PEMBAHASAN
3
Eropa Barat, subway merupakan salah satu moda angkutan yang sangat
populer dan seringkali dikenal dengan istilah metro system. Kota London
merupakan kota pertama yang menerapkan sistem subway sebagai moda
angkutan massal berkecepatan tinggi pada tahun 1863.
- Tram
Tram merupakan bentuk MRT dengan moda angkutan mirip dengan
kereta api, tetapi jalur operasinya dapat terintegrasi dengan jalan raya.
Tram dapat ditemukan di hampir semua kota menengah dan besar di
Eropa dan di beberapa kota besar di Amerika. Tram pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1807 di Inggris dan merupakan bentuk awal
MRT di dunia. Dalam operasionalnya, dikenal dua jenis tram: (1) tram
yang jalur operasinya menyatu dengan jalur lalu-lintas kendaraan; dan
(2) tram yang memiliki jalur operasional tersendiri yang dikenal dengan
istilah light rail.
- Monorail
Monorail merupakan MRT yang memiliki jalur tertentu dan biasanya
tidak mengambil ruang kota yang luas. MRT jenis ini biasanya memiliki
jalur di atas jalan raya dan yang ditopang dengan tiang - tiang yang
sekaligus berfungsi untuk membentuk lintasan monorail. Berbeda
dengan MRT lainnya, monorail biasanya hanya terdiri atas satu rute
dengan sistem lintasan loop dengan beberapa stasiun pemberhentian
yang menghubungkan dengan MRT lainnya maupun langsung ke lokasi
kegiatan tertentu. Penggunaan monorail sudah banyak dikembangkan di
kota-kota metropolitan di dunia antara lain Moskow, Tokyo, dan
Sydney.
3
Gambar 1. Bogota yang berhasil mengembangkan Busway
3
2.3 Pembangunan MRT sebagi solusi untuk mengatasi Kemacetan di
Jakarta
2.3.2 Latar Belakang Pembangunan
Perkiraan Jakarta macet total : saat ini pertumbuhan jalan di Jakarta
kurang dari 1 % per tahun dan setiap hari setidaknya ada 1000 lebih
kendaraan bermotor baru turun ke jalan di Jakarta (Data Dinas
Perhubungan DKI Jakarta). Studi Japan International Corporation
Agency (JICA) 2004 menyatakan bahwa bila tidak dilakukan perbaikan
pada sistem transportasi, diperkirakan lalu lintas Jakarta akan macet
total pada 2020 (Study on Integrated Transportation Master Plan
(SITRAMP II)
Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta berdasarkan
hasil penelitian Yayasan Pelangi pada 2005 ditaksir Rp 12,8 triliun/tahun
yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan.
Sementara berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa
bila sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem
transportasi maka perkiraan kerugian ekonomi mencapai Rp 65
triliun/tahun.
Polusi udara akibat kendaraan bermotor memberi kontribusi 80 persen
dari polusi di Jakarta. MRT Jakarta digerakan oleh tenaga listrik
sehingga tidak menimbulkan emisi CO2 diperkotaan. Berdasarkan studi
tersebut, maka jelas DKI Jakarta sangat membutuhkan angkutan massal
yang lebih andal seperti MRT yang dapat menjadi alternatif solusi
transportasi bagi masyarakat yang juga ramah lingkungan.
3
kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perjalanan/ mobilitasnya
menjadi lebih andal, terpercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih
ekonomis.
3
stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada peningkatan jumlah
penumpang MRT Jakarta.
Pengembangan MRT dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi
persoalan perangkutan di kota-kota besar tersebut. Keunggulan sistem
ini ialah kemampuannya mengangkut penumpang dalam jumlah besar,
cepat, dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi. Dengan
mempergunakan MRT, ruang jalan akan jauh lebih efisien karena
penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisasi. Kereta rel listrik
(KRL), kereta rel diesel (KRD), dan busway yang sudah dikembangkan
di kota-kota metropolitan di Indonesia sebenarnya sudah dapat
dikategorikan sebagai sarana transportasi massal. Namun, di berbagai
kota, ketiganya belum dapat sepenuhnya dikategorikan sebagai MRT
karena belum memenuhi kriteria sebagai sarana transportasi yang benar-
benar cepat dan handal dalam segala situasi.
3
2. Integrasi dengan moda transport lain : Untuk memudahkan calon
penumpang MRT Jakarta sampai ke stasiun MRT Jakarta sekaligus
menambah jumlah penumpang maka integrasi sistem MRT dengan
sistem angkutan massal lainnya ataupun feeder seperti bus
umum, TransJakarta, kereta Jabodetabek menjadi hal yang penting.
Selain membangun jaringan baru untuk sistem MRT ini, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat juga sedang
mengembangkan konsep optimasi jalur kereta api lingkar (loopline) yang
saat ini telah beroperasi sebagai bagian sistem kereta urban Jabodetabek.
Dalam rencana tata ruang dan wilayah Pemprov DKI Jakarta,
jalur loopline akan diintegrasikan dengan jaringan MRT.
Optimasi loopline ini ditargetkan Pemprov DKI Jakarta dapat
dituntaskan sebelum sistem MRT Jakarta tahap I dioperasikan.
3
2.3.4