Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat
dan karunia-Nya, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan praktek dari mata kuliah Praktek sistem perpipaan oleh
Bapak Ir.Mochamad Bastomi,S.S.T., M.T. guna memperoleh salah satu prasyarat
pemberian nilai oleh mata kuliah bersangkutan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini adalah berkat
bantuan, bimbingan dan dukungan dari semua pihak baik moral maupun material.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan rasa
terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah membantu.
Semoga amal kebajikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
pahala dan mendapat amal yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini, semua mahasiswa diharapkan
menjadi calon tenaga kerja yang profesional, handal berwawasan industri serta
mampu mandiri menyongsong era globalisasi yang tidak terelakkan lagi. Artinya
mampu menguasai dan mengimplementasikan semua apa yang didapat selama di
bangku kuliah dan mengikuti praktikum ini, berhasil mewujudkan dalam dunia
kerja nyata di lapangan.
Terlepas dari semua itu, kita menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kita menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kita dapat memperbaiki laporan ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
i
COVER.................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii
BAB I PERENCANAAN INSTALASI............................................................1
A. Tujuan...............................................................................................1
B. Daftar Alat Dan Objek Praktikum.................................................1
C. LANDASAN TEORI........................................................................2
D. RENCANA KEGIATAN.................................................................6
BAB II PERAKITAN INSTALASI..................................................................7
A. Tujuan...............................................................................................7
B. Daftar Alat Dan Objek Praktikum.................................................7
C. Gambar Kerja...................................................................................8
D. Landasan Teori.................................................................................8
E. Prosedur Praktikum Atau Langkah-Langkah............................11
F. Data Hasil Praktikum....................................................................18
G. Kesimpulan.....................................................................................19
BAB III PENGUJIAN INSTALASI...............................................................20
A. Tujuan.............................................................................................20
B. Daftar Alat Dan Objek Praktikum...............................................20
C. Gambar Kerja.................................................................................21
D. Landasan Teori...............................................................................21
E. Prosedur Praktikum.......................................................................25
F. Hasil Perbaikan..............................................................................25
G. Analisis Data...................................................................................25
H. Kesimpulan.....................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................27
DAFTAR GAMBAR
ii
Gambar 1. 1 pipa galvanis........................................................................................1
Gambar 2. 1 Pipa Galvanis.......................................................................................8
Gambar 2. 2 Gambar Kerja......................................................................................8
Gambar 2. 3 Mesin Ridgid.....................................................................................10
Gambar 2. 4 Dudukan Pipa....................................................................................11
Gambar 2. 5 Pembuatan Lubang Dudukan Pipa...................................................12
Gambar 2. 6 Pengeboran Plat Dudukan.................................................................12
Gambar 2. 7 Pembuatan Ulir..................................................................................13
Gambar 2. 8 Penyetelan Panjang Pipa...................................................................13
Gambar 2. 9 Pemotongan Pipa...............................................................................14
Gambar 2. 10 Proses Penguliran............................................................................15
Gambar 2. 11 Pemasangan Pipa.............................................................................15
Gambar 2. 12 Pemberian Sealtape.........................................................................16
Gambar 2. 13 Katup...............................................................................................17
Gambar 2. 14 Pressure Gauge................................................................................17
Gambar 2. 15 Globe Valve.....................................................................................18
Gambar 3. 1 Pipa....................................................................................................20
Gambar 3. 2 Instalasi Pipa......................................................................................21
Gambar 3. 3 Kompresor.........................................................................................22
Gambar 3. 4 tabung tekanan...................................................................................22
iii
BAB I
PERENCANAAN INSTALASI
A. Tujuan
1) Alat alat yang digunakan pada saat kegiatan perencanaan instalasi pipa
adalah :
Komputer (menggambar)
Mesin RIDGID
Meteran
2) Objek praktikum
1
2
Pratikum pembuatan instalasi pipa bertekanan udara adalah di
WORKSHOP POLITEKNIK KOTABARU.
C. LANDASAN TEORI
1. Pipa
Pipa adalah suatu komponen berbentuk silindris yang digunakan
untuk memindahkan 1Iuida bertekanan yang didesain sedemikian rupa
sesuai dengan spesifikasi material tenentu. Dalam dunia industry
perkapalan, biasanya dikenal beberapa istilah sistem perpipaan seperti
piping dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan disuatu plant, sebagai
fasilitas untuk mengantarkan fluida (cair atau gas) antara satu peralatan ke
peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu. Piping ini tidak
akan keluar dari satu wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem
perpipaan untuk mengantarkan atau mengalirkan fluida antara satu plant
ke plant Iainnya yang biasanya melewati beberapa daerah. Sistem
perpipaan dapat ditemukan yaitu sistem pipa tunggal sederhana sampai
sistem bercabang yang sangat kompleks. Contoh sistem perpipaan adalah
sistem distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem pengangkutan
minyak dari sumur ke tandon atau tangki penyimpanan, sistem distribusi
udara pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi uap pada proses
pengeringan dan Iain sebagainya. Penamaan pipa sering disebut dari jenis
pipa dan ukuran pipa yaitu diameter pipa. Diameter pipa sendiri dibagi
dua : diameter luar dan diameter dalam, selain itu ada yang menamakan
pipa dari ketebalan pipa yaitu ketebalan antara diameter luar dan diameter
dalam dan sekarang dikenal dengan istilah schedules. Pipa baja dan pipa
besi, kedua jenis pipa ini yang paling banyak digunakan terutama pada
industri-industri perminyakan. (Agung & Suryawan, 2020)
2
perminyakan. Berikut ini adalah beberapa jenis pipa air yang banyak
digunakan di Indonesia.
a) Pipa PVC
Jenis pipa yang satu ini banyak digunakan untuk mengalirkan air di
rumah-rumah. Sehingga pipa PVC ini termasuk salah satu jenis pipa yang
paling populer di Indonesia.
Pipa ini terbuat dari bahan Polivinil Klorida yang diklaim sebagai zat
yang tidak berbahaya. Dengan begitu pipa PVC ini sangat aman digunakan
untuk saluran air bersih. Selain pemasangannya yang mudah, harga untuk pipa
ini juga relatif lebih murah.
c) Pipa GALVANIS
Pipa Galvanis terbuat dari bahan besi seng yang kemudian dilapisi oleh
baja. Dibandingkan dengan kedua jenis pipa di atas, pipa galvanis memerlukan
proses pemasangan yang sangat sulit. Bahkan Anda memerlukan teknisi
khusus untuk melakukan pemasangan pipa ini dengan benar. Hal yang paling
sulit untuk memasang pipa ini adalah proses pemotongannya yang lebih
akurat. Sementara untuk pemotongannya sendiri juga diperlukan alat khusus
yang hanya dimiliki oleh teknisi tertentu. Bahkan untuk proses pemasangan
pipa ini juga memerlukan pengamanan.
3
steel based piping, ketahanan terhadap korosi biasanya dilakukan dengan
menambahkan ketebalan pipa (corrosion allowance) dan menginjeksi
corrosion inhibitor. Beberapa ketebalan pipa yang harus ditambahkan
ditentukan oleh laju korosi yang diperkirakan. Perkiraan, perhitungan, dan
pemodelan laju korosi biasanya dilakukan metalurgist. Pada pemakaiyan
dengan kondisi korosi yang parah serta pemakayan corrosion inhibitor yang
tidak memungkinkan, atau pemakayan yang membutuihkan tingkat hygienitas
yang tinggi, dan tidak mengandung debris (fuel piping), biasanya austenitic
based material lebih sesuai, karena permukaan dalamnya bersih dan pada level
pemakayan tertentu relatif tidak membutuhkan chemical cleaning.
4
3. Sambungan Pipa (Roy & Purba, 2008)
5
menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang
sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar,
menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan
standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar
sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai
sasaran. (Prasetyo, n.d.)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan pipa :
a) Material apa yang sesuai dengan kondisi kerja (tekanan external/internal,
suhu, korosi, dsb) yang diminta dari sistem perpipaan. Pemilihan material
sangat krusial karena menentukan reliabilitas keseluruhan sistem, faktor
biaya, safeti, umur pakai
b) Standar code mana yang sesuai untuk diaplikasikan pada sistem perpipaan
yang akan dirancang. Pemilihan standar code yang benar akan menentukan
arah perancangan secara keseluruhan, baik dari segi biaya, reliabilitas,
Safety designe, dan stress analisis.
D. RENCANA KEGIATAN
4. Pemasangan
6
5. Pengujian
BAB II
PERAKITAN INSTALASI
A. Tujuan
1) Alat alat yang digunakan pada saat proses pembuatan instalasi pipa adalah
sebagai berikut :
a. Mesin RIDGID
b. Gerinda potong
c. Mesin bor
e. Palu
f. Tang
g. Tang Jepit
7
2) Objek praktikum
C. Gambar Kerja
D. Landasan Teori
1. Pipa
Pipa adalah suatu komponen berbentuk silindris yang digunakan
8
untuk memindahkan 1Iuida bertekanan yang didesain sedemikian rupa
sesuai dengan spesifikasi material tenentu. Dalam dunia industry
perkapalan, biasanya dikenal beberapa istilah sistem perpipaan seperti
piping dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan disuatu plant, sebagai
fasilitas untuk mengantarkan fluida (cair atau gas) antara satu peralatan ke
peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu. Piping ini tidak
akan keluar dari satu wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem
perpipaan untuk mengantarkan atau mengalirkan fluida antara satu plant
ke plant Iainnya yang biasanya melewati beberapa daerah. Sistem
perpipaan dapat ditemukan yaitu sistem pipa tunggal sederhana sampai
sistem bercabang yang sangat kompleks. Contoh sistem perpipaan adalah
sistem distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem pengangkutan
minyak dari sumur ke tandon atau tangki penyimpanan, sistem distribusi
udara pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi uap pada proses
pengeringan dan Iain sebagainya. Penamaan pipa sering disebut dari jenis
pipa dan ukuran pipa yaitu diameter pipa. Diameter pipa sendiri dibagi
dua : diameter luar dan diameter dalam, selain itu ada yang menamakan
pipa dari ketebalan pipa yaitu ketebalan antara diameter luar dan diameter
dalam dan sekarang dikenal dengan istilah schedules. Pipa baja dan pipa
besi, kedua jenis pipa ini yang paling banyak digunakan terutama pada
industri-industri perminyakan. (Agung & Suryawan, 2020)
Jenis pipa air yang banyak digunakan :
Kebanyakan pipa digunakan untuk mengalirkan fluida berupa air.
Sementara untuk fluida gas biasanya digunakan di industri-industri
perminyakan. Berikut ini adalah beberapa jenis pipa air yang banyak
digunakan di Indonesia.
a) Pipa PVC
Jenis pipa yang satu ini banyak digunakan untuk mengalirkan air di
rumah-rumah. Sehingga pipa PVC ini termasuk salah satu jenis pipa yang
paling populer di Indonesia.
9
Pipa ini terbuat dari bahan Polivinil Klorida yang diklaim sebagai zat
yang tidak berbahaya. Dengan begitu pipa PVC ini sangat aman digunakan
untuk saluran air bersih. Selain pemasangannya yang mudah, harga untuk pipa
ini juga relatif lebih murah.
b) Pipa Air HDPE
Jenis pipa yang terbuat dari termoplastik ini mempunyai densitas yang
sangat tinggi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Keunggulan dari jenis
pipa HDPE ini yaitu tidak mudah rusak, kuat, lentur, dan anti karat.
Elastisitasnya yang tinggi membuat pipa HDPE ini banyak digunakan
sebagai pipa saluran air bersih. Bahkan pipa ini juga sudah banyak digunakan
untuk mengalirkan air bersih rumah tangga.
C) Pipa GALVANIS
Pipa Galvanis terbuat dari bahan besi seng yang kemudian dilapisi oleh
baja. Dibandingkan dengan kedua jenis pipa di atas, pipa galvanis memerlukan
proses pemasangan yang sangat sulit. Bahkan Anda memerlukan teknisi
khusus untuk melakukan pemasangan pipa ini dengan benar. Hal yang paling
sulit untuk memasang pipa ini adalah proses pemotongannya yang lebih
akurat. Sementara untuk pemotongannya sendiri juga diperlukan alat khusus
yang hanya dimiliki oleh teknisi tertentu. Bahkan untuk proses pemasangan
pipa ini juga memerlukan pengamanan.
2. Mesin RIDGID
Mesin Ulir Umumnya di gunakan untuk membuat derat ulir pada
bagian pipa air dan pipa minyak di dalam kilang PT. PERTAMINA
(PERSERO) RU II PRODUCTION SUNGAI PAKNING Adapun bentuk
Mesin Ulir tipe Ridgid 535 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
(Kurniawan, 2013)
10
Gambar 2. 3 Mesin Ridgid
3. Perakitan
11
1. Potong plat dengan panjang 50 cm
2. Garis pada salah satu ujung plat dengan panjang 5 cm sebanyak 3 garis
dan total menjadi 15 cm
5. Tekuk plat secara berlawanan dari segi 4 hingga terlihat seperti pada
gambar 2.3.
7. Selajutnya bor plat pada bagian yang di titiki dengan diameter mata
bor yang dipakai adalah 3 mm, seperti yang dilihatkan pada gambar
dibawah ini.
12
8. Buat sebanyak 7 dudukan pipa dengan prosedur dan langkah-langkah
diatas.
2. Jika mesin sudah dalam posisi baik langkah selanjutnya yaitu hidupkan
mesin dengan menyucuk kabel mesin pada stop kontak
4. Sesuaikan panjang pipa yang keluar, lalu cekam pipa dengan kuat agar
pada saat proses penguliran pipa tidak berputar, seperti pada gambar
dibawah ini.
13
5. Sebelum melakukan penguliran ratakan terlebih dahulu ujung pipa
yang akan dilakukan penguliran, seperti yang ditunjukan pada gambar
dibawah ini.
7. Jika semua sudah rata pada lubang dan sisi depan pipa, maka langkah
selanjutnya adalah dengan membuat ulir pada pipa yaitu denga
mengganti mata menggunakan mata ulir yang sudah ada pada mesin
ridgit.
8. Masukkan pipa pada mata ulir dan atur putaran yang akan di gunakan.
Lalu lakukan penguliran dan dengan memperhatikan pemakanan pada
saat penguliran dan panjang pipa yang akan di ulir, seperti yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
14
Gambar 2. 10 Proses Penguliran
9. Lakukan penguliran pada kedua sisi ujung pipa dan pipa satunya lagi
dengan panjang pipa 3 m untuk sambungan kebawah pada ujung pipa
untuk menyalurkan angin ke mesin bubut.
c. Pemasangan pipa
2. Pemasangan dudukan pipa gunakan mesin bor dengan mata obeng plus
(+)
3. Tekan baut menggunakan mesin bor, maka baut akan berputar dan
mengikat pada bagian plafon, perhatikan pada saat pemasangan baut,
karena plafon terbuat dari bahan kasibut. Oleh karena itu pasang baut
15
di daerah kayu di sela-sela kasibut.
1. Pemasangan katup
16
d) Pada ruang tengah area workshop
Gambar 2. 13 Katup
2. Pemasangan pressure gauge
17
3. Pemasangan Globe valve ¼ in
a. Pemasangan pipa
b. Pemasangan katup
G. Kesimpulan
18
2. Pentingnya pembacaan gambar
19
BAB III
PENGUJIAN INSTALASI
A. Tujuan
1. Alat alat yang digunakan pada saat kegiatan bongkar pasang pompa adalah
sebagai berikut :
a. Kompresor
b. Pressure gauge
c. Air sabun
2. Objek praktikum
Adapun spesifikasi dari objek yang dilakukan pembongkaran dan
perawatan adalah sebagai berikut :
C. Gambar Kerja
20
Gambar 3. 1 Pipa
D. Landasan Teori
21
atmosfer. Kompresor bekerja sebagai penguat atau booster, sebaliknya
kompresor ada pula yang menghisap gas yang bertekanan lebih rendah
daripada tekanan atmosfer. Dalam hal ini kompresor dibuat pompa vakum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari sebuah sistem yang
menggunakan udara bertekanan antara lain adalah suhu, kelembaban
udara, tekanan, bentuk pipa serta aksesoris. Kompressor digunakan
sebagai media yang menghasilkan udara bertekanan yang akan
dimanfaatkan untuk proses pengecatan.
Gambar 3. 3 Kompresor
3. Udara bertekanan dan gas O2
22
Gas O2 Gas O2 (oksigen) merupakan salah satu gas yang digunakan
dalam proses pengelasan dan pemotongan plat baja. Baik pengelasan atau
pun pemotongan plat gas yang digunakan diantaranya gas acetylene dan
gas O2. Tabung oksigen mempunyai kapasitas sama dengan tabung gas
acetylene. Isi gas dalam tabung berbanding lurus dengan tekanan, makin
besar tekanan makin banyak isi di dalamnya. Tabung gas O2 (oksigen)
biasanya diberi tanda dengan warna yaitu berwarna biru. (Bengkalis, n.d.)
23
c) Pengujian Contoh (Sample Test)
24
Pengujian dilakukan atas masing-masing jenis alat, atas berbagai
bagian sistem plambing dan pengujian atas fungsi dan kelakuan dari
seluruh sistem setelah selesai pemasangan. (Prasetyo, n.d.)
E. Prosedur Praktikum
a) Katup-katup
b) Sambungan-sambungan
F. Hasil Perbaikan
1. membongkar ulang semua katup dan sambungan, baik dari katup dan
sambungan pipa yang kami kerjakan dengan katup-katup serta sambungan
pipa yang dikerjakan oleh kaka tingkat.
2. Setelah semua terbongkar, lapisi semua ulir katup – katup dan semua ulir
sambungan pada pipa menggunakan shiltape
3. Gunakan sheltape pada ulir sesuai kebutuhan agar tidak terjadi kebocoran
lagi yang bisa mengakibatkan pembongkaran ulang
G. Analisis Data
25
gauge dengan kapasitas tekanan sampai 16 bar. Akibatnya pada saat
pengujian arah jarum berputar sampai ke titik 0 lagi.
2) Data untuk katup-katup dan sambungan sudah terpasang dengan baik dan
tidak ada terjadi kebocoran setelah perbaikan dilakukan, dan dapat
digunakan dengan baik.
H. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang dilakukan, adapun kesimpulan yang dapat diambil
yaitu sebagai berikut :
1. Pentingnya untuk memilih jenis pipa yang harus digunakan sesuai dengan
kebutuhan
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Roy, J., & Purba, D. (2008). PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN
AIR BERSIH HOTEL JAYAKARTA WATER PIPING DESIGNING
AT JAYAKARTA HOTEL SCIENCE AND TECHNOLOGY
FACULTY.
28