Anda di halaman 1dari 18

Makalah Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi

Pekerjaan Pelaksanaan Jembatan

Oleh:

Edhi Pandu Sukmono


M. Reyzki Ramadhon
Muhammad Ridho
Khairunnisak
Ridha Asyifa Azni

DOSEN PENGAMPU: Fadrizal Lubis., M.T

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
TAHUN AKADEMIK 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin atas kehadirat Allah SWT yang telah


mencurahkan rahmat serta nikmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Pekerjaan Jembatan”.

Terlaksananya penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai


pihak, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besanya kepada teman teman yang telah membantu proses penyusuan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya berguna untuk
perbaikan makalah ini dan menjadi masukan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat yang sangat berguna dalam
penulisan makalah berikutnya bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi
sumber informasi yang berguna.

Pekanbaru, 21 November 2019

Penulis

DAFTAR ISI

i
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
2.1 Pengertian Umum Jembatan..............................................................3
2.2 Klasifikasi Jembatan ........................................................................5
2.3 Jembatan beton prategang/pratekan..................................................6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN.............................................................8
3.1 Metode Launching Gantry................................................................8
3.2 Mekanisme Pelaksanaan Launching Gantry.....................................9
BAB 4 PENUTUP...........................................................................................14
4.1 Kesimpulan........................................................................................14
4.2 Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Bagian bagian jembatan secara umum.......................................5
Gambar 2.2 Metode konstruksi span by span.................................................7
Gambar 2.3 Metode konstruksi cantilever.....................................................7

ii
Gambar 2.4 Bagian-bagian gantry crane........................................................8
Gambar 3.1 Instalasi launching gantry...........................................................11
Gambar 3.2 Ereksi launching gantry..............................................................11
Gambar 3.3 Primary Support .........................................................................12
Gambar 3.4 Pemindahan struktur...................................................................12
Gambar 3.5 Lokasi pembangunan jembatan Deep Bay Link, Hongkong......12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada awalnya jembatan dibuat sangat sederhana dengan menggunakan
kayu. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, jembatan
mulai dibuatdengan mengunakan beton atau beton yang dikompositkan dengan
baja. Kemudian,dengan berkembangnya teknologi beton, mulailah orang-orang
membuat jembatandengan menggunakan beton prategang.Jembatan yang
merupakan bagian dari jalan sangat diperlukan dalam sistemjaringan transportasi
darat yang akan menunjang pembangunan nasional di masayang akan datang.
Oleh sebab itu perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi serta pabrikasi perlu
diperhatikan dengan efektif dan efisien mungkin, sehingga pembangunan
jembatan dapat mencapai sasaran umur jembatan yang direncanakan..
Suatu hal yang penting dalam perencanaan jembatan adalah menentukan
jenis jembatan yang akan dibangun. Sehingga dibutuhkan kemampuan
perencanaan yang benar-benar matang di bidang rekayasa. Hal tersebut penting
sebagai bahan masukan dalam penentuan material yang akan digunakan, teknik
pengerjaan dan waktu serta perawatan jembatan di kemudian hari.Hal ini
dibutuhkan untuk dapat merencanakan dan membangun suatu konstruksi jembatan
yang cukup kuat, ekonomis, mudah dalam pelaksanaan dan tentunya sesuai
dengan waktu yang diharapkan oleh owner.
Dalam dunia jembatan teknologi, beton pratekan sangat jelas sekali
manfaatnya, sehingga dalam makalah ini akan membahas tentang pelaksanaan
pekerjaan jembatan beton pratekan dengan metode Launching Gantry. Hal ini
karena pada beton pratekan memanfaatkan momen sekunder akibat gaya
prategang untuk mengimbangi momen yang ditimbulkan akibat beban luar.

1.2 Rumusan Masalah

1
Dari latar belakang tersebut makan akan direncanakan jembatan box girder
dengan metode Launching Gantry. Permasalahan yang ditinjau antara lain:
1. Definisi dan klasifikasi jembatan
2. Definisi Jembatan beton pratekan
3. Mekanisme pelaksanaan Metode Launching Gauntry
4. Kelebihan dan kekurangan dari metode Launching Gantry

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan klasifikasi jembatan
2. Mengetahui definisi jembatan beton pratekan
3. Mengetahui mekanisme pelaksanaan jembatan beton pratekan
menggunakan metode Launchig Gantry
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode Launching Gantry

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Jembatan


Jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana trasportasi
jalan yang menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang dapat
dilintasi oleh sesuatu benda bergerak misalnya suatu lintas yang terputus akibat
suatu rintangan atau sebab lainnya. Jembatan adalah jenis bangunan yang apabila
akan dilakukan perubahan konstruksi, tidak dapat dimodifikasi secara mudah,

2
biaya yang diperlukan relatif mahal dan berpengaruh pada kelancaran lalu
lintas pada saat pelaksanaan peke rjaan. Jembatan dibangun dengan umur
rencana 100 tahun untuk jembatan besar, minimum jembatan dapat digunakan 50
tahun. Jadi disamping kekuatan dan kemampuan untuk melayani beban lalu lintas,
perlu diperhatikan juga bagaimana pemeliharaan jembatan yang baik.
Seiring perkembangan lalu lintas yang ada relatif besar, jembatan yang
dibangun biasanya dalam beberapa tahun tidak mampu lagi menampung volume
lalu lintas, sehingga diadakan pelebaran. Untuk memudahkan pelebaran perlu
disiapkan desain secara menyeluruh. Pelebaran dapat dilaksanakan dengan biaya
yang murah dan konstruksi menjadi mudah.
Bagian-bagian konstruksi jembatan terbagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Bangunan atas yang terdiri dari:
 Gelagar-gelagar utama (rangka utama), yang terbentang dari titik
tumpu ke titik tumpu lain. Gelagar-gelagar ini terdiri dari batang
diagonal, horizontal dan vertikal yang membentuk rangka utama dan
terletak pada kedua sisi jembatan.
 Gelagar melintang, berupa baja profil yang terletak di bawah lantai
kendaraan, gunanya sebagai pemikul lantai kendaraan.
 Lantai kendaraan, terletak di atas gelagar melintang, biasanya terbuat
dari kayu atau pasangan beton bertulang dan seluruh lebar bagiannya
digunakan untuk lalu lintas kendaraan.
 Lantai trotoar, terletak di pinggir sepanjang lantai kendaraan dan
digunakan sebagai tempat pejalan kaki.
 Pipa sandaran, terbuat dari baja yang dipasang diantara tiang-tiang
sandaran di pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar dan
merupakan pembatas dari kedua sisi samping jembatan.
 Tiang sandaran, terbuat dari beton bertulang atau baja profil dan ada
juga yang langsung dipasang pada rangka utama, gunanya untuk
menahan pipa sandaran.
 Perletakan merupakan komponen jembatan yang berfungsi untuk
mendistribusikan beban bangunan atas ke bangunan bawah.
2. Bangunan bawah yang terdiri dari:

3
 Pilar, berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya vertical dan horizontal
dari bangunan atas pada pondasi.

 Pangkal (abutment), pangkal menyalurkan gaya vertikal dan


horizontal dari bangunan atas pada pondasi dengan fungsi tambahan
untuk mengadakan peralihan tumpuan dari timbunan jalan pendekat
ke bangunan atas jembatan.
 Pedestals merupakan kolom pendek yang berada di atas abutmen atau
pilar yang secara langsung menopang gelagar utama struktur atas.
 Backwall merupakan komponen utama dari suatu abutmen yang
berfungsi sebagai struktur penahan (tanah) pada tiap-tiap jalan
pendekat.
 Wingwall merupakan suatu dinding samping pada dinding belakang
abutmen atau stem yang didesain untuk membantu atau menahan
keutuhan atau stabilitas tanah di belakang abutmen.
3. Bangunan pelengkap terdiri dari:
 Sandaran
 Lampu jembatan adalah lampu yang digunakan untuk penerangan
jembatan dimalam hari sehingga pengguna jembatan dapat melihat
dengan lebih jelas jembatan yang akan dilaluipada malam hari
 Saluran air berfungsi untuk mengalirkan air yang tergenang di atas
jembatan akibat hujan.

Gambar 2.1 Bagian-bagian struktur jembatan secara umum

4
2.2 Klasifikasi Jembatan
Ditinjau dari berbagai aspek, maka jembatan diklasifikasikan atas:
1. Ditinjau dari material yang digunakan jembatan dibedakan antara lain:
 Jembatan kayu
 Jembatan gelagar baja
 Jembatan beton bertulang
 Jembatan komposit
2. Ditinjau dari analisa struktur, jembatan dibedakan antara lain:
 Jembatan statis tertentu
 Jembatan statis tak tentu
3. Ditinjau dari fugsi dan kegunaannya, jembatan dibedakan antara lain:
 Jembatan untuk lalu lintas kereta api
 Jembatan untuk lalu lintas biasa atau umum (highway bridge)
 Jembatan untuk pejalan kaki (foot path)
 Jembatan berfungsi ganda, misalnya untuk lalu lintas kereta api dan
mobil, untuk lalu lintas umum dan air minum, dan sebagainya.
 Jembatan khusus, misalnya untuk pipa-pipa air minum, pengairan,
pipa gas, jembatan militer dan lain-lain.
4. Ditinjau menurut sifat-sifatnya, jembatan dibedakan antara lain:
 Jembatan sementara atau darurat
 Jembatan tetap atau permanen
 Jembatan bergerak, yaitu jembatan yang dapat digerakkan misalnya
agar penyeberangan kapal-kapal di sungai tidak terganggu.
5. Ditinjau dari bentuk struktur konstruksi, jembatan dibedakan menjadi:
 Jembatan gelagar biasa (beam bridge)
 Jembatan portal (rigid frame bridge)
 Jembatan rangka (truss bridge )
 Jembatan gantung (suspension bridge )
 Jembatan kabel penahan (cable stayed bridge)

2.3 Jembatan Beton Pratekan/Prategang

5
Jembatan beton pratekan merupakan salah satu jenis jembatan dengan
material konstruksi beton pratekan atau beton yang berisi kabel baja dengan
tujuan memberikan tegangan awal berupa tegangan tarik terhadap beton akibat
sifat beton yang tidak mampu menahan gaya tarik. Dalam hal ini, beton pratekan
sebagai solusi untuk mengatasi besarnya tegangan tarik yang timbul pada struktur
beton khususnya pada struktur dengan bentang yang besar.
Salah satu metode pelaksanaan jembatan pratekan yaitu metode Launching
Gantry. Metode ini digunakan untuk balok hasil precast dan bukan hasil
pengecoran langsung di lapangan. Pada metode ini digunakan satu buah gantry
atau lebih yang digunakan sebagai peluncur segmen segmen mox girder yang ada.
Untuk konstruksi jembatan dimana lantai jembatannya berupa struktur
beton precast segmental-box, maka penggunaan alat launching gantry umumnya
dapat digunakan, dimana sistem ini mempunyai kecepatan erection tinggi yang
didukung sistem feeding segmental dari sisi belakang alat (tidak dari bawah
karena pertimbangan lalu lintas).
a. Jenis-jenis metode Launching Gantry yaitu:
 Metode Span by Span

Gambar 2.2 Metode konstruksi Span by Span

 Balance Cantilever

6
Gambar 2.3 Metode konstruksi cantilever
b. Bagian bagian Gantry Crane
 Roller merupakan bagian dari gantry yang berfungsi sebagai pijakan
yang menghubungkan gantry dengan pier. Roller tersebut dapat
berpindah pada saat launching
 Leg gantry atau dapat disebut juga sebagai kaki dari gantry yang
memiliki dua buah kaki, yaitu kaki depan dan kaki belakang. Kaki
tersebut berguna ketika akan melaksanakan launching,kaki tersebut
menyangga gantry ke segmen jalan layang non- tol ketika roller
dipindahkan kedepan.
 Winch atau disebut juga dengan Lifting Winch berfungsi sebagai alat
pengangkut benda-benda yang dibutuhkan. Sistem katrol dipakai
untuk memindahkan material.
 Main Girder adalah bagian terbesar dari bagian-bagian gantry yang
lainnya, dan juga merupakan badan dari gantry. Main Girder berfungsi
juga sebagai track dari winch.

Gambar 2.4 Metode konstruksi cantilever


c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Launching Gantry
Kelebihan metode launching gantry
 Berat sendiri yang ringan serta kemampuannya membawa beban yang
besar. Hal ini dikarenakan launcher gantry memiliki struktur rangka

7
batang sehingga menciptakan struktur yang rigid yang mampu
membawa beban yang cukup besar
 Perletakkan launcher gantry dan Winch yang fleksibel . Perletakkan
launcher gantry yang fleksibel dapat meningkatkan efektivitas dalam
pengerjaan sebuah struktur jembatan .
 Sambungan antar Launcher Gantry yang sederhana dan handal .
Sambungan yang sederhana memudahkan dalam perakitan launcher
gantry sehingga waktu yang dibutuhkan untuk merakit Launcher
Gantry tergolong cepat.
 Memiliki kecepatan erection yang tinggi dan sangat cocok untuk
jembatan dimana lantai jembatannya berupa beton precast segmental
box.

Kekurangan metode launching gantry


 Membutuhkan lahan yang cukup luas dikarenakan ukuran Gantry
yang cukup besar dan banyak memakan tempat.
 Membutuhkan kondisi lahan rata sebagai dasar perletakan Gantry. Hal
ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan Gantry supaya tidak
terjadi pergeseran Main Girder Gantry pada saat proses pengangkatan.

8
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Launching Gantry


Langkah-langkah pelaksanaan metode konstruksi launching gantry yaitu:
1. Pertama, semua pilar jembatan ditempatkan di lokasi yang dijadikan
sebagai penyokong launching gantry.
2. Baja pada launching gantry digerakkan dan mempunyai derek untuk
penempatan beton.
3. Memindahkan segmental blok. Pemindahan segmental blok ke
bangunan cukup mudah karena segmental blok dibuat dengan berat
tertentu dan rata – rata dalam ukuran kecil.Alat transport yang biasanya
digunakan adalah truk yang digunakan untuk mengantar segmental blok
melalui jalan atau menyeberangi bangunan jembatan yang hampir jadi.
4. Segmental blok selanjutnya diputar 90° dari posisi semula dan di
puncaknya diberi selang air. Selang air ini digunakan untuk menentukan
apakah segmental blok beradadiposisi yang benar.

9
5. Semua segmental blok diletakkan pada launching gantry setu per satu
sampai rentangannya lengkap.
6. Salah satu sisi jembatan kemudian diberi tendon baja di segmental bloknya
yang kemudian ditarik.
7. Kabel – kabel baja tadi kemudian diberikan semacam pemberat.
Launching gantry kemudian dipindahkan ke sisi jembatan yang akan
dibangun. Terakhir ujung dari tendon ditanam.

3.2 Mekanisme Pelaksanaan Launching Gantry


a. Instalasi Launching Gantry
Fase awal dimana launcher gantry terinstalasi di bagian atas jembatan.
Pondasi launcher gantry bertumpu segaris pada pondasi jembatan.

Gambar 3.1 Instalasi launching gantry


b. Ereksi Launching Gantry
Kemudian launcher meluncur ke depan untuk memposisikan tumpuan
pada pondasi berikutnya.

10
Gambar 3.2 Ereksi launching gantry
c. Pemindahan tumpuan utama (Primary Support)
Primary Support dari Launcher bergerak ke pondasi jembatan berikutnya
sebagai tumpuan pengangkat muatan.

Gambar 3.3 Primary Support


d. Memindahkan struktur
Terakhir, Launcher mengangkat bagian jembatan dari bawah untuk di
pasang dimulai dari ujung pondasi sampai ketengah atau dari ujung
pondasi sampai pondasi berikutnya.

Gambar 3.4 Pemindahan struktur

Contoh pelaksanaan pembangunan jembatan yang memakai metode Launching


Gantry yaitu jembatan Deep Bay Link, Hongkong.

11
Gambar 3.5 Lokasi pembangunan jembatan Deep Bay Link, Hongkong

Data Teknis Jembatan Deep Bay Link


• Nama Jembatan : Deep Bay Link
• Lokasi Jembatan : membentang antara kota Hongkong dan Shenzen
• Jenis Jembatan : jembatan beton pratekan
• Panjang Jembatan : 5,4 km
• Panjang Tiap Span : 40 m
• Metode Pelaksanaan : metode Launching Gantry
• Fungsi Jembatan : jalan tol
• Nilai Proyek : HK$ 4,59 milyar
• Waktu Pelaksanaan : 2003

Dokumentasi Proses Pembangunan Jembatan Deep Bay Link, Hongkong

12
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Metode Launching Gantry merupakan salah satu metode yang dapat
dilaksanakan untuk jenis jembatan beton pratekan. Pemilihan metode launcing
gantry dilakukan berdasarkan beberapa faktor seperti kondisi geografis dan
didukung dengan keberadaan SDM yang sanggup menangani permasalahan
konstruksinya. Oleh karena itu diperlukan tenaga ahli serta kelengkapan alat yang
memadai untuk pelaksaan metode launching gantry.

4.2 Saran
Meskipun memiliki kelebihan yang banyak namun metode ini juga
memiliki kekurangan. Oleh karena itu diperlukan tenaga ahli yang memahami
pelaksanaan metode launching gantry, peralatan yang lengkap agar pelaksanaan
metode ini tidak terkendala dan berjalan dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

13
Anonim 1, (2016), Pengertian dan klasifikasi jembatan.
http://gambarbangunan11.blogspot.com/2016/01/pengertian-jembatan-
jembatan-adalah.html (Diakses tanggal 21 November 2019 pukul 14.54
WIB).

Anonim 2, Mekanisme pelaksanaan metode launching gantry,


https://kupdf.net/download/makalah-jembatan-
beton_5a36c23ae2b6f5d922a01eba_pdf (Diakses tanggal 21 November
2019 pukul 14.30 WIB).

Anonim 3, Pengertian beton pratekan,


https://media.neliti.com/media/publications/282712-perencanaan-
jembatan-beton-prategang-den-7204af3a.pdf (Diakses tanggal 21
November 2019 pukul 14.59 WIB).

14

Anda mungkin juga menyukai