BAB I
PRAKATA
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini agar mahasiswa dapat:
a. Mengetahui dan memahami tentang konstruksi pasangan bata,
b. Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan dalam praktek kerja batu,
c. Mengetahui teknik pemasangan bata dengan baik dan benar,
d. Mengetahui teknik pemasangan keramik, rolak dan plester dinding bata.
1
2
1.4 Prasyarat
Sebelum membaca job sheet yang diberikan instruktur, mahasiswa di
harapkan mengetahui dan memahami kegunaan dan fungsi dari peralatan yang ada
pada pekerjaan batu. Mahasiswa/i diwajibkan mendengar instruksi dari instruktur
tentang teori bengkel atau pengarahan yang diberikan instruktur di ruang sebelum
masuk bengkel.
a. Perkenalan alat dan bahan yang digunakan pada praktek kerja batu,
b. Mengaduk mortar secara manual,
c. Memasang pasangan ½ batu bata ikatan biasa,
d. Memasang pasangan satu bata ikatan jerman,
e. Memasang pasangan silang dan gigi jatuh ½ batu bata,
f. Memasang pasangan kombinasi,
g. Memasang pasangan rolak,
h. Memasang pasangan keramik,
i. Manajemen alat.
3
BAB II
MENGADUK MORTAR SECARA MANUAL
3
4
2.3.2 Pasir
Pasir adalah salah satu bahan bangunan yang berasal dari sungai
gunung dan ada juga yang diproses melalui pengalian. Pasir merupakan
butiran- butiran mineral atau agregat yang halus dan mempunyai gradasi 0
- 4 mm. Fungsi pasir dalam pekerjaan pasangan adalah sebagai bahan
pengisi. Pasir yang baik harus mempunyai syarat - syarat seperti dibawah
ini:
2.3.3 Semen
Semen adalah bahan hidrolik, artinya dapat mengikat, mengeras
setelah bereaksi dengan air sebagai bahan pengikat (setelah dicampur
dengan air), semen mempunyai proses penggerasan yang mempunyai
proses pengerasan yang relatif cepat yang penyusunannya juga relatif
rendah jika dibandingkan bahan pengikat yang lainnya. Semen sebaiknya
disimpan ditempat yang terlindungi dari panas dan hujan serta terhindar
dari udara yang lembab.
Cara penyimpanannya :
- Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah
didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol
dengan baik jumlah pendatangan dan pemakaiannya.
- Cara menyimpan semen yang baik adalah dengan memberinya alas
berupa kayu atau balok karena bisa membantu menghentikan hawa
dingin yang terdapat pada lantai atau tanah. Selain itu, alas tersebut
juga bisa menghindarkan percikan air hujan.
- Karena sifatnya yang rentan terhadap air dan kelembaban, alangkah
baiknya jika kita memperhitungkan terlebih dahulu sebelum
membelinya. Perhitungan yang cermat akan menghemat biaya serta
ruang atau tempat yang dipakai sebagai penyimpan semen akan lebih
fungsional.
6
2.3.4 Kapur
Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian ditabur
dengan air sehinga menjadi tepung. Sifat yang mengguntungkan dari kapur
adalah keplastisannya yang tinggi, kapur yang baik digunakan adalah
kapur padam, yang lewat dari ayakan 0,3 mm dan semakin halus
butirannya kapur akan semakin bagus. Kapur berfungsi sebagai bahan
pengikat dalam adukan, agar kapur tetap mempunyai daya ikat yang baik,
maka penyimpanan kapur di lapangan harus pada tempat yang kering dan
diusahakan didalam ruangan yang bahan pengisi.
2.3.5 Air
Air adalah salah satu bahan tambahan yang digunakan dalam
adukan. Air yang akan digunakan untuk membuat adukan menjadi seperti
bubur kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada
bahan lain, untuk menggeras dan mendapatkan adukan yang baik maka
harus digunakan air :
1. Air besih, dengan kata lain bebas dari bahan organik seperti kotoran
hewan, tumbuhan-tumbuhan dan lain sebagainya.
2. Air tidak mengandung minyak, garam dan zat-zat lain yang dapat
merusak adukan (pasangan). Untuk air ini sebaiknya dipakai air
sumur air yang dapat diminum (air tawar).
2.4.2 Motivasi
Program ini adalah suatu alat bantu bagi kita agar kita dapat membina
kondisi yang aman dalam suatu pekerjaan.
2.4.3 Aplikasi
Dimana saja manusia sibuk bekerja di alam ini di situ mengintai suatu
bahaya yang dapat mencelakakan jiwa manusia itu sendiri, misalnya dalam
ruangan, di lapangan dan lain-lainnya.
1. Perut
Banyak sekali bahan yang mengandung racun atau sebangsanya yang
mana kalau bahan ini masuk kedalam parut akan menimbulkan perasan
tidak enak, seperti diare, sakit perut dan banyak lagi gejala dari keracunan
makanan.
Hal - hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi keracunan adalah;
2. Mata
Mata adalah salah satu panca indera yang sangat sering mengalami cedera
saat melakukan kegiatan kerja, justru itu kita harus menjaga dengan sebaik -
baiknya. Terutama sewaktu memplester dinding. Agar mata dapat terjaga
saat melakukan kegiatan kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
3. Tangan
Biasa yang terjadi pada tangan adalah lecet, yang disebabkan oleh
banyak faktor seperti mortar dangan tangan kosong, atau memegang benda-
benda keras.
Cara Pencegahannya:
4. Kulit
Ketidaksempurnaan dalam memegang sesuatu peralatan dalam bekerja
dapat menimbulkan dermatitis. Suatu kulit terkelupas karena terluka,
minsalnya lecet, pedih, benkak atau bernanah. Salah satu bahayanya adalah
karena kulit yang terluka itu baru dapat sembuh setelah hampir sebulan,
kadang kala ada yang bertahun - tahun baru sembuh, dan yang lebih bahaya
lagi kalau yang terluka itu kena kotoran dan ini dapat menimbulkan tetanus
yang dapat menghilangkan nyawa si pekerja.
2. Kaca mata
3. Masker
4. Helm
5. Kaos Tangan
2. Pasir
dalam adukan, agar kapur tetap mempunyai daya ikat yang baik, maka
penyimpanan kapur di lapangan harus pada tempat yang kering dan dalam
ruangan yang beratap sehingga terhindar dari hujan. Jika kapur tersebut
ditimbun dan menumpuk, tempat penimbunannya ini harus lebih tinggi
dari permukaan air banjir daerah penimbunan tersebut.
4. Air
Sendok spesi ini terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari
kayu.Kegunaanya adalah untuk mengambil dan meletakkan mortal kedalam
pasangan batu bata.
2. Waterpass
3. Siku Besi/Baja
5. Kotak Spesi
6. Ember/Timba
7. Cangkul
8. Sekop
9. Meteran
13. Jointer
15. Benang
16. Jolang
17. Palu
BAB III
PASANGAN DINDING ½ BATU IKATAN BIASA
23
24
BAB IV
PASANGAN DINDING BATU IKATAN JERMAN
27
28
A. Peralatan
1. Sendok Spesi 6. Ayakan Pasir
2. Kotak Spesi 7. Waterpass
3. Cangkul 8. Meteran
4. Ember 9. Pensil
5. Sekop
B. Bahan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur
4. Air
29
Perspektif
Layout
BAB V
PASANGAN DINDING SILANG DAN GIGI JATUH
31
32
Layout
BAB VI
PASANGAN KOMBINASI
a. Memasang dinding bata yang dibatasi oleh kolom beton atau tiang kayu,
b. Memplester dinding yang mempunyai kolom beton atau tiang kayu,
c. Memasang rolak dengan benar,
d. Memasang Lantai Keramik dengan benar,
e. Membuat pasangan bata dengan lurus, tegak dan siku,
f. Menghitung bahan yang digunakan dari gambar kerja,
g. Melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan pasangan bata.
34
35
Pemasangan Rolak
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, terutama cetakan
rolak,
2. Letakkan cetakan rolak di antara pillar, tentukan As di atas tengah
cetakan rolak sebagai pedoman kelengkungan,
3. Mulailah memasang bata dengan As sebagai pedoman,
kelengkungan rolak ½ lingkaran atau berbentuk ellip.
37
Plasteran
1. Periksalah kelurusan, ketegakan, dan kedataran dinding yang akan
di plaster,
2. Bersihkan dinding sebelum memulai plaster, ini agar memudahkan
saat melakukan plasteran,
3. Setelah melakukan plasteran, ukur kerataan dinding menggunakan
waterpass,
4. Rapikan sudut-sudut setiap dinding.
Pemasangan Keramik
1. Bersihkan terlebih dahulu area yang akan dipasangkan keramik,
agar pemasangan dapat dilakukan dengan maksimal,
2. Pasangkan layoutnya sesuai dengan ukuran,
3. Cek siku menggunakan plat siku, dan kedataran keramik
menggunakan waterpass,
4. Gunakan palu karet untuk mengetok bagian-bagian keramik yang
tidak rata.
38
Pemasangan Rolak
Lapisan 2
Lapisan 1
Pilar
Plasteran
Pemasangan Keramik
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Sesuai dengan semua tata cara dan teknik yang telah dijelaskan diatas, kita
dapat menyimpulkan dalam pengerjaan setiap job yang ada dalam praktek kerja
batu, sangat dibutuhkan keterampilan, kemampuan, konsentrasi, fokus, dan
disiplin agar setiap pekerjaan yang kita lakukan mendapat hasil yang maksimal
seperti yang kita harapkan.
Untuk mencapai hasil yang baik pula di perlukan kelengkapan alat dan
bahan dalam setiap kegiatan, itu merupakan salah satu syarat pokok untuk dapat
menghasilkan hasil yang maksimal, karena persiapan yang baik akan
menghasilkan hasil yang baik pula.
Teknik dan skill juga sangat diperlukan, kita harus tahu perbandingan
bahkan kita harus bias meminimalisir kesalahan walaupun kesalahan kecil. Sedikit
saja salah dalam pengerjaan akan berakibat fatal bagi hasil nantinya.
7.2 Saran
Dalam kegiatan kerja batu kami harapkan kepada mahasiswa yang akan
datang agar memastikan diri dalam keadaan benar-benar siap saat masuk bengkel
batu dan jangan lupa sarapan pagi. Pastikan menggunakan perlengkapan
keselamatan, tidak becanda, dan selalu berfokus pada kegiatan yang dilakukan.
Jangan pernah harapkan orang lain yang akan membantu dan menjaga
keselamatan anda.
42
43
DAFTAR PUSTAKA
Job sheet kontruksi kerja batu (Mansory), laboraturium teknologi. Jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe
http://google.com/kerja batu
http://www.google.co.id/search?q=Gambar+gambar+alat+kerja+batu&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client+firefox_a
http://google.com/caraplasteran.
44
LEMBARAN DOKUMENTASI
PENGADUKAN MORTAL
TAKARIR
A H
Air adalah suatu zat pencampur yang Homogen merupakan campuran zat yang
berfungsi sebagai campuran mortal. senyawa.
B I
Batu bata adalah unsur bangunan yang Instruktur adalah pembimbing atau pengajar
digunakan untuk pembuatan konstruksi yang memberi perintah pengerjaan.
bangunan.
J
Benang adalah sebuah alat yang berfungsi
Jolang adalah suatu wadah yang berfungsi
sebagai alat bantu pada saat pemasangan
untuk penempatan material.
batu bata.
K
Cangkul adalah suatu alat yang berfungsi
untuk mengaduk material yang dikerjakan, Kapur adalah suatu material yang berfungsi
menggali tanah dan lain sebagainya. sebagai alat pengikat pada mortal.
D L
Dasar teori adalah seperangkap konstruksi Line bobyyn adalah atiniter diri dari dua
yang menjadi pokok pemikiran seseorang. potongan kayu yang terbuat sedemikian
rupa, yang dihubungkan dengan benang.
E
Kegunaanya adalah sebagai garis petunjuk
Ember biasanya digunakan sebagai media kelurusan pemasangan batu bata .
untuk membawa air.
M
F
Meteran adalah suatu alat ukur yang
Faktor adalah pokok permasalahan atau asal berfungsi untuk mengukur berbagai macam
muasal suatu masalah. benda yang diperlukan.
P
T
Paku adalah sebuah alat yang berfungsi
Timba adalah suatu alat yang berfungsi
sebagai alat bantu, dapat berupa tempat
sebagai pengangkut material dengan jumlah
untuk pengikatan benang.
yang sedikit.
S
Y -
Sikat Kawat adalah alat untuk
Z
membersihkan bata dari bekas mortal ketika
finishing. Zat adalah sesuatu yang mempunyai massa
dan menempati ruang.
50
PENJURUS
LEMBARAN ASISTENSI
H.Miswar, ST, MT
NIP: 1965031219900031004