MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan Bangunan pada
semester genap
Dosen Pengampu
disusun oleh,
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi nilai
mata kuliah Metode Pelaksanaan Bangunan. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat mengetahui bagaimana Struktural Bangunan Rumah Tempat Tinggal yang
disajikan berdasarkan pengamatan dari sumber informasi, dan referensi.
Penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang telah terjadi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, serta pertolongan
Allah SWT. sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya bagi saya selaku
penulis dan umumnya kita semua. Saya menyadari masih banyak kekurangan
yang pembaca temui dalam makalah ini, sebab saya masih dalam tahap belajar.
Untuk itu demi perbaikan makalah ini, pembaca bisa memberikan saran maupun
kritikan yang membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................. ii
2.1.1 Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Pondasi Batu Kali .............. 3
2.2.1 Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Sloof ............... 4
2.3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Membuat Kolom Ikat ........ 6
2.5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Pembuatan Balok atau Ring
Balok .......................................................................................................... 9
ii
2.5.2 Metode Pelaksanaan Pembuatan Balok / Ring Balok ..................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Contohnya pada makalah yang saya buat ini. Makalah ini merupakan
tugas demi memenuhi persyaratan mata kuliah Metode Pelaksanaan
Bangunan pada semester genap. Makalah yang saya buat merupakan makalah
tentang bagaimana Struktural Bangunan Rumah Tempat Tinggal sesuai
dengan prosedur yang baik. Semoga dengan pembuatan makalah ini dapat
1
memberikan penambahan wawasan bagi pembaca maupun bagi saya sebagai
penulis.
2. Apa yang dimaksud dari Tie Rod, Form Tie, Steel Wale dan
Adjustad Support?
1.3 Tujuan
2. Mengetahui arti serta penjelasan dari Tie Rod, Form Tie, Steel Wale
dan Adjustad Support.
2
BAB II
ISI
2.1 Pondasi
2.1.1 Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Pondasi Batu Kali
1. Gerobak
2. Sekop
3. Ayakan
4. Cetok
5. Pengaduk Molen
6. Bowplank
7. Benang
8. Timba
1. Pasir
2. Semen
3
3. Air
4. Batu Kali
2.2 Sloof
4
5. Alat Ukur (meteran, pensil, penyiku, teodolith, waterpass,
dll.)
6. Gergaji
7. Palu
8. Alat Untuk Pembesian (bar cutter, bar bender, alat pengikat
bendrat bisa catut atau kateha)
9. Peralatan Untuk Pengecoran (molen kecil, jika tidak memakai
beton ready mix; vibrator atau batang besi/kayu; wadah untuk
menuang beton berupa ember, pompa, pipa, dll.)
10. Peralatan Pendukung lain, seperti kompresor, tangga, dsb.;
juga perlengkapan K3
B Bahan yang digunakan
1. Kerangka besi sloof yang sudah dianyam sesuai dengan
ukuran dan volume pekerjaan
2. Semen
3. Pasir
4. Batu Split
5. Air
5
5. Setelah papan bekisting dipasang, selanjutnya adalah membuat
coran. Takarannya adalah 1:2:3 satu untuk semen, dua untuk
pasir, dan tiga untuk split apabila menggunakan mesin molen,
apabila manual 1:2:3 (tiganya diganti semen dan duanya split)
dengan tujuan memudahkan pengadukan. Pergunakan air
secukupnya, di lapangan takaran air biasanya cukup encer
dengan maksud beton yang encer akan bisa mengisi
ruang-ruang sloof sehingga hasilnya akan lebih mulus.
6. Saat coran masuk kepada papan bekisting ketuk-ketuk dengan
palu kayu dan tusuk-tusuk dengan besi agar coran masuk ke
setiap ruang sloof.
7. Tunggu satu hingga tiga hari akan coran sloof kering untuk
membuka papan bekisting, untuk coran yang kering maksimal
adalah setelah lewat 28 hari.
2.3 Kolom
Kolom adalah struktur beton yang berdiri tegak vertikal sebagai pemikul
beban dari balok. SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah
komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial
tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali
dimensi lateral terkecil. Kolom dibagi menjadi tiga jenis yaitu kolom ikat,
kolom spiral, dan kolom komposit. Pembuatan kolom pada suatu bangunan
berbeda dengan pembuatan kolom pada rumah satu lantai perlu ketelitian dan
ketepatan penggunaan metode kerja terbaik agar bisa menghasilkan kualitas
beton terbaik dan termurah.
2.3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Membuat Kolom Ikat
6
9. Peralatan Untuk Pengecoran (molen kecil, jika tidak memakai
beton ready mix; vibrator atau batang besi/kayu; wadah untuk
menuang beton berupa ember, pompa, pipa, dll.)
10. Peralatan Pendukung lain, seperti kompresor, tangga, dsb.;
juga perlengkapan K3
B Bahan yang digunakan
1. Kerangka besi yang sudah dianyam sesuai dengan ukuran dan
volume pekerjaan
2. Semen
3. Pasir
4. Batu Split
5. Air
7
11. Melakukan pengerjaan pengecoran kolom, penentuan tinggi cor
bisa dilakukan dengan berpedoman pada ukuran bekisting atau
mengukur sisa cor dari ujung atas bekisting.
2.4 Dinding
Dinding merupakan suatu struktur padat yang dapat membatasi dan
melindungi suatu area. Pada umumya, dinding membatasi suatu bangunan
dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi
ruangan-ruangan seperti kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, dll. Dinding
terbagi menjadi dinding interior dan dinding ekserior. Dinding yang akan kita
gunakan dalam makalah ini adalah dinding pasangan batu bata merah.
Berikut adalah alat dan bahan serta pelaksanaan pembuatan dinding
pasangan batu bata merah.
2.4.1 Alat dan Bahan yang digunakan dalam Pembuatan Dinding
Pasangan Batu Bata Merah
A. Alat yang Digunakan
1. Ayakan
2. Pengki atau Perangkat Ukur Material
3. Alat Pengaduk atau Box
4. Sendok atau Cetok
5. Roskam
6. Benang
7. Mistar ukur
8. Slang air atau Waterpass
9. Plastik
B. Bahan yang Digunakan
1. Batu Bata Merah
2. Semen
3. Pasir
4. Air
2.4.2 Metode Pelaksanaan Pemasangan Dinding Batu Bata Merah
1. Pasangan batu bata untuk dinding-dinding luar pada bangunan
umumnya dapat dipakai pasangan batu bata 1/2 batu.
2. Dinding pengisi dari pasangan bata, 1/2 bata harus diperkuat
dengan kolom praktis, sloof, rollag, dan ring balok yang
berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan
menahan/menyalurkan beban struktural pada bangunan agar
tidak mengenai pasangan dinding bata tersebut.
3. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air
agar tembok tidak mudah basah jika terkena air hujan. Dinding
8
bata yang memerlukan campuran kedap air misalnya tembok
pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur spesinya 1:3,
artinya 1 takaran semen dan 3 takaran pasir. Dinding bata yang
tidak memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesinya
1:5.
4. Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis.
Kolom-kolom praktis merupakan bagian kerangka yang
membantu dan memperkuat posisi dinding pasangan batu bata,
dan pemasangan kolom ditempatkan pada sudut pertemuan
pasangan batu bata.
5. Pasangan dan penempatan kolom-kolom yang berukuran 13 x 13
atau 15 x 15 ditempatkan pada seluas bidang dindig tembok batu
bata 12 m2. Jadi, penampang kolom praktis yang berukuran 15 x
15 cm itu ditempatkan penulangan / pembesian Ø4-12 mm dan
pemasangan sengkang / cincinnya dengan Ø8-20 cm dan
terpasang pada dinding bata sejarak 3-4 m2.
6. Kusen gendong yang diartikan konstruksi kusen pintu dan
jendelanya menjadi satu. Di bagian atas dari ambang atas kusen
dipasangakan batu bata berdiri atau disebut sebagai ro;;ag
dengan adukan menggunakan perbandingan 1 PC : 3 PS.
9
10.Peralatan Untuk Pengecoran (molen kecil, jika tidak memakai
beton ready mix; vibrator atau batang besi/kayu; wadah untuk
menuang beton berupa ember, pompa, pipa, dll.)
11.Peralatan Pendukung lain, seperti kompresor, tangga, dsb.; juga
perlengkapan K3
B. Bahan yang digunakan
1. Kerangka besi sloof yang sudah dianyam sesuai dengan
ukuran dan volume pekerjaan
2. Semen
3. Pasir
4. Batu Split
5. Air
2.5.2 Metode Pelaksanaan Pembuatan Balok / Ring Balok
1. Pertama-tama, pastikan kolom-kolom telah dicor sampai
ketinggian di mana akan disatukan dengan balok. Semestinya
pada bagian atas kolom telah disisakan tulangan yang akan
disatukan dengan tulangan balok.
2. Lakukan pengukuran untuk menentukan as balok. Kemudian
pasang perancah (scaffolding). Perancah disusun di antara setiap
dua kolom struktur di bawah posisi balok akan dicor. Untuk
perancah kockdown pemasangan dimulai dari jack base, main
frame, dan ladder frame, yang disambung dengan joint pin; lalu
diperkuat dengan cross brace.
3. Sementara di area lain bisa dilakukan pembuatan papan bekisting
sesuai ukuran balok, terdiri dari papan alas dan 2 papan untuk
kedua sisi balok. Berikan penguatan pada papan bekisting agar
tidak melengkung. Selain bekisting, bisa juga dikerjakan
pemasangan kerangka besi yang telah dianyam baik itu dibuat
sendiri atau beli jadi.
4. Setelah perancah siap, pasang dua balok gelagar pada kedua sisi
memanjang (searah panjang balok), jaraknya bisa disesuaikan.
Melintang di atas gelagar, susunlah suri-suri dari tepi satu ke tepi
lain dengan jarak ±40-60 cm.
5. Pasang papan bekisting bagian dasar. Lalu, kerjakan pembesian
balok di atasnya. Atau, jika pembesian telah dikerjakan di bawah
(fabrikasi), bisa langsung dipasang di atas bekisting tersebut.
Atur posisinya secara tepat dan satukan dengan tulangan kolom
yang tersisa.
10
6. Setelah penulangan selesai, pasanglah papan bekisting bagian
samping. Sebagai perkuatan, pasang beberapa kayu penahan
(skur) pada kedua sisi bekisting, jika perlu juga di atasnya.
7. Sebelum pengecoran, perlu diperiksa kelurusan dan kedataran
serta kekuatan bekisting.
8. Setelah siap bisa dilakukan pengecoran dengan adukan beton
buatan sendiri atau dari “ready mix”. Agar dihasilkan beton yang
padat, selama pengecoran ratakan dan padatkan adukan dengan
bantuan vibrator atau batang kayu/besi.
9. Untuk proses perawatan bisa dilakukan penyiraman air, setelah
beberapa hari. Pembongkaran papan bekisting bisa dilakukan
setelah 7-21 hari, sesuai proses pengeringan beton sehingga
didapat beton yang kokoh.
2.6 Atap
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam
bangunan dari hujan maupun panas. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang
miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa
jatuh. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik,
beton), seng bergelombang, asbes, maupun semen cor.
2.6.1 Jenis Struktur Atap
1. Struktur Rangka Atap Baja
2. Struktur Rangka Atap Kayu
3. Struktur Atap Beton Bertulang
4. Struktur Rangka Atap Baja Ringan
2.6.2 Metode Pelaksanaan Pembuatan Rangka Atap Baja Ringan
1. Pekerjaan Persiapan
Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda,
dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai
panduan.
Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang
persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian
keselamatan kerja).
Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda,
antara lain: bor dan hexagonal socket,meteran, selang air
(waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu,
dan sebagainya.
11
2. Leveling dan Marking
Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan
rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan
penyiku sebagai alat bantu.
Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua
bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith)
dengan kolom yang ada di bawahnya.
Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai
dengan gambar rencana atap.
Mengukur jarak antar kuda-kuda.
3. Pengangkatan dan Pemasangan Kuda-Kuda
Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng
akibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah
selesai dirakit.
Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak
terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan
acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web
dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut
sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi
kanan.
Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus
dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting)
Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan
dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar
posisi kuda-kuda tidak berubah.
Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua
kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as
(maksimum 1,2 meter).
Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda
(Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang
sama (datar).
Memasang balok nok.
Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja
beban angin. Bracing
dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
12
Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih
dahulu di atas truss,
jurai dan rafter
Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis
penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan
kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2
(dua) buah
Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda
terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana,
outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang
maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak antar
outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw
dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing
ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada
permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw.
4. Pemasangan Penutup Atap
Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor,
kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support
overhang terpasang dengan benar .
Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang
terlebih dahulu di atas jurai dan rafter.
Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang
digunakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof
battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.
Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya
menjadi rapi dan tidak berbelok – belok.
13
menimbulkan terjadinya perubahan bentuk beton. Sebaliknya, jika ukuran
dibuat terlalu besar justru akan membuat pengecoran gagal karena terjadi
perubahan bentuk pada beton.
14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sebuah proses membangun rumah tempat tinggal maupun
bangunan gedung bertingkat terdapat prosedur yang harus kita laksanakan
dengan baik sehingga bangunan tersebut dapat berdiri kokoh dan bertahan
lama dengan kondisi yang sangat baik. Contohnya dalam pembuatan rumah
tempat tinggal pemasangan pondasi, sloof, kolom, dinding, ring balok, dan
atap sebagai komponen yang paling utama itu harus sesuai dengan metode
pelaksanaan yang tepat.
Makalah diatas telah menyajikan bagaimana cara membangun rumah
tempat tinggal dari pembuatan pondasi hingga rangka atap. Makalah ini juga
dilengkapi dengan alat dan bahan material apa saja yang harus di siapkan
dalam proses pembangunan.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://elfaengineer.blogspot.com/2015/11/langkah-kerja-pemasangan-pondasi-ba
tu.html
https://bangun-rumah.com/pondasi-rumah-2-lantai/
https://dpupkp.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-dan-f
ungsinya
https://www.asdar.id/pengertian-sloof/
https://asiaarsitek.com/cara-pembuatan-sloof-rumah-lengkap/
http://www.ilmusipil.com/cara-membuat-kolom-beton-bertulang
http://windradesainkonstruksi.blogspot.com/2015/09/mengenal-beton-sloofkolom
-balok-plat.html#:~:text=Ring%20balok%20atau%20ring%20balk,bagian%20ata
s%20agar%20tidak%20runtuh.
https://www.slideshare.net/vini93/bahan-dinding-materi-bahan-bangunan
https://jasa-arsitek.com/begini-cara-memasang-dinding-bata-yang-rapi-dan-koko
h/
http://jagobangunan.com/article/read/material-alat-dan-teknik-pengecoran-balok-
yang-wajib-diketahui-tukang-bangunan
https://www.indosteger.co.id/berita/detail/5-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-
tie-rod-bekisting
https://ronymedia.wordpress.com/2011/02/15/form-ties/#:~:text=Form%20Ties%
20adalah%20batangan%20besi,akan%20terjadi%20lendutan%20(gagal).&text=B
atang%20besi%20dari%20form%20ties,cor%20cair%20(lihat%20gambar).
https://jayawan.com/cara-pasang-rangka-atap-baja-ringan/
iv