Anda di halaman 1dari 23

SEMEN PORTLAND

Kelompok 3 / 2D D3 Teknik Kimia


Ahmad Muflihul Azmi
Hanif Achmad
Kurnia Tri Cahyani
Novia Pratiwi Putri
Rinjani Rachamasari A.
Safira Fausta R.
Semen Portland
• Semen merupakan bahan bangunan yang digunakan
untuk merekat, melapis, membuat beton, dll.

• Semen Portland diproduksi untuk pertama kalinya pada


tahun 1824 oleh Joseph Aspdin, ia mematenkan clay dan
limestone cement/Portland Cement pada 21 Oktober
1824.
Bahan baku pembuatan :
Batu kapur

Batu kapur merupakan Komponen yang banyak mengandung CaCO3


dengan sedikit tanah lia, Magnesium Karbonat, Alumina Silikat dan
senyawa oksida lainnya.
Senyawa besi dan organik menyebabkan batu kapur berwarna abu-
abu hingga kuning
Tanah liat
• Komponen utama pembentuk tanah liat adalah
senyawa Alumina Silikat Hidrat
• Klasifikasi Senyawa alumina silikat berdasarkan
kelompok mineral yang dikandungnya :
• Kelompok Montmorilonite
• Meliputi : Monmorilosite, beidelite, saponite, dan nitronite
• Kelompok Kaolin
• Meliputi : kaolinite, dicnite, nacrite, dan halaysite
• Kelompok tanah liat beralkali
• Meliputi : tanah liat mika (ilite)
Pasir besi dan pasir silikat
• Bahan ini merupakan Bahan koreksi pada campuran
tepung baku (Raw Mix)
• Digunakan sebagai pelengkap komponen kimia esensial
yang diperlukan untuk pembuatan semen
• Pasir Silika digunakan untuk meneikkan kandungan SiO2
• Pasir Besi digunakan untuk menaikkan kandungan
Fe2O3 dalam Raw Mix
Gypsum ( CaSO4. 2 H2O )
• Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses
pengerasan dari semen
• Hilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan
hilangnya atau berkurangnya sifat gipsum sebagai
retarder.
Senyawa-senyawa di dalam semen
PROSES PEMBUATAN SEMEN
Proses basah dan kering
• Pembuatan Semen Portland dengan proses basah 
Pencampuran dan penghalusan bahan baku dilakukan
dalam kondisi basah

• Pembuatan Semen Portland dengan proses kering 


pemcampuran dan penghalusan bahan baku dilakukan
tanpa menambahkan air.
Proses basah vs proses kering
Hidrasi
• Persenyawaan Air dengan semen tidak terjadi pada
waktu yang singkat. Derajat pengerasan tersebut
dipengaruhi oleh
• - Susunan senyawa semen

• - Kehalusan Butir Semen

• - Jumlah Air yang dicampur

• Persenyawaan air dan semen akan mengeluarkan


panas
Hidrasi
Hidrasi
Panas hidrasi
Yaitu jumlah panas semen yang belum terhidrasi yang
dikeluarkan sampai terjadi hidrasi yang komplit pada
temperatur tertentu Kenaikan suhu pada beton disebabkan
oleh:
• Volume beton yang dicetak setiap satu kali operasi
• Kecepatan mencetak beton
• Keadaan suhu sekitar
• Suhu beton pada saat dicetak
Panas hidrasi
Sifat-sifat fisik semen
• Kehalusan butir
• Berat jenis dan berat isi
• Waktu Pengerasan Semen (waktu pengikatan awal/innitial
setting time dan waktu pengikatan akhir/final setting time)
• Kekekalan bentuk
Tipe semen
Aplikasi semen
Faktor air semen
• Banyaknya air yang digunakan selama proses hidrasi
akan mempengaruhi kekuatan beton

• JIka air terlalu banyak, maka air akan membuat rongga-


rongga di beton

• Jika air terlalu sedikit, maka akan mneyebabkan


kelecakan atau kemudahan pelaksanaan tidak tercapai
• Faktor Air Semen (FAS) adalah berat air dibagi dengan
berat semen

Anda mungkin juga menyukai