com
Disusun oleh :
AFRET NOBEL
05/184393/NT/10824
PRAKATA
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan.
Maksud dan tujuan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi persyaratan lulus Program
Diploma Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Selama dilaksanakannya kerja praktek, penyusun banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak, oleh karena itu penyusun ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Tech. Adhy Kurniawan, S.T. selaku Ketua Program Diploma Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Gadjah Mada.
2. Ir. Fathi Basewed, MT. selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini.
3. CV. ADMICON yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk melaksanakan kerja
praktek.
4. Pak Hadi selaku Team leader dan mas lilik, mas Nugroho dan mas Eko,selaku staf pengawas
yang telah banyak memberi pelajaran/pengetahuan di lapangan.
5. Seluruh Staf Kontraktor terutama mas Sularno yang juga membantu dalam pengumpulan
data-data.
6. Kedua orangtua yang telah memberi bantuan moril maupun materil.
7. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan laporan ini.
Laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penyusun. Saran dan kritik sangat diharapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau rekan-rekan yang memerlukan
referensi mengenai penyusunan laporan kerja praktek. Materi laporan kerja praktek ini semoga
dapat membantu rekan-rekan mengenai pelaksanaan proyek konstruksi pada umumnya dan
pelaksanaan pembangunan gedung pada khususnya dan menjadi bekal untuk menghadapi dunia
kerja.
Penyusun
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
B. Struktur Bangunan........................................................................... 6
A. Pendahuluan ................................................................................... 14
B. Organisasi ...................................................................................... 14
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
4. Air ........................................................................................... 27
BAB V. PERALATAN
4. Scaffolding ............................................................................. 31
5. Bekisting ................................................................................. 33
A. Pendahuluan ................................................................................... 37
B. Pelaksanaan .................................................................................... 37
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
A. Kesimpulan .................................................................................... 53
B. Saran .............................................................................................. 54
LAMPIRAN
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
DAFTAR LAMPIRAN
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tinjauan Umum
Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni
Universitas Negeri Yogyakarta (Tahap I) terletak di karang Malang Yogyakarta. Adapun
data-data proyek sebagai berikut :
1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung 3 lantai Layanan Akademik
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta (Tahap I)
2. Lokasi : Komplek Universitas Negeri Yogyakarta
Karang Malang,Yogyakarta
3. Jenis Pekerjaaan : Struktur Gedung
4. Pemilik Proyek : Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Kontraktor : PT. RATNA SEJAHTERA
6. Konsultan Perencana : CV. POLA DATA CONSULTANT
7. Konsultan Pengawas : CV. ADMICON
8. SPMK Nomor/tanggal : 119/SPMK/DIPA/FBS/2007
9. Nilai Kontak : Rp.1.470.000.000
10. Perolehan Proyek : Tender bebas
11.Waktu Pelaksanaan : 95 hari kalender
12.Masa Pemeliharaan : 6 Bulan
13. Pekerjaan Pokok : Struktrual
14. Bahan Material Pokok : Beton bertulang
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dalam segala bidang juga makin
maju dan berkembang. Salah satunya adalah berkembangnya dunia pendidikan dan teknologi.
Perkembangan ini menuntut pusat pendidikan yaitu diantaranya Universitas Negeri
Yogyakarta untuk melakukan pengembangan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan
universitas salah satunya dengan pembangunan Gedung Layanan Akademik fakultas Bahasa
dan Seni yang diharapkan dapat menunjang kegiatan dalam bidang pendidikan dan memenuhi
tuntutan dalam bidang ilmu pendidikan dan teknologi dimasa kini dan yang akan datang.
C. Tujuan Proyek
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Proyek pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta dibagi atas beberapa tahap yaitu :
1. Pekerjaan persiapan
a. Pembongkaran bangunan lama
b. Pemasangan pagar keliling proyek
c. Pengukuran lokasi dan penentuan tinggi peil (level)
d. Pembersihan lahan
e. Pembuatan bowplank
f. Pendirian direksi keet
g. Pendirian los dan barak pekerja
3. Pekerjaan beton
a. Fondasi foot plate
b. Beton sloof
c. Pekerjaan kolom
d. Pekerjaan balok
e. Pekerjaan plat lantai
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Proyek pembangunan gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta ini direncanakan kurang lebih 95 hari untuk pekerjaan struktur
dengan biaya sebesar Rp 1,470.000.000,00 (satu milyar empat ratus tujuh puluh juta rupiah).
Kerja Praktek dilaksanakan pada tanggal 11 September 2007 sampai dengan 31
Desember 2007. Laporan ini dikonsentrasikan pada pembangunan pondasi, struktur kolom,
struktur balok, dan struktur plat lantai.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
BAB II
DATA TEKNIS
A. Tinjauan Umum
Data teknis dibutuhkan suatu proyek untuk mempermudah pelaksanaan suatu proyek.
Data teknis digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan suatu proyek. Tanpa
adanya data teknis maka akan menyulitkan bagi perencana maupun pengawas dalam
melaksanakan proyek. Adapun data teknis diantaranya yaitu:
6. Dimensi balok yang dipakai : 250/450, 200/350, 300/700, 300/450 dan 250/450 mm
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
B. Struktur bangunan
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
3. Struktur bangunan dibuat sedemikian rupa dengan mempertimbangkan waktu, biaya,
perawatan serta peraturan dan pedoman standar daerah setempat.
C. Penyelidikan Tanah
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah penyelidikan tanah.
Penyelidikan tanah bertujuan untuk mengetahui sifat dan kondisi tanah tempat berdirinya
bangunan yang akan direncanakan. Penentuan jenis pondasi harus berdasarkan sifat dan
kondisi tanah. Pondasi dirancang sesuai persyaratan teknis sehingga mampu mendukung
beban yang bekerja pada bangunan.
Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam penyelidikan tanah antara lain :
1) untuk menganalisis daya dukung tanah,
2) menyiapkan informasi singkat tentang kondisi tanah,
3) memberikan rekomendasi tentang rencana fondasi yang seharusnya dipakai sesuai dengan
karakteristik dan struktur geoteknik tanah.
D. Detail Struktur
Secara umum Struktur bangunan dapat dibagi menjadi 2, yaitu struktur bagian bawah
dan struktur bagian atas.
1. Struktur Bawah (Sub Structure)
Struktur bawah adalah struktur yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur
bawah merupakan landasan berdirinya bangunan. Struktur bawah sebagai penghubung
bangunan dengan tanah tempat berdirinya bangunan tersebut dan berfungsi menyalurkan
beban yang bekerja pada bangunan ke lapisan tanah di bawahnya.
Yang termasuk struktur bawah adalah :
a. Fondasi
Fondasi adalah suatu struktur bangunan yang terletak pada bagian paling bawah
suatu bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban ke lapisan tanah di bawahnya.
Perancangan fondasi biasanya berdasarkan jenis bangunan dan jenis serta sifat tanah
tempat berdirinya bangunan.
Pada pembangunan gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Yogyakarta ini menggunakan Pondasi Telapak (Footplate).
Fondasi telapak digunakan dikarenakan kondisi tanah di Yogyakarta yang sebagian besar
adalah tanah berpasir.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Selain pondasi telapak
te (footplate) pada proyek ini juga mengg
ggunakan fondasi
menerus (batu kali). Fon
ondasi batu kali berfungsi untuk menyalurkann beban sloof dan
dinding di atasnya ke lapi
apisan tanah dibawahnya.
Pada lapisan baw
awah pondasi berupa lantai kerja dari betonn cyclope dengan
ketebalan ± 1 meter. Beto
eton cyclope juga berfungsi untuk menambah day
aya dukung tanah.
Beton cyclope terdiri da
dari pasangan batu kali dengan campuran 1pc : 3ps : 5kr. Lihat
lampiran 1, 2, dan 3
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
a. Kolom
Kolom merupakan struktur bagian atas pondasi yang berfungsi untuk menahan
beban aksial vertikal. Kolom memegang peranan penting dalam struktur, karena
keruntuhan kolom mengakibatkan runtuhnya seluruh bangunan dan struktur yang
berhubungan dengannya. Oleh karena itu, biasanya kolom dirancang lebih kuat dari pada
balok.
Kolom dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1) Kolom Utama
Kolom utama adalah kolom yang berfungsi untuk memikul beban yang bekerja
di atasnya dan meneruskan beban ke struktur di bawahnya,serta sebagai pengaku struktur
bangunan itu sendiri. Kolom utama mempunyai dimensi yang lebih besar daripada
kolom praktis. Lihat lampiran 6, 7, dan 8
2) Kolom Praktis
Kolom praktis merupakan pengaku dinding. Biasanya terletak di sisi-sisi
pintu, jendela dan sudut dinding, sehingga kusen pintu ataupun jendela tidak menerima
beban dari dinding yang terlalu besar. Bisa juga pada dinding yang mempunyai bentang
panjang sehingga harus diberi pengaku berupa kolom praktis. Ukuran kolom praktis
yang digunakan biasanya sama dengan lebar batu bata untuk pasangan dinding. Pada
proyek ini menggunakan kolom praktis dengan ukuran 150 x 150 mm.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
b. Balok lantai
Balok lantai merupakan struktur horizontal yang menahan beban dari plat dan
beban yang bekerja di atasnya dan meneruskannya ke kolom. Balok lantai menahan
beban lateral, sehingga pada balok lantai mengalami momen lentur. Balok diharapkan
juga dapat menahan gaya geser dan torsi. Lihat lampiran 9, 10 dan 11.
d. Tangga
Tangga merupakan struktur yang berfungsi sebagai penghubung antar lantai
satu dengan lantai yang lain. Tangga dibuat atau ditempatkan pada tempat yang mudah
diakses sehingga sangat berfungsi pada saat keadaan darurat seperti bencana kebakaran
dan gempa. Lebar tangga biasanya dibuat berdasarkan kapasitas penggunan gedung.
Lihat lampiran 13.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
1. Plat atap
Plat atap merup
upakan struktur paling atas yang berfungsi sebaga
gai penahan beban
yang bekerja pada atap,
p, seperti berat penutup atap, berat plafond, bera
rat gording, beban
angin, serta beban air hhujan. Biasanya plat atap dibuat lebih tipis dari
aripada plat lantai,
karena beban yang beke
kerja pada plat atap lebih kecil daripada beban pad
ada plat lantai.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
4. Tempat parkir kendaraan,
Proyek menyediakan tempat parkir bagi kendaraan pekerja, karyawan dan tamu.
Letaknya berada di luar pagar pengaman proyek.
5. Pagar pengaman pelaksanaan proyek,
Merupakan pagar yang mengelilingi proyek. Terbuat dari rangka kayu yang ditutupi
dengan seng gelombang. Fungsinya agar orang dari luar yang tidak berkepentingan tidak
bebas keluar masuk.
6. Instalasi listrik,
Arus listrik diperoleh dari bangunan lama. Digunakan untuk mengaktifkan sarana
komputer bagi karyawan dan untuk menyalakan lampu pada malam hari apabila
diadakan kerja lembur.
7. Gudang tempat menyimpan bahan-bahan dan alat-alat proyek.
Terletak disamping direksi keet. Gudang menyimpan material seperti: semen, dan
peralatan pekerjaan lainnya.
Dalam perancangan dan perencanaan suatu bangunan dikenal beberapa peraturan dan
persyaratan. Peraturan dan persyaratan ditujukan untuk segi keamanan karena bangunan
berhubungan dengan kehidupan manusia yang menempatinya. Sehingga dibuat peraturan dan
standar persyaratan pembangunan.
Dalam melaksanakan pekerjaan kecuali bila ditentukan lain, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
1. Peraturan umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden Voor de Ulvoering bij Aaneming Van openbare Werken (AV) 1941.
2. Peraturan Beton Indonesia dalam hal ini adalah SK SNI T-03-2847-2002
3. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran beton SNI 03-0106-1987.
4. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung, 1983
5. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982)
6. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI. 5.
7. Mutu kayu bangunan SNI 03-2398-1991.
8. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04.0225-1997.
9. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Depnakaer.
10. Tata Cara Perencanaan tangki Septic SNI 03-2398-1991.
11. Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI. 10.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
12. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.
13. Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
A. Tinjauan umum
Manajemen proyek memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu proyek. Tanpa
adanya manajemen proyek yang baik maka mustahil pekerjaan suatu proyek akan berjalan
lancar. Karena manajeman proyek mengatur semua kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
proyek. Manajemen proyek mengatur perencanaan waktu/time schedulle, teknis pendatangan
material, pemakaian jumlah pekerja dan sebagainya. Sehingga semua benar-benar terorganisir
dengan baik dan pekerjaan tidak terbengkalai serta berjalan dengan lancar.
Skema hubungan kerja proyek dapat dilihat pada gambar 3.1
PEMILIK
PENGAWAS PERENCANA
Garis Perintah
Garis Konsultasi
KONTRAKTOR
B. Organisasi
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Bagan pengaw
awasan Pembangunan Gedung 3 Lanta
ntai Layanan Akademik Fakultas Baha
hasa
dan seni Universitas
tas negeri Yogyakarta dapat dilihat pada
da gambar 3.2
Keberhasilan pelaksanaan
p suatu proyek ditentukan ooleh :
→ Man : orang-o
orang yang terlibat dalam pelaksanaan
an proyek.
→ Money : danaa yang tersedia dari owner (pemilik pro
royek).
→ Material : bah
ahan-bahan yang dibutuhkan dalam pela
elaksanaan proyek .
→ Machinery : peralatan
p yang digunakan untuk pelaks
ksanaan proyek..
→ Managementt : sistem pelaksanaan dan pengendalian
ian proyek.
Pengendalian
n proyek sangat diperlukan untuk kela
elangsungan suatu proyek. Pengendali
alian
proyek mengacu pad
ada RKS (rencana kerja dan syarat-syar
arat) yang telah disepakati.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Tender/lelang
Penunjukan langsung
A.B.L
Penawaran
Pekerjaan
didapat/dimenangkan
A.R.P / A.B.P
Pelaksanaan Pekerjaan
Masa pemeliharaan
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah badan atau organisasi yang telah memiliki badan hukum yang
berfungsi sebagai penjual jasa perencana suatu bangunan kepada pemberi tugas. Tugas yang
harus dikerjakan oleh konsultan perencana meliputi perencanaan teknis yang meliputi
perencanaan arsitektur sebuah struktur.
Konsultan pada Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas
Bahasa dan seni Universitas negeri Yogyakarta ini adalah CV. POLA DATA CONSULTANT
yang berasal dari Yogyakarta.
Tanggung jawab dan wewenang dari konsultan perencana antara lain :
a. Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar bestek, rencana kerja dan syarat,
hitungan struktur serta perencanaan anggaran biaya.
b. Membantu dalam pelelangan proyek, seperti memberikan penjelasan dalam rapat
penjelasan pekerjaan, membuat berita acara rapat penjelasan.
c. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas dan pengawas
tentang pelaksanaan proyek.
d. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas
dari gambar bestek dan RKS.
e. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
3. Kontraktor
Kontraktor adalah badan atau organisasi yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan
bangunan menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan
syarat-syarat serta gambar rencana yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pelaksana dari Proyek
Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni Universitas negeri
Yogyakarta adalah PT. RATNA SEJAHTERA, perusahaan kontraktor dari Yogyakarta yang
bergerak dalam bidang konstruksi. Sedangkan proyek tersebut langsung dibawahi oleh
Departemen Pendidikan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kontraktor sendiri terbagi atas 3 staf yang terdiri atas:
a. Surveyor
Surveyor merupakan bagian dari kontraktor yang berkenaan dengan tugas pengukuran
(survey) beserta pengolahan datanya, baik pekerjaan tanah (earth work) maupun
pekerjaan konstruksi (construction work).
b. Supervisor
Supervisor merupakan pelaksana dari suatu proyek, jadi segala sesuatu yang berkenaan
dengan konstruksi ditangani oleh supervisor.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
c. Administrasi Umum
Selain kedua staf kontraktor diatas ada satu staf yang sangat menunjang keberadaan
kontraktor sendiri, yaitu bagian administrasi. Bagian ini menangani masalah keperluan
atau kebutuhan proyek maupun administrasi serta keperluan kerumahtanggaan dari
proyek ini.
4. Konsultan Pengawas
Program kerja konsultan pengawas :
Didalam pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung Layanan Akademik
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, perlu adanya suatu rencana kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian rupa sehingga setiap aktivitas kerja terprogram
dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan.
Rencana kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan. Selain itu, rencana kerja juga disusun dengan
mempertimbangkan referensi pengalaman kerja sejenis di beberapa tempat yang lain, serta
kondisi aktual dari perencanaan bangunan yang akan diawasi. Maka dari itu konsultan pengawas
perlu mengadakan kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan Pengawasan
a. Menghitung bobot prosentase tiap bagian pekerjaan
b. Menyiapkan fomat pelaporan
• laporan harian
• laporan mingguan
• laporan bulanan
• laporan material, tenaga dan sebagainya
c. Menyiapkan buku perintah harian, buku tamu dan buku direksi
d. Menyiapkan peralatan-peralatan yang di butuhkan di dalam pelaksanaan pengawasan
dilapangan
e. Mempelajari dan memahami dokumen lelang dengan segala perubahan yang terjadi
f. Mengevaluasi rencana dan jadwal kerja kontraktor sebagai bahan tambahan masukan
dalam melakukan kegiatan pengawasan
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
g. Menyusun gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing) sebagai pelengkap dokumen
teknis proyek.
h. Membuat laporan berkala mengenai kemajuan pekerjaan.
i. Menyusun daftar kekurangan / cacat selama pelaksanaan pekerjaan serta mengawasi
pelaksanaan pemeliharaan.
j. Membuat dokumentasi setiap tahap pekerjaan konstruksi.
4. Pengendalian Pengadaan Bahan / Material
Agar dicapai kelancaran pekerjaan pekerjaan dalam artian jalannya pelaksanaan
pekerjaan dapat
berkesinambungan perlu dibuat jadwal kedatangan material yang akan digunakan. Jadwal
kedatangan material ini dibuat oleh kontrktor yang menyajikan kapan, jenis dan volume material
yamgakan didatangkan. Mengenai pengendalian kualitas bahan, sebelum didatangkan pengawas
meminta kepada kontraktor agar diajukan terlebih dahulu untuk disetujui.
5. Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja
Penggunaan tenaga kerja yang menyangkut jenis dan jumlah yang akan digunakan
disesuaikan dengan macam pekerjaan dan volume yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini
konsultan pengawas bertugas membimbing / memberi saran mengenai jenis dan jumlah tenaga
kerja yang akandiperlukan, sehingga hasilpelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan target
waktu pelaksanaan maupun kualitas hasil pekerjaan.
6. Pengendalian Peralatan Kerja
Pengendalian peralatan kerja dimaksudkan untuk menunjang kelancaran dan efektiitas
pekerjaan. Dalam hal ini konsultan pengawas memberi masukan kepada kontraktor mengenai
jenis dan jumlah peralatan yang akan digunakan serta tempat penyimpanan alat untuk menunjang
kelancaran pekerjaan dan efisiensi waktu pelaksanaan.
7. Pengendalian Kualitas Pekerjaan
Agar dicapai kualitas pekerjaan yang memadai maka diperlukan pengendalian kualitas
dalam pelaksaan pekerjaan. Pengendalian kualitas pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan :
a. Inspeksi
Merupakan suatu mekanisme pengendalian kualitas yang dilakukan dengan aturan yang
terprogram dalam prosedur pelaksanaan yang tidak lepas dari standar teknis yang berlaku.
b. Supevisi
Merupakan pengarahan agar segala sesuatu sesuai dengan perncanaan dan sepesifikasi
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
disamping itu supervisi juga akan mencegah tejadinya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek.
Agar fungsi supervisi mengenai sasaran maka dilaksanakan sebelum dan saat pelaksanaan.
8. Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Agar didalam pelaksanaan konstruksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
diperlukan
pengendalian waktu pelaksanaan konstruksi. Alat-alat yang diperlukan adalah :
a. Time Schedule / Bar Chart
Time schedule / Bar chart dibuat oleh kontraktor dan telah disetujui oleh pengelola proyek
dan konsultan pengawas sebagai dasar untukpengendalian waktu. Time schedule / Bar chart
dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan dilengkapi dengan kurva S yang
menunjukkan prosentase komulatif pada setiap akhir minggu. Monitoring Time schedule / Bar
chart dengan cara membuat laporan prestasi mingguan dan kemudian diplotkan dengan time
schedule. Dengan cara tersebut maka dapat diketahui perbedaan prestasi antaratime schedule
dengan prestasi nyata. Apabila pekerjaan lebih lambat daripada time schedule maka perlu di
adakan evaluasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Network Planning Diagram
Network Planning Diagram dibuat oleh kontraktor dengan persetujuan pengelola proyek dan
konsultan pengawas. Dengan Network Planning Diagram maka dapat dilihat saat yang tepat
untuk melaksanakan pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekejaan.
C. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang terlibat dalam perusahaan yang
ikut bekerja dalam suatu proyek. Tenaga kerja yang terampil mempunyai pengetahuan serta
pengalaman yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek.
Pada proyek ini terdapat 3 golongan tenaga kerja, antara lain:
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Pelaksanaan pekerjaan pada suatu proyek diikat oleh jadwal waktu yang harus ditepati dan
diikuti. Untuk itu dibuat Jadwal Rencana Kerja (Time Schedule) yaitu suatu metode yang
dipakai untuk menafsirkan selesainya suatu pekerjaan proyek yang disusun oleh kontraktor.
Fungsi Time Schedule ini adalah sebagai pengontrol dan pengendali kelancaran, ketepatan dan
efisiensi dari kelompok kerja pada suatu proyek.
Jadwal pelaksanaan kerja yang harus ditepati pada proyek ini adalah 95 hari kalender,
dengan waktu kerja hari Senin sampai Sabtu pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00
WIB, dengan diselingi istirahat 60 menit antara pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.00
WIB.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
BAB IV
BAHAN BANGUNAN
A. Tinjauan Umum
Untuk memperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan, maka diperlukan
bahan-bahan atau material yang mendukung kegiatan kerja proyek tersebut. Bahan-bahan
harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Penyediaan bahan atau material harus
berkesinambungan sesuai dengan pekerjaan yang telah ataupun akan dilaksanakan, sehingga
tidak terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan.
Selain memeriksa mutu atau kualitas bahan yang digunakan, metode penyediaan
bahan juga berpengaruh dalam kelangsungan pekerjaan proyek. Hal ini untuk menghindari
adanya kekurangan bahan maupun penimbunan bahan pada saat pelaksanaan. Dan untuk
menghindari agar bahan bangunan tersebut tidak rusak karena lamanya masa penyimpanan
sehingga tidak memenuhi syarat lagi untuk bahan bangunan, seperti contoh semen.
Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi peraturan yang berlaku, dalm hal ini
proyek memakai Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982) dan peraturan
lain yang mendukung.
Jenis bahan bangunan yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai
Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni Universitas negeri Yogyakarta adalah sebagai
berikut :
1. Semen Portland
Semen yang digunakan pada proyek ini adalah Portland Cement Type I dan
merupakan hasil produksi dalam negeri. Merk yang digunakan adalah semen gresik (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis atau merk dalam satu pekerjaan).
Portland Cement digunakan apabila ada pekerjaan yang lebih efektif dan efisien
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
menggunakan adukan beton yang dibuat di lapangan (site mix), misalnya pekerjaan yang
berskala kecil, sedangkan untuk pekerjaan berskala besar seperti pengecoran kolom dan pelat
menggunakan beton ready mix yang disuplai dari PT. JAYA MIX.
Pengadaan semen dengan cara menyediakan stock atau penyimpanan untuk pekerjaan
pada waktu tertentu. Karena apabila semen terlalu lama berada di gudang proyek, semen akan
mengalami kerusakan yang diakibatkan suhu udara yang lembab dan gudang yang kurang
memadai.. Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan kedatangan semen tersebut di
lokasi pekerjaan. Kapasitas gudang di proyek juga tidak mencukupi apabila menyimpan
cadangan semen terlalu banyak. Semen yang digunakan dalam bentuk zak, dengan berat 1
Zak semen = 40 Kg.
Portland Cement yang digunakan dalam proyek ini harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Semen harus dalam bentuk yang normal. Kantong tidak rusak atau pecah dan berat semen
tidak berkurang. Untuk menjaga keasliannya, segel harus dalam keadaan baik dan belum
dibuka.
b. Semen dalam keadaan baik dan tidak ada bagian semen yang mengeras melebihi 5 %.
c. Penyimpanan semen di dalam gudang yang kering (kedap air) dan berventilasi baik.
Sebaiknya semen diletakkan menggunakan alas atau hindari kontak langsung dengan
lantai gudang.
d. Jangan menyimpan semen didalam gudang terlalu lama, karna akan bisa mempengaruhi
kualitas semen.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
3. Batu Kali
Batu kali yang digunakan pada proyek ini berasal dari sungai Progo. Batu tersebut
mempunyai ukuran yang besar-besar, sehingga sebelum digunakan harus dipecah dahulu
menjadi bagian yang lebih kecil dengan menggunakan tenaga manusia. Pemecahan
menggunakan palu besi yang besar dengan cara memukulkan palu tersebut kebatu sampai
batu terpecah. Batu kali harus memenuhi peraturan yang telah direncanakan dalam RKS.
Batu kali yang digunakan pada proyek ini untuk pengerjaan pondasi cyclope dan pekerjaan
pondasi menerus. Gambar batu kasar (batu kali) dapat dilihat pada gambar 4.3
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
4. Air
Air yang digunakan dalam proyek ini berasal dari air sumur dengan cara memasang
pompa air untuk pendistribusiannya.
Air yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Airnya bersih.
b. Tidak mengandung bahan kimia (asam atau alkali) yang tinggi.
c. Tidak mengandung minyak dan lemak.
Sedangkan penggunaan air dalam pelaksanaan proyek digunakan untuk pembuatan
adukan beton di lapangan serta untuk keperluan para pekerja.
Syarat kandungan bahan organik dan kimia yang diperbolehkan dalam air adalah
sebagai berikut :
a. Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat
dilihat secara visual.
b. Tidak mengandung garam–garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik, dan
sebagainya) lebih dari 15 gr/liter.
c. Tidak mengandung klorida (Cl) lebuh dari 0.5 gr/liter.
d. Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gr/liter.
Air sumur yang digunakan pada proyek ini telah memenuhi persyaratan dengan
diadakannya penelitian laboratorium terlebih dahulu. Air yang didapat dari air sumur ini
dinilai baik dan tidak banyak mengandung bahan yang berbahaya yang dapat merusak
bangunan.
5. Baja tulangan
Baja tulangan digunakan untuk srtuktur pondasi, balok sloof, kolom, balok lantai dan
pelat. Baja tulangan berfungsi untuk memperkuat tegangan tarik. Baja tulangan yang
digunakan adalah baja tulangan deform dan tulangan polos dengan berbagai diameter.
Sedangkan untuk kawat bendrat terbuat dari besi lunak dengan diameter 1 mm.
Baja tulangan yang digunakan harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a. Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-
gelombang, cerna-cerna yang dalam atau berlapis-lapis.
b. Bebas dari kotoran dan minyak yang dapat mengurangi kemampuan dalam memikul
tegangan yang terjadi pada tampang.
c. Diameter nominal baja tulangan yang digunakan harus ditentukan dari sertifikat
pengujian laboratorium dan harus ditentukan dari rumus :
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
D = 12,47 G
Dengan ;
D = diameter nominal, mm
m
G = berat baja tulangan, kkg/m
Baja tulangan yang di
digunakan dalam proyek ini antara lain : Ø8, P10
10, P12, D16, D19
mm. Terdiri dari tulangan
an Deform dan Polos. Gambar baja tulangan dapat
da dilihat pada
gambar 4.4
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
B. Saran
1. Pengendalian terhadap pekerjaan selama di lokasi proyek harus ditingkatkan karena akan
memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun
biaya dan waktu juga pengawasan yang lebih ketat terutama untuk pekerjaan yang rumit
seperti pekerjaan struktural.
2. Saran-saran untuk bahan bangunan :
• Baja tulangan yang belum terpakai agar disimpan dengan baik dengan cara dilindungi
dari hujan atau dibuatkan tempat penyimpanan.
• Agregat halus dan kasar agar ditutupi selama tidak digunakan untuk menghindari dari
hujan sehingga tetap dalam keadaan SSD
3. Saran-saran tentang pelaksanaan diantaranya :
• Penggunaan concrete vibrator agar tidak menyentuh tulangan.
• Baja tulangan yang sudah dirakit agar dilindungi dari cuaca hujan.
• Pengawasan campuran adukan beton agar dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan
mutu beton yang diinginkan.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Rencana kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan. Selain itu, rencana kerja juga disusun
dengan mempertimbangkan referensi pengalaman kerja sejenis di beberapa tempat yang lain,
serta kondisi aktual dari perencanaan bangunan yang akan diawasi. Maka dari itu konsultan
pengawas perlu mengadakan kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan Pengawasan
a. Menghitung bobot prosentase tiap bagian pekerjaan
b. Menyiapkan fomat pelaporan
• laporan harian
• laporan mingguan
• laporan bulanan
• laporan material, tenaga dan sebagainya
c. Menyiapkan buku perintah harian, buku tamu dan buku direksi
d. Menyiapkan peralatan-peralatan yang di butuhkan di dalam pelaksanaan pengawasan
dilapangan
e. Mempelajari dan memahami dokumen lelang dengan segala perubahan yang terjadi
f. Mengevaluasi rencana dan jadwal kerja kontraktor sebagai bahan tambahan masukan
dalam melakukan kegiatan pengawasan
2. Shop drawing dan Izin mulai pekerjaan
Sebelum pekerjaan mulai, konsultan pengawas meminta gambar shop drawing kepada
kontraktor pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain itu izin juga di perlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :
‐ Macam pekerjaan yang akan dikerjakan
‐ Volume pekerjaan
‐ Waktu akan di mulainya pekerjaan
‐ Kesiapan material yang tersedia
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Jadwal pertemuan berkala dapat diadakan 1 (satu) minggu sekali atau menurut
keperluan (bila diperlukan dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam seminggu).
Pertemuan berkala dapat dilakukan pada hari yang telah disepakati.
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com