Anda di halaman 1dari 48

TUGAS 1

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI


BANGUNAN IV

“Struktur Bangunan Bentang Lebar”

OLEH

La Ashak
E1B116010

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyusun makalah ”Struktur Bentang Lebar”
ini dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi si pembaca khususnya dan bagi teman-
teman semua pada umumnya.
Mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini adasalah kata dan kurang
sempurna.
Oleh karena itu, kritikdan saran dari temen-teman semua akan saya terima dengan
senang hati gunamenyempurnakan makalai ini.
Cukup sekian dan terima kasih.

Kendari, 25 Februari 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................
......................................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
......................................................................................................................................
2
C. Tujuan...........................................................................................................................
......................................................................................................................................
2

BAB II. PEMBAHASAN


A. Sistem Struktur Bentang Lebar....................................................................................
......................................................................................................................................
3
B. Struktur Dan Konstruksi Ditinjau Dari Segi Islam......................................................
......................................................................................................................................
5
C. Struktur Rangka Batang Dan Rangka Ruang...............................................................
......................................................................................................................................
6....................................................................................................................................
D. Analisa Rangka Batang................................................................................................
......................................................................................................................................
7
E. Desain Rangka Batang.................................................................................................
......................................................................................................................................
11

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................

3
......................................................................................................................................
40

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
41

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jauh sebelum revolusi industri, manusia terus mengambangkan potensi akal yang
dimilikinya untuk melahirkan teknologi dan inovasi untuk menunjang keberlangsungannya
dimuka bumi. Kebutuhan dasar manusia yang meliputi sandang, pangan dan papan terus
berkembang sehingga mendorong hasrat manusia untuk mengembangkan hal baru untuk
memenuhinya. Kompleksitas ini terus berkembang seiring waktu, era demi era berganti
hingga milenial hadir sebagai peradaban terkini.
Aktivitas manusia yangv semakin beragam secara otomatis menghadirkan kebutuhan
ruang yang beragam pula. Kebutuhan akan ruang telah menjadi hal penting dalam setiap
aktivitas manusia mulai dari masa pra-aksara yang nomaden, hingga era industrial seperti saat
ini. Kebutuhan ruang tidak lagi terbatas pada tempat bernaung (rumah) tetapi telah semakin
berkembang ke arah yang lebih kompleks seperti ruang publik, wadah aktivitas komersil,
hiburan, dan lain sebagainya relatif pada setiap individu maupun kelompok.
Kompleksitas aktivitas manusia yang beragam dan tuntutan kenyamanan semakin menambah
kebutuhan akan ruang utamanya secara dimensionan, hal ini semakin mendorong manusia
untuk dapat mewujudkan hal tersebut dalam karya arsitektur untuk menunjang kompleksitas
aktivitas tersebut baik dalam bangunan sederhana, bangunan tingkat menengah, hi-rise
building ataupun bangunan bentang lebar.
Struktur dan konstruksi bangunan bentang lebar lahir dari dua tuntutan manusia,
pertama, lahir dari kebutuhan akan ruang yang hanya dapat diwujudkan dalam banguanan
bentang lebar, seperti stadion, gymnasium, hanggar dan sebagainya. Kedua, lahir dari
tuntutan akan kenyamanan dalam menunjang aktivitas yang hanya dapat diwujudkan dalam
bangunan bentang lebar. Kedua hal diatas memiliki keterkaitan yang berkesinambungan.
Arsitektur menjadi salah satu alat untuk mewujudkan hal tersebut. Penting bagi arsitek
maupun calon arsitek (mahasiswa) untuk dapat memahami teori struktur dan konstruksi
bangunan bentang lebar agar dapat diaplikasikan ke dalam karya arsitektur. Sehingga
makalah ini dibuat untuk mengenalkan kepada pelaku arsitektur utamanya mahasiswa agar
dapat memahami Struktur dan Konstruksi Bangunan Bentang Lebar.

5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimankah Struktur Bangunan Bentang Lebar?
2. Bagaimankah Struktur Rangka Batang Dan Rangka Ruang?
3. Bagaimanakah penerapan Struktur bentang lebar pada bangunan?

C. Tujuan
Makalah ini dibuat memiliki sebagai tugas awal mata kuliah Struktur dan Konstruksi
Bangunan IV dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memahami struktur konstruksi bangunan bentang lebar
2. Menjdi pedoman atau acuan dalam merancang bangunan bentang lebar dalam tugas
selanjutnya, dan
3. Dapat diterapkan dalam desain di masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
6
A. SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR
1. PENGERTIAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

Struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban akibat penggunaan dan atau
kehadiran bangunan dalam tanah. Struktur juga dapat didefinisikan sebagai suatu entitas
fisik yang memiliki difat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu
organisasi unsur-unsur pokok yang ditempatkan dalam suatu ruangan yang didalamnya
karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya (Shodek, 1998:3).
Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban (Macdonals,
2001:1). Struktur dianggap sebagai alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstren
menjadi mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang danmemperkuat suatu
konsep arsitektural (Snyder & Catanese, 1989:259). Konstruksi adalah pembuatan
atau rancang bangun serta penyusunan bangunannya. Ervianto :2009, menjelaskan
bahwa konstruksi merupakan suatu kegiatan mengolah sumber daya proyek menjadi
suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.
Dalam artian sederhananya struktur adalah susunannya dan konstruksi adalah
penyusunan dari susunan-susunan, sehingga dari pengertian tersebut dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa konstruksi mencakup secara keseluruhan bangunan dan bagian
terkecil atau detailnya disebut struktur. Penafsiran yang lebih luas tentang
struktur adalah yang didalamnya alat-alat penopang dan metode-metode konstruksi
dianggap sebagai factor intrinsic dan penentu bentuk dalam proses perancangan
bangunan (Snyder & Catanese, 1989:359).
Berdasarkan buku Sistem Bentuk Struktur Bangunan (Frick, 1998:28), struktur
dan konstruksi dibedakan berdasarkan fungsinya sebagai berikut:
 Fungsi konstruksi, mendayagunakan konstruksi dalam hubungannya dengan
daya tahan, masa pakai terhadap gaya-gaya dan tuntutan fisik lainnya
 Struktur: menentukan aturan yang mendayagunakan hubungan
antara konstruksi dan bentuk. Struktur berpengaruh pada teknik dan
estetika. Pada teknik, struktur berpengaruh pada kekukuhan gedung
terhadap pengaruh luar
maupun bebannya sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau
robohnya bangunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan
gedung secara integral dan kualitas arsitektural.
2. DEFINISI STRUKTUR BENTANG LEBAR

7
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan
ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar
biasanya digolongkan secara umum menjadi 2, yaitu bentang lebar sederhana dan
bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang
lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak
dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks
merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk
dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa system struktur
bentang lebar.

3. GUNA FUNGSI BANGUNAN BENTANG LEBAR


Berdasarkan gambar-gambar diatas, bangunan bentang lebar dipergunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukupp besar, seperti
untuk kegiatan olahraga berupa gedung stadion, pertunjukkan berupa auditorium,
dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Struktur bentang lebar memiliki tingkat kerumitan yang berbeda dengan yang
lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur
tersebut dan beberapa hal lain yang berbeda. Dalam Shodek,1998, struktur bentang
lebar dibagi kedalam beberapa sistem struktur yaitu:
a. Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang
b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
c. Struktur Plan dan Grid
d. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jaring)
e. Struktur Cangkang

Sedangkan Sutrisno, 1989, membagi ke dalam 2 bagian, aitu:

8
a. Struktur ruang, yang terdiri atas Konstruksi bangunan petak (struktur rangka batang)
dan struktur rangka ruang.
b. Struktur permukaan bidang, terdiri tas:
 Struktur Lipatan
 Struktur Cangkang
 Membran dan Struktur Membran
 Struktur Pneumatik
c. Struktur kabel dan jaringan

B. STRUKTUR DAN KONSTRUKSI DITINJAU DARI SEGI ISLAM


Struktur dan konstruksi merupakan suatu bagian dari ilmu arsitektur dengan
fungsi seperti yang dikemukakan sebelumnya sebagai pendukung pencapaian bentuk
dalam arsitektur. Sebagai sebuah ilmu, merupakan suatu hal yang penting untuk
mempelajari dan mendalaminya. Dalam Al-Alaq ayat 1, Allah memerintahkan kita untuk
membaca. Ayat ini sudah ditafsirkan dengan berbagai versi yang intinya satu, untuk terus
belajar di dalam hidup. Penguasaan struktur dan konstruksi sangat penting, mengingat
peranannya sebagai penentu kekuatan bangunan. Bangunan yang lemah, dapat menjadi
musibah bagi penghuni yang ada di dalamnya. Apalagi mengingat bentang lebar dengan
perkiraan minimal orang yang diwadahi sekitar 2000 orang. Belajar ilmu struktur bentang
lebar berarti belajar untuk menghargai hidup orang lain. Bangunan yang kokoh
akan memberikan ketenangan bagi orang yang berada di dalamnya. Dengan penguasaan
ilmu struktur dan konstruksi, manusia bisa lebih berhemat dan tidak menjadi mubatsir dalam
pengaplikasian system struktur dan konstruksinya, guna pemenuhan target
kearsitekturalannya. Penguasaan struktur dan konstruksi akan sangat menduukung surat
Asy-Syu’araa ayat 128 untuk tidak bermain-main (bermewah-mewah) mendirikan bangunan
di tanah tinggi. Selain itu, menjadikan orang untuk tidak takabur. Dalam bentuk struktur,
ada strukturu kabel yang dapat membuat rumah seperti rumah laba-laba. Perumpamaan
orang-orang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah. Dan sesungguhnya yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalai
mereka mengetahui (Al-Ankabuut 41). Adanya peringatan ini membuat manusia, atau si
arsitek tetap sadar bahwa bagaimanapun kuatnya struktur yang dibuat, semua tetap
bergantung pada kekuasaan Allah SWT.

C. STRUKTUR RANGKA BATANG DAN RANGKA RUANG

9
1. STRUKTUR RANGKA BATANG
Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau
kombinasi segitiga sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak pernah dapat berubah
bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih
batangnya. Setiap elemen tersebut dianggap tergabung pada titik hubungannya dengan
sambungan sendi. Sedangkan batang-batang tersebut dihubungkan sedemikian rupa
sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubung.

2 PRINSIP UMUM RANGKA BATANG


a. Prinsip Dasar Triangulasi
Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batangs ebagai struktur
pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang
menghasilkan bentuk stabil. Pada bentuk segiempat atau bujursangkar, bila
struktur tersebut diberi beban, makaa akan terjadi deformasi massif dan
menjadikan struktur stabil. Bila struktur ini diberi beban, maka akan membentuk
suatu mekanisme runtuh (collapse). Struktur yang demikian dapat berubah
bentuk dengan mudah tanpa adanya perubahan pada panjang setiap batang.
Sebaliknya, konfigurasi segitiga tidak dapat berubah bentuk atau runtuh, sehingga
dapat dikatakan bahwa bentuk ini stabil. Pada struktur stabil setiap deformasi
yang terjadi relative kecil dan dikaitkan dengan perubahan panjang batang yang
diakibatkan oleh gaya yang timbul di dalam batang sebagai akibat dari beban
eksternal. Selain itu, sudut yang terbentuk antara dua batang tidak akan berubah
apabila struktur stabil tersebut dibebani. Hal ini sangat berbeda dengan
mekanisme yang terjadi pada bentuk tak stabil, dimana sudut antara sua
batangnya berubah sangat besar. Pada struktur stabil, gaya eksternal menyebabkan
timbulnya gaya pada batang- batangnya, gaya-gaya tersebut adalah gaya tarik
dan tekan murni. Lentur (bending) tidak akan terjadi selama gaya eksternal
berada pada titik nodal (titik simpul). Bila susunan segitiga dari batang-batang
adalah bentuk stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur
stabil dan kukuh.
Hal ini merupakan prinsip dasar penggunaan rangka batang pada gedung. Bentuk
kaku yang lebih besar untuk sembarang geometri dapat dibuat dengan
memperbesar segitiga-segitiga itu. Untuk rangka batang yang hanya memikul
beban vertical, pada batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan pada teppi
10
bawah umumnya tibul gaya tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada
setiap batang dan mungkin terjadi pola berganti-ganti antara tarik dan tekan.
Penekanan pada prinsip struktur rangka batang adalah bahwa struktur hanya
dibebani beban-beban terpusat pada titik-titik hubung agar batang-batangnya
mengalami gaya tarik atau tekan. Bila beban bekerja langsung pada batang, maka
timbul pula tegangan lentur pada batang itu sehingga desain batang sangat rumit
dan tingkat efisiensi menyeluruh pada batang menurun.
b. Analisa Kualitatif Gaya Batang
Perilaku gaya-gaya dalam setiap batang pada rangka batang dapat ditentukan
dengan menerapkan persamaan dasar kesinambungan . untuk konfigurasi rangka
batang sederhana, sifat gaya tersebut (tarik, tekan, atau nol) dapat ditentukan
dengan memberikan gambaran bagaimana rangka batang tersebut memikul
beban. Salah satu cara untuk menentukan gaya dalam batang pada rangka batang
adalah dengan menggambarkan bentuk deformasi yang mungkin terjadi. Metode
untuk menggambarkan gaya-gaya pada rangka batang kompleks memang garus
dianalisis secara matematis agar diperoleh hasil yang benar.

D. ANALISA RANGKA BATANG


a. Stabilitas
Langkah pertama pada alnalisis rangka batang adalah menentukan apakah rangka
batang mempunyai konfigurasi yang stabil atau tidak. Secara umum, setiap
rangka batang yang merupakan susunan bentuk dasar segitiga merupakan struktur
yang stabil. Pola susunan batang yang tidak segitiga umumnya kurang stabil.
Rangka batang yang tidak stabil dan akan runtuh apabila dibebani karena rangka
batang ini tidak mempunyai jumlah batang yang mencukupi untuk
mempertahankan hubungan geometri yang tetap antara titik-titik hubungannya.
Penting untuk menentukan apakah konfigurasi batang stabil atau t idak.
Keruntuhan total dapat terjadi bila struktur tak stabil terbebani. Pola yang tidak
biasa seringkali menyulitkan penyelidikan kestabilannya. Pada suatu rangka
batang, dapat digunakan batang melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk
mencapai kestabilan. Untuk menentukan kestabilan batang bidang, digunakan
persamaan yang menghubungakn banyaknya titik hubungan pada rangka batang
dengan banyaknya batang yang dieprlukan untuk pencapaian kestabilan. Aspek
lain dalam stabilitas adalah bahwa konfigurasi batang dapat digunakan untuk
11
menstabilkan struktur terhadap beban lateral.tinjauan stabilitas sejauh ini
beranggapan bahwa semua elemen rangka batang dapat memikul gaya tarik dan
tekan dengan sama baiknya. Elemen kabel tidal dapat memenuhi asumsi ini
karena kabel melengkung bila dibebani gaya tekan. Ketika pembebanan dating dari
suatu arah, maka gaya tekan atau gaya tarik mungkin timbul pada diagonal sesuai
dengan arah diagonal tersebut. Suatu struktur dengan satu kabel diagonal mungkin
tidak stabil. Namun bila diberi kabel digunakan system kabel silang, dimana satu
kabel memikul seluruh gaya horizontal dan kabel lainnya menekuk tanpa
menimbulkan bahaya terhadap struktur, maka kestabilan dapat tercapai.
b. Gaya Batang
Prinsip yang mendasari teknik analisis gaya batang adalah bahwa setiap struktur
atau setiap bagian daris etiap struktur harus berada dalam kondisi seimbang.
Gaya-gaya batang yang ebkerja pada titik hubung rangka batang pada semua
bagian struktur berada dalam keseimbangan.

c. Metode Analisis Rangka Batang Beberapa metode digunakan untuk menganalisa


rangka batang. Metode-metode ini pada prinsipnya didasarkan pada prinsip
keseimbangan. Metode-metode yang umum digunakaan untuk analisa rangka batang
adalah sebagai berikut:
 Keseimbangan Titik Hubung pada Rangka Batang
Pada analisa rangka batangd engan metode titik hubung (joint), rangka batang
dianggaps ebagai gabungan batang dan titik hubung. Gaya batang diperoleh
dengan meninjau keseimbangan titik-titik hubung. Setiap titik
hubung harus berada dalam keseimbangan
 Keseimbangan Potongan
Prinsip yang mendasari teknik analisis dengan metode ini adalah bahwa setiap
bagian dari suatu struktur harus berada dalamkeseimbangan. Dengan
demikian, bagiaan yang dapat ditinjau dapat pula mencakup banyak titik hubung
dan batang. Konsep peninjauan keseimbangan pada bagian dari suatu struktur
yang bukan hanya satu titik hubung merupakan cara yang sangat berguna
danmerupakan dasar untuk analisis dan desain rangka batang dan struktur
lainnya. Perbedaan antara kedua metode tersebut adalah dalam peninjauan
keseimbangan rotasinya. Metode keseimbangan titik hubung biasanya digunakan

12
apabila ingin mengetahui semua gaya batang. Sedangkan metode potongan
biasanya digunakan
apabila ingin mengetahui hanya sejumlah terbatas gaya batang.
 Gaya Geser dan Momen pada Rangka Batang
Metode ini merupakan cara khusus untuk meninjau bagaimana rangka batang
memikul beban yang melibatkan gaya dan momen eksternal, serta gaya dan
momen tahanan internal pada rangka batang. Agar keseimbangan vertical
potongan struktur dapat dijamin, maka gaya geser eksternal harus diimbangi
dengan gaya geser tahanan total atau gaya geser tahanan internal (VR) yang
besarnya sama tapi arahannya berlawanan dengan gaya geser eksternal. Efek
rotasional total dari gaya internal tersebut juga harus diimbangi dengan momen
tahanan internal (MR) yang besarnya sama dan berlawanan arah dengan
momen lentur eksternal.
Sehingga memenuhi syarat keseimbangan, dimana: ERM = M

d. Rangka Batang Statis Tak Tentu


Rangka batang statis tak tentu ini tidap dapat dianalisis hanya dengan
menggunakan persamaan keseimbangan statika karena kelebihan banyaknya
tumpuan atau banyaknya batang yang menjadi variable. Pada struktur statis tak
tentu, keseimbangan translasional dan rotasional masih berlaku. Pemahaman
struktur statis tak tentu adalah struktur yang gaya-gaya dalamnya bergantung
pada sifat-sifat fisik elemen strukturnya.
e. Penggunaan Elemen (Batang) tarik Khusus : Kabel
Selain elemen batang yang sudah dibahas, ada elemen kabel yang berguna hanya
untuk memikul gaya tarik. Secara fisik, elemen ini biasanya berupa batang baja
berpenampang kecil atau kabel terjalin. Elemen ini tidak mampu memikul beban
tekan, tetapi sering digunakan bila hasil analisis diketahui sering memikul beban
tarik. Elemen yang hanya memikul beban tarik dapat mempunyai penampang
melintang yang jauh lebih kecil disbanding dengan memikul beban tekan.
f. Rangka Batang Ruang
Kestabilan yang ada pada pola batang segitiga dapat diperluas ke dalam tiga
dimensi. Pada rangka batang bidang, bentuk segitiga sederhana merupakan dasar,
sedangkan bentuk dasar pada rangka batang ruang adalah tetrahedron.

13
Prinsip- prinsip yang telah dibahas pada analisis rangka batang bidang secara
umum dapat diterapkan pada rangka batang ruang. Kestabilan merupakan tinjauan
utama. Gaya-gaya yang timbul pada batang suatu rangka batang ruang dapat
diperoleh dengan meninjau keseimbangan ruang potongan rangka batang ruang
tersebut. Jelas bahwa persamaan statika yang digunakan untuk benda tegar tiga
dimensi
yaitu:
 Apabila diterapkan langsung pada rangka batang ruang yang cukup besar,
persamaan-persamaan ini akan melibatkan banyak titik hubung dan
batang. Bahkan tidak dikehendaki apabila kondisi titik hubung actual
sedemikian rupa sehingga ujung-ujung batang tidak bebas berotasi, maka
momen lentur local dan gaya aksialnya dapat timbul pada batang-batang.
Apabila momen lentur itu cukup besar, maka batang tersebut harus
didesain agar mampu memikul tegangan kombinasi akibat gaya aksial dan
momen lentur. Besar tegangan lentur yang terjadi sebagai akibat dari titik
hubunga kaku umumnya 20% dari tegangan normal yang terjadi. Pada
desain awal biasanya tegangan lentur sekunder ini diabaikan. Salah satu
efek positif dari adanya titik hubung kaku ini adalah untuk memperbesar
kekakuan rangka batang secara menyeluruh, sehingga dapat mengurangi
defleksi. Merencanakan titik hubungan yang kaku biasanya tidak akan
mempengaruhi pembentukan akhir dari rangka batang.

E DESAIN RANGKA BATANG


a.Tujuan
Kriteria yang digunakan untuk merancang juga menjadi sangat bervariasi. Ada
beberapa tujuan yang menjadi kriteria dalam desain rangka batang, yaitu:
1) Efisiensi Struktural
Tujuan efisiensi structural biasa digunakan dan diwujudkan dalan suatu
prosedur desain, yaitu untuk meminimumkan jumlah bahan yang digunakan
dalam rangka batang untuk memikul pembebanan pada bentang yang
14
ditentukan. Tinggi rangka batang merupakan variable penting dalan
meminimumkan persyaratan volume material, dan mempengaruhi desain
elemennya.
2) Efisiensi Pelaksanaan (Konstruksi)
Alternative lain, kriteria desain dapat didasarkan atas tinjauan efisiensi
pelaksanaan (konstruksi) sehubungan dengan fabrikasi dan pembuatan rangka
batang. Untuk mencapai tujuan ini, hasil yang diperoleh seringkali berupa
rangka batang dengan konfigurasi eksternal sederhana sehingga diperoleh
bentuk triangulasi yang sederhana pula. Dengan membuat semua batang
identik, maka pembuatan titikk hubung menjadi lebih mudah dibandingkan
bila batang-batang yang digunakan berbeda.
b. Konfigurasi
Konfigurasi eksternal selalu berubah-ubah, begitu pula pola internalnya.
Konfigurasi-konfigurasi ini dipengaruhi oleh factor eksternal, tinjauan structural
maupun konstruksi. Masing-masing konfigurasi mempunyai tujuan yang berbeda.
Beberapa hal yang menjadi bahasan penting dalam konfigurasi rangka batang
adalah:
1) Factor eksternal, factor yang bukan menjadi hal utama dalam menentukan
konfigurasi rangka batang. Namun factor ini dapat mempengaruhi bentuk-
bentuk yang terjadi.
2) Bentuk-bentuk dasar, ditinjau dari segi structural maupun konstruksi, bentuk-
bentuk dasar yang digunakan dalam rangka batang merupakan respon
terhadap pembebanan yang ada. Gaya-gaya internal akan timbul sebagai respon
terhadap momen dan gaya geser eksternal. Momen lentur terbesar pada
umumnya terjadi di tengah rangka batang yang ditumpu sederhana yang
dibebani merata, dan semakin mengecil ke ujung. Gaya geser eksternal
terbesar terjadi dikedua ujung dan semakin mengecil ke tengah.
3) Rangka Batang Sejajar, rangka batang dengan batang tepi sejajar, menahan
momen eksternal terutama oleh batang-batang tepi atas dan bawah. Gaya
geser eksternal akan dipikul oleh batang diagonal karena batang-batang tepi
berarah horizontal dan tidak mempunyai kontribusi dalam menahan gaya arah
vertical. Gaya-gaya pada diagonal umumnya bervariasi mengikuti variasi
gaya geser dan pada akhirnya menentukan desain batang.

15
4) Rangka batang Funicular, rangka yang batangnya dibentuk secara funicular
menunjukkan bahwa secara konsep, batang nol dapat dihilangkan hingga
terbentuk konfigurasi bukan segitiga tanpa mengubah kemampuan struktur
dalam memikul beban rencana.
Batang-batang tertentu yang tersusun disepanjang garis bentuk funicular untuk
pembebanan yang ada merupakan transfer beban eksterna. Ke tumpuan.
Batang-batang lain adalah batang nol yang terutama berfungsi sebagai
brancing. Tinggi relative pada struktur ini merupakan fungsi beban dan
lokasinya.
c. Tinggi rangka Batang
Penentuan tinggi optimum yang meminimumkan volume total rangka batang
umumnya dilakukan dengan proses optimasi. Proses optimasi ini membuktikan
bahwa rangka batang yang relative tinggi terhadap bentangnya merupakan bentuk
yang efisien dibandingkan dengan rangka batang yang relative tidak tinggi.
Sudut-sudut yang dibentuk oleh batang diagonal dengan garis horizontal pada
umumnya berkisar antara 300-600 dimana sudut 45° biasanya merupakan sudut
ideal.
d. Masalah-Masalah pada Desain Elemen
Beberapa permasalahan yang umumnya timbul pada desain elemen menyangkut

factor-faktor yang diuraikan berikut ini


1) Beban Kritis, pada rangka batang, setiap batang harus mampu memikul gaya
maksimum (kritis) yang mungkin terjadi. Dengan demikian, dapat saja terjadi
setiap batang dirancang terhadap kondisi pembebanan yang berbeda-beda.
2) Desain elemen, meliputi batang tarik dan batang tekan. Untuk batang tekan,
harus diperhitungkan kemungkinan keruntuhan tekuk (buckling) yang dapat
terjadi pada batang panjang yang mengalami gaya tekan. Untuk batang tekan
panjang, kapasitas pikul beban berbanding terbalik dengan kuadrat panjang
batang. Untuk batang tekan yang relative pendek, maka tekuk bukan
merupakan masalah sehingga luas penampang melintang hanya bergantung
langsung pada besar gaya yang terlibat dan tegangan ijin material, dan juga
tidak bergantung pada panjang batang tersebut.
3) Batang berukuran konstan dan/atau tidak konstan, bila batang tepi atas
dirancang sebagai batang yang menerus dan berpenampang melintang
16
konstan, maka harus dirancang terhadap gaya maksimum yang ada pada
seluruh batang tepi atas, sehingga penampang tersebut akan berlebihan dan
tidak efisien. Agar efisien, maka penampang konstan yang dipakai
dikombinaiskan dengan bagian-bagian kecil sebagai tambahan luas
penampang yang hanya dipakai pada segmen-segmen yang memerlukan.
4) Pengaruuh tekuk terhadap pola, ketergantungan kapasitas pikul beban suatu
batang tekan pada panjangnya serta tujuan desain agar batang tekan tersebut
relative lebih pendek seringkali mempengaruhi pola segitiga yang digunakan.
5) Pengaruh tekuk lateral pada desain batang dan susunan batang, jika rangka
berdiri bebas, maka ada kemungkinan struktur tersebut akan mengalami tekuk
lateral pada seluruh bagian struktur. Untuk mencegah kondisi ini maka
struktur rangka batang yang berdiri bebas dapat dihindari. Selain itu,
penambahan balok transversal pada batang tepi atas dan penggunaan rangka
batang ruang juga dapat mencegah tekuk transversal.
e. Rangka batang Bidan Dan Rangka Batang Ruang
Rangka batang bidang memerlukan material lebih sedikit daripada rangka batang
tiga dimensi untuk fungsi yang sama. Dengan demikian, apabila rangka batang
digunakan sebagai elemen yang membentang satu arah, sederetan rangka batang
bidang akan lebih menguntungkan disbandingkan dengan sederetan rangka
batangruang (tiga dimensi). Sebaliknya, konfigurasi tiga dimensi seringkali
terbukti lebih efisien dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan
untuk membentuk system dua arah. Tangka batang tiga dimensi juga terbukti
lebih efisien bila dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan sebagai
rangka berdiri bebas (tanpa balok transversal yang menjadi penghubung antar
rangka batang di tepi atas)

 RANGKA RUANG ( space frame )

Dari sekian banyak sistem struktur, Rangka Ruang (space frame) merupakan salah
satu sistem yang sering diterapkan pada bangunan pencakar langit. Space frame terdiri
dari susunan tiga dimensi dari batang-batang lurus. Batang-batang space frame bisa
kaku atau dihubungkan dengan sendi, atau dapat pula berupa gabungan antara
keduanya. Dalam suatu sistem sambungan sendi, beban yang terjadi kesambungan
17
dari berbagai arah akan dilawan secara aksial. Lentur dihasilkan oleh efek scunder.
Space frame adalah struktur paling kaku yang menggunakan bahan paling sedikit
karena batang-batang bereaksi langsung terhadap beban.
Space frame terutama digunakan sebagai sistem bentang panjang untuk rangka
atap di mana diperlukan ruang bebas antar kolom yang besar (gelanggang renang,
pabrik, bangsal pertemuan, dll). Space frame juga sering digunakan untuk menara
transmisi listrik dan kubah geodesi dengan perakitan ganda. Space frame dapat
berfungsi pada bangunan tinggi, ia bisa menggantikan batang/komponen standar
konevensional seperti dinding, balok dan lantai.
Vehicle Assembly Building di Cape Kennedy, Florida, yang dirancang oleh
Arsitek Max O. Urban (Wolgang Schueller: Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi),
menggunakan jenis konstruksi space frame untuk pertama sekalinya pada bangunan
ini. Bangunan Vechile Assembly Building ini merupakan terbesar di dunia dalam
volume yang dilingkup olehnya: tinggi setara dengan pencakar langit 50 lantai, dan
demikian besar sehingga kadang-kadang awan mengembun di dalamnya dan hujan
turun. Bangunan ini terdiri dari tiga menara yang merupakan kantilever vertikal yang
melawan gaya-gaya lateral. Susunan dalam denah (tampak atasnya) seperti huruf “E”
yang saling membelakangi.
Dengan cara yang sama, Afred T. Swenson merencanakan kantor-apartemen
150 lantai. Rangka ruang eksternal ini memikul 100 persen dari beban gravitasi dan
65 persen dari baja struktur pada keliling bangunan, suatu langkah yang amat perlu
untuk mengimbangi persoalan guling oleh angin terhadap struktur yang demikian
tinggi. Pipa-pipa di bagian dasar bangunan berdiameter 4 (empat) inci dengan
ketebalan dinding pipa 1,5 inci. Yang sangat menarik di sini, ialah pada bagian pipa
yang kosong diisi air yang mengalir mengikuti prinsip gravitasi ketika terjadi
kebakaran sehingga mengendalikan suhu di dalam struktur space frame.

Sumber:

18
Ariestadi, Dian, 2008, Teknik Struktur Bangunan Jilid 2 untuk SMK,
Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 181-193.

 STRUKTUR CANGKANG

Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai
bentuksembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang
diputar terhadap satu sumbu (misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, parabola). Bentuk
cangkang tidak selalu harus memenuhi persamaan matematis sederhana. Segala bentuk
cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu struktur. Bagaimapun, tinjauan
konstruksional mungkin akan membatasi hal ini.
Beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ketanah dengan
menimbulkan tegangan geser, tarik dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane)
permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adnya tahanan
momen yang berarti , struktur cangkang tipis cocoknya digunakan untuk memikul beban
terbagi merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat.
Struktur kubah Masjid yang ada di sekitar kita adalah contoh yang paling umum
dari salah satu jenis struktur cangkang. Banyak bangunan mempergunakan struktur
cangkang, seperti struktur bangunan Keong Mas, struktur atap gedung DPR-MPR RI dan
lain-lainnya.
Yang dimaksud dengan Struktur Cangkang adalah bentuk structural tiga
dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan
cangkang dapat mempunyai sembarang bentuk. Bentuk yang paling umum adalah
permukaan yang berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu (misalnya,
permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola).
Struktur cangkang ini akan sangat kuat untuk memikul beban terbagi rata, telur juga
merupakan suatu struktur cangkang, misalnya, apabila saudara mengenggam telur ayam
dengan kedua telapak tangan, coba tekan dengan sekuat tenaga, telur yang kulitnya
begitu tipis itu tidak akan pecah. Tetapi struktur cangkang tidak kuat menahan beban
terpusat, misalnya, saudara bisa saja mebenturkan benda padat ke salah satu titik sisi
telur, maka dengan begitu mudah telur itu akan pecah.
Schodek(1991) dalam bukunya banyak membahas tentang perilaku teknis struktur
cangkang, mulai dari Beban-beban dan gaya-gaya kerja sampai dengan asal muasal struktur
19
cangkang. Adapun beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke
tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam-bidang (in-
plane) permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya
tahanan momen yang cukup berarti. Struktur cangkang tipis khususnya cocok
digunakan untk memikul beban terbagi rata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok
untuk memikul beban terpusat.
Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam-bidang
(terutama dengan cara tarik dantekan), struktur cangkang dapat dibuat sangat tipis dan
mempunyaibentang relatif besar. Perbandingan bentang-tebal sebesar 400 atau 500 dapat
saja digunakan, misalnya tebal 3 in (8 cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang berb
entang 100 sampai
125 ft (30 sampai 38 meter). Cangkang demikian tipis ini menggunakan material yang
relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat
permukaan cangkang. Bentuk-bentuk tiga dimensional juga dapat dibuat dari batang-batang
kaku dan pendek. Struktur demikian baru ini pertama kali digunakan pada abab
XIX.Kubah Schwedler, yang terdiri atas jarring-jaring batang bersendi tak teratur,
misalnya, diperkenakan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat
ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur baru lainnya adalah
menggunakan batang-bantang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis
membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia yang
menggunakan cara demikian.
Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan batang-
batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat menggunakan
cara- cara lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu di
antaranya adalah kubah geodesik yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena
permukaan bola tidak dapat dibuat, maka banyaknya pola berulang identik yang akan
dipakai untuk membuat bagian dari permukaan bola itu terbatas. Icosohedron bola,
misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaran-
lingkaran besar yang mengelilingi bola. Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan
permukaan putaran juga dapat dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang.
Beberapa diantaranya adalah atap barrel ber rib dan atap lamella yang terbuat dari
grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen- elemen diskret. Bentuk yang
disebut terakhir ini dari meterial kayu sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton

20
bertulang juga dapat digunakan. Dengan demikian sistem lamella, kita akan dapat
mempunyai bentang yang saangat besar.

Si Cangkang Telur yg Menginspirasi Struktur Shell

Tegangan- tegangan membrane yang terjadi sedemikian kecil sehingga


dalam kasus Sydney Opera House, ketebalan kulit kerang ditentukan oleh
gangguan- gangguan lentur perbatasan, meskipun demikian tegangan- Momen
tahanan internal = momen
eksternal Resultan gaya melingkar tekan Gambar 14. Regangan
dan tegangan yang terjadi pada tumpuan atap.
Penebalan pada kaki tegangan yang ada harus tetap dievaluasi dalam usaha untuk:

1. Tegangan- tegangan tarik yang mungkin terjadi dan menyediakan


tulangan tarik yang cukup kuat disepanjang lengkungan atap
2. Tegangan tekan tertinggi terjadi pada puncak atap yang diselesaikan
dengan membuat perkuatan. Sedangkan untuk tekanan tekuk terjadi pada sudut
pertemuan atap.

 STRUKTUR KABEL

Definisi

Struktur kabel adalah struktur yang mengalami gaya tarik akibat pembebanan
baik dari dalam maupun dari luar
1. Prinsip
Menarik beban (mengalami gaya tarik) Pokok – pokok permasalahan
21
2. Kelemahan :

- Hanya mengalami gaya tarik, tidak mampu menahan gaya tekan.

- Mudah mengalami deformasi (perubahan bentuk)

Solusi: Untuk deformasi semi permanen (melendut) dengan menguatkan


gaya tarik pada kedua ujung kabel. Untuk deformasi permanen (putus)
dengan penarikan jung kabel dengan kekuatan tarik yang seimbang untuk
menghindari perbedaan beban tarik yang besar
3. Kelebihan :
- Low cost
- Efisiensi waktu
- Bahan lebih ringan
4. Klasifikasi/ jenis struktur
Berdasarkan desain
- Sistem kabel sederhana : mempunyai bentang sangat besar
- Struktur kabel ganda : terdiri atas dua pasang kabel struktur dan elemen
tekan / tarik yang berperan bersama dalam memikul gaya eksternal.
- Cable stayed stucture : mempunyai sederetan kabel linier dan memikul
elemen horizontal kaku.
Ada 3 jenis :
- Struktur berkelengkungan tunggal
- Struktur berkelengkungan ganda
- Struktur kabel ganda
Berdasarkan bahan:
- Kabel baja ringan
- Kabel berkekuatan tinggi (baja karbon)
- Kabel baja stainless
- Polyester/ serabut aramid

Sistem Kabel
Struktur kabel yang mengalami beban eksternal akan mengalami deformasi yang
bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk
beban itu adalah bentuk funicular (sebutan bahasa Latin yang berarti 'tali'). Hanya gaya
22
tarik yang timbul pada kabel. Dengan membalik bentuk struktur yang diperoleh
tersebut, kita akan mendapatkan struktur baru yang benar-benar analog dengan struktur
kabel, hanya sekarang yang dialami adalah gaya tekan.
Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh dengan menumpuk elemen-
elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai tekan) dan struktur yang
diperoleh akan stabil. Akan tetapi sedikit variasi pada beban akan berarti bahwa
strukturnya tidak lagi merupakan bentuk funicular, sehingga akan timbul momen lentur
dan gaya geser akibat beban yang baru tersebut.
Beberapa prinsip sistem kabel dan penyaluran beban dapat ditunjukkan pada
gambar-

gambar di bawah
ini:

Gabar 1. Aksi dan reaksi pada sistem kabel

Penyaluran beban pada sistem kabel

23
Variasi pembebanan pada sistem struktur kabel

Hal terpenting dan mendasar dalam mempelajari sistem kabel adalah pengetahuan
tentang kurva atau kumpulan segmen elemen-garis-lurus yang membentuk funicular
untuk pembebanan yang diberikan. Secara alami, bentuk funicular akan diperoleh
apabilakabel yang bebas berubah bentuk ketika dibebani. Kabel yang berpenampang
melintang konstan dan hanya memikul berat sendirinya akan mempunyai bentuk
catenary (Gambar 2). Kabel yang memikul beban vertikal yang terdistribusi secara
horizontal di sepanjang kabel, seperti beban utama pada jembatan gantung yang memikul
dek horizontal, akan mempunyai bentuk parabola. Kabel yang memikul beban terpusat
(dengan mengabaikan berat sendirinya), akan mempunyai bentuk segmen-segmen garis
lurus(Gambar 2). Kombinasi berbagai beban akan memberikan bentuk kombinasi
dimana beban terbesar akan memberikan bentuk yang
dominan.

24
Contoh bangunan dengan pemakaian sistem struktur kabel

Kabel adalah elemen struktur fleksibel (Gambar 3). Bentuknya sangat


bergantung dari besar dan perilaku beban yang bekerja padanya. Apabila kabel
ditarik pada kedua ujungnya saja, maka bentuknya akan lurus. Jenis kabel demikian
disebut tie-rod. Jika kabel digunakan pada bentang antara dua titik dan memikul
beban titik eksternal, maka bentuk kabel akan berupa segmen-segmen garis (Gambar
1). Jika yang dipikul beban terbagi, maka kabel akan mempunyai bentuk lengkung.
Berat sendiri kabel dapat menyebabkan bentuk lengkung tersebut.
Ada hubungan yang cukup erat antara bentuk kabel dengan bentuk
pelengkung. Jika bebannya sama, bentuk kabel akiba beban tersebut akan sama
dengan bentuk pelengkung yang memikul beban sama tersebut. Bentuk yang satu
merupakan inversi bentuk yang lain. Apabila terjadi tarik pada kabel, maka pada
pelengkung terjadi tekan.
Kabel dapat digunakan pada bentang yang sangat panjang. Biasanya kabel
digunakan pada jembatan yang memikul dek jalan raya beserta lalu lintas di atasnya.
Karena beban lalu lintas selalu menyebabkan kabel utama mengalami perubahan
bentuk karena berubah- ubahnya posisi beban, maka dek jembatan dibuat kaku
sehingga permukaan jalan pada dasarnya tetap datar, dan beban yang diterima oleh
kabel pada dasarnya konstan. Kabel juga dapat dipakai untuk memikul permukaan
atap pada gedung, khususnya pada situasi bentang besar

 STRUKTUR MEMBRAN

 Definisi
Struktur membran adalah sebuah struktur yang mempunyai permukaan
fleksibel tipis yang memikul beban terutama melalui proses tegangan tarik.

25
 Prinsip
Selalu mengalami gaya Tarik Memerlukan struktur lain untuk
mempertahankan bentuk permukaanya, yaitu:
 Rangka penumpu dalam yang kaku
 Prategang pada permukaan yang memberikan gaya eksternal yang menarik
membrane (jika bentuknya lembaran)
 Tekanan internal (apabila bentuknya volume tetutup (pneumatic)
 Pokok – pokok permasalahan

Kelemahan :
- Sangat peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami getaran
- Tidak dapat menahan beban vertikal
Kelebihan
- Struktur ini bisa digunakan untuk membuat bentukan – bentukan
mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, contoh: seperti
permukaan bola
- Struktur ini sifatnya ringan sehingga tidak memberatkan bangunan, contoh:
tenda
- Sangat cocok untuk bangunan yang tidak permanen atau semi permanen
- Bisa untuk bentang yang lebar
Klasifikasi
Berdasarkan tegangan tarik yang dapat dilakukan dengan system prategang
- Membran berbentuk bidang pelana
- Membran berbentuk bidang kerucut dengan setengah tiang tenda
- Membran yang dikombinasikan secara bebas dengan hasil tenda
gergaji atau atap gantungan
Berdasarkan penopangnya
- Kabel, contoh: struktur tenda
- Udara, contoh: struktur pneumatis

Pembahasan sistem struktur tenda biasanya dimasukkan ke dalam


kelompok struktur membran, bersama dengan dua jenis struktur yang lain, yaitu
pneumatis dan jaring. Membran adalah struktur permukaan yang fleksibel dan
tipis yang memikul beban dengan mengalami terutama tegangan tarik.
Gelembung sabun adalah contoh klasik yang dapat dipakai untuk
mengilustrasikan apakah struktur membran itu dan bagaimana
26
perilakunya. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri dengan cara
struktur tersebut dibebani. Selain itu, struktur ini sangat peka terhadap efek
aerodinamika dari angin.
Efek ini dapat menyebabkan terjadinya fluttering (getaran). Dengan
demikian, membran yang digunakan pada gedung harus distabilkan dengan cara
tertentu hingga bentuknya dapat tetap dipertahankan pada saat
memikul berbagai kondisi pembebanan. Terdapat beberapa cara dasar
untuk menstabilkan membran. Rangka penumpu dalam yang kaku, misalnya,
dapat digunakan, atau dapat juga penstabilan dengan menggunakan pra- tegang
pada permukaan membran. Hal ini dapat dilakukan baik dengan memberikan
gaya eksternal yang menarik membran, maupun dengan menggunakan tekanan
internal apabila membrannya berbentuk volume tertutup. Contoh pemberian pra-
tegang yang menggunakan gaya eksternal adalah struktur tenda. Akan tetapi ada
pula tenda yang tidak mempunyai permukaan yang benar-benar ditarik oleh kabel
sehingga dapat bergerak apabila dibebani. Sekalipun dapat memikul beban angin
normal, banyak permukaan tenda yang dapat bergetar sebagai akibat efek
aerodinamika dari angin kencang. Karena itulah tenda banyak digunakan sebagai
struktur sementara, bukan sebagai struktur permanen

Struktur Membran Rangka Kaku Margo City

27
. Struktur tenda pada Olympia Stadium di Muenchen, Jerman

 STRUKTUR PNEUMATIK
Struktur Pneumatik adalah suatu sistem struktur yang memperoleh
kestabilannya dari tekanan internal yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
eksternal. Media yang digunakan dapat bermacam-macam, diantaranya zat cair, busa
atau butiran. Namun yang paling banyak digunakan adalah media gas atau udara.
Prinsip ini berlaku seperti pada balon udara, dimana tekanan udara internal di dalam
balon lebih tinggi dibandingkan tekanan udara di luarnya. Keberhasilan penerapan
pada sarana transportasi mendorong orang untuk menerapkannya pula pada bangunan
arsitektural. Pelopornya adalah seorang engineer Inggris Sir William Lanchester
dengan desain field hospitalnya pada tahun 1917. Karakter dari struktur
pneumatik adalah murah dalam investasi awal, cepat pembangunannya dan ringan
bobotnya karena material utamanya adalah lembaran kain dengan tebal tidak lebih
data 0,5
mm.

Penerapan struktur pneumatik di Indonesia, khususnya untuk bangunan


arsitektural hingga saat ini belum banyak dilakukan. Kendala yang dihadapi
adalah jenis struktur ini masih kurang populer yang diikuti dengan kurangnya
nara sumber serta belum adanya peraturan-peraturan yang khusus mengatur
pembangunan menggunakan struktur pneumatik. Padahal dari banyak sisi,
Indonesia sebenarnya merupakan lahan yang subur bagi pengembangan
struktur pneumatik. Rehm tropis di Indonesia rnemungkinkan bangunan terbebas
dari beban salju yang merupakan musuh utama struktur pneumatik. Selain itu di
28
Indonesia banyak event yang pengadaannya berkesesuaian dengan karakter
struktur pneumatik. Pengadaan material utama bangunan berupa kain 1)cl-lapis
PVC juga sudah bukan merupakan barang baru di industri pertekstilan Indonesia.
Tujuan utama dari makalah ini adalah memperkenalkan struktur pneumatik
sebagai salah satu altematif struktur non konvensional yang dapat digunakan di
Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kecepatan
membangun, kemudahan dalam transportasi dan harga yang bersaing, khususnya
dalam kazanah struktur bentang lebar.
Untuk itu dipilih dua kasus uji yang mewakili jenis-jenis utama struktur pneumatik
yaitu struktur pneumatik lapisan ganda yang didukung udara serta struktur pneumatik
tabung yang digelembungkan udara. Sistem pertama memiliki keunggulan dalam lebar
bentangan sementara sistem kedua memiliki keunggulan pada fleksibilitas ruang dan
bukaan. Pembahasan mengenai detail eara pembuatan, penyimpanan, transportasi,
proses ereksi serta pembongkaran di lokasi juga disertakan, dengan harapan dapat lebih
memberikan gambaran bagaimana bangunan pneumatik dapat diproduksi di Indonesia.

Contoh bangunan berkonstruksi pneumatik Membran Bagan Pembagian


Jenis Struktur

 STRUKTUR LIPAT

Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekuatan satu
arah yang diperbesar dengan menghilangkan permukaan pelanar sama sekali dan
membuat deformasi besar pada plat sehingga tinggi struktural pelat semakin besar.
Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing-masing elemen plat
berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan
sepajang tepinya ) Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin
material terletak jauh dari bidang tengah struktur. Elemen pelat lipat ini mempunyai
29
kapasitas pikul beban besar hanya jika tekuk lateral daerah yang tertekan dapat
dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat akan selalu dapat dikekang pelat
sebelahnya. Bentuk bidang pelat mempunyai kekuatan yang lebih besar dari bidang
pelat datar karena momen energinya lebih besar.

Gaya-gaya yang bekerja pada bidang lipat

Sistem struktur bidang lipat pada umumnya berfungsi sebagai atap. Gaya-gaya yang
timbul pada sistem struktur ini :

- Gaya/beban mati dan strukturnya sendiri


- Gaya/beban hidup lebih banyak diakibatkan beban air hujan dan angin
- Gaya/beban lain.

30
STUDI KASUS

KONSEP ARSITEKTUR

Analisa Fungsi Bangunan

Nama Bangunan : Bandar Udara Internasional Changi Singapura


Kota : Changi Singapura
Dibangun : 29 Juli 1981
Jenis Bandara : Komersial
Kategori : A

Bandar Udara Internasional Changi Singapura

Bandar Udara Internasional Changi Singapura adalah bandara internasional


yang melayani Singapura. Bandara ini terletak di daerah Changi di bagian ujung
timur pulau Singapura dan merupakan salah satu fasilitas penerbangan terbaik di Asia dan
31
dunia. Bandara ini dikelola oleh Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS).
Bandara Changi juga merupakan pangkalan Singapore Airlines, SilkAir, Valuair, dan Tiger
Airways.

Pada tahun 2004, jumlah penumpang di Changi sebanyak 30,4 juta orang dan
kargo yang dilayani sebesar 1,78 juta ton. Hingga saat ini Bandara Changi memiliki dua
terminal dan yang ketiga direncanakan dibuka pada 2008.

Terminal menuju pesawat parkir pesawat landasan


pacu bandara

SEJARAH
Bandar Changi dibuka pada 29 Desember 1981. Pembangunannya bermula dari
kepadatan di Bandara Paya merupakan bandara ketiga di Singapura setelah Bandara
Kallang dan Bandara Seletar. Sebelumnya, ada pilihan perluasan bandara di Paya Lebar,
namun ide tersebut tidak disetujui karena Paya Lebar terletak di daerah urban dan bisa
meningkatkan kebisingan. Pemilihan lokasi sekarang berdasarkan jika dibangun di
ujung pulau, maka perluasan bisa dilakukan dengan reklamasi dan pesawat terbang
pun akan terbang lewat laut sehingga mengurangi kebisingan.

PERKEMBANGAN

32
Gedung Bandara Changi

Bandara ini mengalami perkembangan yang sangat menonjol. Pada tahun 2005,
Bandara Changi Singapura dapat menampung 32,43 juta penumpang, yang naik sebesar 7%
dari tahun sebelumnya. Ini membuatnya menjadi bandara tersibuk ke-26 di dunia dan ke-6 di
Asia diukur dari kepadatan penumpang. Dana sebesar S$1,75 milyar telah dikeluarkan untuk
pembangunan Terminal 3. Sedangkan dana sebesar S$240 juta sudah disiapkan untuk
merenovasi Terminal 1 dan Terminal 2, dimana Terminal 2 baru saja selesai direnovasi. Pada
tahun ini, Bandara Changi sudah berhasil membuat dua terminal baru, yaitu Terminal CIP
yang diberi nama Jetquay dan Budget Terminal.

PENGHARGAAN
Meskipun bangunan terminal sudah terhitung cukup tua, bandara Changi Singapura
tetap dirawat baik. Baru-baru ini saja, Bandara Internasional Changi Singapura
memenangkan penghargaan Airport of the Year 2006 oleh Skytrax. Bandara ini berhasil
mengalahkan saingan ketatnya, Bandara Internasional Hong Kong, yang memenangkan
penghargaan tersebut sebanyak 5 kali berturut-turut, dari tahun 2001-2005, dimana saat itu
Bandara Changi Singapura hanya berhasil menjadi runner-up.

MASKAPAI

 Terminal 1 A
Terminal Bandara Changi Singapura tertua beroperasi sebagai satu-satunya terminal dari
pembukaan pada 1 Juli 1981 sampai pembukaan Terminal 2 sembilan tahun
kemudian. Dikonfigurasi dalam tata letak H-dibentuk untuk memaksimalkan jumlah
aerobridges yang dapat dibangun, itu menjalani dua karya upgrade besar selama masa
33
pakainya. Sebuah perbaikan besar selesai pada tahun 1995 dengan biaya S $ 170 juta dan
bekerja untuk memperpanjang dua dermaga untuk menambahkan 14 aerobridges dengan
biaya S $ 420,000,000 berlangsung dari 1996 hingga 1999. Hari ini, meliputi terminal seluas
280.020 m² dan dapat menampung kapasitas penumpang maksimal 21 juta penumpang per
tahun.

 Terminal 2
Terminal 2 dibuka pada 22 November 1990 sebagai bagian dari Tahap II di bandara induk
asli. Menerapkan konfigurasi linier sejajar dengan landasan pacu, terletak bersebelahan
dengan Terminal 1 ke arah selatan, dan digembar-gemborkan pembukaan sistem Skytrain asli
menghubungkan dua terminal melalui sisi darat tersebut. Seluruh penerbangan Singapore
Airlines dan SilkAir pindah ke terminal baru ketika dibuka, bersama dengan beberapa
operator di Asia Tenggara termasuk Malaysia Airlines , Philippine Airlines dan Royal
Brunei Airlines .Mereka bergabung dengan beberapa maskapai, beberapa di antaranya sekutu
ke Singapura Airlines, khususnya Lufthansa , baik sesama Star Alliance anggota. Air France
adalah mantan pengguna sebelum pindah kembali ke Terminal 1. mantan pengguna lainnya
termasuk Air Canada dan Airlines Austria , yang berhenti beroperasi untuk Changi pada
bulan Oktober 2006. Etihad Airways merupakan maskapai terbaru untuk beroperasi dari
Terminal 2 ketika memulai penerbangan pada bulan September 2007. All Nippon Airways
pindah ke Terminal 2 mulai 1 Oktober 2008. Sekarang Singapore Airlines penerbangan
berangkat untuk Asia Tenggara, India Subcontinent, Timur Tengah dan Afrika menggunakan
terminal ini.

Terminal 2 dibagi menjadi empat bagian dengan gerbang nomor membawa surat dari
bagian mereka. Terminal host sebuah bioskop dan Burger King serta banyaknya
jumlah toko. The centrepiece is the indoor garden. tengahnya adalah taman indoor. Terminal
ini juga memiliki outdoor taman atap dan bagian teknologi menampilkan dunia terbesar di
layar plasma . Karpet berwarna hijau dan gerbang informasi yang ditampilkan pada layar
LCD . Pemeriksaan keamanan harus diselesaikan sebelum memasuki gerbang. Terminal 2
rumah kantor-kantor Biro Investigasi Kecelakaan Udara Singapura.

Terminal 3

Terminal 3 merupakan terminal terbaru yang mulai beroperasi pada tanggal 9 Januari
34
2008, dengan desain lebih modern daripada kedua terminal sebelumnya dan memiliki
beberapa fasilitas seperti Hard Rock Cafe, Butik BVLGARI, Gucci, Hermes, pusat makanan,
Crowne Hotel, taman kupu-kupu dan bioskop mini. Bandara ini memiliki 5 terminal yaitu
T1, T2, T3, JetQuay CIP Terminal dan Terminal Anggaran, dengan kapasitas total 73 juta.
Terminal 1, 2 dan 3 secara langsung dihubungkan dengan daerah transit umum.
Transportasi di dalam dan antara ketiga terminal disediakan oleh penggerak orang dan
sistem Skytrain, namun berjalan kaki di bawah juga bisa. JetQuay terletak di samping
terminal 2, memiliki fasilitas check-in untuk penumpang premium dan transportasi ke
pesawat di salah satu terminal lain dengan kereta pribadi.
Di terminal 2 mereka menerapkan konfigurasi linier sejajar dengan landasan pacu,
terletak bersebelahan dengan Terminal 1 ke arah selatan. Dan menggunakan sistem skytrain
sebagai penghubung di jalur udara. Terminal 2 dibagi menjadi empat bagian dengan nomor
pintu membawa surat dari bagian mereka. Terminal host bioskop dan Burger King serta
banyaknya jumlah toko. tengahnya adalah taman indoor. Terminal ini juga memiliki taman
atap terbuka dan menampilkan bagian teknologi layar plasma terbesar di dunia.
Di terminal 3 memiliki 28 pintu aerobridge tambahan, dan mampu menangani 8
Airbus A380. Terminal 3 ini memiliki ruang tunggu umum untuk beberapa gerbang.
JetQuay CIP Terminal adalah terminal yang dikelola secara pribadi, terletak di
sebelah Terminal 2, dan terminal ini digunakan untuk melayani pejabat asing. JetQuay
menyediakan fasilitas check-in, penanganan bagasi, dan layanan imigrasi clearance. Ini
adalah terminal bandara mewah kedua di dunia setelah terminal kelas 1 Lufthansa di
-Frankfurt Airport. Namun, tidak seperti terminal Lufthansa , JetQuay digunakan untuk
kalangan elit.
Bandara Changi membuka terminal khusus untuk melayani para pelancong anggaran.
Terminal ini tidak termasuk dalam skema penomoran. Di terminal ini menawarkan biaya
pendaratan yang lebih rendah, biaya penanganan dan pajak bandara, memotong kembali
fasilitas seperti aerobridges, struktur fisik yang rumit dan dekorasi di gedung terminal
penumpang. Berbagai toko di terminal ini bebas bea dan gerai Makanan dan Minuman, dan
tersedia internet gratis (wifi). Tidak ada fasilitas transfer pada Terminal Anggaran.

35
Terminal 1 terminal 2 terminal 3
Dalam hal pelayanan dan keamanan, bandara ini telah mendapatkan berbagai macam
penghargaan sebagai bandara terbaik. Bandara ini memiliki lebih dari 70.000 m2 ruang antara
tiga terminal utama untuk outlet belanja dan makan, dengan Terminal 3 memiliki jumlah
terbesar ritel di 20.000 m2. Terdapat dua lounge yang berbeda dengan area rest 24-jam,
kamar mandi dan fasilitas spa, untuk fasilitas hotel dan kolam renang. Dalam hal
perdagangan, bandara ini melampaui pusat perbelanjaan lainnya di Singapura, termasuk di
posisi teratas wisata Orchard Road. Selain beragam toko bebas bea dan outlet makan,
Bandara Changi memiliki enam area taman terbuka. Terbuka untuk pelanggan bandara,
masing-masing taman mewakili kelompok yang berbeda tanaman: kaktus, bambu, Heliconia,
bunga matahari, pakis dan anggrek.
Bandara Changi memiliki sejumlah pusat bisnis di sekitar bandara. Dalam daerah
transit internasional dari Terminal 1 dan 2 saling berhubungan, internet dan fasilitas
permainan, ruang doa, mandi, spa, pusat kebugaran, kolam renang dan hotel disediakan.
Berbagai daerah lounge disediakan, beberapa termasuk area bermain anak-anak atau televisi
menunjukkan berita, film dan saluran olahraga. Dalam hal operasi penumpang, 4 terminal

36
utama dalam operasi dilengkapi dengan fasilitas imigrasi-pengolahan untuk perjalanan
internasional.
Transportasi darat : Bandara Changi dibangun dengan pertimbangan transportasi darat
dengan dibangunnya East Coast Parkway dan dibuka bersamaan dengan bandara yang
menyediakan link langsung ke pusat kota. Sementara dalam konfigurasinya di design
sedemikian rupa sehingga tiga bangunan terminal penumpang utama berlokasi berdekatan
satu sama lain sehingga memungkinkan bagi wisatawan untuk berjalan kaki ria sambil
menikmati suasana antara terminal. Changi Airport Skytrain juga ditambahkan untuk
memfasilitasi transfer lebih cepat dan lebih nyaman.

Jalur skytrain skytrain


The Changi Airport Skytrain beroperasi antara Terminal 1, 2 dan 3, dengan total tujuh stasiun.
Kereta memiliki mobil terpisah untuk sisi udara (transit) dan tanah-sisi (publik) penumpang.
Transportasi ini juga disediakan untuk penumpang dan pengunjung antara Terminal 2 dan
Terminal Anggaran dalam bentuk shuttle bus namun free, dan beroperasi tiap 20 menit sekali.
Bandara ini terhubung ke jaringan Mass Rapid Transit (MRT), yang terletak di bawah tanah
antara Terminal 2 dan Terminal 3 dan langsung diakses dari kedua terminal.

MRT entrance MRT penghubung ke changi airport di terminal JetQuay

Konsep Desain Bentuk

37
Terminal tiga yang ada di bandara Changi merupakan salah satu bangunan dengan
konsep yang paling indah dan termodern di dunia, dengan langit-langitnya yang berbentuk
sayap kupu-kupu dan kebun vertikal beserta fasilitas air terjun buatan yang asri.
Kesan yang menempel saat datang ke bandara ini adalah Megah, Humanis dan
Artistik. Kemegahan Changi Airport sebagai bandara internasional sangat terlihat oleh
rancangan bangunan khususnya atap bangunan di yang dirangcang dengan konsep hemat
energy. Kemudian, rasa humanis pun juga didapatkan saat berada di Changi terutama dengan
dukungan fasilitas yang disediakan untuk dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat
termasuk kaum difabel. Dan kesan artistic pun dirasakan karena banyak sekali benda-benda
yang dirancang dengan nilai seni yang tinggi

International Changi Airport


Selanjutnya, sebuah signage yang terdapat di Bandara Changi pun sangat informatif. Signage
ini dirancang untuk menerangkan di lokasi mana jika kita ingin menggunakan skytrain, bus dan
dimana lokasi kedatangan.

Papan Informasi di Bandara Changi

Salah satu bentuk plafinnya juga menggunakan struktur lipatan.

38
Konsep Ruang
Ruang dalam bandara yang utama terdapat ruang MRT entrance, MRT penghubung ke
changi airport dan ruang administrasi.

MRT entrance MRT penghubung ke changi airport Ruang administrasi


Pola sirkulasi pada ruang bandara ini mengambil pola sirkulasi radial, yang pola
sirkulasi ruangnya melalui penyebaran atau perkembangan dari titik-titik pusat bangunan-
bangunan yang ada di bandara ini.
Pola sirkulasi dalam bangunan mempunyai banyak ruang pergerakan. Sirkulasi
penghubung ruang pada bandara ini merupakan sirkulasi yang berakhir dalam ruang.
Pergerakkannya berfungsi sebagai pemfokus akses penghubung ruang yang dianggap penting
dan berakhir pada salah satu ruang yang ada di bandara ini.

KONSEPSTRUKTUR
a. Analisa SistemStruktur Bangunan
(1) Struktur Atap
Struktur atap bandara utama changi airport ini merupakan sebuah struktur atap bentang
lebar yang dalam perencanaannya didesain sebagai atap lengkung yang memiliki nilai
artistik tinggi dengan konstruksinya berupa sistem rangka baja yang dibuat melengkung.
Struktur utama pada rangka struktur atap bandara ini menggunakan sistem rangka batang
bidang (Plane truss) dengan bentang struktur antara 30-60 meter.
39
Rangka batang bidang merupakan susunan elemen-elemen linear yang
membentuk persegi atau kombinasi segiempat yang secara keseluruhan berada di dalam satu
bidang tunggal. Penggunaan baja dengan sistem struktur ini pada bentang panjang yang berdiri
bebas tanpa penumpu memang menghasilkan penggunaan material yang lebih tapi juga
menghasilkan profil yang lebih besar dan berat hingga akan sangat berpengaruh pada
perencanaan struktur dibawahnya dan tentunya juga proses mobilisasi, akan tetapi juga
menghasilkan keindahan yang menawan bagi setiap mata yang pernah melihatnya.
Penggunaan sistem rangka bidang (Plane truss) sebagai penyusun struktur utama dengan
rangka ujung yang berdiri bebas sangat jarang dipergunakan pada struktur ndara, hampir
seluruh bangunan bandara dengan struktur atap bentang lebar. Struktur ngka ruang adalah
komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri, memikul gaya tekan atau
gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama lain dengan
sistem tiga dimensi.

Struktur kolom
Dengan mengetahui secara detail kondisi lapangan maka pihak
kontraktor akan mampu melangkah lebih jauh dalam upaya optimasi dengan
inovasi metode dan sistem konstruksi yang memungkinkan diterapkan di sini,
Sebagai contoh, misalnya; dalam penerapan sistem pracetak untuk konstruksi
beton yang diperlukan baik di dalam maupun di luar bandara. Semula kalau dibuat
dengan kolom beton akan memiliki dimensi 1m x 2,5m yang dinilai terlalu boros.
Untuk efisiensi pelaksanaan maka konstruksinya diganti dengan baja yang dibalut
dengan cladding dari aluminium composite panel (ACP), dengan performance
lebih mewah dan murah. Dijelaskan ada beberapa konstruksi struktur bandara yang
mengalami revisi desain, seperti pada bagian konstruksi listplank luar atap
bangunan maupun dalam bangunan. Semula akan dibuat dengan cor beton keliling
atap bandara, namun hal ini tidak mudah dikerjakan karena harus memasang
scaffolding setinggi belasan meter mengelilingi atap bandara. Dengan

40
pertimbangan teknis dan efisiensi lalu konstruksi listplank diganti dengan sistem
pracetak berupa GRC.

41
Struktur Balok
Penggunaan listplank dari beton menjadi GRC sangat efektif karena relatif lebih
hemat. GRC ini lalu di finish dengan cat khusus yang tahan terhadap cuaca, sehingga lebih
awet ketahanan warnanya. Dengan demikian, bisa lebih hemat dan cepat.
Secara konstruksi bandara memiliki kekuatan sama, namun secara biaya jika semula
harus dibuat dengan sistem konvensional harus membuat balok sedikitnya 5000 buah balok
dihemat menjadi hanya 3000 buah balok untuk konstruksi. Dengan begitu, secara waktu
mulai dari produksi hingga pemasangan di lapangan lebih cepat

Hubungan antara Balok dan Kolom


42
Struktur Pondasi
Pondasi yang digunakan pada bangunan bandara ini adalah pondasi pile cap. Pondasi
pilecap (tiang pancang) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan
mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak
pada kedalaman tertentu. Setelah pekerjaan pile yang meliputi pengeboran dan pemotongan
pile yang tersisa di permukaan tanah, selanjutnya akan dilakukan penulangan untuk membuat
pile cap. Pile cap tersusun atas tulangan baja berdiameter 16mm, 19mm dan 25mm yang
membentuk suatu bidang dengan ketebalan 50mm dan lebar yang berbeda-beda tergantung
dari jumlah tiang yang tertanam. Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari
kolom yang kemudian akan terus disebarkan ke tiang pancang dimana masing-masing pile
menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung yang diijinkan (Y ton) (N =
jumlah kelompok pile). Jadi beban maksimum yang bisa diterima oleh pile cap dari suatu
kolom adalah sebesar N x (Y ton). Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi
sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-
benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat
menyebabkan beban tambahan pada

Ilustrasi pemancangan
Pondasi tiang pancang pemancanganpondasi tiang
ilustrasi pondasi tiang
pancang
pancang

43
1. Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan pemotongan pile sesuai elevasi pile
cap yang diinginkan.

2. Tanah disekeliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang telah direncanakan.

3. Pada pile dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan
besinya yang kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap.
Pembobokan hanya sampai elevasi dasar pile cap saja.
4. Melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah pile.

5. Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan 10
cm.
6. Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama
atas dan bawah, persiapan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan
pemasangan stek pile cap sebagai penghubung menuju kolom.

44
7 Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting ditimbun kembali untuk
menahan beban pengecoran dan meratakan kondisi tanah seperti semula.
8. Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran pada pile
cap.
Eksplorasi Sistem Struktur

Bandara changi airport ini memiliki struktur bentang lebar. Terlihat pada atap bandara
yang dalam perencanaannya didesain sebagai atap lengkung yang memiliki nilai artistik
tinggi. Konstruksi stadion ini berupa sistem rangka baja yang dibuat melengkung.
Keseluruhan bandara ini ditutup oleh atap yang berstruktur rangka dengan bentangan
sekitar 30-60 meter. Struktur rangka batang yang membentuk lengkungan ini sering disebut
juga system fire work. System ini dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75
meter, seperti padabangunan stadion olahraga, bangunan pabrik, dll. Dengan bentangan
sepanjang itu, diperlukan struktur yang kuat agar dapat menahan beban sehingga atap tidak
jatuh. Struktur rangka pada bandara ini memiliki estetika yang sangat menakjubkan.

Hubungan Konsep Struktur dan Konsep Arsitektur


Bangunan bandara ini memiliki konsep penyu. Konstruksi atap yang menggunakan
rangka melengkung menutupi seluruh bagian stadion. Struktur Rangka yang di buat
melengkung dan mempunyai konsep bentuk punggung penyu ini tidak terlalu melengkung

45
dan dengan bentuk lengkunga yang sederhana. Sehingga struktur rangka pada atap yang
melengkung membuat proses penemuan bentuk bangunan menjadi mudah dan juga memberi
nilai estetika pada bangunan.

Analisa Hubungan Bentuk dan Modul Ruang dari Sistem Struktur


 Wujud : hasil dari konfugurasi bentuk permukaan-permukaan tertentu dan sisi-sisi
bentuk merupakan modul dari hubungan ruang.
 Dimensi : suatu bentuk adalah panjang, lebar, tinggi. Demensi-demensi ini
menentukan proporsinya. Adapun skalanya di tentukan oleh perbandingan ukuran
relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain di sekeliling ruangan.
 Warna :corak, intensitas dan nada permukaan pada suatu bentuk. Warna adalah atribut
yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkunganya/ruangan.
Warna juga mempengaruhi bobot visual pada bentuk bangunan serta akan
merubah suatu suasana ruangan.
 Tekstur :adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhi perasaan kita
pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan
benda tersebut, sehingga akan berpengaru sekali terhadap ruangan.
 Posisi :adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.
 Orientasi :adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin atau
terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.
 inersia visual : adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu
bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan
garis pandangan kita (ruangan).

46
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada berbagai jenis sistem struktur yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah
bangunan dengan bentang lebar, yaitu sistem struktur kabel, busur (arch), kubah
(dome), cangkang (shell), pneumatik, membran, spaceframe, dan folded plate.
 Sistem struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip
gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dan lain-lain yang menyanggah
sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan.
 Sistem struktur busur atau arch adalah sebuah struktur yang berbentuk curva yang
membentuk ruang di bawahnya dan menyokong beban di atasnya.
 Sistem struktur kubah atau dome adalah sebuah bentuk setengah bola yang
membentuk langit-langit sebuah bangunan atau struktur tertentu, yang umumnya
memiliki pondasi sirkular.
 Sistem struktur cangkang atau shell adalah struktur ringan yang menggunakan
elemen cangkang, dimana konstruksinya mendapatkan kekuatan dari bentuk itu
sendiri. Bentuk tersebut mendistribusikan beban secara merata melalui permukaan
cangkang tersebut.
 Sistem struktur pneumatik adalah sistem struktur membrane yang distabilkan oleh
tekanan udara bertekanan tinggi. Biasanya sistem struktur ini dibentuk oleh kabel dan
disokong oleh cincin rigid di ujungnya.
 Sistem struktur membran adalah struktur yang menggunakan material membrane,
yang memikul beban dengan mengalami tegangan tarik. Membran adalah struktur
permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan mengalami tegangan tarik.
 Sistem struktur rangka batang atau space frame adalah suatu struktur ringan
namun kaku yang dikonstruksikan dari elemen-elemen tiang yang mengikuti
pola geometris tertentu. Struktur ini mendapatkan kekuatannya dari rigiditas
bentuk segitiga yang membagi-bagi beban dan gaya tarik dan tekan di seluruh
anggotanya.
 Sistem struktur bidang lipat atau folded plate adalah sebuah konstruksi yang
berbentuk lipatan, termasuk struktur yang terbuat dari pelat dan struktur yang terbuat
dari rangka batang yang membentuk sebuah bentuk lipatan oleh relasinya dalam ruang.

DAFTAR PUSTAKA
47
http://www.ilmutekniksipil.com/struktur-baja/tipe-struktur-baja-pada-bangunan.
http://bestananda.blogspot.co.id/2015/07/bangunan-hanggar-pesawat.html
http://mydipblog.blogspot.co.id/2009_04_01_archive.html
http://ronny.blog.upi.edu/struktur-rangka-batang/
http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/viewFile/99/96

48

Anda mungkin juga menyukai