Anda di halaman 1dari 60

SEWAGE SYSTEM / SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH DI

HOTEL THE SAHID RICH JOGJA


Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Utilitas

Dosen Pengampu :
Ir. Sumardjito MT.

Disusun oleh :

1.Ayu Dirgan Rahayu Putri 17505241034 / 3A


2.Aldea 16505241035 / 3A

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................................2
A. Pengertian Sistem Plumbing................................................................................................2
B. Instalasi Air Kotor..................................................................................................................2
C. Alat Saniter Dalam Perencanaan Plumbing.....................................................................3
D. Fungsi Saluran Pembuangan Air Kotor............................................................................5
E. Klasifikasi Sistem Buangan..................................................................................................6
F. Instalasi Pembuangan Air Kotor........................................................................................8
G. Kemiringan Pipa dan Kecepatan Aliran...........................................................................10
H. Ukuran Pipa Pembuangan....................................................................................................11
I. Bak Penampungan..................................................................................................................12
J. Pompa Pembuangan...............................................................................................................14
K. Jenis Pipa...................................................................................................................................17
L. Angka-Angka Kunci Perancangan Plumbing..................................................................18

BAB III DISKRIPSI KASUS.........................................................................................................20


A. Gambar Gambar Hotel..........................................................................................................20
B. Data Hotel..................................................................................................................................27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................31


A. Peralatan Saniter Tiap Shaft.................................................................................................32
B. Rekapitulasi Pengelompokan Shaft...................................................................................34
C. Perhitungan Pipa Shaft/Tegak.............................................................................................35
D. Perhitungan Pipa Header......................................................................................................40
E. Perhitungan Pipa Utama........................................................................................................42
F. Rekapitulasi Daya Buang.....................................................................................................43
G. Perhitungan Diameter Pipa Buangan Kitchen................................................................44
H. Perhitungan Diameter Pipa Tegak Saluran Air Hujan..................................................44
I. Perhitungan Ukuran Septictank di Hotel Inna Garuda................................................45

BAB V PENUTUP................................................................................................................................46
A. Kesimpulan..................................................................................................................................46
B. Saran.............................................................................................................................................47

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini setiap orang membutuhkan kenyamanan dari setiap bangunan yang
ditempati baik dari penyediaan air bersih, sistem limbah, air conditioning, elevator
sistem, electrical sistem maupun fire protection. Semua itu dapat di pelajari di utilitas
bangunan, dimana utilitas bangunan sangat penting untuk memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan tersebut.
Sistem penyaluran air buangan merupakan salah satu sarana pendukung yang
penting untuk membantu terciptanya kondisi sanitasi lingkungan yang baik, yang
pada akhirnya dapat menunjang terciptanya suatu masyarakat yang sehatr dan
produktif. Perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih sehat dan
berkesinambungan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui terciptanya
kesehatan masyarakat.
Adapun keuntungan dari pelayanan air kotor bagi masyarakat antara lain:
a. Perbaikan lingkungan pemukiman terutama untuk daerah daerah
padat penduduk.
b. Penataan sistem saluran pembangunan
c. Penataan sistem sanitasi lingkungan pemukiman
d. Penurunan tingkat pencemaran pada badan badan air penerima akibat
pembuangan limbah domestic.
Limbah cair domestic adalah sisa air yang telah dipakai untuk kegiatan sanitasi
manusia seperti minum, memasak, mandi, mencuci, menyiram tanaman, dan lain lain.
Kegiatan sanitasi di hotel, gedung perkantoran, komersial dan kegiatan industri turut
menyumbangkan air limbah domestic ke dalam sistem penyaluran air buangan. Air
limbah mem punyai komposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada sumber asal
limbah tersebut.
Utilitas bangunan merupakan kelengkapan bangunan yang sifatnya tidak bisa
digerakkan. Misalnya pengeloalaan air bersih, pengeloalaan air kotor, pengaturan
listrik, penempatan AC dan perlindungan kebakaran. Sistem pengeloalaan air bersih
maupun air kotor disebut plambing.
Sistem plambing air kotor merupakan proses pengelolaan limbah cair pada
suatu bangunan. Limbah cair terdiri dari air kotor, air bekas dan air hujan. Air kotor
adalah air yang bersumber dari toilet, sedangkan air bekas merupakan air yang tidak
mengandung kotoran seperti air dari washtafel, air bekas mencuci, air bekas mandi
dan air yang berasal dari alat-alat plambing lainnya.
Sebuah bangunan umum yang ramai dikunjungi orang seperti hotel THE
SAHID RICH JOGJA menghasilkan banyak limbah air kotor maupun air bekas dan
memerlukan pengelolaan yang baik untuk menjaga kenyamanan pengunjung hotel
tersebut. Oleh karena itu penting dilakukan sebuah observasi untuk mengetahui
sistem pengolahan dan pembuangan limbah yang berada di hotel THE SAHID RICH
JOGJA.

B. Rumusan Masalah
Laporan ini membahas tentang system plumbing air kotor di hotel Inna Garuda
dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem plumbing air kotor di gedung hotel THE SAHID RICH
JOGJA?
2. Berapakah diameter pipa air kotor yang dibutuhkan di hotel THE SAHID
RICH JOGJA ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sistem plumbing air kotor di hotel THE SAHID RICH JOGJA.
2. Mengetahui ukuran pipa air kotor yang dibutuhkan di hotel THE SAHID RICH
JOGJA.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Sistem Plambing


Menurut Babbit (1960) plambing adalah sistem perpipaan beserta peralatannya,
perlengkapan dan asesorisnya yang dipasang didalam geddung bangunan atau
halaman yang membawa air atau cairan lainnya yang berasal dari sumber menuju titik
tertentu didalam gedung. Plambing juga berhubungan dengan jenis material yang
digunakan, perawatan yang dilakukan dan pengendalian terhadap air buangan yang
melimpah sampai penyaluran air buangan menuju ke tempat pembuangan akhir
terdekat.
Fungsi dari peralatan plambing adalah untuk menyediakan air bersih ke tempat
tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup dan membuang air kotor dari
tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.
Dalam sistem plambing memerlukan peralatan yang mendukung agar terbentuk
sistem plambing yang baik. Jenis peralatan plambing dalam artian khusus meliputi:
a. Peralatan untuk penyediaan air bersih atau air minum
b. Peralatan untuk penyediaan air panas
c. Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi
d. Peralatan plambing
Dalam SNI 03 – 6481 - 2000 disebutkan bahwa plambing merupakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya
di dalam gedung atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan air hujan,
air buangan dan air minum yang dihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain
yang dibenarkan.

B. Instalasi Air Kotor


Menurut Alfred Steele (1984) plambing adalah sistem perpipaan yang mencakup
sistem distribusi penyediaan air bersih dan peralatannya Plambing merupakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pemasangan pipa dengan peralatan, perangkap,
limbah dan pipa ven saluran pembuangan rumah sistem air hujan beserta peralatnnya
serta hubungan antara struktur dan bangunannya.
Dalam gedung sistem plambing sangat penting digunakan untuk menjadikan
bangunan tersebut layak untuk di tempati, terjamin kenyamanan dan kebersihannya.
Maksud dan tujuan sistem plambing adalah :
1. Menyediakan air bersih yang diperlukan untuk kehidupan manusia.
2. Menjamin sanitasi di dalam gedung dan gedung-gedung yang berkaitan.
3. Untuk melindungi kesehatan masyarakat terhadap bahaya yang timbul
sebagai akibat intalasi plambing yang tidak baik.
4. Menciptakan kenyamanan dan rasa aman di dalam gedung.

Adapun fungsi dari peralatan plambing sebagai berikut :


1. Meyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan
tekanan yang cukup dan jumlah yang dikehendaki.
2. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan

Dalam perencanaan sistem plambing air kotor akan dijumpai istilah-istilah sebagai
berikut:
1. Sewer merupakan pipa atau jaringan pemipaan yang pada umunnya
tertutup dan normalnya tidak membawa aliran buangan secara penuh.
2. Sewage adalah cairan buangan yang dibawa melalui sewer.
3. Sewerage system adalah suatu sistem pengolahan air limbah mulai dari
pengumpulan ( sewer), pengolahan (treatment).
4. Grease trap adalah tempat penampungan air buangan dari air bekas
wastafel dan air buangan dapur.
5. Grit Chamber adalah tempat penampungan air buangan dari WC/Toilet,
Closet.
6. Aeration tank merupakan tempat untuk menguraikan bakteri dari sisa
pembuangan.

C. Alat Saniter Dalam Perencanaan Plumbing


Dalam perencanaan plambing, yang akan kita bahas tentang air kotor, air
bekas dan alat saniternya. Air kotor dan air bekas merupakan air yang sudah tidak
terpakai lagi sebagai hasil dari adanya kegiatan manusia sehari-hari. Dalam bangunan
gedung tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaan
air tersebut, antara lain ;
1. Limbah air bekas dari wastafel, cuci baju dan fulldrain
Limbah ini dihasilkan dari kegiatan manusia berupa mandi, cuci
tangan, dan bermacam-macam penggunaan lain yang dapat dilakukan di
kamar mandi. Limbah tersebut seluruhnya dialirkan menuju bak kontrol. dan
di campur menuju equalizing tank.
Gambar 1. Sistem Pembuangan Air Bekas

2. Limbah air Kotor dari kloset, urinoir dan bidet


Limbah ini berbentuk padat dan tidak bias dialirkan langsung ke
peresapan bersamaan dengan air limbah lainnya. Namun masih dapat di proses
dengan di masukan di grit chamber pembuangan masing-masing lantai.
Kemudian di alirkan ke equalizing tank yang akan di campur dengan limbah
lainnya. Di masukan ke aeration tank, dalam penampungan tersebut akan di
uraikan melalui bantuan bakteri.

Gambar 2. Sistem Pembuangan Air Kotor


3. Limbah air bekas bak zink dapur
Limbah ini dihasilkan dari kegiatan manusia berupa air bekas mencuci
piring, cuci tangan, dan bermacam-macam penggunaan lain yang dapat
dilakukan di dapur. Limbah tersebut seluruhnya dialirkan menuju grease trap
(di pisahkan) melalui pipa tegak. Setelah itu di alirkan menuju grit chamber
dan di campur menuju equalizing tank. Setelah proses itu air bisa di
manfaatkan kembali dan jika ada air tidak memenuhi kriteria air bersih akan di
buang ke gorong-gorong kota.
Gambar 3. Sistem Pembuangan Air Dapur

4
4. Air hujan
Air hujan merupakan masalah yang harus segera diselesaikan dari
permukaan tanah, agar tanah tersebut tidak tergenangi oleh adanya air hujan,
Sehingga pengguna dapat merasakan sebuah kenyamanan. Air hujan yang
sudah jatuh di atas permukaan tanah sebisa mungkin untuk segera di alirkan ke
sumur peresapan, apabila sumur tersebut nantinya penuh selanjutnya air
tersebut di salurkan ke gorong-gorong kota.

(Over flow)

Gambar 4. Sistematika Pembuangan Air Hujan

D. Fungsi Saluran Pembuangan Air Kotor


Dalam sistem pembuangan air limbah diperlukan sistem pembuangan yang
terdiri dari rangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang
air limbah dari satu kawasan, baik itu dari rumah tangga maupun industri. Sistem
penyaluran biasanya menggunakan sistem saluran tertutup dengan menggunakan pipa
yang berfungsi menyalurkan air limbah tersebut ke bak interceptor yang nantinnya
disalurkan ke saluran utama atau drainase. Saluran pembuangan air kotor memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi kenyamanan.
Sebagai bagian dari sebuah bangunan, saluran air kotor berfungsi sebagai
penunjang yang sedang berlangsung dalam bangunan
b. Fungsi estetika.
Dengan adanya jaringan saluran pembuangan air kotor, maka penampilan fisik
bangunan akan lebih estetis karena secara keseluruhan penampilan bangunan
akan lebih teratur.

5
c. Fungsi utilitas.
Saluran pembuangan air kotor merupakan suatu saluran yang berfungsi sebagai
pengangkut bahan-bahan limbah dari kegiatan yang sedang berlangsung dalam
suatu bangunan.

E. Klasifikasi Sistem Buangan


Sistem buangan dalam suatu bangunan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
klasifikasi diantaranya :
1. Menurut Jenis Buangan
a. Sistem Pembuangan Air Tinja, adalah sistem pembuangan dari kloset/
peturasan, urinoir, bidet dll. yang berasal dari dalam gedung, yang
dikumpulkan dan dialirkan dalam bangunan bersama-sama.
b. Sistem Pembuangan air bekas pakai / air sabun, adalah sistem
pembuangan air dimana air bekas pakai dalam gedung dikumpulkan dan
dialirkan ke luar bangunan.
c. Sistem Pembuangan Air Hujan adalah sistem pembuangan dimana hanya
air hujan dari atap gedung dan tempat lainnya dikumpulkan dan dialirkan
ke luar bangunan.
d. Sistem Pembuangan Air Khusus. Adalah sistem buangan yang
dikhususkan bagi air buangan yang apabila ditinjau dari segi pencemaran
tingkungan adalah sangat berbahaya, terutama jika air buangan tersebut
langsung disaturkan datam riol kota tanpa proses pengamanan/pengolahan
lebih dahutu. Oleh karena itu perlu disediakan peratatan khusus untuk
mengolahnya sesuai persyaratan sebelum dibuang ke riol kota.
e. Sistem Pembuangan dari Air Berlemak dari Dapur. Sistem pembuangan
dari dapur secara umum sebenarnya dapat dimasukkan datam riol kota
tanpa proses pengamanan terlebih dahulu.
2. Menurut Cara Pembuangan Air Kotor
a. Sistem pembuangan campuran, yaitu sistem pembuangan dimana segala
jenis air buangan dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan ke luar
gedung, tanpa memperhatikan jenis air buangannya.
b. Sistem pembuangan terpisah, yaitu sistem pembuangan dimana segata
jenis air buangan dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara
terpisah.
6
c. Sistem pembuangan air secara tak langsung, yaitu sistem pembuangan air
dimana air buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat digabungkan
dalam satu kelompok.

3. Menurut Cara Pengalirannya


a. Sistem gravitasi, yaitu air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi
secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah.

Gambar 5. Sistem Gravitasi


b. Sistem bertekanan yaitu bita saluran umum atau riol kota letaknya lebih
tinggi dari atap-atap plumbing, sehingga air buangan dikumpulkan
terlebih dahulu dalam suatu bak penampung kemudian dipompakan ke
riol kota.

Gambar 6. Sistem Bertekan


4. Menurut Letaknya
a. Sistem pembuangan dalam bangunan, yaitu sistem pembuangan yang
tertetak didalam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding luar
bangunan tersebut.

b. Sistem pembuangan di luar bangunan atau riol bangunan, yaitu system


pembuangan di luar bangunan, di halaman, mulai satu meter dari dinding
paling luar dari bangunan sampai ke riol kota.

7
F. Instalasi Pembuangan Air Kotor

Dalam sistem pembuangan air kotor terdapat beberapa instalasi. Setiap gedung
memiliki instalasi pembuangan air kotor yang berbeda-beda. Sistem instalasi
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Sanitasi sistem satu pipa.
Pada sistem ini, limbah yang berasal dari kloset, kamar mandi, bak
cuci di dapur, limbah cucian disalurkan dalam satu pipa. Pada ujung pipa akan
selalu terbuka yang disebut dengan vent stack yang berfungsi agar tidak terjadi
cyclone effect karena pipa merupakan bejana berhubungan. Semua limbah
akan disalurkan kedalam unit penghancur WWTP (waste water treatment
plant) yang kemudian selanjutnya disalurkan ke peresapan limbah atau saluran
kota.

Gambar 7. Posisi Venstack pada Sewage System-1

8
Gambar 8. Bagan Instalasi Sewage-1

2. Sanitasi Sistem Dua Pipa


Sistem dua pipa ini dibuang secara terpisah. Limbah air kotor (kloset)
dipisahkan dengan limbah air bekas (mandi, cuci tangan, wastafel). Limbah
kloset di masukan di grit chamber pembuangan masin-masing lantai.
Kemudian di alirkan ke equalizing tank yang akan di campur dengan limbah
lainnya. Sedangkan limbah air bekas dan kitchen zink Limbah tersebut
seluruhnya dialirkan menuju bak control dan grease trap (di pisahkan) melalui
pipa tegak. Setelah itu di alirkan menuju bak kontrol dan di campur menuju
equalizing tank. Setelah proses itu air bisa di manfaatkan kembali dan jika ada
air tidak memenuhi kriteria air bersih akan di buang ke gorong-gorong kota.

Gambar 9. Posisi Venstack pada Sewage System-2

9
Gambar 10. Bagan Instalasi Sewage-2

G. Kemiringan Pipa dan Kecepatan Aliran

Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan


yang biasanya mengandung bagian-bagian padat. Untuk maksud tersebut, pipa
pembuangan harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan
banyaknya dan jenis air buangan yang harus dialirkan.
Biasanya pipa dianggap tidak penuh berisi air buangan, melainkan hanya tidak
lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang "kosong" cukup
untuk mengalirkan udara.
Sebagai pedoman umum, kemiringan pipa dapat dibuat sama atau lebih dari
satu per diameter pipanya (dalam mm). Tabel 1 memuat standar untuk penggunaan
umum. Kecepatan terbaik dalam pipa .berkisar antara 0,6 sampai 1,2 m/detik.
Kemiringan pipa pembuangan gedung dan riol gedung dapat dibuat lebih landai dari
pada yang dinyatakan dalam Tabel 1 asal kecepatannya tidak kurang dari 0,6 m/detik.
Kalau kurang, kotoran dalam air buangan dapat mengendap yang pada akhirnya akan
dapat menyumbat pipa. Sebaliknya kalau terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi
aliran, yang dapat menimbulkan gejolak-gejolak tekanan dalam pipa. Hal ini mungkin
akan dapat merusak fungsi air penutup dalam perangkap alat plambing. Di samping
itu, kemiringan yang lebih curam dari 1/50 cenderung menimbulkan efek sifon yang
akan menyedot air penutup dalam perangkap alat plambing.

10
Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena endapan kotoran dan kerak,
walaupun dipasang dengan kemiringan yang cukup. Oleh karena itu untuk jalur yang
panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.

Diameter Pipa Kemiringan Minimum


(mm)
75 atau kurang 1/50
100 atau kurang 1/100
Tabel 1. Kemiringan pipa pembuangan horisontal.

H. Ukuran Pipa Pembuangan


Standar HASS 206·1977 menunjukkan persyaratan berikut ini :
1. Ukuran minimum pipa cabang mendatar
Pipa cabang mendatar harus mempunyai ukuran yang sekurang-kurangnya
sarna dengan diameter terbesar dari perangkap alat plambing yang dilayaninya.
Diameter perangkap dan pipa pengering alat plambing.
2. Ukuran minimum pipa tegak
Pipa tegak harus mempunyai ukuran yang sekurang-kurangnya sama dengan
diameter terbesar cabang mendatar yang disambungkan ke pipa tegak tersebut.
3. Pengecilan ukuran pipa
Pipa tegak maupun cabang mendatar tidak boleh diperkecil diameternya dalam
arah aliran air buangan. Pengecualian hanya pada kloset, di mana pada lubang
keluarnya dengan diameter 100mm dipasang pengecilan pipa (reducer)
100x75mm. Cabang mendatar yang melayani satu kloset harus mempunyai
diameter sekurang-kurangnya 75 mm, dan untuk dua kloset atau lebih sekurang-
kurangnya 100 mm.
4. Pipa di bawah tanah
Pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah atau di bawahnya lantai bawah
tanah harus mempunyai ukuran sekurang-kurangnya 50 mm.
5. Interval cabang
Yang dimaksudkan dengan "interval cabang" di sini adalah, jarak pada pipa
tegak antara dua titik di mana cabang mendatar disambungkan pada pipa tegak
tersebut jarak ini sekurangnya 2,5 m
Air buangan dari pipa cabang mendatar masuk ke dalam pipa tegak dengan
aliran tak teratur, dan baru setelah "jatuh" sepanjang kira-kira 2,5 m dalam pipa
tegak alirannya menjadi teratur. Jarak ini juga ditetapkan untuk menjaga agar
perubahan tekanan udara dalam pipategak masih berada dalam daerah yang
11
diizinkan, walaupun ada air buangan masuk ke dalam pipa tegak dari cabang
mendatar berikutnya (baik yang lebih atas maupun yang lebih bawah letaknya).
Kalau jarak pada pipa tegak, antara cabang mendatar lantai satu dengan tempat
sambungan cabang mendatar dari lantai di atasnya dengan pipa tegak, kurang dari
2,5m maka lebih baik kalau cabang mendatar dari lantai satu tersebut
disambungkan langsung kepada riol gedung dan tidak ke pipa tegak.
I. Bak Penampungan
1. Hal-hal umum
Buangan yang letaknya lebih rendah dari pada riol gedung atau rial umum
dimasukkan terlebih dahulu ke dalam penampung dan kemudian dialirkan ke luar
dengan pompa atau alat lainnya.
Ada beberapa macam bak penampung, misalnya bak penampung air kotor, bak
penampung air bekas dari bak cuci, bak penampung air rembesan pada lantai bawah
tanah dsb. Kalau gedung tersebut menggunakan sistem pembuangan carnpuran, maka
cukup disediakan satu bak penampung untuk semua air buangan (kecuali air hujan).
Walaupun demikian, air buangan dari bak cuci dapur sebaiknya ditampung dalam
suatu bak penampung khusus, terutama untuk dapur yang besar (misalnya untuk
restoran, hotel, rumah sakit dsb).
Bak penampung ini harus dibuat dengan konstruksi kedap air, tidak
membocorkan gas dan bau, dan dilengkapi dengan pipa ven. Bak penampung tidak
boleh dibuat sehingga salah satu dindingnya merupakan dinding pemisah dengan bak
penampung air bersih.
Banyak bak penampung yang dibuat dengan konstruksi beton bertulang dan
rnerupakan bagian pondasi dari gedung, seperti pada pondasi jenis pelat ganda
(double slab) Kalau jarak antara kedua pelat pondasi tersebut menyebabkan bak
penampung tidak cukup dalam, maka bak penampung harus dibuat khusus dan lebih
rendah dari pelat pondasi tersebut. Lihat Gambar 11.

Gambar 11. Contoh konstruksi bak penampung air rembesan.

12
Bak penampung harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan (manhole), pipa
ven, saklar pengatur otomatik untuk operasi pompa, serta alarm untuk menyatakan
muka air buangan tertinggi dan terendah.

2. Pemasangan lubang pemeriksaan


Agar supaya orang dapat masuk ke dalam bak penampung untuk melakukan
pemeriksaan dan perawatan periengkapan yang ada di dalam bak, seperti pompa dan
saklar otomatik, periu dibuat lubang pemeriksaan dengan diameter sekurang-
kurangnya 60 cm. Lubang pemeriksaan ini harus dibuat pada tempat yang mudah
terlihat/dicapai, sekelilingnya ada ruang cukup longgar untuk bekerja, dan dipasang
tutup kedap udara agar gas dan bau daridalam bak penampung tidak bocor keluar.

3. Kemiringan pada dasar bak penampung


Cukup banyak bak penampung yang dasarnya dibuat rata, sehingga pompa
pembuangan tidak dapat menghisap sebagian besar kotoran dan endapan yang
terbentuk. Ini akan menimbulkan bau tidak sedap. Sebaiknya dasar dari bak dibuat
dengan kemiringan antara 1/15 sampai 1/10, dan pada bagian paling rendah dibuat
lekukan dengan ukuran cukup agar dapat menampung lubang hisap pompa. Ukuran
ditentukan sebagai berikut:
a. 200 mm sekeliling dan di bawah katup pelampung pompa mendatar, dan lubang
hisap pompa yang dibenamkan (lihat Gambar 12.1).
b. Di atas lubanghisap pompa sebesar 300 mm di bawah muka air terendah pada
'bakpenampung "kering"; dan 200 mm di muka dan di bawah pipa hisap (Iihat
Gambar 12.2).

Gambar 12. Contoh detail bak isap 1 dan 2

13
4. Pemasangan pipa yen pada bak penampung
Tujuan memasang pipa yen pada bak penampung adalah:
a. Membuang gas keluar ke udara bebas pada tempat yang tidak menggangggu
Iingkungannya.
b. Mencegah pembusukan air buangan yang tertinggal dalarn bak penampung.
c. Memasukkan udara ke dalarn bak pada waktu air buangan dipompakan ke Iuar.
Ukuran pipa yen harus cukup untuk mengalirkan udara masuk ke dalam bak
sesuai dengan laju aliran air buangan yang dipornpakan ke luar; dengan ukuran
minimum 50mm.

J. Pompa Pembuangan
Jenis pompa menurut penggunaannya
1. Pompa air kotor
Pompa pembuangan jenis ini melayani bak penampung air kotor, dan
memompakannya ke Iuar. Karena air kotor mengandung bagian padat, kalau
digunakan pompa sentrifugal dengan sudu banyak kemungkinan bisa tersumbat.
Untuk menghindari kemungkinan ini, digunakan jenis anti-tersumbat (non-clog), atau
jenis tanpa sudu (bladeless). Impeler pompa air kator biasanya mempunyai konstruksi
yang lebih berat dibanding dengan pompa drainase maupun pompa air bersih.
a. Pompa anti-sumbat :
Pada pompa jenis ini, jalan aliran pada impelernya telah didesain lebih lebar dari
pada pompa air biasa agar bagian kotoran yang padat dapat lewat, dengan
kemungkinan kecil ter jadi penyumbatan, Biasanya hanya mempunyai satu atau
dua sudu pada impelernya dengan bentuk khusus.
b. Pompa tanpa sudu :
Impeler pornpa jenis ini didesain tanpa sudu sedemikian rupa sehlngga jalan
aliranriya yang rnelengkung mempunyai ukuran penampang yang sarna dengan
ukuran penampang pipa masuknya. Dengan demikian semua bagian kotoran padat
yang bisa melalui pipa mas uk akan dapat lewat dalam impeler tersebut, asal
bentuknya tidak terlalu panjang. Lihat contoh-contohnya pada Gambar 13 sampai
dengan 16. Gambar 15(b) menunjukkan yang dapat mudah diangkat, dengan
bagian pipa keluarnya tetap tertinggal dalam bak penampung.

14
Gambar 13. Contoh impeller dari pompa tanpa sudu.

Gambar 14. Contoh impeller dari pompa tanpa

15
Gambar 15. Contoh impeller dari pompa tanpa sudu.

Gambar 16. Contoh konstruksi pompa tanpa cakar

16
2. Pompa drainase
Pompa drainase atau disebut juga pompa air bekas digunakan untuk
memompakan air bekas yang hanya sedikit mengandung bagian kotoran padat.

3. Pompa penguras (bilge pump)


Pompa ini untuk menguras air buangan yang tidak mengandung bagian kotoran
padat, misalnya rembesan air pad a lantai bawah tanah atau air pendingin mesin.
Biasanya dari jenis pompa sentrifugal.

K. Jenis Pipa
1. Pipa cabang mendatar
adalah pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan pipa pembuangan alat
plambing dengan pipa tegak air buangan. Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari
alat plambing ke pipa tegak air kotor. Dalam sistem plambing air kotor, sistem
pembuangan harus mampu mengalirkan air buangan dengan cepat, dan biasanya air
buangan mengandung bagian-bagian padat. Oleh karena itu pipa pembuangan cabang
mendatar harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan
banyaknya dan jenis air buangan yang harus dialirkan. Pada umumnya kemiringan
pipa pembuangan cabang mendatar sebesar 2 %.
2. Pipa tegak
adalah pipa pembuangan air kotor yang menghubungkan pipa cabang mendatar
dengan pipa saluran pembuangan gedung.
3. Saluran pembuangan gedung
adalah bagian jaringan pipa terendah dari sistem pembuangan air kotor yang
menerima air kotor dari seluruh jaringan pipa air kotor, dan menyalurkannya ke
tempat pengolahan air kotor. Kemiringan saluran pembuangan gedung sebesar (0,50 –
4) %.
4. Pipa venst
adalah pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian sistem
pembuangan air kotor, dan mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada
perangkap.

17
L. Angka-Angka Kunci Perancangan Plumbing
Dalam memilih pipa untuk sistem pembuangan air kotor dapat dibantu dengan menggunakan
tabel-tabel berikut:

Nama alat saniter Daya buang rata-rata


Kloset 120 liter/menit
Bak mandi 90 liter/menit
Wastafel 60 liter/menit
Urinoir 120 liter/menit
Bidet 90 liter/menit
Bak cuci dapur 90 liter/menit
Shower 60 liter/menit
Bak cuci pakaian 60 liter/menit
Tabel 2. Daya Buang Rata-Rata Perlengkapan Saniter
(Sumber: Utilitas Bangunan Karya Ir. Hartono Poerbo, M. ARCH.)

2
Diameter (inchi) Luas Atap (m ) Volume (liter/menit)
3’’ (7,62cm) s.d, -180 255
4’’ (10,16cm) 385 547
5’’ (12,70cm) 698 990
6’’ (15,24cm) 1135 1610
8’’ (20,32) 2445 3470
Tabel 3. Standar Ukuran Pipa Pembuangan Air Hujan
(Sumber: Utilitas Bangunan Karya Ir. Hartono Poerbo, M. ARCH.)

18
Diameter (inchi)Diameter Volume (liter/menit)D(liter/menit)
11/4‘’ / 3,175 cm 60
21/2 ‘’ / 3,81 cm 240
2 ‘’ / 5,08 cm 720
21/2’’ / 6,35 cm 1260
3’’ / 7,26 cm 1800
4’’ / 10,16 cm 15000
5’’ / 12,7 cm 33000
6’’ / 515,24 cm 57000
8’’ / 20,32 cm 108000
10’’ / 25,4 cm 168000
12’’ / 30,48 cm 252000
Tabel 4. Pipa Pembuangan Tegak (Tabel C)
(Sumber: Utilitas Bangunan Karya Ir. Hartono Poerbo, M. ARCH.)

3 3
Jumlah Orang yang Volume(m ) Ukuran(m )
Dilayani
60 4 1,2 x 2,5 x 1,5
120 8 1,5 x 3,5 x 1,9
180 12 1,8 x 4 x 1,9
240 16 1,8 x 5,4 x 2
300 20 2,2 x 5,4 x 2
360 24 2,4 x 6 x 1,5
420 28 2,5 x 6 x 2,1
480 32 2,5 x 7 x 2,1
3
Rata – Rata : 0,01 m /orang

Tabel 5. Volume septic tank (Tabel D)


(Sumber: Utilitas Bangunan Karya Ir. Hartono Poerbo, M. ARCH

19
BAB III
DISKRIPSI KASUS

The Sahid Rich Jogja Hotel merupakan salah satu hotel berbintang 4 dan hotel terbesar
di Yogyakarta. Hotel ini terletak di jalan Magelang KM. 6 No. 18, Kutu Patran, Sinduadi,
Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284. Hotel ini menawarkan
berbagai pelayanan serta fasilitas untuk para wisatawan, seperti akses internet gratis di semua
kamar, toko serbaguna, took cinderamata, akses mudah untuk kursi roda, dsb. Hotel ini juga
menawarkan fasilitas rekreasi seperti pusat kebugaran, sauna, kolam renang luar ruangan, spa,
dsb. Sahid Rich Jogja Hotel adalah salah satu hotel yang berkonsep MICE hotel (Meeting,
Incentive, Conference, Exhibition). Sahid Rich Jogja Hotel terdiri dari 21 lantai dengan 473
kamar yang terdiri dari makar deluxe, deluxe pool, terrace, corner suite, executive suite, royal
suite, royal vintage. Disamping itu Sahid Rich Jogja Hotel juga memiliki 17 ruang pertemuan
kecil dan menengah, dengan kapasitas mulai dari 30 sampai 350 tamu, serta Imperial
Ballroom yang mampu menampung 2500 tamu. Sahid Rich Jogja Hotel tersebut terdiri dari
21 lantai dengan luas total bangunan ± 63.000 m2 dan dengan ketinggian ± 70.00 m dari lantai
dasar.

B. Data Data Hotel


1) Informasi yang didapat dari Sahid Rich Jogja Hotel , ada beberapa jenis air buangan
yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel tersebut :
1. Pembuangan air kotor : Air buangan yang berasal dari closet).
2. Pembuangan air bekas : Air buangan yang berasal dari wastafel, shower, bath
up, bak cuci baju, floordrain (grey water).
3. Pembuangan air dapur : Air buangan yang berasal dari dapur.
4. Pembuangan air hujan : Air buangan yang berasal dari air hujan.

2) Sistem pemipaan limbah air kotor dan air bekas serta minyak yang ada di Sahid
Rich Jogja Hotel :
Sistem pemipaan limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja
Hotel menggunakan sistem pemipaan terpisah atau dua pipa, dimana limbah air kotor
(air buangan yang berasal dari closet dan urinoir) dialirkan terpisah, selanjutnya
dialirkan ke septictank dan diolah dalam pengolahannya. Sedangkan limbah buangan
air bekas (air buangan yang berasal dari wastafel, shower, bath up, bak cuci baju,
floordrain) disalurakan menuju ke bak kontrol , setelah itu air kotor dan bekas
dialirkan dalam bak tampungan, selanjutnya limbah tersebut dipompa disalurkan ke
pembuangan air kotor kota, yang nantinya akan diolah oleh IPAL. Sedangkan untuk
minyak akan disalurkan dulu ke grease trap (untuk menyaring lemak), selanjutnya
diolah terlebih dahulu oleh pihak hotel dan akan dibuang ke bandung untuk diolah
lebih lanjut.

3) Sistem pengaliran limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel :
Cara pengaliran limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja
Hotel menggunakan sistem bertekanan, dimana sistem tersebut menggunakan alat
pompa untuk memompa air buangan dari bak kontrol atau bak penampung air
buangan yang berlokasi di bagian bawah bangunan, kemudian dipompa dan
dialirkan ke arsenering/riol kota.
Sahid Rich Jogja Hotel menyediakan 1 pompa kecil untuk sistem pengaliran
limbah air kotor dan air bekas dan pompa yang 1 nya lagi hanya sebagai cadangan.

Gambar 27. Pompa Gravitasi Hotel

4) Sistem pengelolaan limbah air kotor dan air bekas yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel
Pembuangan limbah air kotor (air buangan yang berasal dari closet dan urinoir)
dan limbah air bekas (air buangan yang berasal dari wastafel, shower, bath up, bak
cuci baju, floordrain) dialirkan dengan menggunakan 2 pipa yang berbeda, limbah air
kotor yang dialirkan menuju septictank dan limbah air bekas yang dialirkan menuju
bak control.
Pipa kitchen Sahid Rich Jogja Hotel dipisahkan dengan pipa tegak air buangan,
karena pada aliran pipa pembuangan limbah kitchen sering terjadi penyumbatan di
pertemuan lemak panas dengan lemak dingin. Pipa pembuangan air limbah kitchen
yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel disendirikan, kemudian dialirkan ke greas trap.
Selanjutnya di alirkan ke bak penampungan.
Tangki septictank adalah mengolah dan memisahkan antara air dan kotoran
dengan metode pengendapan kotoran. Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic
yang merubah kotoran baku menjadi lumpur (aerasi). Air hasil pemisah (70% lebih
bersih) kemudian dialirkan keluar menuju bak penampungan dan selanjutnya di
pompa ke pembuangan saluran kota.
Setelah air kotor dan air bekas di tampung di septictank dan bak kontrol,
keduanya dialirkan ke bak penampungan. Air hasil olahan septictank dan bak kontrol
berkumpul menjadi satu di bak penampungan. Kemudian dialirkan ke julur turun
dengan kedalaman kurang lebih 10 m, air yang dialirkan turun tersebut sudah bersih
dan tidak terjadi pengendapan lagi. Kemudian air tersebut ditarik menggunakan 1
buah pompa ke terminal pembungan terakhir dari limbah, kemudian dipompa,
dialirkan ke atas menuju peresapan, dan arsenering kota / riool kota.
Sahid Rich Jogja Hotel memiliki enam belas shaft, lima zona. Dan memiliki 4
pipa Header serta 1 Pipa Utama.
Bagan sistem pengaliran limbah air kotor dan air bekas Sahid Rich Jogja Hotel
Grey water
Black water (wastafel, bath up, bak cuci baju,
(closet, urinal) shower, dll)

Septictank Bak kontrol

Bak Kontrol

Saluran untuk jalur turun


Sudah bersih, sudah tidak mengendap

Terminal pembuangan terakhir


Air kotor di tekan ke atas menggunakan pompa

Peresapan

Arsenering Kota
29
5) Sistem pengaliran limbah air hujan yang ada di Sahid Rich Jogja Hotel :
Sistem pembuangan air hujan Hotel berbeda dengan sistem pembuangan limbah
air kotor dan air bekas. Sistem pembuangan air hujan, air hujan dialirkan langsung ke
sumur resapan sebesar 10 persen dan 90 persennya dibuang kesungai. Untuk di
halaman air hujan beberapa di salurkan ke biopori.

Gambar 28. Pembuangan Air Hujan Hotel.

Gambar 28. Biopori Hotel.

6) Perawatan saluran limbah air bekas


1) Pengontrolan saluran limbah berdurasi setiap blannya. Penyelesaiannya atau
pengontrolannya dilakukan secara manual controlling. Saluran limbah yang
sering terjadi kemampatan berada di tikungan dan di pertemuan antara lemak
panas dan lemak dingin. Yang menyebabkan kemampatan pada saluran limbah
ialah lemak panas dan lemak kering menjadi lemak keras.
2) Cara mengatasi mampat : pada bagian pipa yang mampat dibuka dengan cara
merobek bagian pipa atas, lemak keras dipukul dengan keras, dipecah,
kemudian diambil secara manual, setelah aliran pada saluran limbah lancar,
ditutup lagi dan diklem. Suatu saat klem bisa dibuka lagi apabila terjadi
kemampatan.
3) Pengolahan lemak keras : diambil dari pipa, dikeringkan, kemudian dibuang ke
tempat sampah.
4) Kendala yang masih dihadapi Hotel yaitu, pemisah antara lemak panas dan
lemak dingin agar tidak terjadi kemampatan.
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam perhitungan air limbah pada Sahid Rich Jogja Hotel ini menggunakan multi
zone karena bangunan ini terdiri dari 21 lantai. Pada basement tidak disertakan dalam
perhitungan karena pipa air bekas seperti bak cuci baju dan 1 buah keran biasa langsung
dialirkan ke bak pembuangan terakhir dari limbah yang sudah bersih.

Bangunana Sahid Rich Jogja Hotel yang terdiri dari 21 lantai dan didalamnya tedapat
15 shaft, seluruhnya bukanlah kamar tidur, melainkan ada juga sebagai tempat bersantai,
tempat makan, lobby, dan lain sebagainya sehingga setiap shaft memiliki jumlah
perlengkapan saniter yang berbeda beda.

Pipa limbah air buangan kitchen utama Sahid Rich Jogja Hotel yang berada di lantai 1
dipisahkan dengan pipa buangan air bekas pada shaft. Pipa air buangan kitchen utama
langsung disalurkan ke graese trap. Sehingga dalam perhitungan pipa tegak air bekas kitchen
utama dipisahkan dengan perhitungan pipa tegak air bekas pada shaft utama atau shaft nomor
1.

Gambar 26. Skema Pembuangan limbah.


31
A. Peralatan Saniter Tiap Shaft
1. Pada lower zone
Pada shaft nomor 1 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai
Pada shaft nomor 4 (2 kamar mandi)
11)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet
1 - - - -
1 - - - -
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
3 2 2 2 2
3 2 2 2 2
4 2 2 2 2
4 2 2 2 2
5 2 2 2 2
5 2 2 2 2
6 2 2 2 2
6 2 2 2 2
7 2 2 2 2
7 2 2 2 2
8 2 2 2 2
8 2 2 2 2
9 2 2 2 2
9 2 2 2 2
10 2 2 2 2
10 2 2 2 2
11 2 2 2 2
11 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
Jml 20 20 20 20

Pada shaft nomor 2 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 5 (1 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
11) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 1 - - - -
1 - - - - 2 1 2 1 1
2 2 2 2 2 3 1 2 1 1
3 2 2 2 2 4 1 2 1 1
4 2 2 2 2 5 1 2 1 1
5 2 2 2 2 6 1 2 1 1
6 2 2 2 2 7 1 2 1 1
7 2 2 2 2 8 1 2 1 1
8 2 2 2 2 9 1 2 1 1
9 2 2 2 2 10 1 2 1 1
10 2 2 2 2 11 1 2 1 1
11 2 2 2 2 Jml 10 20 10 10
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 6 (1 kamar mandi)
Pada shaft nomor 3 (2 kamar mandi) (Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
11) 1 - - - -
Lantai bathup wastafel shower closet 2 1 1 1 1
1 - - - - 3 1 1 1 1
2 2 2 2 2 4 1 1 1 1
3 2 2 2 2 5 1 1 1 1
4 2 2 2 2 6 1 1 1 1
5 2 2 2 2 7 1 1 1 1
6 2 2 2 2 8 1 1 1 1
7 2 2 2 2 9 1 1 1 1
8 2 2 2 2 10 1 1 1 1
9 2 2 2 2 11 1 1 1 1
10 2 2 2 2 Jml 10 10 10 10
11 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 10 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Pada shaft nomor 7 (1 kamar mandi) Lantai bathup wastafel shower closet
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11) 1 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 2 2 2 2 2
1 - - - - 3 2 2 2 2
2 1 1 1 1 4 2 2 2 2
3 1 1 1 1 5 2 2 2 2
4 1 1 1 1 6 2 2 2 2
5 1 1 1 1 7 2 2 2 2
6 1 1 1 1 8 2 2 2 2
7 1 1 1 1 9 2 2 2 2
8 1 1 1 1 10 2 2 2 2
9 1 1 1 1 11 2 2 2 2
10 1 1 1 1 Jml 22 22 22 22
11 1 1 1 1
Jml 10 10 10 10 Pada shaft nomor 11 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Pada shaft nomor 8 (2 kamar mandi) Lantai bathup wastafel shower closet
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11) 1 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 4 2 2 2 2
3 2 2 2 2 5 2 2 2 2
4 2 2 2 2 6 2 2 2 2
5 2 2 2 2 7 2 2 2 2
6 2 2 2 2 8 2 2 2 2
7 2 2 2 2 9 2 2 2 2
8 2 2 2 2 10 2 2 2 2
9 2 2 2 2 11 2 2 2 2
10 2 2 2 2 Jml 22 22 22 22
11 2 2 2 2
Jml 22 22 22 22 Pada shaft nomor 12 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Pada shaft nomor 9 (2 kamar mandi) Lantai bathup wastafel shower closet
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 1 2 2 2 2
11) 2 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 3 2 2 2 2
1 - 1 - 2 4 2 2 2 2
2 2 2 2 2 5 2 2 2 2
3 2 2 2 2 6 2 2 2 2
4 2 2 2 2 7 2 2 2 2
5 2 2 2 2 8 2 2 2 2
6 2 2 2 2 9 2 2 2 2
7 2 2 2 2 10 2 2 2 2
8 2 2 2 2 11 2 2 2 2
9 2 2 2 2 Jml 22 22 22 22
10 2 2 2 2
11 2 2 2 2
Jml 20 21 20 22
Pada shaft nomor 13 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 16 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11) (Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Lantai bathup wastafel shower closet Lantai bathup wastafel shower closet
1 2 2 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
4 2 2 2 2 4 2 2 2 2
5 2 2 2 2 5 2 2 2 2
6 2 2 2 2 6 2 2 2 2
7 2 2 2 2 7 2 2 2 2
8 2 2 2 2 8 2 2 2 2
9 2 2 2 2 9 2 2 2 2
10 2 2 2 2 10 2 2 2 2
11 2 2 2 2 11 2 2 2 2

Pada shaft nomor 14 (2 kamar mandi)


(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Lantai bathup wastafel shower closet
1 2 2 2 2
2 2 2 2 2
3 2 2 2 2
4 2 2 2 2
5 2 2 2 2
6 2 2 2 2
7 2 2 2 2
8 2 2 2 2
9 2 2 2 2
10 2 2 2 2
11 2 2 2 2

Pada shaft nomor 15 (2 kamar mandi)


(Peralatan saniter dari lantai 1 ke lantai 11)
Lantai bathup wastafel shower closet
1 2 2 2 2
2 2 2 2 2
3 2 2 2 2
4 2 2 2 2
5 2 2 2 2
6 2 2 2 2
7 2 2 2 2
8 2 2 2 2
9 2 2 2 2
10 2 2 2 2
11 2 2 2 2

33
2. Pada upper zone
Pada shaft nomor 1 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 4 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
21) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 12 2 2 2 2
12 2 2 2 2 13 2 2 2 2
13 2 2 2 2 14 2 2 2 2
14 2 2 2 2 15 2 2 2 2
15 2 2 2 2 16 2 2 2 2
16 2 2 2 2 17 2 2 2 2
17 2 2 2 2 18 2 2 2 2
18 2 2 2 2 19 2 2 2 2
19 2 2 2 2 20 2 2 2 2
20 2 2 2 2 21 2 2 2 2
21 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 5 (1 kamar mandi)
Pada shaft nomor 2 (2 kamar mandi) (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
21) 12 1 2 1 1
Lantai bathup wastafel shower closet 13 1 2 1 1
12 2 2 2 2 14 1 2 1 1
13 2 2 2 2 15 1 2 1 1
14 2 2 2 2 16 1 2 1 1
15 2 2 2 2 17 1 2 1 1
16 2 2 2 2 18 1 2 1 1
17 2 2 2 2 19 1 2 1 1
18 2 2 2 2 20 1 2 1 1
19 2 2 2 2 21 1 2 1 1
20 2 2 2 2 Jml 10 20 10 10
21 2 2 2 2 Pada shaft nomor 6 (1 kamar mandi)
Jml 20 20 20 20
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
Lantai bathup wastafel shower closet
Pada shaft nomor 3 (2 kamar mandi)
12 1 1 1 1
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 13 1 1 1 1
21)
14 1 1 1 1
Lantai bathup wastafel shower closet 15 1 1 1 1
12 2 2 2 2 16 1 1 1 1
13 2 2 2 2 17 1 1 1 1
14 2 2 2 2 18 1 1 1 1
15 2 2 2 2 19 1 1 1 1
16 2 2 2 2 20 1 1 1 1
17 2 2 2 2 21 1 1 1 1
18 2 2 2 2 Jml 10 10 10 10
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 7 (1 kamar mandi) Pada shaft nomor 10 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
21) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 12 2 2 2 2
12 1 1 1 1 13 2 2 2 2
13 1 1 1 1 14 2 2 2 2
14 1 1 1 1 15 2 2 2 2
15 1 1 1 1 16 2 2 2 2
16 1 1 1 1 17 2 2 2 2
17 1 1 1 1 18 2 2 2 2
18 1 1 1 1 19 2 2 2 2
19 1 1 1 1 20 2 2 2 2
20 1 1 1 1 21 2 2 2 2
21 1 1 1 1 Jml 20 20 20 20
Jml 10 10 10 10
Pada shaft nomor 11 (2 kamar mandi)
Pada shaft nomor 8 (2 kamar mandi) (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
21) 12 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 13 2 2 2 2
12 2 2 2 2 14 2 2 2 2
13 2 2 2 2 15 2 2 2 2
14 2 2 2 2 16 2 2 2 2
15 2 2 2 2 17 2 2 2 2
16 2 2 2 2 18 2 2 2 2
17 2 2 2 2 19 2 2 2 2
18 2 2 2 2 20 2 2 2 2
19 2 2 2 2 21 2 2 2 2
20 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20 Pada shaft nomor 12 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
Pada shaft nomor 9 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai Lantai bathup wastafel shower closet
21) 12 2 2 2 2
Lantai bathup wastafel shower closet 13 2 2 2 2
12 2 2 2 2 14 2 2 2 2
13 2 2 2 2 15 2 2 2 2
14 2 2 2 2 16 2 2 2 2
15 2 2 2 2 17 2 2 2 2
16 2 2 2 2 18 2 2 2 2
17 2 2 2 2 19 2 2 2 2
18 2 2 2 2 20 2 2 2 2
19 2 2 2 2 21 2 2 2 2
20 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
Pada shaft nomor 13 (2 kamar mandi) Pada shaft nomor 16 (2 kamar mandi)
(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai (Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai 21)
21) Lantai bathup wastafel shower closet
Lantai bathup wastafel shower closet 12 2 2 2 2
12 2 2 2 2 13 2 2 2 2
13 2 2 2 2 14 2 2 2 2
14 2 2 2 2 15 2 2 2 2
15 2 2 2 2 16 2 2 2 2
16 2 2 2 2 17 2 2 2 2
17 2 2 2 2 18 2 2 2 2
18 2 2 2 2 19 2 2 2 2
19 2 2 2 2 20 2 2 2 2
20 2 2 2 2 21 2 2 2 2
21 2 2 2 2 Jml 20 20 20 20
Jml 20 20 20 20

Pada shaft nomor 14 (2 kamar mandi)


(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai
21)
Lantai bathup wastafel shower closet
12 2 2 2 2
13 2 2 2 2
14 2 2 2 2
15 2 2 2 2
16 2 2 2 2
17 2 2 2 2
18 2 2 2 2
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20

Pada shaft nomor 15 (2 kamar mandi)


(Peralatan saniter dari lantai 12 ke lantai
21)
Lantai bathup wastafel shower closet
12 2 2 2 2
13 2 2 2 2
14 2 2 2 2
15 2 2 2 2
16 2 2 2 2
17 2 2 2 2
18 2 2 2 2
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 2 2 2 2
Jml 20 20 20 20
B. Rekapitulasi Pengelompokan Shaft
berdasarkan jumlah perlengkapan saniter menjadi 5 tipe shaft (A, B, C, D, E)
pada bagian lower zone dan 3 tipe shaft (A, B, C) pada bagian upper zone.
1. Lower zone

No Shaf Tipe Shaf Bathup Wastafel Shower Closet


1 20 20 20 20
2 20 20 20 20
A
3 20 20 20 20
4 20 20 20 20
5 B 10 20 10 10
6 10 10 10 10
C
7 10 10 10 10
8 D 22 22 22 22
9 E 20 21 20 22
10 20 20 20 20
11 20 20 20 20
12 20 20 20 20
13 A 20 20 20 20
14 20 20 20 20
15 20 20 20 20
16 20 20 20 20

2.Upper zone

No Shaf Tipe Shaf Bathup Wastafel Shower Closet


1 20 20 20 20
2 20 20 20 20
A
3 20 20 20 20
4 20 20 20 20
5 B 10 20 10 10
6 10 10 10 10
C
7 10 10 10 10
8 20 20 20 20
9 20 20 20 20
10 20 20 20 20
11 20 20 20 20
12 A 20 20 20 20
13 20 20 20 20
14 20 20 20 20
15 20 20 20 20
16 20 20 20 20
C. Perhitungan Pipa Tegak
1. Upper zone (Lantai 12 – lantai 21)
Perhitungan pipa tegak tipe shaft A (Zone 1) Dengan jumlah 20 wastafel, 20 shower, 10
bathup, 20 closet.

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 20 120 ltr/mnt 20x 120 = 2400 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft A 2400 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 2400 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Bath up 20 90 ltr/mnt 20 x 90 = 1800 ltr/mnt
Wastafel 20 60 ltr/mnt 20 x 60 = 1200 ltr/mnt
Shower 20 60 ltr/mnt 20 x 60 = 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft A 4200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 4200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”

35
Perhitungan pipa tegak tipe shaft B (Zone 2)
Dengan jumlah 20 wastafel, 10 shower, 10 bath up, 10 closet.

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 10 120 ltr/mnt 10 x 120 = 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft B 1200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø3” 1800 ltr/mnt 1200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 3”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Bath up 10 90 ltr/mnt 10 x 90 = 900 ltr/mnt
Wastafel 20 60 ltr/mnt 20 x 60 = 1200 ltr/mnt
Shower 10 60 ltr/mnt 10 x 60 = 600 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft B 2700 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 2700 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”

36
Perhitungan pipa tegak tipe shaft C (Zone 2)
Dengan jumlah 10 wastafel, 10 shower, 10 bathup dan 10 closet

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 10 120 ltr/mnt 10 x 120 = 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft C 1200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø3” 1800 ltr/mnt 1200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 3”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Bath up 10 90 ltr/mnt 10 x 90 = 900 ltr/mnt
Wastafel 10 60 ltr/mnt 10 x 60 = 600 ltr/mnt
Shower 10 60 ltr/mnt 10 x 60 = 600 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft C 2100 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 2100 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”

37
2.Lower zone ( lantai 1-lantai 11)
Perhitungan pipa tegak tipe shaft A (Zone 1)
Dengan jumlah 20 wastafel, 20 closet, 20 bathup dan 20 shower

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 20 120 ltr/mnt 20x 120 = 2400 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft A pada upper zone 2400 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft A pada lower zone 4800 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 4800 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Wastafel 20 60 ltr/mnt 20 x 60 = 1200 ltr/mnt
Bathup 20 90 ltr/mnt 20 x 90 = 1800 ltr/mnt
Shower 20 60 ltr/mnt 20 x 60 = 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air bekas Tipe Shaft A pada upper zone 4200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft A pada lower zone 8400 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 8400 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”
Perhitungan pipa tegak tipe shaft B (Zone 2) Dengan jumlah 20 wastafel, 10 closet, 10
bathup dan 10 shower

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 10 120 ltr/mnt 10x 120 = 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft B pada upper zone 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft B pada lower zone 2400 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 2160 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Wastafel 20 60 ltr/mnt 20 x 60 = 1200 ltr/mnt
bathup 10 90 ltr/mnt 10 x 90 = 900 ltr/mnt
shower 10 60 ltr/mnt 10 x 60 = 600 ltr/mnt
Total Daya Buang Air bekas Tipe Shaft B pada upper zone 2700 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft B pada lower zone 5400 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 5400 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”
Perhitungan pipa tegak tipe shaft C (Zone 2) Dengan jumlah 10 wastafel, 10 closet, 10
bathup dan 10 shower

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 10 120 ltr/mnt 10x 120 = 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft C pada upper zone 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft C pada lower zone 2400 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 2400 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Wastafel 10 60 ltr/mnt 10 x 60 = 600 ltr/mnt
bathup 10 90 ltr/mnt 10 x 90 = 900 ltr/mnt
shower 10 60 ltr/mnt 10 x 60 = 600 ltr/mnt
Total Daya Buang Air bekas Tipe Shaft C pada upper zone 2100 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft C pada lower zone 4200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 4200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”
Perhitungan pipa tegak tipe shaft D (Zone 3) Dengan jumlah 22 wastafel, 22 closet, 22
bathup dan 22 shower

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 22 120 ltr/mnt 22x 120 = 2640 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor shaft sebelumnya pada upper zone 2400 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft D pada lower zone 5040 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 5040 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Wastafel 22 60 ltr/mnt 22 x 60 = 1320 ltr/mnt
bathup 22 90 ltr/mnt 22 x 90 = 1980 ltr/mnt
shower 22 60 ltr/mnt 22 x 60 = 1320 ltr/mnt
Total Daya Buang Air bekas shaft sebelumnya pada upper zone 4200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft D pada lower zone 8820 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 8820 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”
Perhitungan pipa tegak tipe shaft E (Zone 2) Dengan jumlah 21 wastafel, 22 closet, 20
bathup dan 20 shower

Pehitungan diameter pipa tegak air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
WC/Closet 22 120 ltr/mnt 22x 120 = 2640 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor shaft sebelumnya pada upper zone 2400 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Shaft E pada lower zone 5040 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 5040 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
(Tabel A)
Wastafel 21 60 ltr/mnt 21 x 60 = 1260 ltr/mnt
bathup 20 90 ltr/mnt 20 x 90 = 1800 ltr/mnt
shower 20 60 ltr/mnt 20 x 60 = 1200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air bekas shaft sebelumnya pada upper zone 4200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Shaft B pada lower zone 8460 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 8460 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa tegak air bekas minimal 4”

D. Perhitungan Pipa Header


Pada perhitungan pipa header diambil hanya pada lower zone, karena pada lower zone
daya buang pershaftnya merupakan pertambahan daya buang pershaft pada upper zone dan
daya buang pershaftnya pada lower zone.

Perhitungan pipa header zone 1


Dengan jumlah 3 shaft A

Pehitungan diameter pipa header air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft A 3 4800 ltr/mnt 3x 4800 = 6000 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Header Zone 1 14400 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 14400 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa header air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft A 3 8400 ltr/mnt 5 x 8400 = 25200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Header Zone 1 25200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø5” 33000 ltr/mnt 25200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air bekas minimal 5”

40
Perhitungan pipa header Zone 2
Dengan jumlah 1 shaft B dan 2 shaft C.

Pehitungan diameter pipa header air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft B 1 2400 ltr/mnt 1x 2400 = 2400 ltr/mnt
Shaft C 2 2400 ltr/mnt 2x 2400 = 4800 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Header Zone 2 7200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 7200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft B 1 5400 ltr/mnt 1 x 5400 = 5400 ltr/mnt
Shaft C 2 4200 ltr/mnt 2x 4200 = 8400 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Header Zone 2 13800 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 13800 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air bekas minimal 4”

41
Perhitungan pipa header Zone 3
Dengan jumlah 1 shaft D dan 1 shaft E.

Pehitungan diameter pipa header air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft D 1 5040 ltr/mnt 1x 5040 = 5040 ltr/mnt
Shaft E 1 5040 ltr/mnt 1x 5040 = 5040 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Header Zone 3 10080 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 10080 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft D 1 8460 ltr/mnt 1 x 8460 = 8460 ltr/mnt
Shaft E 1 8820 ltr/mnt 1x 8820 = 8820 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Header Zone 3 17280 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø5” 33000 ltr/mnt 17280 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air bekas minimal 5”

Perhitungan pipa header Zone 4


Dengan jumlah 3 shaft A

Pehitungan diameter pipa header air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft A 3 4800 ltr/mnt 3x 4800 = 14400 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Header Zone 4 14400 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø4” 15000 ltr/mnt 14400 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air kotor minimal 4”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft A 3 8400 ltr/mnt 3 x 8400 = 25200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Header Zone 4 25200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø5” 33000 ltr/mnt 25200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air bekas minimal 5”

Perhitungan pipa header Zone 5


Dengan jumlah 4 shaft A
Pehitungan diameter pipa header air kotor:
Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft A 4 4800 ltr/mnt 4x 4800 = 19200 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Header Zone 5 19200 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø5” 33000 ltr/mnt 19200 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air kotor minimal 5”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang
Per Shaft
Shaft A 4 8400 ltr/mnt 4 x 8400 = 33600 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Header Zone 5 33600 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Header (Tabel C)
Ø6” 57000 ltr/mnt 33600 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa header air bekas minimal 6”

E. Perhitungan Pipa Utama

Perhitungan pipa Utama


Dengan jumlah 2 Header, 1 Shaft D.

Pehitungan diameter pipa utama air kotor:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang

Header Zone 1 1 7.800 ltr/mnt 1 x 7.800 = 7.800 ltr/mnt


Header Zone 3 1 7.800 ltr/mnt 1 x 7.800 = 7.800 ltr/mnt
Shaft D Zone 2 1 600 ltr/mnt 1 x 600 = 600 ltr/mnt
Shaft D Zone 4 1 2.160 ltr/mnt 1 x 2.160 = 2.160 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Kotor Tipe Utama 18.360 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


(Tabel C)
Ø5” 33.000 ltr/mnt 18.360 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa utama air kotor minimal 5”

Pehitungan diameter pipa tegak air bekas:


Perlengkapan Saniter Jumlah Daya Buang Daya Buang

Header Zone 1 1 12.900 ltr/mnt 1 x 12.900 = 12.900 ltr/mnt


Header Zone 3 1 12.900 ltr/mnt 1 x 12.900 = 12.900 ltr/mnt
Shaft D Zone 2 1 300 ltr/mnt 1 x 300 = 300 ltr/mnt
Shaft D Zone 4 1 480 ltr/mnt 1 x 480 = 480 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Tipe Utama 26.580 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


(Tabel C)
Ø5” 33.000 ltr/mnt 26.580 ltr/mnt
*keterangan : Diameter pipa utama air bekas minimal 5”

42
F. Rekapitulasi Daya Buang
Rekapitulasi daya buang air bekas dan air kotor serta ukuran diameter pipa

Total Daya Total Daya Diameter Kapasitas Diameter Kapasitas


Shaft/Header/
No Shaft Buang Air Buang Air Pipa Tegak Daya Pipa Tegak Daya
Utama
Kotor Bekas Kotor Buang Bekas Buang
1200 2100 1.800 15000
1 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
2 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
A 3 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
4 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
5 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 1350 1.800 1.800
B 6 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1050 1.800 1.800
C 7 600 ltr/mnt Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
8 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
9 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
A 10 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
11 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
12 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 1350 1.800 1.800
B 13 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1050 1.800 1.800
C 14 600 ltr/mnt Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1.800 1.800
Dz2 15 600 ltr/mnt 300 ltr/mnt Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt
2160
Dz4 15 480 ltr/mnt Masuk Pipa Utama
ltr/mnt
18.360 26.580
Jumlah
ltr/mnt ltr/mnt
7800 12900 15000 33000
Header Z 1 Ø4'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
7800 12900 15000 33000
Header Z 3 Ø4'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
18.360 26.580 33000 33000
Utama Ø5'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt

Jadi,
- Total daya buangan = 18.360 ltr/mnt
- Total daya buangan = 26.580 ltr/mnt
43
G. Perhitungan Diameter Pipa Buangan Kitchen
Terdapat 4 bak cuci dapur yang ada di kitchen Hotel Inna Garuda yang kemudian
disalurkan ke pipa tegak khusus untuk pembungan air bekas kitchen, selanjutnya
dialirkan ke grease trap.

- 1 Bak cuci sayur


- 1 Bak cuci daging
- 1 Bak buangan lemak panas
- 1 Bak cuci piring

- Perlengkapan Jumlah Daya Buang Daya Buang


Saniter (Tabel A)
Bak Cuci Dapur 4 90 ltr/mnt 4 x 90 = 360 ltr/mnt
Total Daya Buang Air Bekas Dapur 360 ltr/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang


Tegak (Tabel B)
Ø3” 720 ltr/mnt 360 ltr/mnt

H. Perhitungan Diameter Pipa Tegak Saluran Air Hujan

Luas Bidang Estimasi Perbandingan Luas Curah Hujan Curah Hujan Total
Atap Luas Lantai dengan (A) Total
Luas Atap (n)
1.311 m² 1,3 1.311 x 1,3 = 8,3 ltr/mnt 1704,3 x 8,3=
1704,3 ltr/mnt 14145,69 ltr/mnt
Hujan Total 14145,69/mnt

Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Pipa Drainase Disebar


Tegak (Tabel B)
Ø4” 15000 ltr/mnt 6Ø4'' = 6 x 15.000 ltr/mnt
= 90.000 ltr/mnt

Keterangan :
Pipa drainase disebar di rooftop dengan jumlah 6 pipa berdiameter Ø4'',
penyebaran pipa drainase ini bertujuan agar tidak terjadi penggenangan air pada
lantai rooftop serta lancarnya aliran air sampai ke peresapan.

44
I. Perhitungan Ukuran Septictank di Hotel Inna Garuda

Keterangan Jumlah
Pengguna Hotel (penyewa kamar hotel) 200
Pengunjung Lain (rapat dll) 60
Pekerja hotel dalam 1 hari 50
Jumlah 310
Data :

Jumlah Pengguna : 310 orang


Seseorang rata-rata menghasilkan kotoran seharinya kurang lebih 1 kg yang
hampir sama dengan 1 liter. Menurut Departemen Pekerjaan Umum
banyaknya air pengecer untuk tiap orang setiap harinya 25 kali dari banyaknya
kotoran, jadi 25 liter lama pembusukan 3 hari

Perhitungan :

Perhitungan volume air :
=
310 orang x 25 liter/hari/orang x 3
= 3
23250 liter = 23,250 m

Menentukan tinggi rencana septictank
Misal diasumsikan tinggi rencana = 5m
Tinggi muka air = 2/3 x 5m = 3,33 m
Tinggi ruang udara = 5m – 3,33m = 1,67m

(standart septictank harus mempunyai tinggi air 2/3 dari tinggi


septictank sehingga ada ruang udara di atas muka air sekitar 1/3 nya)

Menghitung luas alas septictank
=
volume / tinggi muka air
= 3
23,250 m / 3,33 m
2
=
6,98 m

Menghitung ukuran panjang dan lebar alas
septictank Asumsikan panjangnya 3 m

2
= 6,98 m / 3 m
= 2,32 m

Rekapitulasi ukuran septictank di Hotel Inna Garuda :


Jumlah Orang Volume Ukuran
3 PxLxT
(m )

310 23,250 3 x 2,32 x 5

45
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil perhitugan dan pembahasan Sewage system Hotel Inna Garuda , maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sumber limbah pada Hotel Inna Garuda berasal dari closet, urinoir, wastafel, shower,
bak cuci dapur, bak cuci baju, keran, air hujan.
2. Sistem pemipaan limbah air kotor dan air bekas yang ada di Hotel Inna Garuda
menggunakan sistem pemipaan terpisah atau dua pipa.
3. Sistem pengaliran limbah air kotor dan air bekas yang ada di Hotel Inna Garuda
menggunakan sistem bertekanan.
4. Rekapitulasi keseluruhan daya buang dan kebutuhan diameter pipa tegak air kotor dan
air bekas di Hotel Inna Garuda :

Total Total
Diameter Kapasitas Diameter Kapasitas
Shaft/Header/ Daya Daya
No Shaft Pipa Tegak Daya Pipa Tegak Daya
Utama Buang Air Buang Air
Kotor Buang Bekas Buang
Kotor Bekas
1200 2100 1.800 15000
1 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
2 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
A 3 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
4 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
5 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 1350 1.800 1.800
B 6 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
600 1050 1.800 1.800
C 7 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
8 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
9 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
A 10 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
11 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
1200 2100 1.800 15000
12 Ø3'' Ø4''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
B 13 1200 1350 Ø3'' 1.800 Ø3'' 1.800
46
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
600 1050 1.800 1.800
C 14 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
600 300 1.800 1.800
Dz2 15 Ø3'' Ø3''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
2160 480
Dz4 15 Masuk Pipa Utama
ltr/mnt ltr/mnt
18.360 26.580
Jumlah
ltr/mnt ltr/mnt
7800 12900 15000 33000
Header Z 1 Ø4'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
7800 12900 15000 33000
Header Z 3 Ø4'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
18.360 26.580 33000 33000
Utama Ø5'' Ø5''
ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt ltr/mnt
5. Ukuran diameter pipa tegak yang ada di Hotel Inna Garuda sudah sesuai dengan hasil
perhitungan dan sesuai dengan standar yang ada.
6. Rekapitulasi kebutuhan diameter pipa bekas kitchen utama Hotel Inna Garuda :
Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Total Daya Buang
Tegak (Tabel B)
Ø2” 720 ltr/mnt 360 ltr/mnt

7. Rekapitulasi kebutuhan diameter pipa tegak air hujan di Hotel Inna Garuda :
Diameter Pipa Pembuangan Kapasitas Daya Buang Pipa Drainase Disebar
Tegak (Tabel B)
Ø4” 15000 ltr/mnt 6Ø4'' = 6 x 15.000 ltr/mnt
= 90.000 ltr/mnt

8. Rekapitulasi ukuran septictank di Hotel Inna Garuda :


Jumlah Orang Volume Ukuran
3 PxLxT
(m )

310 23,250 3 x 2,32 x 5

B. Saran

Sistem pengelolaan air limbah sangat penting karena berpengaruh pada kenyamanan
pengguna, diperlukan kecermatan dan ketelitian dimulai dari perencanaan, pehitungan,
pengelolaan, sampai dengan pembuangan akhir.

47
https://www.scribd.com/doc/239441281/Tinjauan-Pustaka-Sewerage
http://www.academia.edu/7978202/BAB_III._TINJAUAN_PUSTAKA_SISTEM_PLAMBING

48

Anda mungkin juga menyukai