Metode Pembuatan Anjungan Lepas Pantai

1. Fabrikasi
a. Fabrikasi akan dilakukan di sebuah yard, mulai dari baja yang berupa plat hingga
membentuk sebuah struktur jacket dan modul untuk sebuah platform. Pada Gambar
1 dapat dilihat fabrikasi modul anjungan lepas pantai.

Gambar 1 Fabrikasi Modul

b. Load Out merupakan proses pemindahan struktur dari yard dan workshop menuju
alat tranportasi yang biasanya berupa barge. Dalam merencanakan load out harus
dilakukan Analisa untuk mengetahui apakah struktur jacket atau deck cukup kuat
saat mengalami kondisi kritis. Apabila tidak cukup kuat, maka dilakukan beberapa
tindakan seperti menambah temporary brace pada bagian tertentu. Untuk
menghndari kondisi kritis harus diminalisir sekecel mungkin yaitu menjaga
kestabilan barge dengan menggunakan system ballasting.
Load out memiliki berbagai macam metode, misalnya:
i. Skidding Method: kegiatan load out dengan metode skidding dilakukan
dengan memindahkan struktur ke atas barge dengan meletakkan struktur
tersebut di atas skid way. Jacket tersebut kemudian diikatkan dengan baja
pada sisi sisi barge.
 Gambar 2 Skidding Method
ii. Dolly: kegiatan load out dengan metode ini dilakukan dengan
memindahkan struktru menggunakan dolly/trailer. Kelebihan dari metode
ini yaitu terletak pada kemudahan prosesnya dan kecilnya peluang
kegagalannya.
iii. Lifting Method: kegiatan load out dengan metode lifting dilakukan dengan
mengangkat struktur dengan menggunakan beberapa cran yang kemudian
dipindahkan ke atas barge (namun untuk kasus fixed jacket platform lifting
method tidak digunakan).

Gambar 3 Lifting Method

2. Transportation
Dalam proses pengiriman struktur akan dipertimbangkan rute perjalanan yang kemudian
juga melihat kestabilan struktur maupun alat transportasi itu sendiri yang biasanya meliputi
sea fastening (mengikat struktur lepas pantai di atas geladak transporter barge pada
konstruksi penopang agar tidak bergeser keluar). Sea fastening untuk anjungan lepas pantai
yang umumnya berukuran raksasa akan digunakan sistem pengelasan untuk mengikat
rantai pengerat dengan barge. Pengelasan yang dilakukan tidak akan terlalu kuat, sehingga
pada saat akan launching, daerah las dapat dilepaskan dengan mudah.

Gambar 4 Sea Fastening

3. Installation
a. Jacket Upending
Salah satu tahap terpenting dalam proses instalasi adalah tahap upending atau
pendirian steel jacket itu sendiri. Tahap pendirian jacket dilakukan setelah tahap
launcing dan lifting (pengangkatan) jacket. Berikut beberapa metode yang dapat
dilakukan dalam proses upending (pendirian) jacket:
i. Pendirian jacket dengan cara mengangkat jacket.
Cara pendirian ini menggunakan bantuan dari crane vassel, dimana jacket
diangkat dari kapal tongkang menuju daerah yang dituju setelah itu jacket
didirikan dengan crane vassel. Berikut tahapan dari metode pendirian dengan
cara mengangkat jacket.
1. Tahap Pertama, pengangkatan jacket dari kapal tongkang.
 2. Tahap kedua, pendirian jacket dengan bantuan crane vassel.

Gambar 5 Metode Pengangkatan Jacket

ii. Pendirian jacket dengan cara meluncurkan jacket dari kapal tongkang atau
membuat jacket tersebut mengambang.

Gambar 6 Metode Peluncuran Jacket

b. Pile Driving
Merupakan proses pemasangan pile ke dalam jacket untuk kemudia dipancang ke
dasar laut sebagai pondasi platform. Proses pemancangan pile dapat dilakukan
dengan memberikan pukulan ke pile.

Gambar 7 Proses Pemasangan Pile ke Jacket

c. Crown Connection Welding
Merupakan proses pengelasan sambungan antara pile dengan deck dimana untuk
memperluas area pengelasan agar sambungan menjadi lebih kuat, arah pemgelasan
dibuat menjadi zig-zag seperti mahkota.
d. Deck Installation
Adalah proses instalasi deck ke pile dan jacket yang telah berdiri. Proses ini
umumnya dilaksanakan dengan mengangkat deck yang telah difabrikasi dengan
crane dan meletakkannya sesuai dengan lokasi yang seharusnya untuk selanjutnya
dilakukan pengelasan sebagai medium penyambung. API RP2A menyaratkan
elevasi deck berada di dalam ±75 mm dari elevasi disain dan harus sejajar.

Gambar 8 Proses Pemasangan Deck