Oleh :
1
BAB I
KAJIAN PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Jika didefenisikan, Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya
untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah.
Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalulintas biasa).
Dengan adanya jembatan transportasi darat yang terputus oleh sungai,
jurang, alur banjir (floodway) dapat teratasi.
Untuk memperlancar transportasi darat tidak lepas dari pengaruh
topografi dari masing – masing daerah, dimana akan mempengaruhi
terwujudnya sarana transportasi. Usaha pengadaan jalur – jalur lalu lintas
yang menghubungkan antar daerah belum tentu dapat dibuat jalur jalan
secara menerus, mungkin harus menyilang diatas jalur jalan yang lain atau
harus melintasi sungai. Untuk mengatasi problema lalu lintas tersebut
diatas perlu dibuat konstruksi jembatan guna menghubungkan antar jalur
jalan. Dengan adanya konstruksi jembatan, maka rintangan akibat
pengaruh topografi / geografi dapat diatasi Desain Jembatan yang di
rencanakan berupa jembatan dengan konstruksi baja dengan bentang 30 m.
lintas. Dalam hal ini, jembatan akan menjadi pengontrol volume dan
2
berat lalu lintas yang dapat dilayani oleh system transportasi. Oleh
bambu.
lebih rendah dan curam tanpa menutupnya, atau dengan kata lain
dari titik tumpu ke titik tumpu lain. Gelagar-gelagar ini terdiri dari
3
4. Pipa sandaran, terbuat dari baja yang dipasang diantara tiang-
jembatan.
4
BAB II
PEMBAHASAN HASIL SURVEY
A. DATA LAPANGAN
1) Tempat, Tanggal dan Waktu
Tempat : Jembatan Konaweha
Alamat : Jl. Kolaka-Kolut, Konaweha, Sulawesi Tenggara ini
Tanggal : Minggu, 2 November 2021
Waktu : 08.00-09.00
2) Jembatan Konaweha
5
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima
beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban
tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan
kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
1) Trotoar
6
Sandaran berfungsi sebagai pengaman untuk pejalan kaki yang
melewati trotoar di jembatan tersebut. Sandaran di jembatan
konaweha terbuat dari beton bertulang dengan dimensi 20 x 20 cm
dan dengan kombinasi pipa besi dibawahnya.
7
Slab lantai kendaraan, berfungsi sebagai penahan lapisan
perkerasan yang menahan beban langsung lalu lintas yang melewati
jembatan itu.
5) Gelagar (Girder)
8
aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb.
untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban
tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar. Struktur bawah
jembatan umumnya meliuputi :
9
3) Pondasi
Macam – macam pondasi secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut :
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Jembatan Konaweha yang beralamat di Jl. Kolaka-Kolut
Konaweha, Sulawesi Tenggara mempunyai panjang 14 m dengan lebar
10,5 m. Bagian-bagian jembatan konaweha memiliki bagian struktur atas
dan struktur bawah. Jika dibandingkan dengan teori seharusnya jembatan
mempunyai struktur/bangunan pengaman namun di jembatan konaweha
tidak ditemukan struktur/bangunan pengaman seperti lampu penerangan,
patok penuntun, talut , orpit, dan di jembatan konaweha hanya
terdapat trotoar hanya di satu sisi saja.
B. SARAN
Saran dari kami :
1. Sebaiknya pengendara sepeda motor maupun mobil
berhati-hati jika melewati jembatan konaweha di malam hari karena
posisi jembatan yang berdekatan dengan tikungan yang tajam.
2. Sebaiknya pemerintah dapat memberikan perhatian
terhadap jembatan-jembatan yang tidak atau belum ada bangunan
pengaman seperti pada jembatan konaweha.
11
LAMPIRAN
12
13
14