PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konstruksi bangunan adalah salah satu jenis konstruksi bangunan yang menempati
urutan besar dalam suatu konstruksi bangunan gedung.
Dalam raktek kerja batu ini, sebahagian besar pekerjaaan yanng terdapat dalam
konstruksi gedung meliputi:
1. Pemasangan dinding setengah bata
2. Pemasangan dinding satu bata
3. Pemasangan diding ikatan jerman
4. Pemasangan siku
5. Plasteran
6. Pemasangan Keramik Lantai dan Dinding
Untuk mencapai hasil yang sempurna, seorang pekerja harus mengikuti teknik dan
aturan dari setiap pekerajaan dalam hal Konstruksi Batu, karena faktor bekerja memegang
peranan penting bila kita membicarakan masalah mutu dan kualitas dari suratu konstruksi
bangunan terutama sekali bangunan gedung.
Adapun faktor mutlak yang harus diketahui oleh seorang tukang batu dalam
pemasangan batu bata adalah:
1. Dapat mengenali jenis dan kualitas material yang baik untuk pemasangan batu
bata.
2. Dapat menacampur dan mengaduk material yang akan digunakan dalam
pengerjaan pemasangan batu bata.
3. Mengetahui daya hisap persentimeter luas permukaan batu bata.
4. Mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi kekuatan ikatan antara material
dengan batu bata setelah pekerjaan pemasangan selesai.
5. Mengetahui cara menentukan ketdataran dan ketegakan pemasangan batu bata
6. Mengetahui macam-macam ikatan yang baik dalam pekerjaan pemasangan batu
bata.
7. Mampu merawat pekerjaan selama ikatan antara batu bata dengan adukan belum
monolit antara satu dengan yang lainnya.
8. Mengetahui teknik pemasangan batu bata yang baik dan benar.
9. Mampu meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan pemasangan batu baja.
Dengan mengetahui teknik dan aturan-aturan di atas pekerjaan pemasangan batu bata akan
mendapatkan mutu dan kualitas sesuai dengan yang diharapkan.
1.2 Tujuan Instruksional Umum
1. Tujuan utama dari praktek kerja batu adalah untuk mempersiapkan mahasiswa/ I teknik sipil
agar mampu menganalisis setiap masalah yang berkaitan dengan pasangan/ikatan bata.
secara umum , laporan praktikum kerja batu ini , dapat digunakan oleh semua pembaca. tetapi
secara khusus , laporan praktek kerja batu ini di peruntukan bagi mahasiswa jurusan teknik sipil
politeknik yang ingin memahami lebih lanjut tentang tata cara kerja batu.
supaya dapat memahami isi dari laporan kerja batu ini, maka pembaca di haruskan sudah
terlebih dahulu memilikipengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kerja batu ini di
peruntukan bagi mahasiswa jurusan teknik sipil program studi D III
laporan praktikum kerja batu ini, secara keseluruhan mempelajari tentang semua kegiatan
yang berkaitan dengan kerja batu misalnya, pemasangan dinding bata ikatan ½ batu, memasang 1 batu
dalam ikatan jerman, memasang batu bata pasangan gigi jatuh, memasang plasteran, memasang rolag,
2.1 BAHAN :
Untuk pekerjaan pasangan batu, bahan - bahan yang selalu digunakan adalah :
1. Batu Bata
2. Semen
3. Kapur
4. Pasir
5. Kerikil
6. Air
1. BATU BATA
Batu bata adalah merupakan pemisah ruangan yang satu dengan yang lain dilakukan dengan
pemasangan tembok atau dinding. Batu bata ini berasal dari tanah liat yang dalam keadaan dekat
dicetak , dijemur beberapa hari sesuai dengan aturan lalu dibakar sampai matang, sehingga tidak dapat
hancur lagi bila direndam dalam air.
Syarat-syarat bata
Bata sebagai suatu unsur bangunan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Semua bidang-bidang sisi harus datar
Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yang berlebihan
Warna pada penampang patahan merata
Bila diketok suaranya nyaring
Panjang bata sama dengan dua lebar + siar (1 cm )
Penyimpangan panjang maksimum 3% lebar maksimum 4% dan tebal maksimum 5%
Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan dibagi dalam 3 golongan yaitu :
Mutu tingkat I kuat desaknya rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2
Mutu tingkat II kuat desaknya rata-rata 100-80 kg/cm2
Mutu tingkat III kuat desaknya rata-rata 80-60 kg/cm2
Pada sebuah bata yang masih utuh nama bidangnya adalah :
Terpanjang disebut sterk
Terkecil disebut kop
Terbesar disebut bidang datar
2. SEMEN
Semen adalah bahan hidrolik, artinya dapat menggikat mengeras setelah bereaksi dengan air
sebagai bahan pengikat (setelah dicampur dengan air), semen mempunyai proses penggerasan yang
mempunyai proses pengerasan yang relatif cepat yang penyusunannya juga relatif rendah jika
dibandingkan bahan pengikat yang lainnya. Semen sebaiknya disimpan ditempat yang terlindungi dari
panas dan hujan serta terhindar dari udara yang lembab.
Sifat - sifat semen :
. Terbentuk dalam suhu 1400oC – 1500oC
. Mengeras bila terkena air dan udara lembab
. Membentuk tepung halus
3. KAPUR
Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian ditabur dengan air sehinga menjadi
tepung.
Sifat yang mengguntungkan dari kapur adalah keplastisannya yang tinggi, kapur yang baik
digunakan adalah kapur padam, yang lewat dari ayakan 0,3 mm dan semakin halus butirannya kapur
akan semakin bagus.
Kapur berfungsi sebagai bahan pengikat dalam adukan, agar kapur tetap mempunyai daya ikat
yang baik, maka penyimpanan kapur di lapangan harus pada tempat yang kering dan diusahakan
didalam ruangan yang beratap agar terhindar dari hujan. Jika kapur tersebut ditimbun dan menumpuk,
tempat penimbunannya ini harus lebih tinggi dari permukaan air banjir daerah penimbunan tersebut.
4. PASIR
Pasir adalah salah satu bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung dan ada juga yang
diproses melalui gilingan batu. Pasir merupakan butiran- butiran mineral atau agregat yang halus dan
mempunyai gradasi 0 - 4 mm. Fungsi pasir dalam pekerjaan pasangan adalah sebagai bahan pengisi.
Pasir yang baik harus mempunyai syarat - syarat seperti dibawah ini :
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %
Bebas dari bahan organik
Mempunyai gradiasi yang berkisar antara 0,25 mm s/d 4 mm
Pasir harus kuat
5. KERIKIL
Kerikil merupakan salah satu bahan bangunan yang ikut mengkombinasi mutu dan kualitas
bangunan tersebut. Dalam prosesnya kerikil mempunyai dua macam, yaitu proses secara alam dan
buatan. Kerikil alam adalah kerikil yang berasal dari sungai, butiran kerikil ini lebih besar dari pada
butiran pasir. Sedangkan kerikil buatan adalah kerikil yang dibuat dari pecahan-pecahan batu besar,
kerikil buatan mempunyai ketajaman yang lebih tinggi dibandingkan kerikil alami. Fungsi kerikil
adalah sebagai bahan campuran mortal untuk pekerjaan pengecoran.
6. AIR
Air adalah salah satu bahan tambahan yang digunakan dalam adukan . Air yang akan
digunakan untuk membuat adukan menjadi seperti bubur kental dan juga sebagai bahan untuk
menimbulkan reaksi pada bahan lain, untuk menggeras dan mendapatkan adukan yang baik maka
harus digunakan air :
Air besih, dengan kata lain bebas dari bahan organik seperti kotoran hewan, tumbuhan-tumbuhan
dan lain sebagainya.
Air tidak mengandung minyak, garam dan zat-zat lain yang dapat merusak adukan (pasangan).
Untuk air ini sebaiknya dipakai air sumur air yang dapat diminum (air tawar).
2.2 ALAT
Untuk menghasilkan produktifitas dalam bekerja diperlukan peralatan yang lengkap. Sebab
disamping rendahnya produktifitas kerja, juga dapat mengurangi mutu dan kualitas dari hasil
pekerjaan yang dilaksanakan .
Karena hal tersebut di spini kita perlu sekali mengenal peralatan-peralatan yang digunakan
dalam pekerjaan konstruksi batu, adapun jenis peralatan yang lazim digunakan adalah sebagai berikut
1. Sendok spesi
2. Palu pemotong bata
3. Water pass
4. Siku besi baja
5. Block / line bobine
6. Unting - unting
7. Kotak spesi / Jolang
8. Ember / Timba
9. Cangkul
10. Sekop
11. Jidar
12. Meteran
13. Pensil
14. Juinter
15. Ruskam
16. Ayakan pasir
17. Tongkat ukur
18. Sikat kawat
19. Gerobak sorong
1. SENDOK SPESI
Alat ini terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari kayu . Kegunaanya adalah untuk
mengambil dan meletakkan mortal kedalam pasangan batu bata .
2. PALU KARET
Alat ini terbuat dari baja dengan tangkai dari kayu, mata palu bagian depan dibuat tajam, dan
bagian belakang dibuat empat persegi panjang permukaan ini berpungsi sebagai palu .
3. WATER PASS
Water pass mempunyai bentuk yang berbeda - beda,ada yang panjang,sedang dan pendek
.Kerangkanyaterbuat dari alluminium dan dilengkapi dengan tabung gels yang diisi cairan ether dan
mempunyai gelembung udara didalamnya. Gunanya untuk mengukur kedataran, kemiringan dan
ketegakan pasangan batubata .
4. SIKU BESI BAJA
Alat ini terbuat dari plat baja tau besi mempunyai bentuk sudut siku ( 90 ) dan dilengkapi dengan
garis-garis ukuran dalam Cm. Gunanya adalah untuk mengukur kesikuan dalam pemasangan batu bata
5. BLOCK / LINE BOBYNE
Alat ini terdiri dari dua potongan kayu yang terbuat sedemikian rupa, yang dihubungkan dengan
benang. Kegunaanya adalah sebagai garis petunjuk kelurusan pemasangan batu bata .
6. UNTING - UNTING
Benda ini ada yang terbuat dari besi, timah, dan darikuningan. Beratnya berkisar antara 100 gr
sampai dengan 500 gr. Gunanya untuk mengkur ketegakan dari pemasangan kosen jendela, pintu, dan
plesteran .
7. KOTAK SPESI / JOLANG
Kotak ini terbuat dari plat besi dengan bentuk transparan dan sisinya diberi tangkai agar
mudah mengangkatnya sewaktu memindah-mindahkannya .
8. EMBER
Ember terbuat dari plastik dengan bentuk piramid terpancung, dan diberi tangkai untuk
pegangannya. Kegunaanya adalah untuk mengambil air, menakari pasir atau semen, membawa
adukan dan lain-lain sebagainya .
9. CANGKUL
Alat ini mempunyai mata plat besi dan gagang yang terbuat dari kayu. Gunanya adalah untuk
mengaduk material yang dikerjakan, menggali tanah dan lain sebagainya .
10. SEKOP
Alat ini matanya terbuat dari plat besi, matanya lurus searah dengan gagang pegangannya dan
ujung matanya agak melengkung ke depan pegangannya terbuat dari kayu dan pada pangkalnya diberi
lapisan yang terbuat dari besi. Kegunaan alat ini adalah untuk menyedot pasir dari tanah, mengaduk
campuran material dan lain-lain sebagainya
11. METERAN
Meteran ini terbuat dari plat baja yang tipis dan dapat digulung kedalam kotak yang berpungsi
sebagai pelindung, gunanya adalah sebagai alat ukur .
12. RUSKAM
Ruskam terbuat dari kayu tipis dan diberi pegangan pada bagian belakangnya . Pungsi utama
ruskam adalah untuk plesteran dinding dengan cara menggosokkan adukan pada bagian dinding yang
akan diplester .
13. AYAKAN PASIR
Alat ini berbentuk empat persegi dilengkapi dengan lubang pegangan yang dibuat pada sisi
yang berhadapan antara saut dengan yang lainnya . Kegunaan dari ayakan adalah untuk memisahkan
antara campuran agregat dengan batu kerikil .
14. TONGKAT UKUR
Alat ini terbuat dari kayu dan berfungsi untuk menentukan panjang pasangan dan sebagainya .
15. GEROBAK DORONG
Gerobak dorong ini mempunyai bentuk yang beraneka ragam dan mempunyai pungsi yang
berbeda-beda, akan tetapi yang sering digunakan di bengkel Civil Engineer Workshop POLMED
adalah gerobak dorong besi dilengkapi dengan zolang untuk tempat muatan .
16. BENANG
Benang memiliki fungsi untuk meratakan pasangan batu bata dan untuk membuat sudut siku.
BAB III
A. PENGERTIAN ADUKAN
Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai
konsisten tertentu. Bahan pengikat yang biasa dipakai adalah semen (kapur), sedangkan bahan pengisi
adalah pasir atau tras. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Adukan yang memakai semen mempunyai kekuatan adhesi yang besar akan tetapi
pengerjaannya agak sukar. Sedangkan adukan yang menggunakan bahan pengikat kapur kekuata
adhesinya rendah jika dibandingkan dengan semen. Oleh karena itu sering dilakukan pencampuran
antara semen.
B. SIFAT-SIFAT ADUKAN YANG HARUS DI PERHATIKAN
Ada beberapa sifat yang perlu diperhatikan untuk membuat adukan yaitu :
Kemudahan untuk bekerja
Sifat penyusutan
Kekuatan
Yang dimaksud dengan tembok pasangan bata adalah pasangan tembok bahan dari bata
ditambah bahan adukan sebagai perekat. Sedangkan pasangan dinding tembok ½ bata adalah tebal
temboknya itu sendiri sama dengan panjang bata setengah. Tembok bata ½ ini tidak untuk tembok
dinding yang menerima beban, melainkan hanya sebagai tembok pemisah ruangan. Sedangkan beban
diatasnya disalurkan atau diterima oleh kolom-kolom.
B. TUJUAN :
Setelah melaksanakan praktek ini Mahasiswa diharapkan mampu :
Memasang dinding seperdua bata dengan benar
Dapat mengukur kedataran dan ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass
Meningkatkan skeel tentang cara memasang batu bata yang baik dan benar
Mengguanakan semua jenis peralatan masoundry
A.Tujuan
2. Dapat membentuk akhir pasangan dengan ketegakan serta kedataran yang baik dan benar.
3. Dapat menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan dalam per meter panjang dan komposisi
adukan tertentu.
B. Instruksi Umum
1. Pasangan bata harus datar dan tegak lurus dan salah satu sisi yang lebar diabaiakan ketegakan
ukuran bata yang relative tidak sama.
3. Setiap selesai memasang bata satu lapis dikontrol ketegakan dan kelurusannya menggunakan
waterpass.
4. Perletakan bata pada bagian depan harus lurus dan siarnya sama ketebalanya. 5. Pada kedua
ujungnya di buat tegak lurus saja.
- Pasir - Ember
- Batu-bata
- Line bobbyn
C LANGKAH KERJA
3. Gambar dan buatlah rencana kerja pada lokasi kerja menggunakan alat yang tersedia.
5. Rendamlah batu bata yang akan digunakan terlebih dahulu agar batu bata tersebut penuh air.
6. Letakan batu pada ujung yang terlebih dahulu di letakkan siar di tiap pemasangan batu bata, di
lakukan peletakan dengan melintang.
7. Letakkan tongkat ukur dan waterpass pada pasangan serta atur kedataran dan ketinggianya.
8. Memasang line bobbyn lengkap dengan benang ditiap pasangan batu bata.
9. Mulailah pemasangan dengan mengambil benang tadi sebagai patokan untuk ketinggian batu bata
yang akan di pasang.
10. Pemasangan dilakukan dengan tangan kiri memegang, batu bata dan tangan kanan memegang
sendok spesi.
11. Jarak antara batu / siar lebih kurang 1 cm, yang harus diisi dengan spesi yang penuh dan padat.
12. Letakakn batu bata dengan menekan dan mengeser-geserkanya, tetapi jangan diketok dan
diletakan begitu saja.
13. Cara pemasangan pada lapisan pertama adalah batu bata 1/2 , selanjutnya batu bata dipotong 1/4
kemudian bata dipasang melintang dengan syarat tidak ada siar segaris harus zig-zag. 14. Pemasangan
bata pada lapisan ke dua memanjang
16. Lapisan ke empat sama dengan lapisan ke dua, begitu selanjutnya sampai lapisan ke delapan.
5.1 TUJUAN :
Agar pada akhir pelajaran atua praktek Mahasiswa akan dapat :
1. Membuat pasangan batu bata dalam ikatan jerman
2. Membuat awal dan akhir pasangan tegak, lurus dan siku
3. Mengetahui bentuk diding satu batu dalam ikatan jerman
5.2 PERALATAN
Sendok spesi
Kotak spesi / jolang
Cangkul
Ember
Sekop
Ayakan
Waterpass
Line bobyn
Siku plat
Jointer
Tongkat ukur
Kotak adukan / Jolang besar
5.3 BAHAN - BAHAN :
Batu bata
Semen
Kapur
Air
Pasir