Anda di halaman 1dari 22

Launching

Jacket Platform
By : Afris Tri Andhika
(04311540000020)
OUTLINE
• Pengertian jacket platform
• Macam dan fungsi jacket platform
• Proses launching jacket
• Metode Instalasi
Pengertian Jacket Platform
• Jacket platform merupakan salah satu contoh
struktur lepas pantai terpancang hingga
dasar laut digunakan untuk produksi.

• Jacket platform mampu beroperasi dalam


batas kedalaman sedang, yaitu hingga
kedalaman sekitar 400 m (1500 ft).

• Jacket platform terdiri dari beberapa


komponen yaitu topside, jacket dan pondasi.

• Jacket merupakan konstruksi welded tubular


joint yang menjadi kaki-kaki dari platform dan
berfungsi sebagai bagian utama ( primer
member) dari struktur tersebut. Jacket
mempunyai 3-16 kaki yang tergantung pada
besar kecilnya platform. Antara kaki yang
satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh
diagonal bracing ataupun horizontal bracing
yang berfungsi sebagai secondary member.
Hubungan antara kaki-kaki jacket dengan
turbular bracing bisa berupa T joint, K joint
dan X joint.
Macam Fungsi Jacket Platform

Production Platform: fungsinya Acomodation Platform: anjungan


Wellhead Platform : fungsinya sebagai anjungan fasilitas utama ini berfungsi sebagai tempat tinggal
sebagai anjungan penopang proses yang mendukung sarana produksi. para crue. Di anjungan ini
pengeboran serta equipment yang Pada anjungan ini dilakukan proses diletakkan segala kebutuhan hidup
berhubungan. Pada umumnya pemisahan minyak-air-gas dari crude
para pekerja, dilengkapi radio
terdiri dari 3 atau 4 kaki oil yang diperoleh dari pengeboran
pada wellhead platform.
komunikasi, helideck, barge
dilengkapi connector/caisson ke
Apabila production bumper,dll
sumur minyak yang jumlahnya
antara 2-30 unit. platform sekaligus berfungsi
sebagai wellhead, maka anjungan ini
disebut “self contained platform”.
Proses Launching Jacket

Loadout Seafastening Transportatio


(pemuatan) (pengikatan) n (mobilisasi
struktur)

Pemasangan
Installation
pile
Loadout (Pemuatan)
• Pengertian loud-out menurut GL Nobel Denton Guideline No. 0013/REV7
adalah proses relokasi bangunan lepas pantai (deck, jacket, pile, dan lain
lain) dari lokasi fabrikasi) ke atas tongkang (barge/pontoon) baik dengan
menggerakkan struktur secara horizontal ataupun dengan metode
pengangkatan (lifting).
• Secara umum ada dua cara untuk proses load out yaitu:
- jika strukturnya ringan (kecil) dapat langsung diangkat dengan alatangkat yang tersedia.
- jika strukturnya berat (besar) harus menggunakan skid way (rel luncur).

• Jacket yang telah difabrikasi di darat harus diangkut ke lokasi. Secara


kasarnya, jacket digelincirkan melalui tongkang peluncuran. Tongkang
peluncuran tersebut biasanya ditempatkan pada dermaga, di bantalan
pasir yang telah disiapkan dan diratakan. Pemberat air ditempatkan untuk
menahan tongkang yang kosong di bagian bawah bahkan pada saat air
pasang.
Macam Cara Proses Loadout
1.Diangkatdan diletakkan dengan crane di atas support dan di
cargo barge. Khususnya untuk kontruksi yang kecil dimana
berat angkat masih di bawah kapasitas angkat dan jarak
jangkau crame.
2.Ditarik
kearah barge di atas skidway sehingga kontruksi jacket
atau dek duduk diatas skidhoes. Skidway ini dibangun tegak
lurus garis tepi wharf (dermaga pelabuhan) yang biasanya
menggunakan sheet pilling.
3.Juga dapat diangkut ke atas tongkang dengan menggunakan
dollies (multi wheel platform trailer) kapasitas sd 75MN, yang
mempunyai keuntungan dapat dilakukan dari berbagai lokasi
karena tidak terikat pada konstruksi skidway. Cara ini
memerlukan winch baik di darat maupun diatas barge.
4.Ditarik keatas tongkang dengan menggunakan dollies
dikombinasikan dengan diangkat bagian belakang jacket atau
bagian tertentu dek dengan crane.
Hal-hal teknis yang dapat dilakukan agar proses
load-out dapat berlangsung dengan aman adalah :
• Pembuatan prosedur engineering, Keseluruhan rencana kegiatan proses load out dibuat dalam
bentuk prosedur load out. Kegiatan dilapangan harus mengikuti secara benar prosedur yang telah
dibuat sehingga kemungkinan timbulnya resiko bisa dihindari.

• Skidding kontrol, Karena struktur yang diload out sebelum masuk ke atas barge akan melewati rel
luncur (skid way), maka salah satu yang harus diutamakan adalah skidding kontrol. Pada kontrol
ini, struktur dengan bobot yang besar secara perlahan-lahan ditarik melewati jalur rel luncur.
Dalam proses tersebut struktur berada di atas sepatu luncur (skid shoes) dari bahan kayu yang
akan bergesekan langsung dengan rel dari baja dilapisi teflon.

• Jembatan penghubung, Merupakan jembatan yang menghubungkan antara jetty dan barge.
Jembatan penghubung tersebut akan dilewati oleh struktur yang ditarik masuk ke atas barge.
Design connection bridge berbeda-beda sesuai dengan struktur yang akan dilewatinya dimana
bobot menjadi faktor utama. Bahan pembuatan dari baja yang juga dilapisi dengan teflon agar
mudah dilewati oleh struktur.

• Ballasting control, Proses masuknya struktur ke atas barge secara perlahan-lahan sesuai dengan
kontrol ballast. Proses kontrol mempertimbangkan konstruksi barge dan jumlah serta kapasitas
pompa yang digunakan. Kesalahan dalam proses ballasting akan berakibat fatal karena struktur
dapat tergelincir sehingga menyebabkan kerusakan. Setelah struktur berada di atas barge barulah
dilakukan pengikatan terhadap struktur tersebut.
Seafastening (pengikatan)
• Yaitu proses pengikatan struktur
jacket yang telah diletakkan diatas
barge ke barge. Seafastenings
dipasang setelah loadout dan
harus diselesaikan sebelum
berlayar. Ketika tongkang berada
di laut lepas, harus diasumsikan
bahwa seafastening dapat
menghadapi kondisi terburuk yang
diramalkan secara statistik.
Dengan demikian, gaya gravitasi
dan inersia yang terlibat harus
dihitung untuk semua percepatan
dan sudut tongkang yang
diantisipasi.
Fungsi Seafastening
1. Untukmenghindarkan modul terbalik atau bergeser keluar dari barge
akibat gerakan barge.

2. Untuk mendistribusikan gaya reaksi modul diatas titik-titik yang kuat di dek

3. Untuksecara lateral mendukung modul menghindarkan tegangan yang


berlebihan (excessive stress) dari transverse frame modul.
Offshore
Transportation
Yaitu proses pemindahan struktur
jacket yang ada diatas barge menuju
tempat instalasi.
Spesifikasi dari tugboat (kapal
penarik) harus ditentukan terlebih
dahulu berdasarkan panjang rute
towing, jarak dari galangan ke
tempat instalasi, dan juga kondisi
cuaca yang terjadi.
Spesifikasi minimum tugboat harus
mampu mempertahankan kecepatan
kapal dengan kecepatan angin 15
m/s bersamaan dengan gelombang.
Panjang dari tali towing (pengubung
antara barge dengan tugboat) juga
harus diperhitungkan berdasarkan
kondisi gelombang dan angin yang
ada.
Instalasi Jacket Platform
• Dalam proses instalasi terdapat 2 metode yang biasa dilakukan, yaitu :

1. Metode lifting (pengangkatan), Struktur yang berada diatas barge akan


langsung diangkat dalam posisi vertikal dan diturunkan pada lokasi
eksplorasinya

2. Metode Launching (peluncuran), Struktur akan diluncurkan dari atas


barge, dimana kemiringan barge diatur sedemikian rupa sehingga
struktur bisa meluncur sesuai dengan prosedur yang dibuat
Metode lifting
Digunakan khusus untuk
struktur yang lebih kecil atau
ringan dan mampu diangkat
oleh alat angkat yang
tersedia. Struktur yang
berada diatas barge akan
langsung diangkat dalam
posisi vertikal dan diturunkan
pada lokasi eksplorasinya.
Proses ini lebih mudah kena
struktur akan langsung berdiri
pada tempat yang telah
ditentukan.
Metode Launching
• Digunakan untuk struktur yang besar atau struktur tersebut diluar
kapasitas alat angkat yang ada. Struktur akan diluncurkan dari atas barge,
dimana kemiringan barge diatur sedemikian rupa sehingga struktur bisa
meluncur sesuai dengan prosedur yang dibuat. Hal yang harus diperhatikan
adalah control ballas pada barge yang membuat struktur meluncur. Setelah
berada di laut, struktur di luruskan secara vertikal dengan alat angkat.
Video Launching Jacket
Pemasangan pile
• Jacket yang berada di dasar laut sekarang siap untuk instalasi pancang (pile).
Beberapa bagian pile telah diangkut bersama dengan jacket. Komponen
tambahan dilas pada jacket dan pile didorong melalui kaki jacket.

• Di beberapa kasus, hanya beberapa pile yang didorong dari floating derrick,
dapat langsung ditempatkan Pada deck, derek dapat dipasang, sehingga
segala macam operasi lebih lanjut dapat dilakukan dari platform itu sendiri.

• Pada beberapa kasus deck kerja sudah terpasang lebih dahulu pada jacket.

• Platform yang dapat menginstall sendiri secara otomatis telah didesain.


Platform ini memiliki stiff-leg derrick yang telah terpasang pada deck kerja,
yang terlebih dahulu telah terpasang di jacket. Sehingga pada saat upending,
stiff-leg dapat berdiri tegak, lalu mengambil dan mendorong pile.
Pemilihan launch barge
• Poin-poin berikut harus dipertimbangkan selama pemilihan barge untuk
launching antara lain :

- Ukuran tongkang harus diverifikasi terhadap dimensi dan berat jacket.

- Tongkang harus diverifikasi untuk interferensi dengan jacket selama keluar-


masuk dan operasi peluncuran.

- Dimensi tongkang harus diverifikasi untuk memastikan bahwa itu akan


diizinkan untuk menavigasi saluran air yang mengarah dari situs fabrikasi
dan itu akan dapat mempertahankan load-out dari jaket, dengan
mempertimbangkan variasi pasang surut, ketinggian dermaga dan batas
kedalaman air lokal.
Permasalahan pada launching jacket
• Dalam kasus peluncuran jacket, permasalahan operasi pada dasarnya
sama seperti kasus peluncuran pada kapal konvensional, yaitu:

- Gesekan yang berlebihan

- Kesalahan perhitungan

- Kekuatan lokal atau longitudinal yang tidak mencukupi dari struktur atau
kolaps

- Ketidakstabilan jacket selama peluncuran


Pertimbangan kondisi lingkungan pada
saat launching jacket
• Faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan untuk menentukan kondisi
laut yang memungkinkan peluncuran jacket:

- Seastate tidak akan menyebabkan tekanan berlebihan pada jacket selama


dan setelah jacket diseafastening.

- Seastate harus harus dalam kondisi aman untuk pekerjaan ke platform


berupa tali-temali jaket serta pengoperasian kapal workboat.

- Kecepatan angin harus dalam kondisi tidak akan membahayakan stabilitas


barge dan / atau jacket selama peluncuran dan tidak akan menyebabkan
tekanan tambahan yang tidak dapat diterima.
Kesimpulan
• Jacket Leg Platform adalah bangunan lepas pantai yang terpancang
hingga dasar laut digunakan untuk produksi. Jacket platform ini
fungsinya bermacam-macam antara lain: Wellhead platform,
Production Platform, Accommodation Platform.
• Secara garis besar , ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
dalam melakukan proses installasi jacket , yaitu :
o Loadout (Pemuatan),
o Pengikatan (Seafastening),
o Offshore Transportation (Mobilisasi Struktur),
o Proses Installation (Lifting & Launching),
o Pemasangan pile atau konduktor.
Referensi
• Soegiono, Teknologi Produksi dan Perawatan Bangunan
Laut, Surabaya 2004, FTK ITS
• “Jacket Launching”. 1 Mei 2018. http://
www.mermaidconsultants.com/jacket-launching.html
• “LECTURE 15A.9: INSTALLATION”. 30 April 2018. http://
fggweb.fgg.unilj.si/~/
pmoze/ESDEP/master/wg15a/l0900.htm
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai