Anda di halaman 1dari 11

Sistem dan Operasi Kelautan

Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

Sistem Offloading antara FPSO (Floating Production and Storage


Offloading) dan Tanker

Mega Ayu Nurfitriana – 4312100056

Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

megaayunurfitriana@ymail.com

Abstrak

FPSO (Floating Production and Storage Offloading) merupakan salah satu struktur terapung
yang dipasang di sekitar ladang minyak dan gas bumi lepas pantai yang berfungsi untuk
menerima, memproses, menyimpan dan menyalurkan atau mengirim minyak dan gas bumi.
Sistem offloading yang digunakan pada FPSO dapat menggunakan dua cara, yaitu sistem side
by side dan sistem tandem. Tandem merupakan suatu sistem offloading dimana kedua objek
(FPSO dan Tanker) terletak pada satu garis lurus dan menghadap arah t titik yang sama,
sedangkan Side-by-Side dilakukan dengan cara memposisikan kedua objek sejajar dan kedua
sistem dilakukan pada suatu ketentuan jarak. Struktur FPSO terdiri dari sebuah struktur apung
yang berbentuk sebuah kapal dan secara permanen ditambatkan dengan konfigurasi sistem
tambat yaitu mooring system, sistem yang digunakan dalam FPSO berupa jenis tambat
menyebar (spread mooring type) dan sistem tambat titik tunggal (single point mooring/SPM)
dengan jenis SPM turret mooring.

Kata Kunci : FPSO, Sistem Offloading, Side by Side, Tandem, and Mooring

system.

1. PENDAHULUAN dibandingkan dengan struktur terapung


seperti FSO (Floating Storage Offloading),
Latar Belakang FPSO (Floating Production and Storage
Offloading), Drilling Ship, Offshore Supply
Dengan berkembangnya teknologi,
Vessel, dan lainnya, yang dapat berpindah
mendorong manusi untuk meningkatkan
dari satu tempat ke tempat lain. Namun,
produktivitasnya, khususnya pada bidang
mengingat FPSO beroperasi di perairan
minyak dan gas. Kandungan minyak dan
terbuka, pada struktur terapung tersebut
gas bumi yang bersifat terbatas di perairan
mengalami gerakan secara periodik yang
lepas pantai menyebabkan struktur
sangat dipengaruhi oleh gelombang, arus,
terpancang menjadi tidak ekonomis jika

1
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

angin dan beban lingkungan laut lainnya, Rumusan Masalah


maka diperlukan sebuah sistem untuk
a. Sistem apakah yang digunakan
menjaga salah satu fungsi struktur terapung
dalam sistem pemindahan muatan
tersebut dengan mooring system. Sistem
(offloading) antara FPSO dan
mooring merupakan sistem tambat untuk
Tanker ?
memposisikan struktur terapung tetap pada
b. Dalam konfigurasi sistem tambat
posisinya saat beroperasi. Konfigurasi
(mooring system), jenis apa
sistem tambat yang digunakan pada FPSO
sajakah yang digunakan dalam
dapat berupa jenis tambat menyebar
sistem tersebut?
(Spread Mooring Type) dan sistem tambat
c. Bagaimana proses pemindahan
titik tunggal (Single Point Mooring/SPM).
muatan antara FPSO dan Tanker?
Dan apa saja peralatan yang
dibutuhkan dalam proses
pemindahan muatan tersebut?

Tujuan

Dalam pengerjaan pembuatan paper ini,


diharapkan bahwa :

a. Mahasiswa mampu memahami


macam-macam jenis struktur
terapung.

Gambar 1.1 Floating Production and Storage


b. Mahasiswa dapat mengetahui
Offloading (FPSO) sistem yang digunakan dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Floating_production_storag pemindah muatan dari struktur
e_and_offloading
terapung ke dalam kapal tanker.
c. Mahasiswa dapat menganalisa
Di dalam proses offloading (pemindah
bagaimana sistem tambat yang
muatan) antara FPSO dengan kapal tanker
digunakan dalam konifgurasi
(shuttle tanker), terdapat dua sistem yaitu
sistem tambat pada struktur
side by side dan tandem. Side by side
terapung.
merupakan sistem dimana tanker berada
d. Mahasiswa mengetahui macam-
tepat di samping FPSO pada saat proses
macam unit yang digunakan dalam
offloading FPSO dilakukan. Tandem
sistem pemindahan muatan.
offloading merupakan sistem offloading
dimana tanker berada di belakang FPSO
dengan jarak yang telah ditentukan. 2. TINJAUAN PUSTAKA

Jenis-jenis struktur bangunan lepas


pantai yang khususnya berkaitan

2
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

langsung dengan eksploitasi dan Minyak yang dihasilkan dari


eksplorasi diantaranya dapat platform produksi lepas pantai dapat
dikatagorikan berdasarkan fungsinya, diangkut ke daratan baik melalui pipa
yaitu production platform (platform atau dengan kapal tanker. Ketika
produksi), accomodation platform sebuah kapal tanker dipilih untuk
(anjungan akomodasi), wellhead mengangkut minyak, perlu untuk
platform (anjungan untuk kepala mengumpulkan minyak dalam
struktur), flare platform (anjungan obor), beberapa tangki penyimpanan
dan self contained platform. sedemikian rupa sehingga kapal tanker
Sedangkan, berdasarkan sistem dan minyak tidak terus menerus diduduki
strukturnya yaitu fixed structure selama produksi minyak, dan hanya
(struktur terpancang), compliant dibutuhkan satu kali minyak yang
structure (struktur lentur), dan floating memadai telah diproduksi untuk
structure (struktur terapung). Dalam hal mengisi tanker.
ini, FPSO (Floating Production and Ada dua jenis utama FPSO, kapal
Storage Offloading) merupakan salah tanker minyak yang dimodifikasi atau
satu struktur terapung. banguna baru yang dibangun untuk
FPSO merupakan bangunan tujuan tersebut. Desain FPSO
pengeboran dan penyimpanan minyak tergantung pada daerah operasi. Di
lepas pantai yang bersifat portable. perairan tenang, FPSO mungkin
Dalam artian dapat berpindah – pindah. memiliki bentuk sederhana atau
Adapun hasil pemisahan dari produk mungkin kapal tanker yang dikonversi.
pengeboran adalah crude oil, air dan Garis injeksi yang terhubung ke area
gas. FPSO bisa menjadi konversi dari kapal disebut menara, yang bisa
kapal tangker minyak atau bisa menjadi eksternal dan tergantung dari sisi
kapal yang dibangun khusus untuk FPSO di perairan tenang. Untuk
aplikasi tersebut. Sebuah kapal yang lingkungan yang keras lebih mirip Laut
digunakan untuk menyimpan minyak Utara, sebuah menara internal terletak
hanya disebut sebagai floating storage di pusat dan di bawah FPSO dan kapal
dan offloading vessel (FSO). Ciri umum harus memiliki bentuk yang halus. Hal
FPSO/FSO adalah : Konstruksi gading tersebut untuk memposisikan struktur
– gading lebih kuat daripada kapal ke arah angin dan mengurangi
dengan ukuran yang sama, disebabkan kekuatan lingkungan di tambatan.
danya beban di atas deck yang sangat FPSO dalam operasinya
besar berupa equipment/pabrik mendapatkan pengaruh sangat
produksi minyak dan gas dan tempat signifikan dari beban lingkungan,
akomodasi lebih besar, terdapat hampir khusunya beban gelombang dan angin,
sekitar 300 orang tinggal di atasnya serta beban-beban operasionalnya.
(lifing quarter). Beban yang mengenai FPSO secara

3
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

global akan mempengaruhi komponen- offloading FPSO dilakukan. Tandem


komponen struktur yang ada di offloading merupakan sistem offloading
atasnya, seperti crane dan pedestal. dimana tanker berada di belakang
Oleh karena itu, diperlukan sebuah FPSO dengan jarak yang telah
sistem untuk menjaga salah satu fungsi ditentukan. Sama halnya dengan
struktur terapung tersebut dengan FPSO, FSRU (Floating Storage
mooring system. Kemudian dalam Regassification Unit) memiliki
proses offloading (pemindah muatan) kesamaan FPSO yaitu salah satu
antara FPSO dengan kapal tanker struktur terapung yang dimodifikasi dari
(shuttle tanker), terdapat dua sistem kapal yang sudah dialihkan fungsi.
yaitu side by side dan tandem. Side by Perbedaan FSRU dan FPSO adalah
side merupakan sistem dimana tanker FSRU memproses gas dan
berada tepat di samping FPSO pada modifikasinya berupa kapal LNG
saat proses offloading FPSO dilakukan. (Liquified Natural Gas), sedangkan
Tandem offloading merupakan sistem FPSO adalah memproses minyak yang
offloading dimana tanker berada di dapat dibuat dengan konversi kapal
belakang FPSO dengan jarak yang tanker.
telah ditentukan.

3. PEMBAHASAN
FPSO (Floating Production and
Storage Offloading) sebuah sistem
fasilitas terapung yang dioperasikan di
suatu ladang minyak dan gas bumi
lepas pantai yang fungsinya menerima,
memproses, dan selanjutnya
menyalurkan minyak dan gas bumi ke Gambar 3.1 Sistem Offloading Side by side

pasaran. FPSO terdiri dari sebuah http://vandiaz89.wordpress.com/category/pengetahuan


-pelayaran-umum/page/3/
struktur terapung berbentuk sebuah
Side-by-side Offloading atau pemindahan
kapal ataun tongkang besar yang
antar sisi merupakan metode yang biasa
secara permanen di tambatkan di
dilakukan antara FSRU (Floating Storage
tempat operasinya.
and Regasification Unit) dengan kapal
Di dalam proses offloading
Tanker LNG (Liquified Natural Gas) untuk
(pemindah muatan) antara FPSO
memindahkan gas yang diliquifaksi. Gas
dengan kapal tanker (shuttle tanker),
yang terliquifaksi dibawa dari suatu lokasi
terdapat dua sistem yaitu side by side
dengan fasilitas produksi dengan
dan tandem. Side by side merupakan
menggunakan LNG-Tanker kemudian pada
sistem dimana tanker berada tepat di
lokasi yang dituju, FSRU digunakan untuk
samping FPSO pada saat proses

4
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

merubah kargo dari bentuk cair menjadi Manifold, Mooring Pendant, Mooring
gas kembali yang kemudian dibawa melalui Lines, dan Floating Hose Strings.
pipa ke daratan. Sistem Side-by-side
Offloading dilakukan dengan
memperhatikan beberapa faktor, seperti
frekuensi gelombang dan drift-force
gelombang pada area diluar dan diantara 2
objek serta frekuensi damping anatara
kedua objek tersebut. Selain digunakan
pada pemindahan LNG, Side-by-side
Offloading juga digunakan pada proses
pemindahan kargo yang bersifat liquid
seperti crude oil. Side-by-side Offloading
dapat dikombinasikan dengan SPM untuk Gambar 3.2 Kombinasi penggunaan SPM dan

memindahkan kargo liquid dari fasilitas Offloading sistem Side-by-Side


http://www.marin.nl/web/Research-Topics/Mooring-
produksi (oil-platform) yang disimpan pada offloading/Tandem-offloading.htm
suatu kapal FSO kemudian dipindahkan
lagi kesuatu shuttle-Tanker untuk dibawa
Pada offloading FPSO pada
ke lokasi yang dituju.
umumnya menggunakan konfigurasi
tandem, yaitu tanker diposisikan pada jarak
tertentu di belakang FPSO, secara fisik
dihubungkan dengan hawser rope.

Gambar 3.2 Kombinasi penggunaan SPM dan


Offloading sistem Side-by-Side
http://petrofed.winwinhosting.net/upload/18Sep10
/1.pdf

Gambar 3.3 Sistem Offloading dengan Tandem


Bagian-bagian yang terdapat pada
http://www.marin.nl/web/Research-Topics/Mooring-
Single Point Mooring, diantaranya offloading/Tandem-offloading.htm
Submarine Hose Strings, Submarine
Kapal tanker juga dihubungkan dengan
Pipe line from Production Platform,
kapal AHTS supaya tidak membebani

5
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

FSPO pada saat kondisi offloading FPSO. memposisikan struktur terapung tetap pada
AHTS vessel diposisikan searah dengan posisinya saat beroperasi. Konfigurasi
tanker, searah dengan datang gelombang sistem tambat yang digunakan pada FPSO
ataupun kombinasi antara keduanya. Hal dapat berupa jenis tambat menyebar
tersebut dilakukan untuk membatasi gerak (Spread Mooring Type) dan sistem tambat
pada tanker pada FPSO. titik tunggal (Single Point Mooring/SPM).
Untuk komponen sistem tambat
(mooring system) dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu Wire Rope dimana sistem kabel
lebih ringan dibandingkan dengan sistem
rantai, oleh karena itu pada umumnya tali
tambat terdapat gaya pengembali yang
lebih baik pada laut dibandingkan rantai
dan membutuhkan tegangan kecil, dan
Chain atau rantai dimana sistem rantai
telah terbukti untuk daya tahan pada
Gambar 3.3 Peralatan pada Sistem Offloading
Tandem operasi di lepas pantai dan lebih baik untuk
http://www.offspringinternational.com/wp- pencegahan akan abrasi pada dasar laut
content/uploads/2013/11/Emstec-Graphic.jpg
serta memberikan kontribusi yang signifikan
pada daya cengkram jangkar.
Bagian Bagian pada gambar di atas,
Single Point Mooring atau SPM
diantaranya Tanker Rail Hoses, Floating Y-
merupakan sarana tambat yang terpadu
Pipe, Floating Hose, Messenger Line
dengan sistem penyaluran minyak dimana
Storage Reel, Fairlead, Traction Winch,
kapal tanker harus bertambat dan
Hose End Valve, Catenary/ Submarine
melakukan bongkar muat minyak melalui
Hose, Cargo Offloading - Loading Hose
rangkaian hose dan jalur pipa bawah laut.
Reel, Tandem Mooring Hawser System,
Offloading Hose Chute System, Mooring
Winch with Storage Reel, Fairleed, dan
Hose Loading Station.
FPSO beroperasi di perairan
terbuka, pada struktur terapung tersebut
mengalami gerakan secara periodik yang
sangat dipengaruhi oleh gelombang, arus,
angin dan beban lingkungan laut lainnya,
maka diperlukan sebuah sistem untuk
Gambar 3.4 Skema Single Point Mooring
menjaga salah satu fungsi struktur terapung http://images.pennwellnet.com/ogj/images/ogj2/9623jn
tersebut dengan mooring system. Sistem re02.gif
mooring merupakan sistem tambat untuk

6
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

Single Point Mooring adalah suatu struktur


terapung berlokasi di lepas pantai yang
berfungsi sebagai penambatan dan
interkoneksi untuk muatan tanker atau
pembongkaran produk gas atau cairan.
SPM adalah hubungan antara subsea
manifold geostatic koneksi dan
weathervaning tanker. Salah satu
kelebihan SPM, mampu menangani kapal
Gambar 3.6 Catenary anchor leg mooring
ukuran apapun, bahkan kapal pengangkut (CALM) bouy
https://helmidadang.wordpress.com/2012/12
minyak yang sangat besar sekalipun
/29/single-point-mooring/
dimana tidak ada fasilitas alternatif yang
tersedia. c. Single-anchor leg mooring (SALM)

Ada beberapa macam tipe dari SPM bouy

(Barltrop 1998), diantaranya adalah Terdiri atas sebuah buoy dengan

sebagai berikut : sebuah kaki jangkar yang

a. Fixed Tower terhubungkan dengan riser dan rantai –


rantai swivel.

Gambar 3.5 Fixed Tower


https://helmidadang.wordpress.com/2012/12
/29/single-point-mooring/

b. Catenary anchor leg mooring


(CALM) bouy
CALM Terdiri atas sebuah buoy
(objek terapung) dengan 4 atau lebih
rantai pengikat hingga ke dasar laut Gambar 3.7 Single-anchor leg mooring
(SALM) bouy
http://www.globalsecurity.org/military/library/policy
/army/fm/10-67-1/Image508.gif

7
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

d. Articulated loading platform (ALP) Gambar 3.10 Single-anchor loading (SAL)


http://www.oilspillsolutions.org/SAP&SAL.jpg

g. Turret mooring
Turret mooring terdapat tiga jenis
sistem, yaitu internal turret mooring
system, external turret mooring system,
dan disconnect tunnet mooring system.
Perbedaan jenis turret mooring tersebut
Gambar 3.8 Articulated loading platform
tergantung pada tinggi gelombang,
(ALP)
http://www.oilspillsolutions.org/ALP.jpg arus, angin, ukuran kapal, dan
kedalaman air minimum.
e. Single point and reservoir (SPAR)

G
Gambar 3.11 Turret Mooring
http://www.modec.com/news_info/download/
popup/images/FPSO%20Buffalo%20Ventur
e.jpg

Bagian Single Point Mooring


terdapat empat bagian dalam
sistem Single Point Mooring tubuh
pelampung, mooring (tambat atau
Gambar 3.9 Single point and reservoir
elemen penahan), sistem transfer
(SPAR)
https://helmidadang.wordpress.com/2012/12
dan komponen lainnya.
/29/single-point-mooring/  Tubuh pelampung (Buoy)
f. Single-anchor loading (SAL) Tubuh pelampung biasanya
didukung pada kaki statis melekat
pada dasar laut, dengan bagian
yang berputar di atas permukaan
air yang terhubung ke kapal tanker
loading. Dua bagian dihubungkan
oleh bantalan rol, disebut sebagai

8
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

“bantalan utama”. Kapal tanker menggunakan satu atau dua tali


ditambatkan bebas di sekitar tambang tergantung pada ukuran
pelampung dan mencari posisi kapal yang akan berlabuh ke
yang stabil dengan pengaturan pelampung.
yang sudah ditentukan. Komponen
utama buoy, antara lain Floating  Sistem Transfer
Buoy, Turntabel (Mooring Arm,
Pipe Arm, Balance Arm), dan PDU.

 Mooring (Tambat atau


Elemen penahan)
Mooring berfungsi menahan
pelampung di dasar laut. Desain
pelampung harus disesuaikan
dengan kondisi atau perilaku angin,
gelombang dan arus dan ukuran Gambar 3.11 Komponen SPM
https://helmidadang.files.wordpress.co
kapal tanker. Hal ini menentukan
m
susunan Mooring optimal dan
Fungsi masing-masing pelampung
ukuran komponen kaki semua
adalah sebagai sistem transfer.
tambatan. Anchoring poin juga
Dari lokasi geostatic yang terletak
sangat tergantung pada kondisi
di dasar laut lalu sistem ini
tanah setempat. Komponen
mentransfer produk ke kapal tanker
Mooring, antara lain :
yang berlabuh di sekitar
- Jangkar
pelampung. Komponen sistem
Untuk menghubungkan
transfer produk dari dasar laut
tambatan ke dasar laut.
adalah Flexible Subsea Hoses
- Rantai jangkar
yang biasa disebut dengan
- Chainstoppers
“Risers”, Floating Hose, Swivel,
Untuk menghubungkan rantai
Valves (katup) and Piping (pipa).
untuk pelampung.

Gambar 3.12 Komponen SPM


Pengaturan tambang kapal, sebuah http://helmidadang.files.wordpress.com/2012
kapal tanker ditambatkan ke
sebuah pelampung dengan
menggunakan tambang kapal.
Susunan tambang kapal biasanya
terdiri dari tali nilon yang diikat ke
tambat yang ada di dek
pelampung. Sistem tambang kapal

9
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

 Riser untuk meminimalkan kemungkinan


kebocoran produk ke lingkungan.
Riser adalah selang fleksibel yang
Pada SPM, Dasar Monitoring
menghubungkan pipa bawah laut ke
System SPM BMT berfokus pada
pelampung. Pengaturan riser ini
berikut, fungsi kritis atau
dapat bervariasi tergantung pada
pengukuran :
kedalaman air laut, gerakan
pelampung.
- Status valve Shutdown dan
kontrol.
 Floating Hose
- Suhu Produk, Tekanan dan
Aliran tingkat.
Floating Hose menghubungkan
pelampung ke kapal tanker. - Tingkat tangki Produk

Floating Hose dilengkapi dengan Kebocoran putar.


- Hawser Ketegangan
lapisan yang banyak untuk
- Buoy atau Tanker posisi dan
mencegah pecahnya selang dan
menghindari tumpahan minyak. kecepatan relatif.

Macam-macam floating House,


Komponen lain yang mungkin dari
diantaranya :
SPMs adalah :
- Half Float – First From Buoy
- Decreasing Stiffness
 Sebuah pendaratan
- Full Float
perahu, menyediakan
- Tapered
akses ke pelampung deck.
- Tanker Rail Hose – Last From
 Fendering untuk
Buoy
melindungi pelampung
 Mengangkat dan
 Swivel
penanganan peralatan
untuk membantu
Swivel adalah hubungan antara
penanganan material.
geostatic atau dasar laut dengan
bagian yang berputar dari  Alat bantu navigasi untuk

pelampung. Swivel mempuyai visibilitas maritim, dan

berbagai ukuran tergantung pada kabut tanduk untuk terus

ukuran pipa yang terpasang dan bergerak waspada kapal.

riser. Swivel adalah jalur  Subsistem listrik untuk

independen khusus untuk produk memungkinkan operasi

atau satu cairan yang akan di ambil katup dan kekuasaan alat

dari dasar laut. Swivel dilengkapi bantu navigasi atau

dengan pengaturan segel ganda peralatan lainnya.

10
Sistem dan Operasi Kelautan
Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS

4. KESIMPULAN Wichers, Dr.Ir Johan. 2013. Guide To


Single Point Moorings. Wmooring.

FPSO beroperasi di perairan terbuka,


pada struktur terapung tersebut mengalami
gerakan secara periodik yang sangat
dipengaruhi oleh gelombang, arus, angin
dan beban lingkungan laut lainnya, maka
diperlukan sebuah sistem untuk menjaga
salah satu fungsi struktur terapung tersebut
dengan mooring system. Sistem mooring
merupakan sistem tambat untuk
memposisikan struktur terapung tetap pada
posisinya saat beroperasi. Konfigurasi
sistem tambat yang digunakan pada FPSO
dapat berupa jenis tambat menyebar
(Spread Mooring Type) dan sistem tambat
titik tunggal (Single Point Mooring/SPM). Di
dalam proses offloading (pemindah
muatan) antara FPSO dengan kapal tanker
(shuttle tanker), terdapat dua sistem yaitu
side by side dan tandem. Side by side
merupakan sistem dimana tanker berada
tepat di samping FPSO pada saat proses
offloading FPSO dilakukan. Tandem
offloading merupakan sistem offloading
dimana tanker berada di belakang FPSO
dengan jarak yang telah ditentukan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Mas Murtedjo, M.Eng, Ir. 2012. Power Point


“Sistem Operasi Kelautan”. Jurusan Teknik
Kelautan : Surabaya

Fuadi, Halim. Rochani, Imam. Setyo H,


Yoyok. 2007. Analisa Kemampuan Anchor
Handling Tug Supplay Vessel (AHTS
Vessel). Jurusan Teknik Kelautan :
Surabaya

11

Anda mungkin juga menyukai