Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGETAHUAN BAHAN KONSTRUKSI


TUGAS MATA KULIAH

DISUSUN OLEH :

( 2411181167 ) MUHAMAD JONNY AMRULLAH

PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini saya membahas Pengetahuan Bahan Konstruksi khususnya pada
Komponen Struktur dan Non- Struktur pada Jembatan. Saya harap dengan makalah ini, kita
menjadi tahu apa saja Komponen Struktur dan Non- Struktur pada Jembatan.

Semoga makalah ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi kita dalam
mempelajari Komponen Struktur dan Non- Struktur pada Jembatan

Bandung, 29 September 2018


Penyusun ,

Muhamad Jonny Amrullah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….......... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….............. 1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………..
1.4 Manfaat …………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….. 2

2.1 Pengertian …………………………………………………………………….


A.
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat
kepentingannya tidak sama bagi setiap orang, misalnya suatu jembatan tunggal diatas sungai
kecil akan dipandang penting bagi orang yang tinggal didaerah yang sulit dijangkau, sebab
jembatan menjadi tempat penyeberangan yang dipandang perlu dan sangat dibutuhkan.
Sebaliknya pandangan masing-masing orang akan berbeda pula, jika mereka tinggal didaerah
yang mudah dijangkau dan tidak ada rintangan sehingga tidak dibutuhkan adanya jembatan.

Seiring dengan perkembangan zaman jembatan menjadi bagian dari infrastruktur


transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering
menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum
kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Sebagai suatu prasarana transportasi jembatan
yang merupakan bagian jalan yg sangat penting harus memenuhi persyaratan dalam
pembangunan, yaitu :

1. Kekuatan ( Strength )
2. Kekakuan
3. Kenyamanan dan Keindahan
4. Keawetan
5. Sistem Operasional dan Perawatan

Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada makalah ini
saya akan memfokuskan pembahasan pada jembatan dengan tipe Suspension Bridge . Hal ini
dikarenakan cukup banyak negara yang menggunakan yang metode ini seperti Jepang,
Inggris, Amerika dan banyak negara baik di eropa dan di asia. Namun untuk dinegara
Indonesia sendiri belum terlalu banyak digunakan. Hal inilah yang mambuat saya tertarik
untuk membahas tipe jembatan ini.
1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat
BAB 2 PEMBAHASAN

Pengertian

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau


rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk
penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan. Jembatan juga
merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran
perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan,
karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk pemandu jalan
raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pipa-pipa besar dan
saluran air yang bisa digunakan untuk membawa barang. Kadang-kadang, terdapat batasan
dalam penggunaan jembatan; contohnya, ada jembatan yang dikhususkan untuk jalan raya dan
tidak boleh digunakan oleh pejalan kaki atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan yang
dibangun untuk pejalan kaki (jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan untuk
penunggang sepeda.

Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur
sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman dan
teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi yang mutakhir. Berdasarkan tipe
strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi:

1) Jembatan plat (slab bridge)


2) Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
3) Jembatan gelagar (girder bridge)
4) Jembatan rangka (truss bridge)
5) Jembatan pelengkung (arch bridge)
6) Jembatan gantung (suspension bridge)
7) Jembatan kabel (cable stayed bridge)
8) Jembatan cantilever (cantilever bridge)

Jembatan gantung (Suspension Bridge) adalah jenis jembatan yang menggunakan


tumpuan ketegangan kabel daripada tumpuan samping. Sebuah jembatan gantung biasanya
memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai yang lain) berlabuh di setiap ujung jembatan.
Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.
Dalam Surat Edaran Menteri PU tahun 2010, Jembatan gantung adalah jembatan
yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan tersebut,
terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku, batang penggantung, kabel pemikul dan pagar
pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel
pemikul yang menumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur.

Pada mulanya Jembatan gantung memiliki kabel berlabuh di tanah di kedua ujung
jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi yang modern jangkar kabel ke ujung jembatan
itu sendiri. Jembatan gantung awal tidak memiliki menara.

Saat ini jembatan gantung bertumpu pada kabel vertikal yang terikat pada tali
antara menara tumpuan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah menjadi
ketegangan dalam kabel utama. Jembatan suspensi awal memiliki kabel berlabuh di tanah di
kedua ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi yang modern jangkar kabel ke
ujung jembatan itu sendiri. Jembatan suspensi awal tidak memiliki menara atau dermaga, tapi
ini hadir di sebagian besar jembatan suspensi yang lebih besar.

Jembatan gantung modern digantungkan dengan menggunakan kabel baja. Pada


jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan kemudian melekat pada
caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan untuk menambatkan kabel di dalam air)
atau cofferdam (ruangan di air yang dikeringkan untuk pembangunan dasar jembatan).
Caisson atau cofferdam akan ditanamkan jauh ke dalam lantai danau atau sungai. Deck/ lantai
jembatan di tahan oleh kabel vertikal yang dihubungkan pada kabel suspensi di atasnya.

Kabel suspensi adalah bagian terpenting dari jembatan bersuspensi, karena


fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan yang nantinya diteruskan ke tumpuan yang
ada di ujung jembatan. Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu menara yang tugasnya
membawa berat daripada Dek jembatan. Jenis jembatan ini pada awalnya digunakan dalam
medan pegunungan. Daerah yang pertama kali membangun jembatan jenis ini adalah di
sekitar Tibet dan Bhutan. Jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan
Akashi Kaikyo di Jepang. Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m) .

Anda mungkin juga menyukai