Mesin utama dari sebuah chiller adalah Kompresor, dan jenis-jenis kompresor
yang umumnya digunakan adalah :
Efisiensi rendah
Waktu pemasangan cepat.
Effisiensi tinggi
Waktu pemasangan lebih lama.
Dalam desain gedung, bila menggunakan air cooled chiller perlu diperhatikan
lokasi dan luas atap beton untuk penempatan unit-unit chillernya. Yang sering
kurang diperhatikan dalam desain atap untuk air cooled chiller adalah akses
untuk pemeliharaan unit tersebut. Ada kalanya terjadi perubahan desain dari
water cooled chiller ke air cooled chiller, karena terutama masalah waktu
instalasi ataupun keadaan air setempat. Tetapi perubahan seperti itu pada
akhirnya berakibat fatal terhadap konstruksi air cooled chiller tersebut yang
mengambil ruang (space) apa adanya.
Pendinginan air melalui menara air (cooling tower), dalam desain gedung
perlu diperhatikan aliran udara yang diperoleh dari kipas udara. Aliran udara
dan aliran air didalam menara pendingin ini dapat berlawanan arah (counter
flow), arah melintang (cross flow), aliran paralel (paralel flow) aliran melalui
dek atau aliran pancar.
3. Absorption Chiller.
Salah satu cara tertua untuk melakukan pendinginan suatu ruangan secara
mekanis adalah teknologi absorbsi (absorption technology). Kelihatan tak
masuk akal dengan membakar sesuatu untuk menghasilkan pendinginan,
tetapi hal itu yang terjadi dalam suatu chiller absorpsi.
Karena suhu air dingin yang dihasilkan oleh chiller absorbsi paling rendah
adalah 46F, maka chiller jenis ini tidak dapat digunakan dalam penerapan
refrigerasi dengan suhu rendah.
Peralatan tata udara dengan Sistem absorbsi ini sebenarnya sangat efisien
dan pemeliharaanya mudah, tetapi bila ada kerusakan pada peralatan ini
perbaikannya memerlukan waktu lama dan biaya yang besar. Bahkan untuk
kerusakan tertentu, maka seluruh unit tidak dapat difungsikan kembali. Ini
menyebabkan penggunaan peralatan pengkondisian udara dengan sistem
absorbsi ini kurang diminati.