Anda di halaman 1dari 11

PEMELIHARAAN CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER

(FAN) GT DI PLTGU BLOK 2 MUARA KARANG

NAMA : RIFKI ADI SETYAWAN


NIM : 41315010092

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
LAPORAN KERJA PRAKTIK

PEMELIHARAAN CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER


(FAN) GT DI PLTGU BLOK 2 MUARA KARANG

Disusun Oleh :

Nama : Rifki Adi Setyawan

Nim : 41315010092

Program Studi : Teknik Mesin

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT KELULUSAN MATA


KULIAH KERJA PRAKTIK PADA PROGRAM SARJANA STRATA
SATU ( S1 )
NOVEMBER 2018
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Rifki adi setyaawan

NIM : 41315010092

Jurusan : Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

Judul Kerja Praktik : Pemeliharaan Closed Cooling Water Heat Exchanger


(Fan) GT Di PLTGU Blok 2 Muara Karang

Dengan ini menyatakan bahwa saya melakukan Kerjaa Praktik dengan


sesungguhnya dan hasil penulisan Laporan Kerja Praktik yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata
dikemudian hari penulisan Laporan Kerja Praktik ini merupakan hasil plagiat
terhadap karya oang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus bersedia menerim sanksi berdasarkan aturan di Universitas Mercu
Buana

Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan.

Jakarta, 7 November 2018

Penulis

Rifki Adi Setyawn


LEMBAR PENGESAHAN

Pemeliharaan Closed Cooling Water Heat Exchanger (Fan) GT Di PLTGU Blok 2


Muara Karang

Disusun Oleh :

Nama : Rifki Adi Setyawan

NIM : 41315010092

Program Studi : Teknik Mesin

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing

Pada Tanggal:

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Koordinator Kerja Praktik

(…………………….) (………………)
PENGHARGAAN

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pelaksanaan Kerja Praktik ini.

Dengan selesainya laporan kerja praktik ini penulis ingin memberikan


penghargaan berupa ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak –
pihak yang membantu penulis dalam melakukan kerja praktik. Ucapan terima
kasih penulis ditunjukan kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan doa dan kepercayaan penuh kepada penulis
untuk menyelesaikan amanatnya dalam menimba ilmu di Universitas Mercu
Buana.

2. Ibu Tyas Wedhasari, ST, M.Sc slaku dosen pembimbing.

3. Bapak Fajar slaku supervisor senior pemeliharaan mesin blok 2 PT. PJB Muara
Karang yang telah bersedia memberikan pengarahan kepada penulis dalam
melaksanakan kerja praktik.

4. Bapak Ebsan selaku senior mekanik sekaligus pembimbing yang telah


memberikan arahan dan juga masukan kepada penulis dalam membuat laporan
kerja praktik.

5. Bapak Dityan selaku CSR yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan kerja praktik di PT. PJB UP Muara Karang.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.

Jakarta, 7 Januari 2018

RIFKI ADI SETYAWAN


NIM. 41315010092
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Latar Belakang Perusahaan 1

1.1.1 Sejarah Perusahaan 1

1.1.2 Lokasi Perusahaan 6

1.2 Bidang Usaha Perusahaan 7

1.3 Struktur Organisasi 7

BAB II LINGKUP DAN AKTIVITAS KERJA PRAKTIK

2.1 Tujuan 9

2.2 Waktu dan Pelaksanaan 9

2.3 Tugas dan Kewajiban 10

2.4 Buku Log Aktivitas Harian /Mingguan 10

2.5 Ringkasan Aktivitas Mingguan 10

2.5.1 Minggu Ke-1 10

2.5.2 Minggu Ke-2 11

2.5.3 Minggu Ke-3 11

2.5.4 Minggu Ke-4 11


BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap 12

3.1.1 Prinsip Kerja PLTG 14

3.1.2 Prinsip Kerja PLTGU 14

3.1.3 Mekanisme Kerja PLTG & PLTGU 15

3.1.4 Keuntungan PLTGU 19

3.1.5 Kerugian PLTGU 20


BAB I

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Kerja praktik dilaksanakan di PT PJB UP Muara Karang. Perusahaan ini bergerak


dibidang pemangkitan listrik dengan kapasitas produksi daya listrik ± 2158 MW.
PT PJB UP Muara Karang berperan utama dalam memenuhi kebutuhan listrik
Ibukota Jakarta, terutama daerah-daerah VVIP seperti Istana Presiden, Gedung
MPR/DPR. Setiap tahun membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang
disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV dan Saluran
Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali. (PT. PJB, n.d)

Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi khususnya dalam dunia

kelistrikan, energi listrik yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas
sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan listrik ke masyarakat. PT. PJB
UP Muara Karang dalam hal ini berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan
cara mengahasilkan kualitas dan kuatitas produk yang di butuhkan masyarakat.
Kualitas dan kuantitas produk yang di inginkan tidak terlepas dari kehandalan
komponen – komponen utama dalam proses memproduksi listrik.

1.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Pembangkitan Jawa-Bali (disingkat PT PJB) adalah sebuah anak perusahaan


PLN BUMN produsen listrik yang menyuplai kebutuhan listrik di Jawa Timur dan
Bali. Saat ini PT PJB mengelola 6 Pembangkit Tenaga Listrik di Pulau Jawa,
dengan kapasitas total 6.511 Mega Watt. PT PJB juga mengelola sejumlah unit
bisnis, termasuk unit pengelolaan, teknologi informasi, dan pengembangan.
Kantor pusat PT PJB berada di Surabaya.

Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan


Listrik dan Gas. Tahun 1965, perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan
Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara. Tahun 1972, status PLN menjadi
Perusahaan umum (Perum). Tahun 1982, PLN dipecah lagi menjadi dua: Unit
Divisi dan Unit Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi. Tahun 1994, status
PLN menjadi Persero. Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT PLN
(Persero) dengan pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan
untuk memisahkan misi perusahaan atas sosial dan komersial.
Pada tanggal 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak
perusahaan untuk mengelola pembangkit listrik yang memasok energi listrik di
Pulau Jawa dan Bali. Kedua anak perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN
Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) yang berkantor pusat di Jakarta dan PT
PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN PJB II) yang berkantor pusat di
Surabaya. Pada tahun 2000, PT PLN PJB II diubah nama menjadi PT
Pembangkitan Jawa-Bali atau singkatnya PT PJB. Sedangkan PT PLN
Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) berubah nama menjadi PT Indonesia
Power.

PT PJB memiliki 6 (enam) unit pembangkitan (UP) yang tersebar di Jawa


Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta, yaitu UP Gresik, UP Paiton, UP Muara
Karang, UP Muara Tawar, UP Cirata dan UP Brantas. Total kapasitas terpasang
mencapai 6.977 MW, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
(PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). (Prayoga, 2014)

Unit pembangkitan Muara Karang di operasikan pertama kali pada tahun


1979. Pada awalnya dikelola oleh PLN Pembangkit dan Penyaluran Jawa Bagian
Barat PLN (KITLUR JBB), yang dikenal sebagai sektor Muara Karang. Akibat
adanya rekonstruksi di tubuh PT. PLN (Persero) pada tahun 1995, maka lahir dua
anak perusahaan pada tanggal 3 Oktober 1995, yaitu PT. PLN Pembangkit Tenaga
Listrik Jawa Bali I dan II, yang lazim disebut PT. PLN PJB I dan PT. PLN PJB II
Pada tahun 1997, sektor Muara Karang berubah namanya menjadi PT. PLN
Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali II Unit Pembangkit Muara Karang ( PT.
PJB II UP Muara Karang).

Pada tahun 1991, dengan berdasarkan SK Direksi No.


045.K/023/DIR/1998, maka dilakukan pemisahan struktur organisasi UP (Unit
Pembangkitan) dan UB (Unit Bisnis). Kemudian pada tahun 2000, tepatnya pada
tanggal 3 Oktober 2000 PT. PLN PJB UP II berubah nama menjadi PT. PJB (PT.
Pembangkitan Jawa Bali),PT. PLN

PJB II UP Muara Karang ikut berubah pula menjadi PT. PJB UP Muara
Karang. (Rifki, 2015).
a. Visi Misi dan Motto

Visi dan Misi PT Pembangkitan Jawa Bali dapat dijabarkan sebagai berikut:

Visi :

Menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik Indonesia yang terkemuka


dengan standar kelas dunia.

Misi :

1. Memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing

2. Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tata


kelola pembangkitan dan sinergi business partner dengan metode best practise dan
ramah lingkungan

3. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM yang mempunyai


kompetensi teknik dan manajerial yang unggul serta berwawasan bisnis

Motto :

Dalam menjalankan bisnisnya PT PJB menerapkan kaidah – kaidah internasional


yang berdasarkan pada tiga pilar strategis, yaitu asset management sebagai core
competance perusahaan (organization capital), sistem manajemen SDM (human
capital), dan teknologi informasi sebagai business enabler (information capital
readliness). Tiga pilar strategis itu dijabarkan dalam 10 sistem manajemen
resiko,manajemen mutu ISO 9000, manajemen lingkungan ISO 14000 dan K3
OHSAS 18000, manajemen good corporate goverment (GCG). Manajemen
teknologi informasi, knowledge management, manajemen SDM berbasis
kompetensi, manajemen baldrige , manajemen house keeping 5S diterapkan
dengan prinsip:

1. Seiri (Ringkas) Membedakan antara yang diperlukan dan membuang


yang tidak diperlukan.

2. Seito (Rapi) Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga selalu
dapat menemukan barang yang diperlukan.

3. Seiso (Resik) Menghilangkan sampah, kotoran, dan barang asing untuk


memperoleh lingkungan dan tempat kerja yang bersih.

4. Seiketsu (Rawat) Memelihara barang dengan teratur, rapi, dan bersih ,


juga dalam aspek personal dan kaitannya dengan polusi.
5. Shuitsuke (Rajin) Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan
(disiplin), memenuhi dengan benar apa yang sudah diterapkan atau
diatur, menjaga dan menerapkan dengan sungguh – sungguh empat
komponen 5S yang lain.

b. Budaya Perusahaan

Usaha strategi dan beresiko tinggi yang dijalankan PT Pembangkitan Jawa Bali
(PJB) menuntut tanggung jawab yang tinggi, yang harus tercermin dalam setiap
perilaku individu dan organisasi dalam menjalankan kegiatan usaha sehari – hari.
Rasa tanggung jawabtersebut diyakini sebagai kristalisasi dari nilai – nilai budaya
yang harus dimiliki setiap karyawan, yang berlaku sekaligus sebagai identitas
perusahaan (corporate identity), dimana salah satu bentuknya adalah adanya
keseragaman pola perilaku. Hal tersebut menyebabkan budaya perusahaan
menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan.

PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) memahami bahwa tanpa adanya budaya


perusahaan, maka visi, misi, strategi dan program yang ditetapkan tidak akan
terwujud. Oleh karena itu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) merumuskan budaya
perusahaan sebagai berikut :

1. Integritas , yaitu kepribadian yang selalu memperjuangkan kebenaran


tanggung melalui kejujuran dan jawab

2. Keunggulan , yaitu kondisi dimana kualitas kerja dapat melampaui


standar yang diterapkan

3. Kerjasama , yaitu menyatukan kemampuan dan bakat tiap orang untuk


mencapai tujuan bersama

4. Pelayanan, yaitu sikap dan perilaku mementingkan kepuasan pelanggan,


pemegang saham, masyarakat dan bangsa

5. Sadar lingkungan , yaitu kesadaran untuk selalu memelihara alam dan


lingkungan kerjanya sebagai sumberdaya demi kelestarian perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai