Dosen Pembimbing
Disusun Oleh
Arief Wiguna
Dewi Simarmata
Chrestella Devi
Adelya
UNIVERSITAS PANCASILA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
memadai.
perangkutan juga akan semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya jumlah
penduduk. Karena ruang yang terbatas, kota-kota besar seperti Jakarta tidak mampu
jalan dan angkutan umum berkapasitas kecilKondisi tersebut semakin parah dengan
munculnya emisi kendaraan yang dapat menimbulkan gangguan kondisi kesehatan dan
penurunan kualitas lingkungan. Selain itu, lamanya waktu yang dihabiskan di jalan
armada di jalan tanah, pemerintah merencanakan untuk membangun MRT (Mass Rapid
Transit) di sepanjang Jakarta. Rencananya akan dimulai dari Lebak Bulus dan akan
terus berkembang hingga menjangkau seluruh kota. Pembangunan ini diharapkan akan
perintah. Fungsi ini merupakan fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha
menyelamatkan jalannya perusahaan kearah pulau cita-cita, yakni kepada tujuan yang
telah direncanakan.
Melakukan suatu tugas, hanya mungkin dengan baik bila seseorang yang melaksanakan
tugas itu mengerti arti dan tujuan dari tugas yang dilaksanakan. Demikian pula seorang
Oleh karena itu, guna memeahami dengan jelas tentang pengawasan, perlu dijelaskan
khusus badan usaha, dan keinginan mereka yang melaksanakan pengawasan, maka
2. Rumusan Masalah
ISI
MRT (Mass Rapid Transit) adalah suatu sistem tranportasi perkotaan yang mempunyai 3
kriteria utama, mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi
tinggi), dan transit (berhenti di banyak stasiun di titik utama perkotaan.MRT (mass rapid
transit) secara harfiah dapat diartikan sebagai moda angkutan yang mampu mengangkut
penumpang dalam jumlah yang banyak (massal) dengan frekuensi dan kecepatan yang sangat
tinggi (rapid). Menurut modanya, MRT dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara
Bus MRT dapat dibedakan dengan bus angkutan biasa dan kendaraan lain karena biasanya
merupakan shuttle bus yang memiliki rute perjalanan tertentu dan beroperasi pada lajur khusus,
sehingga sering disebut buslane/busway. Pemisahan lajur ini dilakukan agar penumpang tidak
mengalami penundaan waktu perjalanan dan tidak terganggu oleh aktivitas moda angkutan lain
yang melintasi rute perjalanan yang sama. Busway sendiri biasanya bervariasi ada yang
berbentuk ganda (bus gandeng), bus tunggal, dan bus bertingkat. MRT jenis busway biasanya
membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan subway, monorel, ataupun tram.
sistem busway. MRT dalam bentuk subway pada prinsipnya memiliki kesamaan sistem
terhubung ke lokasi pusat kegiatan. Di Eropa Barat, subwaymerupakan salah satu moda
angkutan yang sangat populer dan seringkali dikenal dengan istilah metro system. Kota London
merupakan kota pertama yang menerapkan sistem subway sebagai moda angkutan massal
Tram merupakan bentuk MRT dengan moda angkutan mirip dengan kereta api, tetapi jalur
operasinya dapat terintegrasi dengan jalan raya. Tram dapat ditemukan di hampir semua kota
menengah dan besar di Eropa dan di beberapa kota besar di Amerika. Tram pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1807 di Inggris dan merupakan bentuk awal MRT di dunia. Dalam
operasionalnya, dikenal dua jenis tram: (1) tram yang jalur operasinya menyatu dengan jalur
lalu-lintas kendaraan; dan (2) tram yang memiliki jalur operasional tersendiri yang dikenal
Monorail merupakan MRT yang memiliki jalur tertentu dan biasanya tidak mengambil ruang
kota yang luas. MRT jenis ini biasanya memiliki jalur di atas jalan raya dan yang ditopang
dengan tiang-tiang yang sekaligus berfungsi untuk membentuk lintasan monorail. Berbeda
dengan MRT lainnya, monorailbiasanya hanya terdiri atas satu rute dengan sistem
lintasan loop dengan beberapa stasiun pemberhentian yang menghubungkan dengan MRT
lainnya maupun langsung ke lokasi kegiatan tertentu. Penggunaan monorail sudah banyak
dikembangkan di kota-kota metropolitan di dunia antara lain Moskow, Tokyo, dan Sydney.
Perkiraan Jakarta macet total : Saat ini pertumbuhan jalan di Jakarta kurang dari 1 persen per
tahun dan setiap hari setidaknya ada 1000 lebih kendaraan bermotor baru turun ke jalan di
Jakarta (Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta). Studi Japan International Corporation Agency
(JICA) 2004 menyatakan bahwa bila tidak dilakukan perbaikan pada sistem transportasi,
Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta berdasarkan hasil penelitian Yayasan
Pelangi pada 2005 ditaksir Rp 12,8 triliun/tahun yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar
dan biaya kesehatan. Sementara berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila
sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan
Polusi udara akibat kendaraan bermotor memberi kontribusi 80 persen dari polusi di Jakarta.
MRT Jakarta digerakan oleh tenaga listrik sehingga tidak menimbulkan emisi CO2
diperkotaan.
Berdasarkan studi tersebut, maka jelas DKI Jakarta sangat membutuhkan angkutan massal
yang lebih andal seperti MRT yang dapat menjadi alternatif solusi transportasi bagi masyarakat
Membangun sistem jaringan MRT bukanlah semata-mata urusan kelayakan ekonomi dan
finansial saja, tetapi lebih dari itu membangun MRT mencerminkan visi sebuah kota.
Kehidupan dan aktivitas ekonomi sebuah kota, antara lain tergantung dari seberapa mudah
warga kota melakukan perjalanan/mobilitas dan seberapa sering mereka dapat melakukannya
ke berbagai tujuan dalam kota. Tujuan Utama dibangunnya sistem MRT adalah memberikan
perjalanan/mobilitasnya dengan lebih andal, terpercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih
ekonomis.
Manfaat langsung dioperasikannya sistem MRT ini adalah mampu mengurangi kepadatan
kendaraan di jalan karena dengan adanya MRT diharapkan dapat mengalihkan masyarakat
– Dampak lingkungan : 0.7% dari total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun akan
dikurangi oleh MRT (Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT System 2005)
– Transit – Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk
merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada peningkatan
Pengembangan MRT dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi persoalan perangkutan
penumpang dalam jumlah besar, cepat, dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi. Dengan
mempergunakan MRT, ruang jalan akan jauh lebih efisien karena penggunaan kendaraan
Kereta rel listrik (KRL), kereta rel diesel (KRD), dan busway yang sudah dikembangkan di
dikategorikan sebagai MRT karena belum memenuhi kriteria sebagai sarana transportasi yang
deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya
( manusia, peralatan, mesin, organisasi ) kearah tercapainya suatu tujuan atau sasaran
manajemen.
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan
organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan manajemen adalah suatu
berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai.
Apabila terjadi penyimpangan dimana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula
tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya untuk mencapai tujuan atau sasaran
manajemen.
deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya
dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat
menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau
perkembangan tujuan.
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi
pelaksanaan kegiatan.
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
C. METODE-METODE PENGAWASAN
digunakan adalah:
• Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic dengan
• Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan informasi yang
dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari bawahan dengan relatif lebih
cepat.
• Evaluasi pelaksanaan.
• Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara ini
dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin ada dapat didiagnosis
b. Pengawasan Kuantitatif
1)Anggaran
anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-
2) Audit
•Internal Audit
•Ekternal Audit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar
keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang
3)Analisis break-even
pada volume berapa agar biaya total sehingga tidak mengalami laba atau rugi.
4) Analisis rasio
5) Bagian dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, seperti :
Bagan Ganti
a. Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain
serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan
dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu yang harus dijalankan
1. Tahap Penetapan Standar, Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target
•standar phisik
•standar moneter
•standar waktu
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan,
E.Syarat-syaratPengawasan
F.Jenis-jenisPengawasan
1. Pengawasan dari segi waktu, yang dipakai dalam pengawasan ialah perencanaan
2. Pengawasan dilihat dari segi obyektif, Pengawasan dari segi obyektif ialah
pengawasan terhadap produksi dan sebagainya. Ada juga yang mengatakan karyawan
daru segi obyek merupakan pengawasan secara administratif dan pengawasa operatif.
3.Pengawasan dari segi subyek, Pengawasan dari segi subyek terdiri dari
pengawasanintern dan pengawasan ekstern.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
MRT (Mass Rapid Transit) adalah suatu sistem tranportasi perkotaan yang mempunyai 3
kriteria utama, mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi
tinggi), dan transit (berhenti di banyak stasiun di titik utama perkotaan.MRT (mass rapid
transit) secara harfiah dapat diartikan sebagai moda angkutan yang mampu mengangkut
penumpang dalam jumlah yang banyak (massal) dengan frekuensi dan kecepatan yang sangat
tinggi (rapid).Pembangunan MRT ini diharapkan menjadi solusi dalam dunia transportasi di
memberikan manfaat bagi warga DKI Jakarta dalam menanggulangi kemacetan yang ada.
1. Upaya-upaya terobosan yang cukup kreatif yang dapat secara tidak langsung menunjang
pengembangan MRT perlu terus dikembangkan. Misalnya, program car free day.
2. Dalam kerangka pengembangan MRT yang terpadu, pemerintah harus mulai memikirkan
misalnya sarana angkutan feeder (antara) yang handal yang dapat menghubungkan rute MRT
3. Pemerintah juga perlu memperbaiki jalur-jalur pejalan kaki yang menghubungkan halte-halte
4. Pengembangan MRT sebaiknya dimulai dengan yang sederhana seperti busway. Lalu, seiring
dengan bertambah rumitnya sistem pergerakan di suatu kota, program berikutnya dapat
melibatkan moda yang lebih rumit pula seperti monorail, tram, atau subway.
Daftar Pustaka
https://austengineer.wordpress.com/2012/12/24/mass-rapid-transit-2/
http://www.jakartamrt.com/informasi-mrt/pertanyaan-umum/
http://shabrinac.blogspot.co.id/2012/11/proyek-mass-rapid-transit-mrt-jakarta.html