Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Perawatan Sistem AC
Mobil

Oleh
Dovian Iswanda
Ahmad Faisal

4201417016
4201417020

TME/MKE
TME/MKE

Politeknik Negeri Pontianak


2016
JjPpp
0

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Tujuan .............................................................................................
C. Manfaat ...........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................
a. Pengetahuan Dasar tentang Air Conditioner (AC).....................
b. Prinsip Kerja dan Komponen-Komponen Sistem AC Mobil.....
c. Komponen-Komponen Sistem AC Mobil..................................
d. Masalah yang sering terjadi pada sistem AC.............................
e. Memelihara/servis sistem AC ...................................................
B AB 3 PENUTUP ......................................................................................
a. Kesimpulan................................................................................
b. Saran...........................................................................................
Daftar Pustaka

1
1
2
3
3
4
6
16
17
18
18
19

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang sangatlah
pesat dari peningkatan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme
sumber daya manusia.Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan
pada semua bidang termasuk dalam bidang otomotif.Perkembangan
teknologi pada bidang otomotif berperan cukup besar terhadap
kemajuan bidang-bidang lainnya.Untuk itu perlu adanya tenaga-tenaga
ahli dalam bidang ini, apalagi menghadapi serbuan negara-negara
produsen otomotif dengan pemasaran produk mereka memasuki era
pasar bebas.
Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil sangatlah
diperlukan, industri berlomba-lomba menciptakan inovasi baru untuk
menambah kenyamanan mobil yang mereka produksi salah satunya
dengan pengaturan suhu, kelembaban udara, dan kebersihan didalam
ruangan.
Sistem AC dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara
baik suhu dan kelembabanya dengan cara sebagai berikut:
1. Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan menyerap panas dari
lingkungan sehingga suhu di ruangan itu akan turun dan sebaliknya
saat suhu ruangan rendah AC akan melepaskan panas ke udara
sehingga suhu akan naik.
2. Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga
kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman.
Prinsip dasar AC adalah proses penyerapan dan pelepasan panas
dengan menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant).
Kondisi refrigerant di pengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang
diberikan kepadanya.
B. Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami komponen-komponen pada sistem AC
mobil dan fungsinya.
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja sistem AC mobil.
3. Mengetahui dan memahami apa itu refrigerant dan persyaratan untuk
refrigerant dan oli pelumas pada sistem AC mobil

4.

Mengetahui dan memahami apa itu mesin 3R dan bagaimana prinsip


kerjanya.
5. Mengetahui dan memahami bagaimana cara merawat AC mobil.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih
tentang sistem AC mobil.
2. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat
memahami dan mempelajari fungsi komponen-komponen dan prinsip
kerja sistem AC mobil, persyaratan refrigerant dan pelumas yang
digunakan, serta tentang mesin 3R.
3. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat
memahami dan mempelajari bagaimana cara merawat AC mobil.

BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengetahuan Dasar tentang Air Conditioner (AC)
Air Conditioner(AC) merupakan suatu perlengkapan yang
memelihara dan mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar
temperatur/suhu, kebersihan dan kelembabannya menyenangkan serta
nyaman.Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas
yang diambil agar temperatur turun disebut pendinginan.Sebaliknya,
ketika temperatur di dalam ruangan rendah, maka panas yang diberikan
agar temperatur naik disebut pemanasan.
Kebanyakan bangunan berukuran sedang dan besar, energi panas
dipindahkan dengan menggunakan udara, air dan kadang-kadang
refrigerant. Perpindahan energi panas ini seringkali dengan membawa
energi tersebut dari suatu ruangan ke suatu penyerap kalor sentral (unit
refrigerasi) atau membawa kalor dari sumber kalor (pemanas atau ketel)
ke ruangan.ACpada mobil pada umumnya terdiri dari coolerdengan
pembersih embun (moisture remover) dan pengatur aliran udara.
Pendingin (cooler)akan mendinginkan dan mengurangi kelembaban
udara di dalam kendaraan sehingga dihasilkan kondisi udara yang
nyaman. Prinsip dasar pendinginan adalah proses penyerapan dan
pelepasan panas suatu media dengan menggunakan zat yang mudah
menguap (refrigerant). Kondisi refrigerantdipengaruhi oleh temperatur
dan tekanan yang diberikan kepadanya.
Prinsip pemindahan dan penyerapan panas tersebut secara
sederhana dapat dicontohkan pada hal seperti berikut:
1. Seseorang akan merasa dingin saat mengoleskan alkohol, alkohol
tersebut menyerap panas dan terjadi penguapan.
2. Seseorang akan merasa dingin setelah berenang meskipun saat siang
hari. Hal ini disebabkan air di badan menyerap panas dan menguap.

Gambar 1. Prinsip Pemindahan dan Penyerapan Panas


Dalam air conditioner, penyerapan ada pemindahan panas dengan
menggunakan refrigerant dapat berfungsi sebagai penyerap dan
pemindah panas.
b. Prinsip Kerja dan Komponen-Komponen Sistem AC Mobil
1. Prinsip Kerja Sistem AC Mobil
Prinsip kerja sistem AC pada mobildapat dijelaskan pada
gambar siklus kerja sistem AC sebagai berikut:

Gambar 2. Siklus Kerja Sistem AC


Kompresor
mengkompresikan
gas/uap
refrigerantyang
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap
panas dari evaporatorditambah panas yang dihasilkan saat
langkah pengeluaran (discharge).

Gas refrigerantmengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor


gas refrigerantdikondensasikan menjadi cairan atau terjadi
perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
Cairan refrigerantmengalir ke dalam receiveruntuk disaring antara
cairan refrigerantdengan oli sampai evaporatormemerlukan
refrigerantuntuk diuapkan.
Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan
refrigerantyang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi
rendah.
Gas refrigerantyang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam
evaporator. Refrigerantmenguap dan menyerap panas dari udara
luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu diluar akan
dingin.

Gambar 3. Siklus Kompresi Uap Sistem AC

1 2Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari


sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama
proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan
pada keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan
berlebih/superheated gas.
2 3Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor
dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab
bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke
refrigeran.
5

3 4Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor


menuju kondensor. Bagian awal proses refrigerasi menurunkan
panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi
bentuk cairan. Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai
dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut
terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan
refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini
menuju alat ekspansi.
4 - 1Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi
melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi
tekanan dan mengendalikan aliran menuju kondensor harus
mampu membuang panas gabungan yang masuk evaporator dan
kondensor.

c. Komponen-Komponen Sistem AC Mobil


Sistem AC mobil terdiri dari beberapa komponen, yaitu
sebagai berikut:
1. Kompresor
Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan
tekanan refrigerant dengan mengkompresikan dalam bentuk
gas/uap, akibatnya temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas
yang timbul kemudian akan dikondensasikan melalui kondensor.

Gambar 4. Kompresor Mobil

Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi


energi pneumatis oleh kompresor sehingga zat pendingin
bersedar dalam instalasisistem AC.
Secara umum kompresor terdiri dua jenis yaitu sebagai berikut:
1.1 Kompresor Model Torak
Kompresor model torak terdiri dari beberapa bentuk gerak
torak yaitu:
1.1.1.

Tegak lurus

Gambar 5. Kompresor Torak Gerak Tegak Lurus


1.1.2.

Memanjang

Gambar 6. Kompresor Torak Gerak Memanjang

1.1.3.

Aksial

Gambar 7. Kompresor Torak Gerak Aksial


Keterangan:
1 = silinder
4 = poros
2 = torak
5 = bantalan
3 = bola baja
6 = piring goyang
1.1.4.

Radial

Gambar 8. Kompresor Torak Gerak Radial


1.1.5.

Menyudut (model V)
menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh
gerakan torak di dalam silinder kompresor.

1.2 Kompresor Rotary


Rotor adalah bagian yang berputar di dalam
stator.Rotor terdiri dari dua baling-baling.Langkah hisap
terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah
pintu masuk tertutup.Pada waktu pintu masuk sudah
tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran
membuka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan
sudah terjadi langkah hisap, demikan seterusnya.

Gambar 9. Kompresor rotary


9

Keuntungan:
a. Karena setiap putaran menghasilkan langkah-langkah
isap dan tekan secara bersamaan, maka moment putar
lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih kecil.
b. Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan
menghemat tempat.
Kerugian:
Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang
kecil saja sebabpada volume besar, rumah dan rotornya
harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat
menahan menahan gesekan. Gerakan rotor di dalam stator
kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin.
Kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant,
kompresor menghisap refrigerant bertekanan rendah dari
evaporator dan memampatkannya sampai 100-250 psi.
Dengan bertambahnya refrigerant tersebut maka suhu
refrigerant pun akan bertambah, uap refrigrant yang
bertekanan tinggi dalam kompresor akan lebih cepat
mengembun dengan cara melepaskan panas ke
sekelilingnya.
Kompresor AC perlu diberi pelumas.Fungsi utama
pelumas pada kompresor adalah untuk bantalan pada
komppresor dan sebagai pelumas pada bagian yang
bergesekan. Oli yang digunakan pada kompresor bukan
sembarang oli, tetapi oli khusus karena oli tersebut akan
beredar dalam pendingin.
Jika salah satu komponen rusak pada saat
pendinginan bekerja, maka sebagian oli kompresor akan
tertinggal di dalam siklus refrigerant. Apabila komponen
tersebut diganti maka oli perlu ditambah untuk mengganti
oli yang tertinggal dalam komponen yang rusak.Banyaknya
oli tergantung dari dari komponen yang diganti.
2. Magnetic Clutch
Magnetic Clutch digunakan untuk melepaskan dan
menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Komponen
utamanya terdiri dari :stator, rotor, dan plat penekan. Prinsip
kerja magnetic clutch adalah melekatkan dua keping logam besi

10

karena gaya elektromagnet, dua keping logam tersebut adalah


penekan drive pulley.

Gambar 10. Magnetic Clutch


3. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap
refrigerant.Semakin besar jumlah panas yang di lepaskan oleh
kondensor maka semakin besar pula efek pendinginan yang di
peroleh evaporator.Kondensor di letakan di bagian depan
kendaraan agar proses pendinginanya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap
super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan subcooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan
wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/
condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut
berasal dari :
a. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang
didinginkan.
b. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
4. Refrigerant dan Pelumas
4.1 Refrigerant
Pada umumnya refrigerantialah suatu zat yang berupa
cairan yang mengalir di refrigeratordan bersirkulasi melalui
komponen fungsionalis untuk menghasilkan efek
mendinginkan dengan cara menyerap panas melalui
ekspansi dan evaporasi (penguapan).Kelompok refrigeran
yang banyak digunakan dan mempunyai aspek lingkungan
yang penting adalah refrigeran halokarbon, yaitu refrigeran
dengan molekul yang memiliki atom-atom halogen (fluor

11

atau khlor) dan karbon. Refrigeran halokarbon terbagi


menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
Refrigeran CFC (chlorofluorocarbon), yaitu refrigeran
halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atomatom khlor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Contoh
refrigeran ini yang cukup populer adalah refrigeran
CFC-11 (trichloro-fluoro-carbon, CFCl3), CFC-12
(dichloro-difluoro-carbon, CF2Cl2), dan lain-lain.
Refrigeran HCFC (hydrochlorofluorocarbon), yaitu
refrigeran halokarbon dengan molekul yang terdiri
dari atom-atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F),
dan karbon (C). Salah satu refrigeran ini yang populer
adalah refrigeran HCFC-22 (chloro-difluoro-metil,
CHF2Cl).
Refrigeran HFC (hydrofluorocarbon),yaitu refrigeran
halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atomatom hidrogen (H), fluor (F), dan karbon (C). Salah
satu contoh refrigeran ini yang populer adalah HFC134a (C2H2F4).
Refrigerantyang banyak dipakai oleh kendaraan
sekarang ini adalah HFC 134a yang tidak mempunyai
sifat perusak ozondan juga tidak mengandung racun
(karena tidak mengandung clor), HFC 134a kalau
dilepaskan ke udara maka secara cepat akan menguap
dengan menyerap panas dari udara sekitarnya. Air
Conditionermempertahankan kondisi suhu dan
kelembaban udara dengan cara, pada suhu ruangan
tinggi refrigerantakan menyerap panas dari udara
sehingga suhu di dalam ruangan turun.
Sebaliknya saat udara di dalam ruangan rendah
refrigerantakan melepaskan panas ke udara sehingga suhu
udara naik, oleh karena itu daur refrigerasi yang terpenting
adalah daur kompresi uap yang digunakan di dalam daur
refrigerasi. Pada daur ini uap di tekan dan kemudian
diembunkan menjadi cairan lalu tekanannya diturunkan
agar cairan tersebut dapat menguap kembali.
Persyaratan refrigerant (zat pendingin) untuk sistem AC
adalah sebagai berikut:

12

a. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya


memiliki temperatur penguapan pada tekanan yang lebih
tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya
vakum pada evaporator, dan turunnya efisiensi volumetrik
karena naiknya perbandingan kompresi.
b. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi.
Apabila tekanan pengembunannya rendah, maka
perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah sehingga
penurunan prestasi kompresor dapat dihindarkan. Selain itu,
dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat
bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya
kebocoran, kerusakan, ledakan menjadi lebih kecil.
c. Kalor laten penguapan harus tinggi. Refrigerant yang
memiliki kalor laten penguapan yang tinggi lebih
menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang
sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih
kecil.
d. Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup
kecil. Refrigerant dengan kalor laten penguapan yang besar
dan volume spesifik gas yang kecil akan memungkinkan
penggunaan kompresor dengan volume torak yang lebih
kecil.
e. Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi karakteristik
termodinamika dari refrigerant, koefisien prestasi
merupakan parameter yang terpenting untuk menekan biaya
operasi.
f. Konduktifitas termal yang tinggi. Konduktivitas termal
sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan
kalor.
g. Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas.
Dengan turunnya tahanan aliran refrigerant dalam pipa,
kerugian tekanan akan berkurang.
h. Konstanta dielektrika dari refrigerant yang kecil, tahanan
listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada
material isolator listrik (utamanya untuk kompresor
hermatik).
i. Refrigerant hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan
material yang dipakai, sehingga tidak menyebabkan korosi.
j. Refrigerant tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
k. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar dan meledak.

13

l. Refrigerant harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran.


m. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
n. Ramah lingkungan.
4.2. Pelumasan
Oli pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk
melumasi bagian-bagian kompresor yang saling bergesekan.
Sebagaian dari oli pelumas itu bercampur dengan refrigeran
dan masuk ke dalam kondensor dan evaporator.
Oleh karena itu, oli pelumas mesin refrigerasi herus
memiliki sifat, selain sebagai pelumas yang baik, juga tidak
menyebabkan gangguan atau kerusakan refrigeran dan
bagian-bagian yang dilaluinya.Di samping itu, oli pelumas
mesin refrigerasi harus tahan temperatur tinggi, karena gas
refrigerasi pada akhir langkah kompresi di dalam silinder
bertemperatur tinggi.
Seperti diterangkan di atas, oli pelumas mesin refrigerasi
harus memenuhi beberapa persyaratan tersebut di bawah ini,
yaitu sesuai dengan temperatur kerja mesin, jenis refrigeran
dan jenis kompresor yang dipergunakan.
Persyaratan oli pelumas mesin refrigerasi:
a. Titik beku yang rendah
b. Titik nyala yang tinggi (stabilitas termal yang baik)
c. Viskositas yang baik
d. Dapat dipisahkan dengan mudah dari refrigeran
tanpa reaksikimia
e. Tidak mudah membentuk emulsi
f. Tidak bersifat sebagai oxidator
g. Kadar parafin rendah (untuk mencegah pembekuan
pada temperatur rendah)
h. Kemurnian tinggi (tidak mengandung kotoran, air,
asam dan sebagainya)
i. Bersifat isolator listrik yang baik, terutama untuk
pengunaan pada kompresor hermetik)
j. Kekuatan lapisan minyak yang tinggi.
Oli pelumas dalam sistem AC sebagian keluar
bersama-sama refrigerant dan bersirkulasi dalam siklus
pendingin.Jika oli yang bersirkulasi bersama refrigerant
cukup banyak, pelumasan oli di bak engkol berkurang
14

sehingga dapat terjadi overheating (kelebihan panas).


Sedangkan apabila oli yang bersirkulasi bersama
refrigerant tidak tetap, maka oli kan terkumpul dalam
evaporator. Hal ini akan mengganggu pemindahan panas
dalam evaporator.
5. Mesin 3R (Recovery, Recycling, and Recharging)
Mesin 3R adalah suatu mesin yang berfungsi sebagai
recovery, recycling, dan recharging. Mesin ini bekerja
mengeluarkan serta menangkap refrigeran, kemudian mendaur
ulang refrigeran yang ditangkap dengan cara memisahkannya
dari pelumas dan menyaring kotoran padat yang terdapat dalam
refrigerant tersebut.
Proses recovery merupakan suatu proses dimana refrigeran
dikeluarkan dari sistem pendingin, sehingga refrigeran tersebut
tidak terlepas ke atmosfir (proses mendapatkan kembali
refrigeran dari sistim AC). Recycle yaitu proses pemurnian atau
pencucian refrigeran dari proses sirkulasi di dalam mesin 3R.
Pemurnian refrigeran dari partikel-partikel padat dan
pelumas yang bercampur selama mesin pendingin bekerja,
bertujuan supaya refrigeran tersebut dapat digunakan kembali.
Sedangkan recharging adalah proses pengisian refrigeran ke
sistim mesin pendingin.
Prinsip kerjanya mesin recovery, recycle dan recharging
dibagi menurut sistem recycle-nya, yaitu laluan tunggal dan
multi laluan. Laluan tunggal proses pemurnian refrigeran
dilakukan hanya satu kali sirkulasi saja. Sedangkan multi laluan
sirkulasi berulang-ulang.Banyaknya receiver dryer dan pipapipa kapiler yang digunakan pada sistem mesin 3R laluan
tunggal lebih sedikit dibandingkan mesin 3R multi laluan.
Karakteristik dari mesin recovery, recycle dan recharging:
1. Mesin 3R ini hanya dioperasikan untuk mesin pendingin
siklus kompresi uap.
2. Jenis
refrigeran
yang
dapat
di
recovery,
recycle,danrecharging yaitu refrigeran senyawa halokarbon
( R-12 ; R-22 ; R-134a).
6

15

7
5

4
2
3
1 Gambar 18. Skema mesin 3R

Keterangan:
1 = kompresor
5 = kondensor koil bersirip
2 = receivoir
6 = pressure gauge
3 = fan dan motor listrik
7 = throttling valve
4 = receiver (filter/dryer)

d. Masalah yang sering terjadi pada sistem AC


1. Tali Penggerak (Belt) Kendor
Tali penggerak kendor menyebabkan slip dan aus lakukan
penyetelan bila kendor da n gantilah bila rusak.
2. Suara Berisik Dekat Kompresor
Suara berisik karena bantalan aus atau oli pelumas kurang
dalam sistem.Bongkarlah kompresor dan lakukan perbaikan atau
pergantian.Suara berisik dapat juga timbul disebabkan tidak adanya
oli di dalam kompresor.Sebelum membongkar dan periksalah
jumlah oli kompresor.
3. Sirip Kondensor dan Evaporator Tertutup Debu/Kotoran
Bila sirip-sirip kondensor dan evaporator kotor oleh debu
dan kotoran, akan menyebabkan pendinginan banyak berkurang.
Bersihkan kotoran dan debu.Dalam memakai sikat untuk mencuci,
jangan sampai menyebabkan sirip (fin) rusak atau bengkok.
4.

Saringan Udara Tersumbat

16

Tersumbatnya saringan udara mengakibatkan aliran udara


berkurang dan kapasitas pendinginan menurun.Lepaskan dan
cucilah saringan udara.
5. Noda Oli dapat Dilihat pada Sambungan Siklus Pendinginan
Adanya noda oli menunjukkan kebocoran di tempat
tersebut.Hal ini karena refrigerant yang keluar bercampur oli dan
meninggalkan noda oli.Bila ditemukan noda oli, maka
pengencangan ulang perlu dilakukan atau ada part yang perlu
diganti untuk menyetop kebocoran.Gasket kompresor dan tempat
persambungan pipa adalah merupakan tempat yang sering terlihat
ada noda oli, karena itu penting sekali untuk selalu memeriksa pada
tempat-tempat tersebut.
6. Suara Berisik Dekat Blower
Hidupkan blower pada kecepatan low, medium dan high.
Gantilah blower motor bila timbul suara berisik atau putarannya
tidak normal. Ada benda lain yang tersangkut dapat menyebabkan
suara berisik, pengencangan baut yang kurang sempurna dapat
mengakibatkan suara abnormal. Periksalah point-point tersebut di
atas sebelum melakukan penggantian motor blower.
7. Memeriksa Jumlah Refrigerant Melalui Kaca Pengintai (Sight
Glass)
Bila terlihat gelembung banyak, artinya refrigerant kurang,
tambahkan refrigerant kemudian periksalah noda oli seperti yang
dijelaskan di atas.Bila gelembung tidak terlihat meskipun
kondensor disiram air, berarti refrigerant lebih karena itu kurangi
refrigerant sampai jumlahnya tepat.Berhati-hatilah mengeluarkan
refrigerant dari service valve tekanan rendah agar tidak terlalu
banyak keluar atau oli kompresor tertiup keluar.
e. Memelihara/servis sistem AC
Agar sistem AC menjadi awet dan tidak mudah rusak maka
diperlukan pemeliharaan dan servis pada komponen-komponen AC.
Komponen-komponen AC yang harus mendapatkan pemeliharaan dan
servis diantaranya adalah:
1. Kompresor

17

Pemeliharaan kompresor dengan melakukan servis berkala


setiap kendaraan menempuh jarak 60.000 km. Ketika melakukan
servis tambahkanlah oli pelumas sebanyak 40 ml.
2. Kondensor
Cucilah kondensor dengan menggunakan air sampai kotorankotoran yang menempel pada kondensor hilang dan bersih. Betulkan
atau luruskan apabila pada sirip-sirip kondensor ada yang bengkok.
3. Receiver/dryer
Setiap kendaraan atau mobil yang telah menempuh jarak
40.000 km maka receiver/dryer harus diganti.
4. Expansion Valve
Apabila Expansion Valve terjadi kerusakan maka harus diganti
karena pada expansion valve tidak bisa dilakukan perbaikan.
5. Evaporator
Cucilah evaporator hingga bersih sampai kotoran-kotoran
yang ada pada evaporator hilang. Apabila sirip-sirip evaporator
bengkok luruskan.
6. Blower
Cucilah blower hingga bersih sampai debu-debu yang ada pada
blower hilang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air Conditioner merupakan sebagian yang penting untuk
menambah kenyamanan pada satu mobil. Kerusakan pada satu bagian
komponen dari sistem Air Conditioner akan membuat kerja dari sistem itu
tidak sempurna.Berdasarkan uraian sistem AC mobil di atas, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Komponen-komponen Air Conditioner dan fungsinya adalah sebagai
berikut:
a. Kompresor untuk mengkompresikan gas/uap refrigerant yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi.
b. Magnetic Clucth untuk menghubungkan dan memutuskan
hubungan kompresor ke mesin/motor listrik.
c. Kondensor untuk mengkondensasikan atau pengembunan gas/uap
refrigerant sehingga menjadi cair.

18

d. Receiver (filter/dryer) untuk menyaring antara refrigerant dengan


oli.
e. Katup ekspansi untuk menurunkan tekanan dan suhu.
f. Evaporator untuk penguapan refrigerant dan pengkabutan udara
sehingga suhu di luar dingin.
g. Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang
telah disirkulasikan ke dalam ruangan.
h. Thermostat merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat
mengontrol siklus operasi sistem AC.
2. Prinsip kerja sistem AC adalah:
7. Kompresor
mengkompresikan
gas/uap
refrigerant
yang
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas
dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan saat langkah
pengeluaran (discharge).
8. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor
gas refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi
perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
9. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara
cairan refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan
refrigerant untuk diuapkan.
10. Katup ekpansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan
refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi
rendah.
11. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam
evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara
luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan
dingin.
3. Pada umumnya refrigerantialah suatu zat yang berupa cairan yang
mengalir di refrigeratordan bersirkulasi melalui komponen fungsionalis
untuk menghasilkan efek mendinginkan dengan cara menyerap panas
melalui ekspansi dan evaporasi (penguapan). Kelompok refrigeran yang
banyak digunakan dan mempunyai aspek lingkungan yang penting adalah
refrigeran halokarbon, yaitu refrigeran dengan molekul yang memiliki
atom-atom halogen (fluor atau khlor) dan karbon.
4. Oli pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk melumasi bagianbagian kompresor yang saling bergesekan. Sebagaian dari oli pelumas itu
bercampur dengan refrigeran dan masuk ke dalam kondensor dan
evaporator.Oleh karena itu, oli pelumas mesin refrigerasi herus memiliki
sifat, selain sebagai pelumas yang baik, juga tidak menyebabkan gangguan
atau kerusakan refrigeran dan bagian-bagian yang dilaluinya. Di samping

19

itu, oli pelumas mesin refrigerasi harus tahan temperatur tinggi, karena gas
refrigerasi pada akhir langkah kompresi di dalam silinder bertemperatur
tinggi.
5. Mesin 3R adalah suatu mesin yang berfungsi sebagai recovery, recycling,
dan recharging. Mesin ini bekerja mengeluarkan serta menangkap
refrigeran, kemudian mendaur ulang refrigeran yang di tangkap dengan
cara memisahkannya dari pelumas dan menyaring kotoran padat yang
terdapat dalam refrigerant tersebut.
6. Secara umum masalah yang sering terjadi pada sistem AC mobil yaitu bau
busuk dari AC, AC kurang dingin tali penggerak (belt) kendor, suara
berisik dekat kompresor, sirip kondensor dan evaporator tertutup
debu/kotoran, saringan udara tersumbat, noda oli dapat terlihat pada
sambungan siklus pendinginan, dan suara berisik dekat blower.
B. SARAN
1.
Mengingat pentingnya sistem AC,maka setiap pemilik mobil yang
berfasilitas AC harus merawat setiap komponen AC secara teratur.
2.
Dalam pengisian refrigerantdiusahakan menggunakan refrigerant
yang ramah lingkungan yaitu R-134a, yang tidak mempunyai sifat
perusak ozondan juga tidak mengandung racun (karena tidak
mengandung clor).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1996. New Step 1 Training Manual. Jakarta : Toyota Astra Motor
otomotif.iklanmax.com
digilib.unnes.ac.id
fit.uii.ac.id
ridwan.staff.gunadarma.ac.id
www.energyefficiencyasia.org
pksm.mercubuana.ac.id

20

21

Anda mungkin juga menyukai