Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PLUMBING DAN UTILITAS BANGUNAN

OLEH:

AMIRULLAH
P3A120007

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt. atas segala nikmat yang telah
diberikanNya. Karena berkat segala nikmat yang diberikan kami dapat Menyusun
Makalah ini dengan baik, dan selesai tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul
“Plumbing dan Utilitas Bangunan”

Tidak lepas dari peran dosen pembimbing mata Plumbing dan Utilitas
bangunan, dan para rekan-rekan seperjuangan, yang turut serta membantu
kelancaran kami dalam membuat makalah ini. Oleh karena itu kami pembuat
laporan mengucapkan banyak terima kasih.

Kami menyadari bahwasanya di dalam makalah ini masih terdapat beberapa


kekurangan, agar sekiranya pembaca bisa memberikan saran serta kritik yang
membangun, agar kedepan kami bisa membuat makalah jauh lebih baik lagi.

Semoga dengan dibuatnya laporan ini bisa bermanfaat bagi kami dan juga
para pembaca sekalian.

Kendari, Desember 2022

Penulis.

DAFTAR ISI
HALAMAN COVER

ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1..........................................................................................Latar Belakang
........................................................................................................................1
1.2.......................................................................................Tujuan Penulisan
........................................................................................................................2
1.3.....................................................................................................Manfaat
........................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3


2.1. Pengertian Plumbing...................................................................................3
2.2. Mengenal sistem plumbing........................................................................3
2.3. Fungsi sistem plumbing..............................................................................3
2.4. Jenis Jenis Sistem Plumbing......................................................................4
2.5. Peralatan yang dibutuhkan dalam plumbing............................................5
2.6. Pengertian Utilitas Bangunan.....................................................................6
2.7. Fungsi dan Tujuan Utilitas Bangunan.......................................................7
2.8. Jenis-jenis Utilitas Bangunan dalam Praktik Sehari-hari........................7

BAB III METODE PEKERJAAN.........................................................................15


3.1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plumbing Pada Pekerjaan Gedung....15

BAB IV PENUTUP...............................................................................................19
4.1. Kesimpulan................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 Sistem Perpipaan dan Sanitasi.............................................................8


Gambar 2 2 Sistem Pencegah Kebakaran................................................................9
Gambar 2 3 Sistem Tata Udara..............................................................................10
Gambar 2 4 Sistem Pencahayaan...........................................................................11
Gambar 2 5 Sistem Keamanan...............................................................................12
Gambar 2 6 Sistem Transportasi............................................................................13
Gambar 2 7 Sistem Teknologi dan Komunikasi....................................................14
Gambar 3. 1 Persiapan pekerjaan

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing
haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik
dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas
pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar
tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan
sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan
dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal
perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan
pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan
berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing
adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan
air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang
memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-
tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk
mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna
memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air
kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi
kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran
mengalami gangguan.
Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang
mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan
air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai

1
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal.
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain),
saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor
drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving
waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti
gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air,
bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa. Fungsi utama peralatan
plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke
tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai
proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu
tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
Suatu gedung dikatakan berhasil apabila dibangun tidak hanya
untuk dinikmati keindahannya saja akan tetapi dilengkapi juga dengan
fasilitas yang menunjang kenyamanan dan keamanan penghuninya.
Utilitas bangunan gedung merupakan suatu kelengkapan konstruksi
bangunan yang ditujukan untuk mendukung aktifitas penghuni di
dalamnya hingga penghuni dapat merasa nyaman dan aman. Maka dari itu
utilitas merupakan bagian penting dalam suatu pembangunan selain dari
keindahan dan kekuatan bangunan itu.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air
bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup,
menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor
dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.

1.2. Tujuan Penulisan


Maksud dan Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu
tugas mata kuliah Plumbing dan Utilitas Bangunan. Selain itu, penulisan
ini juga bertujuan untuk mengingatkan pengetahuan penulis mengenai
pentingnya keberadaan suatu sistem plumbing dan sanitasi sebagai

2
bagian dari utilitas bangunan yang mendukung aktivitas dalam suatu
gedung.

1.3. Manfaat
1.3.1. Untuk Mahasiswa
A. Meningkatkan pengetahuan tentang sains dan utilitas
khususnya transportasi bangunan (non mekanis)
B. Meningkatkan kemampuan dalam membuat makalah dan
kerjasama kelompok.
1.3.2 Dosen
Memberikan tambahan wawasan kepada Bapak/Ibu dosen
mengenai transportasi bangunan(non mekanis) pada objek observasi.
Membantu Bapak/Ibu dosen untuk mengetahui tingkat
kemampuan mahasiswa dalam membuat makalah

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Plumbing


Plumbing adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sistem
perpipaan. Kata “plumbing” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti
suatu sistem berisi rangkaian pipa, tangki, dan peralatan lain untuk keperluan
penyediaan air, pemanas, serta sanitasi pada bangunan.

Saat ini, banyak pembangunan gedung yang bermasalah dengan


pengelolaan air, baik itu untuk perolehan air bersih maupun pembuangan air
kotor. Nah, plumbing menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Untuk lebih
memahami bagaimana plumbing bekerja, simak ulasannya berikut ini.

2.2. Mengenal sistem plumbing


Plumbing adalah suatu sistem pengelolaan air pada bangunan yang
mengatur tentang pemasangan pipa, tangki, dan peralatan lainnya. Sistem ini
mengatur penyediaan air bersih, distribusi air bersih, hingga pembuangan dan
pengelolaan air kotor agar tidak mencemari lingkungan di sekitar bangunan.

Sistem plumbing diaplikasikan pada bangunan dan berhubungan


langsung dengan saluran air daerah, baik itu saluran penyedia air bersih
maupun saluran pembuangan air kotor. Dengan instalasi plumbing,
diharapkan kebersihan lingkungan tetap terjaga dan pengelolaan limbah bisa
dilakukan secara maksimal.

2.3. Fungsi sistem plumbing


Pada bangunan, fungsi plumbing adalah sebagai berikut:
 Menyediakan air bersih pada bangunan;
 Menyediakan sistem distribusi air bersih pada area yang dikehendaki
dalam sebuah bangunan.

4
 Menyediakan sistem pembuangan air kotor yang aman agar tidak terjadi
pencemaran pada bangunan.
 Menyediakan sistem ventilasi udara agar sirkulasi udara di dalam gedung
tetap terjaga, terutama pada area pembuangan air kotor.
 Menjadi sistem pencegah kebakaran.
 Menjadi sistem distribusi air hujan.
 Meningkatkan kenyamanan pengguna bangunan.

2.4. Jenis Jenis Sistem Plumbing


Terdapat beberapa jenis sistem plumbing yang dibagi berdasarkan
fungsi atau kegunaannya. Berikut adalah jenis jenis sistem plumbing yang
harus Anda pahami:

1. Plumbing Air Bersih


Plumbing air bersih memiliki fungsi untuk menyalurkan air bersih
untuk kebutuhan sehari-hari dalam konstruksi bangunan, misalnya
mencuci piring, mandi, dan lain-lain.

2. Plumbing Air Kotor


Fungsi plumbing air kotor adalah untuk membuang air yang sudah
tidak bisa digunakan kembali atau memerlukan penanganan khusus,
misalnya air limbah dapur, air kloset, dan lain-lain.

3. Plumbing Air Bekas


Plumbing air bekas memiliki fungsi untuk menampung sisa air yang
masih dapat digunakan lagi, misalnya air cuci tangan di wastafel, air
mandi, dan lain-lain.

4. Plumbing Air Hujan


Plumbing air hujan berfungsi untuk menyalurkan air hujan kembali
ke kota agar dapat diolah dan digunakan kembali.

5
5. Plumbing Ventilasi
Plumbing ventilasi berfungsi untuk mengisi udara dari instalasi pipa
plumbing bekas dan kotor. Tujuan mengisi udara pada kedua saluran
tersebut adalah untuk menghindari keduanya dari macet yang dapat
membuat suasana di bangunan menjadi kurang nyaman.

2.5. Peralatan yang dibutuhkan dalam plumbing


Plumbing adalah sistem yang membutuhkan rangkaian beberapa
peralatan sekaligus. Berikut adalah jenis-jenis peralatan yang umum
ditemukan pada instalasi plumbing:

1. Pipa
Dalam plumbing, pipa berfungsi sebagai media untuk menyalurkan
air. Pipa disusun sedemikian rupa hingga membuat sistem agar air dapat
mengalir menuju arah yang dikehendaki. Jenis pipa yang digunakan dalam
sistem plumbing biasanya cukup tebal dan kuat. Sebab, sistem pipa harus
mampu menerima tekanan besar yang mengalirkan air.

2. Katup
Agar laju air dalam pipa bisa tetap terarah, dibutuhkan katup. Nah, ada
beberapa jenis katup yang umum digunakan dalam sistem plumbing,
seperti:

 Katup gerbang (gate valve)


Sesuai namanya, katup gerbang bekerja layaknya sebuah gerbang
yang bisa menutup dan membuka. Saat katup membuka, air akan
mengalir dan saat katup tertutup, maka aliran air akan berhenti.

 Katup globe (globe valve)


Fungsi katup globe pada sistem plumbing adalah mengalirkan dan
menghentikan air—mirip seperti katup gerbang. Namun, dengan
adanya steker dan cakram, aliran air yang melalui katup globe akan

6
membentuk pola S. Dengan pola seperti ini, tekanan air bisa tetap
stabil dan tidak naik.

 Katup cek
Berfungsi untuk menahan aliran balik jika pompa air tiba-tiba
berhenti bekerja. Pemasangan katup cek harus dilakukan dengan hati-
hati agar tidak terjadi lonjakan tekanan air (water hammer).

 Katup penurun tekanan


Katup penurun tekanan bertugas mengurangi tekanan di dalam
pipa. Dengan adanya katup ini, maka tekanan yang dihasilkan air pun
bisa tetap terkontrol dan tidak melampaui batas aman (4,0 kg/cm2).
Instalasi katup ini biasanya dilakukan pada cabang pipa dari poros
masuk.

3. Peralatan Tambahan
Selain pipa dan katup, instalasi plumbing juga membutuhkan beberapa
peralatan tambahan seperti:

 Manometer: mengatur tekanan air di dalam pipa, biasanya dipasang


pada pipa pembuangan (discharge pipe).
 Flexible Joint: meredam getaran dari pompa, dipasang pada pipa
penghisap (suction pipe) dan pipa pembuangan.
 Strainer: menyaring kotoran yang ukurannya kecil agar tidak masuk
ke pipa, dipasang pada pipa penghisap.

2.6. Pengertian Utilitas Bangunan


Utilitas bangunan merupakan kelengkapan maupun daya dukung yang
menjadi fasilitas penunjang aktivitas di dalam maupun luar bangunan.
Dengan adanya kelengkapan ini, maka sebuah bangunan akan
menghasilkan azas manfaat yang meliputi kenyamanan, kesehatan,

7
aksesibilitas, komunikasi, mobilitas dan bangunan. Utilitas bangunan pastinya
akan berbeda sesuai dengan jenis maupun fungsi dari bangunan tersebut.
Sebagai contoh, sistem utilitas bangunan hotel, pastinya akan berbeda dengan
apartemen, area perkantoran maupun komplek perumahan. Untuk
memaksimalkan aspek fungsional dengan baik, sarana utilitas harus dilakukan
melalui pendekatan khusus yang dilakukan sebelum pembangunan dimulai.

2.7. Fungsi dan Tujuan Utilitas Bangunan 

Saat merencanakan dan merancang bangunan, khususnya dalam bentuk


bertingkat maka utilitas bangunan menjadi prioritas sejak awal. Pasalnya,
tujuan sarana utilitas adalah memastikan bangunan gedung maupun
apartemen dapat berfungsi dengan baik. Tanpa utilitas maupun keutamaan
yang lengkap, maka hanya akan membahayakan keselamatan penghuni
bangunan itu sendiri. Kemudian, sarana utilitas bangunan juga bertujuan
untuk melengkapi suasana bangunan agar para penghuni bisa nyaman dan
aman sehingga menghasilkan nilai guna yang lebih baik lagi.

8
2.8. Jenis-jenis Utilitas Bangunan dalam Praktik Sehari-hari

Meski masing-masing memiliki sarana utilitas yang berbeda, namun ada


beberapa sistem yang banyak diterapkan pada bangunan bertingkat meliputi : 
1. Sistem Perpipaan dan Sanitasi 

Gambar 2 1 Sistem Perpipaan dan Sanitasi

Sumber : https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/

Tidak hanya di rumah, sistem pipa dan sanitasi merupakan bagian yang
sangat esensial pada bangunan bertingkat. Sistem perpipaan atau
penyediaan saluran pembuangan air ke tempat-tempat yang dilalu tanpa
pencemaran.
Sanitasi air pada utilitas bangunan juga dapat memenuhi kebutuhan penghuni
untuk mencukupi kebutuhan air bersih rumah tangga. 
Adapun, sanitasi air yang baik memiliki daya tahan untuk 30 tahun ke
depan tanpa ada kerusakan. Sistem perpipaan dan sanitasi juga harus halus
dan tahan air, sehingga tidak ada bagian yang bisa menyebabkan kotoran
mengendap. Sumber air bersih tersebut digunakan untuk mata air, sungai,
hujan hingga air tanah maupun air PAM.

9
2. Sistem Pencegah Kebakaran 

Gambar 2 2 Sistem Pencegah Kebakaran


Sumber: https://www.arsitur.com/

10
Utilitas bangunan yang penting berikutnya adalah sistem pencegah
kebakaran. Pasalnya, bagian ini jadi hal yang sangat ditakutkan pada
bangunan bertingkat dengan skala besar. Untuk mencegah kebakaran,
pastinya terdapat sistem penting yang dapat meminimalisir risiko. Setiap
bangunan pastinya memiliki struktur dan sistem mitigasi kebakaran yang
berbeda. Sebagai contoh, pada sistem utilitas bangunan pencegah kebakaran
di hotel, pusat perbelanjaan, taman hiburan, rumah sakit sebaiknya dibuat
struktur bangunan tahan api minimal selama tiga jam. 
Berbeda dengan bangunan rumah bertingkat, asrama, sekolah dan tempat
ibadah yang dimana struktur utama bangunan harus tanah minimal dua jam
saat kebakaran.

3. Sistem Tata Udara

Gambar 2 3 Sistem Tata Udara


Sumber : https://tiriztea.wordpress.com/

Meski bangunan tinggi banyak memiliki ruang tertutup, namun utilitas


bangunan dalam hal ini berkaitan dengan sistem tata udara yang

11
mengondisikan pengendalian suhu, kelembapan dan arah pergerakan
udara.

Sistem tata udara termasuk dalam pengendalian partikel dan


pembuangan kontaminan di udara seperti vapors dan fumes.
Setiap tata ruang udara akan bergantung dengan alat dan mesin yang
berbeda meliputi :
1) Penggunaan AC di ruangan tertutup sebagai pendingin ruangan.

2) Penghisap asap untuk menjaga sirkulasi udara dalam ruangan supaya


tetap stabil.

3) Sistem ventilasi yang dilakukan dengan merekayasa arsitektur untuk


melancarkan udara keluar masuk dalam bangunan.

4) Ventilasi yang baik bisa mengurangi penggunaan AC, sehingga energi


listrik berkurang dan lebih hemat.

4. Sistem Pencahayaan 

Gambar 2 4 Sistem Pencahayaan


Sumber: https://berita.99.co

12
Penerangan daya listrik juga harus dirancang dengan menentukan
peletakan titik pencahayaan, elektrikal dan mekanikal yang tepat. Untuk
itu, cahaya yang dihasilkan harus menyebar secara efektif ke setiap sudut
ruangan tak hanya penerangan lampu, namun juga pengaturan masuk
cahaya sinar matahari.
Sistem pencahayaan juga erat dengan daya listrik yang meliputi
instalasi pemasangan stop kontak, saklar, sekering dan ground penangkal
petir.

5. Sistem Keamanan 

Gambar 2 5 Sistem Keamanan


Sumber: BukaReview

13
Berikutnya yang harus ada dalam utilitas bangunan adalah penerangan
sistem keamanan atau security. Tujuannya untuk memberikan
perlindungan maupun keamanan bagi penghuni gedung dari hal yang
berkaitan dengan kriminalitas, sekaligus memaksimalkan pengawasan
bangunan.
Ada beberapa contoh keamanan dalam utilitas bangunan yang meliputi : 
1) Kamera CCTV.

2) Pemasangan smoke detector, extinguisher, sensor detector gate, door


emergency.

3) Pengawasan manual oleh aparat keamanan maupun berganda dengan


alat canggih mulai sprindik jari, deteksi wajah hingga kartu.

6. Sistem Transportasi

Gambar 2 6 Sistem Transportasi


Sumber : https://www.arsitur.com

14
Sistem transportasi harus tersedia pada bangunan bertingkat untuk
rumah sakit, gedung perkantoran, hotel dan apartemen. Ini sangat
diperlukan untuk mengangkut penghuni sebagai aksesibilitas yang lebih
praktis dan mudah.
Adapun, dalam kesehariannya sistem alat transportasi seperti elevator
maupun eskalator tersedia dengan mudah.

7. Sistem Teknologi dan Komunikasi 

Gambar 2 7 Sistem Teknologi dan Komunikasi


Sumber : https://www.istockphoto.com

Dalam bidang utilitas bangunan, sistem komunikasi berfungsi untuk


informasi berskala lokal mulai dari sesama penghuni gedung hingga
bersifat global. Penerangan komunikasi dalam sarana utilitas dapat
diwujudkan dengan pemasangan perangkat informasi berbasis smart
home dan jaringan mulai dari telepon, internet, TV kabel, kabel serat optik,
dan lain-lain.

15
BAB III

METODE PEKERJAAN

3.1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plumbing Pada Pekerjaan Gedung

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan instalasi plumbing meliputi pekerjaan pengadaan pipa dan


kelengkapannya, pengukuran, pemasangan dan pengujian.

2. Persiapan Pekerjaan

Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,


schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan,
untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan

Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik


kepada direksi.

Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam


sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

16
Gambar 3. 1 Persiapan pekerjaan

3. Uraian Pekerjaan
a) Pekerjaan plumbing yang dilakukan pihak kontraktor, selain
menyambung pipa sparingan, fitting dan gate valve pada kekuatan lem
dan klem gantungan untuk menghindari kebocoran dari sambungan.
b) Kemiringan pipa diperhatikan  agar air bersih maupun air kotor dan
air hujan  lancar mengarah ke shaft.
c) Pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
d) Khusus pekerjaan yang menyangkut pengelasan akan disediakan
tabung pemadam apar
e) Khusus pada pemasangan pipa air buangan dan air kotor harus
disediakan pipa leher angsa untuk pengecekan bila terjadi
penyumbatan dikemudian hari.
f) Pengetesan dilakukan sebelum digunakan dan dipastikan tidak terjadi
kebocoran.
g) Posisi floor, fitting air bersih / kotor, kran, wastafel, closet dan urinoir
disesuaikan dengan posisi nat keramik.

4. Tahapan Pekerjaan

17
5. Kebutuhan Bahan, Peralatan dan Tenga
 Bahan:
 Pipa (Jenis dan Dimensi Sesuai Spesifikasi Teknik)
 Lem Pipa
 Fitting
 Klem
 Elbow (Jenis dan Dimensi Sesuai Spesifikasi Teknik)
 T Dos (Jenis dan Dimensi Sesuai Spesifikasi Teknik)

 Peralatan:
 Bor sekrup
 Palu
 Gegep Besi
 Bar Cutter
 Bar Bender
 Alat Las
 Kunci Pas / Ring
 Alat bantu pertukangan

 Tenaga :
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

18
6. Analisa K3
 Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
 Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
 Rambu Perinagatan : “DAERAH WAJIB ALAT PELINDUNG
DIRI”
Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

19
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari


bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah
dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan
gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan
kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor
dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari
bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.

Kata “plumbing” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti suatu
sistem berisi rangkaian pipa, tangki, dan peralatan lain untuk keperluan
penyediaan air, pemanas, serta sanitasi pada bangunan.

Mengenal sistem plumbing Plumbing adalah suatu sistem pengelolaan


air pada bangunan yang mengatur tentang pemasangan pipa, tangki, dan
peralatan lainnya.

Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai


arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum,
sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

20
Jenis-jenis Utilitas Bangunan dalam Praktik Sehari-hari Meski masing-
masing memiliki sarana utilitas yang berbeda, namun ada beberapa sistem
yang banyak diterapkan pada bangunan bertingkat meliputi :

1) Sistem Perpipaan dan Sanitasi 


2) Sistem Pencegah Kebakaran 
3) Sistem Tata Udara
4) Sistem Pencahayaan 
5) Sistem Keamanan 
6) Sistem Transportasi
7) Sistem Teknologi dan Komunikasi 

21
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Sistem Plumbing [en5k3jdw21no] (idoc.pub)

Apa Itu Utilitas Bangunan? Simak Pengertian, Fungsi, dan Sistemnya (rumah123.com)

https://www.istockphoto.com/id/vektor/konsep-desain-bangunan-rekayasa-sistem-
otonom-bangunan-pintar-penyusunan-komunikasi-gm1313234332-401788575

https://www.arsitur.com/2017/12/sistem-transportasi-vertikal-pada.html

22

Anda mungkin juga menyukai