0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bahan bangunan seperti beton, semen, agregat, kayu, logam, serta teknologi yang terkait. Proporsi penilaian mata kuliah ini terdiri dari presensi, tugas, UTS, dan UAS. Beton diperoleh dengan mencampur semen, air, dan agregat sesuai proporsi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bahan bangunan seperti beton, semen, agregat, kayu, logam, serta teknologi yang terkait. Proporsi penilaian mata kuliah ini terdiri dari presensi, tugas, UTS, dan UAS. Beton diperoleh dengan mencampur semen, air, dan agregat sesuai proporsi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bahan bangunan seperti beton, semen, agregat, kayu, logam, serta teknologi yang terkait. Proporsi penilaian mata kuliah ini terdiri dari presensi, tugas, UTS, dan UAS. Beton diperoleh dengan mencampur semen, air, dan agregat sesuai proporsi tertentu.
Bahan Kajian • Sifat-sifat dan macam-macam bahan bangunan • Teknologi Beton • Teknologi Aspal • Teknologi Kayu • Teknologi Logam Proporsi dan Bobot Penilaian • Presensi : 10% • Tugas : 30% • UTS : 30% • UAS : 30 % Total :100% Beton • Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen porltland, air, dan agregat (dan kadang-kadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non-kimia) pada perbandingan tertentu Semen Portland • Semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan. • Fungsi semen adalah untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang kompak/padat. Selain itu juga untuk mengisi rongga-rongga diantara butiran agregat. Walaupun semen hanya kira-kira mengisi 10 persen saja dari volume beton, namun karena bahan aktif maka perlu dipelajari maupun dikontrol secara ilmiah Agregat • Agregat merupakan butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton. • Dalam praktek agregat umumnya digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu : 1. Batu, untuk besar butiran lebih dari 40 ,, 2. Kerikil untuk butiran antara 5 mm dan 40 mm 3. Pasir untuk butiran antara 0,15 mm dan 5 mm Air • Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat agar dapat mudah dikerjakan dan dipadatkan • Secara umum, air yang dapat dipakai untuk bahan pencampur beton adalah air yang bila dipakai akan dapat menghasilkan beton dengan kekuatan lebih dari 90% kekuatan beton yang memakai air suling Bahan Kimia Tambahan • Bahan kimia tambahan (Chemical admixture), meliputi : 1. Bahan Kimia tambahan untuk mengurangi jumlah air yang dipakai 2. Bahan Kimia tambahan untuk memperlambat proses ikatan beton 3. Bahan kimia tambahan untuk mempercepat proses ikatan dan pengerasan beton 4. Bahan kimia tambahan berfungsi ganda, yaitu mengurangi air dan memperlambat proses ikatan 5. Bahan kimia tambahan berfungsi ganda, yaitu mengurangi air dan memperlambat proses ikatan dan pengerasan beton Aspal • Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam, atau cokelat tua, pada tempertur ruang berbentuk padat sampai agak padat • Jenis aspal berdasarkan cara diperolehnya : 1. Aspal Alam : Aspal Gunung, Aspal Danau 2. Aspal Buatan : Aspal Minyak, Tar Struktur Kayu • Kulit luar • Kulit Dalam • Lapisan Kambium • Kayu Muka • Kayu Inti • Empelur (inti Kayu) • Lingkaran Tahun • Jari-jari empelur Sifat-Sifat Mekanis Kayu • Kuat Tarik • Kuat Tekan • Kuat Geser • Kuat Lentur • Kekauan • Kekerasan • Kuat Belah Baja Canai Panas • Plat besi hitam, atau yang lebih kondang dengan nama HRC atau baja canai panas merupakan salah satu produk baja yang cukup populer dibandingkan dengan produk-produk lainnya. • HRC dibuat dengan menggiling slab baja dalam suhu tinggi yang berada di atas suhu rekristalisasi baja. Biasanya suhu yang digunakan akan lebih dari 1700°F. Saat slab baja diproses dalam suhu di atas suhu rekristalisasi, maka slab baja akan lebih mudah dibentuk dan dibuat dalam kuantitas yang lebih banyak. Setelah baja digiling untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan, lembaran baja akan dipintal menjadi gulungan (coil). Setelah itu gulungan baja (HRC) akan didinginkan pada suhu ruangan. Baja Canai Dingin • Plat besi putih atau yang biasa disebut dengan CRC, sebenarnya adalah hasil dari proses lebih lanjut terhadap HRC. Slab baja hitam yang telah melalui proses pendinginan akan diproses kembali dalam tahap anil (annealing). • Proses annealing ini sendiri merupakan proses pemanasan baja pada temperatur austenit yang ditahan beberapa saat. Kemudian dilakukan proses pendinginan yang dilakukan secara perlahan-lahan sehingga sifat-sifat fisik yang berubah saat proses deformasi dingin baja hitam dapat dikembalikan, begitu juga dengan sifat-sifat mekaniknya. Selain itu, CRC juga akan memiliki peningkatan kekuatan hingga 20% dari proses pengerasan regangan.