TINJAUAN PUSTAKA
28
29
2. Jembatan juga dibangun untuk pipa-pipa besar dan saluran air yang bisa
digunakan untuk membawa barang.
Gelagar merupakan jenis jembatan yang paling umum dan paling sederhana di
Indonesia. Adapun jenis dari gelagar yaitu beton bertulang, beton prategang,
baja, dan apabila jarak lebih panjang menggunakan rangka batang.
4. Balok Diafragma
Balok diafragma adalah suatu balok yang berada di antara balok girder yang
befungsi untuk memberikan kestabilan pada masing-masing girder dalam arah
horizontal.
5. Tiang sandaran
Tiang sandaran yang dilengkapi dengan pipa sandaran merupakan bagian
struktur jembatan yang dipasang dibagian tepi luar lantai trotoar sepanjang
bentang jembatan, berfungsi sebagai pengaman untuk pejalan kaki yang lewat
diatas trotoar, dan merupakan konstruksi pelindung bila terjadi kecelakaan lalu
lintas.
6. Elestomer merupakan karet jembatan yang merupakan salah satu komponen
utama dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam
benturan antara jembatan dengan pondasi utama..
7. Parapet
Parapet adalah dudukan pada sisi sebelah kiri atau sebelah kanan untuk
keamanan. Parapet yang dipasang pada sisi kiri dan sisi kanan jembatan
digunakan untuk penghalang kendaraan keluar jalur atau tidak jatuh ke sungai
pada jembatan.
3.4.2 Konstruksi bangunan bawah (Substructure)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan
beban lain yang ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan,
tumbukan, gesekan pada tumpuan. Untuk kemudian disalurkan ke
pondasi.Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh pondasi ke tanah
dasar.Struktur bawah jembatan umumnya meliputi :
1. Kepala pilar
Abutment atau pangkal jembatan adalah suatu bangunan yang meneruskan
beban baik beban hidup maupun beban mati dari bangunan atas, tekanan tanah,
35
1. Memiliki kontruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami
pergeseran.
2. Mampu menahan bentuk maupun posisi terhadap terjadinya gerakan pada
kendaraan, seperti laju kendaraan.
3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi baik yang organik maupun non
organik.
4. Mampu menahan tekanan air.
Dalam perencanaan plat lantai harus dilakukan dengan teliti dan secermat
mungkin. Setiap perencanaan plat lantai harus mampu mendukung beban sampai
batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum
yang mungkin terjadi.
Di dalam proyek suatu kontruksi, hal yang paling penting salah satunya adalah
struktur atas dikarenakan berfungsi untuk meneruskan beban struktur di atasnya
kelapisan tanah dibawahnya. Ditinjau dari segi pelaksanaan, ada beberapa
keadaan dimana kondisi lingkungan tidak diasumsikan dalam perencanaan yang
memadai.
3.6 Jenis-jenis tembok pembatas jalan
Fungsi dasar pembatas jalan merupakan penahan mobil yang hilang
kendali, agar tidak berpindah ke jalur lain atau terperosok ke jurang, tapi dengan
kontruksi konvensional (lempeng besi), benturan yang terjadi bisa membuat
cedera cukup serius bahkan meninggal. Jenis- jenis pembatas jalan adalah sebagai
berikut :
1. Parapet
Parapet merupakan salah satu jenis struktur yang digunakan sejak lama.
Parapet sendiri merupakan pembatas/penghalang (barier) berupa dinding yang
digunakan pada bangunan jembatan, gedung, jalan raya, atap, dan struktur
lainnya. Oleh karena itu parapet menjadi bagian dinding eksterior yang
menerus ke atas permukaan atap atau terusan dari bagian bangunan
dibawahnya. Parapet sendiri mempunyai berbagai macam bentuk aplikasi di
37
lapangan, tidak hanya digunakan sebagai dinding pembatas, tapi juga dapat
berfungsi sebagai penahan api dan pemanis bentuk bangunan.
Parapet merupakan salah satu jenis struktur yang digunakan sejak lama.
Parapet sendiri merupakan pembatas/penghalang (barier) berupa dinding yang
digunakan pada bangunan jembatan, gedung, jalan raya, atap, dan struktur
lainnya. Oleh karena itu parapet menjadi bagian dinding eksterior yang menerus
ke atas permukaan atap atau terusan dari bagian bangunan dibawahnya. Parapet
sendiri mempunyai berbagai macam bentuk aplikasi di lapangan, tidak hanya
digunakan sebagai dinding pembatas, tapi juga dapat berfungsi sebagai penahan
api dan pemanis bentuk bangunan.
Dinding parapet biasanya dibuat menggunakan material beton bertulang
sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan parapet dalam menahan dan
menerima beban yang terjadi pada suatu bangunan. Parapet juga bisa dibuat
dengan metode pracetak yang dikerjakan pada area khusus produksi dinding
parapet. Dengan menggunakan metode pracetak, dinding parapet yang dihasilkan
memiliki bentuk yang lebih baik dan lebih rapi, sehingga mempermudah
pemasangan dinding parapet jika dibandingkan dengan dibuat secara
konvensional, namun tidak dipungkiri biaya yang dibutuhkan memang lebih besar
dibandingkan produksi secara konvensional.
3.7.2 Jenis-Jenis parapet
Parapet terbagi dalam berbagai macam jenis, yaitu :
1. Tembok pembatas datar, yang memiliki bagian permukaan halus dan ujung
yang nampak ke samping.
2. Kontruksi tembok berbentuk data dengan tetesan persegi panjang. Jenis
bentuk mempunyai lengkungan persegi panjang pada bagian bawah.
tujuannya untuk memastikan kesesuain dengan kualitas tinggi dan ada
antara struktur dengan bagian permukaan pemasangan.
3. Kontruksi parapet dengan dua lereng biasanya memiliki fungsi utama
pelindung dinding pagar dari berbagai macam kerusakan.
4. Dinding pembatas dengan dua lereng dan tetesan persegi panjang, berbeda
halnya dengan keandalan tinggi.
40
jembatan, perkerasaan jalan dan bangunan teknik sipil lainnya. Struktur beton
bertulang lebih sering digunakan dalam sebuah pekerjaan kontruksi dibandingkan
dengan jenis struktur lainnya. Salah satu alasanya dikarenakan jenis beton yang
satu ini dapat bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur, khususnya dalam
mengemban tugas menahan gaya tarik.
Beton bertulang mampu menahan dengan kuat daya tekan, akan tetapi
lemah di dalam menahan gaya tarik yg melebihi nilai tertentu yang jika
melebihinya akan mengalami retak-retak. Oleh karena itu perlu dibantu dengan
memberinya perkuatan penulangan ( baja bertulang) untuk menanggung gaya tarik
yang bekerja, yaitu berupa batang-batang baja yang disebut tulangan.
Sebelum dijelaskan mengenai apa itu beton bertulang, ketahui definisi
beton. Beton adalah suatu campuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yang
terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau bahan-bahan semacam lainnya yang di
campur menjadi satu dengan semen dan air untuk membentuk suaru massa mirip
batuan.
Sementara itu beton bertulang (reinforced concrete) adalah beton yang
dikombinasikan dengan tulangan baja dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak
kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan
direncanakan berdasarkan asumsi bahwa batang-batang baja yang ditanamkan
didalam beton dapat memberikan kekuatan tarik yang diperlukan.
Beberapa alasan yang menguatkan bahwa baja tulangan dan beton dapat
bekerja sama dalam menahan beban, yaitu :
1. Kekuatan lekatan (bond) antara baja dan beton dapat berinteraksi mencegah
selip pada beton keras.
2. Campuran beton yang baik mempunyai sifat kedap air yang dapat mencegah
korosi pada baja tulangan.
3. Angka kecepatan mulai antara baja dan beton hampir sama yaitu antara
0,000010 – 0,000013 untuk beton per derajat Celsius sedangkan baja
0,000012 per derajat Celsius.
3.8.2 Keuntungan Dan Kelemahan Beton Bertulang
42
Pemasangan struktur beton bertulang ini di bagi menjadi 2 (dua) yaitu pra
cetak (precast) dan di cor ditempat. Apabila pemasangan struktur yang digunakan
adalah metode pengecoran, maka struktur beton bertulang tersebut bersifat
monolit di mana dapat berguna dalam menahan beban gempa. Beton bertulang
pada bangunan terdiri dari beberapa elemen struktur berikut penjelasannya :
1. Balok
Balok beton bertulang merupakan salah satu dari komponen struktur yang
berfungsi menyalurkan beban-beban dari pelat ke kolom yang pada akhirnya
oleh kolom disalurkan ke pondasi. Pada umumnya balok beton bertulang di cor
secara monolit dengan pelat dan secara structural ditulangi tunggal atau ganda.
Akibat di cor secara monolit dengan pelat, maka balok memiliki penampang
persegi, T dan L.
2. Kolom
Kolom merupakan bagian dari elemen atau komponen struktur suatu bangunan
gedung maupun jembatan yang befungsi sebagai penyalur beban yang berasal
dari beban diatas pelat, berat sendiri pelat, dan balok yang kemudian disalurkan
ke pondasi.
3. Pelat
Pelat beton bertulang merupakan sebuah struktur yang di buat untuk keperluan
seperti lantai jembatan dan sebagainya. Pada struktur pelat ini beban bekerja
secara tegak lurus dan disalurkan pada balok, kolom atau tanah kerana letaknya
yang dapat ditumpu oleh balok, kolom atau dapat juga terletak langsung di atas
tanah ( slab on ground ). Pelat beton bertulang dibagi menjadi 2 kategori
berdasarkan perbandingan panjang antara bentang panjang terhadap bentang
pendek. Apabila nilai perbandingan bentang panjang terhadap bentang pendek
adalah lebih atau sama dengan dua maka pelat tersebut dikategorikan sebagai
pelat satu arah dan apabila kurang dianggap sebagai pelat dua arah.