utnuk langsiran,
menarik dan mendorong lokomotif lain, kereta penumpang atau gerbong
barang
 Lokomotif Diesel Elektrik
Lokomotif diesel elektrik adalah jenis lokomotif yang populasinya paling
banyak dimiliki oleh PT KAI. Pada lokomotif jenis ini, mesin diesel dipakai
untuk memutar generator agar mendapatkan energi listrik. Lalu, listrik
tersebut dipakai untuk menggerakkan motor listrik besar yang langsung
menggerakkan roda.
Lokomotif diesel elekrif juga menjadi pertama yang didatangakna ke
Indonesia untuk menggantikan lokomotif-lokomotif uap lainnya yang sudah
tua. Jenis-jenis lokomotif diesel elektrik yang dimiliki oleh PT KAI antara
lain adalah CC 201, CC 202, CC 203, CC 205, dan yang paling muda adalah
CC 206.
 Lokomotif Diesel Hidrolik
Pada lokomotif diesel hidrolik prinsip kerjanya adalah putaran mesin diesel
yang digunakan untuk memutar pompa yang akan memompa minyak.
Aliran minyak tersebut dialirkan dan didistribusikan ke turbin-turbin untuk
diubah menjadi tenaga putar yang akan memutar roda lokomotif. Jenis
lokomotif ini mampu menerjang banjir. Hal ini karena perangkat
kelistrikannya diletakkan di atas mesin.
Beberapa jenis lokomotif diesel hidrolik yang pernah dimiliki KAI antara
lain BB 300, BB 301, BB 304, BB 305, dan D 301. Sejak 2021, Indonesia
melalui PT INKA mulai memproduksi jenis lokomotif ini CC 300. Saat ini,
lokomotif tersebut dimiliki oleh Kementerian Perhubungan dan menjadi
lokomotif andalan saat terjadi banjir di beberapa wilayah.
Gerbong
Gerbong adalah sarana perkeretaapian yang ditarik lokomotif yang
digunakan untuk mengangkut barang. Dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor KM 43 Tahun 2010 tentang Standar Spesifikasi
Teknis Gerbong.
 Gerbong Datar
Gerbong datar merupakan gerbong tanpa badan dan atap untuk mengangkut
barang. Salah satu jenis gerbong datar adalah gerbong PPCW, P berarti
Platte wagen, P untuk selanjutnya menunjukkan empat ganda. Sementara C
berarti Container yang memiliki kunci untuk pengangkutan peti kemas.
W berarti Westinghouse Air Brake Company yaitu gerbong datar yang
menggunakan roda dengan empat gandar dan tipe rem udara bertekanan
produksi Westinghouse Air Brake Company. Gerbong datar difungsikan
untuk mengangkut rel peti kemas, baja coil, dan barang bongkaran.
Gerbong datar memiliki kode GD.
 Gerbong Terbuka
Gerbong terbuka merupakan gerbong yang memiliki badan tanpa atap untuk
mengangkut barang. Gerbong terbuka yang dimiliki Kereta Api Indonesia
memiliki kapasitas muat sampai 50 ton dengan kecepatan maksimal 80 km
per ja dan berat kosong 22 ton. Gerbong terbuka biasanya digunakan untuk
mengangkut batu bara, kricak, dan beragam komoditi lainnya. Gerbong ini
memiliki kode GB.
 Gerbong Tertutup
Gerbong tertutup merupakan gerbong yang memiliki badan dan atap yang
dapat dibuka atau ditutup untuk mengangkut barang. Gerbong tertutup yang
dimiliki Kereta Api Indonesia memiliki kapasitas muat sampai 50 ton
dengan kecepatan maksimal 80 km per jam dan berat kosong 22 ton.
Gerbang tertutup memberikan perlindungan barang-barang yang diangkut
dari cuaca (panas dan hujan). Komoditas yang diangkut adalah pupuk atau
semen dengan kode GT
 Gerbong Tangki
Gerbong tangki merupakan gerbong yang memiliki tangki untuk
mengangkut barang. KAI menggunakan gerbong ketel untuk angkutan
BBM, CPO, dan lateks dengan beragam kapasitas 30 dan 40 ton yang
dikodekan dengan GK

2.7 Grafik Perjalanan


PENUMPANG ANTAR KOTA

LOKAL DAN KOMUTER


BARANG

2.8 Kapasitas Lintas


Kapasitas lintas atau kapasitas jalur adalah kemampuan maksimum jalur
kereta api yang dapat dilewati kereta api dalam waktu 24 jam atau dalam periode
waktu tertentu.
Menghitung kapasitas lintas adalah formula yang dipakai oleh PT. KAI (
Kereta Api Indonesia ), dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Kapasitas lintas jalur rel tunggal (single track)
b. Kapasitas jalur rel ganda (double track)
Pada Stasiun lamongan ini termasuk Kapasitas jalur rel ganda (double track)
1728 ×
=
60 × +
Keterangan :
C = Kapasitas lintas ( KA / hari)
D = jarak stasiun ( km )
V = kecepatan operasi kereta ( km / jam )
t = waktu pelayanan sinyal ( menit)
 8,5 menit untuk sinyal mekanik
 5,5 menit untuk sinyal mekanik dengan blok
 2,5 menit untuk sinyal elektrik
 0,75 menit untuk sinyal elektrik dengan sistem pengoperasian terpusat.
E = efisiensi = 1
= ×
keterangan :
D = jarak antar seksi ( km )
= kecepatan operasional rerata KA ( km / jam )
= waktu tempuh rerata kereta ( menit)
Diketahui :
= 85-88 Km/jam (Asumsi 85 Km/jam)
= 19-70 menit (Asumsi 60 menit = 1 jam)
= × = 85 x 1 = 85 Km
× ×
= = = 27,65 Ka/hari
× × ,

2.9 Sistem Jalur


Jalur kereta api Lamongan adalah jalur kereta api yang mengitari wilayah
Lamongan, Jawa Timur. Seluruh jalur kereta api ini termasuk dalam Daerah
Operasi VIII Surabaya. Jalur ini merupakan kumpulan dari banyak segmen jalur
kereta api yang melayani perjalanan ke berbagai jurusan di Jawa. Jalur ini melayani
kereta api antarkota, lokal, dan komuter.

2.10 Sistem Persinyalan


Tipe persinyalan di stasiun Lamongan adalah Elektrik tipe sinyal Interlocking
Len digunakan dari tahun 2014 sampai sekarang.
Len Interlocking System (SIL) adalah produk sistem Interlocking berbasis PLC
yang dikembangkan oleh PT Len Industri.SIL digunakan sebagai Interlocking
Processor untuk mengontrol operasi peralatan outdoor seperti sinyal cahaya, sirkuit
track, mesin titik, dll.
Sistem Interlocking, suatu sistem yang melakukan pemrosesan perintah-perintah
pembentukan rute, sinyal dan pembalikan wesel, dengan mempertimbangkan
syarat-syarat keamanan yang telah terpenuhi di emplasmen maupun peta di blok.
2.11 Patok Jalan
Delineator (Patok Jalan) digunakan sebagai rambu pembatas jalan /
patok jalan. Delineator (Patok Jalan) biasa digunakan di jalur yang rawan
kecelakaan atau jalur berbahaya. Delineator (Patok Jalan) dipasang untuk
mengingatkan kepada pengendara guna untuk berhati-hati dengan jalur
tersebut.
Tanda patok atau tanda lainnya yang menunjukkan bahwa rangkaian
kereta api tidak boleh melampaui batas tanda ruang bebas. Semboyan ini
bertujuan agar antar-rangkaian kereta api tidak saling bersinggungan.

Pemeliharaan Delineator
Untuk menjaga kondisi delineator agar tetap berfungsi sebagaimana
mestinya, maka :
a. Segala benda – benda yang disekitar delineator yang dapat
mengakibatkan berkurangnya arti dan fungsi delineator tersebut harus
dihilangkan/disingkirkan; Delineator yang kotor harus dibersihkan
sehingga tampak jelas sekali;
b. Meluruskan kembali tiang yang bengkok sehingga kembali ke keadaan
semula. Secepatnya digantu delineator yang baru bila terjadi kehilangan
sama sekali atau rusak berat yang tak mungkin dapat diperbaiki lagi.
2.12 Frekuensi dan Kerapatan
Frekuensi Kereta Api Tahun 2018, 2025 dan 2030 Perhitungan frekuensi
kereta api dilakukan dengan memproyeksikan data-data reliasasi angkutan
kereta api tahun 2011 s/d tahun 2014. Dari hasil perhitungan didapatkan
perkiraan frekuensi kereta api tahun 2018 sebesar 94 KA/Hari, tahun 2025
sebesar 155 KA/hari dan tahun 2030 sebanyak 201 KA/Hari. Berdasarkan hasil
perhitungan kapasitas lintas eksisting, pada tahun 2018 dengan perkiraan
frekuensi kereta api sebesar 94 KA/Hari masih dapat ditampung oleh kapasitas
lintas jalur ganda kereta api antara Lamongan – Surabaya Pasarturi. Akan tetapi
pada tahun 2025 dan 2030 dengan perkiraan frekuensi kereta api sebesar 155
KA/Hari dan 201 KA/Hari, beberapa petak jalan rel sudah tidak mampu untuk
menampung frekuensi kereta api. Diperlukan upaya untuk meningkatkan
kapasitas lintas jalur kereta api antara Lamongan – Surabaya Pasarturi,
sehingga frekuensi kereta api dapat ditampung.
Perhitungan Kerapatan Setelah volume lalulintas (V) dan kecepatan rata
rata ruang (Ūsr) diperoleh, dapat dihitung besarnya kerapatan yang terjadi yaitu
hasil bagi antara volume lalulintas dengan kecepatan.
2.13 Waktu Pelayanan dan Sinyal
Kabupaten Lamongan dilalui oleh jalur rel ganda kereta api, yang
menjadi bagian dari Jalur rel Kereta Api Jakarta - Semarang - Surabaya.
Layanan kereta api di Kabupaten Lamongan didukung dengan keberadaan
dua stasiun kereta api, yakni Stasiun Babat dan Stasiun Lamongan. Waktu
tempuh dari stasiun Lamongan ke Stasiun Pasar Turi di Surabaya adalah 38
menit, sedangkan Perjalanan dari Stasiun Lamongan ke Stasiun Gambir
Jakarta membutuhkan waktu tempuh antara 9 jam 52 menit hingga 10 jam
54 menit. Perjalanan dari Stasiun Lamongan menuju ke Stasiun Babat
membutuhkan waktu tempuh 25 menit, sedangkan menuju ke stasiun
Bojonegoro dari Stasiun Babat dibutuhkan tempuh antara 59 menit hingga
1 jam 22 Menit.
Jadwal Kereta Api Kedatangan Di Stasiun Lamongan:

2.14 Menghitung Metode SWOT


Analisa Data Dengan Metode SWOT (Strength, Weaknessess, Opportunity and
Threats) Untuk mendapatkan strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas lintas, dilakukan dengan metode SWOT (Strength,
Weaknessess, Opportunity and Threats). Dalam melakukan analisa dengan
menggunakan metode SWOT ditetapkan variabel-variabel yang termasuk dalam
Kekuatan/Strength (S), Kelemahan/Weaknessess (W), Peluang/Opportunities (O)
dan Ancaman/Threats (T).
Variabel Kekuatan/Strength (S) yaitu :
▪ Geometri jalur ganda kereta api.
▪ Waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api.
▪ Tingkat pendidikan SDM.
▪ Perawatan jalur ganda kereta api.
▪ Perawatan wesel dan sinyal.
▪ Penempatan sinyal muka, sinyal masuk dan sinyal keluar sudah sesuai dengan
PM.
Variabel Kelemahan/Weaknessess (W) yaitu :
▪ Terlalu banyak perlintasan sebidang.
▪ Beberapa stasiun jaraknya terlalu jauh.
▪ Kecepatan rata-rata kereta api belum optimum.
▪ Sebagian sarana sudah tua.
▪ Masih terdapat taspat, baik taspat tetap maupun taspat sementara.
▪ Sistem persinyalan masih ada yang mekanik.
Variabel Peluang/Opportunities (O) yaitu :
▪ Minat terhadap angkutan kereta api meningkat.
▪ Program pemerintah membangun jalur ka ke pelabuhan dan bandara.
▪ Sistem pendanaan dengan skema KPS (kerjasama pemerintah swasta).
▪ Penerapan konsep multi operator di perkeretaapian.
▪ Pembangunan jalur kereta api perkotaan.
Variabel Ancaman/Threats (T) yaitu :
▪ Jalur KA rawan terhadap vandalisme
▪ Biaya pembangunan prasarana kereta api cukup mahal.
▪ Susahnya pembebasan tanah untuk pembangunan prasarana kereta api.
▪ Gangguan alam seperti banjir.
▪ Persaingan dengan moda transportasi lainnya
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Pembangunan double track atau double double track untuk jalur-jalur tertentu yang
mempunyai pergerakan tinggi baik untuk angkutan penumpang maupun barang.
Dan revitalisasi stasiun yang bertujuan untuk menghidupkan kembali potensial
yang akan memicu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar
dengan adanya aktivitas barn akibat revitalisasi stasiun.

2. Saran

Menambahkan ketersediaan komponen-komponen sarana kereta api, agar bila ada


komponen yang rusak bisa diganti dengan komponen baru. Sehingga kinerja
komponen juga lebih terjamin.

Anda mungkin juga menyukai