Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PLTU TARAHAN
LAMPUNG SELATAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : NIS :

FERDI HASAN 19557

MAISAL AL KAHFI 19560

Judul: MOTOR INDUKSI

KOMPETISI KEAHLIAN
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISRTIK

SMK YPT PRINGSEWU


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI PLTU TARAHAN
LAMPUNG SELATAN
JUDUL: MOTOR INDUKSI

FERDI HASAN

NIS: 19557

KOMPETISI KEAHLIAN
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SMK YPT PRINGSEWU


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

LEMBAR PENGESAHAN
Mengajukan Laporan PKL Dengan Judul: Motor Induksi
Pada PLTU UPK Tarahan.
Identitas Siswa PKL
Nama Siswa : Ferdi Hasan
NIS : 19557
Jurusan : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
No. HP : 08988029174
Email : doyoksitampan2@gmail.com
Jangka Waktu Penelitian
Mulai Tanggal: 6 Januari 2022
Selesai Tanggal : 28 Maret 2022
Lokasi PKL : PT. PLN (Persero) UPK Tarahan, Lampung
Alamat : Desa Rangai Tri Tunggal, Kec. Katibung, Kab. Lampung
Selatan, Lampung
Lampung, 28Maret 2022
Disetujui,
Guru Pembimbing Supervisor Har Listrik

(Herri Rustanto) (Satrio Agung Nugroho)


Mengetahui,
Manbag Keuangan Dan Umum

(Dian Firza)
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Prakerin
serta menyusun laporannya dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman yang didapatkan saat
melaksanakan PKL di PLTU Tarahan. Laporan ini kami susun sedemikian rupa
dengan harapan bisa diterima oleh guru pembimbing serta sebagai referensi untuk
adik kelas nantinya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang sudah membantu melancarkan seluruh kegiatan ini
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan praktek ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Lampung, 28 Maret 2022

FERDI HASAN
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan............................................4
1.2 Landasan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan..............................4
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan..........................................................5

BAB II GAMBARAN UMUM


2.1 Sejarah Singkat Perusahaan/Industri................................................6
2.2 Stuktur Organisasi Perusahaan/Industri...........................................7
2.3 Denah Letak Dan Tata Ruang Perusahan/Industri...........................8

BAB III PELAKSAAN DAN PEMBAHASAN


3.1 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...................................10
3.2 Proses Pengerjaan Dan Kegiatan Selama PKL................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.........................................................................................25
4.2 Saran...................................................................................................26

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Sekolah Menengah Kejuruan sebagai institusi pendidikan diharapkan
dapat mencetak lulusan-lulusan penerus generasi bangsa yang sanggup menguasai
ilmu pengetahuan secara teoritis, praktis, dan aplikatif. Untuk menciptakan tenaga
kerja yang unggul dan memiliki kemampuan serta keahlian yang mumpuni, SMK
YPT PRINGSEWU sebagai salah satu SMK yang ada di Lampung berusaha
membentuk dan melatih lulusan-lulusan yang ada untuk siap terjun ke dunia kerja.
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan akademik yang
Berfokus pada kemampuan untuk mengembangkan dan menempa ilmu yang telah
dipelajari selama menjalani pembelajaran dalam praktiknya.Kegiatan ini dapat
menambah pengalaman siswa dan memberikan wawasan mendalam terkait dunia
kerja sebelum lulus dari bangku SMK kelak.
Pada kegiatan PKL ini, praktikan mendapatkan kesempatan untuk
Melakukan PKL di PLTU Tarahan bagian Har Listrik. PLTU Tarahan merupakan
salah satu pembangkit listrik tenaga uap yang ada di Lampung.

1.2. Landasan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan,segala kebutuhan berkaitan dengan administrasi dan
kebutuhan lainnya telah praktikan persiapkan,termasuk surat permohonan PKL
dari SMK YPT PRINGSEWU untuk diberikan kepada PLTU Tarahan
b. Tahap Pelaksanaan
Praktikan melaksanakan PKL di PLTU Tarahan dan ditempatkan di bagian
Har Listrik. Praktikan melaksanakan PKL selama 3 bulan hari kerja, terhitung
mulai tanggal 6 Januari sampai dengan 28 Maret 2022. Praktikan melakukan
kegiatan PKL dari hari Senin sampai Jumat,mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB
dengan waktu istirahat selama satu jam,yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB.
c. Tahap Pelaporan
Setelah pelaksanaan PKL selesai,praktikan mulai masuk ke tahap
pelaporan di mana diwajibkan untuk membuat laporan PKL sebagai bukti
praktikan telah melaksanakan PKL. Laporan PKL merupakan persyaratan yang
dibutuhkan. Laporan ini berisi hasil pengamatan,pengalaman,dan pekerjaan yang
dilakukan praktikan selama melaksanakan PKL di PLTU.

1.3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun maksud dan tujuan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
antara lain:
a. Maksud Praktik Kerja Lapangan
1. Memberikan praktikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu
yang baru supaya bisa berkembang.
2. Melatih skill dari praktikan,terutama dari segi tanggung jawab dan disiplin agar
terbiasa menghadapi dunia kerja.
3. Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sesuai bidang yang telah
dipelajari.
4. Memberikan kontribusi terhadap PLTU Tarahan sebagai tempat praktikan
melakukan PKL.
b. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
5. Meningkatkan pengalaman,wawasan,ilmu dan keterampilan praktikan dalam
menghadapi dunia kerja.
6. Mendapatkan pengalaman terkait bidang Kelistrikan melalui kegiatan PKL.
7. Mengetahui gambaran tentang bidang Kelistrikan dan praktiknya di PLTU.
8. Mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan untuk kemudian
dipraktikan di dunia kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan/Industri


a. Sejarah Perusahaan
Gambar 2.1 PLTU Tarahan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Tarahan adalah salah satu dari
sektor pembangkit Sumatera Bagian Selatan dengan unit operasi 3 dan 4 yang
berkapasitas 2 X 100 MW. PLTU ini berlokasi di desa Ranggai Tri Tunggal (desa
Tarahan), Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung
dan terletak di tepi teluk Lampung yang berjarak ±15 km dari pusat kota Bandar
Lampung ke arah timur dengan lahan seluas ±62,84 Ha yang digunakan untuk
Power Plant, Intake, Discharge dan Base Camp.
Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I : Site
Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil yang resmi
mulai dilakukan pada tanggal 15 September 2004. Proyek ini dibiayai oleh JBIC
ODA LOAN No.IP-486 dengan alokasi sebesar 6,41 milyar JPY atau 176,97 Juta
USD, dana pendamping dari pemerintah RI ( APBN ) senilai 332,85 milyar diluar
biaya perolehan tanah dan pekerjaan persiapan. Pembangunan PLTU Tarahan ini
merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia yang ditindak lanjuti oleh PT PLN
(Persero) supaya mengembangkan pembangkit listrik non-BBM dengan
memanfaatkan batu bara berkalori rendah. Untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar batu bara, PT PLN (Persero) mengadakan kontrak pembelian dengan PT
Bukit Asam supaya menyuplai batu bara untuk PLTU Tarahan dengan
pertimbangan lokasi stockpile batu bara yang berasal dari tambang terbuka
Tanjung Enim berdekatan dengan PLTU Tarahan.

2.2 Stuktur Organisasi Perusahaan/Industri


a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan yang
penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan.
Distribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab serta keselarasan hubungan satu
bagian dengan bagian yang lain dapat digambarkan dalam suatu struktur
organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan
koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing karyawan dapat
mengetahui dengan jelas dari mana perintah itu datang dan kepada siapa harus
dipertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka struktur
organisasi yang digunakan oleh PT PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Sumatera
Selatan adalah struktur organiasasi campuran antara struktur organisasi ini dan
fungsional (seperti pada gambar 2.2).
Struktur organisasi ini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang
dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di
bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah
struktur organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan
aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti,
enginiring, operasi, pemeliharaan, keuangan, personalia, dan sebagainya yang
memiliki fungsi yang terspesialisasi.
Dari Gambar 2.2 dapat dilihat bahwa pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang
Manager dan dibantu beberapa Manager Bagian dan Supervisior yang didalamnya
telah terlihat batasan-batasan pertanggungjawaban dari setiap bidang pekerjaan
tersebut. Di samping itu, adanya hubungan antara satu seksi dengan seksi lainnya
melalui fungsi masing-masing.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PLTU Tarahan


2.3 Denah Letak Dan Tata Ruang Perusahan/Industri
a. Letak Geografis Perusahaan
Lokasi PLTU Tarahan berlokasi di desa Ranggai Tri Tunggal (desa
Tarahan), Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi
Lampung dan terletak di tepi teluk Lampung yang berjarak ±15 km dari
pusat kota Bandar Lampung ke arah timur.

Gambar 2.3 Lokasi PLTU Tarahan

b. Tata Ruang Pada Perusahaan


Adapun jumlah keseluruhan pegawai di PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Tarahan pada saat ini adalah berjumlah 108 orang dengan perincian
seperti pada Tabel 2.1 dan 2.2.
Tabel 2.1 Jumlah Pimpinan PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Tarahan
No Keterangan Jumlah
Orang
1 Manager Sektor 1
2 Manbag Enjiniring 1
3 Manbag Operasi 1
4 Manbag Pemeliharaan 1
5 Manbag Coal dan Ash 1
Handling
6 Manbag Keuangan, SDM 1
dan Administrasi
Total 6
(Sumber : Bagian Kepegawaian PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan)
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Pelaksana PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Tarahan
No Keterangan Jumlah
Orang
1 Enjiniring 12
2 Operasi 32
3 Pemeliharaan 35
4 Keuangan , SDM dan 7
Administrasi
5 Coal dan Ash Handling 15
Total 101
(Sumber : Bagian Kepegawaian PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan

BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan materi Motor Induksi dilaksanakan
pada 6 Januari – 28 Maret 2022 di PLTU Tarahan Dusun Ngrombo, desa
Ranggai Tri Tunggal (desa Tarahan), Kecamatan Katibung, Kabupaten
Lampung Selatan Provinsi Lampung
a. Kegiatan Selama PKL
Berikut beberapa pekerjaan yang dilakukan sehari-hari
No Hari/ Jenis Kegiatan Keterangan

Tanggal

1 Jumat, 04 Maret Maintenance ID FAN 3A,3B Hadir

2 Senin, 07 Maret Ganti oli ID FAN Hadir

3 Selasa, 08 Maret Pengetesan motor condenssor Hadir

4 Rabu, 09 Maret Megger breaker 6KV Hadir

5 Kamis, 10 Maret Cleaning breaker 6KV Hadir

6 Jumat, 11 Maret Megger breaker 400V Hadir

7 Senin, 14 Maret Maintenance SA FAN, PA FAN Hadir

8 DLL

Tabel 3.1

Beberapa Pekerjaan Yang Dilakukan Sehari-hari

3.2 Pengerjaan Dan Kegiatan Selama PKL

Siswa melaksanakan PKL dimulai pada hari Kamis, 06 Januari 2022.


ditempatkan di bagian Har Listrik. Di tempat PKL, Praktikan diarahkan oleh
pembimbing yang Ada disana. Berikut ini adalah tugas yang praktikan kerjakan
sesuai judul beserta penjelasannya:
1. Pengertian Motor Induksi/Listrik
Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor
dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Motor
induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan
industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah
didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC. Pada umumnya
motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang digunakan,
yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai dengan
namanya motor induksi tiga fasa dirancang untuk beroperasi menggunakan suplai
tegangan tiga fasa. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi jenis
rotor sangkar tupai atau rotor lilitan. Diperkirakan bahwa sekitar 70 % motor di
industri menggunakan jenis ini sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor,
jaringan listrik dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Gambar 3.1 Motor Induksi/Listrik 3 Phase


2. Komponen Motor Listrik/Induksi Dan Fungsinya
 Stator
Fungsi dari stator ini yaitu untuk bisa membangkitkan sebuah medan
magnet yang terdapat di sekitar rotor.
 Rotor
Bagian ini juga terlihat sangat menyerupai stator. untuk bedanya rotor ini
merupakan sebuah lilitan tembaga yang mempunyai sifat dinamis.
 Main Shaft
Sebuah poros utama, Main Shaft merupakan sebuah komponen logam
yang terlihat memanjang sebagai sebuah tempat untuk menempelnya beberapa
dari komponen.
 Brush
Brush merupakan sikat tembaga yang nantinya akan bisa menghubungkan
sebuah sumber arus dari litrik dengan sebuah rotor coil.
 Bearing
Alat ini yang nantinya akan menghasilkan sebuah putaran, Inilah sebuah
fungsi dari bearing yaitu sebagai sebuah bantalan yang terdapat di antara
permukaan poros dengan sebuah motor housing. Bearing ini pada umumnya
diketahui berbahan sebuah aluminium yang mempunyai gaya gesek yang ringan.
Sehingga hal tersebut tidak akan bisa menghambat dari sebuah putaran motor.
 Drive Pulley
komponen ini diketahui terletak pada ujung bagian dari luar poros utama.
Fungsinya yaitu untuk bisa mentransfer sebuah putaran motor untuk bisa menuju
komponen yang lainnya.
 Motor Housing
ini berada dibagian luar dan berfungsi untuk melindungi semua bagian
motor listrik.

Gambar 3.2 Komponen Motor Listrik


3. Kecepatan Motor Induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan
sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan
sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat
dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk
menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut
dinamakan “motor cincin geser/slip ring motor”. Persamaan berikut dapat
digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran:
Slip = (Ns – Nb)/Ns x 100 %
Dimana: Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM

4. Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa


Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber
AC 3 fasa yang terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung
dengan sumber AC maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator.
Sekarang kita hanya melihat 1 kumparan stator saja. Sesuai hukum Faraday
bahwa apabila terdapat arus yang mengalir pada suatu kabel maka arus itu dapat
menghasilkan fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah
tangan kanan.

Gambar 3.3 Arus Pada Kabel Menghasilkan Fluks


Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap
fasa dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap
waktu. Hal ini disebabkan besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap
waktunya. Misalkan fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada
fasa a maksimum sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak
mencapai makismum, dan ada kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga
menghasilkan fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai maksimum.
Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih cenderung pada fasa mana
yang mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak langsung dapat dikatakan
bahwa medan magnet yang dibangkitkan juga ikut “berputar” seiring waktu.
Kecepatan putaran medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.
Gambar 3.4 Berputarnya Medan Magnet akibat Arus 3 Fasa pada Rangkaian

5. Maintenance Motor Listrik/Induksi


 Current Check
Ketika motor dalam keadaan berjalan kita dapat me monitor keadaan
motor dengan melakukan pengecekan atas arus listrik yang bekerja pada motor.
Pastikan arus listrik yang bekerja pada motor masih dibawah arus maksimal yang
tertera pada nameplate motor. atau juga kita dapat melakukan perhitungan:

I max = P / V
P: Daya (watt)
L: Arus (Ampere)
V: Tegangan (Voltage)
Jika arus kerja motor masih dibawah arus max yang tertera pada nameplate atau
hasil perhitungan maka motor masih dalam keadaan baik.

Gambar 3.5 Pengukuran Arus Motor Menggunakan Tank Ampere


Jika arus melebihi full load ampere yang tertera di nameplate motor, Kita harus
periksa beban yang digerakkan oleh motor baik pompa, kompresor atau apapun.
Bisa juga arus lebih dikarenakan internal motor, misalnya kondisi bearing yang
sudah aus sehingga terjadi gesekan antara rotor dan bearing. Kalau hal ini tidak
kita atasi, akan terjadi short circuit pada motor karena kegagalan isolasi
dikarenakan arus berlebih yang ditanggung oleh motor induksi.
 Insulation Resistance Check
Jika motor dalam keadaan mati (standby) kita dapat melakukakan
pengecekan berapa tahanan isolasi yang ada pada motor sekarang dengan
menggunakan insulation tester atau lebih dikenal dengan megger. Ukur tahanan
isolasi tiap phasa terhadap ground jika tahanan isolasinya lebih dari 5 Mega Ohm
artinya motor dalam keadaan baik karena jika lebih kecil dari 1 mega Ohm artinya
keadaan lilitan terhadap ground lembab dan bisa mengakibatkan short ciruit ketika
motor dijalankan.

Gambar 3.6 Insulation Resistance Check Motor 6KV

NO Motor Listrik 6KV 1 Menit 10 Menit Polarisasi indeks

1 ID FAN 3A 2,09 GΩ 9,26 GΩ 4.40

2 ID FAN 3B 2,18 GΩ 8,44 GΩ 3,87

3 CWP 3A 4,34 GΩ 15,7 GΩ 3,61

4 CWP 3B 5,64 GΩ 16,3 GΩ 2,89

5 BFP A 6,70 GΩ 11,5 GΩ 1,71

6 BFP B 5,21 GΩ 8,8 GΩ 1,68

Tabel 3.2 Hasil Insulation Resistance Check Motor 6KV


Pengujian Polarity Index (PI) adalah variasi dari pengujian IR, yang mana PI
adalah perbandingan nilai IR 10 menit dan nilai IR 1 menit, sehingga: Nilai PI
yang rendah menandakan bahwa belitan kumparan bisa saja telah terkontaminasi
oli, debu kotoran dan lain-lain atau uap air.
Berikut nilai interpretasi dari nilai PI :

Tabel 3.3 Standar Nilai PI


Dapat disimpulkan juga pada tabel 3.2 dan 3.3 dimana di tabel 3.3 terdapat nilai
standar Polarisasi Indeks (PI) dan ditabel 3.2 terdapat motor yang belum
memenuhi standar Polarisasi Indeks diantara lain sebagai berikut :
1. Motor BFP B
Motor BFP B, Dengan nilai PI 1,68 nilai yang cukup rendah dan belum
masuk standar PI, Biasanya itu terjadi dikarenakan belitan kumparan bisa saja
telah terkontaminasi oli, debu, kotoran dan lain-lain atau uap air, dan harus
dilakukan pengecekan atau maintenance pada motor tersebut.
2. Motor BFP A
Sama halnya dengan motor BFP B, Motor BFP A memiliki nilai PI yang
cukup rendah dan belum masuk nilai standar PI. Nilai PI motor BFP A iyalah
1,71. Biasanya itu terjadi dikarenakan belitan kumparan bisa saja telah
terkontaminasi oli, debu, kotoran dan lain-lain atau uap air, dan harus dilakukan
pengecekan atau maintenance pada motor tersebut.

Dan dapat disimpulkan bahwa kedua motor tersebut belum masuk standar nilai PI.
Setelah sebelumnya membahas motor yang dibawah standar nilai PI ada pula
motor yang nilainya masuk standar nilai PI diantaranya sebagai berikut :
1. Motor ID FAN 3A
Motor ID FAN 3A dengan nilai PI 4,40 dapat disumpulkan bahwa motor
ID FAN 3A masuk kategori sangat baik dan layak dioperasikan.
2. Motor ID FAN 3B
Motor ID FAN 3B dengan nilai PI 3,87 dapat disumpulkan bahwa motor
ID FAN 3B masuk kategori baik dan layak dioperasikan.
3. Motor CWP 3A
Motor CWP 3A dengan nilai PI 3,61 dapat disumpulkan bahwa motor
CWP 3A masuk kategori baik dan layak dioperasikan.
4. Motor CWP 3B
Motor CWP 3B dengan nilai PI 2,89 dapat disumpulkan bahwa motor
CWP 3B masuk kategori cukup dan dapat dioperasikan.
 Temperature Check
Pada nameplate motor selalu tertera insulation class yang menerangkan
tentang ketahanan isolasi motor terhadap suhu kerja. Pengecekan ini bisa kita
lakukan dengan visual check atau akan lebih akurat jika kita menggunakan
temperature gun. pengecekan suhu ini dilakukan untuk memastikan agar motor
tidak mengalami overheating saat dijalankan.
 Mengganti Oli
Mengganti oli juga merupakan hal preventive maintenance yang
dilakukan.Ganti oli mempunyai fungsi agar motor listrik terhindar dari kerusakan
Mekanik, Karena motor listrik harus terus menerus membutuhkan pelumas Agar
komponen dalam mesin tetap dingin dan bisa bergerak dengan lancar. Perlu
dicatat setiap motor listrik harus menggunakan spesifikasi oli yang sesuai.

Gambar 3.7 Penggantian Oli Motor Listrik SA-FAN 3A


 Pemberian Oli Gemuk Atau Grease
Fungsi utama gemuk bearing motor listrik adalah untuk mengurangi
gesekan keausan, melindungi bearing dari korosi dan berfungsi sebagai sekat
untuk mencegah masuknya kontaminan. Gemuk sering kali digunakan untuk
melumasi bearing motor listrik karena kemudahannya dalam aplikasi dan
karakteristik yang unik.

Gambar 3.8 Pemberian Oli Gemuk/Grease

6. Kerusakan Yang Ada Pada Motor Listrik/Induksi


Lalu langkah apa yang dapat kita lakukan jika terjadi kerusakan terhadap
motor artinya motor tersebut mati total dan tidak dapat dijalankan. Pada dasarnya
sesuai dengan prinsip kerja motor bahwa gerakan pada motor dihasilkan dari
induksi elektromagnetik yang terjadi sehingga jika tidak terjadi putaran hal
pertama yang perlu kita periksa adalah apakah lilitan pada motor yang
menghasilkan induksi elektromagnetik itu dalam kondisi baik atau tidak.
 Rewinding Motor Induksi
Ini merupakan kerusakan yang paling parah yang terjadi Pada motor listrik
atau motor induksi. Perbaikan yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki
kerusakan pada lilitan adalah melilit ulang (rewinding). Kerusakan seperti ini
terjadi jika motor mengalami short circuit pada lilitan, baik dikarenakan proteksi
yang gagal bekerja atau juga kerusakan isolasi akibat kualitas isolasi yang
memburuk karena usia maupun air.

Gambar 3.9 Lilitan Motor Listrik


 Penggantian Bearing
Penggantian bearing dilakukan karena bearing mempunyai lifetime
sehingga sebaik apapun pelumasan yang kita berikan, penggantian bearing tetap
dilakukan. lifetime bearing sesuai dengan ukuran dan speed motor induksi misal
10000 running hour untuk speed 3000 rpm. Jika kita tidak melakukan penggantian
bearing sesuai ketentuan, maka akan bisa menimpulkan vibrasi pada motor
bahkan dapat menyebabkan motor mengalami short circuit karena putaran rotor
yang tidak balanca dapat menyentuh lilitan dan merusaknya.

Gambar 3.10 Penggantian Bearing Motor Listrik

Gambar 3.11 Bearing Yang Sudah Rusak


 Balancing Rotor
Balancing rotor juga diperlukan ketika kita mengganti Bearing karena
bearing yang aus bisa jadi telah menyebabkan vibrasi dan membuat konstruksi
rotor tidak balanca lagi. Untuk itu ketika kita melakukan penggantian bearing, ada
baiknya kita juga melakukan balancing pada rotor sehingga perbaikan yang kita
lakukan lebih baik.
Gambar 3.12 Rotor Motor Listrik

7. Motor Induksi/Listrik Yang Ada Di PLTU Tarahan


Pada PLTU sektor Tarahan mempunyai banyak jenis motor listrik/induksi yang
digunakan, Diantaranya adalah:
 Boiler Feed Pump (BFP)
BoilerFeedPump atau yang biasa disebut BFP adalah sebuahpompa
yang berfungsi sebagai penyuplai air tawar yang sudah didestilasi ke Boiler untuk
dipanaskan yang selebihnya menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. BFP
juga termasuk motor listrik yang bertegangan 6KV.

Gambar 3.13 Boiler Feed Pump


 Circulating Water Pump (CWP)
CWP berfungsi untuk memompa air laut bertekanan tinggi menuju
kondensor yang berfungsi sebagai pendingin kondensor. CWP juga termasuk
motor listrik yang bertegangan 6KV.
Gambar 3.14 Circulating Water Pump
 Magnet Separator (MS)
Motor Magnet Separator (MS) berfungsi untuk memisahkan atau menarik
material yang mengandung magnet di jalur Transfer House atau jalurnya batu
bara. Magnet Separator juga termasuk motor listrik yang bertegangan 400V.

Gambar 3.15 Motor Magnet Sparator


 Vibrator Screen (VS)
Motor Vibrator Screen (VS) merupakan salah satu motor yang berada di
Crusher. Motor ini berfungsi untuk memberikan getaran dan mengayak batubara.
Biasanya beberapa jenis mesin vibrating screen akan memiliki sudut kemiringan
tertentu agar proses penyortiran batu bara dapat terjadi dengan lebih baik karena
mengandalkan gaya gravitasi dan getaran.
Gambar 3.16 Motor Vibrator Screen
 Induced Draft Fan (ID FAN)
Induced Draft Fan (ID Fan) merupakan sebuah kipas (fan) yang digunakan
menghisap udara sisa hasil pembakaran (flue gas) dari dalam boiler keluar menuju
stack. ID Fan berfungsi untuk mempertahankan pressure pada furnace boiler dan
bekerja pada tekanan atmosfir rendah oleh karena itu tekanannya bernilai negatif.
Motor listrik ini juga termasuk 6KV.

Gambar 3.17 ID FAN

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktek kerja lapangan dan pembahasan yang telah dilakukan
diperoleh kesimpulan:
1. Bahwasanya Motor Listrik/Induksi perlu dilakukan perawatan atau
maintenance rutin supaya dapat meminimalisir atau menghindari kerusakan pada
motor listrik dan dapat memperpanjang umur dari motor itu
2. Ketika motor dalam keadaan berjalan pastikan arus listrik yang bekerja
pada motor masih dibawah arus maksimal yang tertera pada name plate motor
Jika arus melebihi full load ampere yang tertera di nameplate motor, akan terjadi
short circuit pada motor karena kegagalan isolasi dikarenakan arus berlebih yang
ditanggung oleh motor induksi.
3. Mengukur tahanan isolasi atau sering disebut megger dapat dilakukanJika
motor itu keadaan mati dan jika tahanan isolasi nya kecil berarti keadaan lilitan
terhadap ground lembab dan bisa mengakibatkan short ciruit ketika motor
dijalankan.
4. Bearing motor listrik juga harus sering diperhatikan karena bearing
Mempunyai lifetime sehingga sebaik apapun pelumasan yang kita berikan,
penggantian bearing tetap dilakukan. lifetime bearing sesuai dengan ukuran dan
speed. Jika kita tidak melakukan penggantian bearing sesuai ketentuan, maka akan
bisa menimpulkan vibrasi pada motor bahkan dapat menyebabkan motor
mengalami short circuit karena putaran rotor yang tidak balanca dapat menyentuh
lilitan dan merusaknya.
4.2 Saran
Dari hasil selama saya melakukan praktek kerja lapangan, Saya memberikan
saran agar PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya
berharap kepada peserta PKL agar mempersiapkan diri dengan menguasai
pelajaran yang akan diterapkan dalam Industri, agar memudahkan dalam
melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan, Dan saran yang paling penting
adalah menjaga nama baik sekolah di mana perusahaan tempat di laksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan mematuhi peraturan yang ada di
perusahaan, Dan semoga Hubungan karyawan dengan siswa PKL lainnya
diharapkan selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama
yang baik.
LAMPIRAN

A.1 Gambar Saat Melakukan Uji Tahanan Isolasi Pada Current Transformer
Generator

A.2 Gambar Saat Melakukan Maintenance Pada Motor Pump

A.3 Gambar Saat Melakukan Cleaning Generator


A.4 Gambar Saat Melakukan Uji Tahan Isolasi Motor 400

A.5 Gambar Saat Pengesian Air Baterai

A.6 Gambar Saat Uji Keserempakan Circuit Breaker Menggunakan CB Analyzer

Anda mungkin juga menyukai