Anda di halaman 1dari 19

TELAAH STAFF TURBIN GENERATOR

THOMAS LUGIANTO NURDIN

9015076OJT

UJI KOMPETENSI :

1. Pengoperasian Boiler PLTU


2. Pengoperasian Turbin Generator PLTU

UP
GRESIK
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LANGKAH OPERASIONAL DAN PENYEBAB VAKUM KONDENSER


TURUN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP UNIT 4 GRESIK
NAMA : THOMAS LUGIANTO NURDIN
NID : 9015076OJT

Gresik, 23 September 2015

Menyetujui,
Mentor Pendamping 1
SPV. Senior Produksi D PLTU 34 Mentor Pendamping 2

Wahyu Jatmika Agus Cahyono


NID : 7292026JA NID : 7292344JA

Mengetahui,
Mentor Utama
Manajer Enjiniring dan QA (Pjs)
PT. PJB UP Gresik

Fahmy Ryadin

NID : 7603010JA

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang


PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Telaahan Staf yang berjudul “Langkah Operasional dan Penyebab vakum condenser turun serta
pengaruhnya terhadap unit 4 Gresik” sebagai evaluasi terhadap program On the Job Training
(OJT) Angkatan XII yang diikuti penulis di PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.
Selama mengikuti program OJT, banyak sekali bimbingan dan bantuan yang diberikan
kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rahmanu, selaku General Manager PT. PJB UP Gresik.
2. Bapak Wahyu Jatmika Selaku Superfisor shift D PLTU 34 Gresik.
3. Bapak Agus Cahyono dan seluruh karyawan shift D PLTU 34 Gresik.
4. Teman-teman OJT Angkatan XII UP Gresik.
5. Seluruh Pegawai PT. PJB UP Gresik atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.
6. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan Telaahan Staff.
Oleh karena itu besar harapan Penulis untuk menerima saran dan kritik untuk perbaikan laporan
ini. Semoga Telaah Staff ini dapat memberikan manfaaat bagi semua pihak terutama
PT.Pembangkitan Jawa Bali dan penulis sendiri.

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang


FORM PEMBELAJARAN

Form Pembelajaran Siswa OJT Angkatan XII PT PJB Unit Pembangkitan Gresik

Kompetensi 1 : Pengoperasian Boiler PLTU


Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
Mei Pembekalan OJT sebelum Softcopy dan  Mengikuti pembekalan  pemberian  konsentrasi dan
masuk ke unit dengan hardcopy masing- selama 2 minggu di PJB Up materi yang fokus terhadap
materi: masing materi Gresik padat namun apa yang
 Administrasi SDM pembekalan  Mengikuti pembekalan dalam waktu disampaikan
 Pengenalan Dasar PLTU selama 1 minggu di gedung yang singkat
 Lebih aktif
 Tata Kelola Unit Knowledge, PT. PJB Unit sehingga
bertanya
Pembangkitan Pembangkitan Gresik dituntut untuk
 Proses Kerja Bidang mengerti materi
Operasi dengan cepat

 Efficiency Management
 Supply Chain
Management (SCM)
 Work & Planning
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
Control (WPC)
 Outage Management
 Reliability Engineering
 Pengelolaan Lingkungan
& K3
 Visi, Budaya serta
tantangan perusahaan
(UP Gresik)
Juni  Fungsi Water Treatment  Hardcopy dan  Mempelajari siklus System  Pengenalan  Mulai
Plant PLTGU softcopy tentang Flow Diagram Unit PLTGU dengan menyesuaikan
 Alur kerja Plant PLTGU Unit Plant  Diskusi dan pengamatan magang sebagai diri dengan
 Fungsi peralatan pada  Softcopy buku langsung ke lapangan operator selama adanya sistem
Plant PLTGU manual operasi  Menentukan tema judul PA 3 bulan Shift, terutama
 Alat-alat penunjang Unit (EOM) dan TS sehingga belum pada shift malam
Plant PLTGU  Diskusi dan fokus
 Lebih aktif untuk
sharing mempelajari
bertanya
materi matriks
telaah staff
yang akan
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
diambil sesuai
bidang

 Belum terbiasa
bekerja dengan
sistem Shift

Juli  Pengenalan dasar sistem  Diskusi dan  Mempelajari prinsip kerja  Waktu  Mempelajari
operasi boiler yang ada sharing dari sealing system dan fuel  Kurang cepat operasional
di UP Gresik  Presentasi shift full system bisa manual book
sore  Turun ke lapangan (routin menganalisa  Lebih aktif
 Pengenalan sealing  EOM work) trouble shooting bertanya
system  Penyelesaian PS dan TA

 Fuel full system dan flue


gas system

 Furnace steam flow


pressure and
temperature
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan

 Hot start unit

Agustus  Pengaruh Boiler saat  Diskusi dan  Menyelesaikan PA dan TS  Tidak memiliki  Meminjam
vakum condenser rendah sharing  Turun langsung ke lapangan waktu yang referensi tahun
 Memperlajari IK dan  Instruksi Kerja cukup angkatan
trouble shooting  Terlalu banyak sebelumnya
referensi  Aktif bertanya
berbahasa ingris
sehingga saat
membaca materi
siswa belum
dapat memahami
secara maksimal
Kompetensi 2 : Pengoperasian Turbin Generator PLTU
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
Mei Pembekalan OJT sebelum Softcopy dan hardcopy  Mengikuti pembekalan  Pemberian  konsentrasi dan
masuk ke unit dengan masing-masing materi selama 2 minggu di PJB Up materi yang fokus terhadap
materi: pembekalan Gresik padat namun apa yang
 Administrasi SDM  Mengikuti pembekalan dalam waktu disampaikan
 Pengenalan Dasar PLTU selama 1 minggu di gedung yang singkat
 Tata Kelola Unit Knowledge, PT. PJB Unit sehingga
Pembangkitan Pembangkitan Gresik dituntut untuk
 Proses Kerja Bidang mengerti materi
Operasi dengan cepat

 Efficiency Management
 Supply Chain
Management (SCM)
 Work & Planning
Control (WPC)
 Outage Management
 Reliability Engineering
 Pengelolaan
Lingkungan & K3
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
 Visi, Budaya serta
tantangan perusahaan
(UP Gresik)
Juni  Fungsi turbin generator  Hardcopy dan  Mempelajari System Flow  Pengenalan  Mulai
 Alat-alat penunjang softcopy tentang Diagram PLTU dengan menyesuaikan
turbin generator turbin generator  Mempelajari peralatan magang diri dengan
 Prosedur operasi serta  Softcopy buku manual pendukung turbin sebagai adanya sistem
prinsip kerja dari turbin dan operasional  Diskusi dan pengamatan operator Shift,, terutama
generator  Instruksi Kerja langsung selama 3 bulan pada shift
sehingga malam
belum fokus
mempelajari
materi matriks
telaah staff
yang akan
diambil sesuai
bidang

 Belum terbiasa
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
bekerja dengan
sistem Shift

Juli  Turbin dan generator  Hardcopy dan softcopy  Mempelajari alur proses  Kurang  Survey peralatan
 MSF dan CRF tentang Condenser peritungan niaga dan memahami ke lokal dan
 Condenser dan peralatan  Instruksi Kerja konkin unit peralatan mempelajari cara
penunjang  Mempelajari softcopy buku instrument yang kerjanya
 Heater set manual dan operasional ada  Bertanya kepada
 Niaga dan bahan bakar  Pengamatan langsung ke  Terlalu banyak staff rendal dan
lapangan referensi niaga mengenai
 Diskusi dengan Rendal dan berbahasa ingris PA dan TS
Niaga sehingga saat
membaca
membutuhkan
waktu dua kali
Agustus  Pengaruh turbin saat  Diskusi dan sharing  Menyelesaikan PA dan TS  Tidak memiliki  Meminjam
vakum condenser  Instruksi Kerja  Turun langsung ke waktu yang referensi tahun
rendah lapangan cukup angkatan
 Memperlajari IK dan sebelumnya
 Terlalu banyak
Solusi Yang
Bulan Materi Yang Dipelajari Referensi Tugas Kendala
Dilakukan
trouble shooting referensi  Aktif bertanya
berbahasa ingris
sehingga saat
membaca materi
siswa belum
dapat
memahami
secara maksimal
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

RESUME KEGIATAN SECARA DESKRIPTIF

1. Pengenalan Condenser
1.1 Tentang Condenser
Pada condensor terjadi perubahan fase uap menjadi fase air, proses perubahan fase ini
menggunakan media pendingin air laut yang dipompakan oleh Circulation Water Pump
(CWP). Condenser difungsikan yang utama sebagai media penukar panas fase uap dari output
LP turbin untuk dijadikan lagi menjadi fase air (kondensat) untuk efisiensi unit. Inilah yang
dinamakan siklus rankine. Fungsi lain dari condenser adalah menanpung air kondensat serta
menampung air penambah. Condenser juga memiliki batasan – batasan operasi yang harus
diperhatikan, salah satu faktor yang paling penting adalah vakum. Vakum condenser ini
dijaga sekitar 680 – 690mmHg pada kondisi operasi normal. Condenser dikondisikan vakum
agar uap dari turbin bisa langsung turun sirkulasi menuju condenser karena sifat fisika yaitu
udara akan mengalir dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah. Maka jika vakum condenser
turun uap dari LP turbin akan tertahan dan dapat berakibat terhadap kinerja unit. Vakum akan
turun saat unit mengalami kenaikan beban secara cepat atau mendadak, bisa juga saat kondisi
condenser tidak sehat akibat tube bocor atau faktor lain yang menyebabkan vakum turun.
Perlakuan pemeliharaan terhadap condenser sangat penting guna menjaga stabilitas vakum
dan performa unit.

1.2 Prinsip Kerja dan Batasan Operasi Condenser


Urutan kerja secara umum condenser berdasarkan Gambar 1 dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
a. Air laut sebagai media penukar panas dipompa oleh Circulation Water Pump masuk
melalui sisi inlet dijaga tekanannya sekitar 0.2-0.3 Kg/cm2 (diatur dari sisi discharge) dan
memasuki tube untuk kemudian keluar pada sisi outlet dibuang menuju laut lagi.
b. Pada area sisi shell dijaga vakumnya diatas seting alarm rendah dan uap dari output LP
turbin masuk memiliki suhu sekitar 40°C.

1
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

c. Setelah melewati proses pendinginan, uap yang telah berubah menjadi air kondensat akan
ditampung hotwell, ketinggian level air hotwell (level glass) juga perlu dijaga, karena
berhubungan dengan luasan wilayah shell guna optimalisasi pendinginan uap output LP
turbin.

Gambar 1. Condenser Flow Diagram


d. Air kondensat yang ditampung hotwell akan selanjutnya dipompa oleh Condensat Pump
untuk menuju proses pemansan air selanjutnya.
e. Sedangkan untuk menjaga level air pada waterbox dengan memanfaatkan priming vakum
pump yaitu menyedot udara yang terjebak dalam waterbox.
f. Pada sisi shell yang membuat tetap dalam kondisi vakum adalah SJAE, pola kerjanya
memanfaaatkan auxilary steam dilewatkan noozle, dengan ini maka tekanan tarik timbul
dari sisi shell.
g. Batasan operasi pada condenser adalah sebagai berikut :
 Alarm akan muncul saat vakum turun sampai kurang dari 635mmHg.
 Apabila vakum menyentuh 572mmHg maka unit akan trip.
 Level pada hotwell tinggi.

2
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

2. Peralatan Bantu dan Prefentif Maintenance pada Condenser


Dalam operasinya condenser memiliki peralatan penunjang untuk mendukung
optimalisasi operasional, beberapa dikategorikan sebagai metode pemeliharaan prefentif
terhadap condenser itu sendiri seta rangkaian jadwal rutin kerja untuk perawatan condenser
berdasarkan kebutuhan pemeliharaan. Berikut adalah metode dan peralatan tersebut:

2.1 Injeksi Ferrous


Pada pemeliharaan condenser terutama pada bagian tube, terdapat metode yaitu
penginjeksian bahan kimia ferrous untuk melapisi tube dari korosi akibat keasaman air
laut. Prosesnya dimulai dengan meletakkan ferrous pada tangki kemudian diaduk dengan
agitator, karena ferrous cepat terlarut dengan air maka injeksi langsung dilakukan tanpa
menunggu lama agitator bekerja. Kemudian ferrous injeksion pump bekerja memompa
ferrous menuju condenser dengan tekanan 1.5 Kg/cm2 menuju sisi A sampai level tangki
berkurang sekitar 40%, kemudian dilanjutkan menuju sisi B dengan memperhatikan level
juga 40%, setelah tangki berisi ferrous tersisa 20% kemudian dilanjutkan menuju CWHE
pada sisi inlet CWHE, Setelah tangki ferrous habis dilakukan flushing untuk membersihkan
sisa – sisa ferrous pada line agar tidak terjadi penumpukan sehingga dapat memperkecil
ukuran diameter line injeksi ferrous.

2.2 Backwash Condenser


Metode ini berfungsi sebagai pembersih kotoran ringan yang terbawa air laut dengan
cara memutar arah arus air laut pada waterbox.
Proses backwash dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Kondisi Normal Operasi
Pada kondisi operasi normal air laut melewati condenser pada masing – masing
sisi, valve v7 menutup jadi tidak ada penghubung antara sisi a dan sisi b, sedangkan valve
v5 dan v6 sebagai penghubung sisi inlet dan outlet juga posisi full close.
2. Posisi Backwash 1
Pada kondisi backwash 1 yaitu proses pembersihan pada sisi a condenser, awal
mula mode kendali diposisikan auto, yaitu membukanya valve penghubung antar sisi v7,

3
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

menutupnya valve outlet sisi b dan membuka penghubung antar outlet inlet v5 dan v6.
Kemudian setelah sisi b terisi penuh 100% air maka aliran akan mengalir menuju sisi a.
Proses berlangsung selam 10 menit.
3. Posisi Backwash 2
Sebelum memulai proses backwash 2 kondisi condenser dinormalkan dahulu,
karena untuk menjaga nilai vakum pada condenser, proses backwash ini juga membawa
pengaruh terhadap vakum. Secara keseluruhan prosesnya kebalikan dari backwash 1 dan
dilakukan selam 10 menit juga.
2.3 Bola Taprogge
Fungsi bola ini untuk membersihkan kotoran yang ada pada tube condenser,
ukuran bola ini lebih besar sedikit dari diameter tube. Bola taprogge didesain untuk
memiliki nilai berat jenis yang sama dengan air. Jadi jika berat jenisnya sama maka bola
ini tidak akan mengapung atau tenggelam. Prosesnya dimasukan pada sisi inlet condenser
dan pada sisi outlet terdapat berupa sekat untuk menahan agar bola tidak terbawa arus
menuju pembuangan. Pada operasinya bola dimasukkan 500 buah dan akan diitung saat
proses ini berjalan sekitar 60 menit. Proses collecting ball sekitar 30 menit. Bukaan
discharge diatur sekita 80% supaya saat mode collet bola tidak tersangkut. Bola terlebih
diremas – remas didalam air supaya bola sudah mengandung air dan tidak mengambang
saat proses bola taprogge memasuki waterbox.
2.4 Chatodic protection
Metode ini dilakukan untuk melapisi logam pada condenser dari sifat korosif, prinsip
kerjanya dengan menginjeksi elektron katoda. Aliran listrik ini melawan arah arus dari
proses korosi, seluruh permukaan akan terelektrolit sehingga pada life time logam yang
teraliri listrik ini jadi lebih panjang, karena pada dasarnya logam tercipta dari mineral
sehingga seiring waktu logam akan kembali pada bentuk awalnya. Terutama seiring
penggunaannya pada condenser yang teraliri air laut yang memiliki nilai klorida tinggi
dan suhu yang tinggi pula menyebabkan proses korosi cepat terjadi.
2.5 Sea Water Leak Test
Berfungsi untuk mendeteksi kebocoran air laut pada condenser, prosesnya
dimulai dengan pengambilan sampel air pada prosesnya ini terbagi menjadi 6 bagian,
masing masing pada kedua sisi inlet, kemudian dua sisi outlet, sisi hotwell dan pada sisi

4
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

inlet pompa air kondensat. Semua sampel dikumpulkan menuju mixing tank dengan
dibatasi level ketinggian airnya. Jika level pada mixing tank telah tinggi maka pompa sea
water leak akan bekerja untuk memopa air menuju resin untuk dinormalkan kembali dan
masuk lagi menuju hotwell. Batasan operasi pada conductivity yaitu kurang dari 1 ms/cm.
Jika nilai conductivity tinggi >4 maka alarm akan muncul dan akan dilakukan injeksi
hidrazin untuk mengembalikan nilai basa air. Penyebab conductivity naik berarti ada
indikasi tube bocor sehingga air laut mencemari air kondensat pada hotwell. Pengaruhnya
akan tinggi terhadap line feedwater terutama pada korosi.
2.6 Make Up Water
Air Make up digunakan untuk menambah air pada hotwell yang diambilkan dari serfice
water. Penggunaan air ini dipantau setiap hari untuk melihat efektifitas unit.
3. Hipotesa Awal Penyebab Vakum Turun dan Pengaruhnya Terhadap Unit
Berdasarkan pengalaman melakukan operasi rutin pada condenser, beberapa analisa hal yang
dapat menyebabkan vakum turun adalah sebagai berikut:
1. Kebocoran udara luar ke condenser
2. Kebocoran line extraction steam LP Turbin
3. Penurunan kemampuan CWP
4. Perbedaan material tube condenser
5. Penyumbatan tube condenser
6. Kotoran pada tube condenser
7. Penurunan kemampuan SJAE
8. Kebocoran LPTBV
9. Sudu-sudu turbin mengalami kerusakan atau kotor
10. Kebocoran bellows cross over pipe
Beberapa faktor diatas bisa menyebabkan vakum turun, efeknya terhadap unit menjadi tidak
optimal, boiler akan memaksa mengejar set pressure 169 Kg/cm2. Konsumsi bahan bakar dan air
akan bertambah, karena jumlah uap akan bertambah. Jika dibiarkan terlalu lama maka dapatt
menyebabkan efisiensi unit menurun dan dapat berakibat terhadap kesiapan unit untuk memasok
daya listrik menuju konsumen.

5
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

4. Trouble shooting ( solusi dan saran)


Hasil analisa dan perbandingan data dari hasil hipotesa dapat disimpulkan bahwa hanya
beberapa hal yang menyebabkan vakum condenser turun, dapat dilihat pada tabel 1 dibawah:

Tabel 1. Trouble Shooting di condenser


NO Permasalahan Analisa Penyelesaian
Mencari sisi yang bocor dan
Kebocoran udara luar  Vakum breaker
1 menutupnya sehingga tidak
menuju condenser  Pipa – pipa line menuju condenser
terjadi kebocoran
Kebocoran Line
Dilakukan Leak Test pada line
2 Extraction steam LP Suhu condenser meningkat
extraction
turbin
Pembersihan sisi inlet atau
Penurunan Pompa akan mengalami kenaikan panas
3 kemungkinan lebih besar pompa
kemampuan CWP dan tekanan outlet menurun
diganti dengan yang baru
 Akibat kotoran yang menumpuk.
Penyumbatan Tube
 Bola taprogge yang tidak dapat Inovasi proses bola taprogge
4 dan dinding tube
melewati tube karena tersumbat dan backwash rutin
kondenser
dengan kotoran
 Kondisi tube SJAE kotor
Penurunan
5  Pembesaran pipa ventury sehingga Cek saat shutdown unit
kemampuan SJAE
tekanan menurun
Injeksi pospat yang berlebihan pada
boiler drum, pada settingnya harus
6 Sudu Turbin Kotor Injeksi pospat harus disesuaikan
3ppm, namun sering kali mencapai
hingga 3.6ppm
 Gland motor valve drain LPH dan
Kebocoran Gland
HPH Inspeksi dan dilakukan
7 yang terhubung
 Gland valve drain dan vent menuju perbaikan
dengan kondenser
kondenser
Lebih berhati – hati saat
8 Backwash  Kondenser beroperasi satu sisi
melakukan backwash

6
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

LAMPIRAN

Gambar 1. Skema proses backwash

V5-420

V5-414
Condenser
Hotwell V5-409

V5-407

V5-405

V5-403

V5-401 V5-413
V5-411
By-pass
V5-420

V5-402 V5-404 V5-406 V5-412V5-408 V5-410 V5-417


V5-419

To condensate pump Mixing Tank LS

AE

AE
Resin

Flow
Glass

V5-416
V5-415

Sea water leak


pump

Gambar 2 Diagram flow sea water leak

7
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UP GRESIK

KESIMPULAN DAN SARAN


 KESIMPULAN
a) Vakum condenser berpengaruh terhadap efisiensi unit
b) Beberapa peralatan penunjang condenser mampu menurunkan nilai vakum
c) Lifetime suatu peralatan bergantung pada pola pengoperasian

 SARAN
a) Diperlukan ketelitian lebih untuk operator agar mampu mendeteksi adanya
gangguan terhadap condenser
b) Memperhatikan cara pengoperasian sesuai prosedur kinerja agar lifetime suatu
peralatan panjang
c) Diperlukan ide – ide inovasi suatu peralatan untuk mempermudah pemeliharaan
dan pengoperasian

Anda mungkin juga menyukai