BIDANG AKADEMIK
UNIVERSITAS WIDYA
KARTIKA
2021
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur pada Tuhan yang telah melimpahkan hikmat, dan
kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “STUDI
OPTIMALISASI JEMBATAN TIPE RANGKA BATANG PADA SUNGAI SEI
NYAHING” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widya Kartika.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya
dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi
ini.Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak LEONARDUS SETIA BUDI, S.T., M.T., Ph.D, selaku dosen wali dan dosen
pembimbing.
2. Seluruh staff pengajar Fakultas Teknik Universitas Widya Kartika yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai selama penulis menempuh pendidikan
di Fakultas Teknik Universitas Widya Kartika.
3. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan nasihat yang sangat
berarti untuk penulis.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, baik yang secara langsung
maupun tidak langsung memberikan bantuan dalam menyusun skripsi ini
Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu segala kritik
dan saran yang membangun akan menyempurnakan penulisan skripsi ini serta bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.
REINALDY LAKSONO
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................22
3
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu jembatan yang mudah ditemui di indonesia selain jembatan prategang adalah jembatan
rangka baja. Konstruksi rangka baja adalah suatu konstruksi yang dibuat dari susunan batang-batang
baja yang membentuk kumpulan segitiga, dimana setriap pertemuan beberapa batang disambung pada
alat pertemuan/simpul dengan menggunakan alat penyambung, baik baut maupun las. Aspek
kemudahan pelaksanaan merupakan salah satu alasan mengapa jembatan tipe ini sangat sering dipakai.
Beberapa model jembatan rangka baja yang umum digunakan antara lain adalah tipe pratt truss, howe
truss, warren truss, serta K-truss. Masing-masing tipe jembatan mempunyai karakteristik kinerja yang
berbeda, baik dari segi berat totalnya, maupun kekuakatannya.Di Indonesia khususnya, struktur
jembatan rangka baja umumnya dibuat sesuai dengan aturan baku yang menentukan tipe dan dimensi
elemen-elemen rangka jembatan sesuai dengan bentang jembatan. Dengan mengetahui kinerja dari
berbagai tipe jembatan, serta melakukan optimasi terhadap elemen-elemen rangka jembatan sesuai
dengan gaya dalam yang terjadi, diharapkan dapat menghasilkan struktur jembatan yang efisien, baik
dari segi berat, maupun kekuatannya, yang dalam hal ini ditinjau dari lendutannya.
Pada kesempatan kali ini penulis memilih jembatan sei nyahing kota sendawar,kutai barat karena
jembatan ini merupakan proyek untuk memeperbaiki jembataan lama sehingga proses mobilisasi
masyrakatnya menjadi lebih lancar dan aman.Jembatan yang memiliki bentang 25 m dan lebar 9,6 m
ini merupakan jembatan beton bertulang balok T. Dalam Tugas akhir ini penulis akan membahas
tentang perencanaan jembatan rangka batang untuk jembatan sei nyahing yang memiliki bentang 25 m
dan lebar 9,6 m.
4
dan bisa membantu pergerakan ekonomi di wilayah sekitarnya.
5
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui struktur jembatan rangka baja yang efisien ditinjau dari lendutan yang di dapatkan,
dan juga ekonomis.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JENIS-JENIS JEMBATAN RANGKA BATANG
Penelitian mengenai perilaku jembatan rangka baja telah banyak dilakukan, baik untuk
mengetahui perilaku jembatan rangka baja terhadap beban yang terjadi, berbagai tipe
konfigurasi struktur jembatan rangka baja, maupun metode-metode untuk memperbaiki kinerja
jembatan rangka baja agar usia layannya semakin panjang
Material baja memiliki kekuatan tarik yang jauh lebih tinggi dibanding beton. Bila
baja diberi gaya tarik secara terus menerus sampai melewati batas elastisnya, baja akan
mengalami regangan cukup besar sebelum runtuh. Sifat regangan ini dapat dilihat saat sebuah
struktur baja mengalami stress. Biasanya struktur akan meregang terlebih dahulu, ketika gaya
telah melewati batas kritis, struktur tersebut akan runtuh.
Konfigurasi rangka batang merupakan sesuatu hal yang penting untuk diketahui
sebelum mendesain rangka, baik itu rangka atap maupun jembatan. Akan tetapi bukan hal
yang mudah untuk menentukan konfigurasi rangka yang cocok untuk suatu bangunan struktur
rangka seperti jembatan rangka. Ada berbagai macam bentuk konfigurasi rangka batang yang
bisa digunakan untuk bangunan struktur rangka batang jembatan.
7
(Sumber : Hibbeller, 2002)
Sejumlah penelitian mengenai optimasi pada jembatan rangak baja telah dilakukan.
Tujuan dari optimasi ini adalah untuk mendapatkan berat struktur yang paling optimal tanpa
mengganggu kinerja struktur jembatan rangka baja dalam menahan beban, sehingga dapat
mewujudkan struktur jembatan rangka baja yang tidak hanya kuat, namun juga ekonomis.
Pramadani (2010) menggunakan optimasi geometri pada struktur jembatan rangka baja tipe
pratt, sedang Sutedja (2010) menggunakan optimasi geometri pada jembatan rangka baja tipe
parker. Optimasi struktur dengan menggunakan algoritma genetik juga dilakukan oleh
Rubiana dkk (2010). Optimasi struktur jembatan rangka tipe warren ditinjau dari ketinggian
jembatan juga diteliti oleh Farisal (2011). Dalam penelitiannya, Faisal menunjukkan bahwa
tinggi rangka batang merupakan variabel penting dalam meminimumkan volume material.
Berdasar kepada hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui efisiensi struktur jembatan rangka baja bila ditinjau dari segi berat struktur dan
lendutan yang terjadi. Optimasi terhadap profil struktur jembatan rangka baja yang diusulkan
dalam penelitian ini juga akan memberikan pengurangan terhadap berat struktur total jembatan
rangka baja. Bila efisiensi dapat tercapai, maka biaya konstruksi dapat ditekan.
Dead Load
a) Lapisan aspal lantai kendaraan
Tebal Aspal = 0.1 meter (Data perencanaan)
Berat jenis aspal = 2240 kg/m3 (SNI T-02-2005, hal : 11)
Faktor beban KuMS= 1.3 (SNI T-02-2005, hal : 10)
8
Faktor beban KuMS= 1.3 (SNI T-02-2005, hal : 10)
d) Air hujan
Tebal air hujan = 0.05 meter
Berat jenis beton bertulang = 1000 kg/m3 (SNI T-02-2005, hal : 11)
Faktor beban KuMS = 2.0 (SNI T-02-2005, hal : 10)
e) Steel Deck
Tebal steel deck union = 0.80 mm
Berat jenis steel deck = 10,86 kg/m3
Faktor beban KuMS = 1.1 (SNI T-02-2005, hal : 10)
Live Load
9
Beban hidup trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup sebesar :
Q = 5 kPa = 500 kg/m2 (SNI T-02-2005, hal : 27)
Ql2 = 500 x 1 x 2 = 1000 kg/m’
1. Perencanaan rangka
Perencanaan rangka pada struktur ini terdiri dari perencanaan truss (varkwerk) dan
perencanaan gelagar. Pada perencanaan truss rangka baja terdiri dari batang tekan dan batang
tarik sedangkan pada perencanaan gelagar momen positif berada di daerah tengah bentang dan
momen negatif di daerah pinggir bentang.
2. Perencanaan sambungan
Sambungan yang digunakan dalam perencanaan struktur jembatan ini adalah sambungan
baut dan las.
Untuk mendapatkan beban ultimate maka kombinasi pembebanan yang paling berat yang
akan digunakan.
Mux ≤ ∅Mnx →
Muy≤ ∅Mny →
10
Muy = Momen lentur berfaktor terhadap sb y
Batasan :
Landutan ijin
1
Yijin = L
360
Cek Yijin ≥ Ymax jika Ymax tidak melebihi Yijin maka perhitungan akan dilanjutkan.
Vu=0,5.qu.L+2.Pu
Momen maksimum, Mu
Kontrol momen pada 3/4L = 1/4L jika kontrol momen memenuhi perhitungan dilanjutkan
ke kontrol kuat geser.
H = d - 2 (tf + r)
11
h
Lalu kita hitung
tw
5
Kn= 5 +
( L/h)2
Cek!
1.
h
tw
< 1,1
√
Kn . E
fy
2. Vu < ɸVn
PLASTIC BUCKLING
Mn = Mp = Fy. Z ≤ 1,5 My
My = S. Fy
Mu = ɸ Mn
ɸ = 0,9
INELASTIC BUCKLING
LP < LB ≤ LR
fR = 70 Mpa (Buatan Pabrik)
115 Mpa (Buatan Las)
ELASTIC BUCKLING
LR → LB ≤ LR
Perencanaan Balok Akibat Momen Lentur
Lb=1,76.r .
√ E
Fy
Lr=Iy . ( Fy−Fr
x1
). √ 1+√1+ x 2 . Fl 2
Mn = Mp ≤ 1,5 My
Dimana : fL = fy − fr
Iy=
π
Sx
.
√
E .G . J . A
x 1. 2
2
Sx Iw
x 2=4 ( ) ×
G. J Iy
G = 80000 Mpa
1
J=∑
3
. b .t → b = d − 2tf
3
2
h'
Iw= → h′ = d − tf 4
Iy
Mn MP
LB > LR
12,5 MMAX
CB = ≤ 2,3
2,5 MMAX + 3 MA + 4 MB + 3 MC
MMAX = Harga absolut momen max pada segmen tanpa pengaku lateral balok
⎯ PLASTIS
Jika
h
tw
≤ 1,1
√Kn . E
fy
Vn = 0,6 fy . Aw twfy
⎯ INELASTIS BUCKLING
√ Kn . E h 37
1,1 < ≤ 1,
fy tw
Maka
14
1,1 √ Fy . Kn . E
Vn=0,6 Fy . Aw .
h
tw
⎯ ELASTIC BUCKLING
Jika
h
tw
>1,37
√
Kn . E
tw . fy
Kn. E
Vn=0,9. Aw . 2
Maka h
( )
tw
Dimana :
Vu = ∅ . Vn
Gaya geser akibat beban terfaktor tidak boleh melebihi kuat rencana geser
Vu ≤ ∅ . Vn
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
START
Studi literatur
Permodelan jembatan
Design penampang
Estimasi pembebanan
Analisis struktur
Design akhir
Finish
16
3.2 METODE ANALISIS JEMBATAN RANGKA BAJA
Pada penelitian ini, struktur jembatan rangka baja akan dianalisis dengan menggunakan
program SAP2000.Struktur jembatan rangka baja dengan berbagai tipe konfigurasi struktur akan
dianalisis untuk mendapatkan gaya-gaya batang pada masing-masing elemen struktur, yang akan
menjadi dasar dalam optimasi profil baja yang digunakan.
17
18
19
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
d) Air hujan
Tebal air hujan = 0.05 meter
Berat jenis beton bertulang = 1000 kg/m3 (SNI T-02-2005, hal : 11)
Faktor beban KuMS = 2.0 (SNI T-02-2005, hal : 10)
e) Steel Deck
Tebal steel deck union = 0.80 mm
Berat jenis steel deck = 10,86 kg/m3
Faktor beban KuMS = 1.1 (SNI T-02-2005, hal : 10)
21
TB = 5% . [(q.L) + P] . b
Keterangan:
Q = Beban rem = 9 kn/m2
L = Panjang jalur = 25 m
P = Beban lajur = 112,5 kn/m
B = Lebar jalur lalu lintas =3m
TB = 5% . (9.25 + 112,5) . 3
= 18.2625 kn
4.1.4 Beban Angin
Beban angin per join
0.3*0.3*150 = 0.135 Kn
22
DAFTAR PUSTAKA
Clement Kristianto Halim S.T,2020,STUDI ANALISIS VARIASI TIPE PENGAKU DIAGONAL PADA
STRUKTUR BANGUNAN BAJA BERTINGKAT,Indonesia
http://eprints.umm.ac.id/36936/3/jiptummpp-gdl-rofiqotula-51026-3-babii.pdf
Hibbeller, R.C. 2002. “Analisis Struktur edisi ketiga, edisi bahasa indonesia”. Jakarta : Pearson Education Asia
Pte. Ltd. dan PT prehallindo.
Arifi dkk,2020,PENGARUH KONFIGURASI RANGKA DAN OPTIMASI PROFIL TERHADAP KINERJA
PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA
McCormac, J.C. 1966. “Clemson College International Textbook Company “. Seranton, pensylvannia : The
Haddon Craftsmen. Inc.
Nikolaus Longa,2015, PERENCANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG BALOK T SEI NYAHING
KOTA SENDAWAR KUTAI BARAT
http://adminbeta.undiknas.ac.id/assets/sipil_bahan_ajar/Struktur_baja_1/Materi%20Baja%201_03%20Sambungan
%20Baja.pdf
23