Dosen Pengampu :
Ir. Sumardjito MT.
Disusun oleh :
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................................2
A. Pengertian Sistem Plumbing................................................................................................2
B. Instalasi Air Kotor..................................................................................................................2
C. Alat Saniter Dalam Perencanaan Plumbing.....................................................................3
D. Fungsi Saluran Pembuangan Air Kotor............................................................................5
E. Klasifikasi Sistem Buangan..................................................................................................6
F. Instalasi Pembuangan Air Kotor........................................................................................8
G. Kemiringan Pipa dan Kecepatan Aliran...........................................................................10
H. Ukuran Pipa Pembuangan....................................................................................................11
I. Bak Penampungan..................................................................................................................12
J. Pompa Pembuangan...............................................................................................................14
K. Jenis Pipa...................................................................................................................................17
L. Angka-Angka Kunci Perancangan Plumbing..................................................................18
BAB V PENUTUP................................................................................................................................46
A. Kesimpulan..................................................................................................................................46
B. Saran.............................................................................................................................................47
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini setiap orang membutuhkan kenyamanan dari setiap bangunan yang
ditempati baik dari penyediaan air bersih, sistem limbah, air conditioning, elevator
sistem, electrical sistem maupun fire protection. Semua itu dapat di pelajari di utilitas
bangunan, dimana utilitas bangunan sangat penting untuk memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan tersebut.
Sistem penyaluran air buangan merupakan salah satu sarana pendukung yang
penting untuk membantu terciptanya kondisi sanitasi lingkungan yang baik, yang
pada akhirnya dapat menunjang terciptanya suatu masyarakat yang sehatr dan
produktif. Perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih sehat dan
berkesinambungan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui terciptanya
kesehatan masyarakat.
Adapun keuntungan dari pelayanan air kotor bagi masyarakat antara lain:
a. Perbaikan lingkungan pemukiman terutama untuk daerah daerah
padat penduduk.
b. Penataan sistem saluran pembangunan
c. Penataan sistem sanitasi lingkungan pemukiman
d. Penurunan tingkat pencemaran pada badan badan air penerima akibat
pembuangan limbah domestic.
Limbah cair domestic adalah sisa air yang telah dipakai untuk kegiatan sanitasi
manusia seperti minum, memasak, mandi, mencuci, menyiram tanaman, dan lain lain.
Kegiatan sanitasi di hotel, gedung perkantoran, komersial dan kegiatan industri turut
menyumbangkan air limbah domestic ke dalam sistem penyaluran air buangan. Air
limbah mem punyai komposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada sumber asal
limbah tersebut.
Utilitas bangunan merupakan kelengkapan bangunan yang sifatnya tidak bisa
digerakkan. Misalnya pengeloalaan air bersih, pengeloalaan air kotor, pengaturan
listrik, penempatan AC dan perlindungan kebakaran. Sistem pengeloalaan air bersih
maupun air kotor disebut plambing.
Sistem plambing air kotor merupakan proses pengelolaan limbah cair pada
suatu bangunan. Limbah cair terdiri dari air kotor, air bekas dan air hujan. Air kotor
adalah air yang bersumber dari toilet, sedangkan air bekas merupakan air yang tidak
mengandung kotoran seperti air dari washtafel, air bekas mencuci, air bekas mandi
dan air yang berasal dari alat-alat plambing lainnya.
Sebuah bangunan umum yang ramai dikunjungi orang seperti hotel THE
SAHID RICH JOGJA menghasilkan banyak limbah air kotor maupun air bekas dan
memerlukan pengelolaan yang baik untuk menjaga kenyamanan pengunjung hotel
tersebut. Oleh karena itu penting dilakukan sebuah observasi untuk mengetahui
sistem pengolahan dan pembuangan limbah yang berada di hotel THE SAHID RICH
JOGJA.
B. Rumusan Masalah
Laporan ini membahas tentang system plumbing air kotor di hotel Inna Garuda
dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem plumbing air kotor di gedung hotel THE SAHID RICH
JOGJA?
2. Berapakah diameter pipa air kotor yang dibutuhkan di hotel THE SAHID
RICH JOGJA ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sistem plumbing air kotor di hotel THE SAHID RICH JOGJA.
2. Mengetahui ukuran pipa air kotor yang dibutuhkan di hotel THE SAHID RICH
JOGJA.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam perencanaan sistem plambing air kotor akan dijumpai istilah-istilah sebagai
berikut:
1. Sewer merupakan pipa atau jaringan pemipaan yang pada umunnya
tertutup dan normalnya tidak membawa aliran buangan secara penuh.
2. Sewage adalah cairan buangan yang dibawa melalui sewer.
3. Sewerage system adalah suatu sistem pengolahan air limbah mulai dari
pengumpulan ( sewer), pengolahan (treatment).
4. Grease trap adalah tempat penampungan air buangan dari air bekas
wastafel dan air buangan dapur.
5. Grit Chamber adalah tempat penampungan air buangan dari WC/Toilet,
Closet.
6. Aeration tank merupakan tempat untuk menguraikan bakteri dari sisa
pembuangan.
4
4. Air hujan
Air hujan merupakan masalah yang harus segera diselesaikan dari
permukaan tanah, agar tanah tersebut tidak tergenangi oleh adanya air hujan,
Sehingga pengguna dapat merasakan sebuah kenyamanan. Air hujan yang
sudah jatuh di atas permukaan tanah sebisa mungkin untuk segera di alirkan ke
sumur peresapan, apabila sumur tersebut nantinya penuh selanjutnya air
tersebut di salurkan ke gorong-gorong kota.
(Over flow)
5
c. Fungsi utilitas.
Saluran pembuangan air kotor merupakan suatu saluran yang berfungsi sebagai
pengangkut bahan-bahan limbah dari kegiatan yang sedang berlangsung dalam
suatu bangunan.
7
F. Instalasi Pembuangan Air Kotor
Dalam sistem pembuangan air kotor terdapat beberapa instalasi. Setiap gedung
memiliki instalasi pembuangan air kotor yang berbeda-beda. Sistem instalasi
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Sanitasi sistem satu pipa.
Pada sistem ini, limbah yang berasal dari kloset, kamar mandi, bak
cuci di dapur, limbah cucian disalurkan dalam satu pipa. Pada ujung pipa akan
selalu terbuka yang disebut dengan vent stack yang berfungsi agar tidak terjadi
cyclone effect karena pipa merupakan bejana berhubungan. Semua limbah
akan disalurkan kedalam unit penghancur WWTP (waste water treatment
plant) yang kemudian selanjutnya disalurkan ke peresapan limbah atau saluran
kota.
8
Gambar 8. Bagan Instalasi Sewage-1
9
Gambar 10. Bagan Instalasi Sewage-2
10
Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena endapan kotoran dan kerak,
walaupun dipasang dengan kemiringan yang cukup. Oleh karena itu untuk jalur yang
panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.
12
Bak penampung harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan (manhole), pipa
ven, saklar pengatur otomatik untuk operasi pompa, serta alarm untuk menyatakan
muka air buangan tertinggi dan terendah.
13
4. Pemasangan pipa yen pada bak penampung
Tujuan memasang pipa yen pada bak penampung adalah:
a. Membuang gas keluar ke udara bebas pada tempat yang tidak menggangggu
Iingkungannya.
b. Mencegah pembusukan air buangan yang tertinggal dalarn bak penampung.
c. Memasukkan udara ke dalarn bak pada waktu air buangan dipompakan ke Iuar.
Ukuran pipa yen harus cukup untuk mengalirkan udara masuk ke dalam bak
sesuai dengan laju aliran air buangan yang dipornpakan ke luar; dengan ukuran
minimum 50mm.
J. Pompa Pembuangan
Jenis pompa menurut penggunaannya
1. Pompa air kotor
Pompa pembuangan jenis ini melayani bak penampung air kotor, dan
memompakannya ke Iuar. Karena air kotor mengandung bagian padat, kalau
digunakan pompa sentrifugal dengan sudu banyak kemungkinan bisa tersumbat.
Untuk menghindari kemungkinan ini, digunakan jenis anti-tersumbat (non-clog), atau
jenis tanpa sudu (bladeless). Impeler pompa air kator biasanya mempunyai konstruksi
yang lebih berat dibanding dengan pompa drainase maupun pompa air bersih.
a. Pompa anti-sumbat :
Pada pompa jenis ini, jalan aliran pada impelernya telah didesain lebih lebar dari
pada pompa air biasa agar bagian kotoran yang padat dapat lewat, dengan
kemungkinan kecil ter jadi penyumbatan, Biasanya hanya mempunyai satu atau
dua sudu pada impelernya dengan bentuk khusus.
b. Pompa tanpa sudu :
Impeler pornpa jenis ini didesain tanpa sudu sedemikian rupa sehlngga jalan
aliranriya yang rnelengkung mempunyai ukuran penampang yang sarna dengan
ukuran penampang pipa masuknya. Dengan demikian semua bagian kotoran padat
yang bisa melalui pipa mas uk akan dapat lewat dalam impeler tersebut, asal
bentuknya tidak terlalu panjang. Lihat contoh-contohnya pada Gambar 13 sampai
dengan 16. Gambar 15(b) menunjukkan yang dapat mudah diangkat, dengan
bagian pipa keluarnya tetap tertinggal dalam bak penampung.
14
Gambar 13. Contoh impeller dari pompa tanpa sudu.
15
Gambar 15. Contoh impeller dari pompa tanpa sudu.
16
2. Pompa drainase
Pompa drainase atau disebut juga pompa air bekas digunakan untuk
memompakan air bekas yang hanya sedikit mengandung bagian kotoran padat.
K. Jenis Pipa
1. Pipa cabang mendatar
adalah pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan pipa pembuangan alat
plambing dengan pipa tegak air buangan. Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari
alat plambing ke pipa tegak air kotor. Dalam sistem plambing air kotor, sistem
pembuangan harus mampu mengalirkan air buangan dengan cepat, dan biasanya air
buangan mengandung bagian-bagian padat. Oleh karena itu pipa pembuangan cabang
mendatar harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan
banyaknya dan jenis air buangan yang harus dialirkan. Pada umumnya kemiringan
pipa pembuangan cabang mendatar sebesar 2 %.
2. Pipa tegak
adalah pipa pembuangan air kotor yang menghubungkan pipa cabang mendatar
dengan pipa saluran pembuangan gedung.
3. Saluran pembuangan gedung
adalah bagian jaringan pipa terendah dari sistem pembuangan air kotor yang
menerima air kotor dari seluruh jaringan pipa air kotor, dan menyalurkannya ke
tempat pengolahan air kotor. Kemiringan saluran pembuangan gedung sebesar (0,50 –
4) %.
4. Pipa venst
adalah pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian sistem
pembuangan air kotor, dan mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada
perangkap.
17
L. Angka-Angka Kunci Perancangan Plumbing
Dalam memilih pipa untuk sistem pembuangan air kotor dapat dibantu dengan menggunakan
tabel-tabel berikut:
2
Diameter (inchi) Luas Atap (m ) Volume (liter/menit)
3’’ (7,62cm) s.d, -180 255
4’’ (10,16cm) 385 547
5’’ (12,70cm) 698 990
6’’ (15,24cm) 1135 1610
8’’ (20,32) 2445 3470
Tabel 3. Standar Ukuran Pipa Pembuangan Air Hujan
(Sumber: Utilitas Bangunan Karya Ir. Hartono Poerbo, M. ARCH.)
18
Diameter (inchi)Diameter Volume (liter/menit)D(liter/menit)
11/4‘’ / 3,175 cm 60
21/2 ‘’ / 3,81 cm 240
2 ‘’ / 5,08 cm 720
21/2’’ / 6,35 cm 1260
3’’ / 7,26 cm 1800
4’’ / 10,16 cm 15000
5’’ / 12,7 cm 33000
6’’ / 515,24 cm 57000
8’’ / 20,32 cm 108000
10’’ / 25,4 cm 168000
12’’ / 30,48 cm 252000
Tabel 4. Pipa Pembuangan Tegak (Tabel C)
(Sumber: Utilitas Bangunan Karya Ir. Hartono Poerbo, M. ARCH.)
3 3
Jumlah Orang yang Volume(m ) Ukuran(m )
Dilayani
60 4 1,2 x 2,5 x 1,5
120 8 1,5 x 3,5 x 1,9
180 12 1,8 x 4 x 1,9
240 16 1,8 x 5,4 x 2
300 20 2,2 x 5,4 x 2
360 24 2,4 x 6 x 1,5
420 28 2,5 x 6 x 2,1
480 32 2,5 x 7 x 2,1
3
Rata – Rata : 0,01 m /orang
19
BAB III
DISKRIPSI KASUS
The Sahid Rich Jogja Hotel merupakan salah satu hotel berbintang 4 dan hotel terbesar
di Yogyakarta. Hotel ini terletak di jalan Magelang KM. 6 No. 18, Kutu Patran, Sinduadi,
Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284. Hotel ini menawarkan
berbagai pelayanan serta fasilitas untuk para wisatawan, seperti akses internet gratis di semua
kamar, toko serbaguna, took cinderamata, akses mudah untuk kursi roda, dsb. Hotel ini juga
menawarkan fasilitas rekreasi seperti pusat kebugaran, sauna, kolam renang luar ruangan, spa,
dsb. Sahid Rich Jogja Hotel adalah salah satu hotel yang berkonsep MICE hotel (Meeting,
Incentive, Conference, Exhibition). Sahid Rich Jogja Hotel terdiri dari 21 lantai dengan 473
kamar yang terdiri dari makar deluxe, deluxe pool, terrace, corner suite, executive suite, royal
suite, royal vintage. Disamping itu Sahid Rich Jogja Hotel juga memiliki 17 ruang pertemuan
kecil dan menengah, dengan kapasitas mulai dari 30 sampai 350 tamu, serta Imperial
Ballroom yang mampu menampung 2500 tamu. Sahid Rich Jogja Hotel tersebut terdiri dari
21 lantai dengan luas total bangunan ± 63.000 m2 dan dengan ketinggian ± 70.00 m dari lantai
dasar.
2) Sistem pemipaan limbah air kotor dan air bekas serta minyak yang ada di Sahid
Rich Jogja Hotel :
Sistem pemipaan limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja
Hotel menggunakan sistem pemipaan terpisah atau dua pipa, dimana limbah air kotor
(air buangan yang berasal dari closet dan urinoir) dialirkan terpisah, selanjutnya
dialirkan ke septictank dan diolah dalam pengolahannya. Sedangkan limbah buangan
air bekas (air buangan yang berasal dari wastafel, shower, bath up, bak cuci baju,
floordrain) disalurakan menuju ke bak kontrol , setelah itu air kotor dan bekas
dialirkan dalam bak tampungan, selanjutnya limbah tersebut dipompa disalurkan ke
pembuangan air kotor kota, yang nantinya akan diolah oleh IPAL. Sedangkan untuk
minyak akan disalurkan dulu ke grease trap (untuk menyaring lemak), selanjutnya
diolah terlebih dahulu oleh pihak hotel dan akan dibuang ke bandung untuk diolah
lebih lanjut.
3) Sistem pengaliran limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel :
Cara pengaliran limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja
Hotel menggunakan sistem bertekanan, dimana sistem tersebut menggunakan alat
pompa untuk memompa air buangan dari bak kontrol atau bak penampung air
buangan yang berlokasi di bagian bawah bangunan, kemudian dipompa dan
dialirkan ke arsenering/riol kota.
Sahid Rich Jogja Hotel menyediakan 1 pompa kecil untuk sistem pengaliran
limbah air kotor dan air bekas dan pompa yang 1 nya lagi hanya sebagai cadangan.
4) Sistem pengelolaan limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel
Pembuangan limbah air kotor (air buangan yang berasal dari closet dan urinoir)
dan limbah air bekas (air buangan yang berasal dari wastafel, shower, bath up, bak
cuci baju, floordrain) dialirkan dengan menggunakan 2 pipa yang berbeda, limbah air
kotor yang dialirkan menuju septictank dan limbah air bekas yang dialirkan menuju
bak control.
Pipa kitchen Sahid Rich Jogja Hotel dipisahkan dengan pipa tegak air buangan,
karena pada aliran pipa pembuangan limbah kitchen sering terjadi penyumbatan di
pertemuan lemak panas dengan lemak dingin. Pipa pembuangan air limbah kitchen
yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel disendirikan, kemudian dialirkan ke greas trap.
Selanjutnya di alirkan ke bak penampungan.
Tangki septictank adalah mengolah dan memisahkan antara air dan kotoran
dengan metode pengendapan kotoran. Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic
yang merubah kotoran baku menjadi lumpur (aerasi). Air hasil pemisah (70% lebih
bersih) kemudian dialirkan keluar menuju bak penampungan dan selanjutnya di
pompa ke pembuangan saluran kota.
Setelah air kotor dan air bekas di tampung di septictank dan bak kontrol,
keduanya dialirkan ke bak penampungan. Air hasil olahan septictank dan bak kontrol
berkumpul menjadi satu di bak penampungan. Kemudian dialirkan ke julur turun
dengan kedalaman kurang lebih 10 m, air yang dialirkan turun tersebut sudah bersih
dan tidak terjadi pengendapan lagi. Kemudian air tersebut ditarik menggunakan 1
buah pompa ke terminal pembungan terakhir dari limbah, kemudian dipompa,
dialirkan ke atas menuju peresapan, dan arsenering kota / riool kota.
Sahid Rich Jogja Hotel memiliki enam belas shaft, lima zona. Dan memiliki 4
pipa Header serta 1 Pipa Utama.
Bagan sistem pengaliran limbah air kotor dan air bekas Sahid Rich Jogja Hotel
Grey water
Black water (wastafel, bath up, bak cuci baju,
(closet, urinal) shower, dll)
Bak Kontrol
Peresapan
Arsenering Kota
29
5) Sistem pengaliran limbah air hujan yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel :
Sistem pembuangan air hujan Hotel berbeda dengan sistem pembuangan limbah
air kotor dan air bekas. Sistem pembuangan air hujan, air hujan dialirkan langsung ke
sumur resapan sebesar 10 persen dan 90 persennya dibuang kesungai. Untuk di
halaman air hujan beberapa di salurkan ke biopori.
Dalam perhitungan air limbah pada Sahid Rich Jogja Hotel ini menggunakan multi
zone karena bangunan ini terdiri dari 21 lantai. Pada basement tidak disertakan dalam
perhitungan karena pipa air bekas seperti bak cuci baju dan 1 buah keran biasa langsung
dialirkan ke bak pembuangan terakhir dari limbah yang sudah bersih.
Bangunana Sahid Rich Jogja Hotel yang terdiri dari 21 lantai dan didalamnya tedapat
15 shaft, seluruhnya bukanlah kamar tidur, melainkan ada juga sebagai tempat bersantai,
tempat makan, lobby, dan lain sebagainya sehingga setiap shaft memiliki jumlah
perlengkapan saniter yang berbeda beda.
Pipa limbah air buangan kitchen utama Sahid Rich Jogja Hotel yang berada di lantai 1
dipisahkan dengan pipa buangan air bekas pada shaft. Pipa air buangan kitchen utama
langsung disalurkan ke graese trap. Sehingga dalam perhitungan pipa tegak air bekas kitchen
utama dipisahkan dengan perhitungan pipa tegak air bekas pada shaft utama atau shaft nomor
1.
Pada shaft nomor 2 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 5 (1 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
11) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 1 - - - -
1 - - - - 2 1 2 1 1
2 2 2 2 2 3 1 2 1 1
3 2 2 2 2 4 1 2 1 1
4 2 2 2 2 5 1 2 1 1
5 2 2 2 2 6 1 2 1 1
6 2 2 2 2 7 1 2 1 1
7 2 2 2 2 8 1 2 1 1
8 2 2 2 2 9 1 2 1 1
9 2 2 2 2 10 1 2 1 1
10 2 2 2 2 11 1 2 1 1
11 2 2 2 2 Jml 10 20 10 10
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 6 (1 kamar mandi)
Pada shaft nomor 3 (2 kamar mandi) (Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
11) 1 - - - -
Lantai bathup wastafel shower closet 2 1 1 1 1
1 - - - - 3 1 1 1 1
2 2 2 2 2 4 1 1 1 1
3 2 2 2 2 5 1 1 1 1
4 2 2 2 2 6 1 1 1 1
5 2 2 2 2 7 1 1 1 1
6 2 2 2 2 8 1 1 1 1
7 2 2 2 2 9 1 1 1 1
8 2 2 2 2 10 1 1 1 1
9 2 2 2 2 11 1 1 1 1
10 2 2 2 2 Jml 10 10 10 10
11 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 10 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Pada shaft nomor 7 (1 kamar mandi) Lantai bathup wastafel shower closet
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11) 1 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 2 2 2 2 2
1 - - - - 3 2 2 2 2
2 1 1 1 1 4 2 2 2 2
3 1 1 1 1 5 2 2 2 2
4 1 1 1 1 6 2 2 2 2
5 1 1 1 1 7 2 2 2 2
6 1 1 1 1 8 2 2 2 2
7 1 1 1 1 9 2 2 2 2
8 1 1 1 1 10 2 2 2 2
9 1 1 1 1 11 2 2 2 2
10 1 1 1 1 Jml 22 22 22 22
11 1 1 1 1
Jml 10 10 10 10 Pada shaft nomor 11 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Pada shaft nomor 8 (2 kamar mandi) Lantai bathup wastafel shower closet
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11) 1 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 4 2 2 2 2
3 2 2 2 2 5 2 2 2 2
4 2 2 2 2 6 2 2 2 2
5 2 2 2 2 7 2 2 2 2
6 2 2 2 2 8 2 2 2 2
7 2 2 2 2 9 2 2 2 2
8 2 2 2 2 10 2 2 2 2
9 2 2 2 2 11 2 2 2 2
10 2 2 2 2 Jml 22 22 22 22
11 2 2 2 2
Jml 22 22 22 22 Pada shaft nomor 12 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Pada shaft nomor 9 (2 kamar mandi) Lantai bathup wastafel shower closet
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 1 2 2 2 2
11) 2 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 3 2 2 2 2
1 - 1 - 2 4 2 2 2 2
2 2 2 2 2 5 2 2 2 2
3 2 2 2 2 6 2 2 2 2
4 2 2 2 2 7 2 2 2 2
5 2 2 2 2 8 2 2 2 2
6 2 2 2 2 9 2 2 2 2
7 2 2 2 2 10 2 2 2 2
8 2 2 2 2 11 2 2 2 2
9 2 2 2 2 Jml 22 22 22 22
10 2 2 2 2
11 2 2 2 2
Jml 20 21 20 22
Pada shaft nomor 13 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 16 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11) (Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Lantai bathup wastafel shower closet Lantai bathup wastafel shower closet
1 2 2 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
4 2 2 2 2 4 2 2 2 2
5 2 2 2 2 5 2 2 2 2
6 2 2 2 2 6 2 2 2 2
7 2 2 2 2 7 2 2 2 2
8 2 2 2 2 8 2 2 2 2
9 2 2 2 2 9 2 2 2 2
10 2 2 2 2 10 2 2 2 2
11 2 2 2 2 11 2 2 2 2
33
2. Pada upper zone
Pada shaft nomor 1 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 4 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
21) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 12 2 2 2 2
12 2 2 2 2 13 2 2 2 2
13 2 2 2 2 14 2 2 2 2
14 2 2 2 2 15 2 2 2 2
15 2 2 2 2 16 2 2 2 2
16 2 2 2 2 17 2 2 2 2
17 2 2 2 2 18 2 2 2 2
18 2 2 2 2 19 2 2 2 2
19 2 2 2 2 20 2 2 2 2
20 2 2 2 2 21 2 2 2 2
21 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 5 (1 kamar mandi)
Pada shaft nomor 2 (2 kamar mandi) (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
21) 12 1 2 1 1
Lantai bathup wastafel shower closet 13 1 2 1 1
12 2 2 2 2 14 1 2 1 1
13 2 2 2 2 15 1 2 1 1
14 2 2 2 2 16 1 2 1 1
15 2 2 2 2 17 1 2 1 1
16 2 2 2 2 18 1 2 1 1
17 2 2 2 2 19 1 2 1 1
18 2 2 2 2 20 1 2 1 1
19 2 2 2 2 21 1 2 1 1
20 2 2 2 2 Jml 10 20 10 10
21 2 2 2 2 Pada shaft nomor 6 (1 kamar mandi)
Jml 20 20 20 20
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
Lantai bathup wastafel shower closet
Pada shaft nomor 3 (2 kamar mandi)
12 1 1 1 1
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 13 1 1 1 1
21)
14 1 1 1 1
Lantai bathup wastafel shower closet 15 1 1 1 1
12 2 2 2 2 16 1 1 1 1
13 2 2 2 2 17 1 1 1 1
14 2 2 2 2 18 1 1 1 1
15 2 2 2 2 19 1 1 1 1
16 2 2 2 2 20 1 1 1 1
17 2 2 2 2 21 1 1 1 1
18 2 2 2 2 Jml 10 10 10 10
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 7 (1 kamar mandi) Pada shaft nomor 10 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
21) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 12 2 2 2 2
12 1 1 1 1 13 2 2 2 2
13 1 1 1 1 14 2 2 2 2
14 1 1 1 1 15 2 2 2 2
15 1 1 1 1 16 2 2 2 2
16 1 1 1 1 17 2 2 2 2
17 1 1 1 1 18 2 2 2 2
18 1 1 1 1 19 2 2 2 2
19 1 1 1 1 20 2 2 2 2
20 1 1 1 1 21 2 2 2 2
21 1 1 1 1 Jml 20 20 20 20
Jml 10 10 10 10
Pada shaft nomor 11 (2 kamar mandi)
Pada shaft nomor 8 (2 kamar mandi) (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
21) 12 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 13 2 2 2 2
12 2 2 2 2 14 2 2 2 2
13 2 2 2 2 15 2 2 2 2
14 2 2 2 2 16 2 2 2 2
15 2 2 2 2 17 2 2 2 2
16 2 2 2 2 18 2 2 2 2
17 2 2 2 2 19 2 2 2 2
18 2 2 2 2 20 2 2 2 2
19 2 2 2 2 21 2 2 2 2
20 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20 Pada shaft nomor 12 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
Pada shaft nomor 9 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
21) 12 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 13 2 2 2 2
12 2 2 2 2 14 2 2 2 2
13 2 2 2 2 15 2 2 2 2
14 2 2 2 2 16 2 2 2 2
15 2 2 2 2 17 2 2 2 2
16 2 2 2 2 18 2 2 2 2
17 2 2 2 2 19 2 2 2 2
18 2 2 2 2 20 2 2 2 2
19 2 2 2 2 21 2 2 2 2
20 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 13 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 16 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
21) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 12 2 2 2 2
12 2 2 2 2 13 2 2 2 2
13 2 2 2 2 14 2 2 2 2
14 2 2 2 2 15 2 2 2 2
15 2 2 2 2 16 2 2 2 2
16 2 2 2 2 17 2 2 2 2
17 2 2 2 2 18 2 2 2 2
18 2 2 2 2 19 2 2 2 2
19 2 2 2 2 20 2 2 2 2
20 2 2 2 2 21 2 2 2 2
21 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
Jml 20 20 20 20
2.Upper zone
35
Perhitungan pipa tegak tipe shaft B (Zone 2)
Dengan jumlah 20 wastafel, 10 shower, 10 bath up, 10 closet.
36
Perhitungan pipa tegak tipe shaft C (Zone 2)
Dengan jumlah 10 wastafel, 10 shower, 10 bathup dan 10 closet
37
2.Lower zone ( lantai 1-lantai 11)
Perhitungan pipa tegak tipe shaft A (Zone 1)
Dengan jumlah 20 wastafel, 20 closet, 20 bathup dan 20 shower
40
Perhitungan pipa header Zone 2
Dengan jumlah 1 shaft B dan 2 shaft C.
41
Perhitungan pipa header Zone 3
Dengan jumlah 1 shaft D dan 1 shaft E.
42
F. Rekapitulasi Daya Buang
Rekapitulasi daya buang air bekas dan air kotor serta ukuran diameter pipa
Jadi,
- Total daya buangan = 18.360 ltr/mnt
- Total daya buangan = 26.580 ltr/mnt
43
G. Perhitungan Diameter Pipa Buangan Kitchen
Terdapat 4 bak cuci dapur yang ada di kitchen Hotel Inna Garuda yang kemudian
disalurkan ke pipa tegak khusus untuk pembungan air bekas kitchen, selanjutnya
dialirkan ke grease trap.
Luas Bidang Estimasi Perbandingan Luas Curah Hujan Curah Hujan Total
Atap Luas Lantai dengan (A) Total
Luas Atap (n)
1.311 m² 1,3 1.311 x 1,3 = 8,3 ltr/mnt 1704,3 x 8,3=
1704,3 ltr/mnt 14145,69 ltr/mnt
Hujan Total 14145,69/mnt
Keterangan :
Pipa drainase disebar di rooftop dengan jumlah 6 pipa berdiameter Ø4'',
penyebaran pipa drainase ini bertujuan agar tidak terjadi penggenangan air pada
lantai rooftop serta lancarnya aliran air sampai ke peresapan.
44
I. Perhitungan Ukuran Septictank di Hotel Inna Garuda
Keterangan Jumlah
Pengguna Hotel (penyewa kamar hotel) 200
Pengunjung Lain (rapat dll) 60
Pekerja hotel dalam 1 hari 50
Jumlah 310
Data :
Perhitungan :
Perhitungan volume air :
=
310 orang x 25 liter/hari/orang x 3
= 3
23250 liter = 23,250 m
Menentukan tinggi rencana septictank
Misal diasumsikan tinggi rencana = 5m
Tinggi muka air = 2/3 x 5m = 3,33 m
Tinggi ruang udara = 5m – 3,33m = 1,67m
2
= 6,98 m / 3 m
= 2,32 m
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitugan dan pembahasan Sewage system Hotel Inna Garuda , maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sumber limbah pada Hotel Inna Garuda berasal dari closet, urinoir, wastafel, shower,
bak cuci dapur, bak cuci baju, keran, air hujan.
2. Sistem pemipaan limbah air kotor dan air bekas yang ada di Hotel Inna Garuda
menggunakan sistem pemipaan terpisah atau dua pipa.
3. Sistem pengaliran limbah air kotor dan air bekas yang ada di Hotel Inna Garuda
menggunakan sistem bertekanan.
4. Rekapitulasi keseluruhan daya buang dan kebutuhan diameter pipa tegak air kotor dan
air bekas di Hotel Inna Garuda :
Total Total
Diameter Kapasitas Diameter Kapasitas
Shaft/Header/ Daya Daya
No Shaft Pipa Tegak Daya Pipa Tegak Daya
Utama Buang Air Buang Air
Kotor Buang Bekas Buang
Kotor Bekas
1200 2100 1.800 15000
1 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
2 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
A 3 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
4 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
5 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 1350 1.800 1.800
B 6 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
600 1050 1.800 1.800
C 7 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
8 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
9 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
A 10 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
11 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
12 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
B 13 1200 1350 Ø3'' 1.800 Ø3'' 1.800
46
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
600 1050 1.800 1.800
C 14 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
600 300 1.800 1.800
Dz2 15 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
2160 480
Dz4 15 Masuk Pipa Utama
ltr/mnt ltr/mnt
18.360 26.580
Jumlah
ltr/mnt ltr/mnt
7800 12900 15000 33000
Header Z 1 Ø4'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
7800 12900 15000 33000
Header Z 3 Ø4'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
18.360 26.580 33000 33000
Utama Ø5'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
5. Ukuran diameter pipa tegak yang ada di Hotel Inna Garuda sudah sesuai dengan hasil
perhitungan dan sesuai dengan standar yang ada.
6. Rekapitulasi kebutuhan diameter pipa bekas kitchen utama Hotel Inna Garuda :
Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang
Tegak (Tabel B)
Ø2” 720 ltr/mnt 360 ltr/mnt
7. Rekapitulasi kebutuhan diameter pipa tegak air hujan di Hotel Inna Garuda :
Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Pipa Drainase Disebar
Tegak (Tabel B)
Ø4” 15000 ltr/mnt 6Ø4'' = 6 x 15.000 ltr/mnt
= 90.000 ltr/mnt
B. Saran
Sistem pengelolaan air limbah sangat penting karena berpengaruh pada kenyamanan
pengguna, diperlukan kecermatan dan ketelitian dimulai dari perencanaan, pehitungan,
pengelolaan, sampai dengan pembuangan akhir.
47
https://www.scribd.com/doc/239441281/Tinjauan-Pustaka-Sewerage
http://www.academia.edu/7978202/BAB_III._TINJAUAN_PUSTAKA_SISTEM_PLAMBING
48