Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SURVEY JEMBATAN

(Jembatan nangarasong)
Jl.Trans Utara Flores Kabupaten Sikka, Desa Kolisia Kecamatan Magepanda,Kabupaten Sikka,NTT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teknologi kontuksi
Dosen Pengampu :
Oktavianus jori S.T,M.T

Elisebeth Edista (022190050)

Angelina Yulisandri (022190036)

Yosep meliano prasetio (022190064)

Alvonzhandro G.S Da lopez (022190055)

Aloysius frederik sawan (022190019)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui
suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air
atau jalan lalulintas biasa). Dengan adanya jembatan transportasi darat yang terputus oleh
sungai, jurang, alur banjir (floodway) dapat teratasi.
Untuk memperlancar transportasi darat tidak lepas dari pengaruh topografi dari
masing – masing daerah, dimana akan mempengaruhi terwujudnya sarana transportasi.
Usaha pengadaan jalur – jalur lalu lintas yang menghubungkan antar daerah belum tentu
dapat dibuat jalur jalan secara menerus, mungkin harus menyilang diatas jalur jalan yang
lain atau harus melintasi sungai. Untuk mengatasi problema lalu lintas tersebut diatas
perlu dibuat konstruksi jembatan guna menghubungkan antar jalur jalan. Dengan adanya
konstruksi jembatan, maka rintangan akibat pengaruh topografi / geografi dapat diatasi
Desain Jembatan yang di rencanakan berupa jembatan dengan konstruksi baja dengan
bentang 30 m.

1.1 Jembatan Secara Umum


Jembatan merupakan kesatuan dari struktur atas (super struktur) dan struktur
bawah (sub struktur), yang termasuk bagian suatu sistem transportasi untuk tiga hal:

1. Merupakan pengontrol kapasitas dari system.

2. Mempunyai biaya tertinggi dari system.

3. Jika jembatan runtuh, system akan lumpuh.

Jika jembatan kurang lebar untuk menampung jumlah jalur yang diperlukan oleh

lalu lintas, maka jembatan akan menghambat lalu lintas. Dalam hal ini, jembatan

akan menjadi pengontrol volume dan berat lalu lintas yang dapat dilayani oleh

system transportasi. Oleh karena itu, jembatan dapat mempunyai fungsi

keseimbangan (balancing) dari sistem transportasi darat.


Jembatan terdiri dari beberapa jenis diantaranya: jembatan plat beton (slab),

jembatan gelagar/ rangka baja, jembatan pratekan/prategang, jembatan cable,

jembatan kayu dan jembatan bambu.

Fungsi jembatan adalah untuk meneruskan jalan (lalu lintas kendaraan) yang

mengalami jalan terputus akibat permukaan yang lebih rendah dan curam tanpa

menutupnya, atau dengan kata lain sebagai alat penyeberangan antara dua tempat

yang terpisah.

1.2 Bagian-Bagian Dari Kontruksi Jembatan


Bagain-bagian dari suatu jembatan terbagi dalam tiga bagian, yaitu:

a) Bangunan Atas (super struktur), yang terdiri atas


Gelagar-gelagar utama (rangka utama), yang terbentang dari titik tumpu

ke titik tumpu lain. Gelagar-gelagar ini terdiri dari batang diagonal, horizontal dan

vertical yang membentuk rangka utama dan terletak pada kedua sisi jembatan.

1. Gelagar melintang, berupa baja profil yang terletak di bawah lantai

kendaraan, gunanya sebagai pemikul lantai kendaraan.

2. Lantai kendaraan, terletak di atas gelagar melintang, biasanya terbuat dari


kayu atau pasangan beton bertulang dan seluruh lebar bagiannya digunakan

untuk lalulintas kendaraan.

3. Lantai trotoar, terletak di pinggir sepanjang lantai kendaraan dan digunakan

sebagai tempat pejalan kaki.

4. Pipa sandaran, terbuat dari baja yang dipasang diantara tiang-tiang sandaran

di pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar dan merupakan

pembatas dari kedua sisi samping jembatan.


5. Tinang sandaran, terbuat dari beton bertulang atau baja profil dan ada juga

yang langsung dipasang pada rangka utama, gunanya untuk menahan pipa

sandaran.

b) Bangunan bawah (sub structure), yang terdiri dari:


1. Pilar, berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya vertical dan horizontal dari

bangunan atas pada pondasi.

2. Pangkal (abutment), pangkal menyalurkan gaya vertical dan horizontal dari

bangunan atas pada pondasi dengan fungsi tambahan untuk mengadakan


peralihan tumpuan dari timbunan jalan pendekat ke bangunan atas jembatan.

Ada beberapa tipe dan jenis abutment, yaitu:

1) Tipe gravitasi, kontruksi terbuat dari pasangan batu kali. Digunakan bila

tanah keras dekat dengan permukaan.

2) Tipe T terbalik (kantilever), kontruksi terbuat dari beton bertulang,

bentuknya langsing sehingga dalam proses pembuatannya sangat mudah

dari pada tipe-tipe yang lain.

3) Tipe dengan penopang, bentuknya kontruksinya sama dengan

tipe kantilever tetapi ditambahkan penopang dibelakangnya, yang berguna


untuk melawan pengaruh tekanan tanah dan gaya angkat (bouyvancy).
BAB II
PEMBAHASAN HASIL SURVEY

A. DATA LAPANGAN
1) Tempat, Tanggal dan Waktu
Tempat :Jembatan nangarasong
Alamat :Jl.Trans Utara Flores Kabupaten Sikka, Desa Kolisia Kecamatan
Magepanda,Kabupaten Sikka,NTT
Tanggal : Minggu, 22 october 2022
Waktu : 15.00 – 16.00
2) Jembatan nangarsong
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui
rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain ( Jalan air/Jalan lalu
lintas biasa ). ( Struyk dan Veen, 1994 ). Jembatan nangarasong adalah jembatan yang
terletak di desa kolisia kecamatan magepanda kabupaten sikka NTT Jembatan ini
membentang sepanjang 50 m dengan lebar jembatan 80 m.
3) Bagian-Bangian Jembatan nangarasong
a. Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung
yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas
kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
1) Trotoar

Panjang trotoar pada jembatan nangarasong adalah 50 x 0,5 cm. Trotoar berfungsi
sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewati jembatan agar tidak terganggu lalu
lintas kendaraan. Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan pada
lantai jembatan bagian samping yang diasumsikan sebagai pelat yang tertumpu sederhana pada
pelat jalan

2) Tiang Sandaran (Rail Post)

Tiang sandaran di jembatan nangarasong terbuat dari baja profil


Fungsi tiang ini adalah sebagai penyangga di tepian jembatan
3) Slab Lantai Kendaraan

Slab lantai kendaraan, berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yang menahan
beban langsung lalu lintas yang melewati jembatan itu.
4) Gelagar (girder)

Gelagar (Girder), terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang.
Gelagar induk atau memanjang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang
arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Sedangkan, gelagar melintang
merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan
b. Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan
beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan,
gesekan pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-
beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar. Struktur bawah jembatan
umumnya meliuputi :
1) Pangkal jembatan (Abutment)

Struktur vertikal yang di gunakan untuk menahan tanah d blakang


struktur,sehingga di fokuskan pada stabilitas seluru sistem

Ukuran abutme pada jembatan nangarasong 830 cm tingggi di atas permukaan


tanah 150 cm .
c. Bangunan Pengaman / Pelengkap

Bangunan pelengkap pada jembatan adalah bangunan yang merupakan pelengkap


dari konstruksi jembatan yang fungsinya untuk pengamanan terhadap struktur
jembatan secara keseluruhan dan keamanan terhadap pemakai jalan.
1) Patokan penuntun

Patokan penuntun berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi kendaraan yang akan
melewati jembatan, biasanya di letakan sepanjang oprit jembatan
2) Talut

Talut adalah ada;ah konstruksi yang umumnya di bangun di area dengan kondisi
tanah yang tidak ideal atau labil.denganberbagai bahan,sepert pasangan batu kali yang di
perkuat campuran semen pasir dan air,talut dapat menahan beban berat air dan tanah di
sekitar dan membrikan kestabilan yang di butuhkan
3) obtrit

Oprit jembatan meripakan segmen jalan yang menghubungkan jalan raya dengan
jembatan.fungsi menghubungkan mengandung pengertian bahwa oprit secara geometri harus
memberikan keamanan dan kenyamanan bagipengguna jalan yang akan pindah dari trase jalan
raya ke trase jembatan
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jembatan nangarasong yang beralamat di Jl.Trans Utara Flores Kabupaten Sikka, Desa
Kolisia Kecamatan Magepanda,Kabupaten Sikka,NTT mempunyai panjang 50 m dengan lebar 8
m. Bagian-bagian jembatan nangarasong memiliki bagian struktur atas dan struktur bawah dan
bagian pelengkap lainnya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai