Oleh:
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya berguna untuk
perbaikan makalah ini dan menjadi masukan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat yang sangat berguna dalam
penulisan makalah berikutnya bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi
sumber informasi yang berguna.
Penulis
DAFTAR ISI
i
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
2.1 Pengertian Umum Jembatan..............................................................3
2.2 Klasifikasi Jembatan ........................................................................5
2.3 Jembatan beton prategang/pratekan..................................................6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN.............................................................8
3.1 Metode Launching Gantry................................................................8
3.2 Mekanisme Pelaksanaan Launching Gantry.....................................9
BAB 4 PENUTUP...........................................................................................14
4.1 Kesimpulan........................................................................................14
4.2 Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagian bagian jembatan secara umum.......................................5
Gambar 2.2 Metode konstruksi span by span.................................................7
Gambar 2.3 Metode konstruksi cantilever.....................................................7
ii
Gambar 2.4 Bagian-bagian gantry crane........................................................8
Gambar 3.1 Instalasi launching gantry...........................................................11
Gambar 3.2 Ereksi launching gantry..............................................................11
Gambar 3.3 Primary Support .........................................................................12
Gambar 3.4 Pemindahan struktur...................................................................12
Gambar 3.5 Lokasi pembangunan jembatan Deep Bay Link, Hongkong......12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Dari latar belakang tersebut makan akan direncanakan jembatan box girder
dengan metode Launching Gantry. Permasalahan yang ditinjau antara lain:
1. Definisi dan klasifikasi jembatan
2. Definisi Jembatan beton pratekan
3. Mekanisme pelaksanaan Metode Launching Gauntry
4. Kelebihan dan kekurangan dari metode Launching Gantry
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan klasifikasi jembatan
2. Mengetahui definisi jembatan beton pratekan
3. Mengetahui mekanisme pelaksanaan jembatan beton pratekan
menggunakan metode Launchig Gantry
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode Launching Gantry
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
biaya yang diperlukan relatif mahal dan berpengaruh pada kelancaran lalu
lintas pada saat pelaksanaan peke rjaan. Jembatan dibangun dengan umur
rencana 100 tahun untuk jembatan besar, minimum jembatan dapat digunakan 50
tahun. Jadi disamping kekuatan dan kemampuan untuk melayani beban lalu lintas,
perlu diperhatikan juga bagaimana pemeliharaan jembatan yang baik.
Seiring perkembangan lalu lintas yang ada relatif besar, jembatan yang
dibangun biasanya dalam beberapa tahun tidak mampu lagi menampung volume
lalu lintas, sehingga diadakan pelebaran. Untuk memudahkan pelebaran perlu
disiapkan desain secara menyeluruh. Pelebaran dapat dilaksanakan dengan biaya
yang murah dan konstruksi menjadi mudah.
Bagian-bagian konstruksi jembatan terbagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Bangunan atas yang terdiri dari:
Gelagar-gelagar utama (rangka utama), yang terbentang dari titik
tumpu ke titik tumpu lain. Gelagar-gelagar ini terdiri dari batang
diagonal, horizontal dan vertikal yang membentuk rangka utama dan
terletak pada kedua sisi jembatan.
Gelagar melintang, berupa baja profil yang terletak di bawah lantai
kendaraan, gunanya sebagai pemikul lantai kendaraan.
Lantai kendaraan, terletak di atas gelagar melintang, biasanya terbuat
dari kayu atau pasangan beton bertulang dan seluruh lebar bagiannya
digunakan untuk lalu lintas kendaraan.
Lantai trotoar, terletak di pinggir sepanjang lantai kendaraan dan
digunakan sebagai tempat pejalan kaki.
Pipa sandaran, terbuat dari baja yang dipasang diantara tiang-tiang
sandaran di pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar dan
merupakan pembatas dari kedua sisi samping jembatan.
Tiang sandaran, terbuat dari beton bertulang atau baja profil dan ada
juga yang langsung dipasang pada rangka utama, gunanya untuk
menahan pipa sandaran.
Perletakan merupakan komponen jembatan yang berfungsi untuk
mendistribusikan beban bangunan atas ke bangunan bawah.
2. Bangunan bawah yang terdiri dari:
3
Pilar, berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya vertical dan horizontal
dari bangunan atas pada pondasi.
4
2.2 Klasifikasi Jembatan
Ditinjau dari berbagai aspek, maka jembatan diklasifikasikan atas:
1. Ditinjau dari material yang digunakan jembatan dibedakan antara lain:
Jembatan kayu
Jembatan gelagar baja
Jembatan beton bertulang
Jembatan komposit
2. Ditinjau dari analisa struktur, jembatan dibedakan antara lain:
Jembatan statis tertentu
Jembatan statis tak tentu
3. Ditinjau dari fugsi dan kegunaannya, jembatan dibedakan antara lain:
Jembatan untuk lalu lintas kereta api
Jembatan untuk lalu lintas biasa atau umum (highway bridge)
Jembatan untuk pejalan kaki (foot path)
Jembatan berfungsi ganda, misalnya untuk lalu lintas kereta api dan
mobil, untuk lalu lintas umum dan air minum, dan sebagainya.
Jembatan khusus, misalnya untuk pipa-pipa air minum, pengairan,
pipa gas, jembatan militer dan lain-lain.
4. Ditinjau menurut sifat-sifatnya, jembatan dibedakan antara lain:
Jembatan sementara atau darurat
Jembatan tetap atau permanen
Jembatan bergerak, yaitu jembatan yang dapat digerakkan misalnya
agar penyeberangan kapal-kapal di sungai tidak terganggu.
5. Ditinjau dari bentuk struktur konstruksi, jembatan dibedakan menjadi:
Jembatan gelagar biasa (beam bridge)
Jembatan portal (rigid frame bridge)
Jembatan rangka (truss bridge )
Jembatan gantung (suspension bridge )
Jembatan kabel penahan (cable stayed bridge)
5
Jembatan beton pratekan merupakan salah satu jenis jembatan dengan
material konstruksi beton pratekan atau beton yang berisi kabel baja dengan
tujuan memberikan tegangan awal berupa tegangan tarik terhadap beton akibat
sifat beton yang tidak mampu menahan gaya tarik. Dalam hal ini, beton pratekan
sebagai solusi untuk mengatasi besarnya tegangan tarik yang timbul pada struktur
beton khususnya pada struktur dengan bentang yang besar.
Salah satu metode pelaksanaan jembatan pratekan yaitu metode Launching
Gantry. Metode ini digunakan untuk balok hasil precast dan bukan hasil
pengecoran langsung di lapangan. Pada metode ini digunakan satu buah gantry
atau lebih yang digunakan sebagai peluncur segmen segmen mox girder yang ada.
Untuk konstruksi jembatan dimana lantai jembatannya berupa struktur
beton precast segmental-box, maka penggunaan alat launching gantry umumnya
dapat digunakan, dimana sistem ini mempunyai kecepatan erection tinggi yang
didukung sistem feeding segmental dari sisi belakang alat (tidak dari bawah
karena pertimbangan lalu lintas).
a. Jenis-jenis metode Launching Gantry yaitu:
Metode Span by Span
Balance Cantilever
6
Gambar 2.3 Metode konstruksi cantilever
b. Bagian bagian Gantry Crane
Roller merupakan bagian dari gantry yang berfungsi sebagai pijakan
yang menghubungkan gantry dengan pier. Roller tersebut dapat
berpindah pada saat launching
Leg gantry atau dapat disebut juga sebagai kaki dari gantry yang
memiliki dua buah kaki, yaitu kaki depan dan kaki belakang. Kaki
tersebut berguna ketika akan melaksanakan launching,kaki tersebut
menyangga gantry ke segmen jalan layang non- tol ketika roller
dipindahkan kedepan.
Winch atau disebut juga dengan Lifting Winch berfungsi sebagai alat
pengangkut benda-benda yang dibutuhkan. Sistem katrol dipakai
untuk memindahkan material.
Main Girder adalah bagian terbesar dari bagian-bagian gantry yang
lainnya, dan juga merupakan badan dari gantry. Main Girder berfungsi
juga sebagai track dari winch.
7
batang sehingga menciptakan struktur yang rigid yang mampu
membawa beban yang cukup besar
Perletakkan launcher gantry dan Winch yang fleksibel . Perletakkan
launcher gantry yang fleksibel dapat meningkatkan efektivitas dalam
pengerjaan sebuah struktur jembatan .
Sambungan antar Launcher Gantry yang sederhana dan handal .
Sambungan yang sederhana memudahkan dalam perakitan launcher
gantry sehingga waktu yang dibutuhkan untuk merakit Launcher
Gantry tergolong cepat.
Memiliki kecepatan erection yang tinggi dan sangat cocok untuk
jembatan dimana lantai jembatannya berupa beton precast segmental
box.
8
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
9
5. Semua segmental blok diletakkan pada launching gantry setu per satu
sampai rentangannya lengkap.
6. Salah satu sisi jembatan kemudian diberi tendon baja di segmental bloknya
yang kemudian ditarik.
7. Kabel – kabel baja tadi kemudian diberikan semacam pemberat.
Launching gantry kemudian dipindahkan ke sisi jembatan yang akan
dibangun. Terakhir ujung dari tendon ditanam.
10
Gambar 3.2 Ereksi launching gantry
c. Pemindahan tumpuan utama (Primary Support)
Primary Support dari Launcher bergerak ke pondasi jembatan berikutnya
sebagai tumpuan pengangkat muatan.
11
Gambar 3.5 Lokasi pembangunan jembatan Deep Bay Link, Hongkong
12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Metode Launching Gantry merupakan salah satu metode yang dapat
dilaksanakan untuk jenis jembatan beton pratekan. Pemilihan metode launcing
gantry dilakukan berdasarkan beberapa faktor seperti kondisi geografis dan
didukung dengan keberadaan SDM yang sanggup menangani permasalahan
konstruksinya. Oleh karena itu diperlukan tenaga ahli serta kelengkapan alat yang
memadai untuk pelaksaan metode launching gantry.
4.2 Saran
Meskipun memiliki kelebihan yang banyak namun metode ini juga
memiliki kekurangan. Oleh karena itu diperlukan tenaga ahli yang memahami
pelaksanaan metode launching gantry, peralatan yang lengkap agar pelaksanaan
metode ini tidak terkendala dan berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
13
Anonim 1, (2016), Pengertian dan klasifikasi jembatan.
http://gambarbangunan11.blogspot.com/2016/01/pengertian-jembatan-
jembatan-adalah.html (Diakses tanggal 21 November 2019 pukul 14.54
WIB).
14