9015076OJT
UJI KOMPETENSI :
UP
GRESIK
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Mentor Pendamping 1
SPV. Senior Produksi D PLTU 34 Mentor Pendamping 2
Mengetahui,
Mentor Utama
Manajer Enjiniring dan QA (Pjs)
PT. PJB UP Gresik
Fahmy Ryadin
NID : 7603010JA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Telaahan Staf yang berjudul “Langkah Operasional dan Penyebab vakum condenser turun serta
pengaruhnya terhadap unit 4 Gresik” sebagai evaluasi terhadap program On the Job Training
(OJT) Angkatan XII yang diikuti penulis di PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.
Selama mengikuti program OJT, banyak sekali bimbingan dan bantuan yang diberikan
kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rahmanu, selaku General Manager PT. PJB UP Gresik.
2. Bapak Wahyu Jatmika Selaku Superfisor shift D PLTU 34 Gresik.
3. Bapak Agus Cahyono dan seluruh karyawan shift D PLTU 34 Gresik.
4. Teman-teman OJT Angkatan XII UP Gresik.
5. Seluruh Pegawai PT. PJB UP Gresik atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.
6. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan Telaahan Staff.
Oleh karena itu besar harapan Penulis untuk menerima saran dan kritik untuk perbaikan laporan
ini. Semoga Telaah Staff ini dapat memberikan manfaaat bagi semua pihak terutama
PT.Pembangkitan Jawa Bali dan penulis sendiri.
Form Pembelajaran Siswa OJT Angkatan XII PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
Efficiency Management
Supply Chain
Management (SCM)
Work & Planning
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
Control (WPC)
Outage Management
Reliability Engineering
Pengelolaan Lingkungan
& K3
Visi, Budaya serta
tantangan perusahaan
(UP Gresik)
Juni Fungsi Water Treatment Hardcopy dan Mempelajari siklus System Pengenalan Mulai
Plant PLTGU softcopy tentang Flow Diagram Unit PLTGU dengan menyesuaikan
Alur kerja Plant PLTGU Unit Plant Diskusi dan pengamatan magang sebagai diri dengan
Fungsi peralatan pada Softcopy buku langsung ke lapangan operator selama adanya sistem
Plant PLTGU manual operasi Menentukan tema judul PA 3 bulan Shift, terutama
Alat-alat penunjang Unit (EOM) dan TS sehingga belum pada shift malam
Plant PLTGU Diskusi dan fokus
Lebih aktif untuk
sharing mempelajari
bertanya
materi matriks
telaah staff
yang akan
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
diambil sesuai
bidang
Belum terbiasa
bekerja dengan
sistem Shift
Juli Pengenalan dasar sistem Diskusi dan Mempelajari prinsip kerja Waktu Mempelajari
operasi boiler yang ada sharing dari sealing system dan fuel Kurang cepat operasional
di UP Gresik Presentasi shift full system bisa manual book
sore Turun ke lapangan (routin menganalisa Lebih aktif
Pengenalan sealing EOM work) trouble shooting bertanya
system Penyelesaian PS dan TA
Agustus Pengaruh Boiler saat Diskusi dan Menyelesaikan PA dan TS Tidak memiliki Meminjam
vakum condenser rendah sharing Turun langsung ke lapangan waktu yang referensi tahun
Memperlajari IK dan Instruksi Kerja cukup angkatan
trouble shooting Terlalu banyak sebelumnya
referensi Aktif bertanya
berbahasa ingris
sehingga saat
membaca materi
siswa belum
dapat memahami
secara maksimal
Kompetensi 2 : Pengoperasian Turbin Generator PLTU
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
Mei Pembekalan OJT sebelum Softcopy dan hardcopy Mengikuti pembekalan Pemberian konsentrasi dan
masuk ke unit dengan masing-masing materi selama 2 minggu di PJB Up materi yang fokus terhadap
materi: pembekalan Gresik padat namun apa yang
Administrasi SDM Mengikuti pembekalan dalam waktu disampaikan
Pengenalan Dasar PLTU selama 1 minggu di gedung yang singkat
Tata Kelola Unit Knowledge, PT. PJB Unit sehingga
Pembangkitan Pembangkitan Gresik dituntut untuk
Proses Kerja Bidang mengerti materi
Operasi dengan cepat
Efficiency Management
Supply Chain
Management (SCM)
Work & Planning
Control (WPC)
Outage Management
Reliability Engineering
Pengelolaan
Lingkungan & K3
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
Visi, Budaya serta
tantangan perusahaan
(UP Gresik)
Juni Fungsi turbin generator Hardcopy dan Mempelajari System Flow Pengenalan Mulai
Alat-alat penunjang softcopy tentang Diagram PLTU dengan menyesuaikan
turbin generator turbin generator Mempelajari peralatan magang diri dengan
Prosedur operasi serta Softcopy buku manual pendukung turbin sebagai adanya sistem
prinsip kerja dari turbin dan operasional Diskusi dan pengamatan operator Shift,, terutama
generator Instruksi Kerja langsung selama 3 bulan pada shift
sehingga malam
belum fokus
mempelajari
materi matriks
telaah staff
yang akan
diambil sesuai
bidang
Belum terbiasa
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
bekerja dengan
sistem Shift
Juli Turbin dan generator Hardcopy dan softcopy Mempelajari alur proses Kurang Survey peralatan
MSF dan CRF tentang Condenser peritungan niaga dan memahami ke lokal dan
Condenser dan peralatan Instruksi Kerja konkin unit peralatan mempelajari cara
penunjang Mempelajari softcopy buku instrument yang kerjanya
Heater set manual dan operasional ada Bertanya kepada
Niaga dan bahan bakar Pengamatan langsung ke Terlalu banyak staff rendal dan
lapangan referensi niaga mengenai
Diskusi dengan Rendal dan berbahasa ingris PA dan TS
Niaga sehingga saat
membaca
membutuhkan
waktu dua kali
Agustus Pengaruh turbin saat Diskusi dan sharing Menyelesaikan PA dan TS Tidak memiliki Meminjam
vakum condenser Instruksi Kerja Turun langsung ke waktu yang referensi tahun
rendah lapangan cukup angkatan
Memperlajari IK dan sebelumnya
Terlalu banyak
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
trouble shooting referensi Aktif bertanya
berbahasa ingris
sehingga saat
membaca materi
siswa belum
dapat
memahami
secara maksimal
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
1. Pengenalan Condenser
1.1 Tentang Condenser
Pada condensor terjadi perubahan fase uap menjadi fase air, proses perubahan fase ini
menggunakan media pendingin air laut yang dipompakan oleh Circulation Water Pump
(CWP). Condenser difungsikan yang utama sebagai media penukar panas fase uap dari output
LP turbin untuk dijadikan lagi menjadi fase air (kondensat) untuk efisiensi unit. Inilah yang
dinamakan siklus rankine. Fungsi lain dari condenser adalah menanpung air kondensat serta
menampung air penambah. Condenser juga memiliki batasan – batasan operasi yang harus
diperhatikan, salah satu faktor yang paling penting adalah vakum. Vakum condenser ini
dijaga sekitar 680 – 690mmHg pada kondisi operasi normal. Condenser dikondisikan vakum
agar uap dari turbin bisa langsung turun sirkulasi menuju condenser karena sifat fisika yaitu
udara akan mengalir dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah. Maka jika vakum condenser
turun uap dari LP turbin akan tertahan dan dapat berakibat terhadap kinerja unit. Vakum akan
turun saat unit mengalami kenaikan beban secara cepat atau mendadak, bisa juga saat kondisi
condenser tidak sehat akibat tube bocor atau faktor lain yang menyebabkan vakum turun.
Perlakuan pemeliharaan terhadap condenser sangat penting guna menjaga stabilitas vakum
dan performa unit.
1
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
c. Setelah melewati proses pendinginan, uap yang telah berubah menjadi air kondensat akan
ditampung hotwell, ketinggian level air hotwell (level glass) juga perlu dijaga, karena
berhubungan dengan luasan wilayah shell guna optimalisasi pendinginan uap output LP
turbin.
2
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
3
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
menutupnya valve outlet sisi b dan membuka penghubung antar outlet inlet v5 dan v6.
Kemudian setelah sisi b terisi penuh 100% air maka aliran akan mengalir menuju sisi a.
Proses berlangsung selam 10 menit.
3. Posisi Backwash 2
Sebelum memulai proses backwash 2 kondisi condenser dinormalkan dahulu,
karena untuk menjaga nilai vakum pada condenser, proses backwash ini juga membawa
pengaruh terhadap vakum. Secara keseluruhan prosesnya kebalikan dari backwash 1 dan
dilakukan selam 10 menit juga.
2.3 Bola Taprogge
Fungsi bola ini untuk membersihkan kotoran yang ada pada tube condenser,
ukuran bola ini lebih besar sedikit dari diameter tube. Bola taprogge didesain untuk
memiliki nilai berat jenis yang sama dengan air. Jadi jika berat jenisnya sama maka bola
ini tidak akan mengapung atau tenggelam. Prosesnya dimasukan pada sisi inlet condenser
dan pada sisi outlet terdapat berupa sekat untuk menahan agar bola tidak terbawa arus
menuju pembuangan. Pada operasinya bola dimasukkan 500 buah dan akan diitung saat
proses ini berjalan sekitar 60 menit. Proses collecting ball sekitar 30 menit. Bukaan
discharge diatur sekita 80% supaya saat mode collet bola tidak tersangkut. Bola terlebih
diremas – remas didalam air supaya bola sudah mengandung air dan tidak mengambang
saat proses bola taprogge memasuki waterbox.
2.4 Chatodic protection
Metode ini dilakukan untuk melapisi logam pada condenser dari sifat korosif, prinsip
kerjanya dengan menginjeksi elektron katoda. Aliran listrik ini melawan arah arus dari
proses korosi, seluruh permukaan akan terelektrolit sehingga pada life time logam yang
teraliri listrik ini jadi lebih panjang, karena pada dasarnya logam tercipta dari mineral
sehingga seiring waktu logam akan kembali pada bentuk awalnya. Terutama seiring
penggunaannya pada condenser yang teraliri air laut yang memiliki nilai klorida tinggi
dan suhu yang tinggi pula menyebabkan proses korosi cepat terjadi.
2.5 Sea Water Leak Test
Berfungsi untuk mendeteksi kebocoran air laut pada condenser, prosesnya
dimulai dengan pengambilan sampel air pada prosesnya ini terbagi menjadi 6 bagian,
masing masing pada kedua sisi inlet, kemudian dua sisi outlet, sisi hotwell dan pada sisi
4
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
inlet pompa air kondensat. Semua sampel dikumpulkan menuju mixing tank dengan
dibatasi level ketinggian airnya. Jika level pada mixing tank telah tinggi maka pompa sea
water leak akan bekerja untuk memopa air menuju resin untuk dinormalkan kembali dan
masuk lagi menuju hotwell. Batasan operasi pada conductivity yaitu kurang dari 1 ms/cm.
Jika nilai conductivity tinggi >4 maka alarm akan muncul dan akan dilakukan injeksi
hidrazin untuk mengembalikan nilai basa air. Penyebab conductivity naik berarti ada
indikasi tube bocor sehingga air laut mencemari air kondensat pada hotwell. Pengaruhnya
akan tinggi terhadap line feedwater terutama pada korosi.
2.6 Make Up Water
Air Make up digunakan untuk menambah air pada hotwell yang diambilkan dari serfice
water. Penggunaan air ini dipantau setiap hari untuk melihat efektifitas unit.
3. Hipotesa Awal Penyebab Vakum Turun dan Pengaruhnya Terhadap Unit
Berdasarkan pengalaman melakukan operasi rutin pada condenser, beberapa analisa hal yang
dapat menyebabkan vakum turun adalah sebagai berikut:
1. Kebocoran udara luar ke condenser
2. Kebocoran line extraction steam LP Turbin
3. Penurunan kemampuan CWP
4. Perbedaan material tube condenser
5. Penyumbatan tube condenser
6. Kotoran pada tube condenser
7. Penurunan kemampuan SJAE
8. Kebocoran LPTBV
9. Sudu-sudu turbin mengalami kerusakan atau kotor
10. Kebocoran bellows cross over pipe
Beberapa faktor diatas bisa menyebabkan vakum turun, efeknya terhadap unit menjadi tidak
optimal, boiler akan memaksa mengejar set pressure 169 Kg/cm2. Konsumsi bahan bakar dan air
akan bertambah, karena jumlah uap akan bertambah. Jika dibiarkan terlalu lama maka dapatt
menyebabkan efisiensi unit menurun dan dapat berakibat terhadap kesiapan unit untuk memasok
daya listrik menuju konsumen.
5
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
6
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
LAMPIRAN
V5-420
V5-414
Condenser
Hotwell V5-409
V5-407
V5-405
V5-403
V5-401 V5-413
V5-411
By-pass
V5-420
AE
AE
Resin
Flow
Glass
V5-416
V5-415
7
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK
SARAN
a) Diperlukan ketelitian lebih untuk operator agar mampu mendeteksi adanya
gangguan terhadap condenser
b) Memperhatikan cara pengoperasian sesuai prosedur kinerja agar lifetime suatu
peralatan panjang
c) Diperlukan ide – ide inovasi suatu peralatan untuk mempermudah pemeliharaan
dan pengoperasian