Anda di halaman 1dari 11

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN, JEMBATAN, DAN BANGUNAN AIR

TUGAS SURVEI “JEMBATAN SITI WALIDAH UMS”

Dosen Pengampu :

Dr. Sukatiman, S.T., M.Si

Disusun Oleh :

FARAH HANIFAH (K1519027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5

A. IDENTIFIKASI JEMBATAN SITI WALIDAH .................................................................... 5

1. JENIS JEMBATAN .............................................................................................................. 5

2. BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI JEMBATAN ............................................................... 6

3. DIMENSI JEMBATAN ...................................................................................................... 10

B. LAMPIRAN ............................................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang


sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya.
Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya mempertimbangkan fungsi
kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-arsitektural yang meliputi: aspek lalu
lintas, aspek teknis,aspek estetika (Supriyadi dan Muntohar, 2007).

Sementara menurut Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam


Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan, jembatan adalah bangunan pelengkap
jalan yang berfungsi sebagai penghubung dua ujung jalan yang terputus oleh sungai, saluran,
lembah dan selat atau laut, jalan raya dan jalan kereta api. Jembatan terdiri dari 2 bagian, yaitu
bangunan atas dan bangunan bawah.

Jembatan tediri dari enam bagian pokok, yaitu (Agus Iqbal, 1995: 4):

• Bangunan atas jembatan adalah bagian struktur jembatan yang berada pada bagian atas
jembatan dengan fungsinya untuk menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu
lintas orang dan kendaraan dan juga yang lain dan kemudian menyalurkannya ke
bangunan bawah.
• Landasan adalah suatu bagian ujung dari suatu bangunan atas jembatan yang berfungsi
menyalurkan gaya-gaya reaksi dari bangunan atas ke bangunan bawah.
• Pondasi adalah bagian struktur jembatan yang berfungsi untuk menerima beban-beban
dari bangunan bawah kemudian menyalurkannya ketanah.
• Optrit adalah timbunan tanah dibelakang abutment, timbunan tanah ini harus dibuat
sepada mungkin untuk menghindari terjadinya sattlement.
• Bangunan pengaman jembatan adalah bagian struktur jembatan yang berfungsi untuk
pengamanan terhadap pengaruh sungai yang bersangkutan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
• Bangunan bawah jembatan adalah bangunan struktur jembatan yang berada di bawah
struktur atas jembatan yang berfungsi untuk menerima/memikul beban-beban yang
diberikan bangunan atas kemudian menyalurkannya ke pondasi.

3
Tipe-Tipe Jembatan Berdasarkan fungsinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut:

• Jembatan jalan raya (highway bridge).


• Jembatan jalan kereta api (railway bridge).
• Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).

Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara
lain:

• Jembatan kayu (log bridge).


• Jembatan beton (concrete bridge).
• Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge).

Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:

• Jembatan plat (slab bridge).


• Jembatan plat berongga (voided slab bridge).
• Jembatan gelagar (girder bridge).
• Jembatan rangka (truss bridge).
• Jembatan pelengkung (arch bridge).
• Jembatan gantung (suspension bridge).
• Jembatan kabel (cable stayed bridge).
• Jembatan kantilever (cantilever bridge).

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. IDENTIFIKASI JEMBATAN SITI WALIDAH


1. JENIS JEMBATAN
Nama Jembatan : Jembatan Gedung Siti Walidah UMS
Alamat : Jalan Mendungan, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah 57169
Koordinat : 7°33'27.9"S 110°46'17.9"E
Tipe jembatan : Jembatan Beton Bertulang
Pembangunan : Tahun 2016
Jembatan beton bertulang merupakan jembatan yang kontruksinya
menggunakan material beton dan biasa digunakan untuk konstruksi jalan. Jembatan
yang terbuat dari material beton pertama kali digunakan pada abad ke 19, industri
semen mendominasi setelah tahun 1865, beton banyak digunakan untuk jembatan
lengkung dan konstruksi bagian bawah, jembatan beton bertulang pertama kali
dibangun setelah ditemukannya teknik pembuatan beton bertulang untuk struktur,
yaitu di prancis pada tahun 1875. Selama beberapa dekade jembatan beton
bertulang dibangun untuk jembatan dengan bentang pendek, terutama pada awal
tahun 1890 dan semakin meningkat pada abad ke 20.
Jembatan beton bertulang biasa memiliki bentang 15-25 meter. Bagian struktur
jembatan bertulang sendiri terdiri dari bangunan atas, landasan, bangunan bawah,
pondasi, oprit dan bangunan pengaman jembatan. Struktur pondasi beton umumnya
bertulang tebal hingga 25 cm. Beton bertulang sendiri merupakan beton yang
ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan tidak kurang dari nilai minimumnya.
Selain beton bertulang ada pula beton prategang yang banyak digunakan saat ini.
Jembatan Beton Bertulang yang kami survey terletak di depan Gedung Induk
Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta, tepatnya di Mendungan,
Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Jembatan ini
dibangun pada tahun 2016 bersamaan dengan dibangunnya gedung Siti Walidah.

5
Profil T

Gambar 1. Profil Rangka Baja

Struktur jembatan beton bertulang ini merupakan jembatan slab dengan profil
baja T. Suatu jembatan slab pada tumpuan sederhana tersusun dari pelat monolit,
dengan bentang dari tumpuan ke tumpuan tanpa didukung oleh gelagar atau balok
melintang (stringer). Jembatan bertulang dengan tipe struktur atas berupa slab akan
lebih efisien bila digunakan untuk bentang pendek. Sehingga bentang jembatan yang
kami survey pun termasuk pendek dengan bentang sepanjang 16 meter dan lebar 10
meter

2. BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI JEMBATAN


Struktur Baja : Profil T
Panjang Jembatan : 16 m
Lebar Jembatan : 10 m
Lebar Bahu Jembatan : 1,5 m
➢ Sub-Structure
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (Modul Pengantar dan Prinsip-Prinsip
Perencanaan Bangunan Bawah/Pondasi Jembatan, 1988), fungsi utama bangunan
bawah adalah memikul beban-beban pada bangunan atas dan pada bangunan
bawahnya sendiri untuk disalurkan ke pondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut
oleh pondasi disalurkan ke tanah. Bangunan ini terletak pada bagian bawah
konstruksi yang fungsinya untuk memikul beban-beban yang diberikan bangunan
atas. Kemudian disalurkan ke pondasi untuk diteruskan ke tanah keras di bawahnya.

6
• Tumpuan Jembatan (Abutmen)

Abutmen

Abutmen
Gambar 2. Abutmen sebagai Tumpuan Jembatan

Struktur jembatan berada di atas 2 tumpuan, yaitu berupa 2 abutmen. Sistem


tumpuan abutmen dibuat dari bahan seperti batu atau beton bertulang dengan konstruksi
yang dibungun mirip dinding penahan tanah. Dengan perencanaannya yang
memperhitungkan beban yang bekerja diatasnya. Dalam perencanaan struktur abutment
selain beban-beban yang bekerja juga harus diperhatikan pengaruh kondisi lingkungan
seperti kecepatan terpaan angin, aliran air, gempa, dan penyebab-penyebab alam
lainnya.

7
Gambar 3. Tipe Abutmen

Tipe Abutmen sebagai Tumpuan Jembatan Jenis abutment gravitasi ini bekerja
dengan menggunakan berat sendiri sehingga memperoleh kekuatan dan ketahanan
untuk menahan beban-beban di atasnya. Dalam mengidentifikasi apakah tumpuan itu
termasuk sendi atau rol atau jepit adalah berdasar pada kemampuan berdeformasi. Jadi,
jika tumpuan struktur tersebut (dalam bentuk apa saja) pada saat dibebani tidak
mengalami translasi tapi hanya berotasi saja maka dalam pemodelan struktur dapat
dianggap sebagai sendi, jika hanya ditahan terhadap translasi vertikal yang lain bebas
maka dapat dianggap rol. Jika bisa berdeformasi terbatas pada suatu nilai tertentu (baik
translasi atau rotasi) maka bisa disebut tumpuan elastis. Dari gambar – gambar
sebelumnya dan sifat beton bertulang maka tumpuan pada jembatan yang ditinjau
berupa tumpuan sendi – sendi.

• Oprit Jembatan
Oprit Jembatan Oprit Jembatan adalah bangunan yang terletak dibelakang
abutment, sebagai penghubung antara jalan dengan jembatan. Oprit juga
dikenal sebagai timbunan tanah yang berada dibelakang abutment

8
➢ Upper Structure
Struktur atas jembatan adalah bagian dari struktur jembatan yang secara
langsung menahan beban lalu lintas untuk selanjutnya disalurkan ke bangunan
bawah jembatan. Pendapat lain yang dikemukakan Siswanto (1993) struktur atas
jembatan adalah bagian-bagian jembatan yang memindahkan beban-beban lantai
jembatan kearah perletakan.bagian-bagian

Gambar 4. Tampak Memanjang Jembatan


• Sambungan pada Rangka
Sambungan pada Rangka Sambungan secara keseluruhan pada jembatan
yang ditinjau menggunakan sambungan beton. Sehingga dapat dikatakan
hubungan antar batang dan penumpu jembatan berupa hubungan sendi –
sendi.
• Sandaran
Sandaran merupakan pembatas lebar dari suatu jembatan agar membuat rasa
aman bagi orang yang melewatinya, pada jembatan rangka baja umumnya
sandaran dibuat dari pipa galvanis atau semacamnya.
• Trotoar
Merupakan tempat pejalan kaki yang terbuat dari beton, bentuknya lebih
tinggi dari lantai kendaraan atau permukaan aspal. Lebar trotoar minimal
cukup untuk dua orang berpapasan dan biasanya berkisar antara 0,5 - 1,5
meter dan dipasang pada bagian kanan serta kiri jembatan.
• Lantai Kendaraan
Lantai kendaraan adalah lintasan utama yang dilalui kendaraan. Lebar jalur
kendaraan yang diperkirakan cukup untuk berpapasan dua buah kendaraan.
Dimana lebar badan jalan adalah 7 meter.

9
3. DIMENSI JEMBATAN
Secara pendekatan analisa struktural yang dilakukan dengan pengukuran di
lapangan, diperoleh dimensi struktur sebagai berikut.

16
m

Gambar 5. Dimensi Struktur Rangka Jembatan

Gambar 6. Dimensi Pelat Injak dan Bahu Jalan

Gambar 7. Lokasi Jembatan Siti Walidah

10
B. LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai