Anda di halaman 1dari 30

INDUSTRI PENGOLAHAN

MINYAK BUMI
PROSES INDUSTRI KIMIA
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
• Mahasiswa mampu memahami dan
mengetahui proses – proses industri,
kondisi proses berdasarkan proses
kimia.
• Bahan dasar dapat berasal dari alam,
pertanian, atau dari tambang,
sehingga perlu kondisi tertentu dalam
penanganannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
• Mahasiswa dapat mempelajari tentang:
• Karakteristik dari minyak mentah, sebagai
hasil tambang
• Tahapan proses yang dilakukan dan hasil
yang didapatkan, dengan spesifikasi tertentu
• Tahapan proses yang dilakukan dalam
menghasilkan produk
• Manfaat dari hasil pengolahan berdasarkan
sifatnya
PENDAHULUAN
Berikut adalah beberapa perusahaan hulu energi di
Indonesia yang mengeksplorasi dan mengolah minyak bumi.
Daerah kerja Perusahaan Kapasitas (bph)
Riau Chevron 365.827
Chevron, Pertamina, Total E&P,
Kaltim 134.626
Kodeco Energy
Laut Jawa Pertamina, British Petrolium 65.154
Kepulauan Riau Chevron 61.575
Pertamina, Total E&P, Kodeco
Jawa Timur 52.616
Energy, Hess, Exxon Mobile
Pertamina, Medco, Golden
Sumatra Selatan 41.057
Spike, Conoco Philips
Pertamina, British Petrolium,
Papua 14.811
Petro China
Conoco Philips, Petro China,
Jambi 19.506
Pearl Oil
BEBERAPA KILANG MINYAK DI
INDONESIA
• Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara
(Kapasitas 5 ribu barel/hari). ditutup sejak awal tahun 2007
• Pertamina Unit Pengolahan II Dumai / Sei Pakning, Riau (Kapasitas
Kilang Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu
barel/hari)
• Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas
145 ribu barel/hari)
• Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 548 ribu barel/hari)
• Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur
(Kapasitas 266 ribu barel/hari)
• Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125
ribu barel/hari)
• Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 45 ribu barel/hari)
• Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas
10 ribu barel/hari)
Karakteristik Bahan Baku (Minyak Mentah)
Merupakan campuran hidrokarbon (HC) kompleks, Berat
molekul 16 - 6000. Komposisi karbon (C) 83-87 % dan
hidrogen H 11-15 %, komposisinya antara lain:
Parafin (CnH2n+2)
• N-parafin
• Iso-parafin

Naphtene (CnH2n)

Aromatik (CnH2n-6)

Olefin (CnH2n)
Karakteristik Produk Pengolahan Minyak Bumi
BAHAN BAKAR NON BAHAN BAKAR
Gas kilang Aspal
Fraksi C3 dan C4: LPG propane minyak pelumas
atau butane LPG
Naphta lilin/wax
Kerosin Solvent
Gasoil Polypropilen
Diesel Fuel PTA (Pure Terephtalic Acid)
Avigas Metanol
Mogas Kokas (Coke)
Avtur
Fuel Oil
Karakteristik Produk Pengolahan Minyak Bumi
BAHAN BAKAR NON BAHAN BAKAR
Gas kilang Aspal
Fraksi C3 dan C4: LPG propane minyak pelumas
atau butane LPG
Naphta lilin/wax
Kerosin Solvent
Gasoil Polypropilen
Diesel Fuel PTA (Pure Terephtalic Acid)
Avigas Metanol
Mogas Kokas (Coke)
Avtur
Fuel Oil
Pengotor Pada Minyak Mentah

Ikatan Ikatan Ikatan Garam


oksigen sulfur nitrogen mineral
• phenol • H2S • protein • NaCl
remik • MgCl2
REFINERY PROCESS

PROSES PENGILANGAN
MINYAK BUMI
Tujuan
Mengolah minyak mentah menjadi hasil minyak
yang dibutuhkan oleh pasar dalam tingkat yang
efisien dan ekonomis, secara garis besar dapat
dibagi dalam 3 bagian, yaitu :

1. Proses pemisahan secara fisika


(Physical Separation Processes)
2. Proses Konversi (Convertion Process)
3. Pencampuran (Blending)
PROSES PENGILANGAN
• Distilasi
Pemisahan • Kristalisasi
Fisika • Absorpsi dan Adsorpsi

• Cracking
• Reforming
Proses • Coking
Konversi • Polimerisasi / alkilasi
• Isomerisasi
• Hidrogenasi
• Pencampuran dilakukan antara produk
Pencampuran hasil pengolahan dengan spesifikasi
(Blending) bagus dengan produk lain dengan
kualitas kurang baik
Proses Pemisahan Fisika
• Distilasi
Distilasi Atmospheric,
Distilasi vakum,
Distilasi bertekanan (Pressurized Distillation).
• Kristalisasi
Proses pemisahan fraksi minyak bumi
berdasarkan perbedaan titik beku, misal proses
pembuatan lilin (petroleum waxes)
• Absorpsi dan Adsorpsi
Proses pemisahan atas dasar perbedaan daya
larut dalam dua fasa yang berbeda.
Tahapan suhu kolom distilasi :
Gas petroleum T= 20 oC
Gasolin T= 150oC
Kerosin T= 200oC
Minyak diesel T= 300oC
Minyak residu T= 370oC
Minyak pelumas, lilin,
parafin, aspal T = 400oC
PROSES PENGILANGAN
• Distilasi
Pemisahan • Kristalisasi
Fisika • Absorpsi dan Adsorpsi

• Cracking
• Reforming
Proses • Coking
Konversi • Polimerisasi / alkilasi
• Isomerisasi
• Hidrogenasi
• Pencampuran dilakukan antara produk
Pencampuran hasil pengolahan dengan spesifikasi
(Blending) bagus dengan produk lain dengan
kualitas kurang baik
Proses Konversi: Cracking
Cracking adalah proses pemecahan molekul hidrokarbon
berat seperti residu menjadi senyawa hidrokarbon ringan
seperti naphta, gasoil, dan kerosin. Proses cracking ada 3,
yaitu :
 Thermal cracking, merupakan proses pemecahan
hidrokarbon berat dengan cara penggunaan panas
seperti steam dan tekanan tinggi
 Catalytic cracking, merupakan pemecahan
hidrokarbon dengan menggunakan katalis (seperti
RCC Balongan)
 Hydro-cracking, merupakan proses pemecahan
dengan katalis disertai penambahan hydrogen
sehingga menghasilkan hidrokarbon jenuh.
Proses Konversi: Reforming
Merupakan pemecahan/ perengkahan molekul
hidrokarbon disertai pengubahan bentuk molekul,
seperti paraffinic naphta dipecah dan dirangkai
menjadi aromatic naphta. Proses reforming ada 2
jenis, yaitu :
 Thermal reforming menggunakan panas
pada tekanan tinggi (digunakan di Kilang
Plaju)
 Catalytic reforming, dikenal sebagai
platforming: adalah proses reforming
menggunakan katalis (Seperti Kilang Cilacap
dan Balikpapan)
Proses Konversi: Coking
Merupakan pemecahan atau perengkahan
molekul hidrokarbon disertai proses kimia,
perangkaian molekul hidrokarbon menjadi
lebih berat lagi, sebagai contoh proses
pengubahan residu menjadi coke.
Proses Konversi:
Polimerisasi/alkilasi
Merupakan proses penggabungan molekul hidrokarbon
menjadi hidrokarbon lebih berat. Contoh sebagai berikut :
•Polimerisasi
C4H8 + C4H8 → C8H16
butylene butylene oktylene
•Alkilasi
C4H8 + I C4H10 → I C8H18
Butylenes iso-butana iso-oktana
Iso oktana dapat digunakan sebagai bahan pencampuran
(blending) dalam pembuatan aviation gasoline.
Proses Konversi: Isomerisasi
Merupakan pengubahan molekul
hidrokarbon menjadi lebih berharga tanpa
mengubah jumlah atom karbon. Misalnya
pengubahan hexane menjadi iso pentane
Proses Konversi: Hydrogenasi
Merupakan penambahan atom hidrogen
terhadap molekul hidrokarbon tidak jenuh
menjadi senyawa hidrokarbon jenuh.

C8H16 + H2 → C8H18
PROSES PENGILANGAN
• Distilasi
Pemisahan • Kristalisasi
Fisika • Absorpsi dan Adsorpsi

• Cracking
• Reforming
Proses • Coking
Konversi • Polimerisasi / alkilasi
• Isomerisasi
• Hidrogenasi
• Pencampuran dilakukan antara produk
Pencampuran hasil pengolahan dengan spesifikasi
(Blending) bagus dengan produk lain dengan
kualitas kurang baik
Pertimbangan Proses
blending adalah :
• Memenuhi persyaratan spesifikasi
pasar
• Meningkatkan fleksibilitas operasi
pengolahan
• Menurunkan biaya operasi kilang
PROSES DALAM KILANG MINYAK
Pemisahan Hasil minyak bumi berdasarkan
rantai Carbon dan Suhu Proses:
• Gas
Rentang rantai karbon C1 sampai C5
Rentang pendidihan : 0 – 50 0C
• Gasoline (bensin)
Rentang rantai karbon C6 – C11
Rentang pendidihan : 30 – 200 0C
• Kerosin (minyak tanah)
Rentang rantai karbon C12 – C20
Rentang pendidihan : 175 -275 0C
OCTAN NUMBER
• Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa
besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bahan bakar
terbakar secara spontan
RON :
• Penentuan nilai oktan didunia, adalah RON, ditentukan dengan
memasukkan bahan bakar kedalam mesin uji dengan kondisi
proses terkendali, selanjutnya dibandingkan hasilnya dengan
campuran iso-oktana dan n- heptana
Peningkatan ON bahan bakar dilakukan
dengan penambahan aditif seperti :

• TEL (Tetra Ethylene Lead), saat ini disoroti


karena penyebab pencemaran udara karena
mengandung logam berat timah hitam (Pb)
• MTBE (Methyl Tersier Buthyl Eter) atau
CH3OC(CH3)3
• Metanol
VIDEO PENGOLAHAN MINYAK BUMI DAPAT
DILIHAT PADA ALAMAT WEB BERIKUT:

https://www.youtube.com/watch?v=JZdvsQzOKuk

Anda mungkin juga menyukai