Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN

SCAFFOLDING PIPE
KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI BANGUNAN

Disusun oleh:

Eka Ayu Ariesta (0515040003)


Gladiol Queen Danatama (0515040005)
Ariel Dwi Putra Kusuma (0515040009)
Tunjung Prastiwi (0515040011)
Isnaeni Nurjanah (0515040012)
Anna Ngesthi Santoso (0515040013)
Aisyah Annabila (0515040017)
Agustin Firgina Pamsela (0515040019)
Yusuf Nur Abidin (0515040021)
Mufida Aulia (0515040025)
M. Iqbal Ulul Albab (0515040028)
Anindya Irsadyah Rayi P (0515040029)

PROGRAM STUDI TEKNIK KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2018
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................... i

Daftar Gambar.......................................................................................................... iii

BAB I ........................................................................................................................1

PENDAHULUAN ......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................1

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................3

DASAR TEORI..........................................................................................................3

2.1 Pengertian perancah .....................................................................................3

2.2 Pengertian perancah pipa ..............................................................................3

2.3 Keuntungan perancah pipa ............................................................................4

2.4 Kelemahan perancah pipa .............................................................................4

BAB III......................................................................................................................5

METODOLOGI PRAKTIKUM...................................................................................5

3.1 Diagram Alir ...............................................................................................5

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................6

3.3 Konstruksi Perancah.....................................................................................6

3.4 Langkah kerja ..............................................................................................8

BAB IV.................................................................................................................... 10

EVALUASI PRAKTIKUM....................................................................................... 10

4.1 Evaluasi Praktikum .................................................................................... 10

4.2 Inspeksi Praktikum..................................................................................... 11

BAB V..................................................................................................................... 14

i
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 14

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 14

5.2 Saran......................................................................................................... 14

ii
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Perancah pipa ...................................................................................... 3

Gambar 3.1 Perancah pipa tampak samping ........................................................... 6

Gambar 3.2 Perancah pipa tampak atas .................................................................. 7

Gambar 3.3 Perancah pipa tampak samping atas .................................................... 7

Gambar 1.1 Pemasangan dilakukan dari dasar ke atas.......................................... 11

Gambar 2.1 Macam- macam scafftag .................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis konstruksi saat ini semakin marak perkembangannya, sehingga
persaingan antar kontraktor tidak dapat terelakkan lagi. Di satu sisi kondisi ini
sangat menguntungkan bagi para investor yang akan menjadi pemakai jasa
konstruksi, di sisi lain membutuhkan tingkat keahlian dan akurasi yang tinggi bagi
para kontraktor dalam memilih jenis bahan, mengestimasi biaya, dan menentuka n
metode pelaksanaan, agar biaya yang ditawarkan bisa lebih murah dan waktu
pelaksanaan lebih singkat, dengan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan,
sehingga dapat menghemat biaya.

Salah satu komponen yang dibutuhkan adalah perancah, terutama pada


pembangunan bertingkat, sangat dibutuhkan karena perancah merupakan suatu
komponen sementara, tetapi digunakan dari awal pembangunan hingga akhir
proyek. Selain itu diperlukan ketepatan pemilihan perancah yang tepat. Faktor
faktor yang mempengaruhi jenis perancah yang digunakan adalah, jenis proyek,
tingkat kesulitan, biaya pengadaan, keamanan, dan faktor lainnya.

Pada laporan ini penulis akan membahas tentang perancah berjenis pipa,
sebab penulis melakukan praktek menggunakan perancah ini, pada laporan ini akan
di jelaskan bagaimana cara melakukan pemasangan dan pembongkaran perancah,
serta semua perhitungannya

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana membangun perancah pipa secara efisien dan benar?

2. Bagaimana membongkar perancah pipa?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Memahami cara membangun perancah pipa secara efisien dan benar

2. Mengetahi cara membongkar perancah pipa

1
1.4 Manfaat Penelitian

Mengetahui bagaimana cara penggunaan perancah dalam konstruksi


bangunan

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian perancah


Scaffolding/perancah menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No PER.01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
konstruksi bangunan, Perancah (scaffolding) ialah Bangunan pelataran
(platform) yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga
tenaga kerja, bahan bahan serta alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi
bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran.
(PERMENAKERTRANS, 1980)

2.2 Pengertian perancah pipa

Perancah pipa adalah pelataran yang berfungsi sementara yang


digunakan untuk mempermudah tenaga kerja dalam melakukan tugasnya yang
dimana rangka dari perancah ini yaitu pipa pipa besi yang terdiri dari ukuran 2
hingga 3 meter panjangnya. Pipa pipa tersebut dipasang dan disambungka n
satu sama lain untuk membentuk suatu perancah dengan menggunakan Rigid
Clamp dan Swivel Clamp.

Gambar 2.1 Perancah pipa

Sumber : http://ak3u.com/bagian-bagian-perancah-scaffolding/

3
2.3 Keuntungan perancah pipa

Dari sekian banyak adanya jenis perancah atau Scaffolding, perancah


pipa memiliki beberapa keuntungan dari beberapa jenis perancah lain.
Diantaranya adalah :
1. Karena perancah pipa ini tersusun atas material pipa besi dan logam yang kuat,
maka perancah jenis pipa ini termasuk jenis perancah yang kuat diantara
perancah lain
2. Dalam perancah pipa, pipa besi disambungkan dengan beberapa Clamp yang
dapat memudahkan tenaga kerja untuk memasang sesuai dengan kebutuhan
3. Penyetelan dari perancah pipa ini lebih mudah dan lebih cepat, dibandingka n
jenis perancah sederhana yaitu perancah bambu atau kayu
4. Karena perancah ini lebih kuat, maka perancah pipa lebih aman dan safety
apabila dibandingkan dengan jenis perancah lain seperti perancah bambu atau
kayu.

2.4 Kelemahan perancah pipa

Tidak erlepas dari keuntungan yang dimiliki oleh perancah pipa,


perancah jenis ini pun juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
1. Perancah pipa menggunakan pipa besi sebagai penyusunnya dan panjang dari
satu pipa besi dapat mencapai 3 meter, hal ini dapat menyebabkan materi
penyusunnya terlalu berat
2. Karena saat memasang Clamp membutuhkan baut, maka dapat memakan
waktu yang lebih lama saat pemasangan daripada pemasangan perancah jenis
frame. Apabila igin menghemat waktu pemasangan tentu saja dibutuhka n
tenaga kerja yang ahli dalam bidang perancah pipa.
3. Saat pemasangan maupun pembongkaran, dibutuhkan tim yang banyak
anggotanya guna mempermudah kerja

4
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir

Persiapan praktikum

Pendahuluan
Dilakukan dengan menyusun SOP, Saety Brifing,
mempersiapkan checklist dan mempersiapkan
perlengkapan perancah

Prosedur Pemasangan perancah pipa


Dilakukan dengan memasang perancah pipa
sesuai urutan yang benar

Inspeksi Perancah Pipa Terpasang


Proses pemeriksaan keadaan fisik perancah
dengan checklist yang sudah disiapkan

Prosedur Pembongkaran perancah pipa


Dilakukan dengan melakukan pembongkaran
perancah pipa sesuai urutan

Pengolahan data

Dilakukan dengan mendata hasil checklist,


kemudian menganalisa ukuran dari tiap bagian
perancah pipa dan mendata kejadian yang ada
selama pelaksanakan praktikum

Penarikan
kesimpulan

5
3.2 Alat dan Bahan

1. Satu set perancah pipa 2 lantai


2. Kunci pas 4 buah
3. Waterpass 2 buah
4. Kunci Shock 2 buah
5. Sarung tangan
6. Safety helmet
7. Body harness
8. Masker
9. Safety shoes

3.3 Konstruksi Perancah

Gambar 3.1 Perancah pipa tampak samping

6
Gambar 3.2 Perancah pipa tampak atas

Gambar 3.3 Perancah pipa tampak samping atas

7
3.4 Langkah kerja

1. Merencanakan pemasangan perancah yang akan dirangkai meliputi


pembuatan gambar konstruksi, kebutuhan material perancah, dan alat
pelindung diri yang akan digunakan.
2. Melakukan briefing dan pembagian tugas antar anggota
3. Menyiapkan perlengkapan/ bahan-bahan perancah yang akan dipasang
4. Melakukan pemasangan APD (alat pelindung diri) dalam pemasangan
perancah
5. Melakukan perancangan sesuai rencana sebagai berikut :
a. Memasang landasan sesuai panang rencana dari perancah yang akan
didirikan
b. Pengukuran AS Tumpuan vertical pipa
c. Pemasangan ack base dan base plate
d. Pemasangan vertical pipa
e. Pemasangan batang memanjang dan melintang kurang lebih 45 cm dari
landasan
f. Pengecekan vertikaliti
g. Pengecekan level/elevasi batang memanang dan melintang
h. Pengecekan kesikuan secara diagonal
i. Pemasangan batang memanjang dan melintang sebagai tumpuan
platform awal.
j. Pengecekan level/elevasi batang memanjang dan melintang bagian
midle
k. Pemasangan batang penguat
l. Pemasangan tangga platform 1
m. Pemasangan platform middle
n. Pemasangan batang memanang dan melintang top
o. Pemasangan tangga platform 2
p. Pemasangan platform top + toe board
q. Pemasangan handrail dan mitt rail
6. Melakukan audit kelayakan perancah dengan menggunakan metode
checklist

8
a. Pemeriksaan bagian pondasi
b. Pemeriksaan terhadap rangka dan struktur
c. Pemeriksaan pada platform
d. Periksaan terhadap handrail
e. Periksaan bagian paling atas perancah
f. Pemeriksaan terhadap bahan dan perlengkapan dari struktur
perancah meliputi kondisi dari bahan dan perlengkapan apakah ada
kerusakan atau tidak
7. Memasang tag sesuai kondisi hasil audit perancah
8. Melakukan pembongkaran perancah sesuai prosedur sebagai berikut :
a. Pelepasan handrail dan mittrai
b. Pelepasan palang penguat bagian teratas
c. Pelepasan pipa bagian atas
d. Pelepasan platform bagian teratas
e. Pelepasan batang melintang teratas
f. Pelepasan batang memanjang teratas
g. Pelepasan palang penguat bagian bawah
h. Pelepasan pipa bagian bawah
i. Pelepasan batang melintang bawah
j. Pelepasan batang memajang bawah
k. Pelepasan batang adusting base metal
l. Pelepasan landasan
m. Meletakkan kembali komponen komponen perancah pada
tempatnya
9. Selesai

9
BAB IV

EVALUASI PRAKTIKUM

4.1 Evaluasi Praktikum


Dalam melakukan pemasangan Perancah Pipa, Kelompok 2 dapat
menyelesaikan pemasangan dengan durasi waktu 68 menit dan pembongkaran
18 menit. Pemasangan dilakukan oleh 12 orang. Dengan pembagian tugas
secara garis besar sebagai berikut:

• Pengangkatan dan penegak pipa: 4 orang (2 orang pada masing- masing sisi
pemasangan)
• Pemasangan pipa dan klem: 6 orang (3 orang pada masing- masing sisi
pemasangan)
• Pengecekan dengan water pass: 2 orang (1 orang pada masing-masing sisi
pemasangan)
Tinggi perancah pipa yang dipasang adalah 3 meter, sehingga hanya
terdapat satu lantai kerja yang sudah dipasang lengkap dengan satu tangga dan
single guard rails. Perancah di pasang dari bagian bawah ke atas. Pada proses
pemasangan, pipa dipasang lurus dan tidak miring. Hal tersebut dilakukan
dengan selalu mengecek keadaan kemiringan pipa dengan menggunakan water
pass. Dalam melakukan pemasangan guard rails, dilakukan oleh 1 orang yang
dilengkapi dengan body harness dan dibantu oleh beberapa orang dari bawah.
Berikut adalah pemasangan perancah:

10
Gambar 1.1 Pemasangan dilakukan dari dasar ke atas

Pemasangan perancah pipa dilaksanakan dengan lancar tanpa


mengalami kendala signifkan ataupun kecelakaan. Terdapat beberapa kendala
yakni adanya space dalam pemasangan lantai kerja atau platform. Hal ini
disebabkan oleh pemasangan perancah yang mengikuti tanda pemasangan pada
pipa tanpa melakukan secondary measurement atau pengukuran ulang
menggunakan alat ukur meteran. Selain itu juka disebabkan oleh pemasangan
cross branch yang dipasang diluar pipa standar.

4.2 Inspeksi Praktikum

Pelaksanaan inspeksi terbagi dalam tiga tahap, yakni tahap awal sebelum
pemasangan perancah, tahap pemasangan, dan tahap akhir pemasangan.

a. Tahap sebelum pemasangan perancah


Inspeksi yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk melakukan
pemeriksaan kondisi kelayakan dan jumlah yang sesuai dari peralatan kerja dan
alat pelindung diri. Inspeksi dilengkapi dengan checklist. Sehingga dapat
dipastikan praktikum yang akan dilaksanakan adalah dalam kondisi aman.
b. Tahap pemasangan perancah

11
Pada tahap ini inspeksi yang dilakukan adalah dengan selalu melakukan
pekerjaan dengan aman dan mengecek kondisi pipa perancah agar tidak miring.
Pengecekan pipa dilakukan dengan menggunakan water pass.
c. Tahap setelah pemasangan perancah
Inspeksi dilakukan setelah perancah terinstal dengan baik. Pemeriksaan dengan
Checklist harus dilakukan pada masing- masing rakitan perancah. Apabila
ditemukan erusakan ataupun kekurangan maka harus dilengkapi dan diperbaiki
sebelum perancah dapat digunakan. Setelah dilakukan checklist kelayakan,
maka dilakukan pemasangan scafftag.
Scafftag merupakan sistem pelabelan untuk menunjukan kondisi
perancah yang terpasang tersebut adalah aman untuk dipakai atau tidak.
Umumnya terdapat 3 jenis scafftag yang memiliki warna yang berbeda-beda
untuk fungsi yang berbeda pula. Scafftag ditunjukkan pada Gambar 4.2
berikut:

Gambar 2.1 Macam-macam scafftag

Scafftag berwarna hijau digunakan ketika perancah telah diinspeksi dan


menunjukkan perancah aman untuk digunakan. Perancah berwarna kuning
digunakan apabila masih terdapat kekurangan dalam menginstal perancah. Dan
warna merah apabila perancah tidak layak untuk digunakan karena disebabkan
oleh kekurangan atau kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

12
Pada pelaksanaan praktikum perancangan perancah yang telah
dilakukan, prises inspeksi menunjukkan hasil bahwa perancah layak untuk
digunakan dan dapat diberikan stafftag berwarna hijau untuk pelabelannya,
sehingga perancah telah aman untuk digunakan.

13
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Praktikum Perancah pipa yang telah dilaksanakan oleh
kelompok besar (4,5 dan 6 ) memiliki banyak manfaat, diharapkan dapat di
aplikasikan oleh mahasiswa ditempat kerja maupun di tempat On The Job
Training (OJT) setelah kompetensi yang didapatkan baik teori maupun praktek
selama perkuliahan K3 Konstruksi Bangunan. Beberapa kompetensi yang
didapatkan para mahasiswa setelah melaksanakan praktikum Perancah Pipa
adalah :

Akademik
1. Mengetahui Peraturan dan Standar Perancah

2. Mengetahui Standar dan Pedoman Teknis

3. Perencanaan Pemasangan Perancah

4. Perhitungan Beban Perancah

5. Mengetahui Potensi Bahaya Konstruksi Perancah

6. Mengetahui Jenis-jenis Perancah

Keterampilan Teknis
1. Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Perancah Pipa

2. Melaksanakan Pekerjaan Pembongkaran Perancah Pipa

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum pemasangan perancah
pipa selanjutnya agar dapat berjalan lebih baik adalah sebagai berikut:
1. Saat pelaksanaan praktikum pemasangan perancah pipa, praktikan
hendaknya melakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak bercanda diluar hal
yang sewajarnya (seperti bermain ayunan dengan menggunakan body harness
yang dikaitkan pada handrail)
14
2. Perlu diberi penambahan Tangga yang telah difabrikasi sesuai dengan
bentuk Perancah Pipa, sehingga dapat dipasangkan didalam perancah tersebut
3. Diperlukan tambahan Body Harness agar saat proses pemasangan lebih
cepat, efektif dan efisien. Karena pada praktikum perncah pipa ini hanya
terdapat 1 buah body harness
4. Perlu di sediakan / ditambahkan alat meteran agar memudahka n
dalam pemasangan perancah pipa dan agar lebih presisi dalam proses
pemasangan perancah pipa.
5. Praktikan hendaknya membaca dan memahami terlebih dahulu Gambar
Kerja Perancah Pipa yang telah diberikan oleh instruktur sebelum bekerja, agar
lebih memahami dan pemasangan perancah pipa lebih efektif dalam hal waktu

15

Anda mungkin juga menyukai