DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
PT.Bukaka Cileungsi, Jawa Barat. Laporan ini merupakan pertanggung jawaban dari
pembelajaran yang telah kami laksanakan, sekaligus sebagai salah satu bukti tertulis
1. Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
2. Bapak Wawan dan Ibu Rahmi selaku pihak PT. Bukaka yang telah memberikan
Dengan tersusunnya laporan ini kami berharap dapat memberikan manfaat bagi
para penbaca, khususnya bagi kami selaku penyusun laporan dan umumnya bagi semua
kalangan masyarakat. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritik dari pihak pembaca
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
PENUTUP .......................................................................................................................... 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bailey adalah tipe asli dari jembatan panel. Jembatan panel adalah jembatan
prepabrikasi yang kecil, mudah dipindahkan, dan sesuai untuk dirakit dengan mudah dan
cepat, serta pemasangannya dengan tangan dan/atau crane kecil. Jembatan tersebut berguna
terutama ketika diperlukan untuk mengganti jembatan yang rusak karena terbakar,
kebanjiran, kecelakaan, tabrakan, kebusukan kayu, atau jalan longsor seperti KM 77 ini dan
sebagainya. Kemudian Bailey yang kita kenal sekarang merupakan jembatan panel yang
dikembangkan pada tahun 1940 dan diciptakan oleh Sir Donald Bailey untuk keperluan
militer.
3
Jembatan Bailey keseluruhannya terdiri dari baja dengan klasifikasi ASTM A242
dan batas regangannya adalah 50.000 psi. lapisan luarnya dilindungi dengan bahan anti
karat yang merupakan bahan campuran antara seng dan silikat. Warna dari jembatan Bailey
adalah abu-abu pucat (tidak mengkilap). Jembatan Bailey dibuat di Amerika (USA) dan di-
supply oleh tentara Amerika dan merupakan salah satu dari perlengkapan tentara Amerika.
Standar dari komponen-komponen jembatan Bailey adalah terdiri dari komponen baja yang
bisa saling tersambung satu dengan yang lain sehingga bisa dirakit menjadi sebuah struktur
jembatan yaitu jembatan Bailey. Jembatan Bailey dirakit dan diinstall dalam waktu yang
singkat dan cepat dengan sedikit tenaga manual dan alat yang sederhana (hand tools).
Semua komponen disambungkan denga penjepit, baut dan pengapit.
Donald Bailey adalah seorang pegawai sipil di Inggris Kantor Perang yang
bermain-main dengan model jembatan sebagai hobi. Ia menyajikan salah satu model
ke-pemuka kaumnya, yang melihat beberapa manfaat dalam desain. Jembatan Bailey
akibatnya dibangun di Rekayasa Militer Eksperimental Pendirian (MEXE),
Christchurch, Dorset. Prototipe digunakan untuk Ibu span perak's Channel yang
melintasi Marsh Stanpit di dekatnya, daerah rawa-rawa pada pertemuan dari Sungai
Avon (Hampshire) dan Sungai Stour, Dorset. Masih tetap ada sebagai fungsi jembatan.
Setelah sukses pengembangan dan pengujian, jembatan dibawa ke layanan oleh Corps
of Royal Engineers dan digunakan pertama kali di Italia pada 1943. Sejumlah jembatan
yang tersedia oleh 1.944 untuk D-Day, ketika produksi dipercepat. The US juga lisensi
desain dan konstruksi mulai cepat untuk mereka gunakan sendiri. Bailey kemudian
gelar untuk penemuannya, yang terus diproduksi dan digunakan secara luas hari ini.
4
2.1.2 Filosofi Perencanaan
Jembatan Bailey dapat juga digunakan secara vertical untuk membentuk pilar
dan menara. Konfigurasi jembatan dijelaskan dengan menyebut banyaknya unit-unit
rangka atau baris-barisnya, dan lantai atau tingkat-tingkat. Ini mungkin berkisar antara
satu baris/ satu tingkat (single truss single storey) sampai tiga baris / tiga tingkat (triple
truss triple storey). Penamaannya mengikuti bentuk ini dengan huruf pertama
menunjukkan pada jumlah panel samping ke samping dan huruf kedua menunjukkan
mengenai jumlah tingkatan. Suatu struktur dari lebar panel tunggal dan satu tingkat
ditulis “S.S”, sedangkan untuk lebar tiga panel dan satu tingkat ditulis “T.S” dan
seterusnya.
Ukuran jembatan Bailey yang asli panelnya adalah 3,048 meter panjangnya dan
tingginya 1,448 meter. Untuk digunakan pada lalu lintas, panjang bentang jembatan
Bailey berkisar antar 50 ft sampai 190 ft. Jarak antara rangka yang berlawanan dapat
bervariasi antara 3,75 sampai 11,75 meter . Beberapa system melengkapi jalur untuk
para pejalan kaki yang ditempatkan pada sisi luar jembatan.
5
2.1.3 Metode Konstruksi
Penataan (Lay out) lapangan terutama tergantung pada desain jembatan, kondisi
lapangan dan elevasi yang bersangkutan di kedua sisi jurang / lembah. Peluncuran lebih
sederhana dari tepi sungai yang lebih tinggi ke tepi yang lebih rendah, perlu
meninggikan elevasi rol pada elevasi yang lebih rendah. Pada kondisi lapangan yang
datar, sisi yang lebih mudah dapat dipilih. Diperlukan suatu daerah dengan lebar 15
meter mengarah ke belakang dari tepi jurang pada suatu jarak yang sama dengan
panjangnya bentang terpanjang.
Bila hidung telah diturunkan di atas rol-rol pendarat, seluruh jembatan didorong
maju sampai ujung jembatan di atas posisi pelat dasar (base plate) yang telah disiapkan.
Kemudian hidung peluncur dapat melepaskan rol-rol. Jembatan dapat diluncurkan
dalam kondisi sudah lengkap dengan lantai di tempat atau umumnya lantai kayu
ditambahkan setelah pemasangan. Setelah jembatan diturunkan, lantai miring (ramps)
dipasang pada masing-masing ujung jembatan untuk melengkapi konstruksi.
Metoda pelaksanaan yang biasa tidak selalu dapat digunakan dengan sempurna.
Metoda pelaksanaan yang lain dapat digunakan bilamana peralatan angkat berat yang
sesuai tersedia. Bilamana jembatan Bailey digunakan untuk mendukung bentang
jembatan yang sedang diperbaiki, digunakan disain khusus dengan atau tanpa gelagar
melintang (transom) dan lantai (decking).
6
2.1.4 Standar Spesifikasi
7
Mutu Tipe Material :
Struktur Rangka Utama : Yield Strength / Titik leleh minimal =
345 MPa
Struktur Rangka Sekunder : Yield Strength / Titik leleh minimal =
235 MPa
Pin Material 30 CrMnTi : Yield Strength / Titik leleh minimal =
1300 MPa
Baut, mur dan ring : High Strength Friction Grip Gr 8.8
atau ekivalen
Lantai Baja : Grade 4.6 atau ekivalen
Pencegah Korosi : Semua komponen jembatan dilapisi dengan
Galvanis Celup Panas sesuai ISO 1461–1999 / ASTM A123 atau ekivalen.
2.1.5 Model
8
9
2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Jembatan Bailey
10
BAB III
Selama peluncuran harus diperhatikan bahwa titik pusat gravitasi harus selalu
dijaga sekurang- kurangnya 3 (tiga) meter di belakang roller peluncur, atau jaraknya
bisa berkurang tetapi terdapat penambahan beban pemberat.
Agar jembatan dapat diluncurkan dengan aman dan lancar serta juga untuk
memastikan peralatan yang digunakan cukup tersedia di lapangan, ada beberapa hal
yang harus dilakukan di antaranya :
Mendesain “Hidung Peluncur”
“Hidung Peluncur” didesain mampu menumpu dirinya sendiri dan badan
jembatan selama proses peluncuran.
Misalnya perhitungan awal panjang “hidung peluncur” untuk jembatan
dengan 10 segmen adalah (10/2)+1 = 6 segmen
Penting sekali untuk memeriksa “tegangan tekuk” dan “tegangan geser” di
setiap tahap peluncuran dengan menggunakan berat komponen dan
property penampang dari rangak panel.
11
Tinggi hidung luncur didapatkan dari perhitungan lendutan jembatan panel.
12
Menentukan Pusat Gravitasi Struktur
Menghitung Kebutuhan Beban Pemberat
Kebutuhan beban pemberat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
Panjang hidung luncur.
Apakah jembatan diluncurkan dengan lantai terpasang penuh, sebagian,
atau tanpa lantai sama sekali.
Keadaan sesungguhnya di lapangan akan sangat mempengaruhi sehingga
disesuaikan pada perhitungannya.
Umumnya lantai sisanya digunakan sebagai pemberat dan ditempatkan
secara merata di lokasi segmen paling ujung belakang sehingga diperoleh
efek berat maksimum. Pada jembatan DSR2 30 meter ini deck digunakan
sebagai pemberat, deck empat segmen awal digunakan sebagai pemberat
dan diletakkan pada pusat pemberat, segmen 9 dan 10 jembatan.
Mendesain Roller
Roller Konstruksi (Plain Roller)
Roller konstruksi digunakan pada daratan tempat peluncuran, berupa
roller tunggal yang ditempatkan di atas tumpuan sementara kayu atau
beton. Tumpuan sementara ini harus padat sehingga tidak akan bergerak
selama proses peluncuran.
Jarak antar roller pada kondisi normal adalah 9,5 meter sepanjang sisi
peluncuran. Setiap roller ditempatkan segaris dengan rangka yang
didukungnya pada level yang sama dengan titik atas dari roller utama di sisi
peluncuran.
Roller Bergoyang (Rocking Roller)
Roller bergoyang ditempatkan pada pondasi di sisi peluncuran dan
pondasi di sisi sebrang. Roller ini mampu berputar pada as-nya sehingga
13
memungkinkan menerima lendutan jembatan pada saat peluncuran serta
mendaratkan hidung peluncur.
14
Tambahkan krib kayu tambahan pada posisi chord bawah panel sampai
Transom kedua dipasang.
Tempatkan krib kayu untuk dudukan panel pada segmen selanjutnya. Pasang
panel sisi dalam dan hubungkan panel dengan menggunakan Panel Pin pada
kedua sisinya.
Pasang Transom dan kemudian pasang Raker dengan baut yang sama dengan
sebelumnya, selanjutnya pasang Swaybrace dengan menggunakan baut.
15
Lakukan proses jacking pada satu sisi secara bersamaan
Ambil roda peluncur ujung dang anti dengan krib kayu
Pasang bearing dan base plate pada posisinya
Lepaskan jack dan tempatkan end post pada tumpuan
Pada ujung sebrangnya sisakan 1 segmen panel dan pasang end kolom dan
jacking ujungnya.
Tahan jembatan dengan jack lepaskan roller bergoyang dibagian ujung
Lepaskan reinforced chord pada segmen pertama jembatan utama
Pasang ktib kayu pada segmen panel utama pertama
Lepaskan segmen panel sisa dan pasang end kolom pada ujung segmen
pertama jembatan utama
Pasang perangkat jack dan jacking ujungnya
Lepaskan krib kayu ganti dengan bearing dan base plate pada posisinya
Pasang angkur untuk tumpuan dan selanjutnya lakukan grouting
Pasang seluruh lantai panel dan penutup ujungnya.
16
3.2 METODE PERANCAH
Pemasangan jembatan dengan metode perancah dilakukan dengan bantuan
perancah sebagai penyangga. Perancah tersebut dipasang untuk menahan jembatan
yang telah dirangkai persegmen. Bila sudah diberi perancah di bawah segmen yang
telah dipasang, maka beban pemberat dikurangi. Peralatan yang digunakan untuk
pemasangan pada metode ini yaitu perancah yang dapat berupa kayu, batang kelapa
ataupun system scaffolding yang ditentukan oleh site engineer dengan mendapat
persetujuan dari pihak yang terkait dilapangan. Sama halnya dengan metode peluncur
(kantilever), metode ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, kelebihan
dari metode ini peralatan yang digunakan relatif paling sederhana dan bisa
menggunakan tenaga manusia, sedangkan kekurangannya waktu pelaksanaannya relatif
lama karena menggunakan tenaga manusia.
Dasar Sungai berpasir, atau lempung atau tanah keras, sehingga memudahkan
pemasangan tiang perancah.
Dangkal, atau tidak terlalu dalam, sehingga tidak memerlukan tiang perancah
yang terlalu tinggi.
Kecepatan arus rendah, yang akan mengurangi gaya gaya mendatar terhadap
tiang perancah.
Bebas dari barang hanyutan, yang bisa merusak atau merobohkan tiang
perancah. Terdapat bangunan lama, yang dapat dipakai sebagai penyangga
sementara bagi bangunan/jembatan baru yang akan dibangun.
Pemasangan perancah dimulai dari ujung dekat sesuai dengan elevasi jembatan,
perancah dipasang persegmen dari jembatan bailey. Setelah semua perancah selesai
dibuat dan berdiri pada posisi yang tepat dan dengan ketinggian yang sesuai dengan
rencana, maka perakitan dapat dimulai. Perakitan dimulai dengan terlebih dahulu
memilih semua komponen yang akan dirakit terlebih dahulu dan harus sesui dengan
gambar erection jembatan (marking plans) dan gambar detail.
17
Adapun urutan perakitan sebagai berikut :
18
Pasang dan kencangkan semua baut yang tersisah. Hal ini bisa dikerjakan
selama berlangsungnya proses pemasangan.
Rangka baja dibuat sedemikian rupa, sehingga setelah jembatan dirakit maka
lawan lendut arah memanjang yang dibutuhkan akan terbentuk secara otomatis (setelah
baut-baut terpasang secara sentris pada lubang-lubang yang tersedia). Walaupun
demikian pada saat perakitan perlu dibantu dengan balok kayu pengganjal agar tujuan
pembentukan lawan lendut mudah tercapai.
Bila rangka jembatan akan dirakit di darat atau di atas perancah, sebaiknya
untuk setiap grup baut cukup hanya dipasang dengan 3 atau 4 baut saja dan baut-baut
ini tidak perlu dikencangkan. Setelah perakitan berlangsung dengan baik, selanjutnya
dapat dibentuk kelompok- kelompok pekerja yang bertugas untuk memasang baut-baut
yang tersisa serta mengencangkannya. Hal ini akan mempercepat penyelesaian
keseluruhan perakitan.
19
Dimulai dengan memasang krib kayu tepat pada posisi tumpuan desain. Lalu pasang
panel (BP 1) di 4 sisi, kemudian pasang transom (BTR1) dan (BTR2) pada posisinya.
Selanjutnya pasang baut yang menghubungkan transom (BTR1) dengan panel dan
lakukan pengencangan.
Panel dengan reinforcement (BRF) dirakit dahulu di bawah, kemudian dipasang pada
posisinya.
Pasang panel (BP1) beserta dengan reinforced chord (BRF1) di 2 sisi dengan memasang
pin pada kedua sisinya kemudian pasang transom (BTR1) pada posisinya. Selanjutnya
pasang baut yang menghubungkan transom dengan panel dan lakukan pengencangan.
20
Pasang transom BTR1 kedua pada panel kedua dan transom BTR2 sesuai dengan posisi
desain.
Pasang sway brace (BSB1) dan (BSB2) di antara (BTR1) dan (BTR2)
Pasang horizontal bracing (BB1) dan vertical bracing (BBR1) yang menghubungkan
antara dua panel (BP1)
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Bailey adalah tipe asli dari jembatan panel. Jembatan panel adalah jembatan
prepabrikasi yang kecil, mudah dipindahkan, dan sesuai untuk dirakit dengan mudah dan
cepat, serta pemasangannya dengan tangan dan/atau crane kecil. Jembatan tersebut berguna
terutama ketika diperlukan untuk mengganti jembatan yang rusak karena terbakar,
kebanjiran, kecelakaan, tabrakan, kebusukan kayu, atau jalan longsor.
Metode Konstruksi
1. Metode Peluncur (Kantilever)
Peralatan yang digunakan adalah truk mobil crane kapasitas 2 ton dengan
jangkauan maksimum 6 m dan kabel pengangkut. Kelebihan dan kekurangan metode
ini adalah sebagai berikut :
- Kelebihan : dapat dipasang tanpa mengandalkan peralatan canggih dan mudah
disediakan di lokasi.
- Kekurangan : pengawasa lapangan harus selalu mengetahui lokasi titik pusat
gravitasi struktur yang sedang dipasang. Informasi ini digunakan untuk
menentukan lokasi dimana jembatan ini diluncurkan dan sejauh mana jembatan
dapat dipindahkan dengan aman selama peluncuran.
2. Metode Perancah
Untuk pemasangan jembatan panel dengan menggunakan metode ini
dibutuhkan perancah yang dapat berupa kayu, batang kelapa ataupun system scafolding
22
yang ditentukan oleh site engineer dengan mendapat persetujuan dari pihak yang terkait
di lapangan.
Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
- Kelebihan : peralatan yang digunakan relatif paling sederhana dan bisa
menggunakan tenaga manusia.
- Kekurangan : metode perancah ini memakan waktu perakitan yang cukup lama
4.2 SARAN
Dalam menentukan metode konstruksi yang akan dipilih dalam pengerjaan, tentunya
disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang ada di lapangan. Dengan mempertimbangkan
segala aspek yang ada baik kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut, juga
mempertimbangkan efektifitas, efisiensi, keamanan, serta keselamatan dalam pengerjaan.
23
DAFTAR PUSTAKA
24