Dosen:
Armiwaty, ST., M.Si.
Raeny Tenriola Idrus, ST., M.Si.
Dewi Satriati Ninsyi,S.Pd.,M.Pd.
KELOMPOK 5
Desy Puspita Ekasari ( 210201601021 )
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul "Perencanaan Utilitas Bangunan Gedung Sate" dengan baik
dan tepat waktu.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perencanaan Utilitas Bangunan dari Jurusan Teknik Sipil Bangunan Gedung Universitas
Negeri Makassar. Serta sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi
mahasiswa Jurusan Teknik sipil.
Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi
pengarahan, bimbingan serta dukungan moral. Kami selaku penulis menyadari, bahwa
makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan dan
tata bahasa. Mohon maaf apabila ada kesalahan baik disengaja maupun tidak. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik atau saran apapun yang sifatnya membangun
untuk dijadikan bahan evaluasi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan berguna untuk
kedepannya, terima kasih.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................4
BAB 1................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
1.1. Latar Belakang...................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3. Tujuan................................................................................................................6
BAB 2................................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
2.1. Sistem Plumbing Air Bersih dan Air Kotor........................................................7
2.2. Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan..............................................................8
2.3. Sistem Penghawaan Alami dan Buatan............................................................10
2.4. Sistem Keamanan.............................................................................................11
2.5. Sistem Transportasi Dalam Bangunan..............................................................12
2.6. Sistem Telekomunikasi Dalam Bangunan........................................................13
2.7. Sistem Akustik.................................................................................................14
2.8. Sistem Pengelolaan Sampah atau Limbah........................................................15
BAB 3..............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1. Kesimpulan......................................................................................................18
3.2. Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Selain itu, sebagai gedung pemerintahan, Gedung Sate juga memiliki fungsi
penting dalam mendukung berbagai aktivitas administratif dan pelayanan publik.
Oleh karena itu, perencanaan utilitas harus memastikan ketersediaan infrastruktur
yang memadai untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, seperti listrik, air,
sanitasi, dan komunikasi.
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu meliputi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem plumbing air bersih dan air kotor gedung sate.
2. Untuk mengetahui sistem pencahayaan alami dan buatan gedung sate.
3. Untuk mengetahui sistem penghawaan alami dan buatan gedung sate.
4. Untuk mengetahui sistem keamanan gedung sate.
5. Untuk mengetahui sistem transportasi dalam bangunan gedung sate.
6. Untuk mengetahui sistem telekomunikasi dalam bangunan gedung sate.
7. Untuk mengetahui sistem akustik gedung sate.
8. Untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah atau limbah di dalam gedung
sate.
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem plumbing air bersih bertujuan untuk menyediakan air yang aman dan
bersih untuk digunakan dalam keperluan sehari-hari, seperti minum, mencuci,
atau mandi. Air bersih biasanya berasal dari sumber air terpercaya, seperti sumur
atau pasokan air kota. Dalam sistem ini, pipa khusus air bersih mengalirkan air
dari sumber ke titik-titik penggunaan di gedung, seperti kran, shower, atau toilet.
Pipa ini biasanya terbuat dari bahan yang tahan karat dan aman untuk kualitas
air, dan dilengkapi dengan perlengkapan seperti katup penghentian aliran dan
filter untuk menjaga kebersihan air.
Sistem plumbing air kotor bertugas mengalirkan air yang telah digunakan, yang
mengandung limbah seperti air bekas cuci atau air toilet, menuju sistem
pengolahan limbah yang ada di gedung, seperti tangki septik atau saluran
pembuangan. Pipa khusus air kotor mengumpulkan air ini dari titik-titik
penggunaan dan mengalirkannya secara terpisah dari sistem air bersih. Tujuan
utamanya adalah mencegah kontaminasi air bersih dengan limbah dan menjaga
kebersihan gedung. Pipa sistem air kotor biasanya dirancang untuk menghindari
kebocoran dan memiliki perlengkapan seperti saringan atau perangkat
penghentian aliran untuk mencegah penyumbatan dan memudahkan
pemeliharaan.
Kedua sistem ini harus terpisah dengan jelas untuk menjaga kualitas air bersih
dan mencegah kontaminasi. Perawatan dan pemeliharaan rutin pada kedua
sistem ini sangat penting untuk memastikan kinerjanya yang optimal, mencegah
kebocoran, penyumbatan, dan menjaga kualitas air yang aman dan higienis di
Gedung Sate Bandung.
Selain itu, Gedung Sate Bandung juga dapat menggunakan sistem penghawaan
buatan ketika penghawaan alami tidak mencukupi. Sistem penghawaan buatan
melibatkan penggunaan kipas atau sistem ventilasi mekanis yang dirancang
untuk menggerakkan udara di dalam gedung. Sistem ini dapat digunakan untuk
mengatur aliran udara, menjaga suhu yang nyaman, dan memastikan sirkulasi
udara yang baik di dalam gedung.
Tujuan dari kombinasi sistem penghawaan alami dan buatan adalah untuk
menciptakan kondisi udara yang sehat, nyaman, dan efisien secara energi di
Gedung Sate Bandung. Penghawaan alami membantu menyediakan sirkulasi
udara segar, mengurangi ketergantungan pada sistem penghawaan buatan, dan
mengurangi konsumsi energi. Penghawaan buatan digunakan sebagai pelengkap
ketika penghawaan alami tidak memadai atau dalam situasi khusus yang
membutuhkan pengaturan udara yang lebih terkontrol.
1. Lift: Gedung Sate dilengkapi dengan lift yang berfungsi sebagai sarana
utama untuk berpindah antara lantai-lantai. Lift ini membawa penumpang
secara vertikal dengan menggunakan kabin yang naik dan turun di dalam
sumbu lift.
2. Tangga: Selain lift, Gedung Sate juga memiliki tangga sebagai alternatif
untuk berpindah antara lantai-lantai. Tangga dapat digunakan jika ada
keadaan darurat, atau bagi mereka yang ingin berjalan kaki antara lantai-
lantai yang berdekatan.
Gambar 2. 7 Alat Transportasi Tangga yang Digunakan Menuju Menara
Selain itu, Gedung Sate juga dilengkapi dengan jaringan data yang
menghubungkan komputer dan perangkat lainnya di dalam gedung. Jaringan
data ini memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi, mengakses internet,
dan melakukan komunikasi data.
Dengan menerapkan kombinasi yang tepat dari peredam suara, penyerap suara,
pengendalian pantulan, perancangan bentuk ruangan, dan sistem penguat suara,
Gedung Sate di Bandung dirancang untuk memberikan lingkungan akustik yang
optimal untuk berbagai kegiatan di dalamnya.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari perencanaan utilitas Gedung Sate dapat bervariasi tergantung
pada konteks spesifik perencanaan tersebut. Namun, beberapa kesimpulan
umum yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi Energi: Perencanaan utilitas Gedung Sate harus berfokus pada
efisiensi energi untuk mengurangi konsumsi energi yang berlebihan dan
dampak negatifnya terhadap lingkungan. Penggunaan sistem pencahayaan
yang hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, isolasi termal yang baik,
dan peralatan efisien energi merupakan faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan.
2. Keandalan dan Ketersediaan: Perencanaan utilitas harus memastikan
keandalan dan ketersediaan pasokan utilitas yang memadai. Sistem listrik,
air, dan pendingin harus dirancang untuk dapat diandalkan dalam
operasional harian dan mampu mengakomodasi kebutuhan Gedung Sate
yang beragam.
3. Keselamatan dan Keamanan: Perencanaan utilitas harus mempertimbangkan
aspek keselamatan dan keamanan, seperti instalasi kebakaran, sistem
pemadam kebakaran, pengamanan bangunan, dan tindakan darurat lainnya.
Sistem tersebut harus sesuai dengan standar keamanan yang berlaku dan
memenuhi persyaratan hukum yang relevan.
4. Kelayakan Lingkungan: Perencanaan utilitas Gedung Sate harus
mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya. Ini
melibatkan pengelolaan limbah, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan
praktik yang berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon dan dampak
negatif lainnya.
5. Kapasitas Masa Depan: Perencanaan utilitas harus memperhitungkan
kebutuhan dan pertumbuhan masa depan Gedung Sate. Infrastruktur utilitas
harus dirancang dengan mempertimbangkan kemungkinan perluasan,
peningkatan kapasitas, atau perubahan fungsi gedung.
Kesimpulan perencanaan utilitas Gedung Sate akan sangat tergantung pada
sejauh mana faktor-faktor di atas telah dipertimbangkan dan diimplementasikan
dalam rancangan dan konstruksi gedung tersebut.
3.2. Saran
Berikut adalah beberapa saran perencanaan utilitas untuk Gedung Sate:
1. Analisis Kebutuhan Energi: Lakukan analisis mendalam tentang kebutuhan
energi Gedung Sate, termasuk pemakaian listrik, sistem pendingin, pemanas,
pencahayaan, dan lain-lain. Identifikasi area-area yang membutuhkan energi
terbesar dan fokuskan upaya perencanaan pada pengurangan konsumsi
energi di area tersebut.
2. Sistem Pencahayaan Efisien: Gunakan sistem pencahayaan yang efisien
energi, seperti lampu LED yang hemat energi. Pertimbangkan penggunaan
sensor gerak atau sensor cahaya untuk mengatur pencahayaan secara
otomatis dan menghindari pemborosan energi.
3. Penggunaan Energi Terbarukan: Pertimbangkan pemanfaatan energi
terbarukan, seperti panel surya atau sistem tenaga angin, untuk memenuhi
sebagian kebutuhan energi Gedung Sate. Hal ini akan membantu
mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan mengurangi emisi
karbon.
4. Sistem HVAC Efisien: Rancang sistem pendingin, pemanas, dan ventilasi
(HVAC) yang efisien energi. Gunakan peralatan yang memiliki rating
efisiensi tinggi dan perhatikan pengaturan suhu yang tepat untuk
meminimalkan konsumsi energi.
5. Manajemen Air yang Efisien: Pertimbangkan penggunaan peralatan dan
teknologi hemat air, seperti kran dan toilet hemat air, serta sistem
pengumpulan dan penggunaan kembali air hujan untuk keperluan non-
potable.
6. Sistem Pemadam Kebakaran yang Tersertifikasi: Pastikan sistem pemadam
kebakaran Gedung Sate memenuhi standar keamanan yang ditetapkan dan
terus menjalani pemeliharaan yang rutin. Perencanaan juga harus mencakup
pemasangan peralatan pemadam kebakaran yang memadai di lokasi yang
strategis.
7. Sistem Monitoring dan Pengendalian: Pertimbangkan penggunaan sistem
monitoring dan pengendalian yang terintegrasi untuk memantau dan
mengoptimalkan penggunaan energi dan utilitas lainnya dalam Gedung Sate.
8. Pemeliharaan dan Pemantauan Berkala: Tetapkan jadwal pemeliharaan rutin
dan pemantauan berkala untuk memastikan sistem utilitas beroperasi dengan
baik dan efisien. Identifikasi indikator kinerja kunci untuk memantau
konsumsi energi dan utilitas, dan lakukan langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan.
9. Edukasi dan Kesadaran: Lakukan program edukasi dan kesadaran bagi
penghuni Gedung Sate tentang praktik hemat energi, pengelolaan limbah,
dan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Dukung penghuni
Gedung Sate untuk berpartisipasi dalam upaya penghematan energi dan
lingkungan.
https://ojs.unud.ac.id/
https://prezi.com/4ofot7g-ztnn/perancangan-pencahayaan-gedung-sate/
https://repository.unimal.ac.id/
https://www.academia.edu/25163995/
SANDI_DAN_TELEKOMUNIKASI_DI_GEDUNG_SATE
https://www.constructionplusasia.com/id/fakta-konstruksi-gedung-sate/