KABUPATEN BANDUNG
KERJA PRAKTEK
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
BANDUNG
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan perkenananNya-lah sehingga laporan kerja praktek
pada proyek pembangunan jembatan ini dapat terselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Laporan hasil kerja praktek ini sebagai syarat dari telah
dilaksanakannya kerja praktek selama 4 bulan.
ii
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang teah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ...........................................................................................................54
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adapun tujuan dari pembangunan proyek ni adalah:
1) Penambahan prasarana transportasi dalam rangka
mewujudkan pengembangan wilayah di Perumahan
KotaBaru Parahyangan
2) Untuk kelancaran pertumbuhan ekonomi.
3) Penambahan sistem jaringan jalan seiring dengan
meningkatnya arus lalu lintas di daerah tersebut.
Gambar 1
2
BAB II
ORGANISASI DAN KONTRAK
2.1 Umum
3
2.2 Proses Pelelangan
4
1. Pelelangan umum atau terbuka
Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara
terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa,
media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan
kepada masyarakat luas dunia usaha yang meminta dan memenuhi
kualifikasi dapat megikuti pelelangan. Pengikut hal ini (calon
peserta pelelangan) dengan catatan telah lulus prakualifikasi, baik
yang dilakukan oleh pejabat pemerintah ataupun pemilik proyek.
Cara ini untuk memiliki suatu kelebihan utama, yaitu
tingginya tingkat persaingan harga yang akan terjadi. Mengingat
banyaknya peserta lelang yang berdatangan akibat tersebar
luasnya pengumuman dan dapat menentukan kontraktor yang
mempunyai syarat dengan harga yang sangat bersaing. Menarik
untuk diperhatikan bahwa pemenang pelelangan dengan cara ini
adalah calon kontraktor yang sanggup memberikan penawaran
harga pekerjaan yang paling rendah. Di lain pihak ada juga suatu
kelemahan yang cukup marisaukan yaitu kurang terjaminnya
kualitas calon kontraktor yang mungkin terpilih. Hal ini jelas dari
sekian banyaknya peserta pelelangan yang masuk belum tentu
semuanya memiliki kuaitas dan bonaitas pekerjaan sesuai dengan
yang diinginkan pemilik proyek. Calon kontraktor yang terpilih
karena penawaran harganya yang paling rendah sangat mungkin
merupakan kontraktor sama sekali yang tidak dikenal. Dan tentu
saja kualitas pekerjaannya pantas untuk dipertanyakan. Hal ini
mungkin akan terjadi hal yang kurang baik atau hal tersebut akan
menjadi suatu kesalahan dalam pemilihan terutama dalam
pelelangan proyek-proyek yang beskala besar atau penting.
Pelelangan umum atau terbuka harus diumumkan secara
luas melalui media massa sehingga masyarakat luas
mengetahuinya.
5
2. Pelelangan terbatas
Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan
proyek konstruksi tertentu yang diikuti oleh sekurang-kurangnya 5
(lima) rekanan atau maksimum 10 (sepuluh) rekanan tertentu yang
masuk dalam Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) yang dipilih di
antara rekanan yang tercantum dalam Datar Rekanan Mampu
(DRM) yaitu yang dinyatakan lulus dalam penilaian atau seleksi
(prakualifikasi) yang diadakan oleh jawatan pemerintah atau panitia
yang sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau
kualifikasi kemampuannya. Dengan pengumuman secara luas
melalui media massa, media cetak dan papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha
dapat mengetahui pelelangan ini. Pengumuman pemenang tender
ini tidak dilakukan secara terbuka.
Nilai-nilai positif yang dapat diperoleh dengan menerapkan
cara pelelangan seperti ini adalah kualitas kontraktor yang nantinya
akan terpilih cukup bagus dan memenuhi syarat, selain itu
persaingan dalam harga cukup terbuka sehingga pemilik proek
dapat mempertimbangkan alternatif-alternatif harga yang
ditawarkan oleh para peserta pelelang. Meskipun yang menjadi
salah satu pertimbangan utama dalam pemilihan kontraktor adalah
masalah harga, namun dengan memilih calon kontraktor yang
menawarkan harga paling rendah dalam kelompok peserta tadi
tidaklah merupakan ide yang merugikan, karena sudah diketahui
bahwa calon-calon kontraktor yang yang diundang semuanya
memiliki kualitas dan bonafitas yang terjamin. Namun ada
kemungkinan dari hasil pekerjaan proyek tersebut kurang
memuaskan bagi pemilik proyek.
Pelelangan terbatas diumumkan secara luas mlalui media
massa sekurang-kurangnya satu media cetak dan papan
6
pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas yang
berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
3. Pemilihn langsung
Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas
yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3
(tiga) penawar dan melakukan negoisasi antara kedua belah pihak,
baik secara teknis maupun harga sehingga diperoleh harga
borongan yang wajar dan teknis yang dapat dipertanggung
jawabkan dari rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan mampu
sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup atau kualifikasi atau
kemampuan. Dalam hal ini pihak pemborong dapat menolak atau
menerima harga yang ditawrkan oleh pihak pemilik.
Pemilihan ketiga penawar dalam kasus ini kontraktor ditunjuk
oleh pemilik proyek berdasarkan kepercayaan. Hubungan kerja
yang pernah atau sedang berlangsung antara mereka, dan reputasi
kontraktor itu sendiri. Tanpa mengetahui itu, sangat sulit untuk
mengenali dan memilih ketiga kontraktor trbaik dari daftar rekanan
mampu. Dari segi positif, cara ini boleh dikatakan cukup aman
asalkan pemilik proyek benar-benar mengetahui kualitas kerja
ketiga kontraktor tersebut. Kelemahan cara ini adalah kurangnya
persaingan dalam penawaran harga karena hanya ada tiga
penawar.
4. Penunjukan langsung
Penunjukan langsung adalah pelaksanaan pengadaan atau
pemborongan barang dan jasa yag dilakukan dari pemborong atau
rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan
terbatas atau pemilihan langsung .jadi disini pelaksanaan proyek
konstruksi dalam penunjukan calon pelaksana tanpa melakukan
penyeleksian terhadap pelaksana lainnya akan tetapi ditunjuk
lngsung. Pemilihan atau penunjukan langsung tersebut tidak bgitu
7
saja memilih calon pelaksana. Akan tetapi memperhatikan juga
segala bentuk persyaratan yang dibutuhkan oleh calon peserta
pemborong atau pengadaan barang dan jasa yang ada. Dan sesuai
dengan ketentuan peaturan-peraturan dalam pejanjian untuk dapat
mempertanggung jawabkan dalam pelaksanaan nantinya kepada
pihak pemilik proyek.
8
tidak semua persetujuan dan transaksi dapat dijabarkan dalam
bentuk kontrak.
Persetujuan hanya dapat dilanjutkan dalam bentuk kontrak
jika memenuhi dua aspek utama, yaitu :
a. Saling Menyetujui
Suatu transaksi harus disetujui bersama oleh kedua
belah pihak dan persetujuan bersama ini harus mengikat
dan berlaku terhadap semua aspek prinsipil yang
menyangkut persetujuan tersebut.
Sebagai contoh dapat dikemukakan bilamana suatu
perusahaan pemilik property membuat prsetujuan
dengan suatu perusahaan kontraktor untuk membuat
sebuah gedung bertingkat, tetapi kedua belah pihak
belum berhasil untuk menyebutkan sejumlah biaya/warga
yang disepakati. Maka dapat dikatakan bahwa kontrak
antara kedua belah pihak tersebut belum terbentuk. Bila
dalam perkembangannya kedu belah pihak tersebut
sepakat dengan sebuah harga, maka persetujuan
tersebut dapat dituangkan ke dalam suatu dokumen
kontrak tertulis.
9
mengadakan suatu proyek dan pihak lain akan
memberikan tanggapan atas penawaran tersebut.
Jawaban atas penawaran tersebut dapat berupa
penerimaan atau penolakan dengan syarat harus melalui
suatu proses negosiasi.
2. Jenis-jenis kontrak
Dalam pekerjaan konstruksi dikenal 2 jenis kontrak, yaitu
kontrak dengan harga tetap (fixed price contract) dan kontrak biaya
ditambah jasa (cost plus fee contract).
Kontrak dengan harga tetap (fixed price contract)
Kontrak dengan harga tetap mewajibkan kontraktor
untuk melaksanakan pekerjaan hingga selesai dengan
jumlah total biaya pekerjaan sesuai dengan yang telah
disyaratkan di dalam kontrak. Perbedaan antara biaya total
yang dikeluarkan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
dengan biaya yang tercantum di dalam kontrak menjadi
resiko yang harus ditanggung sendiri oleh kontraktor,
sehingga dapat menjadi keuntungan atau kerugian bagi
kontraktor.
Kontrak dengan harga tetap mengizinkan adanya
perubahan harga selama masa kontrak untuk penyesuaian
terhadap kenaikan harga bahan, upah atau volume
pekerjaan. Tetapi dalam prakteknya, terutama di Indonesia
tidak semua kontrak dengan harga tetap mengizinkan
adanya perubahan tersebut.
10
1. Kontrak lump sum (Lump sum contract)
Dalam kontrak lump sum ini kontraktor menawarkan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan biaya
tetap meskipun terjadi prubahan volume pekerjaan.
Jenis kontrak ini umum dipakai dalam konstruksi
bangunan gedung karena detail dan spesifikasi sudah
dapat ditentukan sehingga pihak pemberi tugas (owner)
sudah dapat memastikan besarnya biaya yang akan
dikeluarkannya.
Jenis kontrak ini membawa resiko yang lebih besar
bagi kontraktor jika dibanding pemberi tugas.
2. Kontrak harga satuan (unit price contract)
Pada kontrak harga satuan kontraktor menawarkan
untuk menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan dengan
harga satuan tiap pekerjaan tetap dengan volume sesuai
dengan yang dikerjakan.
Dalam pemakaian kontrak harga satuan ini, peran
Quantiv Surveyor sangat besar dalam hal menghitung
volume kemajuan proyek dan menentukan besarnya
pembayaran (progress payment) yang akan dilakukan
pihak pemberi tugas.
Pihak pemberi tugas yang memakai kontrak harga
satuan ini tak dapat memperkirakan secara pasti
besarnya total biaya proyek hingga proyek 100% selesai
karena perubahan volume pekerjaan masih mungkin
terjadi.
Pada jenis kontrak ini resiko yang diterima kontraktor
maupun pemberi tugas sama atau resiko terbagi rata.
11
pekerjaan bukanlah salah satu faktor penentu akan tetapi faktor lain
yang dapat mempengaruhi dalam hitungan biaya adalah :
1. Lokasi proyek
Faktor ini sangat menentukan dalam hubungan mudah atau
tidaknya dalam pengadaan material yang diperlukan.
2. Waktu pelaksanaan pekerjaan
Kontraktor harus memperhitungkan jangka waktu pelaksanaan,
karena adanya kemungkinan biaya pekerjaan dan ondisi
alam/cuaca. Selain itu harus diprtimbangkan pula kemungkinan
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan kenaikan harga barang.
3. Kondisi dan situasi proyek
Keadaan medan sekitar proyek, medan yang sangat sulit akan
memperbesar biaya transportasi, kontraktor harus mengetahui
keadaan cuaca, data sondir tanah, prletakan ultinitas dan keadaan
social proyek.
4. Syarat da mutu bahan
Bila disyaratkan mutu bahan yang dipakai berkualitas tinggi maka
hanya pekerjaan pun akan menjadi tinggi, sehingga pula dengan
pelaksanaan dan perawatan yang digunakan.
5. Kualitas tenaga kerja
Semakin sulit suatu pekerjaan semakin dibutuhkan tenaga kerja
yang terampil, upah yang diberikan akan lebih tinggi, dari upah
yang diberikan pada pekerja biasa.
6. Peralatan yang digunakan
Semakin rumit dan banyak alat yang digunakan semakin besar pula
pekerjaan.
7. Tingkat inflansi
8. Pajak
12
Kontrak biaya ditambah jasa (Cost plus fee contract)
13
dikeluarkan untuk penyelesaian lebih kecil dari yang
direncanakan dan dikenakan hukuman (penalty) bila biaya
yang dikeluarkan lebih besar dari yang direncanakan.
3. Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek kontruksi
14
Tabel contoh pihak-pihak yang terlibat dan fungsinya
15
Bagan hubungan antara pihak-pihak yang terkait dalan
satu proyek
Pemilik proyek
Kontraktor
Suplier
16
Table contoh hubungan atara pihak-pihak yang terkait
No Pihak yang Jenis Keterangan
berhubungan hubungan
1 Pemilik - Kontraktual Pemilik memberi teguran pada kontraktor
kontraktor jika melanggar kesepakatan proyek
Pemilik dan kontraktor memenuhi
perjanjian sesuai dengan isi kontrak
Kontraktor membuat laporan kemajuan
proyek
Kontraktor membuat estimasi biaya
proyek yang kemudian diserahkan
kepada pemilik
2 Pemilik Kontraktual Konsultan mengajukan desain kepada
konsultan pemilik proyek
perencana
3 Pemilik Kontraktual Memberikan laporan jalannya proyek
konsultan kepada pemilik
pengawas
4 Kontraktor sub Kontraktual Melakukan control terhadap
kontraktor subkontraktor agar kegiatan kontruksi
dapat berlangsung tepat waktu
5 Kontraktor - Kontraktual Mengawasi pengadaan bahan bahan
pemasok untuk keperluan proyek
6 Subkontraktor - Fungsional Pemasok menyediakan dan
pemasok mengantarkan bahan-bahan kebutuhan
yang dibutuhkan subkontraktor
Pemasok menyediakan bahan-bahan
tersebut sesuai dengan jangka waktu
yang disepakati dan standar mutu yang
ditetapkan
17
No Pihak yang Jenis Keterangan
berhubungan hubungan
7 Kontraktor - Fungsional Melaksanakan proyek sesuai dengan
konsultan desain yang diajukan konsultan
perencana dan disetuji oleh pemilik
18
prakualifikasi berminta untuk ikut lelang sehingga didapat
kontraktor yang dianggap layak untuk ikut lelang
dengan mengumpulkan data :
1. Aspek Tehnik dan Manajement
a. Pengalaman pekerjaan pada proyek
sejenis
b. Pernah menangani volume pekerjaan
yang setara
c. Pernah bekerja di Negara atau
Regional yang bersangkutan
d. Tersedianya tenaga ahli dan peralatan
pada waktu yang ditentukan
2. Aspek Financial dan Komersial
a. Posisi financial yang ditunjukan oleh
neraca (balance sheet) dan arus kas
(cash flow) selama 2-3 tahun terakhir
b. Total nilai kontrak yang saat ini sedang
ditangani
c. Kemampuan memperoleh kredit dan
jaminan keuangan
3 Pemilik menyerahkan paket Dokumen lelang
lelang
4 Kontraktor membuat proposal Proposal yang berisi
dan mengajukan pada 1. Aspek Teknis dan Manajemen (T&M)
pemilik a. Diskusi Teknis
b. Program kerja
c. Fasilitas
d. Kemampuan Manajemen
e. Progrsm Manajemen
f. Pengendalian biaya dan jadwal
19
g. Riwayat dan pengalaman perusahaan
2. Aspek biaya (harga) atau komersial
a. Total biaya
b. Unsur-unsur biaya/perincian biaya
c. Prosedur dan teknik kalkulasi biaya
yang dipakai
5 Menerima, meneliti dan Kriteria evaluasi
mengkaji proposal
6 Mengadakan lelang terbuka 1. Lembaran evaluasi Teknik dan Manajemen
2. Evaluasi harga/komersial
7 Penentuan pemenang lelang Dokumen penandatangan kontrak
dan penandatanganan
kontrak
20
A. Surat penawaran harus bermatrai, bertanggal dan
ditandatangani oleh yang berhak
B. Lampiran surat penawaran terdiri dari.
1. Surat kuasa dan berkas rekanan
2. Jaminan penawaran
3. Daftar kuantitas dan harga
4. Analisa harga satuan pekerjaan
5. Daftar upah
6. Daftar harga bahan
7. Daftar harga sewa alat
8. Metode pelaksanaan
9. Jadwal waktu pelaksanaan
10. Daftar
11. Daftar peralatan utama
12. Bagan pekerjaan yang di subkontraktor
13. Analisa harga satuan bahan
14. Surat dukungan pengadaan aspal panas (Hot
Mix)
15. Surat dukungan pengadaan Beton Precast
16. Surat dukungan pengadaan bahan (Quarry)
17. Surta dukungan pengadaan Beton Ready Mix
18. Surat dukungan jaminan kualitan konstruksi
19. Dokumen kualifikasi
a. Rekanan ijin usaha jasa kontruksi (INJK)
b. Rekanan sertifikan badan usaha (SEU)
c. Rekanan bukti-bukti tanda terima kasih
telah melunasi
d. Rekanan akte pendirian
perusahaan/perubahannya
e. Daftar pengalaman kerja selama 7 tahun
21
f. Daftar tenaga (SDM), peralatan dan fasilitas
lainnya
g. Menyampaikan surat dukungan tenaga dari
bank swasta/pemerintah sekurang-
kurangnya 10%
h. Menyampaikan lembar kualifikasi
perhitungna K9, SKK dan SKP
i. Pernyataan diatas materai bahwa semua
data/informasi yang disampaikan adalah
benar
j. Dokumen lain yang diminta pada saat
penjelasan lelang
k. Surat pernyataan diatas materai tidak
dalam pengawasan pengaadilan, tidak
bangkrut dan kegiatan usaha sedang tidak
dihentikan atau tidak sedang mengalami
sanksi pertama
l. Referensi bank
20. Sumber bestek dan gambar detil
22
6. Nomor kontrak : 4/BPI/TECH-PP
7. Jenis kontrak : Unit Price Contract
8. Tanggal kontrak : 29 Juni 2015
9. Mata uang : Rupiah
10. Denda keterlambatan : 1% nilai maksimum, 5% dari
nilai kontrak
11. Pembebasan lahan : Owner
12. Pengguna jasa dan penyedia jasa
Pengguna jasa : Owner
Jabatan : Direktur PT.Bela Putra Intiline
Penyedia jasa : PT.Adhi Karya
13. Sumber dana dan biaya
Sumber dana : PT. Bela Putra Intiline
14. Konsultan pengawas
Nama instansi : PT. Maratama Cipta Mandiri
15. Konsultan perencana
Nama instansi : PT. Delta Global Struktur
16. Kontraktor
Nama instansi : PT.AdhiKarya
Alamat : JL. Raya Pasar Minggu KM.18
17. Sistem pelelangan : Pelelangan Umum
18. Lama pembangunan : 540 hari (24 Juni 2015-
15 Desember 2016)
19. Investasi :
23
2.3.2 Data Teknik Proyek
Span : 105.00 m
Pier table : 15.20 m
Segmen : 12 @ 4.50 m + 16 @ 4.00m
+ 16 @ 3.50 m + 4 @ 3.60 m
Closure : 2.00 m
24
menggunakan metoda penetrasi statis, memakai alat sondir
type Bekonus kapasitas tekanan 2,5 ton alat bor mesin merk
ZT.100 .
25
c. Untuk diameter tiang 450 mm = 4,62 ton-
156,00 ton per file
Bila ditinjau sifat karakteristik dan sifat
tanahnya, maka untuk tumpuan pondasi maka dapat
diletakkan pada keadaan 11-15 m dari mts.
Daya dukung tiang berdasarkan data sondir
Untuk diameter tiang 350, 400, 450 dan 600
berkisar antara 4,453-54,385 ton pertiang dengan
rincian sebagai berikut :
a. Untuk diameter tiang 350 mm = 19,01 ton-
31,80 ton per file
b. Untuk diameter tiang 400 mm = 22,34 ton-
35,19 ton per file
c. Untuk diameter tiang 450 mm = 25,81 ton-
39,04 ton per file
d. Untuk diameter tiang 600 mm = 38,24 ton-
56,23 ton per file
26
2.5 Struktur Organisasi
PIMPINAN KEGIATAN
BENDAHARA
PELAKSANAAN
ADMINISTRASI
PENGAWAS PENGAWAS
LAPANGAN LAPANGAN
27
2.5.2 Organisasi Kontraktor
DIRECTOR
MANAGER
SITE MANAGER
28
2.6 Tugas dan Tanggung Jawab
a. Pemilik proyek
Pemilik proyek merupakan seseorang atau badan usaha
pemerintah atau swasta dan pihak tertentu yang memiliki
gagasan, dana yang menginginkan suatu pekerjaan
dilaksanakan oleh suatu pihak sehubung dengan
kepentingan atas hasil pekerjaan , tugas dan tanggung
jawab pemilik proyek tersebut.
Mengawasi dan emeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa
Melakukan perubahan proyek
Menggunakan pembayaran
Menggunakan denda/sanksi keterlambatan
Membayar uang muka, hasil pekerjaan dan uang
retensi
Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan
pekerjaan
Member instruksi
Membayar ganti rugi, membayar pembebasan lahan,
melindungi dan membela penyedia jasa terhadap
semua tuntunan hukum dan tanggung jawab yang
ditimbulkan karena kesalahan atau pelanggaran
kontrak yang dilakukan oleh pengguna jasa.
b. Konsultan perencana
Konsultan perencana merupakan perusahaan yang
memenuhi persyaratan untuk melakukan tugas sebagai
berkonsultasi dalam bidang perencanaan lingkungan,
perencanaan konstruksi beserta kelengkapannya. Dalam
29
proyek pembangunan jembatan di Perumahan KOtaBaru
Parahyangan yang menangani struktur, arsitektur adalah
PT.Adhikarya.
c. Konsultan pengawas
Konsultan pengawas merupakan perusahaan yang
memenuhi persyaratan untuk melakukan tugas sebagai
pengawas pekerjaan di lapangan sehingga pekerjaan di
lapangan sesuai dengan rencana kerja yang sebelumnya
telah dibuat.
d. Kontraktor
Kontarktor merupaka perusahaan atau badan usaha
yang melaksanakan perkerjaan sesuai gambar rencana dan
spesifikasi, pada pembangunan proyek ini kontraktor butama
yang melakukan perkerjaan struktur adalah PT. Adhikarya,
untuk mempercepat pelaksanaan, maka kontraktor utama
menunjuk beberapa sub kontraktor untuk melakukan
pekerjaan yang memerlukan spesialis tertentu seperti
pekerjaan pondasi, beton dan lain sebagainya.
Hak dan kewajiban kontraktor :
Menerima pembayaran uang muka, hasil
pekerjaan retansi
Menerima pembayaran ganti rugi
Melakukan dan menyelesaikan pekerjaan sesuia
dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodic kepada pengguna jasa.
Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan yang telah ditetapkan dalam
kontrak.
30
Hubungan subkontraktor dengan kontraktor utama :
31
2.7 Jadwal Pelaksanaan (Progress)
32
Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat dan bahan
masuk ke lokasi proyek sesuai dengan yang dibutuhkan
atau dalam pengiriman bahan, pengirimannya secara
bertahap.
33
a. Dilihat dari warnanya, apabila warna kemerahan
maka pasir tersebut mengandung lempung atau
lumpur. Jadi pasir yang baik adalah berwarna
kehitam-hitaman dan bersih dari kotoran.
2.9.2 Kerikil
34
2. split (batu pecah) 23 cm
4. abu batu
5. batu belah
8. barangkal
2.9.3 Semen
35
Apabila semen telah disimpan lama dan atau
mutunya diragukan, maka sebelum dipakai harus
dibuktikan terlebih dahulu bahwa semen tersebut
masih memenuhi syarat.
2.9.4 Air
36
2.9.6 Tiang Pancang
2.9.7 Additive
2.9.8 Beton
37
rupa hingga diharapkan sewaktu beban seluruhnya
bekerja tegangan tarik total berkurang atau tidak ada.
2.10 Peralatan
38
2.10.1 Alat Berat
39
dilakukan 2 kali (Pulang pergi untuk menjamin
ketelitian pengukuran).
40
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Pembebasan lahan
Pembuatan jalan baru
Pekerjaan galian
Pekerjaan timbunan
Pekerjaan kisdam
Pengujia pondasi
Borpile
Pile cap
41
3.2 Pengujian Pondasi
1) Test PDA
2) Tes PIT
3) Loading Test
Test PDA
Tes PDA atau Pile Driving Analyzer adalah salah
satu pengujian pada pekerjaan pondasi tiang
(pancang maupun bor). Tes ini dapat menilai
kapasitas beberapa tiang dalam 1 hari. PDA juga
mengevaluasi keutuhan tiang dan menyelidiki
tegangan dan energy palu selama instalasi tiang.
Palu pemancangan sendiri digunakan untuk
melakukan tes PDA, pada tiang pertama atau
produksi. Jika diperlukan, dapat dilaksanakan tes
ulang PDA bahkan setelah palu pemancangan tidak
lagi ada di lokasi, dengan menggunakan tumbukan
berat palu ke pondasi. Program PDA menghitung hasil
dari sinyal kecepatan dan gaya yang diperoleh
accelerometers dan strain tranduser yang terpasang
pada tiang uji. Mungkin sensor pintar atau tradisional.
Program CAPWAP analisis dari data PDA sangat
penting. Program ini menyediakan distribusi tanah
sepanjang tahanan pondasi dan mensimulasikan tes
beban statis. Korelasi antara program CAPWAP
simulasi dan actual tes beban statis telah
42
membuktikan keandalan dari metode ini dalam
menentukan kapasitas tiang.
Pada beban penguji adalah 1% dari kekuatan
ultimate (1500 ton) sehingga 1%=15 ton.
Bor Pile
Bor pile adalah salah satu jenis dari berbagai
macam bentuk jenis pondasi dalam,dengan
memiliki bentuk seperti tabung yang terdiri dari
campuran beton bertulang dengan dimensi
diameter tertentu yang dipasang didalam tanah
dengan menggunakan metode pengeboran terkini
sampai panjang kedalaman dengan tingkat
kekerasan daya dukung tanah yang diperlukan
untuk suatu konstruksi bangunan.
Pemasangan Bore Pile dimulai dengan proses
pembuatan lubang di dalam tanah dengan dimensi
43
vertikal menggunakan teknik pengeboran dengan
mesin bore pile ,bisa memakai teknik metode bor
kering (dry boring) atau bisa juga menggunakan
teknik pengeboran bor basah(wash
boring).Pelubangan dilakukan sampai dengan
kedalaman yang telah ditentukan sebelumnya atau
sampai tanah keras yang memenuhi perhitungan
daya dukung yang telah diperhitungkan
sebelumnya yang biasanya mengikuti data sondir
penyelidikan daya dukung tanah sebelum proses
pelaksanaan pekerjaan bore pile dilakukan.
Setelah proses pelaksanaan pelubangan tanah
dengan metode teknik pengeboran Bor Pile selesai
dikerjakan,proses selanjutnya yaitu dengan
pemasangan instalasi besi fabrikasi Bor Pile yang
biasanya telah dirangkai sebelumnya.Bentuk
Fabrikasi besi bor pile sendiri harusnya bundar
mengikuti bentuk dari lubang pengeboran itu sendiri
untuk mendapatkan hasil daya dukung pondasi
dalam yang dibutuhkan.
Pekerjaan selanjutnya yaitu pengecoran beton
basah kedalam lubang pondasi bor pile (cast in
site) yang sudah diinstal fabrikasi besi tadi,beton
bisa menggunakan seatmix dengan perbandingan
yang mengikuti standar SNI atau menggunakan
beton ready mix jika dilokasi memungkinkan untuk
dilakukan.Sebaiknya per satu lubang bor pile
selesai dibor langsung dilakukan instalasi besi dan
pengecoran untuk hasil yang maksimal.Dalam
proses pengecoran jika dalam pengeboran
menggunakan metode bor basah harus
44
menggunakan pipa tremi sebagai penghantar beton
sampai kedasar lubang bor agar tidak terlalu
bercampur dengan lumpur limbah hasil dari
pengeboran.Pipa tremi di isi dengan beton yang
masih basah sambil diangkat sedikit demi sedikit
sampai dengan selesai sampai lubang bor penuh.
Pile cap
45
3) Di Indonesia, peralatan yang digunakan tidak
sulit untuk didapatkan.
4) Para pekerja di Indonesia sudah cukup terampil
untuk melaksanakan bangunan yang
mempergunakan pondasi tiang pancang.
5) Waktu pelaksanaannya relatif lebih cepat.
46
6) Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile
cap yang meliputi tulangan utama atas dan
bawah, persiapan stek pondasi, pemasangan
kaki ayam, beton decking dan pemasangan
stek pile cap sebagai penghubung menuju
kolom.
7) Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar
bekisting ditimbun kembali untuk menahan
beban pengecoran dan meratakan kondisi
tanah seperti semula.
8) Setelah semua persiapan sudah matang, maka
dapat dilakukan pengecoran pada pile cap.
Test PDA
Borepile
Pile Cap
47
BAB IV
MASALAH DAN PENYELESAIAN YANG TERJADI DI
PROYEK
48
terjadi kekurangan bahan maka pihak proyek harus
memesan kembali untuk melanjutkan kegiatan
proyek.
Adanya perubahan rencana awal yang diajukan oleh
owner pada tengah waktu proyek
Terjadinya penggelapan dana oleh pihak kontraktor
dan untuk sementara waktu proyek dihentikan.
Faktor cuaca
49
Menambah jumlah pekerjaan yang didukung oleh
para pekerja ahli pada bidang tertentu. Dengan
adanya tenaga-tenaga ahli inilah pekerjaan akan
cepat dilaksanakan.
Menambah jumlah pekerja di lapangan agar
pekerjaan yang belum diselesaikan dapat
terselesaikan dengan cepat.
Menambah waktu pekerja atau bila dibutuhkan
diadakan kerja lembur sehingga pekerjaan yang
belum diselesaikan dapat diselesaikan tepat waktu.
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
51
5.2 Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
http://www.civildoqument.com/2014/09/pengertian-jembatan.html
http://e-journal.uajy.ac.id/1516/3/2TS12436.pdf
http://www.academia.edu/5159735/PANDUAN_PERENCANAAN_JEMBA
TAN
53
LAMPIRAN
Pada isi lampiran ini akan terlampir beberapa foto mengenai apa
saja yang penulis lakukan maupun kerjakan selama melaksanakan kerja
praktek pada proses pembangunan jembatan di Perumahan KotaBaru
Parahyangan.
54
2 Bor pile
3 Akses
jalan
sementara
4 Pile cap
55
DOKUMENTASI
56
57