BATU
Disusun oleh :
AWWALAN BIMASONO
1 TS 3
NIM. 2131310069
Yang bertanda tangan dibawah ini, para instruktur atau pembimbing yang
telah memberikan persetujuan atas laporan praktek kerja batu yang disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “Praktek Kerja
Batu” tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat agar dapat melengkapi tugas
praktek kerja batu dan untuk memberikan informasi dan pengetahuan terutama
pada para pembaca. Semoga dapat menjadi wawasan yang bermanfaat dalam
pekerjaan di lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dan perlu
perbaikan. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik dari para instruktur
maupun pembaca pada umumnya.
Penulis.
2
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..........................................................................................1
Kata Pengantar..................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang...........................................................................4
I.2. Tujuan.........................................................................................4
I.3. Manfaat.......................................................................................5
I.4. Batasan Masalah ........................................................................5
I.5. Metode........................................................................................6
BAB II DASAR TEORI................................................................................7
BAB III PERALATAN DAN BAHAN
III.1. Peralatan..................................................................................9
III.2. Bahan-bahan............................................................................12
BAB IV PEMASANGAN
IV.1. Pembuatan Spesi......................................................................17
IV.2. Pemasangan Bata.....................................................................17
BAB V PERHITUNGAN BAHAN.................................................................21
BAB VI PENUTUP
VI.1. Kesimpulan..............................................................................22
VI.2. Saran........................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. TUJUAN
Tujuan praktek kerja batu antara lain sebagai berikut :
Memahami teori pemasangan batu bata
Meningkatkan keterampilan setiap individu dan handal dalam pemecahan
masalah konstruksi
Memahami cara menggunakan alat dan dapat mengoperasikannya dengan
baik
Mengetahui kemampuan para mahasiswa dalam bekerja di lapangan.
Mengetahui pentingnya keselamatan kerja.
4
I.3. MANFAAT
Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari praktek kerja batu
antara lain :
Mengetahui cara membuat konstruksi bangunan yang baik dan benar
Mengetahui cara pasang batu bata yang baik dan benar
Mempunyai wawasan dasar untuk menggunakan peralatan kerja batu.
Mempunyai wawasan dasar kerja batu untuk di lapangan.
Mengetahui cara yang benar dalam memilih bahan bangunan yang bagus
dan berkualitas
5
I.5. METODE
Metode yang digunakan dalam praktek kerja batu kali ini adalah metode
manual yaitu menggunakan tenaga manusia yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan kita dalam pemasangan batu bata dengan bahan dan
material yang sesuai standar pemasangan sehingga mebuahkan hasil yang
maksimal.
6
BAB II
DASAR TEORI
Teori yang digunakan dalam kerja bengkel adalah teori keselamatan kerja.
Pengertian dari keselamatan kerja itu sendiri adalah tata cara bagaimana kita dapat
menjaga keselamatan kerja diri maupun berkelompok pada saat melaksanakan
kerja.
Perlangkapan yang dapat digunakan untuk melindungi diri pada saat bekerja
antara lain :
1. Helm proyek/helm kerja, digunakan untuk melindungi kepala dari
runtuhan atau rontokan benda pada waktu bekerja.
7
2. Sepatu safety, digunakan untuk melindungi kaki dari paku atau benda-
benda tajam lainnya.
3. Sarung tangan, digunakan untuk melindungi tangan agar tidak tergores
dari bahan batu, semen atau kapur
4. Masker, digunakan untuk menutup hidung dari debu atau abu pada saat
menuang pasir ataupun bahan lainnya.
Apabila terjadi kecelakaan pada saat bekerja, kita dapat segera melakukan
pertolongan pertama dengan P3K dan melaporkan kejadian pada instruktur,
pelaksana ataupun mandor pada saat berada di lapangan.
Perlengkapan yang terdapat pada kotak P3K antara lain :
1. Obat merah
2. Perban
3. Alkohol
4. Kapas, dll.
8
BAB III
PERALATAN DAN BAHAN
III.1. PERALATAN
Dalam pemasangan bata, plesteran dan pemasangan ubin banyak sekali
peralatan yang kita gunakan, antara lain adalah :
1. Sendok Spesi
Alat ini terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari kayu.
Banyak sekali macam sendok spesi, namun saat dilapangan kami
memakai sendok seperti gambar dibawah.
Fungsi : untuk mengambil spesi pada saat pemasangan bata.
2. Palu Pahat
Alat ini terdiri dari kepala palu dan ganggang, palu terbuat dari
besi sedangkan ganggangnya terbuat dari kayu.
Fungsi : untuk membelah atau mengikis bata.
3. Waterpass
9
Alat ini terbuat dari alumunium. Terdapat air berwarna kuning
kehijauan dan terdapat gelembung di dalamnya yang digunakan
sebagai penanda apabila objek yang diukur sejajar.
Fungsi : digunakan untuk mengukur kedataran, ketegakakan, dan
kemiringan benda.
4. Line Bobby
Alat ini terdiri dari dua plat besi yang berbentuk segitiga dan di
hubungkan oleh dua benang.
Fungsi : sebagai garis pembantu pemasangan agar bata sejajar.
6. Tongkat Ukur
Terbuat dari kayu ataupun besi berbentuk persegi panjang.
Fungsi : membantu waterpas untuk keseimbangan atau kesejajaran
tempat yang di ukur.
10
(Gambar 1.6 Tongkat Ukur)
7. Meteran
Alat ini terbuat dari plastik unruk bagian luarnya, pada bagian
meterannya terbuat dari alumunium aloy. Jika ditarik maka dengan
otomatis menggulung sendiri.
Fungsi : untuk mengukur jarak.
8. Ember
Alat ini terbuat dari plastis dan pegangannya terbuat dari stanlees.
Fungsi : untuk wadah air.
(Gambar 1.8 Ember)
9. Unting-unting
11
Terbuat dari kuningan, besi ataupun timah. Alat ini berbentuk
kerucut.
Fungsu : sebagai pengganti waterpass vertical yaitu untuk mengukur
III.2. BAHAN-BAHAN
Bahan yang digunakan dalam pemasangan bata, antara lain :
1. Batu Bata
Bata terbuat dari :
Tanah liat.
Air.
Kemudian dibakar dengan sekam atau kayu.
12
Cara penyimpanan bata yang baik :
Simpan di tempat yang tidak terlalu lembab ataupun kering.
Sebelum bata ditumpuk sebaiknya diberi alas terlebih dahulu agar
air pada tanah tidak terserap oleh bata tersebut. Sebab bata
mempunyai daya serap tinggi.
Bata disusun berselang-seling agar tidak pecah atau retak, dan
penyusunannya juga jangan terlalu tinggi (kira-kira 2 m) ini
bertujuan agar mudah dalam pengambilannya.
Pada bagian atas sebaiknya juga diberi tutup plastik atau terpal
agar terlindung dari cuaca yang dapatmengurangi mutunya.
2. Pasir
Cara mendapatkan pasir
Pasir dapat kita peroleh dari sungai ataupun gunung.
13
Pasir sebaiknya diletakkan pada bak khusus. Jika tidak ada kita
dapat memberi alas terlebih dahulu agar pasir tidak tercampur
dengan tanah dan diwaktu pengambilannya juga mudah. Supaya
pasir tidak berantakan, maka disamping-sampingnya dapat kita
dampingi dengan bata.
3. Semen
Bahan dasar semen :
CaO (60-70%)
SiO2 (20-30%)
Al2O3 (5-10%)
Fe2O3 (5-10%)
14
lempengan kue adukan berumur 24 jam lalu direbus selama 3 jam.
Bila lempengan kue tersebut tidak retak maka semen masih bagus
dan bias digunakan.
4. Kapur
Cara memperoleh kapur :
Dapat kita peroleh dari gunung kapur
Fungsi kapur :
Sebagai bahan pengikat
Memudahkan pekerjaan
Memperlambat proses pengerasan semen
Mengurangi penyusutan air
15
Cara menyimpan kapur :
Kapur harus disimpan dalam ruangan tertutup untuk mencegah
terserapnya air oleh kapur. Penyimpanan kapur hendaknya lebih tinggi
dari permukaan banjir.
5. Air
Fungsi air adalah untuk menghomogenkan bahan untuk pembuatan
spesi.
Air yang baik digunakan :
Air bersih
Tidak berwarna
Tidak berbau
Bukan air laut (mengandung garam), karena dapat mengurangi
kekuatan ikatan bata.
Tidak berasa
16
BAB IV
PEMASANGAN
IV.2. PEMASANGAN
1. batu bata diatas lantai pada kedua ujung (A & B) dengan menggunakan spesi /
adukan / lulu setebal 1cm ± 2cm
(Gambar 2.1)
17
2. Ukur kedataran kedua permukaan pasangan bata dengan menggunakan
tongkat ukur dan waterpas
(Gambar 2.2)
(Gambar 2.3)
4. Pasang batu bata dengan adukan selurus dan datar benang dengan siar setebal
1cm
18
(Gambar 2.4)
(Gambar 2.5)
(Gambar 2.6)
7. Lapisan ke-2 memasang batu bata ukuran ½ batu pada kedua ujungnya dan
diukur tegak lurus kedua sisi dan datar dengan waterpass seperti langkah ke-2
19
(Gambar 2.7)
(Gambar 2.8)
(Gambar 2.9)
20
BAB V
PERHITUNGAN BAHAN
Jumlah Bata
Bata yang digunakan untuk kerja praktek lapangan kerja batu adalah bata
lokal MRH dengan ukuran tinggi 5cm, lebar 10cm dan panjang 20cm (5x10x20
cm).
Kerja batu kali ini menghabiskan batu sebanyak :
Dengan menggunakan perhitungan panjang = 122 cm = 1,22 m
tinggi = 33 cm = 0,33 cm
1 m2 = panjang x tinggi
= 1,22 m x 0,33 m
= 0,4026 m2
1 m2 = 36 bata
Jumlah bata dapat dihitung melalui perbandingan :
x 72 = 76 bata
21
Tebal siar
Lebar siar menurut lebar batu bata
Panjang siar menurut batu bata
V spesi = tebal x lebar x panjang
= 0,01 m x 0,1 m x 0,20 m = 0.0002 m3
BAB VI
PENUTUP
VI.1. KESIMPULAN
Pekerjaan pemasangan merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam
suatu konstruksi bangunan. Oleh karena itu, pemasangan yang baik dan benar
sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas mutu bangunan tersebut. Dalam
sistemnya, banyak hal yang harus diperhatikan dan yang paling utama ialah K3,
setidaknya kita menggunakan helm proyek pada saat ada di lapangan kerja.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Adukan yang baru tidak boleh dicampur dengan adukan lama atau bahan
bahan sisa yang tidak sesuai standar ketentuan
Gunakan takaran untuk mendapatkan campuran yang homogen (merata).
Adukan jangan terlalu kering atau terlalu basah dan air harus bersih.
Bata yang sudah dipasang tidak boleh diketuk-ketuk lagi.
Setelah penambahan air pada adukan harus segera dihabiskan/dipakai.
Bata/batako tidak boleh langsung diletakkan pada permukaan tanah dan
tempatkan pada tempat yang tidak terlalu kering ataupun terlalu lembab.
Bak tempat adukan sebaiknya ditutup plastik untuk menjaga penguapan
air.
22
Untuk menghilangkan debu pada bata dan mengatur peresapan air adukan,
bata direndam dalam air sampai gelembung udara hilang (2-5 menit).
VI.2. SARAN
Untuk pemasangan batu bata diperlukan kesabaran, ketekunan,
keterampilan dan kehati-hatian agar menghasilkan karya kontruksi yang
berkualitas. Dalam pemilihan bahan bangunan juga diperlukan ketelitian agar
mendapatkan bahan yang tidak sembarangan, disaat membuat spesi juga harus
sesuai standar ketentuan yang berlaku. Tentu semuanya bertujuan agar
pembangunan di lapangan sejalan dengan perencanaan sebelumnya.
23